[Freelance] SECRET


SECRET [Oneshot]

Title : Secret [Oneshoot]

Author : Choi Youngri / Yunita.

Main Cast : Choi Siwon, Choi Sooyoung.

Other Cast : Kwon Yuri, Choi Minho, Cho Kyuhyun.

Genre : Angst, Romance, a lil Suspense, and a lil Crime.

Rating : T+ *maybe*.

Disclaimer : Semua cast di dalam fic ini bukan milik saya. Tapi ide cerita, dan alurnya murni keluar dari otak saya, Choi Youngri / Yunita. Don’t copy without permission, please!

Length : Oneshot.

Author’s note: If you don’t like this fiction and couple. Don’t Read! and No Bashing!

.

.

Secret

Created by Choi Youngri / Yunita Isna .F.

Oneshot

.

.

Malam yang dingin dan sepi, bukanlah masalah bagi sepasang namja dan yeoja yang sering disebut sepasang kekasih. Kenapa sepasang kekasih? Lihat saja, tangan kanan sang namja melingkar di belakang leher sang yeoja, seolah mengalirkan kehangatan, lalu tangan kiri sang yeoja melingkar di pinggang sang namja. Bukankah seperti itu sudah cukup disebut dengan sepasang kekasih?

Kedua insan ini sedang menikmati suasana taman yang sepi. Duduk di bangku taman, di temani 2 cup kopi panas, lalu ditambah pemandangan yang sangat indah. Pemandangan dimana sejuta bintang bertabur di langit yang gelap, memancarkan cahayanya masing-masing. Tak mau kalah dengan cahaya di sekililingnya, sang ratu malam-pun ikut memancarkan cahayanya penuh, sehingga bentuk bulatnya tidak terpotong menjadi bulan sabit atau bulan lainnya.

Bukankah suasana seperti itu sangat rugi bila dilewatkan? Tentu saja.

“Sooyoung-ah.” Suara sang namja memecah keheningan malam dengan memanggil nama kekasihnya.

“Hngh…” hanya sebuah gumaman sebagai jawaban, karena Sooyoung masih terlena dengan pemandangan di atas, dan kehangatan yang disalurkan oleh lengan kekasihnya yang melingkari tengkuknya.

“Apa kau menyukai suasana seperti ini?”

Sebelum menjawab pertanyaan, Sooyoung mengalihkan pandangannya melihat wajah kekasihnya dari samping. Wajah dengan rahang yang tegas, sepasang alis tebal, ditambah dengan sepasang mata onyx yang berhasil meluluhkannya, lalu hidung yang lumayan mancung, tak tertinggal juga bibir joker yang melengkapinya. Bukankah Sooyoung sangat beruntung memiliki kekasih yang begitu tampan dan tak lupa juga badan yang tinggi dan tegap?, apa kalian iri dengan Sooyoung? Tentu saja, author-pun juga iri.

“Tentu saja, sudah lama aku tak merasakan suasana seperti ini.” Sooyoung memandang bintang-bintang lagi.

“Apa pekerjaanmu sebagai designer, membuatmu kehilangan waktu?”

“Begitulah, setiap hari aku harus membuat design baru. Seperti kau tidak saja Wonnie?”

Choi Siwon –kekasih Sooyoung– sedikit terkekeh, “Setiap hari harus menghabiskan waktu dengan tumpukan kertas, membuatku jengah juga.” Keduanya sama-sama menghela nafas.

“Sudahlah, diwaktu seperti ini jangan membicarakan tentang pekerjaan.” Keduanya sama-sama terdiam kembali, menikmati bagaimana angin menerpa tubuh mereka, bagaimana angin memberikan sensasi yang berbeda bagi kedua insan ini. Bagi orang lain pasti mersakan angin ini begitu dingin, tapi tidak bagi keduanya –Siwon&Sooyoung–. Bila kalian ingin mengetahui apa yang mereka berdua rasakan, tanyakan saja sendiri pada mereka, karena author sendiri tidak bisa menjelaskannya.

Tiba-tiba Sooyoung merasakan kehangatan di tengkuknya menghilang sebentar, lalu digantikan oleh kehangatan yang merayapi di seluruh tubuhnya, otomatis ia memandang kekasihnya. Terlihatlah kekasihnya yang hanya memakai kemeja hitam berlengan panjang, padahal tadi kemeja hitam itu juga berbalut dengan jas hitam

“Seharusnya kau memakai jaket yang lebih tebal, anginnya semakin dingin.”

“Tetapi kau bagaimana? Kau pakai saja, aku tidak mau kau sakit. Nanti siapa yang akan memimpin Choi Corp bila direktur utamanya sendiri sakit?” Sooyoung berniat melepaskan jas yang melingkupi tubuhnya, namun dengan cepat Siwon menahannya.

“Sudah tidak apa-apa. Aku ini laki-laki, dan kau perempuan. Dan terimakasih sudah mengkhawatirkanku” Siwon mengulas senyum, berharap kekasihnya ini berhenti mengkhawatirkan tentang kesehatannya.

