[Freelance] Our Love Destiny


Tittle : Our Love Destiny

Author : Im Haena a.k.a Firda Lareina

Main Cast : Lee Donghae, Im Yoona

Genre : OneShot, sad, Tragedy, Horror (?)

Note : Annyeong Readers ^^ ini ff nya super geje loh readers, mian yahh.. author aja nggak tau ini ceritanya HAPPY END or SAD END ? terserah apa jawaban kalian. kalian lah yang bisa menentukan. JANGAN LUPA KOMEN OR LIKE ! WAJIB ! langsung di baca saja yaa.. mian kalo masih banyak typo ohyaa, minta RCL nya ya di http://imhaena.wordpress.com ( khusus PYRO ) GOMAWO

Happy Reading^^

HAPPY END or SAD END ?

When Love Separates Us and destiny are the one who brings us together again

Suara indahnya mengalun dengan lembut, menyanyikan sebuah lagu cinta romantic. Namja itu menyanyi untuk menghibur seorang yeoja yang tengah terbaring lemas di atas ranjang ruang ICU, berharap yeoja itu sadar dari tidur panjangnya dan membuka matanya untuk sang namja. Hari ini seharusnya adalah hari bahagia untuk mereka, karena hari ini adalah hari perayaan tepat 1 tahun pernikahan mereka. Tepat 1 tahun juga sang yeoja mengalami koma. Sampai detik ini pun sang yeoja masih setia menutup mata dan bermimpi pada tidur panjangnya.

“chagi-ya buka matamu. Apa kau tak lelah tidur terus?” sang namja membelai lembut  kepala sang yeoja.

“Sampai kapan kau menutup mata indahmu itu chagi? Apa kau tak ingin melihat oppa? Apa kau tak merindukan oppa?” air mata tak dapat di bendungnya lagi. Tangisannya pecah, membasahi seluruh mukanya. Mengingat semua kenangan indah saat bersama sang yeoja yang tertidur damai di depannya sekarang.

*Flashback*

Seorang yeoja berambut panjang memakai rok mini yang panjangnya se lutut berwarna putih dengan motif bunga mawar di padu dengan t-shirt kuning polos, terlihat sederhana tetapi anggun, memancarkan aura kecantikan alami nya. Yeoja cantik itu sedang bermain bersama anak – anak kecil yang berumur sekitar 4 – 5 tahun. Mereka berbaur bersama, bernyanyi, bergurau dan bercanda, bercerita, berbagi kebahagiaan. Nampaknya yeoja itu sangat menyayangi anak kecil. Dari arah barat terlihat seorang namja tampan yang sedang mengamati yeoja dan anak – anak kecil yang sedang bermain bersama di bawah pohon itu. Tunggu! Namja itu bukan seorang penjahat yang akan menculik  mereka. Tatapan sang namja berbeda. Sepertinya namja itu menyukai sang yeoja yang tengah bermain bersama anak – anak kecil itu. Karena penasaran, sang namja mendekati sang yeoja cantik itu.

“annyeong.” Sapa sang namja dengan menunjukkan senyum termanisnya.

“ne annyeong, nugu – ya?” jawab sang yeoja dengan senyum yang tak kalah manisnya dengan senyum sang namja.

Dengan mengulurkan tangannya sang namja memperkenalkan diri. “Lee Donghae imnida, panggil saja Donghae. Atau kalau kau mau panggil oppa saja.” *haeppa genit yaaa *

Sang yeoja membalas uluran tangan Donghae sembari tersenyum manis. “Im Yoona imnida, Yoona.”

Nama yang indah. Senyumnya sangat manis, menyejukkan hatiku. Batin Donghae. DEG!! Jantung Donghae berdetak 100 kali lebih cepat, seakan ingin keluar dari tempatnya.

“senang bertemu denganmu Im Yoona.”

“ne, senang bertemu denganmu juga, oppa.” Yoona tersenyum malu – malu. Nampaknya Yoona juga sudah mulai menyukai Donghae.

“bagaimana kalau kita duduk di bangku sebelah sana? Sambil mengobrol sedikit. Oppa ingin mengenalmu lebih jauh.” Tawar Donghae sembari jari telunjuknya menunjuk sebuah bangku kosong di bawah pohon maple. “ne, oppa.” Setuju Yoona. *waaahh..mereka langung akrab ya? #plak*

Mereka berjalan beriringan menuju bangku panjang taman berwarna coklat itu.

