Silver Bullet : Chapter 6



 SILVER BULLET : Chapter 6 | FACEBOOK PAGE

AUTHOR : BabyJung | BLOG

CAST : LIST of CAST

GENRE : Action

RATING : PG-15

AUTHOR NOTE :  Masa lalu L dan Krystal sedikit terkuak. Apakah cinta segitiga akan merusak segala-galanya?

“Ayo kau kemudikan mobil ini…” ucapku sambil menunjuk ke arah luar NICT.

“Hah? Kau ingin aku mengemudi ke jalan raya?” tanya Krystal kebingungan dan akhrinya melambatkan laju mobil hingga ke arah depan gerbang. Aku mengangguk, “Wae? Kau tak berani?”

“Aku kan belum punya SIM… bagaimana jika ada pemeriksaan?” tanyanya.

“Sudah tenang saja, selama kau mengemudi perlahan-lahan dan menaati rambu-rambu jalan, petugas tidak ada yang mencurigaimu deh… ya… ibarat kali ini aku sedang mentest mu… kemarin itukan kau mentestku dengan mengajak aku bertarung… sekarang aku ingin kamu mengemudi ke jalan raya…” ucapku, terdengar seperti balas dendam sih. Tapi ini bisa menjadi uji coba buatnya, jalanan di depan markas NICT lumayan sepi, sepertinya tidak akan terlalu berbahaya.

Ia menelan ludahnya dan perlahan-lahan pintu gerbang NICT dibuka oleh petugas yang berjaga di depan situ.

“Tetap tenang dan kendalikan emosimu…” ucapku dan mobil ini mulai melaju di jalanan umum.

===

HongDae

Inside CHUL-Mart

11.45

 

KLANG!!! BRAKKK!!!!!

L berhasil mendobrak pintu karat itu dengan menghantamkan ujung linggis ke mata kunci pintu itu. Orang pertama yang mereka temui sedang tersungkur adalah Taecyeon. Kepalanya bersimbah darah, “Hey Taec, Taec!!!” ucap DongHae sambil menarik tubuh Taecyeon yang besar. Sebuah peluru nampaknya bersarang di bahu kirinya. Inilah yang membuatnya tersungkur.

“Hyung! Tolong Heechul hyung!” ucap Taecyeon sambil memegang bahu DongHae.

“Bertahanlah hey…” ucap DongHae.

Sementara L sudah menarik handgunnya ia mengendap-ngendap masuk lebih dalam dia melihat ruangan untuk bermain mahjong sudah acak-acakan. Beberapa botol di bar sudah pecah, mungkin akibat tembakan demi tembakan tadi.

Ruangan yang belum diperiksa oleh L adalah ruangan milik Heechul. Di dalam ruangan itu ada seorang perempuan yang sedang ketakutan melihat ke depannya. Heechul sedang ditodong sebuah senjata di dahinya. Yang menodong Heechul adalah seorang pria berambut kuning yang diikat, sepintas wajahnya seperti perempuan.

“Katakan buat apa kau mengertas ke Arsip Russia? Apa maumu? Siapa dirimu?” tutur pria itu, matanya terlihat kosong namun ucapannya sangatlah dingin dan mengancam.

Just do some business dude! Calm down, let me know what you want!” ucap Heechul ia sedikit bergetar.

Answer! What do you want? For whom you work?”

“That’s for my client, if you want to know you must pay higher than him!”

“tsk… how about pay with your life? Expensive enough, Isn’t it?”

GLEK. DongHae menelan ludahnya rupanya orang ini tidak bisa diajak kompromi dan bermain-main oleh Heechul Kali ini nyawanya benar-benar jadi pertaruhan.

“NICT isn’t it?” ucap pria itu dan menarik pelatuk senjatanya.

BRAK!!!!!

L mendobrak masuk. Ia langsung mendapati Heechul yang ditodong oleh pria tak dikenal itu. Pria itu hanya melirik ke arah L yang kini mengarahkan moncong senjatanya. Pria itupun merubah pola ancamannya kepada Heechul, kali ini ia mencekik leher Heechul “Lepaskan dia…” ujar L.

“Hemh… datang juga… kalian NICT?” tanya pria itu.

L terdiam, darimana pria ini mengetahui bahwa dia adalah NICT? “Siapa kau?”.

“Sebaiknya kalian jangan terlibat lebih jauh daripada ini…” ujar pria itu dan mendorong dan melepaskan tubuh Heechul yang ia cekik.

“Ini bukan ancaman, peringatan, atapun permintaan… tapi ini sebuah keharusan, sebaiknya kalian lupakan saja Silver Bullet…” ucap pria itu, ia kemudian menembak hancur kaca jendela yang berada di hadapannya.

“Ka…kalian…? Silver Bullet…?” tanya L. Pria itu hanya tersenyum simpul dan melompat keluar dari jendela.

L tidak tinggal diam, iapun ikut melompat keluar dan mengejar pria itu. “Kyu… Amber!!! Ke arah barat daya!” ujar L, berlari menembus semak belukar. Kemudian pria itu melompati pagar kawat dihadapannya. L pun masih terus mengikutinya.

“KYU! Barat Daya!!!!” ujar Amber. Ia melihat ke arah GPS yang berada di dashboard mobil.

KYU pun memacu KIA Sportage itu dan segera menuju tempat dimana mereka prediksi akan menjumpai pria tak dikenal itu beserta L. KYU langsung memblokir jalan dengan mobil itu. Amber pun langsung membuka kaca dan mengarahkan senjatanya.

Terlihat, pria itu diikuti L dibelakangnya.

“Tunggu apalagi?” ujar KYU yang melihat Amber ragu-ragu untuk melepaskan tembakan.

“Ada L!!!” ucap Amber, ia kemudian turun dari dalam kendaraan.

Pria itu sudah terjepit, L di belakangnya, sementara di depannya ada KYU dan Amber.

“Belakang… belakang kalian! Pria ini tidak mungkin sendirian!” pekik L ia menduga kalau pria itu tidak mungkin melancarkan aksinya senekat ini sendirian saja. Minimal ada dua atau tiga orang.