“Tentu saja aku harus mengkhawatirkanmu, kau ini kan selalu melalaikan tentang kesehatanmu sendiri. Lalu apa bedanya bila kau laki-laki, dan aku perempuan hah?!”

“Heh? Tentu saja berbeda, kalau laki-laki pasti fisiknya lebih kuat.”

“Oh, kau meremehkanku sebagai perempuan. Baiklah, ayo kita duel, kita tunjukkan siapa yang paling kuat fisiknya.”

“Aissh…kau ini, tentu saja aku kalah, aku-kan tidak mau menyakitiorang pertama dan terakhir yang akan kucintai seumur hidup, kekasihku sendiri.” Siwon menanggapi dengan tenang bagaimana kelakuan Sooyong.

“Benarkah seperti itu?”

“Kau tidak percaya denganku? Baiklah bila kau tak percaya padaku, aku akan pergi dari sini, dan melompat dari atap gedung perusahaanku sendiri.”

Ani..! aku percaya padamu.” Sooyoung langsung menahan tangan Siwon, saat Siwon sudah beranjak dari tempat duduknya. Tentu saja Sooyoung percaya, bagaimana-pun ia juga mencintai kekasihnya, dan ia tahu betul sifat kekasihnya. Kekasihnya ini adalah orang yang nekat melakukan sesuatu sesukanya, tidak peduli jika itu akan melukai fisik bahkan mentalnya sendiri. Ckck, bukankah kekanakkan.

“Benar kau percaya padaku?”

“Tentu saja aku percaya. Kau juga orang pertama dan terakhir yang akan kucintai seumur hidup.” Mendengar pernyataan dari Sooyoung, membuat senyum Siwon kembali merekah.

Sooyoung membulatkan matanya ketika ia melihat Siwon tiba-tiba berlutut di depannya, dan mengeluarkan sebuah kotak lalu membukanya. Sooyoung semakin terkejut, saat dilihatnya sebuah cincin dengan di tengahnya tersemat batu safir biru yang berpendar indah, akibat dari pantulan sinar bulan yang terang.

“Choi Sooyoung maukah kau menjadi pendamping hidupku sampai maut memisahkan kita, dan menjadi ibu dari anak-anak kita nanti?” Bahkan Siwon sendiri mengucapkan kalimat itu begitu lantang tanpa rasa gugup, sembari menatap mata Sooyoung dengan mata onyx-nya dalam.

Seakan terhipnotis atas pesona seorang Choi Siwon, Sooyoung hanya menganggukkan kepalanya. Lidahnya bahkan tidak bisa berkata-kata karena begitu terkejut. Siwon-pun memakaikan cincin itu pada jari manis Sooyoung.

Tanpa aba-aba Sooyoung langsung menerjang Siwon dan memeluknya. Sehingga sekarang posisi Sooyoung menindih Siwon sambil memeluknya. “Gomawo Wonnie, kau sudah memercayaiku untuk menjadi pendamping hidupmu.”

Siwon-pun membalas pelukan Sooyoung. “Tentu saja aku percaya padamu. Kau juga percaya padaku bukan?” Sooyoung mengangguk di dada bidang Siwon.

Saat mereka saling bertatapan, entah siapa yang memulainya, kepala keduanya saling mendekat, salingmengeliminasi jarak diantara keduanya. Sehingga bibir keduanya saling bersentuhan, bukan ciuman nafsu yang tercipta, tetapi sebuah ciuman yang begitu manis yang mereka berdua rasakan, dimana mereka saling menyalurkan bagaimana rasa sayang, percaya, dan cinta masing-masing

.

.

Setelah menghabiskan waktu berdua, akhirnya Siwon dan Sooyoung memutuskan untuk meninggalkan taman menggunakan mobil masing-masing, karena ada keperluan pribadi.

Saat mobil Sooyoung sudah melaju meniggalkan taman. Siwon-pun menghidupkan mesin mobilnya. Tiba-tiba ponselnya berdering, yang menyebabkan ia mematikan mesin mobilnya kembali.

            ­-Kwon Yuri-

Itulah nama yang tertera pada ponsel Siwon. Tanpa buang-buang waktu, Siwon langsung menekan tombol hijau, yang berarti ia menerima panggilan itu.

“Yoboseyo.”

“Ada apa Yuri?”

“Tuan Choi, apa kau lupa?”

“Tentang?, dan jangan panggil aku dengan sebutan ‘Tuan Choi’, kau ini sudah aku anggap sahabatku.”

Terdengar suara helaan nafas dari sebrang telefon, “Bukankah malam ini kita sudah berencana akan meruntuhkan musuh bebuyutan Clandestine, yaitu Vermouth.”

“Benar juga, yasudah kau cepat siapkan anak buah kita, dan bawa ke dekat markas Vermouth. Jangan maju sebelum ku perintahkan, aku juga akan segera kesana.”

