[Freelance] Orchid

Orchid

Cast     : Kim Hyoyeon, Lee Hyukjae

Title     : Orchid (Oneshoot)

Genre : Romance, Angst

Author : ChaeKyung Park

Length : Oneshoot

Note    : FF oneshoot kedua sayaaa>.< #extremelyhappy Kali ini pairingnya EunHyo \o/ aaaaaa the dancers #abaikan… INI FANFIC MURNI PEMIKIRAN SAYA ~ Well, ga usah banyak cing cong, Happy reading!

            Langit kelabu Seoul semakin gelap dengan tenggelamnya matahari. Tapi tidak segelap hati Hyoyeon, seorang gadis yang sedang duduk termenung di balkon apartemennya, membawa sebuah kotak yang cukup besar.

            Time Capsule. Di cover depannya tertulis Eunhyuk&Hyoyeon Time Capsule. Hyoyeon menghela napas sedih. Eunhyuk alias Lee Hyukjae adalah teman masa kecilnya, dan cintanya sejak 12 tahun lalu. Ketika itu mereka dipertemukan karena sebuah pembelaan dari Eunhyuk.

==Flashback==

“Hey kau! Berani-beraninya mengotori bajuku yang mahal ini!” seorang gadis kecil berteriak dengan kepala terangkat tinggi. Hyoyeon baru saja tidak sengaja mengotori bajunya dengan lumpur.

Hyoyeon yang saat itu pemalu hanya terdiam. “Ma..maaf,” ucapnya pelan. Gadis tadi dan kawan-kawannya mendorong Hyoyeon hingga jatuh. “Dasar tidak tahu diri! Bajuku ini mahal tahu! Tidak seperti bajumu!” cacian gadis kecil itu membuat setiap orang yang ada dilapangan itu menoleh kearah mereka.

“Aku tidak sengaja…” Hyoyeon berusaha membela dirinya. “Tidak sengaja katamu?! Lihat! Sekarang bajuku ini kotor karena ulahmu!” Gadis itu masih berteriak, “Dasar—“

Ucapan gadis tadi terpotong, dan Hyoyeon merasa seseorang berdiri didepannya, “KAU! Jangan mengganggunya lagi!” suara itu menggema ditelinga Hyoyeon. Hyoyeon mendongak, dan mendapati seorang laki-laki yang kelihatannya lebih tua darinya berdiri melindunginya.

Gadis yang mencacinya tadi mendengus dan beranjak meninggalkan tempat itu.Laki-laki tadi membantu Hyoyeon berdiri, “Kau tidak apa-apa? Namaku Hyukjae, kau bisa memanggilku Eunhyuk” kata anak itu sambil tersenyum. Hyoyeon merasakan pipinya memerah, ‘A…aku Hyoyeon,” suara Hyoyeon pasti bergetar.

Eunhyuk tersenyum lebar, “kita berteman ya,” katanya. Hyoyeon mengangkat kepalanya dan mengangguk. Sejak saat itu Hyoyeon dan Eunhyuk selalu bersama-sama di sekolah. Sampai Eunhyuk pindah rumah di daerah perumahan Hyoyeon, persahabatan mereka semakin akrab. Dan mereka saling menyukai.

==Flashback end==

Hyoyeon tersenyum getir. Saat itu mereka baru 9 tahun. Benar-benar masa yang indah. Hyoyeon masih ingat saat mereka berumur 14 tahun, Eunhyuk mengajaknya membuat Time Capsule ini.

Jemari Hyoyeon mulai membuka Time Capsule itu. Berbagai benda memenuhi Time Capsule itu, membuat Hyoyeon tersenyum sedih.

Eunhyuk meninggal 3 tahun lalu, karena kanker tulang yang dideritanya sejak berumur 15 tahun. Saat itu Hyoyeon yang sedang menunggunya di lapangan menerima telepon dari Nyonya Lee, dan dunianya runtuh seketika.

Hyoyeon menarik sebuah foto berbingkai dari Time Capsule tersebut. Gambar karikatur Eunhyuk dan Hyoyeon saat ulangtahun Eunhyuk yang ke 11. Itu adalah gambar hasil karya Hyoyeon sendiri. Gadis itu hanya mendesah saat mengingat kenangan manis itu.

==Flashback==

            “Saengil Chukkahamnida, Eunhyukkieee…..” Hyoyeon berlari kecil sambil membawa kado kearah Eunhyuk.

“Whoa, kamshahamnida, Hyonnie,” Eunhyuk menerima kado itu dan membukanya. Sebuah karikatur lelaki dan perempuan yang sudah dibingkai terpampang setelah kertas pembungkus kado dibuka.

“Hyonnie… Kau membuatnya sendiri?” Eunhyuk tercengang-cengang, “Keren,” Hyoyeon tertawa kecil, “Aku butuh waktu seminggu menyelesaikannya,”.

Berbagai pujian keluar dari mulut Eunhyuk, dan itu membuat wajah Hyoyeon terasa panas.

