Silver Bullet : Chapter 13 [1]


SILVER BULLET : Chapter 13 | FACEBOOK PAGE
AUTHOR : BabyJung | BLOG
CAST : LIST of CAST
GENRE : Action , Romance
RATING : PG-15
AUTHOR NOTE : 
Pecahkan misterinya!

DOR!!!!!!

Gyuri menekan pelatuk senjata itu. Senjata itu berbunyi kencang namun tidak satu peluru pun keluar dan membolongi tubuh Ren. Ren yang terkejut hanya bisa terdiam dan bergetar saja melihat Gyuri.

“Joon memasukan peluru kosong rupanya… kau masih diampuni olehnya… Ren…” ucap Gyuri sambil menghela nafas dan kakinya terasa lemas, iapun langsung terduduk di hadapan Ren.

Ren masih tidak percaya dengan yang ia dengar sebelumnya. Jika Gyuri tidak egois dengan nyawanya sendiri, dia bisa ditembak mati juga oleh Joon. Rasanya seperti tekanan mental yang sungguh luar biasa terjadi pada diri Ren. Selama ini ia hidup dibawah bayang-bayang Joon yang selalu bersikap keras kepadanya. Hanya Gyuri lah seorang kakak baginya, seorang kakak yang selalu memperdulikan dirinya.

“Kuharap kini kau mengerti… bagaimana keras-nya hidup ini… Ren…” ucap Gyuri.

NICT Agent Room
13.00

Kepalaku tidak bisa berpikir dengan tenang. Aku susah untuk mengontrol emosiku saat ini. Seluruh inderaku seakan menjadi sangat sensitif. Berpikir lah yang tenang Yeol. Krystal juga seorang agent, dia pasti bisa menjaga dirinya baik-baik. Tidak ada jejak yang ditinggalkan oleh si penculik maupun Krystal. Tidak ada CCTV di Buamdong yang merekam saat kejadian berlangsung.

“Yeol tenang dikit dong…” ucap Kyu yang merasa terganggu, sebab daritadi aku mondar-mandir di ruangan Agent, seperti sebuah setrikaan.

“Seo ? apa sudah ada penculik yang menghubungi kita?”

“Man, what you think? Lo pikir penculiknya bakalan menelfon kita dan meminta tebusan seperti di film-film hah? Minta uang 2 Milyar begitu?” DongHae mulai memarahiku.

“L!” ucapku saat L tiba di Agent Room dengan wajah yang santai-santai saja seperti biasanya.

“Tenangkan dirimu, Kapten masih koma… kita tidak ada kontak untuk menelusuri si penculik itu… dan juga Kangta belum memerintahkan apa-apa…” ujar L sambil kembali ke tempat duduknya.

Entah mengapa kupingku terasa perih mendengarkan ucapannya, kenapa dia terlihat begitu santai sekali. Seakan tidak ada beban pikiran yang berada di kepalanya. Aku tahu Krystal itu bagian dari kehidupanmu yang lalu, tetapi kenapa kau tidak sedikitpun mengunjukan rasa khawatirmu atau kepedulianmu terhadap rekan sesama agent?

“Krystal ditangkap oleh salah satu dari mereka… apa kau tidak sedikitpun peduli kepadanya?” ucapku sambil menatap tajam ke arah L. L menghindari montak mata denganku, ia menggelengkan kepalanya.

“Sungyeol-ssi jangan kau campur adukan perasaan pribadimu dengan NICT… coba kau pikir kalau kita bergerak sekarangpun, kita harus bergerak kemana? Mencari kemana? Menelusuri seluruh Seoul?” ucapan L seakan mendinginkan kepalaku seketika. Kenapa saat berhubungan dengan keselamatannya aku menjadi panik seperti ini?

Akupun mendengus dan kembali duduk di tempatku.

===

ShopHouse area

12.35

Honda CR-V yang sebelumnya dikemudikan Ren terparkir di depan sebuah kawasan ruko yang sudah tidak terawat.

“Noona… lihat aku membawa apa?” ucap Ren menghampiri Gyuri yang sedang duduk disebuah kursi sofa lusuh, sambil menghadap ke arah luar. Gyuri menoleh ke arah Ren.

“NICT… agent…” ucap Ren sambil melemparkan tubuh Krystal ke lantai. Mulut Krystal ditutup oleh sebuah lakban, begitu juga dengan tangan dan kakinya yang direkatkan lakban.

Mata Gyuri membesar dan dia langsung berjongkok melihat ke arah wajah Krystal. “Bu…buat apa kau membawa orang ini?” tanya Gyuri keheranan.