NGING DSING-DSING!!!! Rentetan peluru dihujani ke mobil yang dikemudian KYU. KYU pun langsung merunduk, “Amber! Merunduk!!!!” teriak KYU, rentetan peluru yang berasal dari sebuah gedung, mereka memiliki sniper rupanya. DSING-DSING peluru demi peluru dari senjata itu hanyalah sekedar gretakan yang menghancurkan ban mobil yang dikendarai KYU.

Pria itu melewati Amber yang masih merunduk karena serangan dari belakang itu. Pria itu melewati Amber dengan menginjak tubuh Amber dan naik ke atas atap mobil SUV. Serangan dari sniper pun berhenti. Hanya butuh beberapa detik hingga pria itu dapat lolos dari barikade yang dibuat NICT. Sebuah mobil sedan dengan atap terbuka yang dikendarai oleh seorang wanita pun langsung datang menjemput pria itu.

L mengeluarkan iPhone miliknya dan memotret mobil yang melarikan diri itu. Honda S2000 berwarna Silver.

“Posisinya?” tanya DongHae sambil menelfon SeoHyun.

“Sedang dikonfirmasi… gambar dari L sudah diterima, plat mobilnya sedang kulacak… menurut pantauan satelit mobil ini bergerak menuju arah barat…” ucap SeoHyun.

“DongHae apa kau bisa mengejar mereka?” tanya Leeteuk berada di belakang SeoHyun.

“Sepertinya bisa… aku akan pakai motor milik Heechul…” ujar DongHae, iapun langsung menaiki sebuah Honda Valkyrie Rune dan langsung menyalakan mesinnya.

“Kau membunuh seseorang, Ren?” tanya perempuan yang mengemudikan mobil dengan atap terbuka itu.

“Tidak… tapi hampir saja…” ucap pria berambut kuning keputihan itu sambil mengatur nafasnya, sesekali ia menoleh ke arah belakang, melihat apakah ada yang membuntuti mereka atau tidak.

“NICT mereka bergerak terlalu cepat dari perkiraan kita…, noona…” ucap Ren sambil menarik pelatuk senjata miliknya. “Noona, masuk terowongan… NICT pasti sudah  menaruh matanya ke mobil ini…” ujar Ren sambil meminta wanita berambut ombak berhidung mancung itu untuk memasuki terowongan jalan.

“Tak usah kau beritahupun aku mengerti… seharusnya kau khawatirkan adalah Joon, kita meninggalkan dia di TKP…. diantara orang NICT itu pasti ada juga sniper… seharusnya tempat dia berdiri tadi untuk menolongmu sudah terlacak…” ucap wanita itu sambil tersenyum dan melihat ke spion tengahnya, motor yang dikendarai DongHae mulai mendekati mereka.

“Dan juga Ren… nampaknya ada fans berat yang mengikutimu tuh…”

NICT Agent Room

 

“Mobil itu memasuki terowongan Pak, signal satelit kita akan terputus dalam dua detik….” ucap SeoHyun.

“Kita serahkan ini kepada DongHae dan L saja… bagaimana keadaan kalian, KYU? Amber?”

HongDae Area

 

Kyu dan Amber mengeluarkan sebuah tas kulit besar dari bagasi mobil. Kyu segera menendang koper itu hingga terbuka. Ada beberapa senjata api di dalamnya. Kyu langsung mengambil senapan laras panjang. Sementara Amber mengambil senjata semi machine gun.

“Disini Kyu, saya sudah memastikan sniper itu… sebelum kehilangan jejak kami akan mengejarnya…” ucap Kyu sesaat setelah menyalakan alat komunikasi yang dipakai di telinganya. Pandangan Matanya seakan tidak melepaskan gedung tinggi yang berada di hadapannya sebuah gedung perkantoran.

Dengan segera Kyu dan Amber berlari menghampiri gedung itu. Keduanya pun langsung menyergap melalui tangga darurat. “Lantai tujuh gedung ini!” ucap Kyu, senjatanya yang cukup berat membuatnya harus belari ekstra keras.

DRAP.DRAP Saat keduanya berada di lantai tiga, terdengar derap langkah yang cukup cepat berasal dari atas gedung. Membuat Kyu dan Amber berhenti sesaat. Derap langkah yang berasal dari atas pun terhenti. Nampaknya kedua sisi saling menyadari posisi lawan mereka. Kyu langsung menukarkan senjata miliknya dengan senjata milik Amber. “Kau tunggu disini…” ucap Kyu kepada Amber, Amber mengangguk.

Kyu memberanikan diri untuk naik lagi. Namun langkahnya terhenti begitu beberapa peluru dimuntahkan ke arahnya. Dor-Dor-Dor!

“SIAPA kalian!!!!” teriak Kyu kencang.

Ia sudah tidak bisa bergerak lebih jauh. Namun gretakan Kyu tidak diindahkan. Kyu melihat ke arah tembok yang bolong akibat tiga peluru tadi. Kaliber peluru yang cukup besar, bisa dipastikan kalau orang itu menembakan senapan lasar panjang dalam jarak sedekat ini.

Kyu berkeras hati, karena sudutnya saat ini mati, dia tidak dapat menjangkau sasarannya, iapun mencoba bergerak lebih tinggi lagi. CKLEK!!!! Kyu mengarahkan senjatanya begitu tiba dilantai berikutnya. Ada seorang perempuan yang berdiri dipinggiran tangga. Matanya berwarna kebiruan karena kontak lens yang ia kenakan.

“Silver Bullet?” tanya Kyu nafasnya sedikit tak beraturan dan keringatnya bercucuran.

“Peluru perak? Ada apa dengan itu?” tanya perempuan yang berpakaian serba hitam itu dan mengurai rambutnya yang ombak kecoklatan itu.

Kyu semakin mendekat ke perempuan itu ia semakin mengarahkan senjatanya ke arah kepala wanita itu, “Percuma kau berpura-pura… kalau kau orang biasa kau akan takut melihat senjata ini…” ucap Kyu. Perempuan itu terus memperhatikan Kyu yang semakin mendekatinya.