Begitu sambungan terputus, Siwon segera turun dari mobilnya, dan membuka bagasi mobilnya. Begitu bagasi mobilnya terbuka, terlihatlah beberapa senjata api yang tertata rapi di dalamnya seperti pistol, revolver, kaliber, senapan laras panjang, dan senjata yang lainnya.

“Sebaiknya kugunakan revolver ini saja.” Setelah beberapa detik berfikir, Siwon akhirnya mengambil sebuah revolver berwarna silver. “Keberuntunganmu berada di letak peluru ini pimpinan Vermouth, Cho Kyuhyun.” Seringaian muncul di bibir Siwon, saat ia hanya memasukkan satu buah peluru pada tabung peluru tersebut, dan memutarnya dengan cepat, lalu memasukkan tabung peluru tersebut dengan cepat pula. Sehingga Siwon sendiri tak tahu dimana letak peluru diantara enam lubang peluru lainnya.

Lantas Siwon langsung menutup bagasi mobilnya, dan masuk ke dalam mobil. Detik berikutnya ia menyalakan mesin, dan memasukkan perseneling, lalu menginjak gas, yang terlebih dulu memakai sabuk pengamannya.

Dengan kecepatan di atas rata-rata, ia membelah jalanan kota Seoul menggunakan mobil Lamborghini Murcielago LP640-nya, untuk sampai di markas organisasi pembunuh bayaran Vermouth, musuh bebuyutan dari organisasi Clandestine.

Vermouth adalah organisasi pembunuh bayaran yang dipimpin oleh seseorang yang bernama Cho Kyuhyun.Vermouth adalah musuh bebuyutan dari Clandestine yang dipimpin oleh Choi Siwon

.

.

Setelah pertemuannya dengan Siwon, Sooyoung terus saja tersenyum di dalam mobilnya. Baginya moment-moment seperti tadi sangatlah berharga, mengingat kekasihnya –Siwon– sangat sibuk dengan pekerjaanya yaitu sebagai direktur utama Choi Corp. –yang Sooyoung tahu–. Begitu juga dengan dirinya yang sibuk bekerja sebagai…..

Drrtt..drrtt…

Ponsel Sooyoung bergetar, tanpa melihat nama yang tertera di ponselnya, ia langsung mengangkatnya.

“Yoboseyo nona.”

“Ah kau. Ada apa Minho-ya?”

“Nona, apa kau jadi membantuku untuk mencari dimana letak markas organisasi Clandestine?”

“Tentu saja, tunggu aku di kantor NIS, ok.”

“Baiklah.”

“Baiklah Sooyoung kau harus bekerja keras.” Gumam Sooyoung setelah mengakhiri sambungan telefonnya. Masih dengan senyuman yang terpatri di wajahnya, ia melihatsekilas cincin yang tadi dipakaikan oleh Siwon, lalu Sooyoung menaikkan kecepatan mobilnya menuju kantor NIS.

.

.

“Kenapa mereka lama sekali.” Pemuda bermarga Choi itu melihat rolex yang melingkar di tangannya.

Tak lama dari keluhan yang keluar dari bibir jokernya, terlihat beberapa rombongan mobil mendekatinya. Seorang wanita dengan pakaian serba hitam, dan rambut panjangnya yang terurai keluar dari mobil yang paling depan. Wanita itu mendekati kearah Siwon yang sedang menyenderkan punggungnya di badan mobil.

Mianhae Siwon-ah kami terlambat. Kami harus memutar jalan, karena tiba-tiba polisi mengadakan patroli malam.”

Siwon memutar bola matanya, “Gwenchana Yuri-ya.”

“Apa kita akan memulainya sekarang?”

“Tentu, aku ingin segera mengakhiri ini semua. Setelah meruntuhkan Vermouth, aku akan membubarkan Clandestine. Lalu aku bisa mencari adik dan ibuku.”

“Apa setelah kau menemukan adik dan ibumu, kau akan tetap menganggapku sahabat atau adik?”

“Tentu saja, kau itu sangat aku percaya dan berharga bagiku setelah keluargaku dan Sooyoung tentunya.” Yuri menghembuskan nafas lega, setelah mendengar pernyataan dari Siwon. ‘Kalau seperti itu, untunglah aku masih mempunyai orang yang dapat aku percaya.’ Batin Yuri.

Siwon memberikan aba-aba, lalu keluarlah rombongan orang-orang dari mobil-mobil tersebut, mereka langsung berbaris dengan rapi.

“Kita mulai serang Vermouth, sekarang!” Siwon dan Yuri memakai topi sehingga setengah wajahnya tertutup, lalu keduanya menyusul anak buah mereka yang sudah mengepung markas Vermouth dari segala arah.

Siwon memimpin anak buahnya yang mengepung dari belakang, sedangkan Yuri memimpin anak buahnya yang mengepung dari depan. Setelah timing-nya tepat, keduanya –Siwon&Yuri– sama-sama memberikan aba-aba pada anak buah mereka.

