[Freelance] MY LOVELY DEATH REAPER #2


AUTHOR      : Yoorin Matsu a.k.a gitadwi

CAST              : CHO KYU HYUN, SEO HYUN, CHOI SOO YOUNG, CHOI SIWON, LEE DONG HAE, KIM TAE YEON, PARK JUNG SOO (LEETEUK)

GENRE          : Romance, Fantasy, Angst.

TYPE              : Chapter/Series

 Cover by: http://designurcover.wordpress.com

Ini adalah ff SEOKYU pertama dan juga debut sebagai author ^^. Ini fanfict murni dari pikiran author. Dimohon untuk tidak di bash maupun di jiplak, jika ada kesamaan ide itu hanyalah ketidaksengajaan. Sangat diharapkan comment dari para readers semua. Baik itu berupa saran, kritik, atau apapun asal jangan ada bashing.

Jika readers banyak yang suka, kemungkinan besar part selanjutnya akan saya post juga. Hanya karena masih dalam tahap penulisan dan berhubung saya masih berstatus sebagai pelajar di mohon kesabarannya untuk menunggu cerita selanjutnya. Terimakasih (_ _ )

Terimakasih juga untuk readers yang sudah memberikan komentar di part sebelumnya ^^. Akhirnya part ini sudah di post juga.

Baca PART 1

PART 2

Dengan ekspresi heran dan bingung dokter Kim membuka-buka kembali catatan yang ada di hadapannya. Mencoba mencari hal yang dapat menjawab pertanyaan yang memenuhi benaknya. Tapi percuma. Sudah sejak satu jam yang lalu ia membaca catatan kesehatan milik Kyu Hyun, tapi tak satupun yang masuk dalam akal logikanya.

Dengan kerutan di dahinya, dia mencoba membaca satu persatu keadaan pasien mudanya itu. Pikirannya kembali saat mengingat betapa parahnya luka yang di alami oleh Kyu Hyun. Dia berpikir mana bisa dengan luka separah itu dapat sembuh hanya dalam waktu satu hari. Benar-benar sebuah keajaiban Tuhan.

Seluruh pikirannya buyar seketika ketika saat bunyi ketukan terdengar. Setelah mendapat izin  sang pengetuk pintu masuk. Wanita setengah baya masuk dengan senyuman hangatnya. Wanita tua itu tampak cantik dengan baju terusan ungu dan rambut yang disanggul, terlihat sekali keanggunan yang ia pancarkan.

“ Nyonya Ma. Anda sudah tiba di Seoul ternyata.” Sapa dokter Kim dan mempersilakan wanita ini duduk di salah satu sofa di ruangan itu. Dokter Kim pun mengikuti langkah Ma Chae Ri.

“ Terima kasih atas berita yang Anda sampaikan dok. Berita itu setidaknya sedikit menentramkan hati saya.” Chae Ri menganggukan kepalanya menunjukan rasa terimakasihnya. Dokter Kim hanya tersenyum tipis menanggapinya. Salah satu dokter senior di rumah sakit Seoul ini memang sengaja menelepon keluarga Kyu Hyun semalam. Akhirnya pagi ini datang ibu dari Kyu Hyun yang melakukan perjalanan jauh dari Jepang.

“ Bagaimana perjalanan Anda Nyonya? Anda mau teh?” Tanya Dokter ramah ini. Jamuan pagi ini mengawali perbincangan dua manusia senior itu. Segala macam pertanyaan mengenai Kyu Hyun, Chae Ri ajukan. Meski wajahnya pucat dan mata yang sembab, hal itu tak membuatnya kehilangan kecantikan alami yang ia miliki. Dokter Kim menjawab semua pertanyaannya dengan sabar dan di iringi senyuman hangat.