“Siapa kau… maksudnya… kalian semua…?” tanya Kyu sambil menelan ludahnya.

“Ho…oh… kau berani sekali mengarahkan senjata kepada seorang wanita yang bertangan kosong tanpa senjata… kalau kau betul-betul gentelman… kau tidak mungkin akan menghadapi wanita dengan senjata seperti itu…” ucap perempuan itu, ia bernegosiasi dengan Kyu namun Kyu enggan menurunkan satu derajat pun senjatanya. Mungkin ini semua adalah jebakan.

CKREK! Bunyi pelatuk senjata yang ditarik namun dari arah atas, Kyu pun langsung refleks mengarahkan senjatanya ke arah atas.

BRUK!!! BRAK!!!! Dengan gerakan yang amat cepat, perempuan yang berada dihadapan Kyu langsung memukul tangan Kyu hingga senjatanya terlepas. Kemudian perempuan itu menendang dagu Kyu dengan kaki kirinya. Kyu pun langsung rubuh.

“Kyu!!!!!!” teriak Amber yang melihat kejadian itu, Amber ada di beberapa langkah dibelakang Kyu. Amber pun mengarahkan senapan laras panjangnya ke arah perempuan itu.

DORRR!!!!!

“ERGHHHH!!!!” Amber menjerit kesakitan. Sebuah peluru dilepaskan ke arahnya dan mengenai bahu kanannya, senapan miliknya pun terjatuh. Amber meringis kesakitan. Dari arah atas muncul seorang pria berwajah dingin, pria yang membawa senapan laras panjang. Kemungkinan besar, pria inilah yang daritadi menembaki Kyu.

“Hyuna, Ayo pergi…” ucap pria itu sambil memegang tangan kiri perempuan itu melewati Amber dan Kyu. Keduanya tak berkutik setelah serangan itu.

“S…Seo… k..kami gagal…” ucap Kyu di radio komunikasi.

===

“Cepat!!!” ujar L, ia duduk dibangku penumpang motor yang dikemudikan DongHae. Mobil yang mereka incar kini memasuki terowongan. “Ini sudah gas poll L!!!” pekik DongHae memarahi L.

Jarak mereka masih terpaut jauh, masih belum masuk jarak tembak senjata milik L, sebuah revolver.

“Argh…Ah Ahhh!!!” jerit DongHae saat L makin meremas bahu DongHae untuk berpegangan.

“Wei! Bisa tidak jangan pegang bahuku kencang-kencang?” ucap DongHae kesal karena kesakitan.

“Lalu? Aku harus memeluk pinggangmu begitu?” ucap L tidak kalah sengit.

“Gyuri noona… nampaknya pesta ini ditujukan untuk kau…” ucap Ren sambil melirik ke arah belakang mereka. Ren melihat jelas L yang mengacungkan senjatanya menuju mereka berdua.

“Heuh… ya sudah kau pakai saja sabukmu, nak…” ucap wanita bernama Gyuri itu.

DOR!!!! L melepaskan tembakan dari Revolver miliknya ke arah mobil itu, tembakan yang diarahkan ke ban belakang namun tidak mengenainya, hanya membolongi jalanan.

CKITT!!!! Mobil itu tiba-tiba melakukan manuver mendadak, mengerem dengan menarik rem tangan. Melimbungkan posisi mobil.

“Shit!” pekik DongHae saat melihat mobil itu berhenti dengan posisi miring, jika motor ini tidak menurunkan kecepatannya, bisa-bisa akan terjadi tabrakan dalam kecepatan yang sangat tinggi.

“Jangan turunkan kecepatan! Tabrak saja!!!!” ucap L yang nampak bersiap melompat dari bangkunya.

“L, kau gila!!?”

DO IT!!!!” pekik L.

Gyuri kini mengarahkan senjata handgun miliknya ke arah DongHae dan L yang melaju semakin dekat dengannya.

“Noona!!!” pekik Ren yang membaca situasi, kalau L merencanakan menabrakan motor itu dengan mobil yang dikemudikan Gyuri. Gyuri memasukan gigi mobilnya dan bersiap melajukan mobilnya lagi. Di moment yang bersamaan L mendorong tubuh DongHae hingga ia jatuh berguling-guling ke kiri terseret di aspal jalanan. Sementara L sendiri melompat dari atas motor.

BRAK!!! Motor bertabrakan dengan bumper kanan belakang mobil yang mulai melaju, berganti arah.

DOR!!!!! L melepaskan sebuah tembakan disaat ia bersalto. Alhasil peluru itu mengenai bahu Ren.

DOR!!! Sebuah tembakan juga dilepaskan oleh Gyuri saat ia sedang mengemudi.

“ARGH!!!!!!” Ren menjerit, peluru itu juga menembus hingga kursi yang diduduki Ren.

Mobil itu kini memacu dengan cepat dan meninggalkan DongHae berserta L.

Karena DongHae tidak membawa alat komunikasi, iapun mencoba melakukan panggilan kepada SeoHyun, namun sia-sia. Karena di dalam terowongan tidak ada signal handphone.

“ARGH!!!!” DongHae hanya bisa berteriak kesal sambil membanting handphonenya.

“Terputus… DongHae dan L sepertinya gagal mengejarnya…” ucap SeoHyun menghelakan nafasnya dan dari layar komputernya sudah tidak ada pergerakan lagi.

DongDaeMun

12.00

 

“Caramel Macchiato-nya silahkan…” ucap pengawai Coffe Shop memberikan minuman pesanan Krystal.

“Krys!!!” pekikku langsung menarik pergelangan tangan kirinya.

“Heh? Apaa? Ada apa? Kenapa?” Krystal keheranan saat au menariknya dengan tergesa-gesa.

“IKH!!! Apa-apaan sih?” bentaknya sambil melepaskan tanganku, kami berdua menjadi sasaran perhatian seisi Coffe Shop itu.

“Cepat kembali ke markas…” ucapku dengan suara yang seperti berbisik

“Heh? Katanya kau mau memata-matai si Kim Kook Jong itu? Kenapa sekarang malah kembali ke markas?” tanya Krystal keheranan.