Secara serentak anak buah mereka langsung masuk ke markas tersebut. Dan di dalamnya-pun orang-orang dari Vermouth jugatelah menunggu.

Detik berikutnya di dalam markas Vermouthsudah terjadi pertumpahan darah, dimana di dalamnya Siwon dan Yuri juga terlibat. Suara baku hantam sampai suara benda logam pedang yang menusuk-pun sudah tidak bisa dihindari.

Siwon menggunakan kesempatan itu untuk naik ke lantai atas secara diam-diam, sebelumnya ia melihat kearah Yuri terlebih dahulu, Yuri yang juga melihat ke arah Siwon hanya menganggukan kepalanya, Siwon hanya membalas dengan senyuman, setelah itu Siwon melanjutkan perjalanannya ke atas.

Yuri yang masih sibuk melawan orang-orang dari Vermouth di bawah sekali-kali melihat kearah Siwon, memastikan tidak ada orang dari Vermouth yang mengetahui pergerakan Siwon yang diam-diam.

Siwon sendiri masih berjalan dengan mengandap-endap, ia mencari dimana ruangan pimpinan Vermouth berada. Saat ia yakin bahwa pintu di depannya ini adalah pintu ruangan pimpinan Vermouth, bbrraaak…. ia langsung menendang pintu tersebut.

Terlihatlah seorang namja berambut ikal coklat, dengan kulit pucatnya sedang duduk dengan santai sambil melihat lukisan yang berada di hadapannya, posisinya membelakangi pintu yang sudah ditendang oleh Siwon.

Siwon yang baru saja menendang pintu, menghembuskan nafas. Sebelum memasuki ruangan itu, Siwon terlebih dahulu merapikan kemeja hitamnya.

Tap…tap…tap…tap…

Hanya terdengar langkah kaki dari Siwon yang mulai memasuki ruangan itu. Saat Siwon berhenti berjalan, saat itu pula namja berambut ikal itu memutar kursinya.

“Ah.., jadi ini pimpinan dari Clandestine. Bisakah kau membuka topimu? Supaya aku bisa melihat wajah pimpinan dari musuh bebuyutan Vermouth.” Namja berambut ikal –Cho Kyuhyun– itu memandang tajam Siwon sambil mengeluarkan smirk-nya.

“Maaf, sayangnya tidak bisa, karena arti dari Clandestine sendiri adalah rahasia, maka identitas dan wajah pemimpinnya juga harus rahasia.” Siwon-pun juga mengeluarkan seringainya.

Kyuhyun yang hanya bisa melihat seringai Siwon-pun mencapai puncak emosinya, karena keinginannya tidak dipenuhi. Ia langsung berdiri. “Baiklah jika kau tidak mau membukanya, biar aku yang membukanya secara paksa.”

Kyuhyun langsung saja menyerang Siwon dengan pisaunya yang tersembunyi di lengan bajunya yang panjang, tapi Siwon dapat berkelit dari serangan itu. Kyuhyun terus saja menyerang Siwon dengan kecepatannya yang bisa dibilang diatas rata-rata, Siwon-pun sedikit kewalahan dalam berkelit dari kecepatan Kyuhyun.

Sampai 15 menit berlalu, Kyuhyun masih saja menyerang, dan Siwon yang masih berkelit dari serangan Kyuhyun. Saat mendapati Kyuhyun sedang lengah, Siwon langsung mengunci kedua tangan Kyuhyun di belakang menggunakan tangan kirinya, dan tangannya mengambil revolver silver-nya dari sarung pistol, lalu ia arahkan moncong revolver itu di pelipis Kyuhyun. Sehingga Kyuhyun bisa merasakan betapa dinginnya senjata itu saat menempel pada kulitnya.

“Hm.., kau tak berhasil membuka topiku eoh?” Siwon berbisik tepat di telinga Kyuhyun dari belakang. Kyuhyun masih saja berontak, untuk melepaskan diri.

“Keberuntunganmu berada di letak peluru ini berada, karena aku hanya mengisi satu peluru diantara enam lubang peluru lainnya. Jadi kau berdoa saja.” Lanjutnya, setelah itu Siwon menarik pelatuk revolver-nya, dan….

Ternyata dewi fortuna sedang berada di pihak Siwon. Peluru yang berada di revolver, sekarang sudah bersarang di tengkorak Kyuhyun, bahkan mungkin sudah melukai otaknya atau organ vital lainnya, sehingga sekarang seluruh syarafnya sudah mati.

Siwon melepaskan tangan kirinya yang mengunci tangan Kyuhyun, membiarkan tubuh tanpa nyawa tersebut merosot jatuh tepat di dekat kaki Siwon. Masih dengan seringainya, Siwon membuang revolver-nya ke sembarang arah, lalu mulai keluar dan menuruni tangga.

.

.

“Bagaimana apa kau sudah menemukan kodenya, Minho-ya?” tanya Sooyoung tanpa mengalihkan pandangannya dari layar computer, jari-jari tangannya-pun masih bergerak secara cepat diatas keyboard.

