My Teacher Part 3


Mohon maaf lahir dan batin semuanyaaa ^^. Sebelumnya author minta maaf dulu karna di chapter 3 ini lebih pendek dari chapter sebelumnya karna author bikinnya buru-buru. Mianhaee T.T. dan penulisan di chapter ini juga acak kadut jeleknyaaa mianhaeeee :”( . ah ya, dan di chapter ini ada yang aku ambil2 dari buku lain seperti buku travelers’tales untuk inspirasi. Jadi mian ya kalau kalian menemukan kesamaan .oiya dan untuk yang mau kasih komen tapi gak disini bisa komen lewat twitter ku di @adlnayu yaa hehe ^^. So, this is it. My teacher chapter 3! Enjoy! Dan jangan lupa RCL nya yaa author janji deh kalau komennya banyak aku bakalan tambah semangat nulis chapter selanjutnya hehe ^^.

 

JUDUL : MY TEACHER PART 3

AUTHOR : AAL

CAST : Choi jinri as Sulli

Cho Jino as Jino

Cho kyuhyun as Kyuhyun

Choi Joohyun as Seohyun

Genre: romance,friendship,family

Tipe : Chapter

 

Author ‘s POV

“menikahlah denganku.”

Menikah?

Seohyun mengerjap-ngerjapkan matanya. Ia memandang bola mata kyuhyun,mencari cari kesungguhan namja itu saat mengucapkan ‘menikah’.

“Nawa gyeolhanhaejullae,Seohyun? “

(will you marry me,seohyun?)

Tanya namja itu lagi. Seohyun menahan nafasnya.  Jantungnya tidak berhenti berdetak. Tenggorokannya seperti tercekat. Ia ingin membuka mulutnya,tapi tidak bisa.

Kyuhyun berlutut di depan seohyun,mengambil kotak music box dari tangan gadis itu. Membuka tutupnya lalu mencongkel dasarnya. Dan bisa terlihatlah…. Sepasang…cincin.

Kyuhyun mengambil satu cincin, meraih tangan kanan seohyun lalu bertanya lagi “with this ring, I asking you to be my wife. Will you?”

Seohyun masih mematung dalam posisinya. Jantungnya berdetak kian cepat. Gadis itu terdiam sebentar lalu mengangguk, “ I will”

Hening.

Kyuhyun mengerjap-ngerjap kan matanya. Ia ingin berteriak karna rasa senang yang ia rasakan.

Pria itu menyematkan cincin berwarna merah ke jari mungil seohyun.

“terima kasih….Seohyun” kyuhyun berkata pelan.

Seohyun mengangguk, matanya basah oleh air mata. Air mata bahagia.

Seohyun berdiri lalu melingkarkan tangannya pada leher kyuhyun. Merengkuhnya erat. Kyuhyun masih terdiam dalam posisinya. Apakah ini…mimpi?

Air mata turun dari matanya ia meraih pinggang seohyun lalu membalas pelukan gadis itu. Kyuhyun mempererat pelukannya,seakan tidak ingin melepas gadis yang sekarang berada di dekapannya. Dia mengangkat tubuh gadis itu dan memutar-mutarkan tubuhnya. “akhirnyaaaaa” .

Seohyun tertawa di tengah isak tangis nya. “oppa! Lepaskan nanti aku jatuh!”

Kyuhyun menggeleng “tidak.  Kali ini aku tidak akan melepaskan mu lagi!”

Mereka berdua tertawa keras,tapi anehnya air mata masih menetes deras dari mata keduanya. Senang,kaget, terharu. Perasaan itu bercampur hebat dalam hati mereka.

Kyuhyun menurunkan Seohyun ,tangannya menggenggam ke dua tangan mungil Seohyun erat. Ia mendekatkan wajahnya pada gadis itu,hingga sekarang Seohyun bisa merasakan embusan nafas Kyuhyun. Namja itu mendaratkan bibirnya pada bibir seohyun lalu melumatnya dalam-dalam. Begitu hangat dan manis. Sentuhan jarinya dipipi seohyun begitu lembut.

Kyuhyun melepaskan kecupannya “hey, gimana kalau kita rayakan?”

“rayakan? Boleh. Dimana?”

Kyuhyun berfikir sebentar “ah! Di Amore Restaurant saja. Itu kan tempat kita kencan pertama kali,gimana?”

Seohyun mengangguk senang “oke. Ayo kita kesana!”

