[Freelance] The One I Love #1


Title : The One I Love // two of two

Author : WonAhHwang407 ( http://www.wonahhwang407.wordpress.com )

Genre : Romance , angst,  tragedy.

Rating : PG 15

Main Cast :

  • Lee Donghae       >>       Donghae
  • Im Yoon Ah            >>        Yoona
  • Yoon Seung Ah         >>          Seung Ah
  • Jang Geun Seuk           >>           Geun Seuk
  • Etc (Super Junior, SNSD)

Length : Two-shot    

 

Nice-Wallpapers-2yyyhujki

 Jangan Lupa.. TINGGALKAN JEJAK!!

>[[[NO BASH.. NO PLAGIAT]]]<

 

Mobil merah itu melaju pelan. Terlihat bulir-bulir air mata mulai jatuh dari mata bulat yeoja itu. Sesekali ia mengusapnya dengan telunjuknya. Menangis dalam isakan yang ia tahan.

 

SREEETTTTT

 

Tiba-tiba saja mobil itu menepi dan berhenti di sana. Yeoja itu menelungkupkan wajahnya ke atas setir mobilnya. Kembali menangis.

 

Hiks.. Hiks.. ia terus saja menangis. Bayangannya dalam kaca mobil depan terlihat buram karena uap air yang menempel di kaca itu. Udara di luar sana begitu dingin. Beranjak dari setirnya. Ia mulai sesenggukan. Matanya beralih menuju cahaya lampu-lampu di ujung sana, di ujung sungai Han. Sorot matanya begitu nanar dengan pandangan kosong tangisnya membuat air matanya semakin deras.

 

“Oppa..” lirihnya.

 

Bulir-bulir itu jatuh lagi. Lagi telunjuknya menyekanya.

 

“saranghamnida.. jeongmal saranghamnida”

 

Yeoja itu sesenggukan. Mata nanarnya masih melihat lampu-lampu di ujung sungai itu. Tepat di seberang sana. Donghae melihat riak air yang bergetar pelan. Ada sedikir rasa gundah terpancar dari wajahnya, meskipun begitu ia tetap terlihat tegar.

 

Bukankah ini semua pilihannya? Mengapa ia harus gundah? Bukankah ia sendiri mengatakan tak selamanya jalan itu lurus!?

 

Riak air sungai itu semakin hebat, bergetar lebih besar dengan datangnya angin. Mantel hitamnya  itu semakin ia rekatkan. Menghela napasnya, uap air terlihat keluar dari helaaan itu. Ia menggerakkan kakinya meninggalkan tempat itu.

 

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

“eonni.. Geun Seuk oppa datang mencar..”

 

Seohyun menghentikan kata-katanya, melihat mata Yoona sembab.

 

“eonni.. gwenchana?” tanyanya kemudian.

 

Sedikit senyum terlihat di wajah manis Yoona.

 

“gwenchana.. bilang saja aku keluar jika aku tidak ada, aku tidur dulu, oh ya.. apa Yuri eonni sudah pulang?”

 

Seohyun mengangguk, sulit membuka mulutnya untuk bicara lagi. Jarang ia melihat Yoona seperti sekarang ini.

 

“jangan seperti itu, ini sudah malam Seo tidurlah,” pesan Yoona kemudian melangkah menuju kamarnya.

 

“eonni.. ada apa denganmu?” gumam Seohyun, pelan.

 

Yoona memutar knop pintu kamarnya pelan. Tampak Yuri tengah bersandar sambil membaca sebuah majalah pada sofa di sudut kamar itu. Mendengar seseorang memutar knop pintu kamarnya sontak Yuri menurunkan majalah yang ia baca. Baru saja ia akan membuka mulutnya semuanya tertahan saat melihat mata sembab Yoona, ia malah beranjak dari tempatnya.

 

“Yoongie~ ige mwoya?” tanyanya, panic. Telunjuknya menyentuh pipi Yoona, dekat matanya yang sembab.

 

“eonni..”

 

Yoona memeluk Yuri saat itu juga. Ia kembali menangis di pelukannya.  Yuri mengusap pelan punggung Yoona. Membiarkan dongsaengnya itu meluapkan sedihnya dalam tangisnya.

