Secret Service #2


1

 

Title                       :                 Secret Service

Main cast             :                 Kyuhyun, Sooyoung

Other cast           :                 Yoona, Yesung, Siwon, Tiffany

Disclaimer           :               Cerita ini hanya fiksi belaka. Jika terdapat kesamaan tokoh, latar dan karakter, semuanya hanya kebetulan saja.

———–

Sooyoung mengulum malas permen karetnya sambil memandangi murid-murid SM High School yang berlalu lalang di lapangan sekolah dengan jemu. Baru jam 10 pagi, waktu istirahat, tapi seragam Soo sudah berantakan sementara yang baru dipotong pendek dua hari yang lalu terurai acak. Ia bahkan tampak acuh dengan keadaan sekelilingnya.

“Sooyoung-ah…” sapa Yoona sambil tersenyum manis kearah Soo lalu berjalan mendekat. Rambut panjang Yoona hari ini di-highlight coklat kemerahan dengan beberapa helai rambut yang ada di poninya dibuat ikal. Warna contact lens-nya juga sewarna dengan rambutnya sementara kukunya dicat coklat pastel. Cardigan marun yang dipakai Yoona juga serasi dengan dandanannya hari ini.

Kontras dengan Soo yang rambutnya agak berantakan karena diterbangkan angin, lengan kemeja seragam sekolahnya yang berwarna putih digulung sampai siku, blazer-nya cuma disampirkan begitu saja di bahunya. Hanya wristband warna abu-abu gradasi yang dikenakan di tangannya yang membuatnya tampak lebih “perempuan” selain roknya.

“Aku kaget melihatmu di kelas sebelah. Ku kira aku salah lihat,” ujar Yoona.

“Aku juga kaget tidak melihatmu di kelas yang ku masuki. Sejak kapan kau pindah kelas? Data namamu masih terdaftar di kelas itu.” balas Soo tanpa mengalihkan pandangannya ke Yoona seperti biasa.

YA! Kau sudah menyelidiki sejauh apa sih? Kenapa aku ikut diselidiki?” gerutu Yoona.

“Siapa bilang aku menyelidikimu? Aku nggak sengaja membaca namamu di daftar murid kelas itu.” bantah Soo.

Jinjjayo? Aku nggak percaya padamu. Apa aku dituduh berkhianat sampai kau harus menyelidikiku?” tuduh Yoona lagi. Mendadak raut wajahnya cemberut kesal memandang teman baiknya itu.

Soo mendecak kesal. “Aku nggak menyelidikimu, Yoong.”

“Kalau begitu kau harus ceritakan semuanya…kenapa kau sampai mau masuk sekolah lagi? Padahal kau sudah lulus tahun lalu karena program akselerasi itu kan?”

“Kau juga harusnya lulus denganku kalau kau nggak sok-sok mau hidup normal, Yooooong….”

“Berhenti membahas diriku. Ceritakan yang sebenarnya, Soo…”

Soo membuang permen karet yang ada di mulutnya ke tong sampah yang ada di dekat situ sebelum menjawab Yoona. “Aku masuk sekolah lagi karena namja yang menyukaimu itu.”

Namja yang menyukaiku? Nuguya? Bukannya apa-apa, soalnya banyak namja disini yang bilang suka padaku…hehehe…” ujar Yoona lalu tersenyum iseng.

Arasseo, kau benar-benar sukses berperan jadi murid populer disini. Sejak kau duduk di sebelahku, banyak namja lalu lalang hanya untuk melihatmu.” komentar Soo.

Yoona tersenyum lebar sedikit banyak bangga berhasil mengelabui lingkungan sekitarnya tentang jati dirinya yang sebenarnya sebagai hacker paling canggih sekaligus kepala divisi Pemrograman Teknologi di kantor.

“Jadi siapa targetmu sebenarnya?”

“Cho Kyuhyun.”

Mwo?!?!” pekik Yoona terkejut dengan suara tertahan.