“Lah… Noona malah bertanya… orang ini adalah orang NICT… kita bisa menyekap dia… mencari tahu dimana Dr.Lee atau mungkin…  meminta agar NICT menukarnya dengan Dr.Lee…  huahaha…” Ren tertawa-tawa.

“Dengan begini Joon hyung tidak akan meremehkan kita lagi, Noona!!!” ucap Ren.

Gyuri melihat lengan kiri Krystal yang dibalut dan kini mengalami pendarahan lagi.

“Kau menangkap wanita ini disaat dia lemah dan lengah?” tanya Gyuri.

“Heh… perempuan ini… sedang bersantai-santai, aku ikuti dia hingga ke Buamdong… dan menangkapnya dengan mudah… tidak bisa kupercaya agent NICT ada juga yang selemah dia…” jawab Ren.

Gyuri kembali menggelengkan kepalanya.

“Ren… maksud dari Joon meninggalkan kita di Seoul bukan karena dia membuang kita… dia memberikan waktu kepada kita untuk –“

“Mencari informasi Dr.Lee kan?” potong Ren, melengkapi kalimat Gyuri.

“Kau salah… bukan itu… maksud dari Joon meninggalkan kita disini adalah agar kita merefleksikan diri kita… dengan apa yang sudah kita perbuat selama ini… semua kesalahan kita… bukan seperti ini… Ren…” ucap Gyuri yang kemudian berdiri dan bersiap meninggalkan Ren.

Ren hanya terdiam dan memasang raut wajah kesal.

“Satu lagi Ren… jangan terlalu kekanak-kanakan… jika urusanmu sudah selesai… segera lepaskan perempuan itu… jangan sampai mengundang NICT kesini… atau kita berdua yang harus menanggung resikonya…” ucap Gyuri dan pergi meninggalkan Ren.

Ren mendengus sambil tersenyum sinis, “Noona… kau itu terlalu naif… kau memang tidak cocok untuk peran ini…” ucap Ren.

===

Agent Room

13.35

Silver Bullet, Pria berambut putih… putih… dia…

“L… apa pria berambut putih itu yang menyerang Heechul beberapa waktu yang lalu?” tanyaku sambil melirik ke arah L.

“Ne…” jawab L singkat, semua masih sibuk dengan laporan-laporan kejadian di Pulau Odong kemarin. Aku tahu dikepala mereka semua sebetulnya sedang menunggu aba-aba dan juga mengkhawatirkan Krystal.

Aku kemudian berdiri sambil mengangkat jaket kulitku.

“Mau kemana kau? Sungyeol?” tanya DongHae heran.

“Melakukan sedikit penyelidikan saja… kalau pria yang menyerang Heechul dan yang menculik Krystal adalah orang yang sama… berarti satu-satunya alat komunikasi kita dengan mereka adalah lewat Heechul…” ucapku sambil berjalan menuju pintu keluar Agent Room.

“Sungyeol… sebaiknya…-“

“Tenang saja… aku hanya melakukan penyelidikan saja… aku berjanji tidak akan menarik pelatuk senjataku… aku mengerti kau mengkhawatirkan si ‘penghalang’ itu kan?”

Aku mengerti kalau L takut jika Shadow akan beraksi lagi, karena mungkin saat ini kepercayaan Kangta kepada kami semua mulai sedikit goyah. Namun aku berjanji aku akan berhati-hati selagi berada di tempat Heechul nantinya, aku hanya akan menunggu saja disana. Aku percaya pria berambut putih itu akan mencari Heechul nantinya.

“Berhati-hatilah Yeol..” ucap L dan aku melambaikan tanganku saja.

NICT Vehicle Area

Tiba di area parkiran. Beberapa mobil sedang dalam proses service dan repair besar. Kulihat letak ‘Chaser’ berpindah, kini terparkir di sudut ruangan, ada yang sedang membuka kap mesinnya.

“Heh!” ucapku sambil memukul pinggang Sungjong.

“Ulalala” PLANG! Sungjong terkejut dan kepalanya langsung terbentur kap mesin.

“Yeol hyung!” ucap Sungjong kesal.

“Haha mian… masih lama tidak?” ucapku sambil melihat Sungjong yang masih sibuk memilah kabel-kabel di mesin.

“Besok malam mungkin baru selesai… sesuai permintaanmu nih… jadi agak sedikit rumit…” ucap Sungjong.

