Happily Ever After – 1


Sosok pria yang berjalan di depanku itu terasa tidak asing dimataku. Pria yang memakai kaos polo putih, celana jeans dan rambut yang klimis itu, sepertinya ku kenal. Ya sangat ku kenal.

“H…Hyung! Siwon Hyung!” ujarku sedikit ragu berteriak ke arah sosok yang berjalan sekitar tiga meter di depanku.

Pria itupun membalikan badannya,

“Loh… Minho? Choi Minho?”

Happily Ever After

[ 17+ | AU | Romance]

The last story of I’m not Sweet Anymore, Between You Me and Her and Give Me a Little Time.

PART I : REUNION

Bagian 1 dari 2 PART FF ini. Kenapa di buat 2 PART? ga digabung saja? Mudah saja, sebab naskahnya sendiri memakan 26 halaman Word, dan perbedaan emosi cerita yang cukup berbeda. Pada PART I ini lebih menceritakan kebahagian seorang ‘Choi Minho’ yang akhirnya bisa berjumpa kembali dengan orang-orang yang dulu pernah dekat dengan dirinya, diwarnai dengan keluguan dari dirinya saat menjalani hubungan dengan Krystal.

“Wah… lama tidak berjumpa… sekarang kamu gemukan dan semakin keren saja yah…” gurau Siwon sambil tersenyum dan menepuk bahu kananku.

“Haha… kau juga Hyung… lama tidak berjumpa denganmu, meskipun gaya rambutmu berbeda tapi aku bisa langsung mengenalimu dari cara berjalanmu sih…” ujarku sambil tertawa menanggapi Siwon.

“Kau menghilang kemana Hyung? Tiba-tiba pergi begitu saja …” tanyaku. Wajar ini menjadi pertanyaan pertama yang terlontar dari mulutku, sebab Siwon waktu itu tiba-tiba menjual Bar Clover miliknya dan menghilang tanpa memberikan kabar.

Siwon menghela nafasnya namun masih tetap tersenyum, “Ada bisnis lain… makanya aku menjual Bar yang prospeknya sudah kurang bagus itu…”

“Kau ada bisnis lain? Buka bisnis apa sekarang Hyung?” tanyaku antusias.

“Restaurant… hm… Café lah orang-orang menyebutnya… hehe… Main-main dong ke tempat baruku…” ucap Siwon sambil mengeluarkan sesuatu dari sakunya, sebuah card holder dan ia memberikan sebuah kartu nama kepadaku.

“Nah datang ya ketempatku, ada di Suwon… ajak DongHae, Hankyung dan Aldy ya…”

Aku menerima kartu itu sambil tersenyum, sebuah kartu nama dari sebuah Café. Sebetulnya aku ingin sekali berkumpul bersama dengan semua teman-temanku seperti dahulu kala, menghabiskan waktu bersama-sama sambil bercerita. Namun apa daya nampaknya saat ini hal seperti itu hanya tinggal kenangan saja. Beberapa diantara mereka sudah sibuk dengan kehidupan mereka masing-masing yakni mengurus keluarga.

“Nanti… aku akan datang bersama Krystal…” ucapku sambil tersenyum kecil.

“Benar ya… kutunggu loh Ho!”

Akhirnya Siwon hyung berpamitan karena masih ada urusan yang harus ia selesaikan.

Entah, aku ada firasat lain kalau hari ini kami semua akan berkumpul kembali bersama-sama lagi. Akupun hanya bisa tersenyum-senyum sendiri , karena hal itu mustahil terjadi. Tidak mungkin Aldy yang saat ini bersama SooYoung berada di Indonesia tiba-tiba datang ke Korea.

Ya, tidak mungkin.

===

 

Pukul 12 siang,

Siang itu di taman kampus tempat Krystal berkuliah seakan disulap menjadi sekolah sihir Hogwartz. Semua mahasiswanya memakai jubah dan toga di kepala mereka. Ya, hari ini adalah hari wisuda. Suasana terlihat begitu ramai dengan mereka yang berfoto-foto dengan keluarga mereka, adapula yang sedang saling bersalaman memberikan selamat dan adapula yang berjalan sendirian ditengah-tengah kerumunan orang-orang dengan wajah yang tersenyum-senyum.

“Boo!!!” seseorang mendorong bahu Krystal.

“Taeyeonah!!!” ucap Krystal, langkahnya terhenti ketika Taeyeon menegur Krystal.

Keduanya pun saling memberikan selamat atas kelulusan mereka.

“Kau nampak tinggi sih?” ucap Krystal sambil tersenyum.

Taeyeon melirik kiri dan kanan kemudian menyibak jubahnya yang panjang dan memperlihatkan heels tinggi yang ia kenakan.

Kemudian keduanya pun tertawa terbahak-bahak.