“kau sangat menyukai anak kecil?” Tanya Donghae membuka pembicaraan.

“ne, aku sangat suka anak kecil.” Jawab Yoona. “apa oppa juga suka anak kecil?” sambung Yoona lagi.

“sama sepertimu, oppa juga sangat menyukai anak kecil, mereka seperti malaikat.” Jelas Donghae panjang lebar.

“oppa benar, setiap aku banyak masalah atau stress, aku selalu datang ke taman ini, disini banyak sekali anak kecil. Disini aku bisa bermain dan bercanda bersama mereka, itu semua bisa sedikit membuatku tenang. Melihat mereka tertawa bahagia bagaikan mendapat ribuan emas, sangat menyenangkan.” Ungkap Yoona.

Donghae hanya tersenyum menanggapi pernyataan Yoona. Mereka saling menatap. Kedua mata mereka saling bertemu. Deg.jantung mereka saling melompat-lompat. Darah mengalir begitu cepat. Ya! Mereka saling jatuh cinta, jatuh cinta pada pandangan pertama. Terdengar konyol mungkin, baru beberapa menit bertemu, cinta sudah mulai tumbuh. Tetapi inilah kenyataan yang terjadi. Takdir yang mempertemukan mereka, dan cinta lah yang mungkin akan menyatukan mereka.

**

Hamparan awan terlukis indah di langit biru nan cerah, di tambah dengan cahaya sang surya yang menerangi bumi. Hari ini begitu sempurna. Kebahagiaan tengah menyelimuti hati 2 anak manusia yang saling mencintai. Dimana hari ini mereka akan mengucap janji setia sehidup dan semati .

Mobil sport hitam tampak memasuki halaman gereja . keluarlah seorang yeoja cantik dengan balutan gaun pengantin putih, rambut panjang yang di gerai dan di beri hiasan mahkota kecil di kepalanya, bak seorang permaisuri. Dengan di kawal appa dan eomma nya, sang yeoja berjalan menuju pintu utama gereja. Para tamu undangan yang sudah hadir di dalam gereja takjub melihat pengantin yeoja. Dengan di kawal appa nya, pengantin yeoja berjalan menuju altar. Berdiri seorang namja disana yang tengah menanti calon istrinya. Sebuah senyuman terlukis indah di sudut bibir mereka. Senyuman kebahagiaan, karena sebentar lagi mereka akan menjadi sepasang suami istri.

“Lee Donghae, bersediakah kau menjadi suami Im Yoona, setia menemaninya dalam keadaan suka maupun duka?” Tanya sang pendeta.

“ne, aku bersedia.” Jawab Donghae yakin.

“dank au Im Yoona, bersediakah kau menjadi istri Lee Donghae, setia menemaninya dalam keadaan suka maupun duka?”

“ne, aku bersedia.”

Setelah mengucapkan janji suci pernikahan, Donghae menyematkan cincin pada jari manis Yoona, begitupun sebaliknya.

Donghae mencium bibir Yoona dengan lembut, Yoona membalasnya. Gemuruh tepuk tangan para tamu undangan menggema di seluruh ruangan gereja. Teruntuk kedua anak manusia yang telah resmi menjadi sepasang suami istri.

**

Donghae dan Yoona berencana untuk berbulan madu ke pulau jeju. Tepat setelah mengucap janji pernikahan di gereja, mereka memutuskan untuk pulang ke rumah Donghae, menyiapkan segala sesuatu nya untuk di bawa ke pulau jeju. Saat berada di perjalanan, sesuatu yang tak di inginkan terjadi. Saking bahagianya, Donghae yang mengendarai mobil tak menghiraukan lalu lintas. Sebuah truk melaju kencang dari arah berlawanan, Donghae yang baru menyadari keberadaan truk tersebut langsung membanting stir kea rah kiri “aaaa……………….” Teriak Yoona. Bruaaakk….  Mobil yang di kendarai Donghae dan Yoona menabrak sebuah pohon besar.

*End Flashback*

“Im Yoona, istriku. Bangunlah, buka matamu Chagi.” Tangisan Donghae semakin pecah. Donghae sangat merasa bersalah atas peristiwa ini. Andai saja waktu itu Donghae hati – hati, pasti kecelakaan ini tak akan terjadi.

Ttiiiiittttttttt…………..

Tiba – tiba suara kardiograf berdengung panjang. Menandakan bahwa jantung Yoona tak lagi berdetak.