Celaka aku tidak bisa memakai Chaser untuk berkunjung ke tempat Heechul. Mataku pun memperhatikan keadaan sekitar, mungkin saja SLS merah itu terparkir disini, mobil milik Shadow.

“Sungjong… apa ada agent disini yang memakai Mercedes Benz SLS?”

“SLS? Mobil langka begitu? Mana ada… disini ada mobil barat pun langsung mobil exotic atau supercar… mobil seperti itu tidak ada disini….”

Aku mengangguk-angguk, ya kalau Shadow itu agnet rahasianya agent rahasia, tidak mungkin dia menaruh mobilnya sembarangan disini.

“Eh… tapi tidak tahu juga deng…” ucap Sungjong

“Apanya?”

“Mobil yang ada disini untuk mengakomodir kalian saja… para agent utama… diluar sana kan ada puluhan agent lainnya yang tersebar di penjuru Korea yang menyamar… kalau kendaraan mereka yah aku kurang tahu… sebab bukan aku yang mengurusnya? Memangnya kenapa? Koq bertanya mengenai SLS?”

“Ani… hanya bertanya saja… kupikir ada barang seperti itu disini… ingin mencobanya saja… haha…” aku tertawa.

Mataku kemudian melirik ke Honda Jazz milik Krystal, mungkin ini satu-satunya kendaraan yang bisa ku kendarai saat ini.

“Hyung… mau coba kendaraan baru tidak? Sekalian di test di jalanan umum…” tanya Sungjong sambil tersenyum ke arahku.

“Jangan pakai mobil Krys, oli mesinnya sedang merembes…” ucapnya sambil berjalan ke arah lain dan akupun mengikutinya.

“Mobil ini dilengkapi dengan teknologi terbarunya Lab dan dipadukan dengan tangan emasku… menjadi mobil tercepat saat ini loh…” Sungjong membangakan mobil itu, entahnya bentuknya seperti apa.

“Memangnya kenapa? Bisa terbang?” cemoohku sambil tertawa.

“Jeng… F458 Italia…” ucap Sungjong sambil menyibak kain yang menutup sebuah kendaraan.

Sedan merah merona pun langsung muncul dari balik kain itu. Dengan logo kuda jingkrak, mobil yang dibuat di Maranello Italia ini kini bertengger dihadapanku. Ferrari 458 dengan kode nama Italia. Fantastic! Baru kali ini aku melihat langsung mobil ini persis di depan mataku.

“V8 4.5L… mesinnya cukup… ani sangat liar untuk jalanan kota Seoul… “ ucap Sungjong membanggakan mobil itu.

“Lalu? Apa kehebatannya? Bisa menyelam di air?”

“Kau ingat EMP kan?”

“Tentu saja alat itu sangat membantu sekali… kenapa? Baru mengintegrasikan alat itu di mobil ini? Rasanya aku lebih cepat kemarin itu, aku sudah mengintegrasikannya dengan Evo 3…”

“Bukan hanya itu… EMPnya telah dikembangkan lagi…”

Aku mengangkat sebelah alisku mendengarkan penjelasan darinya.

“Medan pengacau signalnya diperkuat… alhasil bisa mengacaukan peralatan elektronik dalam radius 100 meter, ya contohnya kamera pengawas kecepatan milik polisi bisa error jika mobil ini mendekat… mungkin bisa lebih juga… mungkin saja satelit kita juga tidak bisa membuntutinya…”

“Medan magnet? Kalau begitu sistem komputer di dalamnya bagaimana? ECU Ferrari kan cukup kompleks… ikutan rusak?”

“Aku memasang anti-frequency di setiap ECU yang memantulkan medan magnet… jadi komputernya tidak akan terpengaruh… bagaimana Hyung? Mau mencoba membawa jet darat ini? Belum pernah di-test di jalanan umum sih…” ucap Sunjong sambil tersenyum.

Hongdae

Chul – Mart

14.10

Aku tiba di Chul Mart dengan mengendarai KIA Forte milik Amber. Mungkin tempat Heechul akan menjadi satu-satunya tempat komunikasi si penculik dengan NICT, karena kami sebelumnya pernah berkonfrontasi disini. Akupun langsung menuju pintu belakang dan lorong kotor bau pesing, menuju kasino-nya Heechul, tempat dimana kasino besar di Hongdae tersembunyi.

TOK.TOK.TOK kuketuk pintu penuh karat itu, munculah Taecyeon dan segera membukakan pintu untukku.

“Hyung! Haha… apa kabarnya?” sapa Taecyeon sok akrab denganku.

“Heechul ada?” tanyaku langsung mengintip ke dalam, siang hari saja sudah ramai dengan para pemain mahjong.

