[Secret Mission] “My Life” – #3rd Piece


Mian, lanjutannya lama banget.. Ni author habis ujian solanya..

Part kali ini agak panjang.. Nggak kaya biasanya.. ^^’’a

Miann.. ceritanya juga agak gaje __ __ ‘’

Ok.. Happy reading all !

EunJae’s House  –

“EunJae-ya!” teriak tiga orang namja.

“Mwo?”

“Gimana? Calon suamimu cakep nggak?”

“Dia sebaik oppa?”

“Dia sepinter aku?”

“Ya! Oppa! Kalo nanya satu-satu donk!”

“Oke. Ceritain gimana calon suamimu”

“Dia tadi gak dateng. Sibuk kerja.”

“Dia emang udah kerja?”

“Ne. Sepertinya seorang ahjusshi.”

“MWOOO??!!” teriak tiga orang namja itu bersamaan.

“Kami tak rela dongsaeng kami ini menikah dengan seorang ahjusshi!” kata Changmin tegas.

“Masa nanti adik iparku lebih tua dari pada aku?” rengek Henry dan Heechul.

“Aku juga tak rela EunJae menikah dengan seorang ahjusshi berjenggot tebal” Kata seorang namja yang tiba-tiba saja muncul.

“Yoochun?” EunJae terhenyak.

“Bagaimana jika EunJae menikah denganku saja?”

“MWO?!” pekik Heechul.

“Yaa! Aku lebih tak rela kau menduakan EunJae! Salah, mensepuluhkan EunJae!” pekik Heehul lagi.

“Ya! Ya! Ya! Chullie-ah.. Aku kan hanya bercanda..” bantah Yoochun.

“Aku juga tak mau menikah dengan Yoochun!” balas EunJae.

“Ya.. EunJae-ya, kenapa selalu memanggilku dengan nama! Aku kan seumuran dengan Heechul!”

“Lalu? Aku harus memanggilmu apa? Ahjusshi? Hah?”

“Sekali-sekali panggil lah aku oppa”

“Shireo!”

“Ne! Jangan pernah memanggilnya oppa EunJae-ya” rajuk Heechul.

“Chullie-ah!” teriak Yoochun sambil menjitak kepala Heechul.

“Wah.. Wah.. Wah.. Sepertinya rumah ini tak pernah sepi ya”

“Haraboji!” teriak mereka semua sambil memeluk haraboji dengan eratnya.

“Uhuk! Kalian ingin membuatku mati?” kata Jungsoo haraboji yang merasa sesak napas karena dipeluk oleh mereka.

“Miaaaan” mereka pun melepaskan pelukannya.

“Eunjae-ya..” kata haraboji perlahan.

“Mwo?”

“Kau tak ingin taukah siapa calon suamimu?”

“Haa??”

“Ini. Buka saja amplop ini”

“Shireo!”

“Ya udah, kalau EunJae nggak mau, aku aja yang buka” kata Heechul.

“Gimana kalo kita bukanya bareng-bareng?” usul Changmin.

“Ne!” sahut yang lain kecuali EunJae.

“Aku nggak mau liat! Aku nggak perduli!” bentak EunJae seraya masuk ke kamarnya.

“EunJae-ya!” panggil Yoochun.

“Biarkan saja gadis itu. Kalau kalian ingin membuka amplop itu buka saja” kata haraboji seraya pergi.

“Bagaimana ini?” Tanya Heechul.

“Aku juga tak tahu” sahut Yoochun.

“Hyung-deul, buka saja. Aku penasaran” rengek Henry.

“Kurasa ada baiknya begitu. Setelah EunJae siap, baru kita beritahukan apa isinya” kata Changmin sok bijaksana.

“Changmin-ah.. Kau terlihat seperti kakek-kakek saja” ejek Heechul.

“Sudah berapa kali aku bilang? Panggil aku hyung”

“Sudah-sudah. Ayo kita buka aja” Yoochun nampak kesal.

“Hana.. Dul.. Set..” kata mereka serempak.