XxXxX

Seumur hidup Kyu Hyun, ia merasa tak pernah berbuat jahat. Ia selalu bersikap ramah pada semua orang. Bahkan ia bisa dibilang anak yang berbakti pada ibu dan mendiang ayahnya. Sikap baik dan penurut pun ia perlihatkan pada kakak perempuan satu-satunya, meskipun terkadang mereka terlibat dalam pertengkaran kecil. Tapi ia tak pernah sampai membenci kakaknya itu

Tapi kenapa dia mengalami semua ini. Pikiran masih tak mampu menerima apa yang telah terjadi pada dirinya semalam. Kecelakaan, rumah sakit, dan sekarang ada orang yang mengaku-ngaku sebagai malaikat pencabut nyawa yang muncul di hadapannya. Bahkan lebih parahnya lagi dia bilang bahwa Kyu Hyun lah korbannya. Tuhan apa salahku, batinnya.

Jam dinding putih di ruangan itu menunjukan pukul 1.45. tak terasa sudah berjam-jam ia terlelap di kasur putih rumah sakit itu. Dengan perlahan kepalanya menoleh ke arah sofa di sampingnya. Terlihat Soo Young sedang tertidur juga. Mungkin ia lelah. Tapi penglihatannya tak hanya menangkap Soo Young yang terlelap dengan kedua tangan di simpan di dada. Disana juga ada sosok lain. Dia, Seo Hyun, malaikat yang mulai saat ini akan terus menemani sepanjang hidupnya. Perkataan Seo Hyun padanya saat mereka hanya berdua masih dengan jelas dia ingat. Gila, mana mungkin seluruh hidupku akan diikuti oleh malaikat seperti dia.

Ia bisa saja dianggap gila oleh teman-temannya bila menceritakan hal ini. Bahkan bisa saja Soo Young kekasihnya sendiri, akan meninggalkannya karena malaikat cantik itu. Tunggu. Cantik? Kau gila Kyu Hyun.

Kyu Hyun masih asyik dengan pikiran-pikiran anehnya itu. Bahkan dia tak bisa merasakan bahwa orang yang sedang ia pikirkan tengah memperhatikan setiap gerak-geriknya.

“Kau ini kenapa? Seperti orang gila saja. Jika kau seperti itu dokter tua yang memeriksamu akan langsung jantungan melihat pasiennya terlalu bersemangat seperti mu ini.”

Suara Seo Hyun membuat Kyu Hyun terkejut hampir mati. Mulutnya mulai mengumpat tak jelas. Dengan mengumpulkan seluruh keberanian yang ia miliki Kyu Hyun mencoba bertanya untuk meyakinkan dirinya atas pernyataan Seo Hyun sebelumnya.

“ Ya itu benar. Meskipun kau sudah hidup kembali tapi kematianmu itu adalah tanggung jawabku. Jadi setiap hari, bahkan setiap menit  aku akan selalu berada disampingmu. Kau harus ingat kau itu seperti berhutang nyawa padaku karena aku telah memperpanjang umurmu itu. Memberikan energy roh pada seorang manusia sekarat sepertimu itu tidak mudah..”

Segala penjelasan yang Seo Hyun paparkan tak semuanya ia tangkap. Yang ia tahu hanya tiga hal. Satu, Seo Hyun itu adalah malaikat yang suatu saat akan mencabut nyawanya. Dua, setiap saat dia, malaikat gila ini, akan selalu mengikutinya. Ketiga, secara tidak langsung ia telah berhutang nyawa pada Seo Hyun, si makhluk manis itu.

Bagi Kyu Hyun tidak masalah jika ia kehilangan nyawanya. Karena setiap Minggu ia selalu disadarkan akan kehidupan setelah kematian. Dia juga pasti akan menerima, bahkan dia sangat bersyukur karena Seo Hyun telah memberikan secara suka rela sedikit nyawa untuknya. Tapi yang tak bisa ia terima mengenai keberadaan malaikat bersayap hitam itu. Tidak mungkin setiap saat mereka harus selalu berdua. Dia tak mungkin bisa hidup berdampingan secara rukun dengannya.

Seo Hyun sendiri hanya bisa tertawa ringan melihat kegelisahan rekan satu timnya itu. Konyol sekali pikiran pria ini, pikirnya. Seo Hyun bahkan sudah membayangkan kehidupannya di bumi akan sangat menyenangkan. Apalagi jika bersama lelaki konyol ini. Tak pernah ia bayangkan dia bisa melakukan hal seperti ini. Seo Hyun tahu, bahkan dia sangat tahu berapa besar resiko hidup di bumi.