“Keadaan berubah… L,Amber,Kyu dan Hae baru saja berkonfrontasi dengan mereka…” ucapku, tanganku kembali menarik tangannya. Menariknya agar lekas bergerak sebab keadaan sudah menjadi genting, Leeteuk menghubungi aku agar kami berdua kembali ke markas dan para agent lainnya menyisir seluruh kota Seoul.

Dengan cepat aku mengendarai mobilku kembali ke NICT.

“Amber terkena luka tembak di bahunya… sementara L masih berada di ICU… dia terlempar saat aksi kejar-kejaran tadi…tertembak dan tubuhnya terpental hingga membentur pembatas jalan…”

Penjelasaan SeoHyun kepada Krystal, membuat matanya menjadi kosong. Nafasnya tak beraturan.

“Tolong kau mengemudi lebih cepat..” ujarnya sesaat setelah mematikan panggilan teleponnya, perlahan-lahan air matanya mengalir. Dan tangan kanannya bergetar. “L…” ia berkali-kali bergumam menyebut L sepanjang perjalanan kami ke markas, seperti robot yang rusak ia mengulang-ulang memanggil L.

===

BYURRR!!!!

Tubuhnya tertarik dan terus tertarik, semakin dalam menuju laut gelap yang tak berdasar.

“Berikan dia kejutan listrik… jantungnya melemah…”

“L…. L!!!! tetaplah tersadar… L!!!!”

Ia bisa mendengar suara-suara yang begitu ramai dan meneriakan namanya terus menerus. Ia berusaha untuk berenang kembali ke atas, ke permukaan yang bercahaya. Permukaan dimana semua orang sedang menantikannya. Namun ia tak kuasa untuk terus naik ke atas permukaan. Hingga ia kehilangan semangatnya untuk kembali, ia membiarkan tubuhnya ditarik terus oleh dasar lautan yang gelap.

Lautan yang gelap yang konon ditakuti oleh para manusia. Laut kematian.

Disaat dia sudah menutup matanya dan merasa bahwa inilah akhir dari segalanya,

BYUR!!!!

Seseorang, seseorang melompat menyusul dirinya.

“L!!!!” ia mendengar suara perempuan, perempuan itupun mengulurkan tangannya. Ia ingin menarik L kembali.

L berusaha payah meraih tangan itu.

===

07.00

 

HUARGH!!!! HUARGH!!!! L bangkit dari tidurnya, tubuhnya dipenuhi keringat dan matanya langsung terbuka lebar. Nafasnya terdengar cukup berat. Ia memegang dahinya dan langsung menyeka wajahnya dengan telapak tangan kirinya.

“Myung… kau kenapa?” tanya seseorang yang bangkit disebelah dirinya.

L langsung menatap ke arah suara yang memanggilnya dengan “Myung”

“Soojung?” ucap L begitu melihat bahwa pemilik suara itu adalah Krystal.

“K..kau kenapa? Sampai berkeringat begitu? Sakit ya? Kau masuk angin?” tanya Krystal yang langsung melap wajah L dengan lengan panjang dari piyama yang ia kenakan.

L hanya terdiam menerima perlakuan Krystal kepadanya. “Apa kau mau ke kantor hari ini? Kalau sakit jangan memaksakan dirimu…” ujar Krystal sambil menatap L.

“Apa aku bermimpi? Apa aku bermimpi?” tanya L dengan nada yang resah.

“Tentu saja, Myungsoo yah… kau tadi bermimpi? Kenapa? Apakah mimpimu itu seperti kenyataan?” tanya Krystal sambil memegang kedua tangan L.

GREP…

L yang disebut Myungsoo oleh Krystal langsung memeluk tubuh Krystal.

“Ya… ya… aku bermimpi… dan mimpi itu sangatlah nyata…” ucap L bergetar.

“Pssh… sudah-sudah toh hanya mimpi…” ucap Krystal sambil mengelus bahu L.

“Di mimpi itu… mimpi itu… aku harus meninggalkanmu… ya, aku harus meninggalkanmu…” ucap L sambil menghelakan nafasnya.

“Hmph… sudahlah itu hanya mimpi… saat ini tak mungkin kau akan meninggalkan aku kan…? tak ada alasan untukmu untuk meninggalkan aku bukan?” ucap Krystal sambil tersenyum dan mengecup pipi kanan L.

08.00

 

L memakai pakaiannya, sebuah kemeja putih lengan panjang sambil menghadap cermin yang cukup tinggi, cermin yang sekaligus menjadi pintu untuk lemari di kamarnya itu. Pandangannya terlihat kosong ia entah pikirannya sedang melayang kemana, sehingga dasi yang sedang ia kenakan itu pun menjadi kusut ikatannya.

“Kau itu…” ucap Krystal yang tiba-tiba saja meraih dasi berwarna hitam itu dan membetulkan ikatannya.

L hanya menatap Krystal yang penuh senyum ketika berada dihadapannya berbeda dengan Krystal yang ia jumpai sebelumnya penuh amarah dan tidak sabaran.

“Sudah… kau sudah rapih…” ucap Krystal sambil tersenyum.

“Soojung… apa yang kau ketahui mengenai Krystal?…” tanya L.

“Krystal? Itu kan nama baratku… Soojung… artinya Crystal… wae? Kau ini aneh sekali deh semenjak bangun tadi… masih terbawa bayang-bayang mimpi ya?” ucap Krystal masih terus memandangi L.

“Aniyeo…” jawab L

“Sudah cepat panaskan mobil… antarkan aku ke sekolah ya…” ucap Krystal sambil menepuk bahu L.

“Sekolah? Kau masih sekolah?” tanya L, bola matanya membesar.

“Tsk…” Krystal menghelakan nafasnya ketika mendengar ucapan L. “Pak Detektif, Kau itu benar-benar ada yang tidak beres ya? Kau lupa? Aku kan guru kesehatan di sebuah sekolah dasar….”

09.00

 

Pukul sembilan tepat, kendaraan yang dikemudikan L tiba di sebuah sekolah dasar.

