The Born of The Dancing Jung (Last Chapter)


Main Cast : Jung Soo Jung (fx) a.k.a Krystal and Choi Minho (SHINee)
Cast : Random
Genre : Romance, Comedy
Length : chapter
Disclaimer : this FF is mine, but the casts are not mine 🙂

HOORRAAYY, finally it’s the last chapter from this FF 🙂  i’ll be back with the next FF, starring Sungmin and Sunny (those aegyo couple [Sungmin and Sunny] waves from the backstage)
So, thanks for comments and for reading . Sorry, if the last chapter is too short or maybe too hanging, because I made it in the mid of Mid Exam 🙂 Happy Reading and don’t forget to comment 🙂

    Ini sudah hari keempat aku membolos, dan besok adalah reherseal pertamaku, entahlah aku mampu melakukan semua ini atau tidak. Makanan dan minuman misterius serta CD – CD lagu penenang yang misterius entah dari siapa ini selalu kudengar. Ada kekuatan jika aku makan dan ada cinta yang masuk ketika kudengar lagu-lagu itu. Setiap hari ketika aku makan dan mendengar lagu itu bayangan Minho selalu muncul dihadapanku, solma…. Minho yang kirim, maldo andwee.
    “Krystal… have you eat yet ? You’ll be in reherseal till midnight, right…?” tanya Jessica pagi itu. Hari ini Jessica off-class, Kangta Sonsengnim tidak masuk. Aku mengangguk menanggapi Jessica. Aku membawa tas punggung, lebih nyaman dibanding tas samping.
    “I already pack a lunch for you, and use your money for buy dinner. Donghae oppa will be there too until midnight, so I think you’ll be fine there…” ucap Jessica sembari memberikanku kotak makan berwarna pink. Ia memelukku.
    “Jaranda…you have show yours here, sorry for all the trouble that cause you burden here.. really sorry, I never expected any Love story here… I better prepare before..” ucap Jessica sambil mengusap rambutku. Aku mempererat pelukanku ke Jessica.
    “Onni.. mianhaeyo.. jinjja mianhae..me too. I never expected those troubles would happened to me, but now I am alright, because I’ll be back to America someday…”ujarku menenangkan Jessica.
    “Have you told this to Minho, Key and Taemin, they’ll probably searching for you or maybe yeah.. sort of mad because you’re gone…” tanya Jessica.
    Haruskah aku beritahu Minho tentang kepergianku ? Ataukah aku akan memberitahukannya di hari keberangkatanku…”Molla. Mungkin nanti toh aku belum berangkat..” ucapku sembari berlalu dan meninggalkan apartemen.
    Dibawah telah menunggu manis Donghae didalam mobilnya, begitu melihat kami telah keluar Donghae langsun keluar dari mobilnya dan menyambut Sica, not me. Padahal aku yang ikut di mobilnya.
    “Donghae oppa.. jaga Krystal baik-baik ya jangan sampai dia gak makan malam…”
    “Arasseo.. ntar malem kita makan samgyupsal saja ya…” Aku mengangguk semangat mendengar kata samgyupsal. Sementara Jessica manyun, karena tidak diajak makan samgyupsal.
    “Ya udah berangkat sana nanti terlambat.. annyeong…”
    “Annyeong onni… nanti foto samgyupsalnya aku langsung kirim direct yaaaaaa…” ucapku lalu masuk kedalam mobil. Jessica onni melambaikan tangannya padaku.
    Minho mempersiapkan diri dikamarnya, entahlah apa yang ia persiapkan yang pasti ia menyediakan selimut, makanan ringan seperti biskuit, krim anti nyamuk, sebotol besar minuman isotonik, charger iPhone, handuk kecil dan juga cream kaki kalau keseleo atau mulai pegal-pegal.
    “Museun il-iya hyung ? Berniat camping kah ?” tanya Taemin saat masuk kekamar dan mendapati isi ransel Minho seperti akan camping seminggu atau berkemah didepan rumah.