“Ada tapi lagi ada sediit urusan diruangannya… kau harus menunggu dulu…” ucap Taecyeon.

===

BYUR!!!!

Air menyiprat ke wajahnya. Membuatnya tersadar dari pingsan. Krystal membuka matanya. Iapun langsung menyadari kalau tangan dan kakinya tidak bisa ia gerakan. Tubuhnya direbahkan diatas sofa. Ia berusaha memfokuskan pandangannya terlebih dahulu.

“Bangun… bangun…” ucap Ren sekali lagi ia mencipratkan minuman dari botol hijau yang merupakan botol beer.

Krystal menggerakan kepalanya dan menoleh ke arah Ren.

“Mwo?… apa yang kau inginkan?” nada suara Krystal meringis karena jahitan di lengan kirinya sepertinya kembali terbuka.

“Mudah saja…” ucap Ren sambil beranjak dan mendekati Krystal.

Ren pun memegang rahang Krystal dan keduanya saling bertatapan, Krystal menatapnya dengan tatapan tajam.

“Dimana kalian sembunyikan Dr.Lee?” ucap Ren.

“Lebih baik kau menjawabnya… sebab aku tidak ingin melakukan kekerasan terhadap perempuan…” ucap Ren mengancam Krystal.

“Tidak tahu!” ucap Krystal dan ia menggerakan wajahnya yang basah karena minuman keras itu, membuat cengkraman Ren terlepas.

Krystal berusaha keras melepaskan ikatan lakban yang merekat di tangannya, namun lakban itu merekat dengan sangat baik, seluruh tenaganya tidak bisa melepaskan lakban itu.

“Cantik tapi tidak mau membuka mulutmu ya sayang…” ucap Ren sambil tersenyum menyeringai.

“CIH!!!!!” Krystal melontarkan ludahnya ke arah Ren.

PLAK!!!! Ren naik pitam iapun menampar Krystal dengan kencang hingga Krystal terjatuh dari sofa dan tersungkur di lantai.

PRANG!! Ren melempar botol miliknya hingga pecah berkeping-keping. “Keras kepala juga kau ya…” Ren mengeluarkan sebuah bungkusan dari saku celananya, iapun membuka bungkusan berisikan bubuk putih ke tangan kirinya. Lalu dengan tangan kanannya ia mengangkat Krystal. Iapun segera membekap hidung Krystal dengan tangan kirinya, membuat Krystal menghirup bubuk putih itu. Krystal berusaha mati-matian meronta agar tidak menghirupnya. Namun tenaganya tak berdaya melawan Ren, membuat ia menghirup semua bubuk itu.

Sesaat setelah menghirup bubuk itu, tubuh Krystal melemas dan Ren melempar lagi tubuh Krystal.

“Uhuk-uhuk…”

“Kau akan segera membuka mulutmu…”

===

Heechul’s Casino

14.20

“Hyung… kemarin aku coba kunyah… permen karetnya tidak enak ya? Keras gimana gitu… udah gitu pas di tiup koq bentuknya aneh ya…” ucap Taecyeon disampingku.

Aku hanya menepuk dahiku saja. Apa anak ini benar-benar melakukan candaan ku kemarin itu? Mampuslah.

“Taec… itu benda itu tuh… adalah-“

GREK… DRAP! Pintu ruangan Heechul dibuka dan muncul seorang perempuan berkulit putih, bermata bulat, berambut coklat sedikit ombak. Wanita itu menyita perhatian aku dan Taecyeon. Wanita itupun melemparkan senyuman ke arahku, ah mungkin ke arah Taecyeon.

“Mau pulang ya? Sebentar kubukakan pintunya…” ucap Taecyeon sambil mendekati pintu besi.

“Siapa itu?” tanyaku begitu Taecyeon kembali dari membukakan pintu.

“Tamunya Heechul hyung, baru datang kemarin… cantik ya… sudah cantik orang kaya pula… soalnya dia naik mobil keren banget deh Hyung… dua pintu begitu…” ucap Taecyeon kembali duduk disampingku, di meja bar.

“Pssh memangnya mobil apa sih?” orang seperti Taecyeon mana mengerti kendaraan.

“Mercedes Benz apa itu yang dua pintu… warnanya merah begitu deh…”

Aku behenti mengunyah kacang yang sedari tadi kumakan selagi menunggu Heechul. Mercedes? Merah? SLS? Mobilnya Shadow?

“Kau ingat serie nya tidak?” ucapku kepada Taecyeon.