 

Yoona melepas pelukan itu lalu menghapus air matanya itu lagi.

 

“eonni..” panggilnya lagi dengan nada sesenggukannya.

 

Yuri melihatnya penuh tanya.

 

“aku..” Yoona menelan salivanya, terlihat berat.

 

“aku.. Donghae oppa..”

 

Bulir itu jatuh lagi

 

“sudah tidak ada hubungan” ucapnya parau.

 

Mulut Yuri hampir terbuka lebar karena itu.

 

“kau.. ini bercanda Im Yoon Ah?” tanyanya, merasa tak mungkin dengan hal yang terjadi.

 

Yoona menggeleng lemah.

 

“ia meminta.. dan ini untuk yang pertama kalinya ia meminta dan.. ia bilang ini terakhir kalinya” ucap Yoona lagi.

 

“Yoona” panggil Yuri.

 

Yoona menyeka air matanya.

 

“gwenchana.. ini permintaannya, mungkin seperti yang ia katakan ia sudah tak memiliki rasa padaku” jelas Yoona.

 

“kau bisa dengan semua ini?” tanya Yuri.

 

Dengan terpaksa Yoona membuat lengkung manis namun terkesan pahit di bibirnya.

 

“aniyo.. aku tidak bisa, perlahan mungkin bisa, semua ini terus bergulir.. sekarang, aku akan focus pada comeback kita” jawab Yoona, suaranya sangat kecil. Andai ada suara lain di kamar itu mungkin saja suaranya takkan terdengar.

 

“aku tak menyangka.. bukankah ia masih sangat baik di hari ulang tahunmu” seru Yuri lagi.

 

“benar.. ia sangat baik, tapi apa eonni tahu? Donghae bilang, mulanya ia ingin mengatkan ini di hari itu tapi karena aku sedih dan bahagia saat itu ia tak melakukannya, ia bilang ia masih punya hati untuk mengerti keadaan” ucap Yoona.

 

“ada apa dengannya?” rutuk Yuri, kesal pada Donghae.

 

“ia sepertinya menyukai Seung Ah eonni” ujar Yoona.

 

“MWO?”

 

“ne.. aku melihatnya, dan aku rasa seperti itu”

 

“uljima Yoong..”

 

Yoona tersenyum lemah “aku baik-baik saja eonni.. aku ganti baju dulu”

 

Yuri melihat Yoona yang mengambil piyama dari lemari coklatnya. Melangkah menuju kamar mandi.  ia melihat pada jendela kamarnya saat Yoona masuk ke dalam kamar mandi.

 

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

“aku pulang” seru Donghae, melangkah memasuki dorm. Pintu dorm di belakangnya menutup otomatis.

 

“Seung Ah noona mencarimu?” seru Sungmin langsung saat melihat Donghae.

 

“benarkah? Apa dia sudah lama pulang?” tanya Donghae, tidak seantusias kemarin-kemarin.

 

Eunhyuk yang melihat hal itu hanya mengendus pelan lalu kembali focus pada psp di tangannya.

 

“aku menang” Kyuhyun bersorak dan melihat puas pada Eunhyuk.

 

“Ya! Aku tak focus tadi, palli main lagi kali ini aku pasti menang” seru Eunhyuk. Ia terlihat sangat bersemangat bermain.

“baiklah.. main lagi”

 

~~Donghae POV~~

 

Aku merasa ada yang salah dengan Eunhyuk, ia tak menyapaku saat tiba tadi. ada apa dengannya?

Apa ia masih kesal karena kejadian kemarin malam? Tapi.. hubungan ini aku yang menjalani kenapa ia marah?

 

“kau sudah pulang?” suara Eunhyuk terdengar. Ia masuk dan menutup pintu yang baru saja ia buka.

“kau tak melihatnya..” jawabku dengan nada bercanda.

“oh..” jawabnya singkat.

 

“Eunhyuk-ah.. aku sudah melakukannya”  ucap Donghae kemudian.

 

“kau sudah melakukannya? Syukurlah..” sahut Eunhyuk tanpa ekspresi.