    “Aniya.. just preparations…” sahut Minho sembari menyisir rambutnya yang mulai panjang.
    “For ?” tanya Taemin sedikit menyelidik. Minho hanya diam lalu mengambil tas ranselnya sambil menngacak rambut Taemin perlahan.
    “Hyung !! Baru nyisir ….” Ucap Taemin kesal.
    Minho berjalan kedepan sembari mencari kunci motornya yang biasa tergantung di gantungan kunci didekat televisi. Baru saja akan mencari sepatu untuk segera pergi, Jonghyun datang mendekatinya.
    “Mokgo … nanti kau sakit lagi..” ucap Jonghyun sambil mengulurkan setangkup roti isi selai coklat pada Minho. Minho membuka mulutnya dengan imutnya.
    “Aigoo.. aegyo eobseo …. Jeball !!” sahut Jonghyun sembari memasukkan roti itu kedalam mulut Minho dengan kesal. Jonghyun paling sebel kalau liat Minho lagi aegyo begitu, gak sebal juga, Cuma ga kuat aja nahan charmsnya.
    “Kkalke…” ucap Minho keras.
    “Pulang jam berapa, ?” tanya Onew dari belakang, Minho mengangkat bahu sembari melambaikan tangannya.
    Sudah pukul 4 sore dan aku masih disekolah, menjalani beberapa latihan yang cukup menguras tenaga, untunglah ada Donghae oppa yang selalu menemani dan menjagaku, mungkin bener yang banyak orang bilang kalau mau makin lengket sama yeojachingu mesti deketin anggota keluarganya dulu.
    “Gamsahambnida oppa…” ucapku saat kami menuju loker tempatku biasa meletakkan barang-barangku.
    “Hahaha.. wae ??” tanya Donghae sembari membalas sms pada ponselnya.
    Aku hanya tersenyum sembari membuka lokerku. Omo.. Betapa kagetnya aku mendapati lokerku ada handuk kecil dan sebotol besar minuman isotonik. Sudah beberapa hari ini ada
kiriman aneh seperti ini dan aku selalu ladenin tanpa tau pelakunya siapa. Aku menatap Donghae yang sedang berbicara dengan Seohyun dikejauhan. Tidak mungkin Donghae oppa sejak tadi siang ia bersamaku disini, atau titipan Jessica, impossible Sica onni pasti akan mengirmkan ku sms atau chat yang bilang kalau ia menaruh sesuatu disini. Hari ini harus ku selidiki siapa     pelaku semua ini.
    Jam tujuh tepat, aku benar-benar lelah malam ini. Dan aku masih bertekad menemukan pelaku pemberian makanan misterius ini. Tapi aku juga takut kalo menemukan yang kasih ini semu adalah kiriman eomoni atau abeonim. Sama aja bohong.
    Aku berjalan menuju lokerku setelah mendapat ijin dari Donghae dengan alasan ke toilet. Perlahan aku menuju lokerku dan dari kejauhan kudapati lokerku terbuka dan seseorang sedang meletakkan sesuatu didalamnya. Aku lihat dia masih menginjak tanah itu tandanya ia masih hidup dan menginjak bumi. Yes, honestly I thought it was a ghost.
    Perlahan aku mendekat dan berdiri tepat disebelah lokerku dan sang pelaku menutup lokerku.
    “AAAAAAA !!!”
    “AAAAAAA!!!”
    Minho membanting loker milik Krystal begitu dilihatnya Krystal ada disebelahnya, keduanya berteriak keras, sementara Krystal berlutut dan menutup telinganya Minho memegang dadanya sembari berdiri.
    “Neon nuguji … ngapain di lokerku ??” ucap Krystal masih dalam posisi berlutut dan menutup matanya. Minho menengok kebawah menahan tawanya sekilas dan ikut berjongkok.
    “Krystal –ssi…”
    Suara itu. Pelan-pelan aku mendongakkan kepalaku sambil pelan-pelan kubuka mataku. Minho. Jinjja Minho. Is it a dream ? Atau kah memang Minho ? Aku mencubit kedua pipiku. Auu, sakit berarti ini bukan mimpi, jadi selama ini…
    “Oppa…”
    “Haaa jaemitda..” uca Minho sembari membuka kembali lokerku dan dia kini mengeluarkan handuk kecil berwarna pink dan menyodorkannya kepadaku.
    “Geurasseo…”