“Apa ini?” Tanya Henry polos.

“Yaah! Kukira foto atau nama orang itu!” kata Heechul kesal.

May, 2nd


Namsan Tower

00.00 KST

“Ini seperti undangan ya?” Tanya Yoochun.

“Dan tanggal itu.. Nanti malam kan?” Tanya Heechul.

“Tapi, apa nggak kemaleman untuk sebuah undangan hyung?” Tanya Henry polos.

“Iya ya.. Lagian si EunJae mana mau tengah malem gini pergi ke Namsan” celetuk Changmin.

“Eh, tapi aku pengen banget liat orang itu” Heechul merengek lagi.

“Gimana kalo kita nyusun rencana aja?” usul Yoochun.

“Tapi.. Apa hal ini tak akan menyakiti hati EunJae?” Tanya Changmin dan Henry.

“Kurasa.. Tidak” Yoochun seolah-olah menjamin hal itu.

At EunJae’s Room  –

“Hah! Aku sudah muak dengan semua ini!” teriak EunJae.

TOK.. TOK..

“Eunjae-ya?” Changmin masuk perlahan ke kamar EunJae.

“Oppaaa!” rengek EunJae seraya memeluk Changmin.

“Aigoo.. Dongsaeng oppa yang pemberani ini kenapa jadi begini?”

“Min-ppa aku tak mau menikah dengannya” EunJae mulai terisak.

“Ne.. Oppa mengerti dongsaeng-ah” Changmin mengelus kepala EunJae.

“Lalu? Apa Min-ppa mau membantuku keluar dari masalah ini?”

“Hmm.. Entahlah.. Tapi, akan kulakukan semampuku”

“Jinja?”

“Ne!”

“Gomawo oppa!” teriak EunJae bahagia.

“Oke! Sekarang kita ke Namsan Tower yuk!”

“Ngapain?”

“Menenangkan pikiranmu dongsaeng-ah”

“Tapi.. Ini sudah jam hampir jam 12 malam kan oppa?”

“Sudah, ayo ikut saja!” bujuk Changmin seraya menarik tangan EunJae.

At Street  –

 

Ketika mereka sedang berjalan menuju Namsan..

 

“Min-ppa! Ada bintang jatuh! Ayo kita buat permohonan”

“Baiklah.. Baiklah”

“Aku ingin menikah dan hidup bahagia dengan orang yang sangat kucintai!” teriak EunJae.

“Uhm?” Changmin nampak heran.

“Ayo! Min-ppa juga memohon sesuatu”

“Hmm.. Semoga.. Permohonan dongsaengku terkabul!” teriak Changmin.

“Eh?”

“Sudah. Itu permohonan oppa”

“Aish! Min-ppa~” kata EunJae seraya menepuk lengan Changmin – karena tinggi EunJae yang pas-pasan membuatnya tak mampu menepuk bahu Changmin yang notabene sangat tinggi.

“Eh, kita hampir sampai di Namsan tuh” teriak Changmin tiba-tiba.

At Namsan Tower ; 11.45 PM  –

“Waaah! Pemandangan Seoul dari sini bagus sekali!”

“Benarkan, tempat ini sangat indah”

“Gomawo oppa, telah mengajakku kesini”

“Minhae EunJae-ya. Oppa mengajakmu ke sini karena rencana yang amat sangat terpaksa kami buat” gumam Changmin dalam hati.

“Oppa?” panggil EunJae.

“Min-ppa?” panggilnya lagi.

“Changmin-ah!” EunJae setengah membentak.

“Eh? Apa?”

“Kenapa melamun sih? Hayooo.. Apa jangan-jangan oppa sedang memikirkan seorang yeoja ya?”

“Iya”

“Eh? Siapa?”

“Neorago”

“Aish!”

“Eh, oppa kesana dulu ya. Ingin beli minuman”

“Oke! Hati-hati ya”

Disisi lain… Di dekat tempat EunJae berada..