“Belum nona, sebentar lagi.” Jawab Minho, tangannya masih sibuk bergerak di atas layar I-Padnya yang ia sambungkan pada computer Sooyoung melalui kabel yang entah author sendiri tak tahu. Di layar I-Pad Minho tertulis banyak kode yang tidak bisa dibaca, selain oleh ahlinya sendiri.

Nona!, aku sudah mendapatkan kodenya!” seru Minho tiba-tiba.

Jinja?! Cepat kirimkan ke computer.” Minho hanya mengangguk mendapat perintah dari Sooyoung.

“Baik, kode sudah dimasukkan, tinggal menembus pertahanan ini.” Sooyoung terus saja mengetikkan kode-kode yang tidak diketahui oleh orang-orang biasa.

30 menit berlalu, mereka berdua masih memandangi layar komputer yang dikendalikan oleh Sooyoung, “Apakah sudah bisa nona?” tanya Minho gelisah, tapi Sooyoung tidak menjawabnya.

“Minho, cepat tulis alamat ini!” Minho yang yang mendengar perintah Sooyoung langsung menulis alamat yang ditunjuk oleh Sooyoung. “Sudah nona.” Setelah mendengar suara Minho. Dengan cepat, Sooyoung mengambil sebuah flashdisk yang langsung ia sambungkan pada komputernya. Detik itu juga komputernya langsung mati.

Sooyoung menghela nafas, “Nona, kenapa komputernya mati?”

“Tadi aku sambungkan dengan flashdisk yang hanya berisi virus-virus, supaya virus-virus tersebut menyerang jaringan komputer dan mematikannya. Karena saat menembus pertahanan jaringan Clandestine, mereka memasang timer bom. Jadi bila tidak segera dimatikan bisa-bisa komputer ini bahkan mungkin kantor ini akan meledak.”

“Aku tak menyangka pertahanan mereka kuat juga.”

“Begitulah, tapi kau belum memberiku alasan, kenapa kau mencari letak markas Clandestine?” Minho yang diberi pertanyaan oleh Sooyoung hanya menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal, dan juga ia menghindari kontak mata dengan Sooyoung.

“I-itu…itu…karena….”

.

.

Secret

Created by Choi Youngri / Yunita Isna .F.

.

.

Malam yang sekarang, berbeda sekali dengan malam yang kemarin. Jika kemarin malam yang gelap ditaburi oleh bintang-bintang, sekarang tidak ada satu-pun bintang yang menunjukkan keindahannya. Jika kemarin bulan menunjukkan bentuk bulatnya yang sempurna, sekarang bulan tidak terlihat karena ditutupi oleh awan kelabu yang menghiasi langit gelap.

Pemimpin dari Clandestine, Choi Siwon, sedang mengitarkan pandangannya menelusuri setiap sudut ruangan yang sudah lama ini ia tempati. Ruangan sederhana didominasi oleh warna cream dan coklat, di dalamnya ada beberapa perabotan yang terbuat dari kayu ber-pelitur sehingga terlihat mengkilat seperti meja, rak buku dll. Dan tak lama lagi ia akan meninggalkan ruangan itu.

Appa, sudah saatnya aku meninggalkan ruangan, serta bangunan ini.” Gumamnya, sembari melihat langit gelap dari jendela di ruangannya. “Apa appa sudah puas aku meruntuhkan musuh bebuyutan appa, Vermouth?” lanjutnya.

“Tentu saja appa puas. Sekarang aku akan rajin ke gereja lagi seperti dulu, aku juga akan mencari adik dan ibuku, dan juga aku akan segera menikahi yeoja yang sangat aku cintai.” Pertanyaan yang tadi ia ucapkan, sekarang ia jawab sendiri.

Brraaak…

Namja yang mempunyai lesung pipi itu segera mengalihkan pandangannya dari pemandangan luar menjadi dimana pintu ruangannya didobrak secara kasar. Ia heran kenapa yeoja yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri itu sedikit gelisah dan takut.

“Ada apa Yuri-ya?”

“Siwon-ah, kita harus segera meninggalkan markas ini. Di bawah sudah ada beberapa pasukan dari NIS yang mengepung tempat ini.” Mata onyx Siwon sedikit membulat mendengar pernyataan dari Yuri, tapi ia segera mengubahnya menjadi seperti biasa lagi.

“Tidak, sebaiknya kau saja yang pergi. Aku akan membantu anak buah kita untuk melawan NIS.”

“Tapi, Siwon-ah…”

“Mereka sudah berjuang bersamaku sampai berhasil meruntuhkan Vermouth, jadi aku tak mau pergi sementara anak buahku sendiri masih berjuang.” Potong Siwon.

Yuri menghembuskan nafas kasar, “Baiklah jika kau akan tinggal, aku juga akan mengikutimu.”

“Tidak, kau pergi saja, aku tak mau kau….”