“Yoong, Yoongie. Andweee!!! Jangan tinggalkan oppa. Ireona, ireona chagi!!” sekuat tenaga Donghae mengguncang – guncangkan tubuh Yoona. Tetap saja tak ada respon dari Yoona. Seorang dokter dan 2 orang suster memasuki ruangan yang di tempati Yoona. Salah satu suster menyuruh Donghae untuk menunggu di luar. Dokter memeriksa keadaan Yoona. Alat pacu jantung di letakkan di atas dada Yoona. Tetapi nihil, Tuhan sudah mengambil nyawa Yoona.

**

Sudah 4 bulan kematian Yoona, tetapi Donghae masih terpuruk, Donghae terlalu larut dalam kesedihan. Layaknya orang yang sudah gila. Donghae hanya berbicara menyebut nama Yoona. Di pandangi nya selalu gambar diri Yoona. Donghae sudah kehilangan separuh jiwanya. Setiap hari pekerjaanya hanya mengurung diri di kamar, memandangi foto Yoona sambil menangis. Untuk merawat diri nya sendiri saja ia tak sempat. Makan pun juga tidak. Padahal sudah ratusan kali eomma nya mengingatkan, tetapi tak sekali pun Donghae menghiraukan. Tubuh nya kurus kering, bagaikan mayat hidup.

“hae-ah, sampai kapan kau akan seperti ini?” Tanya eomma donghae dengan lembut. Tak ada jawaban dari Donghae, mulutnya tertutup rapat. Matanya tetap memandangi foto Yoona. Eomma Donghae menangis, tak sanggup melihat keadaan putra tunggal nya seperti ini. Tanpa mereka sadari, sosok yeoja cantik memakai gaun pengantin tengah memandangi mereka, ah tidak! Lebih tepatnya memandangi Donghae. Raut wajahnya terlihat sedih. Ya! Itu adalah arwah Yoona. Yoona yang tidak tahan akan keadaan ini, ia meminta izin kepada seorang malaikat untuk menunjukkan wujud Yoona hanya kepada Donghae, layak nya seperti manusia. Setidaknya ia bisa membuat Donghae kembali seperti semula. Permintaan Yoona pun di setujui.

**

Saat tengah malam, Yoona datang menemui Donghae. Masih sama seperti semula. Donghae duduk di tepi ranjang sambil memegang foto Yoona dan memandanginya. Air mata Yoona tumpah, sakit melihat kenyataan ini. Yoona tak tega melihat keadaan Donghae.

“oppa.” Yoona mendekati Donghae. Dia duduk di samping Donghae. Kini Donghae menatapnya. Spontan Donghae memeluk Yoona. “Chagi, ini benar dirimu?” Tanya Donghae yang masih dalam keadaan memeluk Yoona. “ne, oppa. Aku istrimu.” Donghae semakin mengencangkan pelukannya. Seakan tak ingin melepasnya lagi. “jangan tinggalkan oppa Yoong.” “ne, oppa. Aku akan selalu di sisimu. Tapi aku mohon oppa, jangan menangis lagi.” “ne Chagi – ya.”

**

Donghae kembali beraktivitas seperti semula. Pekerjaannya yang sempat terbengkalai kini telah kembali seperti semula. Keluarga Donghae sempat bingung atas perubahan sifat Donghae secara tiba – tiba, terlebih eomma nya. Mereka senang Donghae kembali seperti semula, tetapi ada 1 hal yang mengganjal, Donghae selalu menganggap Yoona ada. Donghae sering berbicara sendiri. Tetapi memang benar adanya, arwah Yoona selalu mengikuti Donghae. Hanya Donghae yang dapat melihat wujud Yoona. Sampai suatu ketika, Yoona tak bisa menemani Donghae lagi. Yoona di anggap melanggar perjanjian dunia arwah. Yoona tak bisa berbuat apa – apa lagi. Kini Yoona hanya bisa mengawasi Donghae dari jauh.

Donghae kembali lagi seperti saat Yoona meninggalkannya. Tak punya semangat hidup. Keadaannya semakin memburuk. Makan pun ia tak mau. Hanya Yoona yang Donghae inginkan.

“oppa. Berhentilah! Aku tidak akan tenang jika kau seperti ini. Aku mohon oppa. Bangkitlah, demi aku! Saranghae oppa.” Tangis Yoona di samping Donghae. Tetapi Donghae tetap tak akan bisa mendengar suara Yoona. Mereka sudah berbeda dunia.