End Author’s POV

 

Jino ‘s POV

 

Hari ini jadi kan?

Sender : [Jino]

 

Jadi. Mau jalan jam berapa?

Sender : [Sulli]

 

Aku jemput di rumah mu jam 7

Sender : [Jino]

 

Oke,see you.

Sender : [Sulli]

Aku melempar handphone ku ke kasur.

Masalah pertama timbul. Aku-gak-tau-pake-baju-apa.

Aku mengacak-acak isi lemari ,mencoba mencari tahu cowok dengan dandanan apakah yang Sulli sukai. Astaga! Aku kaya cewek yang mau kencan pertama saja! Aku kan udah sering jalan berdua sama Sulli,kenapa sekarang mau makan di restoran aja ribetnya setengah mati?

Tapi ini hari ulang tahun ku. Seenggaknya siapa sih yang gak mau ada kenangan di hari ulang tahunnya?

Akhirnya kuputuskan memakai kemeja putih, yang ditumpuk dengan jas formal warna hitam. Untuk celana aku memilih celana jins warna hitam yang baru kubeli minggu lalu.

Aku mematut diriku dikaca. Sip! Rapih tapi ga berlebihan.

Sekarang…parfum. Enakan wangi apa ya? Astaga. Sadarlah jino! Masa sampe urusan parfum kamu musti ribet sih? akhirnya aku memutuskan memakai parfum adidas ber aroma citrus yang sehari hari kupakai.

Oke,selesai. Oiya jam berapa sekarang? Astaga! Sudah jam 18.15?!! sial! Aku kelamaan dandan…eh maksudnya kelamaan milih baju sama milih parfum. (apa bedanya? -_-)

Aku bertolak dari kamarku menuju garasi. Memanaskan mobil lalu melajukannya ke rumah Sulli. Ya,Hari ini special aku bawa mobil. Ga pakai sepeda warna hitam kesayanganku itu. Kan ga lucu udah rapih rapih pake jas ehhh berangkatnya naik sepeda. Emang mau jadi salesman?

Aku meng-sms Sulli,mengatakan kalau aku dalam perjalanan ke rumahnya.

Rumah sulli seharusnya tidak terlalu jauh dengan rumahku. Tapi sekarang ko berasa jauh banget ya? Biasanya aku ke rumah Sulli naik sepeda jadi aku biasanya melewati jalan pintas yang berupa jalan tikus yang berkelok-kelok.

Sekarang kan aku naik mobil jadi ga mungkin aku lewat jalan pintas,terpaksa aku harus melewati jalan raya. Dan…..aku lupa kalau lewat jalan raya ,rumah sulli itu kearah mana ya? Pingin nanya sama dia tapi gengsi. Akhirnya kuputuskan untuk menanyakan pada orang orang yang lewat.

“permisi,kalau mau ke komplek perumahan S kearah mana ya?” tanyaku pada bapak-bapak yang sedang menyapu halaman rumahnya.

“ohhh itu. Kau tinggal belok belok belok terus sampe deh!” jawab bapak itu polos.

Aduh. MAKSUDNYA BELOK KE ARAH MANAAA?!!! Kalo ngomong belok-belok doing mana aku ngerti! Putus asa akhirnya aku meng-sms sulli ,nanya kalau lewat jalan raya rumahnya lewat mana. Gapapa deh menurunkan gengsi sedikit,dari pada ga sampe-sampe?

Akhirnya aku sampai di depan pagar rumahnya dengan perasaan dag-dig-dug. Dia pakai baju apa ya? Apa tanggapannya melihat ku pakai jas? Dia suka gak ya dengan tempat yang akan kami tuju? Hashhh Cho Jino otakmu tambah eror saja sih!

Tiba tiba sulli mengetuk-ngetuk jendela mobilku,minta dibukakan pintu. Aku membukakan pintu.

“hai jino,ga tersesat kan tadi?” Tanya sulli.

“heh? Iya aku ga tersesat….KO KAMU PAKE BAJU INI SIH?” tanyaku histeris. Sulli memakai kaus lusuh yang ditumpuk dengan kemeja kotak-kotak dan sepatu sneakers yang sudah butut.

“loh? Emang kenapa? Kamu sendiri ko….rapih banget?”

“loh? Kita kan mau having a good dinner Sulli…kan kemaren aku udah bilang” kataku.

“loh? Bukannya having a good dinner itu maksudnya kita bakalan makan tteokbokki sepuasnya ya?” Tanya nya polos.