Ciri-ciri wanita itu dengan kendaraan yang disebut Taec kenapa semua mengarah ke Shadow?

“SL… apa gitu Hyung… tidak begitu terlihat…”

DRAP! Aku langsung berdiri dan berjalan ke pintu keluar. Berharap bisa mengejar wanita itu, Mercedez? Merah? Dia shadow!? Akupun berlari hingga ke depan minimarket. Namun sosok wanita itu nampaknya sudah pergi meninggalkan tempat ini.

Heechul’s Room

14.25

“Woh woh… ada apa ini? Sungyeol kembai kesini???” sambut Heechul sedikit heboh. Aku langsung berjalan mendekati Heechul. “Gimana kabarmu Yeol? Cepat sekali sudah pulang lagi… gimana misimu?”

“Siapa wanita tadi?” tanyaku kepada Heechul

“Wanita yang mana?” Heechul memasang raut wajah kebingungan.

“Yang tadi… yang memakai blus dan rok…”

Dugaan ku sementara ini, wanita yang tadi itu adalah Shadow, dia memperoleh informasi dari Heechul. Sebab selain Amber, Sulli dan Seo , Heechul juga sedikit mengetahui kegiatanku kemarin. Mungkin saja dia melaporkannya ke Shadow dan Shadow meneruskannya ke Kangta sehingga Kangta menyiapkan jebakan untuk kami semua, dia menghentikan Amber dan Seo, sementara Shadow menghentikan diriku. Dan ada juga kemungkinan kalau Shadow itu adalah agent yang berada di luar NICT seperti yang dikatakan Sungjong bahwa ada ratusan Agent yang menyamar di seluruh penjuru Korea Selatan.

“Kalem … kalem… memangnya kenapa?” tanya Heechul.

Aku semakin mendekatkan diriku sambil menatapnya dengan tatapan tajam.

NICT Undercover agent… kau tidak mengenalnya?” Heechul akhirnya membuka mulutnya.

Undercover Agent? Jadi dia salah satu agent yang dibicarakan Sungjong tadi. Agent NICT yang berada diluar agent utama.

“Ani…” ucapku kemudian melangkah mundur dan duduk di kursi sofa.

“Ada-ada saja… kamu anak baru sih ya… tapi masa ga tau keberadaan Undercover Agent sih?” ujar Heechul.

“Ah tidak… dia cantik… kupikir dia kenalanmu… aku ingin minta kenalan saja…” ucapku berbohong, aku tidak ingin keberadaan Shadow tercium oleh Heechul.

“Alah… dasar Playboy… kemarin bawa si Krystal sekarang sudah melirik wanita lain saja… kau kemanain si krystal memangnya?” ucap Heechul sambil menaikan alisnya.

Aku tersenyum kecut, “Sedang menjalankan misi…” dan lagi-lagi aku berbohong.

“Hyung, siapa nama wanita cantik tadi?” tanyaku, berharap Heechul membuka mulutnya.

“Oh yang tadi… Jiyoung… Kang Jiyoung…”

===

HURGH….HURGHH… SSHHH…. SSSHHHHH…

Tubuh Krystal berkeringat banyak, hidungnya berlendir dan matanya terlihat tidak fokus, Wajahnya pun pucat. Tubuhnya bergetar seperti menahan suatu perasaan dari dalam tubuhnya. Sesekali ia tertawa dan tersenyum, terlihat seperti orang bodoh.

“Enak ya? Hemh…?” ucap Ren menghampiri Krystal yang sedang beguling di lantai yang penuh debu.

“Shh…Shhh…” Krystal hanya bisa mendesah saja.

Ren pun kemudian menarik tubuh Krystal hingga keduanya berhadapan.

“Uh..uh enak ya? Haha… sampai-sampai tubuhmu berkeringat seperti ini?… bagaimana kalau bajumu kubuka saja??” ucap Ren sambil mengarahkan pisaunya ke dada Krystal, berniat merobek pakaian Krystal nampaknya.

“REN!!!!” pekik Gyuri dari kejauhan, ia duduk ditangga.

Ren hanya mendengus dan mengagalkan rencananya.

“Jangan berbuat kurang kajar kepada wanita yang sedang tak berdaya! Kau selesaikan saja urusanmu itu cepat!” bentak Gyuri yang kesal dengan sikap Ren yang cukup nafsu dengan Krystal.

Ren kembali mendengus dan kali ini ia menjambak rambut Krystal, membuat keduanya saling bertatapan.

“Katakan dimana kalian sembunyikan Dr.Lee …?” ucap Ren.

