Please Love Me [CHAPTER 1]


Judul FF : Please Love Me [CHAPTER]

Cast : Tiffany Hwang, Kim Kibum (Key), Choi Siwon, Kwon Yuri

Genre : Romance, Friendship

Author : Jung Saera

Tiffany terlihat menatap Yuri dengan murung, dia membolak-balikkan i-phonenya dan mendesis kesal. Matanya selalu tertuju ke arah layar i-phone, mencari tahu apakah orang yang dia harapkan sudah membalas pesan darinya. Matanya terlihat sangat kecewa. Yuri hanya menatap Tiffany dengan gemas, sesekali dia tersenyum nakal melihat sahabatnya seperti itu.

“Waeyo Fany-ah?”tanya Yuri sambil menahan tawanya. Dia berjalan ke arah Tiffany dan membaringkan tubuhnya di dekat gadis itu, dia menarik selimutnya kemudian menatap Tiffany dengan senyum nakal yang masih menungging di bibir mungilnya.

“Lagi-lagi Siwon oppa tidak membalas pesan dariku Yul…apa dia tidak pernah memahami perasaanku? Atau dia merasa terganggu denganku?”tanya Tiffany, dia memalingkan wajahnya dan menatap Yuri dengan wajah sedih. Yuri hanya menghela nafasnya dalam-dalam. Dia membenahi selimutnya dan segera meletakkan kepalanya di bantal kesayangannya yang empuk.

“Aku tidak tahu Fany-ah…kau tanyakan sendiri saja padanya. Secara langsung.”jawab Yuri, dia terlihat menghindari pembicaraan tentang Choi Siwon, orang yang disukai Tiffany 2,5 tahun belakangan ini, juga orang yang disukai oleh Yuri. Yuri tidak pernah mengatakan bahwa dia menyukai Siwon, karena hal itu pasti akan membuat Tiffany merelakan Siwon bersama dengan sahabatnya itu. Tiffany sangatlah baik pada Yuri.

“Aku benar-benar ingin tahu…Yul, boleh pinjam i-phone mu?”tanya Tiffany sambil mengguncang-guncangkan badan Yuri, Yuri tak menjawabnya, dia hanya memberikan i-phonenya tanpa menoleh ke arah Tiffany. Dia menarik selimutnya sampai melebihi kepala, badannya kini tertutupi semua oleh selimut.

“Gomawo.”jawab Tiffany singkat, dengan cepat dia mengetik pesan untuk Siwon, Tiffany mengetik pesan itu secepat kilat, dan langsung mengirimnya secepat kilat juga.

[Oppa..kau sedang apa?] itu adalah pesan yang disampaikan oleh Tiffany pada Siwon melalui handphone Yuri.

[Waeyo? Aku sedang membaca buku yang kupinjam dari Kyuhyun Yul.] Itu adalah jawaban yang Siwon berikan pada Tiffany. Tiffany langsung menatap i-phone Yuri dengan sedih. Dia mengembalikan i-phone Yuri dengan segera. Dia menatap Yuri sedih, meskipun Yuri tak melihatnya.

“Gomawoyo..Yul.”kata Tiffany, sekarang dia yang langsung menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Menyembunyikan kekecewaan dan juga kesedihan yang mendalam.”Aku sudah mengiriminya pesan berkali-kali..tidak satupun yang dibalas..aku hanya mengirimkan satu pesan lewat I-phone Yul..tapi pesan itu langsung dibalas..apa memang aku sangat mengganggumu Oppa?”tanya Tiffany dalam hati, matanya menitikkan air mata kesekian kalinya karena sikap acuh Siwon padanya.

Would you marry me? Nuhl saranghago akkimyuh saragago shipuh

I-phone Yuri berdering tak lama setelah Tiffany menarik selimutnya. Yuri mengeluarkan tangannya dari selimut dan mencoba mencari i-phonenya yang dia letakkan di atas meja. Yuri langsung melihat siapakah yang tengah menelfonnya. Matanya terbelalak kaget saat melihat nama yang muncul di layar i-phonenya. Secepat kilat dia menerima telfon itu.