Aku memukul keningku. “ aduh. Siapa sih yang bilang kita bakal makan tteokbokki? Kita mau makan di restoran bukannya makan tteokbokki. Ganti baju sanah!”

Sulli mencibir .”yeeee yasudah. Tunggu sebentar”

Ia berlenggak masuk ke rumahnya.

Mood ku hancur sudah. Tau gini aku pakai kaos aja trus ajak dia makan hamburger aja di Mcd! Hashhh. Aku mengacak-ngacak rambutku yang tadi sudah rapih.

Sulli mengetuk-ngetuk jendela mobilku lagi. Tampaknya ia sudah selsai mengganti bajunya. Aku turun dari mobilku,berniat membukakan pintu untukknya.

Lalu aku melongo. Sulli memakai dress berwarna soft pink diatas lutut .  kerahnya yang agak lehak ia tutupi dengan rambutnya yang tergerai panjang dan di lehernya ia sematkan kalung berliontin,ia memakai sepatu berhak berwarna senada dengan dengan dress yang sedang ia pakai.

“apa? Aneh ya?” Tanya Sulli memecah lamunanku.

“hah? E…e…enggak  ko”

Ia mendelikkan bahu. “Yasudah ayo kita jalan”

Aku melanjukan mobil keluar dari komplek rumahnya.

“kita mau kemana jino?” Tanya Sulli.

“kau lihat saja nanti” kataku tanpa menengok ke arahnya.

“kita beneran makan di restoran kan?” Tanya nya lagi.

“iyalaaah kalo enggak ngapain kita rapih-rapih” kataku cuek.

Ia mengangguk,lalu memandang keluar jendela. Hujan lebat membasahi kota Seoul. Untungnya jalan menuju tempat yang kami tuju tidak macet.

Aku memarkirkan mobilku tidak jauh dari restoran,lalu membukakan pintu untuk Sulli.

“kenapa hari ini kau jadi… …beda sih?” Tanya sulli.

Aku mengerutkan kening. “apanya yang beda?”

“ya itu…kenapa..kenapa di hari ulang tahun mu ini kamu hanya mau kita pergi berdua,kamu ngajak aku ke restoran dan yang paling aneh kenapa kamu daritadi membukakan pintu untukku? Ga biasanya loh” katanya polos.

Aku berusaha menahan tawa ku “hmpt… ga ah. Ga ada yang beda,yasudah ayo kita masuk.”

Kami berjalan dari parkiran menuju restoran. Tiba tiba sulli melongo.

“A-Amore restaurant?!  Jino kau gila! Ini kan restoran itali! Ini mahal banget!” katanya lebay.

“udah gak papa ayo kita masuk.” Aku menggamit tangannya menuju restoran. Aneh nya ia tidak melepaskan tangannnya dari genggaman ku.

buongiorno!” sapa pelayan yang berjaga di depan pintu.

“berapa orang?”

“dua” kataku.

Pelayan itu mengangguk mengerti,kemudian memberi tanda agar kami berjalan mengikutinya.

Kami duduk di sebuah meja mungil di sebelah jendela besar. Cukup romantis lah.

Pelayan itu memberikan dua buku menu pada kami. Seketika sulli terkesiap melihat daftar menu. Ia menutupi sebelah wajahnya dengan buku menu agar pelayan tidak dapat melihat wajahnya lalu bertanya pelan padaku “hey,kau yang traktir kan?”

Aku tersenyum sebentar lalu mengangguk samar.

Sulli balas tersenyum.

Kami menyebutkan pesanan kami. Pelayan mengangguk lalu hilang dibalik dapur.

Sulli memilin-milin ujung rambutnya “sumpah! Kamu beda banget tau hari ini!”

Aku menghela nafas,tapi sedetikpun senyum dibibirku tidak hilang “aneh kenapa lagi sih?”

“abis hari ini kamu baik banget!”  katanya polos.

Aku tak kuasa menahan tawaku.

“tuh tuh! Ko ketawa sih?”  Tanya sulli

“hahahaha kamu itu polos atau bego sih? Hahahhaha”

sulli melempar tisu bekas padaku  “sial!”.

“hey hey jangan marah dong” kataku.

Tiba tiba tawa kami terhenti. Senyum yang dari tadi menghiasi bibir sulli hilang. Ia keliahatan pucat.

“sulli? Kenapa?” tanyaku khawatir.