“Tidak… tidak tahu…” ucap Krystal terbata-bata ia masih menahan rasa sakit dari dalam tubuhnya.

Ren mendengus dan menundukan kepalanya,

“Sudah kuberi Heroin dan sekarang sedang ‘FLY’ kau masih bisa berbohong ya?… luar biasa…”

“Bisa saja anak ini memang tidak tahu, Ren…” ucap Gyuri sambil menghampiri Ren dan Krystal.

“Kalau begitu dimana markas kalian? Markas NICT?” tanya Ren.

Krystal tidak menjawabnya, kesadarannya nampak semakin menipis.

“DIMANA? Jawab!” bentak Ren mengguncangkan kepala Krystal.

“Shinsadong…” ujar Krystal perlahan.

===

NICT Building

Treatment Area

14.30

Ada sekitar enam peralatan alat bantu medis yang terpasang ditubuh Leeteuk yang masih terbaring di ranjang. Ia belum sedikitpun membuka matanya.

L berjalan mendekati tembok kaca yang tirainya sedikit terbuka, mengintip keadaan Leeteuk dari luar. Di dalam ruangan ada Sulli yang sedang men-check keadaan Leeteuk. L menunggu hingga Sulli keluar dari dalam ruangan itu.

“Ba…bagaimana keadaannya?” tanya L ketika Sulli keluar dari dalam ruangan perawatan dan membuka masker yang ia kenakan.

“Jari-jemari tangan kanannya sudah bergerak dan merespons ketika aku berada di dalam sana… bisa dibilang kondisinya sudah jauh membaik hanya saja kesadarannya belum bisa berkumpul…” ucap Sulli sambil berjalan perlahan menjauhi ruangan tempat Leeteuk berada.

“Bagaimana Soojung?” tanya Sulli kepada L.

L menggelengkan kepalanya. “Belum… belum ada kabar…”

Sulli mendengus iapun menggelengkan kepalanya. “Kau hanya bisa diam saja? Tidak sedikitpun mengunjukan usaha untuk mencarinya?”

“Kalau aku mencarinya dan bergelagat seperti orang yang kebakaran jenggot saat ini… semua orang akan semakin salah menilai… kalau aku masih memperdulikan dan sangat memperdulikannya… lagipula Sungyeol saat ini sudah mulai melakukan penyelidikan untuk mencari keberadaannya…”

“Lalu…? setelah Yeol menemukan posisi Krystal apa kau akan pergi? Pergi menyelamatkan Krystal layaknya seorang pangeran berkuda putih…? hem…?” Sulli seakan menantang L untuk menjawabnya.

“Apa yang kau inginkan dariku? Apa kau akan meminta aku untuk tinggal diam disini dan membiarkan orang lain yang menyelamatkan Krystal?” tanya L.

“Percuma aku memintanya darimu… percuma… sebaiknya kau pikir saja sendiri…” ucap Sulli.

PIP. Sebuah pesan masuk ke handphone L.

===

Heechul’s Casino

14.45

“Kamu kenapa bisa kesini sih? Ga ada tujuan ga ada maksud kenapa kesini coba?” Heechul mencurigai keberadaanku yang tiba-tiba datang ketempatnya dan hanya menghabiskan beberapa botol minuman soda saja dari bar miliknya.

“Sudah kubilang kan… hari ini aku sedang santai makanya aku kesini…” ucapku sambil meneguk botol kedua.

“Kau tidak sedang merencakan sesuatu kan?” selidik Heechul dambil melemparkan biji mahjong, dia sedang bermain mahjong dengan tiga orang lainnya.

“HYUNG!!!” ujar Taecyeon sambil berlarian menghampiri Heechul.

“Apa? Apa? Heboh bener sih? Memang si Heebum mau melahirkan apa?” ucap Heechul merasa terganggu dengan Taecyeon yang heboh seperti itu.

“Di depan ada polisi Hyung…” ucap Taecyeon.

Heechul berdiri dan langsung menatapku dengan tajam,

“Whey… gw bukan polisi bukan…” ucapku santai sambil mengangkat tanganku.

“Tsk… sepertinya kepala kepolisian di sekitar Hongdae baru berganti kemarin… jadi mereka berniat merazia tempatku? Aku belum sempat bertemu dengan kepala polisi yang baru lagi…” ucap Heechul.

Sementara Heechul akan bergulat dengan para polisi yang berada di depan Casino nya aku menelfon L.

“Sudah kau dapatkan info Kang Jiyoung?”