    “Ne.. aku yang selama ini ngelakuin ini mulai dari apartemen sampai disini…” ucap Minho sembari menatapku lamat-lamat. Aku risih dipandang seperti itu jadi lebih baik handuk ini kupakai untuk mengusap mukaku.
    “Wae yo oppa ??”
    “Mianhae… jinjja mianhaeyo…” ucap Minho kini serius, dari matanya aku tau Minho yang kali ini benar-benar serius bukan Jangnan Minho lagi tapi Mature Minho. Minho yang belum pernah aku kenal.
    “Gwenchanha oppa… jinjja gwenchnha…” ucapku sembari mengalihkan pandanganku. Tatapan Minho benar-benar tajam dan darisitu aku tau kalau aku tidak bisa bohong dihadapan Minho.
    “Gotjimal…”
    “Ne.. aku bohong ! Aku marah sama oppa, aku kesel dan aku selalu menganggap kenapa aku bisa bodoh dihadapan oppa, kenapa bisa-bisanya aku dipermainin tapi asal oppa tau hati aku gak pernah bohong. Aku sengaja diem dirumah 4 hari karena aku ga sanggup masuk sekolah, aku ga sanggup ketemu Yuri onni, ketemu Kibum oppa, bahkan ketemu Donghae oppa saja aku tidak sanggup…. Asal oppa tau …”
    Minho menarikku dalam pelukannya, aku menangis didalam dadanya dan perlahan kupukul dia sambil mengucapkan “Nabbeun namja…” Namun elusan tangan Minho pada kepalaku benar-benar menenagkanku.
    “Ara.. arasseo.. maka dari itu mianhanda.. jinjja mianhae.. aku juga sadar kalau selama ini percuma aku mengejar Yuri noona, karena dia sendiri tidak akan berbalik padaku dan aku akan mulai mengejar kamu saat aku memberi Yuri first kiss Yuri… dan sejujurnya kamu telah misunderstanding..” bisik Minho tepat pada telingaku.
    Bagai air es yang melegakan tenggorokan yang panas ketika aku mendengar kata-kata Minho. Kalau aku ini tegangan listrik mungkin aku mampu menyalakan kota Seol hingga 5 tahunan
dan pemerintah akan sangat berterimakasih kepadaku termasuk didalamnya idolaku, Ban Ki-Moon.
    “Geunde… jebal Miguk anka… jinjja…” ucap Minho kali ini sembari meregangkan pelukannya.
    Aku mengangguk dan Minho kembali memelukku. Aaa nomu haengbokhaesseo. Jinjja joahaeyo, tidak ada hari yang seperti hari ini.
    “Toiletnya jauh yaaa ??” ucap suara dari belakangku.
    “Donghae oppa ??!!” Aku tergagap-gagap sendiri.
    “Joahaeyo Minho… akhirnya kamu sadar juga…” sahut Yuri sembari merangkulku. Minho tersenyum, genggaman tangannya masih kurasakan di pundakku, inilah genggaman yang sesungguhnya bukan genggaman main-main lagi. Kini aku bersiap untuk menjadi seorang dancer karena genggaman Minho dan semua kata-kata Minho semua perminta maafan Minho dan jawaban dari hatiku telah terjawab. Thanks Minho 🙂
    Dear Diary,
Today is the most wonderful showcase that I never had. I have Jessica onni who support me behind, and also my mom and dad that specially come from America to watch me. I have Donghae oppa, the one and the only brother for me. I have many bestfriends that cheering for me in the backstage and cheering for me in fornt of the stage. And also I have Minho, the one and the only boy that I ever had. No one like him, diary. Minho is the one who make me the dancing Krystal, the Dancing Jung. If anyone ask me who make you like this, now I’ll answer GOD, my beloved family and this cool boy, Minho. Diary, I hope you feel the same too….
                                                                                                                                                                                                                                                       -Maknae Krystal
-THE END-

9 thoughts on “The Born of The Dancing Jung (Last Chapter)

Leave a comment