“i…itu..” sulli menunjuk ke pintu masuk. Aku mengikuti pandangan matanya lalu terkesiap melihat siapa yang ada di pintu masuk. Kyuhyun hyung dan seohyun noona…..

Kyuhyun hyung melihat kearahku lalu melambaikan tangan. Aku hanya membalasnya dengan anggukan kecil. mereka mendekat kearah kami. Aduhh jangan bilang mereka akan duduk disini.

Ternyata dugaanku benar. Kyuhyun hyung duduk di depan sulli sedangkan Seohyun noona duduk di depanku.

“wah wah wah anak SMA sekarang jalan-jalannya ke restoran mahal ya.” Kata kyuhyun hyung bercanda.

Aku Cuma mendelik menanggapi candaannya. Sial tau gini aku ga akan ngajak Sulli ke restoran ini!

“kalian sedang apa disini?” Tanya seohyun noona lembut.

“merayakan ulangtahun ku,kalian sendiri….ngapain disini?” tanyaku.

Mereka bertatapan sebentar lalu tersenyum misterius.

“kami sedang merayakan sesuatu…”

“merayakan apa?” kali ini Sulli angkat bicara.

Kyuhyun hyung menarik nafas sebentar lalu menatap kami dengan mata coklatnya “bahwa kami sudah bertunangan!”

Hening.

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

Aku langsung menengok cepat kearah sulli.

Reaksi yang diberikan sulli cukup membuatku terkejut,aku pikir ia akan langsung nangis ditempat atau gimana. Tapi ia malah memandang kyuhyun hyung dan seohyun noona dengan pandangan datar.

“selamat!!! Kyaaa akhirnya kalian berdua tunangan juga!” kata Sulli memecah keheningan.

Selamat? Gak salah tuh?

Kyuhyun hyung mengangguk “makasih sulli! Hey jino kau tidak mengucapkan selamat pada kami?”

“ah? Ah iya..se selamat hyung” kataku tergagap.

“makasih. Kalian juga cepat resmikan hubungan kalian dong” kata Seohyun noona.

“maksudnya?” tanyaku.

“kau tau persis apa maksudku jino” katanya misterius.

Aku mendelikkan alisku tidak mengerti.

Sulli beranjak dari tempat duduknya “ah iya aku ke toilet dulu yaa”

Toilet. Aku yakin ia tidak benar-benar ke toilet.

Kuputuskan untuk mengikutinya. Benar kan ,bukannya masuk ke toilet ia malah berhenti di depan dapur restoran yang agak jauh dari tempat duduk kami.

Sulli berdiri membelakangiku.  Kedua bahunya tampak sangat rapuh. Bahasa tubuhnya membuatku tidak berjalan kian dekat.

“Sulli….” Aku memanggilnya lembut. “mereka…” aku tidak bisa melanjutkan kalimatku. Takut salah bicara.

“mereka sudah tunangan” kata Sulli,seakan bisa membaca pikiranku. Aku mendekat kearahnya yang masih berdiri membelakangi ku.

“kamu….gak papa?” tanyaku lembut. Sebuah pertanyaan yang bodoh memang.

Ia tidak mengangguk,tidak juga menggeleng. Hanya diam tapi bahu nya bergetar. Tanda ia sedang menahan tangis.

Aku mendekapnya dari belakang. “maafkan aku….” Kataku lirih

Sulli mulai terisak. Aku mendekapnya lebih erat.

“maaf… maafkan aku Sulli…maaf…” kataku lagi.

“kenapa kamu minta maaf? Seharusnya aku yang minta maaf karna di ulang tahunmu,bukannya aku senang tapi aku malah nangis. Maafkan aku jino”

Aku menggeleng. “maaf sulli…maafkan aku.”

Aku benar benar merasa sangat jahat. Ini salah ku. Sulli menangis sekarang semuanya karna salah ku. Karna aku lah yang menyaran kan agar Hyung melamar Seohyun noona.

Sulli tidak menanggapi,ia hanya terisak lebih keras. Ingin rasanya aku memukuli diri ku sendiri. Bodoh bodoh bodoh! Aku berniat melindungi Sulli tapi sekarang,ia malah menangis. Karna aku. Semua salahku.

Kami tidak beranjak dari tempat kami sekarang menuju meja makan. Aku tetap mendekapnya,terus mendekapnya. Hingga ia berhenti menangis.