“Sudah… dia adalah agent yang ditempatkan di Busan… kenapa kau bisa mencurigainya?” tanya L.

“Dia kemarin dan hari ini mengunjungi tempat Heechul… yang dimana aku mendapatkan senjata dari Heechul… dan juga mobil yang ia kendarai ciri-cirinya mirip dengan mobilnya Shadow… meskipun aku tidak bilang apa tujuanku yang kemarin itu kepada Heechul, kurasa ini konspirasi mereka, dengan menebak-nebaknya, membuat asumsi dan mengkonfirmasikannya kepada Kangta…”

Geure… lalu bagaimana dengan si penculik itu? Apa kau sudah menemukan sesuatu?”

“Belum… kurasa sehabis Heechul menyelesaikan sedikit urusannya dengan polisi aku akan ke tempat lain… mungkin kembali ke Buamdong…”

“Heechul? Polisi?” tanya L.

“Entahlah mungkin ada sidak ke tempat ini…” ucapku sambil memasuki ruangan Heechul dan membuka kaca di ruangannya, tadi kulihat ada jalan setapak tepat dibelakang kasino ini.

“Kau harus membantunya, Sungyeol…” ucap L membuatku terkejut.

“Membantu? Bantu? Maksudnya?”

“Jangan sampai informan utama kita tertangkap oleh polisi…”

“Haish…” aku mengigit bibir bawahku dan keluar dari ruangannya, sambil menutup panggilan.

15.00

Tiga orang polisi berpakaian preman melawan satu orang kurus dan cengengesan macem aku. Sempat hampir tejadi baku hantam, namun polisi langsung diam begitu ketiganya melihat ID Card NICT yang terkalung di leherku. Tidak banyak bicara mereka langsung angkat kaki dari tempat Heechul. Entah mereka mengerti tempat ini dilindungi oleh NICT atau menganggap aku sedang melakukan penyelidikan disini. Yang jelas tempat ini aman untuk beberapa waktu kedepan.

“Aw rahangku… aw…” ucapku sambil menahan rahangku yang terasa sakit bukan main, akibat baku hantam dengan para polisi tadi.

“Hyung ini ada arak gosok…” ucap Taecyeon sambil memberikan sebuah arak gosok baru yang ia dapatkan dari Mini-mart di depan.

“Dan… Hyung-nim ini ada paket dititipkan di depan…” ucap Taecyeon memberikan kotak bersampul cokelat kepada Heechul.

Heechul langsung membuka kotak itu, ada sebuah handphone flip kecil di dalamnya.

“Handphone?” Heechul bingung, handphone itu dalam keadaan menyala.

KRING. Tidak lama handphone itu berbunyi, sebuah panggilan tanpa nomer masuk ke dalam handphone itu. Heechul terkejut dan kami bertiga saling menatap. Heechul kemudian memberikannya kepada Taecyeon.

“H…hallo?” Taecyeon mengangkatnya.

“Ya…Ya…ada…” ucap Taecyeon.

Perlahan-lahan Taecyeon memberikan handphone itu kepadaku, “Dia mencari agent NICT….” ucap Taecyeon bergetar.

INI DIA. INI DIA.

Aku menerima telepon itu dan mendegarkan suaranya terlebih dahulu.

“NICT Agent?” ucap seseorang di balik panggilan itu.

“Hm…” jawabku sambil mendengus, ya ini pasti si pria berambut putih itu.

“Pssh… apa kau mengkhawatirkan kawanmu?” ucap pria itu sambil tertawa kecil.

“NGgh… nggh…” kudengar deru nafas seseorang disana

“Hey! Bicaralah!!!!”

“H…Ha…lo…” suara Krystal… dia seperti kesulitan bernafas.

“Sudah dengar kan?”

“Apa yang terjadi kepadanya?” tanyaku sengit , Taecyeon dan Heechul yang berada disampingku langsung bergindik begitu wajahku berubah serius dan menyeramkan.

“Tenang saja… dia aman-aman saja…”

“Kalau dia tergores… akan kuputuskan lehermu…” ucapku dengan cepat.

“Ow..ow… bagaimana kalau kita bertukar sesuatu?”

Dia ingin bernegosiasi denganku rupanya.

“Apa yang kau inginkan?”

“Mudah saja… bawa Dr.Lee ke hadapanku… dan kau akan mendapatkan wanita mu ini… pertemuan kita ada di gallery handphone ini… satu jam dari sekarang… Jangan lupa untuk mencuci mukamu terlebih dahulu…PIP”

Telepon itu dimatikan.