Tapi hanya untuk sementara saja dia disini. Sampai energy roh yang ada dalam tubuh Kyu Hyun habis. Ia akan kembali lagi ke tempatnya semula. Namun apa yang ia rencanakan tak sesederhana yang ia bayangkan. Ia tak pernah tahu apa yang menanti di hadapan mereka bedua.. Hati kecil Seo Hyun merasa tak seharusnya ia melakukan semua ini.

XxXxX

Dua jam lamanya Nyonya Ma berada di ruangan milik dokter yang merawat anaknya. Entah apa saja pembicaraan mereka, tapi yang pasti semua berkaitan tentang Kyu Hyun. Saat ini Ma Chae Ri ingin berkunjung ke kamar anaknya. Entah kenapa perasaan rindu begitu membuncah di dalam dada. Mendengar kabar yang cukup mengejutkan semalam membuatnya tak bisa tidur tenang dan terus memikirkan anak laki-laki semata wayangnya itu.

Dengan perasaan bahagia Chae Ri terus melangkahkan kakinya dengan irama cepat. Tapi sebuah suara yang memanggil mampu membuat Nyonya awet muda ini menolehkan kepalanya.

“ Oh Soo Young-ssi. Senang bertemu denganmu.” Wajahnya kembali menampilkan senyuman hangat. Dengan berlari kecil, Soo Young menghampiri ibu kekasihnya itu. Penampilannya sore ini terlihat baik, dengan wajah bersih dan ceria juga pakaian yang ia kenakan semalam telah berganti menjadi kaos hijau muda berleher rendah dan celana jeans abu kesayangannya. Di pundak kanannya terlihat jelas ia menenteng tas coklat pemberian Kyu Hyun.

Soo Young membungkukan badannya. Dan membalas menyapa nyonya Ma. Tujuan mereka sore ini sama. Menjenguk Kyu Hyun. Betapa beruntungnya Kyu Hyun bisa mendapatkan perhatian dari dua orang yang amat di sayanginya. Perjalanan mereka di selingi dengan candaan Soo Young dan pujian yang dilontarkan nyonya Ma.

Nampaknya mereka begitu menikmati sore indah ini. Bagi nyonya Ma tak ada hal yang paling membahagiakan dibandingkan dengan kesehatan anak kesayangannya. Sedangkan bagi Soo Young, sangat menyenangkan bertemu dan bisa menjalin hubungan baik dengan calon mertuanya ini, setidaknya itu yang menjadi perkiraan Soo Young saat ini.

Perjalanan yang di tempuh terasa singkat bagi mereka. Dan lagi-lagi Soo Young menunjukan kesopanannya dengan membuka pintu kamar. Nyonya Ma masuk terlebih dahulu tidak lupa ucapan terima kasih keluar dari bibir merahnya.

Ekspresi keterkejutan dari Kyu Hyun tak bisa ia sembunyikan. Dia tak menyangka ibunya bisa tahu tentang kecelakaan yang ia alami. Dia mengira hal ini hanya kecelakaan kecil, namun pada kenyataannya mobil milik Kyu Hyun yang menabrak tiang pembatas jalan hampir saja merenggut nyawanya. Beruntung sekali ia masih bisa terselamatkan. Tapi Kyu Hyun harus berpikir dua kali, benarkah ia beruntung akan hal ini?

“ Ibu! Bagaimana bisa ibu ada di Seoul?”

Ibunya merengut. Ekspresi wajahnya terlihat marah. Atau lebih tepatnya berpura-pura marah. Soo Young tertawa kecil melihat adegan ibu dan anak yang berlangsung di depan matanya. Sedangkan sosok lain yang ada diruangan itu hanya melirik sekilas lalu bersikap tidak peduli. Seperti biasa.

“Kau ini?! Apa kau tidak merindukan ibumu ini sayang?” goda nyonya Ma seraya memeluk pelan tubuh lemah anaknya. Kyu Hyun sedikit meringis.

“ Aku hanya tak menyangka ibu ada disini. Darimana ibu tahu mengenai kecelakaanku?” Tanya Kyu Hyun heran.