Sulli membalikan tubuhnya “kita harus kembali”

Aku menggeleng “tidak,akan kubawa kau pergi dari sini” tanpa menunggu jawabannya aku langsung memanggil pelayan,aku meminta bil lalu membayar pesanan kami. Lalu aku ajak dia keluar dari pintu belakang restoran agar kami tidak terlihat oleh Hyung dan Seohyun noona.

Sesampainya di dalam mobil aku langsung meng-sms kyuhyun hyung bahwa kami pulang lebih dulu.

“jino kita mau pergi kemana? Seharusnya kita kembali!”

“kembali dan melihat mereka berdua bermesraan? Kau mau melihat itu?” tanyaku sambil melajukan mobil keluar dari area parkir.

“setidaknya aku harus hadapi mereka!”

Aku menggeleng. “aku tidak akan membiarkan mu menangis lagi karna melihat mereka berdua”

Sulli terdiam. Tidak ada percakapan diantara kami. Hanya suara rintik-rintik hujan yang mengisi keheningan.

“kuantar kau pulang” kataku.

Sulli hanya mengangguk kecil.

Sesampainya di depan rumah ia tak berkata apa-apa. Hanya membuka pintu mobil lalu menghilang dibalik pintu rumahnya. Aku memukul setir mobil. Sial!

maaf kan aku Sulli…maaf..

End Jino ‘s POV

Sulli ‘s POV

Sebentar lagi,kami akan ujian akhir. Yup,ujian yang mungkin menentukan masa depan kami. Sekarang aku sudah sibuk belajar,melahap soal setiap harinya. Mengurung diri di kamar,membaca buku dan latihan soal. Semua kulakukan agar nilai ujianku bagus dan juga untuk menyibukan diri.

Tak bisa dipungkiri bahwa aku terpukul dengan berita pertunangan kyuhyun sunbae. Nafasku seakan tercekat,aku tidak bisa berfikir apa apa. Yang aku rasakan seperti masuk ke lubang yang hitam dan tidak bisa keluar. Dunia seakan menggelap dimataku.

Saat itu Jino mendekap tubuhku sambil terus berkata maaf. Kenapa? Aku tidak tau. Yang jelas semenjak itu jino sering bertanya padaku apa aku baik baik saja. Actually I’m not! Gimana enggak? Setiap pulang sekolah aku selalu disuguhi pemandangan kakak yang sedang sibuk memilih-milih catalog pernikahan.

Tapi aku tidak punya waktu untuk memikirkan itu. Aku akan ujian. Kalau nilaiku sampai jelek dan tidak lulus mau di taro dimana mukaku?

Satu bulan menjelang ujian ,orang orang jadi freak.

Tiap istirahat siang satu kelas sepi. Ga ada yang namanya main basket dilapangan,ga ada yang namanya makan di kantin atau nongkrong di koridor. Semua sibuk di pojokan kelas. Bukan,bukan sibuk pacaran tapi sibuk ngotak ngatik soal,mencoba mencari cara terbaik untuk menyelesaikan suatu soal.

Aku sendiri sibuk mengerjakan soal geometri yang menjadi musuh abadiku. Jadwal les ku dengan kyuhyun sunbae pun ditambah. Senang juga sedih. Senang karna bisa menghabiskan waktu dengannya,sedih karna sebentar lagi dia akan menjadi milik kaka seutuhnya. Aku benci memikirkan ini tapi sulit untuk tidak mengingatnya. Karna itulah aku memilih setiap hari bergumul dengan puluhan kertas soal.

Seminggu menjelang ujian,yang tadinya freak jadi super freak.

Banyak yang bolak balik ke perpustakaan untuk meminjam buku. Amber saja yang bisa dibilang JARANG BANGET belajar,pulang sekolah selalu mampir ke perpustakaan untuk belajar disana. Jino sih ga usah belajar nilainya juga tetep bagus,tapi dia tetap makan soal ,sama seperti yang lain.

Sedangkan aku tiap hari begadang ngerjain soal. Mengulang-ngulang pelajaran,menghafal,menghitung.  Aktifitas makan soal tiap hari membuatku jadi terbiasa. Jadi gak berasa beban sama sekali. Bahkan kemana mana aku selalu membawa buku pelajaran.

Dihari ujian yang tadinya super freak jadi ultra freak.

Orang-orang pada datang jam 6 padahal ujiannya aja mulai jam 8. Mereka datang pagi pagi untuk menanyakan soal yang tidak mengerti dengan teman mereka lalu mendiskusikannya. Diantara mereka pun sudah menyiapkan contekan masing masing. Ada yang di taro di tempat pensil lah,nulis ditangan lah. Tadinya aku mau ikutan bikin contekan juga tapi ketauan jino. Alhasil kertas contekan ku dibuangnya ke tempat sampah.