Waeyo? Kau nggak rela dia jadi targetku?” goda Soo lalu berkedip kilat pada Yoona.

“Apa masalahnya sampai dia harus kau bunuh?” tanya Yoona mengabaikan perkataan Soo. Ekspresi kaget masih tampak jelas di wajah Yoona dan tak bisa disembunyikan.

Soo menggeram pelan. “Memangnya setiap targetku harus aku bunuh?” rengut Soo.

“Kau kan memang ada di divisi Pencabut Nyawa.” komentar Yoona setengah bercanda.

“Ku laporkan pada Donghae oppa ya karena kau menghina divisi yang dipimpinnya…” ancam Soo membuat Yoona mengkeret takut. Yeoja itu kapok berhadapan dengan Donghae yang terkenal murah senyum sekaligus paling menyeramkan di kantor. Yoona bahkan berjanji tidak akan mau bekerja di misi apapun jika partner-nya adalah Donghae dan Siwon tahu alasannya sehingga ia menerima permintaan Yoona itu.

Yoona cemberut pada Soo lalu menjawab,”Ancamanmu keterlaluan, Soo-ah.”

Soo terkikik geli melihat ekspresi Yoona. Dia tahu benar kenapa Yoona menghindari Donghae dimanapun dan kapanpun.

“Jadi apa misimu sebenarnya sampai Kyuhyun jadi targetmu?”

“Aku harus melindunginya.”

“Itu kan tugas divisi Perlindungan dan Proteksi?”

“Aku juga masih bingung kenapa Siwon oppa menyuruhku menjalankan misi ini. Bahkan aku harus benar-benar masuk ke dalam kehidupan namja itu untuk melindunginya. Makanya aku sampai masuk sekolah lagi.” jelas Soo.

Yoona menatap tak percaya pada Soo. Rasanya mustahil seorang pembunuh sehebat Soo ditugaskan melindungi seorang anak SMA biasa.

“Memangnya Kyuhyun siapa sebenarnya?? Kenapa kau harus turun tangan melindunginya??” desis Yoona bingung.

“Kita akan tahu segera, Yoong. Cepat atau lambat…”

***

Chagi, berhentilah marah padaku…” ujar Siwon memandang lurus kekasihnya, Tiffany, yang duduk di sofa ruang kerjanya seperti biasa.

Tiffany tanpa sedikitpun mengalihkan pandangannya dari majalah yang dibacanya hanya menjawab dengan nada dingin,”Aku nggak marah padamu, oppa.”

“Kalau bukan marah, kenapa daritadi kau diam saja?” balas Siwon akhirnya mengalihkan perhatiannya secara keseluruhan dari laptop ke yeojachingu-nya itu.

“Aku nggak tau mau bicara apa.”

“Fany-ah, kau marah padaku tentang Sooyoung kan?”

Tiffany tidak menanggapi.

“Percayalah padaku, dia akan baik-baik saja.” tambah Siwon berharap Tiffany menanggapinya kali ini.

“Sudah jam 1 siang, aku harus kembali ke kantor.” tukas Tiffany tajam lalu meraih handbag-nya dan keluar dari ruangan kerja Siwon begitu saja tanpa mengucapkan salam apapun. Jangankan kecupan selamat tinggal, senyum pun tidak.

Siwon hanya menghela napas melihat sosok Tiffany yang kini menghilang di balik pintu ruang kerjanya itu.

Suatu saat kau akan mengerti semuanya, Tiffany. Aku mohon tetaplah bertahan disampingku sampai waktunya tiba.

***

Kyu kapok melanggar peraturan dari ibunya kali ini. Dia sudah cukup sial dengan datang terlambat masuk sekolah tadi pagi dan sekarang dia harus menenteng kantong belanjaan yang begitu banyak dan begitu kewalahan sebagai bayaran atas kesalahan yang diperbuatnya. Harusnya Kyu sudah paham betul sifat ibunya yang mencintai keteraturan dan benci pelanggaran. Tapi Kyu malah melanggar peraturan ibunya dan hasilnya ia dihukum ibunya untuk belanja kebutuhan bulanan. Sampai di apartemen nanti, Kyu juga masih akan dihukum membersihkan seisi apartemen sendirian.