“Siapa yang memberitahuku kau tak perlu tahu. Yang terpenting saat ini aku ada disini dan kau selamat dari kecelakaan naas itu. Kau harus bersyukur karena kau bisa seberuntung ini, nak.” Kata-kata yang Ma Chae Ri ucapkan benar-benar bernada keibuan. Lembut dan penuh kasih sayang.

Kyu Hyun tahu itu, hanya saja saat ini ia tak bisa dengan jelas menangkap kasih sayang yang ibunya berikan. Pikirannya masih terus disibukkan dengan kejadian yang ia alami. Juga well, mungkin tentang sesosok makhluk lain yang saat ini ada di kamarnya.

Dari ekor matanya ia bisa melihat jelas apa yang dilakukan wanita aneh itu. Kyu Hyun mendengus pelan nyaris tak terdengar. Dasar wanita aneh. Menurutnya saat ini ia tak perlu memikirkan wanita bersayap itu. Setidaknya ia harus bersikap sopan dengan menyambut tamunya. Namun pikirannya tak bisa benar-benar terpusat pada obrolan antara Soo Young dan ibunya. Dalam pikirannya selalu saja terlintas bayangan mengenai Seo Hyun dan segala perkataan yang ia ucapkan. Teringat akan Seo Hyun, membuatnya mau tidak mau mencari keberadaan wanita itu. Namun tak ada satu pun tanda-tanda mengenai keberadaan target pencariannya dikamar. Kemana perginya wanita itu?

XxXxX

Kedua kaki jenjang Seo Hyun terus saja menyusuri jalan kecil sepanjang taman rumah sakit. Dia amat bosan jka harus berada di kamar Kyu Hyun. Jujur dia tak suka drama mengenai keluarga bahagia. Karena dia tak pernah bisa merasakan hal itu. Makhluk seperti dia diciptakan tanpa orang tua. Terkadang muncul perasaan iri pada setiap makhluk di dunia ini. Semua mempunyai orang tua, bagi hewan mereka mempunyai induk yang melahirkan mereka tentunya.

Dia berpikir daripada iri hati lebih baik ia menikmati udara di bumi ini.

“Hari sudah sore tapi taman ini masih saja ramai.” Ujarnya seraya mendudukan dirinya di salah satu bangku yang ada di taman. Matanya menatap lurus memandang kolam air mancur yang saat ini tidak berfungsi. Seo Hyun menghela nafas, seperti mencoba menghilangkan beban dari pundaknya. Saat kesepian datang padanya ia selalu teringat seorang teman.

Tae Yeon.

Nama seseorang yang amat ia rindukan. Sahabat setia yang selalu mampu mendengar keluh kesahnya. Menemani setiap kesendiriannya. Tapi kini sahabatnya hanya hidup dalam ingatannya. Seberapa keras ia memanggilnya, ia tahu Tae Yeon takkan pernah datang.

Teringat orang yang berarti membuatnya matanya terasa panas, air mata sudah ada di pelupuk matanya. Tapi kini wajahnya kembali ceria saat ia mengingat lelaki itu. Bahkan tawa kecil menghampiri dirinya. Kyu Hyun. Nama itu kini terlintas di benaknya. Dia memikirkan bisakah hidupnya tidak lagi membosankan setelah dia kenal dengan lelaki itu?

Ia menengadahkan kepalanya memandang salah satu jendela kamar di lantai 5 pada gedung yang ada dihadapannya. Senyuman manis kembali menghiasi wajah cantiknya.  Dia menggigit bibir bawahnya untuk menahan tawa saat teringat teriakan Kyu Hyun yang seperti wanita itu. Dia berpikir tidak ingin di anggap gila karena tertawa sendiri, tapi toh takkan ada yang bisa melihatnya dengan wujudnya saat ini. Akhirnya dia melepas tawanya begitu saja. Sesekali ia menggeleng pelan mengingat ekspresi yang Kyu Hyun tunjukan pagi tadi. Saat ini dia benar-benar merasa sangat senang.