“Aku sangat suka gambar ini,” Eunhyuk tersenyum, “Aku juga suka pelukisnya,”. Hyoyeon terdiam sebentar, lalu kembali tersenyum lebar.

==Flashback end==

Gadis itu tersenyum mengingatnya. Tangannya menaruh foto berbingkai itu ditempatnya kembali. Kali ini ia mengambil secarik kertas yang sudah menguning.

Cap tangan Eunhyuk dan Hyoyeon, dengan tulisan Hyoyeon dipinggirnya. Memori masa kecilnya yang manis kembali memenuhi ingatannya.

==Flashback==

            Eunhyuk berlari membawa dua botol cat minyak kearah Hyoyeon yang sedang duduk dengan selembar kertas dihadapannya.

            “Hyonnie! Lihat apa yang kubawa!”, Eunhyuk berseru kearah Hyoyeon dan mempercepat langkahnya.

            “Kau mau apa Hyukkie?”, tanya Hyoyeon saat Eunhyuk sampai didepannya dan langsug duduk bersila.

            “Membuat kenang-kenangan,” jawabnya sambil mencelupkan tangannya ke cat biru dan menempelkannya ke kertas. Hyoyeon mengikuti langkahnya dan mencelupkan tangannya ke cat kuning, lalu menempelkan tangannya ke kertas, disebelah cap tangan Eunhyuk.

            Eunhyuk tersenyum puas, “Lihat! Punyaku yang warna biru, dan kau yang warna kuning!”, terdengar dari suaranya bahwa dia senang sekali. Hyoyeon menganggukkan kepala, “Aku akan menulis sesuatu,” lalu ia mengambil cat dan menulis sesuatu.

            EUNHYUK-HYOYEON HANDPRITN. Itu adalah tulisan Hyoyeon. Eunhyuk tertawa melihatnya, “Handprint, Hyonnie… H-A-N-D-P-R-I-N-T,” Hyoyeon merengut.

            “Baik,” Eunhyuk menaruh kertas itu dibawah sinar matahari, “sambil menunggu ini kering, ayo kita main kejar-kejaran!”

==Flashback end==

            Bulir-bulir air mata jatuh di pipi Hyoyeon, gadis itu segera mengusapnya. Tangannya menaruh kertas itu ditempatnya.

Didalam Time Capsule ini juga terdapat foto Hyoyeon dan Eunhyuk, rapor mereka, gelang Hyoyeon yang sempat hilang, guntingan kain dengan bentuk H dan E, bunga anggrek yang dikeringkan…apa?

Hyoyeon mengambil bunga anggrek itu dan matanya kembali membasah. Bunga anggrek itu adalah barang terakhir yang diberikan Eunhyuk sebelum ia meninggal. Sulit rasanya mengenang, tapi memori it uterus melaju dipikiran Hyoyeon.

==Flashback==

            “Ini, terimalah Hyonnie,” Eunhyuk memberikan bunga anggrek kering itu kepada Hyoyeon. “Anggrek? Kenapa anggrek?”

            “Karena dia cantik. Namun sederhana. Dia bergantung hanya pada satu pohon dan dia menghabiskan sisa hidupnya bersama pohon itu. Dan pohon itu menyayanginya karena apapun yang dilakukan oleh sang anggrek, menyenangkan si pohon,” jelas Eunhyuk.

            “Anggrek itu kau, Hyonnie. Akulah pohonnya. Kau cantik tapi sederhana, dan aku menyayangimu apa adanya.”

            Hyoyeon menerima bunga anggrek kering itu dan tersenyum. “Berjanjilah untuk menyimpannya, Hyo” Eunhyuk berkata lemah. Tubuhnya terbaring dikasur rumah sakit.

            Hyoyeon mengangguk, “Aku berjanji”.

            “Hyo,”

            “Ne?”

            “Saranghaeyo,”

            Hyoyeon tersenyum dan memeluknya.

==Flashback end==

Air mata sudah bercucuran di pipi Hyoyeon. Eunhyuk tidak akan pernah tergantikan oleh siapapun. Hyoyeon ingat, seminggu setelah Eunhyuk memberikan bunga anggrek kering itu, ia pergi dari kehidupan.

Sudut bibir Hyoyeon terangkat, “saranghaeyo, Hyukkie-ya..” gumamnya, “kau tidak akan tau seberapa besar aku mencintaimu,”

Hyoyeon menutup Time Capsule itu, dan menaruh anggrek kering itu di sudut meja belajarnya.

Ia merebahkan diri di kasur, dan menutup matanya untuk tertidur. Sebelum ia jatuh tertidur, terdengar suara di telinga Hyoyeon “AKU, HYUKJAE, AKAN SELALU MENCINTAI HYOYEON APA ADANYA! AKU MENCINTAIMU, HYONNIE!”

            Hyoyeon tersenyum dalam tidurnya, “aku juga mencintaimu…selalu,”.

FIN

            TIME TO COMMENT!!! THANKS FOR READING >.<