“Hari ini Jinri akan datang ke sekolahan, ingin memberikan penyuluhan dan pemberian imunisasi gratis…” ucap Krystal sesaat sebelum ia turun dari dalam kendaraan. L memperhatikan ada sebuah mobil farmasi di hadapannya. Berwarna putih dengan stiker nama biru muda.

“Itu mobilnya? Pagi sekali…” tanya L sambil menunjuk ke arah mobil MPV besar yang berada dihadapan mereka berdua.

“Jinri yah!!!” ujar Krystal begitu mendapati sosok perempuan yang baru turun dari MPV itu, perempuan itu tak lain adalah Sulli. L pun tidak tinggal diam, ia ingin menyapa Sulli. Iapun turun dari dalam kendaraannya.

Terlihat Krystal begitu akrab dengan Sulli, keduanya saling berpelukan.

Ketika melihat L, tatapan Sulli berubah lain. Nampak seperti membenci L dan hanya selama tiga detik ia menatap ke arah L.

“Jinri -ssi…” ujar L ketika Sulli berjalan sendirian di lorong sekolah membawa beberapa kotak obat-obatan.

Sulli langsung menghentikan langkahnya ketika L memanggilnya. “Ya…? ada apa ya? Detektif Myungsoo?” ucap Sulli tanpa sedikitpun membalikan badannya. L mendekati Sulli, “Hufh… ternyata kita memang saling mengenal…” ucap L. “Maaf jika tidak ada yang penting sebaiknya aku pergi, sebab tugasku masih sangat banyak…” ucap Sulli dengan dinginnya kepada L.

“Wae? Kenapa kau begitu dingin kepadaku?” tanya L sekali lagi langkah Sulli terhenti ketika L bertanya kepadanya.

“Maaf aku tidak ingin berbicara kepada orang yang sudah merusak mimpi manis sahabat baikku…” ujar Sulli.

“Mimpi? Siapa yang bermimpi?” tanya L keheranan. Ucapan L membuat Sulli menghelakan nafasnya, seakan ia enggan membahas hal itu. Sulli akhirnya membalikan badannya.

“Haruskah kuulangi? Kau… kau itu bukanlah orang yang selalu menemaninya sewaktu kecil kan? Yang menemani ia bermain dan melindungi dia dari anak-anak nakal yang selalu mengganggunya? Kau bukanlah ‘oppa’ yang selalu menemaninya bermain di rumah Lavender…!” bentak Sulli. Selesai membentak L, Sulli hanya bisa meredam emosinya dengan mengatur nafasnya saja. Sementara wajah L berubah menjadi pucat.

“Ya… ini semua salahku… tapi semua ini sudah terlanjur… aku tidak bisa menarik diriku… lagi…” ucap L.

Sulli terdiam sesaat, setelah mendengarkan L.

===

“Myungsoo…” bisik seseorang membuat L membuka matanya kembali. Seseorang kini tengah menariknya, dua tangan yang lembut tengah menarik bahunya agar kembali ke permukaan bersama dnegannya, sosok seorang perempuan.

L kemudian menyadari suatu hal, yang baru ia alami bukanlah sebuah mimpi. Bukanlah kenyataan yang sebetulnya. Itu semua adalah masa lalunya.

===

NICT Treatment Room

 

HEGH… hegh…

L membuka matanya perlahan-lahan ia langsung melihat atap ruang perawatan yang putih dan silau akan sinar lampu. PIP..Pip… bunyi khas dari cardiogram. Bau steril. Serta infusan yang menggantung di sisi kiri.

Aku masih hidup rupanya. Pikir L iapun berusaha menggerakan tangan dan kakinya. Masih lengkap pikirnya, syukur-syukur tidak ada yang sakit atau paling parah di amputasi.

SRAK…srak…srak…

L menoleh ke arah sumber bunyi, seorang perempuan sedang mengupas buah apel dengan pisau buah.

“Bagaimana tidurnya?” tanya Sulli si perempuan itu. Ia segera menuntaskan mengupas buah apelnya.

L berusaha bangkit dari ranjangnya, ia merubah posisinya menjadi duduk. Masih terasa sakit di daerah sekitar perut kirinya, ia tertembak disitu. Namun L berusaha untuk bergerak dibantu oleh Sulli. Sulli pun langsung menyuguhkan segelas air mineral kepada L.

“Sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri?” tanya L setelah meneguk air mineralnya.

“Dua hari…” ucap Sulli sambil melanjutkan mengupas buah apel dan memotong-motongnya menjadi potongan kecil. “Mau apel?” Sulli menyuapi L dengan potongan buah apel.

“Bagaimana perkembangan kasus? Silver Bullet?” tanya L sambil menguyah buah apel itu.

“Baru beberapa menit yang lalu mereka semua pergi… koordinat sudah ditemukan….” ucap Sulli.

L tersenyum kecil, “Peluru yang kau kembangkan itu ternyata berfungsi dengan baik ya? Peluru yang bisa memancarkan sinyal keberadannya sekalipun berada di tubuh manusia? Kita berhasil mengetahui koordinat mereka…?” tanya L.

“Hem… semua berkat dirimu juga yang berusaha menembak si pelaku itu… usahamu tidak sia-sia pak detektif…” ucap Sulli sambil tersenyum.

L kemudian memperhatikan wajah Sulli yang sedang menunduk, ia masih sibuk mengupas buah apel yang lainnya. Ada kejanggalan di wajah Sulli, sebuah luka memar dan legam di pipi kanannya dan ditutupi oleh sebuah plester. L kemudian menyentuh wajah Sulli dengan tangan kanannya, menarik perlahan-lahan wajah Sulli yang menunduk itu. Hingga akhirnya ia bisa melihat dengan jelas wajah Sulli, keduanya pun bertatapan.

“Wae? Luka apa ini?” tanya L.

Sambil menepis tangan L, Sulli membuang pandangannya,

“Ini… akibat ketidak tegasan kau sebagai seorang pria…” ujar Sulli.

Aku? Kenapa?