XxXxX

Seminggu telah berlalu semenjak Kyu Hyun masuk rumah sakit. Keadaannya benar-benar membuat dokter Kim terkejut luar biasa. Pagi ini saja badan Kyu Hyun terlihat sehat tak terlihat pernah mengalami luka berat. Semua suster di rumah sakit itupun dibuatnya kagum. Soo Young dan nyonya Ma sangat senang sekali mendengar kesehatan Kyu Hyun yang mulai membaik. Tapi tidak dengan Kyu Hyun sendiri.

Perasaannya saat ini benar-benar dibuat bingung oleh Seo Hyun. Selama empat hari ini Seo Hyun setia menunggunya di rumah sakit, bahkan saat Kyu Hyun memberitahukan perihal kepulangannya Seo Hyun tetap bersikeras akan mengikuti kemana pun Kyu Hyun pergi.

“ Kau gila?! Aku akan pulang kerumah ku dan kau masih tetap ingin bersamaku. Bagaimana jika ibuku curiga?” Kyu Hyun mulai menunjukan batas kesabarannya.

“Apa kau akan terus-terusan mengganggu hidupku? Apa kau tidak puas dengan apa yang kau perbuat padaku dua hari yang lalu? HAAH?!” bentaknya. Seo Hyun menatapnya tajam.

“Saat itu kan aku hanya ingin bicara dengan ibumu. Menurutku dia sangat menyenangkan bila diajak bicara, begitu juga dengan Soo Young. Apa aku salah berpura-pura menjadi temanmu?” Seo Hyun menjawab dengan santai tanpa ketakutan sedikit pun. “Lagipula aku bisa tinggal denganmu di apartemenmu itu.”

Mata Kyu Hyun membulat. Ia tak menyangka wanita menyebalkan ini bisa tahu tempat tinggalnya. Kyu Hyun juga berpikir jangan-jangan Seo Hyun telah mengetahui semua mengenai dirinya.

“Jangan tunjukan ekspresi jelekmu itu. Sebagai ‘malaikat’mu aku sudah tahu mengenai dirimu. Semuanya.” Pamer Seo Hyun. “Dan kukira kau tak punya pilihan karna nyawamu ada ditanganku. Jika kau menjauh dariku akan aku pastikan kau takkan hidup lama.”

Kyu Hyun bukanlah orang yang mudah terancam tapi bila itu menyangkut nyawa, apalagi setelah kecelakaan besar yang ia alami, sepertinya ia mulai berpikir panjang sebelum memutuskan. ditambah dengan senyuman kemenangan yang ditunjukkan Seo Hyun padanya. Tidak ada pilihan, batinnya.

“Tapi ada satu syarat. Dan kau harus menerimanya.”

XxXxX

“Kau boleh tinggal di apartemenku. Tapi jangan pernah mengganggu ku dan kehidupanku. Termasuk Soo Young ku.”

Kali ini Seo Hyun benar-benar merasa telah menang. Dia mendapatkan apa yang ia inginkan. Kehidupan di dunia manusia terwujud sudah. Dia akui dia berhutang pada Kyu Hyun, tapi toh semua sudah terbayar dengan memberikan sedikit energy rohnya untuk Kyu Hyun. Dia merasa menjadi malaikat yang paling bahagia. Bahkan dia lupa mengenai keenganannya untuk memenuhi keinginan Siwon.

Tunggu? Siwon? Astaga bahkan dia lupa mengabari sahabat baiknya itu. Setidaknya setelah ia menjalani satu hari menjadi manusia ia akan langsung menemui Siwon dan menceritakan semua pengalamannya. Tapi takdir berkata lain. Siwon telah datang menemui terlebih dahulu.

Kini mereka duduk ditaman rumah sakit. Sebenarnya mereka tak perlu duduk seperti itu dan bisa melangsungkan pembicaraan di tengah jalan raya dimana tempat Siwon muncul karena mereka tak terlihat oleh mata manusia, tapi Seo Hyun ingin sekali membiasakan diri sebagai manusia yang sesungguhnya.

“Kau tahu ini salah.” Itulah kalimat pertama yang Siwon lontarkan sejak pembicaraan mereka. Ah, mungkin lebih tepatnya sejak Seo Hyun bercerita mengenai ide gilanya itu.