“Psst! Changmin!” bisik Heechul.

“Hah! Aku cari-cari kalian! Disini rupanya”

“Ssstt! Diam! Nanti rencana kita bisa gagal” kata Yoochun.

Henry hanya menatap ke-3 hyungnya dengan heran.

“Eh? Disana seperti ada orang” kata Henry tiba-tiba.

“Eh?” ke-3 pria yang lain hanya terheran-heran.

Tiba-tiba.. Disisi lain..

BRAAK!

Seorang pria tersandung sesuatu.

“Aish! Apasih ini? Huh! Presdir maunya apasih! Tengah malam begini aku disuruh kesini!” gerutu seorang pria jangkung tersebut.

“Eh?” EunJae tampak sedikit terhenyak.

“Uhm? MWOOO??!!” pria tersebut nampak terheran-heran.

“Eh?? MWOOO??!!” begitu pula dengan EunJae.

“Kenapa kau ada disini?!” teriak mereka bersamaan.

“Harusnya aku yang bertanya itu padamu gadis bodoh”

“Ya! Tengkorak berjalan! Aku kesini karena diajak oppa tau!”

“Beraninya kau! Setelah kemarin mengataiku tiang listrik, sekarang tengkorak berjalan katamu hah?!”

“Week!” EunJae menjulurkan lidahnya.

“Ya! Gadis kurang ajar kau!”

“Ya! Kau sendiri mau apa disini hah?”

“Aku dipaksa ke sini oleh Presdir tau!”

“Presdir?”

“Ah. Sudahlah. Kau tak perlu tau”

“Ya sudah lah! Eh, oppa kenapa lama sekali ya?”

“Sudahlah, tak usah berakting. Kau kesini karena tau aku akan kesini kan? Tak usah bawa-bawa oppamu”

Di tempat pengintaian Changmin, Heechul, Yoochun, Henry…

“OMO! Mereka saling kenal ya?”

“Dia bukan seorang ahjusshi”

“Tunggu dulu.. Dia bukannya..”

“Cho Kyuhyun!” tebak Yoochun.

“Psst! Changmin! Kau tadi bilang apa sih sama EunJae?”

“Beli minuman. Dan.. Heechul-ah, panggil aku HYUNG”

“Sudahlah, itu tak penting. Sekarang SMS EunJae dan bilang kau ada urusan”

“Urusan apa?”

“Terserahlah”

“Oke.. CTEK.. CTEK.. TRRK.. Begini?”

“Ya! Changmin-hyung! Nyawa seseorang?” Yoochun heran.

“Changmin lebay ah” ejek Heechul.

“Diam saja kau Heechul-ah!”

Kembali ditempat EunJae berada..

“Aku memang bersama oppa kok!”

“Mana buktinya?” kali ini ganti Kyuhyun yang mejulurkan lidahnya. Tiba-tiba..

♪♫ ogsang wie hollo anj-a nolaeleul bulleossji

naleul bichwojuneun byeol gwanjung sam-a ♪♫

“Eh?” EunJae sedikit tersentak.

“Uhm? Mwo? Apa itu?” Kyuhyun nampak lebih kaget.

“Ada SMS. Ah! Min-ppa!”

From: Min-ppa

 

Message:

EunJae-ya.. Miaaaan.. >/\<  oppa tiba-tiba ada pekerjaan yang sangat penting. Menyangkut nyawa seseorang! Jadi, oppa tak bisa kembali. Kalau kau ingin pulang, coba hubungi yang lain saja. OK? Jangan pulang sendiri! ==#

“MWO?!” EunJae nampak kaget.

“Kenapa? Sini, lihat!” kata Kyuhyun seraya menarik Galaxy S White milik EunJae.

“Yaa! Seenaknya merebut HP ku!” ronta EunJae.

“Hmm, jadi kau benar kesini bersama oppamu ya..”

“Sudah kubilang kan?”