“Kau sendirian?” tanya Taeyeon

“Tidak… tadi bersama kakakku… tapi tadi kami berpisah dia sedang berbincang-bincang dengan teman lamanya di aula…”

Taeyeon mengangguk-anggukan kepalanya, “Minho sunbae mana? Dia datang kan?” tanya Taeyeon lagi.

Ada Krystal pasti ada Minho pikirnya.

Krystal tersenyum tipis, “Hmh… dia… sedang ada urusan… jadi tidak bisa datang… maklum lah dia baru saja naik jabatan di kantornya jadi bertambah sibuk…” Krystal sedikit membatin saat menjelaskan hal itu kepada Taeyeon.

“Alah… lebay dah… Cuma di promosiin satu tingkat jadi Project Manager saja dia sok sibuk begitu… sampai-sampai wisudaan istrinya sendiri dia tidak bisa datang… keterlaluan nih dia cih…” cetus Taeyeon dengan nada becanda kepada Krystal.

Beberapa detik kemudian raut wajah Taeyeon berubah ketika ada sosok pria menghampiri Krystal, Taeyeon pun langsung memberikan isyarat melalui matanya. Tengok belakangmu, Krys!

 

Krystal pun membalikan badannya, memang betul ada seorang pria yang berdiri dibelakangnya, seorang pria yang sedang menebarkan senyuman kepada Krystal.

JongHyun.

Krystal hanya menatap JongHyun dengan tatapan kosong.

Dengan sedikit keraguan JongHyun mengulurkan telapak tangannya, “Selamat ya Tal…” ucap JongHyun perlahan.

Krystal kemudian tersenyum ketika melihat uluran tangan itu, iapun segera menjabat tangan JongHyun.

“Trims… Kau juga Jong… sebaiknya kau segera lulus agar SeKyung tidak menunggumu lama-lama…” ujar Krystal yang membalas senyuman JongHyun.

===

Pemandangan setahun sekali di setiap kampus pada umumnya, semua mengenakan jubah kelulusan dan dengan ditemani dengan keluarga mereka, setiap wisudawan menebarkan senyum dan saling bertegur sapa dengan teman-teman mereka. Ingin aku berbaur diantara kerumunan mahasiswa, menyapa hoobae yang ku kenal dengan memberikan selamat atas kelulusan mereka.

Namun,

Tidak bisa, Dayoung sedang tertidur lelap di pelukanku. Jika aku berada di keramaian pasti ia akan terbangun dan menangis, akupun berdiri sambil sedikit menyender di sebuah pohon rindang yang letaknya sedikit jauh dari Aula, tempat dimana mahasiswa yang di wisuda saat ini sedang berkumpul.

Mataku sudah mendapati dirinya yang kini sedang berjalan menjauhi kerumunan mahasiswa, ia terlihat melepaskan toganya dan berjalan dengan melihat kiri dan kanannya. Nampaknya ia mencari-cari keberadaanku.

Sengaja aku tidak memberikan isyarat kepadanya, aku hanya tersenyum dan memperhatikan dirinya dari kejauhan saja, ia nampak seperti anak itik yang kehilangan induknya.

Akhirnya ia menemukan diriku yang tersamar-samar di bawah rindangnya pohon. Ia langsung memberikan senyumannya ke arahku, langkahnyapun semakin cepat dan ia segera menginjak rerumputan hanya untuk menghampiri diriku.

“Hummmmhhhh!!!!!!” dia langsung memeluk tubuhku dengan sangat erat, dia memakai heels sehingga tubuh kami hampir sama tingginya.

“Soo… SooJung ah…” ucapku sedikit sesak karena ia memelukku dengan sangat erat teramat erat.

“Nggak, aku ga mau melepaskan pelukan ini… aku aku sedang senang sekali!!!!!” ucapnya lantang.

“Y…Yaya… apapunlah cepat kau lepaskan aku sebelum….”

“HUAHHHHH….”

===

Sudah bagus sebelumnya aku bisa membiarkan macan ini tertidur dalam pelukanku, sekarang Dayoung menangis karena terjepit diantara kami berdua. Akhirnya Dayoung pun berpindah tangan, ke dalam gendongan Krystal. Tidak butuh waktu sampai tiga menit bagi Krystal untuk menenangkan Dayoung.

“Sudah ya jangan menangis lagi…” ucap Krystal sambil mengecup dahi Dayoung, Dayoung mengangguk-angguk.

“Dayoungie…” ujar seorang wanita bersuara cukup nyaring dan menghampiri kami bertiga.

Sekali lagi Dayoung berpindah gendongan kali ini ke tangan ibunya, Jessica.

“Duh… duh kamu kenapa menangis hem? Tadi mama sampai mendengar tangisanmu dari kejauhan…” ujar Jessica ketika anaknya kini berada dipelukannya.