“Aku tahu. Tapi untuk sekali saja toh tidak apa-apa kan? Lagipula hanya dua bulan. Energy roh yang aku berikan hanya seperenam dari yang aku punya saat itu. Jadi dia hanya akan bertahan selama dua bulan saja.” Seo Hyun berusaha meyakinkan Siwon yang terlihat mencemaskan keadaannya.

“Akupun memintamu untuk merahasiakan ini dari Max. Kau tahu dia kan, dia begitu kolot. Masih muda tapi sudah berpikiran seperti orang tua. Kudengar Max juga sangat sibuk ya belakangan ini? Jadi pasti dia tidak akan begitu memperhatikanku. Aku juga sudah meminta teman kita yang ada disini untuk jangan memberitahukan pada siapa pun tentang keberadaanku.” Seo Hyun berkata tanpa jeda membuat Siwon sulit untuk bertanya.

“Akupun akan terus berhati-hati. Disini juga aku berpenampilan seperti manusia dan akan aku pastikan tak ada yang mengetahui keberadaanku saat ini. Ah ya, aku pun sudah mendapatkan tempat tinggal. Kau tahu..”

“Seo Hyun.” Potong Siwon, dia sudah tidak sabar untuk bertanya pada makhluk cerewet disampingnya. “Kenapa?”

Melihat Seo Hyun yang seperti tidak mengerti apa yang ia tanyakan membuat Siwon mempertanyakan alasan Seo Hyun.

“Bukan kah kau tahu aku ingin hidup seperti manusia di bumi. Kukira kau sudah hapal diriku.” Jawab Seo Hyun.

“Kau yakin? Jadi keputusanmu kali ini bukan karena Tae Yeon?” Siwon menatap Seo Hyun tajam seperti sedang menginterogasi meminta jawaban jujur dari Seo Hyun. Sementara orang yang ditatap merasa dirinya begitu terpojok. Dia ragu untuk menjawab.

“ Bukan itu tujuan utamaku.” Setidaknya Siwon merasa sedikit lega. Seo Hyun kembali melanjutkan kalimatnya. “ tapi,” Siwon kembali menatap langsung mata Seo Hyun.

“ Kurasa aku akan memanfaatkan waktuku selama di bumi dan mencari tahu apa.. atau.. siapa yang bisa membuat Tae Yeon bertahan lama tinggal di tempat ini.” Kepalanya tertunduk. Entah karena takut atau merasa bersalah tapi saat ini ia tidak ingin menatap Siwon. Siwon menghela nafas panjang. Ia tahu itulah salah satu alasan Seo Hyun tinggal disini. Ia memang sudah menolak Max saat ia diberi tugas ini olehnya.

Seoul merupakan kota yang mempunyai tempat tersendiri di pikiran mereka berdua. Meskipun Siwon yakin penilaiannya terhadap kota ini berbeda dengan Seo Hyun, tapi dia tahu pasti di kota inilah semuanya bermula. Di kota inilah tempat dimana seseorang yang berarti bagi mereka berdua, meninggalkan dirinya. Kini suasana hening menyelimuti. Siwon tak ingin terus menerus memikirkan kembali masa yang telah lalu. Dia pun beranjak pergi meninggalkan Seo Hyun dengan segala bayangan dalam pikirannya.

XxXxX

 “Huaaaa.. nyaman nyaaa.” Seo Hyun berputar-putar pelan di ruang tamu apartemen Kyu Hyun. Hari ini hari pertama mereka sampai di tempat Kyu Hyun. Setelah berdebat cukup sengit dengan ibunya, akhirnya Kyu Hyun mampu meyakinkan ibu dan juga Soo Young bahwa ia akan tinggal di apartemennya seperti semula.

“Kau ini kampungan sekali.” Perkataan sinis Kyu Hyun seolah tak di dengar oleh Seo Hyun, ia hanya menatap Kyu Hyun tajam dan kembali melihat-lihat. Kyu Hyun menyimpan tas besar berisi pakaiannya di dekat sofa lalu membaringkan tubuh lelahnya. Ia ingat ajakan ibunya saat ia akan kembali kerumah.

“Kau yakin tak mau tinggal bersamaku?” nyonya Ma bertanya dengan nada cemas. Kyu Hyun menghentikan kegiatannya membereskan baju, dan langsung berbalik menghadap ibunya.