Karena sibuk mengumpat dan menyesali kesialannya hari ini, Kyu tidak sadar di depannya ada orang dan dalam waktu lima detik berikutnya, Kyu sukses menabrak orang itu dan membuat belanjaannya jatuh berantakan di koridor lorong depan pintu apartemennya.

YA! APPO!!

Jwesonghamnida, aku tidak sengaja.” Kyu buru-buru berdiri dan mengulurkan tangannya berniat membantu orang yang ditabraknya itu berdiri tapi orang itu sudah berdiri duluan.

“Kau ternyata orang yang ceroboh ya, Kyuhyun-ssi…”

Jwesong-…eh-? Apa kita saling kenal? Bagaimana kau tau namaku?” ujar Kyu heran lalu menatap lekat orang yang ditabraknya itu.

Orang itu menggunakan topi bisbol warna hitam bergaris abu-abu sehingga rambutnya tak begitu terlihat begitu juga wajahnya. Kyu memicingkan matanya berusaha mengenali orang itu. Ia seperti familiar dengan sosok orang ini.

Annyeong, Kyuhyun-ssi…” sapa orang itu lalu membuka topi bisbolnya hingga rambutnya terurai pendek dan wajah sebenarnya tampak jelas.

Kyu merasa rahangnya jatuh ke lututnya melihat sosok orang itu.

“Soo-“

Ne, aku.” tukas orang itu yang ternyata Sooyoung dengan senyuman aneh.

“Apa yang kau lakukan disini?” desis Kyu nyaris terdengar sinis.

Soo mendecak pelan lalu merapikan rambutnya sedikit. “Memangnya aku nggak boleh ada di gedung apartemenku sendiri?”

Mwo? Kau tinggal disini juga?” tanya Kyu tak percaya. Bagaimana mungkin anak baru di kelasnya itu juga jadi tetangga barunya?

Soo mengangguk kecil lalu menunjuk ke arah pintu apartemen nomor 205 yang ada tepat di seberang apartemen Kyu. “Itu apartemenku.”

“Kenapa kita bisa satu sekolah dan satu gedung apartemen begini? Seperti ada hal yang nggak beres…” gumam Kyu namun cukup jelas didengar Soo.

“Memangnya kenapa? Kau nggak suka?” tuduh Soo.

Anio, aku hanya-“

“Anggap saja takdir. Lagipula kau kira aku senang dengan kehadiranmu di sekitarku?”

Kyu mendelik kesal. Yeoja dihadapannya ini benar-benar sinis padanya. Sungguh 180 derajat berbeda dari Yoona yang pribadinya menyenangkan.

“Terserahlah…” Kyu sudah malas bicara dengan Soo dan hendak masuk apartemennya saat ibunya keluar dari apartemen sambil berkacak pinggang.

YA! Kenapa lama sekali? Kau mau makan malam kita terlambat?” omel ibu Kyu menatap anaknya itu kesal. Tapi ekspresi marah di wajahnya itu kontan berubah saat melihat kehadiran Soo yang ada di dekat Kyu.

Mianhee, ini belanjaannya…”

Nugusseyo, agasshi?” tanya ibu Kyu pada Soo dengan mengacuhkan anak laki-lakinya itu.

Annyeong, ahjumma. Choneun Choi Sooyoung imnida. Bangapseumnida…” Soo lalu membunkuk hormat pada ibu Kyu.

“Kyu, ini yeojachingu-mu?” tanya ibu Kyu tanpa basa-basi kontan membuat muka Kyu memerah sementara Soo hanya tertawa kecil memandangi Kyu yang salah tingkah.

Anio, eommonim. Dia penghuni baru apartemen 205…” jelas Kyu setengah cemberut.