Tentu saja Lee Dayoung adalah anak dari Jessica dan DongHae, bukan anak aku dan Krystal ya. Kenapa bisa sampai aku yang menggendong dan membawa anak itu kesini? Begini penjelasannya, hari ini aku tidak bisa menghadiri acara wisuda Krystal yang dimulai dari pagi hari karena ada kesibukan di kantor. Akupun meminta Jessica kakaknya untuk menemani Krystal, alhasil Dayoung yang masih kecil dan sering rewel tidak bisa ikut, Jessica menitipkannya di penitipan anak. Dan setelah kegiatanku selesai, aku yang menjemput Dayoung dan membawanya ke acara wisuda.

“Sudah ya kutinggal…” ujar Jessica yang berpamitan.

“Ah noona… nanti malam apa DongHae hyung sudah pulang?” tanyaku sesaat sebelum dia pergi.

“Mh… mungkin dia sudah pulang nanti sore… kenapa memangnya?” tanya Jessica.

“Kita makan malam bersama gimana? Merayakan kelulusan dia…” akupun menyenggol lengan Krystal, iapun tersenyum-senyum mendengarkan ideku.

“Sounds good, kita makan dimana?” tanya Jessica

“Ah… itu… aku belum tahu… haha…” ucapku sambil tertawa-tawa.

Jessica mendengus dan menggelengkan kepalanya, “Ck… kamu itu makin lama semakin mirip si DongHae saja… banyak ide tapi belum siap cara untuk mewujudkannya…”.

Krystal semakin tertawa-tawa.

Lalu aku teringat sesuatu, kartu nama yang tadi diberikan oleh Siwon, lantas langsung ku ambil dari saku kemejaku dan memberikannya kepada Jessica.

“Nih nanti kita makan disini saja noona…”

“Ho… Tempat langganan mu kah? Boleh juga kalau masakan barat…” ucap Jessica ketika melihat kartu nama yang memakai bahasa Inggris.

Sebetulnya aku tidak tahu restaurant Siwon seperti apa, kalau dilihat dari design kartu nama dan nama restaurantnya sih kutebak pasti menjual masakan berbau Italia, tidak mungkin India. Sudah kuduga juga pula kalau Jessica akan senang kalau kuajak ke tempat seperti itu.

Lumayan menghilangkan sedikit image ‘Lugu’ dari dalam diriku. Tapi sebetulnya malah membuat masalah baru sih. Kalau restaurantnya Siwon benar-benar menjual masakan India, gimana coba? Mampus deh.

“Lalu…” ujar Krystal yang kini duduk disebelahku disebuah bangku taman di kampus.

“Lalu apa?” tanyaku bingung, ia mengulurkan tangannya dan nampak meminta sesuatu dariku.

“Apa maksudnya? Kau minta uang?” candaku sambil mencubit pipinya.

“Ish… bunga… mana bunganya… kau membelikan aku buket bunga mawar kan?” ujar Krystal.

“Hah? Bukannya kau tidak suka kalau kubelikan bunga?” aku terkejut dengan permintannya yang sekarang ini.

“Oh… gitu jadi kau tidak membawakan aku bunga?” ucapnya dengan nada suara yang berubah, menepis jariku yang masih menyentuh pipinya dan ia memalingkan pandangannya ke arah lain.

Iapun mendengus, “Yang lain saja membawakan pacarnya bunga… masa kamu tidak inisiatif beli sih? Meskipun aku tidak suka… huh…” perkataannya seakan menombak hatiku.

Duh Dah Duh. Bagaimana ini? Bisa-bisa jadi perang dunia ketiga dengannya. Gila, kepala rasanya langsung memutar mencari cara agar dia tidak semakin bad mood karena keteledoranku ini. Sebetulnya bukan salahku juga sih. Dulu ketika aku membawa buket bunga untuknya, ia membiarkan bunga itu layu begitu saja dipojokan ruangan dekat tong sampah, dia bilang dia tidak terlalu suka bunga. Dan sekarang dia malah menagih bunga dariku.

“Mi…Mian…” ucapku sambil menarik sikut lengan kirinya.

Pasti tidak akan dimaafkan semudah ini. Dia pasti ingin menyiksaku dulu, mungkin saja dia akan menyuruhku menyebrang jalan dan membeli buket bunga atau disuruh menyabut bunga di kebun belakang kampus.

“Huh… ya sudah…” ujarnya.

Heh? Ini ada petuah langit jatuh apa? Aneh sekali Krystal mau memaafkanku semudah ini.

“tapi…”

Oke, ada tapi-nya.

“Kamu harus memberikan aku sesuatu sebagai gantinya…” ucap Krystal , sekarang menatapku sambil tersenyum. Raut wajahnya cepat sekali berubah.