“Tapi aku masih tak percaya.. Oh iyaa.. Apa maksudnya ini nona EunJae?” tanya Kyuhyun sambil memperlihatkan wallpaper HP EunJae tepat di depan mata EunJae.

“Eh? Uhm?”

“Bukankah katanya kau tak mengenalku hah?”

“Maksudmu?”

“Lalu kenapa kau memakai fotoku menjadi wallpaper HP mu hah?”

“Itu Super Junior KRY! Bukan kau!”

“Ya! Sadarlah gadis bodoh! Aku member SuJu KRY! Yaa! Kau juga memakai suaraku sebagai ringtone SMS mu bukan? Ah! Apa selama ini kau berpura-pura? Agar mendapatkan simpati dari idolamu hah?”

“Tidak! Aku serius tak mengenalmu! Kau bukan Cho Kyuhyun member SuJu KRY! Kau adalah Cho Kyuhyun si TENGKORAK BERJALAN!” teriak EunJae.

APAAA??!!! Aish! Seumur hidup tak pernah kutemui fans seperti kau! Gengsimu tinggi sekali nona pendek! Akui saja kalau kau sangat tergila-gila padaku seperti halnya ribuan gadis diluar sana~”

“Tidak! Aku tak menyukaimu! Yang kusukai adalah Yesung oppa!”

“Sudahlah tak usah berdalih.. Kalau kau suka Yesung.. Kenapa diantara kami bertiga hanya gambarku yang tidak terpotong? Kenapa bukan gambar Yesung? Hah? Lihatlah.. Gambarku jelas ditengah dan tidak terpotong”

“Eh? Itu darisananya memang begitu kok!” EunJae mencoba mengelak.

“Ah! Sudahlah.. Tak usah mengelak lagi kau” kata Kyuhyun dengan evil-smile nya.

“Ah! Sudahlah! Aku pulang saja!”

“Mau pulang bersama siapa kau nona pendek?”

“Yoochun! Dia pasti mau menjemputku. Biar kutelpon”

Ditempat pengintaian..

 

“Psst! Yoochun! Matikan HP mu!” gertak Heechul.

“Sudah daritadi”

“Hey! Henry matikan HP mu”

“Yaah! Dia malah tidur” gerutu Changmin.

“Ambil HP nya. Matikan” Heechul sok memerintah.

Kembali lagi ke EunJae..

 

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif. Coba…..

Tuut~

“Aish.. Yoochun sedang sibuk paling.. Chullie saja”

Nomor yang anda tuju sedang…..

Tuut~

“Grr! Yaa! Baiklah. Henry”

Nomor yang anda…..

Tuut~

“Mereka semua kemana sih! Hmm.. Okay.. Uhm..” EunJae nampak berpikir.

“Paling mereka semua sedang tidur. Sudah, biar kuantar saja” sela Kyuhyun tiba-tiba.

“Ah tidak, aku pulang sendiri saja”

“Bahaya jika seorang gadis sebodoh dirimu pulang sendirian”

“APA KATAMU?!”

“Sudah ikut aku!” Kyuhyun setengah menyeret EunJae yang masih meronta.

CKLEK!

“Masuk!”

“Tak mau!”

“Sudah! Lebih aman kau pulang denganku!”

“Justru sangat tak aman pulang denganmu”

“Cepat masuk!” kata Kyuhyun sambil mendorong EunJae ke dalam Hyundai NF Sonata Black miliknya.

“Kyaa!” EunJae hanya bisa berteriak.

“Kita ikuti mereka!” seru Heechul.

“Siapa yang bawa mobil?” tanya Changmin.

“EH?!” mereka berempat mulai keheranan.

“Jadi.. Tak ada yang bawa mobil?” tanya Henry polos.

“Ah! Naik motor saja! Itu ada motor!”

“Chull! Itu kan motor orang, masa iya mau kita bawa pergi” kata Yoochun.

“Tenang aja deh!” Heechul mulai mengeluarkan evil-smile nya.

“Bang! Pinjem motornya yah!” kata Heechul tiba-tiba.