Ani, kau sudah aku anggap sebagai kakakku sendiri, dan kau juga sudah menganggapku adikmu. Jadi semuanya harus kita hadapi bersama, aku tak mau orang yang sudah menganggapku keluarganya terluka, bahkan mungkin meninggalkanku.” Sekarang gantian Yuri yang memotong perkataan Siwon.

Siwon menghela nafas, lalu ia berdiri dan menghampiri Yuri, diacaknya rambut panjang Yuri, “Baiklah, kita hadapi bersama, kajja!” Siwon dan Yuri sama-sama memakai topi mereka.

.

.

Beberapa belas mobil sudah bersiap di dekat markas Clandestine berada, mereka berniat menyergap markas Clandestine yang kemarin sudah berhasil ditemukan oleh Sooyoung dan Minho.

“Minho-ya, apa kau benar-benar yakin akan mengikutiku turun lapangan?” Sooyoung memandang Minho yang duduk di sampingnya, sedangkan tangannya masih memegang stir mobil. “Bagaimana-pun ini adalah yang pertama kalinya bagimu, kau-kan selalu membantu kami dari belakang dengan kata lain menyiapkan strategi untuk kami. Dan juga lawan kita kali ini adalah Clandestine.” Lanjutnya.

Ne, aku akan turun lapangan!” ujar Minho dengan tegas.

“Sebenarnya apa yang kau sembunyikan hm? Sejak kita menemukan letak markas Clandestine kau sedikit aneh.”

“Nanti nona juga akan mengetahuinya sendiri.”

Sooyoung memutar bola matanya, kesal. “Terserah. Kajja kita turun!” mereka berdua keluar dari mobil, dan Sooyoung segera memimpin pasukan NIS untuk menyergap Clandestine.

Saat sudah memasuki kawasan Clandestine, mereka –NIS– sudah dihadang oleh beberapa orang dengan tampang sangar dan berbadan kekar.

Detik berikutnya, pertumpahan darah sudah tidak bisa dihindari lagi. Suara baku hantam, suara benda logam –pedang– yang menusuk dan nyaring, sampai suara letusan senjata api bersatu menjadi suara yang memekakkan telinga, tak lupa suara jeritan juga ikut mendominasi bagaikan melodi kematian yang mengerikan. Siwon, Sooyoung, Yuri, dan Minho juga ikut berada di dalam suara-suara tersebut, tapi mereka berada pada pihak yang berlawanan. Dan mereka juga tidak mengetahui satu sama lain.

Siwon mengedarkan pandangannya, dan ia melihat orang yang ia anggap sebagai pimpinan NIS, karena orang itu memakai seragam NIS yang berbeda dari yang lainnya sedang sibuk menghindari serangan dari anak buahnya. Ia melangkahkan kakinya mendekat, sampai tercipta jarak 8 meter dari pimpinan NIS tersebut.

“Apa kau pimpinan pasukan ini? Cepat suruh pasukanmu untuk berhenti, bila tidak aku tak segan untuk menembakmu.” ujar Siwon kencang, sambil mengarahkan revolver-nya pada punggung pimpinan NIS.

.

“Apa kau pimpinan pasukan ini? Cepat suruh pasukanmu untuk berhenti, bila tidak aku tak segan untuk menembakmu.” Sooyoung yang merasa ucapan itu tertuju padanya, berhenti bergerak. Ia berhenti bukan karena takut. Bukan. Ia berhenti karena merasa familiar dengan suara tersebut. ‘Tapi mana mungkin’ ‘Siwon itu direktur Choi Corp.’ ‘Jadi tidak mungkin.’ Sooyoung masih saja bergelut dengan pikirannya sendiri.

“Baiklah jika kau tidak mau menyuruh pasukanmu berhenti, aku akan melakukannya.” Suara yang familiar itu terdengar lagi. “Ucapkan selamat tinggal…”

Doorr…

Sooyoung menutup matanya rapat-rapat, saat suara letusan senjata api terdengar setelah ucapan itu.

.

Minho masih melepaskan serangan, sambil sesekali berkelit dari serangan yang ditujukan padanya. Sedikit luka tercetak di beberapa bagian tubuhnya seperti tangan, pipi, kaki, dll.

Saat ia memastikan musuhnya sudah berjatuhan, ia mengedarkan pandangannya, melihat pasukan NIS yang tersisa. Dan pandangannya terhenti saat melihat orang yang memakai topi sedang mengarahkan revolver pada Sooyoung.

Sontak mata Minho yang besar membulat sempurna. Dengan cepat, ia mengambil pistolnya, dan tanpa aba-aba ia langsung menembakkan timah panasnya ke arah orang bertopi tersebut.

Doorr…

Orang yang memakai topi atau lebih tepatnya Siwon itu langsung merasakan panas menyergap punggungnya, rasanya punggungnya mati rasa semua, dan seperti tidak dapat menopang badannya lagi. Ia langsung terjatuh, dan topi yang menutupi wajahnya juga terjatuh ke sampingnya.