Ia menunjuk ke arah dahinya dan iapun mengerucutkan bibirnya , mengisyaratkan kalau ia minta sebuah kecupan di dahinya. Iapun sudah memejamkan matanya.

Baiklah… sepertinya ia sengaja berbuat seperti tadi hanya untuk mengunjukan moodnya yang sedang senang atau mungkin aegyo nya yang selalu muncul dengan cara yang aneh.

Dengan senang hati akupun segera mendekatkan bibirku ke arah dahinya.

“Et… dah… apa-apaan ni bocah…”

Suara menyebalkan menyebabkan aku mengagalkan ciuman di dahi itu, kami berdua pun langsung menatap ke hadapan kami, telah berdiri seorang wanita yang memakai baju terusan, ia berdiri sambil berkacak pinggang.

“Baru kutinggal beberapa saat udah mau cium-ciuman saja di depan umum…”

Ketika melihat sosok wanita itu, aku dan Krystal diam tak bergeming selama beberapa saat. Bahkan aku sampai mengucek-ucek mataku.

“SooYoung unnie!” pekik Krystal yang langsung bangkit dan memeluk sosok wanita itu.

ASTAGA! Benaran saja itu Choi SooYoung!

“Apa kabarmu cantik? Sudah lulus kenapa tidak bilang-bilang sih? Hem?” ujar SooYoung sambil memeluk dan cipika cipiki dengan Krystal.

Aku langsung memancarkan senyum dan bangkit dari tempat dudukku, menatap wanita yang kini berambut panjang kehitaman itu.

 

“Apa senyum-senyum hah?” ujar SooYoung sambil tertawa.

“Mimpi ya ? bisa melihat kamu ada disini sekarang…” ujarku kepada Soo Young.

“Mimpi?” SooYoung lalu mendorong kepalaku. “Masih terasa mimpi hah?” ujarnya.

Entah aku malah senang menerima toyoran kepala itu.

“Kenapa kau bisa disini? Dan juga… itu kenapa perutmu hah? Kebanyakan makan ya di Indonesia? Hahaha” ujarku sambil menunjuk dan memperhatikan perutnya yang kini cukup buncit.

“Heh! Enak saja… ini ada calon Baby di dalam sini bloon!” ujar SooYoung sekali lagi dia mentoyor kepalaku dan aku tertawa-tawa kegirangan.

“Aku baru tiba tadi pagi… lalu pas aku mengunjungi kantor, Victoria bilang kau izin setengah hari untuk hari ini… karena Krystal di wisuda… maka dari itu aku bela-belain dateng nih… mana perut udah besar gini susah jalan tahu…” ucap Soo young sambil melototi diriku yang sedang berusaha menahan tawa.

“Cie… yang sebentar lagi akan jadi ibu… Cie..-” ketika aku akan melanjutkan ledekanku, Krystal mencubit sikutku, mengisyaratkan agar aku diam tidak meledek-ledek lagi.

“Dimana Aldy oppa?” tanya Krystal. Tidak mungkin SooYoung datang ke Korea dalam keadaan hamil tua seorang diri.

“Lah pake nanya, emang yang ada dibelakangku ini siapa?” ujar SooYoung sambil menoleh ke arah belakangnya.

Loh? Masa? Becanda… tapi kalau kuperhatikan baik-baik….

PUHAHAHAHAHAHA

Lagi-lagi tawaku pecah. Kali ini disertai Krystal yang juga menunduk dan menahan tawanya, sementara aku tertawa sambil menopang pada bahu Krystal.

Sosok pria dibalik SooYoung itu kupikir supirnya SooYoung atau petugas kebun dari kampus ini.

Pria berambut ombak tebal dan di tata klimis dengan minyak rambut. Disertai jenggot, kumis, dan brewok di wajahnya membuatku pangling dan tidak mengenali Aldy hyung, suami SooYoung.

Sebelum perutku benar-benar robek atau rahangku lepas, karena kebanyakan tertawa akibat penampilan Aldy yang menyerupai seorang tokoh politik Surya Paloh. Akupun mencoba mengatur nafasku dan meredam tawaku. Namun pasangan ini kenapa jadi seperti pelawak.

“Sorry… hyung! Aku tidak mengenalimu…” ucapku sambil menepuk lengan kanannya.

Awalnya Aldy hyung diam saja, kemudian ia malah meraih kepalaku dan mengunci kepalaku di ketiaknya.

Aku kembali tertawa-tawa lagi karena candaannya itu.

“Kurang asem, bukannya sapa dengan sopan ya ke orang lebih tua ini malah ketawa-tawa hah…?” ujarnya

“Mi…mianhae Hyung! Huhahaha… habis kau mirip kera sak… eh hanuman… hanuman… hahaha…” ucapku, ya kurasa dia kelamaan di Indonesia, benar-benar jadi Hanuman karena penampilannya sekarang, mungkin kebanyakan dikasih makan pisang sama si SooYoung.