“Yoona, mengapa kau tega meninggalkan oppa? Oppa sangat mencintaimu Yoong. Oppa mohon kembalilah. Oppa sangat merindukanmu.” Donghae berbicara sendiri sambil memandang foto Yoona, kebiasaan yang selalu ia lakukan.

“aku juga merindukanmu oppa, jeongmal bogoshipo.” Jawab Yoona. Angin yang membawa suaranya pergi. Tak dapat di dengar oleh siapapun.

“Yoong, apa kau membenci oppa? Mengapa kau meninggalkan oppa? Maafkan oppa Yoong.” Di peluknya foto Yoona sambil menangis tersedu. Berharap Yoona akan kembali. Mustahil!

“kau akan bisa bersatu lagi dengannya, apabila dia mati.” Sebuah suara mengagetkan Yoona. Suara itu adalah suara Lee Jinki, malaikat yang selama ini membantu Yoona. “maksudmu?” Tanya Yoona. “kau pasti akan tau.” Lee Jinki pergi meninggalkan Yoona. Membuat Yoona semakin penasaran.

**

Keadaan Donghae semakin memburuk. Kini Donghae di rawat di rumah sakit karena mengalami depresi berat. Sudah 2 hari Yoona tak menghampiri Donghae. Ini karena Yoona mendapat hukuman di dunia arwah. Sebenarnya Yoona tau keadaan Donghae saat ini, tetapi Yoona tak bisa menemui Donghae. Yoona hanya bisa menangis, ia merasa bersalah atas semua ini.

ketika Yoona sedang jalan – jalan di taman surga, ia mendengar berita kematian Donghae. Yoona segera pergi ke bumi untuk menemui Donghae. Yoona shock melihat tubuh Donghae yang pucat pasi. Tubuh itu sudah tak bernyawa lagi. Saat itu juga Yoona menangis, tetapi ada yang memeluknya dari belakang. Ya! Yang memeluk Yoona adalah Donghae. Yoona sempat tak percaya. Tetapi dia melihat Lee Jinki tersenyum padanya, memeberi isyarat bahwa benar itu adalah arwah Donghae. Seperti yang di janjikannya. Mereka akan bersatu apabila Donghae mati.

Saat upacara pemakaman Donghae berlangsung, eomma Donghae tak berhenti menangis. Tak rela akan kepergian Donghae. Tanpa sengaja eomma Donghae melihat Donghae memakai jas hitam yang ia kenakan saat pernikahannya dengan Yoona, dan di sampingnya berdiri seorang Yoona dengan memakai gaun putih pernikahannya. Mereka tersenyum bahagia. Lalu pergi meninggalkan setitik cahaya putih.

-END-

Gimana readers? berantakan ya ff nya? mianhae.. ini ff bikinnya cuma 2 jam . makanya jd ga karu2an :p TINGGALKAN KOMENTAR ya.. KAMSAHAMNIDA


16 thoughts on “[Freelance] Our Love Destiny

  1. FF nya bagus kok thor, sayang pairingnya YoonHae, aku kurang suka, lebih suka HaeSica, hehe
    Tapi tetep bagus kok, FF nya daebak, aku suka ^^

    Like

  2. bagus eonn ff nya !! kerenn..!!
    YoonHae nya so sweet..:D
    tp knpa sad ending…hiks …. yoong n hae kasian bget bruu aja nkah udh d ksh cobaan berat..T.T
    d tnggu ff yoonhae yg lainnya!! ^^
    tp yg happy ending ya eonn!! hehe..
    YoonHae jjang!!!

    Like

  3. akhirnya bersatu juga.. 🙂
    meski sempet nangis bacanya.. 🙂
    bikin FF YH lagi ya..
    dtunggu FF YH lainnya.. 😀

    Like

  4. Happy end deh … Awalnya mau nangis, waktu bagian mereka berdua kecelakaan sampe donghae jadi kayak gitu, tapi ga jadi*emang ada ya ??#plakk* sedih donghae kayak gitu waktu ditinggal yoona. Mau bilang apa lagi ya ??? Yah, kurasa cukup. Tapi seneng deh, donghae sama yoona bersatu kembali. Hehehehehehehe 😀
    Next FF aku tunggu ya…

    Hwaithing !! 😉 🙂

    Like

Leave a comment