“Aku yakin bu. Lagipula aku sudah sehat seperti biasa, dan ibu juga harus ingat aku bukan anak kecil lagi.” terangnya mencoba memberi keyakinan pada ibunya.

“Apa alasanmu tidak ingin tinggal dengan ibu di Jepang, Kyu Hyun?” pertanyaan ibunya jelas membuat Kyu Hyun terkejut. Ia bingung mengenai jawaban yang harus ia berikan. Dengan cepat ia mengalihkan pandangannya dan kembali menyibukkan diri, berusaha mencari alasan.

“Aku hanya.. tidak ingin merepotkan saja.” Tiba-tiba wajah Soo Young terbayang di benaknya. Bingo! Dia tahu alasannya. Soo Young.

“Aku tak bisa jika jauh-jauh dari Soo Young bu.” Kyu Hyun memelas. Kepalanya tertunduk, berharap ibunya tak tahu mengenai kebohongan yang ia buat.

Dengan hanya mendengar alasan yang dibuat-buat itu ibunya mengangguk setuju

“..Hyun. Kyu Hyun!” panggil Seo Hyun dengan suara lantang. Kyu Hyun tersadar dari lamunannya. Dengan kesal Kyu Hyun menanggapinya.

“Aku hanya ingin bertanya. Emm.. tempatmu memang bagus sih. Tapi..” Seo Hyun menggantungkan kalimatnya dan melihat seluruh ruangan. “Kamarnya hanya satu. Lalu aku harus tidur dimana?”

Sialan! Aku lupa. Kyu Hyun berpikir keras. Dia tak mungkin tidur dengan seorang wanita, meskipun Seo Hyun bukan manusia. Tunggu..

“Kenapa kau butuh tidur? Kau kan malaikat? Kau sendiri yang bilang kau tak bisa lapar atau kelelahan kan?” nada Kyu Hyun semakin tinggi. Tapi Seo Hyun tetap tak peduli.

“Kau benar. Tapi aku harus membiasakan seperti manusia, jadi aku juga butuh makan dan tempat istirahat Cho Kyu Hyun.” Ucapnya dengan polos. Kyu Hyun mengerang pelan. Dia pikir membiarkan Seo Hyun tinggal itu bisa membuat wanita ini menghentikan wajah memelasnya. Tapi ternyata masalah baru kembali muncul.

Ini sudah hampir malam dan Kyu Hyun merasa sangat lelah. Ia beranjak dari sofa dan masuk kekamarnya. Dia sama sekali tak peduli dengan nasib Seo Hyun. Apa dia jahat? Biarlah toh dia memang tak harus memikirkan tentang malaikat itu kan.

XxXxX

Seo Hyun hanya melongo melihat pintu kamar Kyu Hyun tertutup. Dia kesal karena Kyu Hyun tidak peduli padanya. Tapi apa boleh buat, ini memang konsekuensinya. Sebenarnya malam ini dia ingin mengobrol bersama Kyu Hyun, membicarakan mengenai hal-hal kecil. Tapi hal itu tak ia lakukan. Seo Hyun sangat mengerti bila lelaki itu kelelahan, karena memang dia manusia. Kyu Hyun tak sama seperti dirinya. Karena merasa bosan akhirnya Seo Hyun memutuskan pergi keluar mencari teman.

XxXxX

Kyu Hyun menggeliat. Ia merasa sangat segar pagi ini. Ia benar-benar merasa seperti terlahir kembali. Ia melangkahkan kakinya keluar kamar dam mulai melakukan aktifitas yang memang biasa ia lakukan di pagi hari. Ke kamar mandi, cuci muka dan menggosok gigi, kembali kedapur mengambil cangkir dan membuat kopi lalu duduk di kursi yang ada didepan televisi, menonton berita tentunya.

Tapi pagi ini dia merasa ada yang ia lupakan. Tapi apa?

Kyu Hyun melihat sekeliling apartemennya, dan berusaha mengingat sesuatu. Tak lama. Dia memiringkan kepalanya dan kembali menatap layar televisi.