“Yobuseo Oppa?”kata Yuri yang langsung bangkit dari tidurnya. Tiffany sayup-sayup mendengar perkataan Yuri tapi dia tetap tak berkutik, tetap membiarkan dirinya bergelut dengan selimut tebal berwarna pink muda yang dia beli bersama Yuri, teman sekamarnya.

“Kenapa? Kau tanya aku sedang apa tapi tidak membalasnya lagi. Apa ada hal penting?”tanya Siwon di seberang sana.

“Mwo?? Ah..aniyo Siwon Oppa. Tidak ada apa-apa.”jawab Yuri, Tiffany yang mendengar hal itu langsung terbelalak kaget. Siwon tak pernah sekalipun menjawab telfonnya, tapi hanya dengan sebuah pesan, Siwon bisa menelfon Yuri. Tiffany segera bangkit dari tidurnya, Yuri terkaget melihat Tiffany yang ternyata masih terjaga. Yuri menatap Tiffany dengan wajah terkejutnya, Tiffany mencoba melukis senyuman di wajahnya, dia meraih i-phonenya kemudian menatap Yuri lagi.

“Aku mau mencari udara segar dulu Yul.”kata Tiffany, dia segera meninggalkan Yuri dengan wajah yang sangat sedih. Tiffany melangkahkan kakinya dengan gontai keluar dari kamarnya dan juga Yuri. Dia masih menggenggam dengan erat i-phonenya itu. Matanya berkaca-kaca, mencoba untuk melupakan semuanya. Tiffany naik ke atas tangga menuju balkon apartemen. Tiffany mendekati pagar dan menatap jauh kelap-kelip lampu di Seoul.

“Aku ingin sekali melihat pemandangan ini bersama Siwon oppa…tapi…apa aku sangat mengganggunya? Apa perasaanku ini sangat mengusik ketenangannya?”tanya Tiffany sendirian. Tiffany terus saja berdiri di dekat pagar, dia menghembuskan dan menarik nafasnya berkali-kali. Tiba-tiba, i-phonenya berdering, Tiffany melihat ke layar i-phonenya dan tersenyum pelan di dalam tangisnya.

“Kenapa kau yang selalu ada saat aku membutuhkan seseorang…”tanyanya sambil melihat layar i-phonenya. Tiffany langsung saja memencet tanda hijau di layar i-phonenya.

“Waeyo?”tanya Tiffany pada Key, orang yang menelfonnya itu.

“Ya noona, jawaban macam apa itu? Harusnya kau berkata “yobuseo” dengan manis kalau ada yang menelfonmu.”kata Key.

“Aku tidak perlu bersikap manis padamu..aigoo…ada apa KimKey?”tanya Tiffany, dia segera mengusap air matanya dan menyilangkan tangannya ke depan dada karena malam ini sangat dingin, apalagi badan Tiffany hanya dibalut dengan kaos tanpa lengan dan juga celana tidur panjang.

“Aniyo, aku rindu padamu noona.”kata Key sambil tersenyum nakal, mencoba untuk menggoda noona tersayangnya itu.

“Aigoo…jangan menggodaku lagi KimKey…”kata Tiffany yang sudah mulai bisa tersenyum lagi.”Key-ah…kau sekarang ada dimana?”tanya Tiffany, dia membalikkan badan dan melangkahkan kaki, dia hendak turun ke bawah karena sudah tak tahan lagi menahan desiran angin yang semakin kencang.

“Aku disini Noona.”jawab Key yang sudah berada di depannya. Tiffany terkejut, matanya menampakkan hal itu.

“Omo…kau ini, mengagetkanku saja..kau mau membuat noonamu ini jantungan ha?”teriak Tiffany, dia langsung berjalan ke arah Key dan menjitak dengan keras kepala namja itu. Key terlihat kesakitan karena jitakan Tiffany, tapi kemudian dia tersenyum dengan hangat, Key menatap Tiffany dari atas sampai bawah kemudian menggeleng-gelengkan kepala. Dengan cepat dia melepaskan jaketnya dan memberikan jaketnya itu pada Tiffany.

“Noona, apa kau berkeliaran dengan baju seperti ini?”tanya Key sambil memalingkan wajahnya karena malu.