“Ini karena istri ngidam tau… Soo ngidam punya suami berjenggot!! nanti juga lu bakalan rasain sendiri kalau si Krystal hamil!!!” ujarnya.

Ini nampak seperti sebuah mimpi. Apakah takdir yang mempertemukan kembali kami? Seakan harapanku yang sudah lama perlahan-lahan terwujud. Tadi ketika aku menjemput Dayoung aku bertemu Siwon, kali ini aku bertemu dengan pasangan Aldy – SooYoung. Nampaknya untaian yang sebelumnya terputus kini mulai menata kembali rupanya seperti sedia kala, namun kali ini untaiannya dipenuhi warna dan diantaranya terselip untaian-untaian yang baru.

Kami berempatpun akhirnya mengunjungi Coffe Shop yang berada di dekat kampus, tempat dimana sejarahku dengan Krystal dimulai. Kamipun mengambil tempat duduk dimana dulu aku dan Krystal bertegur sapa untuk pertama kalinya.

“Ya begitulah Ho… numpang lahiran di mari… aku sekarang cuma mengantar Soo saja… nanti kalau sudah dekat sama persalinan aku akan kembali ke Korea lagi… dan mungkin nanti akan menetap disini… kalau sekarang masih belum bisa sebab aku masih ada proyek di Indonesia…” ujar Aldy sambil menyeruput kopi dari cangkir miliknya.

“Ah begitu toh… Deg degan dong Hyung? Mau punya anak pertama? DongHae hyung saja kan waktu itu kayak setrikaan waktu menunggu proses persalinannya Jessica…”

“Yah… begitulah… pria macam apa yang tidak ikutan resah kalau istrinya sedang menerjang maut demi melahirkan anak Ho…” Aldy tersenyum-senyum sendiri.

“Nama udah siap nama?” tanyaku sambil mengangkat gelas minumanku dan meminumnya.

“Sudah dong pastinya…” jawabnya cepat.

“Woh..woh… biasanya kalau anak yang lahir dari Multicultural Family gini keren nih namanya… apalagi Indonesia – Korea gini…”

“Ae Ri Raninda Bhaskara…!”

Well, rasa-rasanya aku dan Krystal tetap menjadi maknae Couple. Disaat semua sudah menikah dan akan menyambut momongan mereka, hanya aku dan Krystal yang masih berpacaran. Oh, untuk Hankyung dan Victoria, sepertinya mereka akan segera menikah dalam waktu dekat, tinggal menunggu kebranian Hankyung untuk melamar Victoria saja.

“Hyung! Nanti malam kita dinner bareng gimana? Bisa kan? Untuk merayakan kelulusan Krystal…” ucapku

“Oh tentu tentu saja bisa… oh bisa ketemu komplotan kita lagi dong nih Ho?” tanya Aldy sambil menaik-naikan alisnya.

“Yoi.. mudah-mudahan saja…”

Akupun memberitahu alamat Restaurant milik Siwon kepada Aldy. Iapun terkejut dengan keadaan Siwon saat ini.

“Sudah berkeluarga kali, makanya dia jual Clover dan malah banting stir buka restaurant…” Aldy mengungkapkan hipotesanya.

“Hm bisa jadi kali ya… kalau iya siapa istrinya nikah koq ga undang-undang sih dia…?”

“Si cewek itu kali… yang waktu itu ketemu di Bar… yang bikin Chaos diantara kita berempat… siapa namanya Sayur… siapa itu…”

“Sayur? Yuri kali hyung!… jauh bener!”

“Ah ya itu…”

Aku hanya tersenyum kecut. Apa mungkin Siwon menikahi wanita seperti Yuri? Seorang Pekerja Seks Komersil seperti itu?

“Ngomong-ngomong Ho… Coffe Shop ini jual Donat ga?”

Bah, ini orang jauh-jauh nyarinya tetep aja Donat.

===

“Hah iya… iya… ini nanti aku belikan oleh-olehnya… bawel ih kamu…” ucap DongHae berbicara dengan telepon genggamnya.

“Apa BAWEL? Kamu berani bilang aku BAWEL?” suara Jessica cukup kencang sampai-sampai DongHae menjauhkan telinganya dari handphonenya.

“Nggak… nggak koq sayang…”

“Nggak apanya? Aku belum budek ya… tadi kamu mengatai aku BAWEL!”

DongHae hanya bisa menelan ludahnya saja, dia kelepasan mengatai Jessica bawel.