“Heh! Anak kecil! Mau apa kau?”

“Pinjem motor bang.. Si abang nih agak budeg yah”

“Apa?!”

“Tuh kan. Si abang budeg. SAYA MAU PINJAM MOTOR!” teriak Heechul.

“Kurang ajar! Budeg-budeg! Saya gak budeg tau!”

“Oh! Nama abang bukan Budeg? Terus nama abang siapa?”

“Hah?!” pria berotot dan berkumis itu mulai terlihat keheranan.

“Jiah.. Nih orang emang budeg kali ya”

“Saya nggak budeg! Kamu tuh yang gila”

“Gila? Nama saya Heechul bang. Bukan Gila”

Heechul masih terus mempermainkan sang pemilik motor tersebut.. Tanpa disadari sang pemilik motor.. Yoochun, Changmin, dan Henry dengan lihai telah megambil motornya..

 

“Hooi! Chull! Ayo cepetan! Si EunJae udah jalan tuh!” teriak Yoochun sambil mengendarai motornya.

“Yoi! Bentaaar! Eh, Bang, makasih ya!” teriak Heechul.

“HOOOIII!!! Bocah-bocah kurang ajar ya kalian!!” pria berotot itu pun berusaha menangkap mereka. Namun, ‘kemampuan mengendarai’ Yoochun membuat pria itu menyerah.

“Chun! Pelan-pelan dong! Ntar aku jatoh nih!” rengek Heechul.

“Emang cuma hyung aja yang mau jatoh, aku juga tau!” Henry ikut merengek.

“Kita naeknya berempat sih” Changmin menjawab pasrah.

“Tapi untung ni motornya gede ya. Jadi muat berempat. Coba kalo motor bebek, pasti gak muat deh”

“Coba kalo kita naek Porsche Carerra GT. Pasti lebih enak deh” Heechul menyindir Yoochun.

“Siapa ya.. Yang nyuruh aku ninggalin mobil dirumah aja?” balas Yoochun.

“Udah! Kalo kita ribut terus nanti malah dicurigai” Changmin menenangkan.

“Kok kaya ada yang ngikutin ya?”

“Masa?” tanya EunJae polos.

“Itu.. Motor dibelakang”

“Ah, kebetulan searah paling”

“Gimana kalau itu mafia?”

“Nggak usah paronoid deh tuan tengkorak”

“Nona pendek rupanya sudah pintak mengejek ya sekarang”

“Dari dulu, tuan tiang listrik”

CKIIITT!

“Kenapa tiba-tiba berenti?!”

“Aku cuma mau tau”

“Tau apa?”

“Mereka beneran ngikutin kita. Liat, mereka ikut berenti kan?”

“Iya. Bener”

“Jangan-jangan itu paparazzi. Gawat. Kita harus buat mereka lengah”

“Dasar! Paparazzi apaan coba yang mau ngikutin vampir yang sangat kejam tengah malam begini”

“Vampir?!”

“Coba deh, ngaca. Tuh kan, kamu kaya vampir”

BLETAK!

“Bisa tidak tak membuat masalah denganku nona?”

“Uhhh!” EunJae menggembungkan pipinya.

“Hmm.. Kita kerjain saja mereka”

“Eh?”

“Aku punya ide yang sangat bagus. Kau mau membantu nona?”

“Kenapa jadi bawa-bawa aku?”

“Paparazzi itu mengikutiku pasti karena tengah malam begini aku pergi dengan seorang wanita”

“Ya! Kau yang memaksaku kan?”

“Sudahlah. Toh sudah terlanjur. Kau siap nona? Begini rencananya…”

-to be continued-


3 thoughts on “[Secret Mission] “My Life” – #3rd Piece

  1. apa toh?
    ini awalnya yg mana ya,
    q ngakak bgian chul minjem mtor,sumpah ngakak.
    mpe hrus d than tauk,coz q bc tngah mlem,kan gak lbu klo tngah mlem gni q ktwa knceng2…

    Like

Leave a comment