Kemudian akupun membuka gallery photo handphone itu.

Click to Enlarge

Kode apa ini? Teka-teki rupanya. Satu jam dari sekarang? Ini gila.

NICT

Agent Room

15.15

“Tracking nomer?” ucap Kangta kepada SeoHyun

“Tidak ada nomer, ia menghubungi telepon itu dengan telepon satelit… satelitnya memiliki protokol pelindung… aku tidak bisa meretasnya begitu saja…” ucap SeoHyun kewalahan.

Kyu, DongHae, Amber sedang mengamati petunjuk gambar yang berada di hadapan mereka itu. Dan L terlihat merenung di tempat duduknya. Tinggal 45 menit lagi dari waktu yang ditentukan. Kami semua menggigit bibir dan kebingungan.

“Segitiga…”

“M?”

“Delapan?”

Ucap Amber, DongHae dan Kyu beruntun.

“Tunggu apa tiga digit ini adalah kordinat?” tanya Kyu.

“Kordinat mana ada yang segitiga… Kordinat satelit kan memakai angka-angka saja…” jawab DongHae yang menggaruk-garuk kepalanya.

“Segitiga memiliki Tiga sudut… M adalah huruf ke Tigabelas… mungkinkan kordinat 3-13-8 ?” tanya Kyu sambil melirik ke arah SeoHyun.

“Bingo! Koordinat 3-13-8 adalah wilayah gudang di Socho!” ucap SeoHyun.

“Gudang ini sudah tidak beroperasional semenjak 6 bulan yang lalu, sangat besar kemungkinan tempat mereka berada disini…” tambah SeoHyun.

Semudah itukah? Teka-teki dari mereka? L masih terdiam dan merenung, nampaknya ia tidak mengindahkan temuan dari Kyu yang begitu cepat.

“Kyu, Amber, Hae… pergunakan helicopter dan pastikan wilayah itu adalah tempat mereka!” perintah Kangta

“B…Baik…” ucap ketiganya sambil menatap ke arah aku dan L yang masih terdiam di meja kami masing-masing.

15.35

“Apa? Gudang itu kosong?” tanya Kangta melalui radio komunikasi.

“Ya Pak, terlihat jelas dari atas dan juga Hae melaporkannya dari bawah…” ucap Amber memberikan keterangan. Mereka bertiga telah tiba di gudang pada koordinat yang mereka duga sebelumnya.

“Tidak mungkin teka-tekinya semudah itu… mereka itu pintar…” ujar L sambil menyeka wajahnya dan menghelakan nafas.

 

Tinggal setengah jam lagi. Aku tidak dapat berfikir dengan jernih saat ini.

“… Jangan lupa untuk mencuci mukamu terlebih dahulu…” kata-kata pria itu teriang di kepalaku. Akupun langsung bangkit berdiri menuju kamar mandi.

“Mau kemana kau? Sungyeol-ssi?” tanya Kangta saat aku meninggalkan Agent Room.

“Mencuci mukaku…”

BYUR!!! Aku menyiramkan air ke wajahku. Setelah mencuci muka lalu melap wajah… dan juga bercermin….

Cermin? Aku terhentak ketika melihat pantulan wajahku dicermin dan seketika aku menyadari sesuatu.

Cermin, ya! Kode itu telah di duplikat, seperti cermin!!!

Chapter 13 Part 2 | Temukan 3 digit angka dari petunjuk gambar untuk membuka Post Chapter 13 Part 2.

Jangan takut, jika kalian tidak bisa menyelesaikan teka teki itu, akan ada seluruh sinopsis Chapter 13 di Chapter 14!


25 thoughts on “Silver Bullet : Chapter 13 [1]

  1. semakin seru nich ceritanya ….. q bacanya sampe deg-deg kan….

    unn chapter 13(2) diprotect ya…. maksud klu dri unn yg dikasih duplikat dari cermin itu gmn ??

    Like

  2. Dari waktu itu Aku belum bisa buka sedihnya susah banget… Waktu diblog lain sampe berkali … #lebay Humana Sig aku belum ngerti

    Like

  3. aku ga ngerti sma segitiga kebaliknya.. aduh oppa kasih clue sedikit aja tentang segitganya,aku penasaran bgt!!!

    Like

  4. Wohooo…. Daebak!!
    Ini si ren kok berani bgt yak ngebuat semuanya panik *reader emosi sendiri* #abaikan

    Oppa, thanks for the clue. Nice ff. Ayo,kapan dibuat versi film actionnya? (˚▿˚?)

    Like

Leave a comment