“Ya sudah pokoknya kau usahakan tiba di Suwon sebelum jam 7 ya… dan jangan lupa oleh-olehnya… bukan buat aku, tapi Dayoung dan Krystal!…”

“Gr… bawel… bawel.. bawel…” gerutu DongHae sambil mematikan panggilan teleponnya dan ia berjalan menelusuri  pinggiran jalan kota Wonju disiang itu. Iapun kemudian melihat sebuah toko kecil yang menjual oleh-oleh berupa makanan kering disebrang jalan. Ia menyebrang jalan dan kemudian mengunjungi toko itu.

“Permisi… spada…” ujarnya sambil melihat-lihat makanan yang dijual di toko itu.

“Oh… annyeong…” ucap seorang perempuan dengan suara ramah menyambut DongHae.

LOH?

===

Suwon pukul 6 sore.

Aku, Krystal, Jessica dan Dayoung tiba di restaurant milik Siwon hyung, parkirannya sedikit ramai dan sempit tapi bagunan restaurannya berdiri kokoh dengan dua lantai. Dekorasi diluar gedung dipenuhi dengan tanaman rambat dan gaya arsitektur yang berbalur Art Noveau. Sepertinya di dalam sini aku tidak akan mungkin menemukan roti cane atau kari kambing diantara daftar menunya.

“Selamat sore… Silahkan…” seorang pramusaji menyambut kami dengan membukakan pintu.

Tiga dari enam meja di tempat itu nampak sudah terisi oleh para tamu yang sedang bersantap atau mengobrol.

“Untuk berapa orang , tuan?” tanya si pelayan perempuan kepada aku dan Krystal.

Hm, coba kalau ku hitung-hitung… Nanti Aldy dan Hankyung juga akan menyusul… Semuanya bisa ada… 9-10 orang.

Akhirnya sang pelayan pun meminta kami untuk menuju lantai dua restaurant, karena jumlah tamu yang cukup banyak. Saat melangkahkan kaki ke lantai dua, tanpa sengaja kulihat sosok Siwon yang berada di balik meja kasir.

“Hyung…” ujarku sambil melambaikan tangan.

“Ah! Minho!” ucapnya segera beranjak dari meja kasir.

Siwon dan beberapa pelayan menyatukan beberapa meja sekaligus untuk kami semua. Beberapa saat kemudian juga Hankyung – Victoria tiba, disusul oleh Aldy – Sooyoung dan hampir pukul tujuh malam, DongHae tiba dengan tergesa-gesa, ia bilang ia seperti dikejar deadline saat menuju Suwon karena terus-terusan di gretak Jessica untuk datang cepat-cepat.

“Wah ini sih judulnya reunian…” ujar Siwon sambil tertawa-tawa.

Love, Friends and Family

 

Siwon sengaja menyiapkan masakan yang cukup banyak di meja kami semua. Sungguh malam yang menyenangkan bagiku. Makanan yang enak, perut kenyang dan semua sahabat yang sempat merenggang kontak satu sama lainnya kini berkumpul kembali di suatu tempat. Bukan di Bar seperti dahulu kala, hanya bersama para pria menghabiskan waktu sambil minum-minum dan saling bertukar cerita mengenai masalah dengan pasangan masing-masing.

Sebetulnya dibalik kesenangan ini aku sedikit merasa bersalah dengan Krystal, awalnya aku hanya merencanakan untuk makan malam bersama dengan keluarga kakaknya, untuk merayakan kelulusannya. Namun yang terjadi tamunya bertambah dan nampak seperti menjadi reunian Clover Bar disini.

Akupun memegang lengannya, Iapun langsung menatapku, “Wae… waeyo?” ujarnya sambil tertawa-tawa karena ia sedang berbicara dengan Jessica , Victoria dan Soo Young.

Melihat wajahnya yang ceria, keraguankupun seakan sirna. Ia nampaknya menikmati acara hari ini.

Aku menggelengkan kepalaku sambil tersenyum lega.

“Wae? Kau sakit?” tanya Krystal lagi, kali ini menatapku.

“Tidak… tidak… apa kau senang hari ini?”

“Tentu… tentulah… siapa yang tidak senang bisa bertemu teman-teman seperti ini…” ujarnya sambil tersenyum sambil memegang tangan kananku, ia eratkan jemari manisnya di jemariku, seakan menggambarkan perasaannya saat itu yang sedang senang.

“Hmh… kupikir kau akan bad mood karena seharusnya kita makan malam untuk kelulusanmu bukan pesta reuni seperti ini…”

“Lebih baik begini… daripada kita hanya berduaan, paling-paling satu jam kelar, kita pulang… kalau begini kan lebih seru…” ungkap Krystal.