End Sulli ‘s POV

Jino ‘s POV

Akhirnya ujian selsai. Saat keluar kelas rasanya aku bisa bernafas lebih lega,begitu juga yang lain. Semua merencanakan pergi ke taman bermain atau kemana pun untuk merayakan selsainya ujian. Tapi walaupun sudah selsai ujian,bukan berarti kami bisa santai-santai.  Pengumuman kelulusan baru di umumkan seminggu lagi. Dan…seminggu lagi hyung dan seohyun noona akan menikah.

Yup,hari pernikahannya tepat saat pengumuman kelulusan. Menurutku itu bagus,setidaknya aku dan Sulli punya alasan untuk tidak datang ke pesta pernikahannya.

Aku menelpon sulli,merencanakan alasan untuk tidak datang ke pesta pernikahan biadab itu.

“hallo ? jino? Ada apa?” kata suara di sebrang sanah.

“aku hanya ingin bertanya. Minggu depan kita kan pengumuman kelulusan jadi kita tidak akan datang ke pesta pernikahan kakakmu kan?” Tanya ku.

“tentu saja aku datang. Kamu itu gimana sih!”

Crap!

“serius kamu?”

“serius lah. Setelah pengumuman aku langsung kabur ke tempat pernikahan mereka”

“gi…gila kamu. Buat apa kamu datang? Untuk ngasih selamat?” tanyaku tercekat.

I’m not going to support them jino…..”

“loh terus mau ngapain?” tanyaku.

I’m going to STOP them!”

“WHATTT?!!!”

ah,aku dipanggil ibuku. Sudah dulu ya”

“tunggu!!!”

Tut…tut…tut… Telpon ditutup

———————————-TBC——————————————————-


27 thoughts on “My Teacher Part 3

  1. Chingu, kalo endingnya gak seokyu ak g mau baca.. Mian, gak tega liat seokyu disakiti gitu, apalagi pernikahan mereka dikatain pernikahan biadab… Mana sulli mau batalin pernikahnnya lagi…. Maaf yah ini bukan bashing kok

    Like

  2. wah… sulli JANGAN !!! kasian seokyu kalo gag jadi nikah… ceritanya seru author tapi jangan ampe pisahin seokyu donk…

    seokyu jjang… seokyu forever pokoknya !!!!

    Like

  3. Sullli…. andwee… jangan buat pernikahan seokyu gagal…. jangan yahh dongsaeng kecil ntar dimarahin eomma lohh…..
    sulli sadar donkk…Jino itu udah baik n perhatian banget sm kamu… masa kamu gak peka2 juga sihhh……

    kasian Sulli juga sihh…

    Saeng… jangan lama2 ngepost part slanjutnya yahh…. hwaiting…!

    Like

  4. Mwoya??? Choi Jinri 😯
    Mau menggagalkan pernikhan Seo ama Kyu…
    Authornya… Ga bercandakan yah???
    Andweeeeee…
    Apapun yg terjadi SeoKyu harus menikah…
    Dan ga boleh ada yg bisa menghentikannya… #heboh ndiri…

    Like

  5. kasian sama sulli tapi disisi lain kesel juga liat tingkahnya.
    sulli, seohyun is your sister. remember, okay?

    ditunggu lanjutannya 🙂

    Like

  6. waaahhh mereka mau nikah~ asiiikkk >w<
    suka suka suka ceritanya..
    jino ama sulli saling suka aja deeehhh haha

    tapi entah kenapa di sini aku ngebayangin jino ama sulli itu masih kecil yaa??
    btw, lanjutkaannnn ^^

    Like

  7. andwe andwe. . .
    Jgn sulli. . .
    Thor. . .cegat sulli. . .cegat sulli th0r *ampun lebay*. . .

    Pk0knya kudu se0kyu y th0r. . .
    Pliiiiiis. . . *reader mksa*

    lanj0ot. . . 😀

    Like

  8. wwwaaaaa!
    ya! Sulli.. michina?
    awas saja klo kau mmbatalkan prnikahan SeoKyu.. akan ku cincang kau!
    >.<
    Jino.. jgn biarkan si Sulli brbuat hal bodoh itu.. apalagi mendukungnya..
    lanjut~ 😀

    Like

Leave a reply to Refantie Cancel reply