Hening. Hanya suara presenter di tv yang terdengar. Kali ini berita mengenai politik luar negeri.

“HALO, SELAMAT PAGIII~!”

Kyu Hyun tersentak dan hampir tersedak kopi yang baru saja ia buat tadi.

Suara itu? Ah dia ingat. Dia sangat ingat siapa pemilik suara ini, bahkan tanpa memalingkan pandangannya. Mata Kyu Hyun  terpejam. Berusaha menahan amarah. Dia ingat dan ingat sekali pagi ini dia tidak sendiri. Suara itu benar-benar mengganggunya. Bukan hanya sapaan pagi yang hampir membuatnya tersedak kopi pahit tapi semua ocehan konyol yang Seo Hyun lontarkan sanggup membuat pagi Kyu Hyun berantakan.

Perasaannya buruk pagi ini. Dan dia sadar hal ini tidak hanya akan terjadi sekali tapi hampir setiap pagi, gangguan ini, akan selalu menghampirinya. Seumur hidup. Oh Tuhan dia lebih mirip setan dari pada malaikat! gerutunya.

To Be Continue

Saya mengucapkan terima kasih kepada admin yang sudah mempublish ff ini. Juga kepada admin http://designurcover.wordpress.com yang telah dengan baik hati membuatkan cover untuk MLDR.

Bagaimana dengan part ini? Makin ga jelas kah? Atau seokyu momentnya kurang? Tenang masih permulaan. Terimakasih untuk para reader yang sudah baca apalagi memberikan komennya. Terimakasih banyak.

Mohon untuk di comment, agar saya tahu seberapa banyak yang suka dan mau fanfict ini untuk di teruskan. Sekali lagi terima kasih.


21 thoughts on “[Freelance] MY LOVELY DEATH REAPER #2

  1. Saya minta maaf untuk pembaca smtownff terutama yg baca ff saya yg ini (MLDR)
    bahwa saya tidak akan mempost ff saya disini
    bagi reader yg masih ingin membaca kelanjutannya bisa mengunjungi http://adafanfictseokyu.wordpress.com
    sebelumny saya mengucapkan terimakasih untuk goetary eonnie karena telah mempostkan ff ini 🙂
    sekali lagi terimakasih ^^

    Like

    1. eonnie knapa gak di lanjut disini eon??? bkan nya lbih bgs kalau banyak pembaca nya eon??? oya eon,, d blog zalukhu eonnie kapan di lanjutin,,???

      fighting eonnn,,,:)

      Like

      1. Iya sih tp kayany jadi lebih ribet karena harus ngirim kesini jg sm ngepost di blog zalukhu eonni jg, belum lg kalo disini mesti nunggu lama.
        gitu saeng, biarlah smtown di isi oleh ff yg lebh bagus lagi hehe

        Like

  2. waaaaa ada part 2 nyaaaaa ^^
    seo km jd manusia ajaaaa jgn jd malaikat deh ntar bersatu sama kyu nya gimana?? kkk~~
    kyu sbnrnya mulai ada rasa kehilangan seo klo ga ada dissisinya ya? apakah itu tanda-tanda cinta? *alainfotainment* #plak
    next part pleaseeeee ^^

    Like

  3. ayo..ayo..lanjut donk!!
    seneng q sma sifat Seo yg cerewet!!
    emank’a Taeyon kmna??mati pa pergi?pa dah jd mnusia seutuh’a gr2 sk sm manusia yg b’nma Park Jungsoo akka Leeteuk??
    #ngarangbebas
    keren lanjutttttttt

    Like

  4. huwah bagus! Ya, biar sebanyak apa pun SeoKyu moment-nya tp rasanya tetep aja kurang #plaak!
    Yah, Seo. Kenapa Changmin saya *dibantai* dibilang kolot?
    Lanjut chingu. Tp tempat chingu post chapter selanjutnya udah ada ff lain?

    Like

  5. Eon boleh numpang tanya enggak???? klo boleh q mau tanya nih…. fanfictionnya SHINee yang mana eon?????? terlalu banyak jdi gk sempet liat liat yg lainnya…. plisss di bales ya eon…… Gomawo

    Like

Leave a comment