“Waeyo? Aish…sebenarnya memang dingin.”kata Tiffany, dia langsung meraih jaket Key dan memakainya. Dia menatap Key nakal kemudian menyenggol Key dengan pundaknya.”Aigoo..kau malu melihat noonamu seperti ini?”tanya Tiffany.

“Noona…”panggil Key.”Apa kau masih menyukai Siwon hyung?”tanya Key pelan, wajah Tiffany yang tadinya sudah tersenyum kembali muram. Dia menundukkan wajahnya sebentar kemudian menatap Key.”Nee…aku masih menyukainya. Key-ah…bisakah kita tidak membicarakan hal ini?”tanya Tiffany. Tiffany menatap Key, matanya berkaca-kaca mengingat kembali kejadian yang baru saja dilaluinya.

“Waeyo noona? Kenapa lagi?”tanya Key. Dia menatap Tiffany khawatir, tangannya memegangi pundak Tiffany.

“Sudah kubilang kan KimKey, jangan ungkit-ungkit itu lagi! Aku tidak suka! Aku tidak sukaa! Tidak sukaa!!”teriak Tiffany, dia menangis sekencang-kencangnya, mengelurkan kekesalannya selama ini, Key langsung memeluk Tiffany dengan hangat. Namja itu membelai rambut Tiffany dengan lembut.

“Ne..aku mengerti noona…mianhae…jeonmal mianhae.”kata Key, dia masih memeluk Tiffany dengan hangat. Matanya berkaca-kaca, melihat orang yang disukainya itu sedang menangis. Tiffany masih membenamkan wajahnya dalam pelukan Key, dia merasa sangat nyaman saat bersama dengan Key, seperti sedang bersama adiknya, ya.Key memang sudah dianggap adik oleh Tiffany.

 

 

Tiffany POV

“Yul, aku berangkat duluan ya.”kataku pada Yuri, aku langsung saja berlalu tanpa menatapnya, aku sudah berjanji pada Key akan berangkat bersamanya ke sekolah pagi ini. Dengan cepat kulangkahkan kakiku keluar apartement, sepertinya dia tidak menarikku, dia tidak menghalangiku, juga tidak memanggilku. Jujur saja…sebenarnya aku tahu kalau Yuri juga menyukai Siwon oppa, tapi aku selalu membicarakan siwon Oppa dan juga sudah memberitahunya tentang perasaanku sebelum dia membertitahuku tentang perasaannya pada Siwon Oppa. Aku egois, aku memang egois. Aku sangat mencintai pria itu..terlalu mencintainya, sampai-sampai aku bersifat egois seperti ini. Aku akan memberikan apapun yang Yul minta, meskipun itu barang yang paling aku sukai, aku akan memberikannya kalau itu untuk Yul. Maafkan aku Yul….ini tidak akan terjadi lagi. Aku..sudah menyerah…semoga kau bisa berbahagia bersama Siwon oppa.

Aku segera berjalan keluar dari gedung apartemen dan menunggu di seberang jalan. Meskipun aku satu gedung dengan Key, tapi katanya lebih seru kalau janjian diluar. Makannya aku menunggunya di taman seberang apartemen.

“Noona!”panggil seseorang, suaranya sudah kukenal dengan baik, itu adalah suara Key, aku menoleh dan melihat dia melambaikan tangannya padaku, aku tersenyum padanya, menunjukkan eye-smile yang sangat disukai oleh Key. Wajahnya merona merah, ya..aku juga tahu kalau Key menyukaiku, tapi aku ingin dia tahu kalau aku tidak tahu perasaannya. Aku juga selalu mengungkapkan bahwa aku menyukai Siwon oppa padanya. Bukan agar dia sakit hati dan tahu diri untuk tidak menyukaiku lagi. Tapi aku terlalu menyayangkan hubungan kami, aku sudah menganggapnya sebagai adik kandungku sendiri, aku sangat menyayanginya sebagai dongsaeng. Aku tidak ingin hubungan ini berakhir kalau-kalau dia mengatakan bahwa dia menyukaiku. Aku tidak ingin  ada yang berubah.