===

NICT ICU Room

13.00

 

Kami berdua berlari dengan sangat cepat. Krystal berlari tiga langkah di depanku. Pikiran kami berdua nampaknya sudah tidak bisa fokus. Berputar-putar mengenai kasus yang melibatkan agent lainnya, yang membuat keadaan L menjadi kritis dan Amber tertembak di bahunya.

“Krys!!!!” pekikku saat ia berusaha menerobos masuk ruangan ICU yang masih menyalakan lampu merahnya.

“Lepas….lepaskan aku…” teriaknya, aku berusaha memeluk tubuhnya dari belakang agar dia tidak bertindak nekat.

“Yah! Aku tahu kau mengkhawatirkannya! Tapi kau pikir, apa yang kau bisa lakukan di dalam sana? Tenangkan kepalamu!! L pasti akan selamat!” ujarku ditelinganya, berusaha agar ia bisa mendengarkan ucapanku.

Akhirnya Krystal mereda ia perlahan-lahan terduduk di lantai. Dapat kurasakan tubuhnya sedikit bergetar ia mulai menguasai dirinya. Perlahan kulepaskan tubuhnya dari pelukanku.

Beberapa saat kemudian SeoHyun menghampiriku, memberitahukan hal yang sebetulnya terjadi.

L, Donghae, Kyu dan Amber terlibat pengejaran dengan seorang yang mengancam informan DongHae, Heechul. Namun orang itu berhasil kabur dan dia tidak sendirian, L dan DongHae mengejar orang yang melarikan diri dengan kendaraan. Sementara Kyu menyelidiki si sniper yang mengincar mereka. Jumlah mereka empat orang dua pria dan dua wanita.

Saat ini korban, Taecyeon berada di rumah sakit belum bisa dimintai keterangan. Sementara Heechul di bawah perlindungan NICT, dia berada di Interogation Room sedang menenangkan dirinya. DongHae, Leeteuk, Kyu dan agent lainnya sedang menetralisir wilayah di sekitar Chul-Mart.

“Apa aku boleh mengunjungi Kim Heechul?” tanyaku kepada SeoHyun.

“Tentu saja… namun sebaiknya kau tidak terlalu menekan dia…” ucap SeoHyun

Aku mengangguk dan mengerti. Akupun menitipkan Krystal kepada SeoHyun dan bergerak ke ruangan interogasi, menemui Heechul.

NICT Interogation Room

 

KREK kubuka pintu ruangan interogasi. Langsung kucium bau saus toppoki begitu menyengat ke seluruh isi ruangan. Pria berambut panjang yang memakai kemeja hawai itu terdiam begitu aku datang tanpa mengetuk pintu ruangan terlebih dahulu, gerakannya terhenti ketika sedang mengunyah toppoki.

“Annyeong…” ucapku langsung mendekati dirinya.

“Ah..emh..emh… ayo mau makan? Mau makan?” ujarnya sambil mendorong piring berisikin toppoki yang masih panas dan juga memberikan aku sebuah sumpit bambu.

Okey, aku tidak salah orang kan? Ini adalah Kim Heechul yang tempat usahanya baru diluluh lantakan oleh seorang yang menodongkan pistol ke wajahnya? Kenapa dia terlihat santai sekali.

“Maaf apa anda tidak takut?” ucapku sambil menatap Heechul yang masih asik mengisi perutnya, sebetulnya aku juga lapar sih, ya Cuma karena ingin terlihat keren di depannya kutahan saja rasa laparku itu.

“Takut? Takut kenapa? Ditodong pistol seperti tadi? Sudah sering tuh…” ucapnya santai.

“Sudah sering?” aku terkejut mendengarnya, mereka bilang kalau Heechul ini orang biasa, tidak ada kaitannya dengan NICT atau intansi militer lainnya.

“Ya…ya aku kan bandar mahjong… setiap ada pemain mabuk dan kalah… sering kali mereka mengancamku dengan pistol… namun akhir-akhir ini aku menyewa tukang pukul untuk menjaga pintu dan keamananku sendiri… tapi tadi dia berhasil dilumpuhkan oleh orang itu…” ucap Heechul, nada bicaranya masih sangat santai. Like a boss huh? Eh, dia memang boss sih.

“Jadi apa yang menodongmu itu orang mabuk juga?” tanyaku sambil menyenderkan bahuku di kursi, mencoba menyamakan atmosfir dengan Heechul.

“Ngaco… tentu saja bukan… seharusnya agent yang tadi mendengarkan percakapanku dengan si penodong sudah tahu siapa yang mengancamku itu…”

“Ah, maksud anda agent L…? dia berada di ICU…” jelasku ke pada Heechul. Ia kemudian menuntaskan makanannya.

“Setidaknya ini menjadi bukti agar kalian tidak terlibat Silver Bullet…” ujar Heechul.

Aku bergindik mendengar Heechul, Silver Bullet?

“Semalam setelah DongHae dan KYU mengunjungiku, aku mencoba mengertas ke sistem arsip Russia ditemani oleh hacker yang biasa bermain mahjong ditempatku, sengaja kulakukan tanya pengamanan proxy IP internet. Sebagian kecil arsipnya berhasil kudapatkan… aku hanya mengambil sedikit arsipnya… lalu kemudian ada grup yang bergerak mengancamku… berarti memang benar ada sesuatu dibalik arsip itu…” ucap Heechul.

“Lantas? Sebagian yang telah kau hack itu berada dimana?” tanyaku sambil menelan ludahku.

PLUK-PLUK ia memukul-mukul perutnya sendiri.

OH Tuhan. Heechul terlalu pintar. Dia memasukan semua data ke dalam MicroSD, dia sudah memprediksi bahwa akan ada yang mengancamnya, iapun menelan MicroSD itu. Itu sebabnya dia saat ini memakan banyak toppoki dengan saus yang amat pedas. Aku harus menunggunya buang air besar dan mencari MicroSD itu diantara kotorannya.

Orang ini terlalu, keterlaluan pintarnya.

===

Lampu ruang ICU berubah menjadi hijau, beberapa team dokter kemudian terlihat keluar dari dalam ruangan ICU.

Krystal langsung berdiri dan menghadap ke para dokter.