Hatinya tambah sakit, saat ia melihat orang yang tadi akan ditembaknya berbalik menghadapnya. Ia sangat mengenali wajah itu, wajah orang yang sangat ia cintai, wajah orang yangsebentar lagi akan menjadi pendamping hidupnya, namun sepertinya itu tak akan pernah terjadi lagi. Tapi sedikit perasaan lega melingkupi hatinya, dimana ada orang lain yang menembaknya terlebih dahulu, sebelum ia menembak orang yang ia cintai. Mungkin ia tak akan memaafkan diri sendiri bila melakukan itu. Ia tersenyum memandang kekasihnya walaupun dari mulutnya banyak darah yang keluar.

.

Setelah letusan senjata api tersebut, Sooyoung masih menutup matanya. Tapi detik-detik berikutnya tubuhnya tidak merasakan timah panas menembus dirinya.

Ia membuka matanya, lalu perlahan berbalik. Dan hatinya bagai disayat oleh belati yang tak terlihat, rasanya sakit dan nyeri sekali. Bagaimana tidak? Ia melihat dihadapannya, kekasihnya, orang yang begitu ia cintai, orang yang kemarin melamarnya, kini sudah tergeletak tak berdaya, dengan darah yang menggenang. Bahkan sekarang kekasihnya itu sedang berusaha tersenyum untuknya, walau darah keluar dari mulutnya.

“Siwonnie!!!” pekiknya, ia langsung berlari untuk menghampiri orang yang telah mengisi relung hatinya selama dua tahun ini.

Doorr…., namun naas. Saat jaraknya tinggal 2 meter lagi, ia merasakan sebuah peluru kini bersarang di punggungnya.

.

“Siwonnie!!!” Yuri yang mendengar ada orang menjeritkan nama orang yang sudah ia anggap sebagai kakakknya itu segera berhenti bergerak. Ia mencari arah suara itu berasal. Hatinya seperti dihantam ribuan ton beban. Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Siwon tergeletak dengan darah yang menggenang di bawahnya.

Yuri lalu mengarahkan pandangannya pada perempuan yang sedang berlari menuju Siwon, dan ia menganggap orang itulah yang sudah menembak Siwon. Dengan rasa sakit di hatinya, ia melontarkan timah panasnya pada perempuan itu. Doorr….

.

“Siwonnie!!!”

Deg…

‘Kenapa Sooyoung-nona memanggilnya Siwonnie’ ‘Siwon..apakah benar Siwon, Choi Siwon.’ ‘Bila benar, berarti aku telah menembak hyung-ku sendiri.’ ‘Tidak, itu tidak mungkin terjadi.’

Minho masih mematung. Bergerumul dengan fikirannya sendiri membuatnya sedikit pening. Ia tersadar dari lamunannya saat mendengar letusan senjata sekali lagi, dan itu tepat mengenai Sooyoung, orang yang sudah ia anggap nona-nya sendiri.

Ia segera berlari menuju Sooyoung. Begitupula dengan Yuri, ia juga segera berlari menuju Siwon.

Disana mereka berdua melihat pemandangan yang paling menyakitkan. Pemandangan dimana sepasang orang yang saling mencintai sedang berusaha mendekatkan diri masing-masing, berusaha ingin mengaitkan jemari mereka.

Setelah beusaha dengan keras, akhirnya Siwon dan Sooyoung berhasil mengaitkan jemari mereka. Walaupun dingin yang mereka rasakan, tapi mereka tetap bersyukur disaat-saat terakhir, mereka –Siwon&Sooyoung– berhasil bersatu.

Dan entah dorongan dari mana, mereka berdua sama-sama mendekatkan wajah mereka, mengeliminasi jarak diantara keduanya, sehingga sekarang bibir keduanya bersatu walaupun ada rasa asin dari darah yang keluar, tetapi mereka tetap merasakan manis di ciuman itu. Keduanya saling melempar senyum ditengah ciuman manis mereka. Perlahan-lahan kelopak mata mereka menutup, menutup kelereng bening, pertanda mereka sudah pergi dari dunia selamanya, dan tak akan pernah kembali lagi.

Tangis Yuri akhirnya pecah, melihat orang yang ia sayang sebagai kakakknya telah pergi untuk selamanya. Isak tangisnya terdengar sangat memilukan.

“Siwon-ah, kau..hiks…kau, bukankah sudah…hiks…berjanji akan menjaga adikmu ini sampai…hiks…sampai maut memisahkan.” Badan Yuri lemas, kakinya sudah tak kuat lagi menopang beban tubuhnya, dan akhirnya terjatuh sambil terisak.

Sedangkan Minho?, pandangannya kosong, otaknya blank untuk mencerna kejadian ini semua. Ia masih berfikir bahwa yang telah terjadi ini hanya sebuah mimpi buruk yang menghantuinya.