“A…a… hana tul set ne… My Name is DongHae… let’s party tonight!” DongHae mulai berulah dia memain-mainkan mesin karaoke dan menyalakan microphonenya. Dan Hankyung bersama Victoria sibuk mencari-cari lagu untuk bernyanyi. Soo Young sedang curhat dengan Jessica dan Krystal, topiknya tak lain adalah masalah kehamilan dan rumah tangga.

Sementara itu Siwon yang tadi sedang asyik dengan Aldy berbincang-bincang mendadak meninggalkan kami semua ke lantai satu.

“Sini ah…”Aldy merebut microphone dari tangan DongHae. “Kyung jangan setek musik dulu, saya mau berpidato sedikit…” ujar Aldy, Hankyung mengangguk-angguk saja.

“Ehem… Saya selaku yang dituakan disini… mau mengucapkan terima kasih untuk minho yang sudah mengundang saya kesini… dan yang paling utama adalah saya mau mengucapkan selamat kepada Nona Krystal… selamat atas kelulusannya ya… pesan dari saya semoga langgeng bersama Minho… hahaha…” ujar Aldy yang awalnya serius namun ditutup dengan candaan , Microphone pun kemudian dipindah tangankan kembali ke DongHae , tidak mau kalah dengan Aldy, iapun memberikan kata-kata yang tidak kalah bagusnya dengan Aldy, disusul oleh Hankyung dan lainnya.

“Cepat dapat kerja…”

“Sehat selalu…”

“Cepat Dinikahin sama si Minho…”

“Cepat dapet momongan…”

Tuh kan semua ngelantur…

Akhirnya microphone itu tiba ditanganku, semua nampak menantikan kata-kata yang akan terlontar dari mulutku kepada Krystal.

Namun,

“Guys!” ujar Siwon cukup kencang ketika tiba dianak tangga terakhir di lantai dua.

Konsentrasi semua pun menjadi tertuju kepada Siwon,

“Ahaha… sedang seru ya… maaf kupotong… ini aku mau memperkenalkan seseorang…” ujarnya, dibelakang Siwon pun sudah ada sosok seorang wanita wajahnya belum terlihat karena terhalang tubuh Siwon.

Aldy langsung memandang ke arahku, seakan mentransmisikan sebuah pesan, Istrinya tuh! Bener kan hipotesaku!?

Wah beneran istrinya Siwon? Siapa nih siapa? Seakan raut wajah semuanya mengatakan hal demikian.

Akhirnya perempuan itu menampakan sosoknya, sambil tersenyum ramah, perempuan yang memakai baju berwarna salem dan rok biru tua itu membungkukan badannya kepada kami semua.

“Halo semuanya selamat malam… Saya Tiffany…” ujar perempuan itu.

“APPAAAA!” kemudian muncul sosok anak kecil cowok yang muncul dari balik wanita bernama Tiffany dan langsung digendong oleh Siwon.

“Semuanya…. Perkenalkan ini keluargaku… Tiffany istriku dan ini anakku… ayo nak sebut siapa namamu…”

“Choi Hyun Woo!!!” ujar anak itu bersemangat.

Di luar dugaan aku dan Aldy. Rupanya Siwon sudah berkeluarga, ya sudah berkularga cukup lama, melihat anaknya yang kini sudah berumur tiga tahun, berarti usia pernikahnya dengan Tiffany sudah akan memasuki tahun keempat. Selama ini aku mengenal Siwon sebagai sosok seorang pemilik bar Clover saja. Baru kali ini aku mengetahui kalau ternyata ia sudah berkeluarga.

Kali ini kami semua nampak seperti keluarga besar. Siwon kakak tertua, kakak Kedua Aldy, Kakak Ketiga Hankyung dan kakak keempat DongHae, serta aku adik paling kecil, Minho.

Para pria kini mulai memisahkan diri, kini kami berlima duduk santai di balkon café. Para wanita bersama anak-anak berada di dalam, kami semua membakar rokok di balkon depan. Tidak lupa kacang kulit , beberapa botol beer dan oleh-oleh yang di bawa DongHae langsung menemani kami.

“Wah Won… saya kira kamu menjual Clover Bar sebagai dana buat nikahan… tau-taunya… kamu sudah berkeluarga… haha…” ungkap Aldy.

“Hmhmhehehe… ya… begitulah… aku menjual Bar karena sedikit takut berpengaruh dengan perkembangan Hyun Woo nantinya…” jawab Siwon sambil tertawa-tawa.

“Hem… ngomong-ngomong soal Clover… tadi siang aku bertemu Kwon Yuri tuh Hyung!” ujar DongHae sambil meneguk gelas beernya.

Siwon terdiam saat mendengar ucapan DongHae, seakan ada sedikit lag selama tiga detik untuk merespons ucapan DongHae, “Oh… begitukah… apa kabarnya dia…?” ucap Siwon raut wajahnya sedikit berubah.