“Key-ah…ayo cepat berangkat.”ajakku. aku menatapnya, dari matanya aku bisa tahu kalau dia sangat senang hari ini. Mungkin…karena bisa berangkat bersamaku? Ah..aku mengkhayal.

“Kenapa terburu-buru noona? Ini masih pagi kan..”tanya Key padaku, matanya terlihat penasaran dan malas berjalan cepat-cepat. Tangannya meraih tanganku, kubiarkan begitu saja. Karena jujur saja, aku sangat tenang saat dia memegang tanganku. Aku langsung menoleh ke arahnya dan tersenyum lembut. Aku mengelus perutku dan menunjukkan wajah aegyoku.

“Aku lapar Key-ah..aku belum sarapan..”kataku. Dia hanya tersenyum kemudian menarik tanganku dan berjalan mendahuluiku.

“Kalau begitu ayo..aku tahu tempat sarapan yang sangat enak.”jawabnya.

Kami pun segera menuju tempat yang dikatakan oleh Key, selama perjalanan aku ngobrol banyak dengannya. Dia banyak tersenyum, berbeda sekali dengan saat pertama kali aku bertemu dengannya, dia terlihat murung dan berantakan. Dandanannya seperti orang yang habis berantem, wajahnya selalu murung. Tidak ada yang berani mendekatinya. Aku bertemu dengan Key pertama kali saat aku sedang pergi dengan Yuri tapi aku tersesat. Aku tak sengaja menabraknya, jujur saja saat pertama kali melihatnya aku takut, tapi setelah melihat matanya yang indah, aku jadi tersenyum dan akrab dengannya. Aku sama sekali tidak takut dengannya, dan kemudian perlahan-lahan dia berubah. Dari Key yang seperti preman, menjadi KimKey yang sangat imut dan baik. Semua jadi berubah menyukainya, bahkan teman sekelasnya juga ada yang mengejar-ngejarnya, Sulli. Ah..aku jadi menceritakan masa lalu.  Setelah selesai sarapan, aku dan Key segera berangkat ke sekolah. di depan gerbang, aku bertemu dengan Yuri, dan disampingnya…ada Siwon. Aku hanya bisa berjalan cepat untuk menghindari bertemu dengan mereka, aku masih sangat menyukai Siwon, sangat menyukainya. Tentu saja hatiku sangat sakit melihat hal itu. Key mengerti apa yang aku rasakan, dia langsung mendorong bahuku dan mengajakku segera masuk.

Tiffany POV End

“Noona, aku duluan ya, Minho mencariku.”kata Key pada Tiffany, matanya menyorotkan penyesalan yang mendalam, dia membuka lokernya untuk mengambil beberapa buku tambahan yang dia letakkan disana. Tiffany hanya menatap Key, kemudian tersenyum sebagai jawaban. Key segera berlari menuju kelasnya. Tiffany membuka lokernya, menatap foto yang dia letakkan di ujung lokernya, foto Siwon. Gadis itu menghela nafasnya panjang kemudian tangannya masuk ke dalam loker dan menarik foto itu. Setelah mengambil barang yang dia butuhkan, Tiffany segera menutup lokernya. Dia sangat terkejut mendapati Siwon sudah berdiri di sampingnya. Loker Siwon memang berada di samping loker Tiffany. Tiffany segera mengalihkan pandangannya dan berjalan melewati Siwon.

“Mianhae kemarin aku tidak membalas pesan darimu.”kata Siwon sambil menatap Tiffany dengan penyesalan yang mendalam.

“Gwenchanayo…Siwon-sshi.”jawab Tiffany, Siwon terkejut mendengar apa yang barusan dikatakan oleh Tiffany. Biasanya Tiffany akan memanggilnya “oppa, oppa, oppa” dengan senyum menungging di wajahnya, tapi sekarang memalingkan wajahnya saja tidak. Tiffany segera berjalan mendahului Siwon. Dia langsung saja masuk ke dalam kelasnya, kemudian disusul oleh Siwon, karena mereka satu kelas.

Tiffany langsung duduk di bangkunya, dia mengeluarkan kacamata dan juga novel kesayangannya untuk menghabiskan waktu selama seonsaengnim belum tiba di kelas. Siwon hanya bisa menatap Tiffany nanar. Meratapi perubahan Tiffany yang begitu mendadak.