“Bolehkah aku bertanya sesuatu?” tanya Minho pada Yuri, yang hanya dibalas dengan suara isak tangis, tapi Minho menganggapnya dengan jawaban ‘iya’

“Apakah benar, laki-laki yang bersama Sooyoung-nona ini adalah Choi Siwon?”

Yuri hanya mengangguk masih sambil terisak. Melihat anggukan dari Yuri, akhirnya Minho runtuh juga. Tetes demi tetes berhasil lolos dari matanya. Bagaimana-pun ia yang telah menghilangkan nyawa kakak kandungnya sendiri, kakak yang selama ini dengan susah payah ia cari, namun berakhir sia-sia

Dan malam itu, malam yang penuh dengan kesedihan dan sakit hati, diakhiri dengan guyuran air hujan. Sepertinya langit juga merasakan bagaimana sakitnya ditinggalkan oleh orang yang kita sayangi.

.

.

‘Bila di dunia ini kami tidak dapat bersatu. Bisakah di dunia selanjutnya kami bersatu? Dengam mengandalkan kekuatan cinta yang telah kami bangun selama bertahun-tahun. Apakah Tuhan bisa mengabulkan permintaan terakhir itu?’

-Siwon and Sooyoung

.

.

The End

Clandestine, artinya Rahasia

Rolex, merk jam tangan

Vermouth, jenis minuman anggur fortifikasi yang ditambahkan rempah-rempah

Onyx, batu mulia yang berwarna hitam pekat, hampir sama seperti Obsidian

Astaga…tulisan macam apa ini *lirik keatas*

Mianhae readers kalo fic ini sungguh amat jelek, fic ini saya buat karena ada ide yang tiba-tiba muncul, dan langsung saya tulis selama dua hari, lalu langsung saya kirim. Jadi maaf bgt kl jadinya malah hancur berantakan seperti ini. Dan juga ini fic pertama saya yg bergenre Angst + fic oneshot pertama saya. Ah…ya, alasan saya membuat fic ini dgn cast SooWon, karena menurut saya karakter mereka cocok atau mendukung, padahal saya lbh suka couple SiFany, tp kl saya pk SiFany rasanya feel-nya kurang, jadi tolong jangan saling bashing ya.

Saya sebenarnya ingin membuat yang MinYul ver., atau bisa dibilang sequelnya ini, idenya sudah ada, tp apakah readers setuju kl saya buat?

Tolong beri kritik, atau saran mengenai fic saya, supaya saya bisa memperbaiki fic-fic selanjutnya.

 

 


9 thoughts on “[Freelance] SECRET

  1. Huwaaaaaaa
    ternyata mereka saling terhubung
    miris rasanya kalau Siwon meninggal karena adiknya sendiri, padahal mereka berdua -Siwon & Minho- sama-sama saling mencari.

    Daan, keadaan SooWon yg ternyata pekerjaan mereka adalah medan tempur/? Tapi cara meninggalnya mereka sweet loh, hahaha ciuman dulu padahal udah berdarah-darah ._.

    Eung ini Angst ya? Tapi menurutku kurang kerasa Angst-nya. Malah lebih menonjol ke action. Yah meskipun actionnya tergolong gak terlalu berat~ eh tapi ini opiniku sih.

    Sequel boleh tuh :3 tentang MinYul yg udah ditinggalin SooWon dan nasib apasih itu lo tempatnya Siwon~ susah namanya ._.
    Oya, request/? Kalo di MinYul, boleh lah diceritain kenapa Minho dan ibunya terpisah dari Siwon~

    author, fictnya keren ><

    Like

  2. ahhh daebak thor.. aku suka SooWon makasih ya thor udah d bikinin ff ttg SooWon walaupun endingnya sad, trus aku suka genre ceritanya, walaupun ttg hubungan mereka tp cerita yg ditulis ga selalu sweet moment gt.. keren ada adegan2 kaya di film hollywood gt *plak *sotoy deh gw

    secara para castnya di sini jago acting dalam dunia drama.

    btw ada sequel yang isinya flashback ttg kehidupan masing2 cast yg sampe akhirnya gabung di agen2 itu?

    semangat thor :))

    Like

  3. kenapa harus oneshot thor??? coba kalo chapter pasti gereget>< ._____.
    tapi tetep daebakkkk!!^-^b aku tunggu Min-Yul versnya ;;) Min-Yul harus gereget yaa thor ;;)

    Like

  4. kyaaa~~ mr & mrs. Choi knapa end.y hrus gini?hiks
    ini cho youngri author d miss imagination kan? Snang.y bikin SooWon ff jga trnyta,^^
    sequel nya d tunggu..

    Like

  5. Kereeeeen…. Soowon so sweet
    .author juga keren, bs nampung segitu banyak ide dgn apik dalam oneshoot.
    Pokoknya DAEBAAAAK!!!

    Like

  6. Daebbaakkk!! Thor…
    Sedih banget bacanya tapi super seru,,,dari awal baca sih , udah ketebak krna jlan ceritanya familiar tpi tetep bagus ,, keep writting thorrr 😀

    Like

Leave a comment