“Dia nampaknya baik-baik saja… aku membeli kue ini di toko miliknya tuh di Wonju…”

“Baguslah kalau dia sehat-sehat saja…” ucap Siwon.

Akupun mengerti perubahan sikap dan raut wajah Siwon. Sepertinya terjadi sesuatu antara dia dengan Yuri yang membuat kontak mereka terputus dan mungkin kabar dari DongHae ini adalah kabar yang baru ia dapatkan lagi mengenai Yuri.

“Ah… dia meminta menyampaikan ini kepadamu… katanya… hmmm…” DongHae berusaha mengingat-ingat sesuatu.

“Ah! … dia memberikan nama Min Young untuk anaknya…!”

Siwon hanya mengangguk dan tersenyum lebar saat mendengar pesan itu.

Oh , ternyata Yuri sudah memiliki anak sekarang.

Tunggu-tunggu, apa maksud dari semua ini. Kenapa ia tersenyum ketika mendengar pesan itu. Apa yang sesungguhnya terjadi diantara mereka?

=== Part I END ===

Next : PART II


19 thoughts on “Happily Ever After – 1

    1. hahaha ada juga Aldy – Soo shipper #loh…

      Iya Hankyung ma Vic jadi cameo senyam senyum doang disini, abis dikasih skrip kagak nerti aktingnya katanya… #makinLoh :p

      Like

  1. Looh??
    Kukiraa siwon sama yuri ternyata ngak yaa..
    Malahan ku kira yg jual kue tiffany, eeh ternyta terbalik..
    Jln critanya sama skli gk bisaa d tbak loh..
    Daebakk..

    Like

    1. Hihi sengaja di buat twist … sebetulnya gampang ditebak sih… kalau memang perhatiin dari awal… soalnya Siwon bilang kalau Yuri itu kayak karma yang kena ke dia gara-gara dulu ngasarin Fany. Dia merasa Fany ga akan kembali, tp nyatanya Fany galau karena anak…

      Like

  2. Lho aku kira siwon sama yuri,, tp gak papa juga sama tiffany.
    Ada minho sm krystal…yeay!! Keren ceritanya chingu ^^

    Like

  3. Min Young tadi itu anaknya Siwon yy ?? Kok Siwon agak aneh gitu, terus Yuri cuma nyampe’in pesan gitu ke Donghae ? Wah .. bisa bisa tuh

    Like

  4. Btw aldi itu siapa? O.o aaaa aku suka bagian haesica u,u bisa gak diperbanyak XD/slap jujur kocak bgt bagian mereka, trus ane kira tadi yulwon , kayaknya bakal wonfany? /sotoy, btw ini agak bingung soalnya gada batesan, kalo bs dibikin batesan dong trus di kasi cast tiap part biar gabingung .-.v dan kalo bs dibawahnya dikasi note author biar pembaca lebih terbawa suasana /akrab gitu/apaini? itu aja dari saya . Bye/naikelang

    Like

    1. Hehe soal cast… nampaknya kamu harus baca serial sebelumnya… (saya sudah jabarkan diatas kisah-kisah sebelumnya) jadi FF ini sesungguhnya Ending dari beberapa cerita lainnya.

      Dan juga saya kurang begitu suka menjabarkan cast sebab beberapa gaya tulisan yang saya gunakan sering menggunakan misteri. Siapa karakter tersebut…. hehe…

      Sebetulnya saya ga mau kasih batasan cerita saya sengaja melepaskan beberapa unsur agar pembaca memiliki ruang sendiri untuk bertanya-tanya, kemudian berkhayal menggunakan imajinasi mereka.

      Kalau soal author note mungkin saya tidak memakainya sebab akan sedikit merusak suasananya. Sebetulnya saya sering menyipkan author note tapi dalam bentuk kalimat, seperti “Sebelum perutku benar-benar robek atau rahangku lepas, karena kebanyakan tertawa akibat penampilan Aldy yang menyerupai seorang tokoh politik Surya Paloh”…

      Thanks for masukannya semoga kedepannya tulisan saya menjadi lebih baik…

      Also, thanks for reading! ^^

      Like

  5. HAHAHAHA oke saya puas ketawa ^^ Dari sekuel sebelumnya yang kesannya gelap, baca ff ini bikin segar pikiran 🙂 salut sama oppa (?) karena bisa bikin pergantian suasana yg drastis ini justru jadi bisa enak dinikmati. Realitanya pun kerasa, dan tema “reuni”nya itu kental banget. i like it.

    Like

  6. suka banget ama cerita nya.oh ya thor kalo bisa bikin cerita yang khusus tentang aldy-soo nya.gimana mereka pertama kali ketemu sampai kehidupan mereka sekarang.soal nya mereka berdua tokoh yang aku suka dari cerita author yang ini.plis ya!

    Like

Leave a comment