“Agent L sudah melewati masa kritisnya…” ucap salah seorang dokter. Membuat Krystal kemudian menghelakan nafas lega.

Kemudian SeoHyun meninggalkan Krystal. Ketika ia terlihat sudah tenang.

Tidak lama kemudian muncul seseorang lagi dari dalam ruang ICU, seorang perempuan yang tidak asing dimata Krystal. Perempuan itu sedang memegang sikutnya yang diberikan tensoplast dan wajahnya sedikit pucat.

Sulli.

“Krys…? tenang saja dia sudah melewati masa krisisnya… mungkin dia akan sadar dalam beberapa hari… dia juga tadi sempat kehilangan banyak darah saat dibawa ke sini…” ucap Sulli mencoba tersenyum dengan wajahnya yang sedikit pucat itu.

“Kehilangan banyak darah?” tanya Krystal sambil memperhatikan lengan Sulli yang kini berusaha ia sembunyikan dari pandangan Krystal. Namun Krystal sudah dapat menduga hal yang sesungguhnya terjadi.

“Apa kau yang mendonorkan darah untuknya?” tanya Krystal, kali ini raut wajahnya perlahan berubah.

Sulli menelan ludahnya, ia tidak bisa menyembunyikan kenyataan ini.

“Ya… aku yang mendonorkan darah untuknya…-”

GREP!!! Krystal menarik krag baju Sulli.

“Ternyata… ternyata kau memang….!!!” ucap Krystal.

“Krys… Krys… aku ini hanya menolongnya…” ucap Sulli berusaha tidak ikut terpancing amarahnya.

“Menolong atau ada maksud lainnya?”

BRUK! Sulli mendorong tubuh Krystal agar ia melepaskan cengkramannya itu.

“Soojung… aku sudah lelah… lelah dicurigai olehmu seperti ini… dengar!… Kau pasti belum pernah berada di dalam kondisi seperti tadi, seseorang yang akan segera mati karena kekurangan darah saat melakukan operasi… apa yang harus kulakukan? Membiarkan dia mati karena menunggu kiriman darah dari Palang Merah? Satu-satunya cara ya aku menyumbangkan daraku sendiri yang kebetulan sama dengannya…” ujar Sulli.

“Cih…” Krystal nampaknya tidak menerima argumen yang diberikan oleh Sulli.

“Ini mengenai hidup mati seseorang… matamu… matamu sungguh sudah terlalu dibutakan oleh perasaan yang kau sebut sebagai cinta… kau terseret hingga ke tempat ini karena dia… kau bilang dia yang meninggalkanmu tanpa alasan? … dengar Soojung, setiap manusia akan datang dan pergi bukan tanpa alasan… dan mungkin saja alasan L pergi meninggalkanmu… karena L… sudah tidak mencintaimu lagi…” ucap Sulli, ucapannya sangatlah tajam hingga menyayat perasaan Krystal. Melihat Krystal yang hanya diam, Sulli kemudian beranjak pergi meninggalkannya.

“Mungkin… Mungkin aku memang sudah dibutakan oleh perasaan cintaku kepadanya…” ucap Krystal begitu Sulli melewatinya, Sulli pun terdiam mendengar pernyataan Krystal.

“Tapi jika benar dia tidak mencintaiku lagi… aku akan menyalahkan seseorang yang sudah menyeretnya ke tempat ini… seseorang yang sudah merubahnya menjadi L… seorang pria dingin yang tidak kukenal…” ucap Krystal kali ini membalikan badannya menghadap ke arah Sulli.

“Dan pelakunya ya itu…..”

Ketika Sulli menoleh, iapun terkejut dengan Krystal yang sudah melemparkan tinjuan tangan kanannya ke arahnya.

DSIG!!!! Pukulan tangan kanan Krystal mendarat di wajah Sulli, membuat Sulli terhempas dan karena tubuhnya yang masih lemah iapun terjatuh. Meninggalkan bekas merah dan luka lecet di pipinya. Sulli menunduk dan meringis kesakitan.

“Kamu… kamu yang sudah mencuri dirinya dariku… CHOI JINRI!!!!!!!” bentak Krystal dengan suara amat kencang.

Sulli terdiam masih mengelus-elus pipinya, “Akupun terpaksa melakukan ini… melakukan ini demi dirimu..-”

=== bersambung ===


30 thoughts on “Silver Bullet : Chapter 6

  1. Aigoo~ interesting!!
    Pas part action aku jadi merasa itu beneran!
    Heechul keterlaluan pinternya一betul kata si Sungyeol-_-
    Ah, aku ngerti maksud dari mimpinya L!
    Jadi, L itu bukan ‘Oppa’-nya Soojung. Tapi ‘Oppa’ itu pasti sungyeol, kan?
    Lha terus, gimana caranya si L bisa nyasar ke Krystal gitu?-_-
    Kalo masalah sulli, aku masih ragu-ragu. Dia itu beneran ngelakukan itu buat Krystal, ato malah cinta ama L?
    Jadi, intinya L itu ga care lagi ama Krystal gara-gara itu? Ato mungkin si L menahan perasaannya karena bersalah *sinetron banget gw-_-*
    Sebenernya apa yang terjadi ama Krystal, sih? *ngacak rambut*
    Pasti ada yang salah di antara Krystal – Yeol – Sulli – L ini!
    Ditunggu part slanjutnya Oppa!! XD

    Like

    1. Aaaa akhirnya ada reader yang mengerti ini semua… Dan juga mengerti mengenai kasus oppa itu hihi… Kalo ada piala boleh aku kasih nih ke kamu…penghargaan… Hihi… Masih bingung kan? Kita tunggu part berikutnya aja ya… Hihihi…

      Like

  2. Akhirnya, keluar juga!! Yeyeyeyeye!!! FF nya keluar setiap hari senin ya, oppa? Soalnya setiap senin aku ngecek ke sini pasti udah ada new chap nya!! DAEBAK oppa!! I’ve fallen for your FF!! Sulli Jahat banget sih, bikin L jauh dari Krystal eonnie! Ntar bikin L jatuh cinta sama Krys eonnie lagi dong oppa! MyungStal shipper soalnya ^^ Ntar kan seru konflik nya.. Gomawo.. lanjut terus oppa!! HWAITING!!