Selama pelajaran, Tiffany tidak bisa berkonsentrasi pada pelajarannya. Biasanya dia selalu aktif dalam menjawab soal yang diberikan oleh seonsaengnim, itu karena dia ingin membuat nilai plus di hadapan orang yang dia sukai. Tapi karena dia sudah menyerah, dia tidak melakukan hal itu lagi.

Bel tanda pelajaran berakhir pun sudah berbunyi. Tiffany masih belum pergi dari kursinya, dengan malas dia membereskan semua barang-barang yang ada di mejanya. Matanya menyorotkan kesedihan yang mendalam. Berkali-kali Tiffany menghela nafasnya panjang. Dia hanya bisa menatap Siwon dari bangkunya yang berada di pojok belakang, sedangkan Siwon di pojok depan.

“Siwon oppa.”panggil Yuri yang tiba-tiba masuk ke dalam kelas dan tidak menyadari keberadaan Tiffany. Matanya langsung terbelalak ketika mengetahui Tiffany belum keluar dari kelas. Tiffany segera berjalan ke arah pintu di samping meja Siwon.

“Kalian akrab ya..”kata Tiffany sambil berjalan melewati mereka, wajahnya tertunduk saat mengatakan hal itu.

“Ah…a..aniyo.”kata Yuri berbohong.

“Aku dan Yuri sudah berpacaran.”kata Siwon pada Tiffany. Tiffany membelalakkan matanya karena terkejut pada perkataan Siwon.

 


19 thoughts on “Please Love Me [CHAPTER 1]

  1. Yuri gak temen makan temen dong.
    Siwon suka sama yuri dan yuri suka sama siwon. tiffany tau itu, cuma dia egois gamau ngalah. Jadi yuri ga mengkhianati tiffany loh.
    Ahh aku suka YulWon, semoga tiffany masih mau berteman sama YURI hahahaa…

    Like

  2. ya ampuuuunnn!!! siwon kok tega bgt sih bilang klo dy pacaran sm yul di depan fany?!
    kan kasian fany! trus ntar klo dy marahan sm yul gmn??

    o y, thor, mw ngsih kritik dikit nih. ada kata yg kurang enak di baca, seharusnya senyum “tersungging”, bukan senyum “menungging”, menungging mah bwd pantat atuh,, hehe~

    Like

  3. Yul Eonni,Fany Eonni jangan marahan dong , ayo minta maaf dong yul eonni ama fany eonni jangan marahan gitu jadikan sedil couple yulti marahan#apaan sih lebayy amat#,lanjuttt yaaa tapi jangan lama-lama suka penasaran *plakkk/banyak omong lu*

    Like

  4. Yul Eonni,Fany Eonni jangan marahan dong , ayo minta maaf dong yul eonni ama fany eonni jangan marahan gitu jadikan sedih couple yulti marahan#apaan sih lebayy amat#,lanjuttt yaaa tapi jangan lama-lama suka penasaran *plakkk/banyak omong lu*

    Like

  5. Semua manusia berhak menyukai tp shrsnya jujur dr awal,walo skt tp g kan terlalu suka dan belajar menyukai orang lain..skg terlanjur cinta skt hati…siwon bgs jujur lbh lama bohng ntr ketahuan tifany lbh skt n benci ma mereka
    haha curhat..
    Min krenz

    Like

  6. Aaaah… Siwon oppa nyebelin bgt.. Yul,klo emg suka sm siwon oppa blng aja dri awal.. Kan kasian tiffany… Sumpah nangis pas siwon oppa ga bls” sms fany.. Tega bgt… Hiks..hiks..hiks.. Pdhal suka bgt couple “SIFANY”

    Like

  7. bagus chingu aku suka,,,,,…….. tapi kurang panjang chingu…. -__- d tunggu next partny jgn lama” ya…. SEMANGAT…!!!

    Like

  8. omooo tiff sakit nih aaaaa berasa ditusuk-tusuk *lebay

    Tapi, yul gak salah kok cuma siwon aja yang php #kabur

    Ayooo tiff jangan nangis u,u

    Like

Leave a comment