Ibu Kyu mengangguk mengerti. “Ah ne, annyeong. Aku ibunya Kyu.”

“Sudah ya, aku mau mandi dulu.” potong Kyu lalu langsung masuk ke dalam apartemen tanpa pamit atau basa-basi.

Tapi saat Kyu mulai berjalan menjauh dari pintu masuk apartemennya, ia terhenti setelah mendengar sayup-sayup suara ibunya yang masih ngobrol dengan Soo.

“Sooyoung­-ssi, bagaimana kalau kau ikut makan malam bersama kami? Anggap ini untuk penyambutan kami untukmu sebagai tetangga baru kami. Otte?”

Selanjutnya terdengar pernyataan setuju dari Soo yang membuat Kyu ingin mengikat ibunya di kursi supaya ibunya tidak melakukan tindakan itu.

***

 Kyu terperangah melihat Soo yang sedang asyik menikmati samgyupsal-nya dengan penuh kehikmatan (?). Dia bingung melihat Soo yang makan begitu banyak dan sangat menikmati masakan ibunya yang menurut Kyu sendiri rasanya biasa saja. Ibu Kyu tentu senang luar biasa melihat Soo antusias memakan masakannya.

“Jadi Sooyoung-ssi ini murid baru di kelas Kyu?”

Ne. Ahjumma panggil aku Sooyoung-ah saja biar lebih akrab ya?” kata Soo.

Kyu hanya melengos memandang kearah lain sementara ibu Kyu mengangguk mengiyakan.

“Sebelumnya kau sekolah dimana, Sooyoung-ah?” tanya ibu Kyu ramah lalu menambahkan sup rumput laut ke mangkuk Soo.

“Aku sebelumnya sekolah di Jepang.”

“Jepang? Berarti kau pandai berbahasa Jepang?” ujar ibu Kyu tertarik disambut anggukan pelan dari Soo yang lalu mengambil green chili dari mangkuk yang ada di hadapannya.

Kyu terus mengunyah makanannya tanpa sedikitpun tertarik pada tetangga barunya itu. Bahkan ia terlihat kesal.

“Apa kau sejak kecil tinggal di Jepang?” tanya ibu Kyu.

Ne,” jawab Soo singkat.

“Lantas kenapa kau kembali ke Korea sendirian tanpa orangtuamu?”

“Entahlah, aku hanya menuruti orangtuaku saja.” jawab Soo.

Ibu Kyu mengangguk paham.

“Aku masuk kamar dulu ya. Ada tugas sekolah…” pamit Kyu lalu membawa piring kotornya ke wastafel cuci piring dan masuk kamarnya.

Soo juga segera menyelesaikan makan siangnya lalu meletakkan piring kotornya ke wastafel diikuti oleh ibu Kyu. Saat Soo hendak memakai sarung karet untuk mencuci piring, sebuah pertanyaan meluncur dari mulut ibu Kyu membuat Soo terhenyak.

“Sooyoung-ah, kau anggota Hoot kan?”

TBC

TEASER SECRET SERVICE #3

“Lakukanlah perintah atasanmu sebaik-baiknya…”

 

Dia bukan wanita biasa…”

 

Motherboard : Targetmu mengikutiku

Clown                : Lokasi?

Motherboard : Motherboard is writing message for you…

Clown                : Aku menemukannya.

Target locked. Kembalilah ke tugasmu, eomma

Motherboard : Merci, mme…

 

“Apa kau tau resep samgyupsal?”

 

Tomorrow…743KY, flight time 11 PM. Jade will pick you up. You better get ready…”


5 thoughts on “Secret Service #2

  1. Lanjut thor! Penasaran ih, kenapa kyu harus dilindungin sama sooyoung? Jangan-jangan siwon mau ngambil harta kyuhyun/?

    Like

  2. FF nya keren!! Bikin orang penasaran aja sama kelanjutanya, jalan ceritanya jg susah ditebak, good job thor^^ next chap lebih greget lagi yaa 😀

    Like

Leave a comment