    Like

  3. covernya kok vulgar gitu ya, oppa? merinding liatnya #plak

    overall, seperti biasaa,, selalu bagus dan daebak
    tp aku kurang ngerti maksud dari mimpi L itu. soalnya gak dibilang ini mimpi atau bukan… aiissh.. bingung
    tp yang bisa aku dpt, soal konflik antara krystal, sulli, dan L.

    dsini seungyeol gk terlalu heboh aah.. biasanya ngock perut >.<
    heechul,, kau memang oppaku yang paling aneh, chipnya ditelan, untung aja chip jadi gk kecerna. ckckck…
    oppa, nnt part selanjutnya seru"in donk dengan kekocakkan dan kehebatan seungyeol. aku fans dengan dia disini. kekeke~
    actionnya keren banget oppa… seruuu..

    update terus ya oppa. FIGHTING!!!! 😀

    Like

    1. Ahahah Covernya blom Vulgar itu masih biasa hehehe…

      Soal yang mimpi itu, itu bukan mimpi tapi L yang kembali terkenang akan masa lalunya… Hehehe…

      Ini kan 4 pemain utama, jadi saya usahain bagi2 porsi tampil mereka hehehe… Kalau semuanya keluar nanti ga seru dong hehehe…

      Like

      1. belum vulgar?? aaa oppaaaa.. aku gregetan ngeliatnya.

        oppa, boleh req gak? bisa gak kalau disini dikasih moment seokyu, soalnya aku wires banget. begitu liat ada cast seo dan kyu, pasti inginnya mereka jadian. tapi terserah oppa sih.. toh ff punya oppa… jadi oppa aja yang nentuin. hehehe 😀

        Like

  4. Akhirnya action keluar. Oppa knp krys jd jahat gitu sih
    Endingnya krysyeol ya oppa. Banyakin juga actionnya

    Like

  5. PYUH, pasti sakit tuh pipi Sullie eonni.. pukulan Krystal eonni kan mematikan.. ^^
    Masa lalu mereka ber3 bikin puyeng. Myungsoo oppa msuk NICT thu gara-gara Sulli eonni apa gimana seh? bingung..
    Heechul oppa, keren dhe pemikirannya. SungYeol oppa juga bisa ajah memahami jalan pikiran Heechul oppa..
    Ditunggu kelanjutannya, Oppa..
    Keep Writing! Fighting! ^^

    Like

    1. Krystal disini kan bsa ngegulingin Sungyeol… Jadi bayangkan aja kalau kena pukulan dia hehehe… Krenyes2 deh pasti hahahha…

      Sungyeol masuk NICT karena Krystal, Krystal masuk NICT karena Myungsoo… Sulli? You’ll know it later!, hehehe

      Like

  6. ntar L dibuat suka sm krys lagi aja ya oppa, biar rada seru gitu.
    oh iya, di part ini sungyeol nya dikit bgt ya?

    Like

  7. seru banget pas action’y…
    Thor, ceritanya setiap part di panjangin dikit napa,kaya baru baca masa uda brsambung… ke ke ke…
    Di tunggu kelanjutannya… Hwaiting^^

    Like

    1. Ini sudah panjang loh… Satu chapternya di 5000 kata kalo pindahin ke word udah sekitar 13 halaman hihi… Mau aku buat jadi 26 halaman…? Hehehe

      Like

  8. bener-bener dah kayak di bioskop
    asli kayak nyata , sampe gak sadar waktu baca ini ff
    penasaran banget lanjutannya
    sudah tak bisa berkata kata lagi mulut ini
    terpana, terharu, semuanya menjadi satu …
    di tunggu kelanjutannya OPPA

    Like

  9. seru bgt min … sulli ga jahat dech kayaknya .. oppanya Krystal waktu kecil mungkin Sungyeol .. L ma Sulli aja min ..Krystal terlalu emosional *peace* ..
    lanjutannya jgn lama – lama yahh *mukamelas* 😀

    Like

  10. hyaaa oppa udah publish :3
    mianhae baru sempet komen, padahal bacanya udah dari kemarin. actionnya bener-bener keren, aku kayak nonton IRISH, apa lagi yang pas Ren ketembak jadi inget yuki *adegan di mobil yang yuki ditembak TOP*
    itu Ren cowok yah? gyuri kara kah? terus ada hyuna 4minutes juga?
    itu waktu flashback masalalunya L, si L-nya mimpi dalam komanya yah oppa?
    Jadi sulli-krys-L punya masalalu bersama yah, dulu L pacarnya krys terus sekarang L sama sulli. Maksudnya sulli mau ngelindungi krystal dari oppa palsu = L gitu yah? eh malah sulli jatuh cinta sama L dan L juga suka sulli? eh… makin kompleks.
    penasaran jadinya, aku tunggu senin depan oppa 😀

    Like

  11. Makin seru nih 😀
    Keren, jempol deh buat ff ini.
    Akhirnya heechul nggk mati *nangis terharu *plak** aku ngira itu eunhyuk lho *ngarep bgt klo ada hyuk* trnyata ren 😀

    Yg tmn msa kecil krystal itu seungyeol ya? Jdi L itu ngaku” (?) Tmn msa kecilnya krystal ya.

    Ditunggu part selanjutnya \(^o^)/

    Like

  12. Konfliknya makin kesini makin bikin geregetan !! Aku baca nya smbil gigir bibir saking tegangnya. Berharap nnti endingnya bakal yeolstal aja deh. Cs ikut sakit hati sama sikap nya myungsoo ke krystal. U,u cinta segitiga emg bikin org jd gelap mata. Oya oppa, follback twitter ku dong @HELLOSIKSIN

    Like

  13. yaa ampuun, jd ternyata L itu ngebohongin krys atau gimana?
    dia pura2 jd temen kecilnya krys, trus disadarin sama sulli.
    akhirnya L ninggalin krys .. gitu bukan ya?
    hehe *akusotoy*
    tapi, asli .. ini seru banget

    Like

Leave a comment