“Ya! Kenapa kau bersikap seperti itu?” ujar Donghae.

 

“agh.. sudahlah aku bilang kau sudah dewasa, aku lupa.. kau bebas menentukan keputusanmu” jelas Eunhyuk.

 

“Lee Hyuk Jae..”

“semuanya terserah padamu” seru Eunhyuk, memberikan deathglare-nya pada Donghae. Ia menghempaskan tubuhnya ke atas ranjangnya.

 

Donghae menyipitkan matnya, melihat tajam pada Eunhyuk.

 

“aku bilang semua terserah padamu.. jangan kesal padaku” seru Eunhyuk dari balik selimutnya.

 

“aku tak boleh kesal padamu, tapi kau sendiri kesal padaku” cecar Donghae.

 

“kau merasa seperti itu?” balas Eunhyuk dan beranjak dari tidurannya.

 

“ne..”

 

“kau..” telunjuk Eunhyk mengarah langsung pada Donghae.

 

“pikir saja sendiri” seru Eunhyuk kemudian menutup seluruh badannya dengan selimutnya.

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

Yoona berjalan melewati koridor di gedung SMentertaiment. Tampak bayangannya memantul di cermin di dinding-dinding  itu.

 

“eonni..” panggil seorang yeoja. Yoona memutar kepalanya melihat padanya.

 

“ah.. Wona-ya” panggilnya.

 

Yeoja itu tersenyum.

 

“kau melatih lagi hari ini eonni?” tanya yeoja itu, Wona.

“ani.. eonni hanya ingin berjalan-jalan di sini, terkadang rindu juga masa-masa training” jelas Yoona.

“aku bosan, kapan aku debut..” keluh Wona.

“sabar.. pasti sebentar lagi kau debut, kau punya bakat” seru Yoona, mengacak rambut yeoja di depannya.

 

“kau juga masih muda, mungkin saja Soo Man seosangnim menunggu kau berumur seperti saat IU memulai debutnya”

“benarkah?”

 

Yoona mengangguk.

 

“baiklah.. terima kasih, eonni.. aku harus ke ruang dance, annyeong” seru Wona, melambaikan tangannya dan ia semakin jauh dari tempat Yoona.

 

Yoona melihat tingkahnya. Ia bertemu dengannya 3 bulan yang lalu, saat ia pertama kali melatihnya dance. Yeoja itu cepat akrab dengannya, membuat Yoona dekat dengannya.

 

Yoona kembali melangkah. Beberapa orang menyapa.

 

“Yoona-ssi” panggil seseorang lagi.

 

Yoona melihat ke arahnya. Seorang namja dengan mata sipitnya. Ia tersenyum, Yoona membalasnya dengan senyum juga.

 

“Geun Seuk-ssi.. bagaimana bisa kau ada di sini?” tanya Yoona, heran.

 

“aku ke dormmu tapi leadermu bilang kau ke sini jadi aku menyusulmu” jawab Geun Seuk dengan cengirannya.

 

“ah.. bukankah itu Jang Geun Seuk..” seru seorang training.

 

Geun Seuk memberinya salam, menundukkan sedikit kepalanya padanya.

 

Tiba-tiba saja beberapa taraining yeoja yang lainnya datang.

 

“oppa.. bolehkah kami meminta tanda tanganmu”

“oppa.. boleh kita berphoto?”

 

Geun Seuk menanggapinya dengan anggukan. Yoona di sampingnya menanggapinya dengan senyum. Ia melihat seorang yeoja hanya berdiri diam melihat tingkah teman-temannya, ia tersenyum lalu menghampirinya.

 

“Wona-ya..”

“ah.. eonni..” sadar Wona yang semula diam.

“kau tak ikut minta tanda tangan atau photo?” tanya Yoona.

 

Wona menggeleng

 

“aku tak suka Geun Seuk oppa, aku seorang ELF” jelas Wona.

“oh.. kau suka siapa?” tanya Yoona.

 

“Lee Donghae.. Donghae oppa” jawab Wona dan tersenyum kemudian.

 

Yoona diam, ia baru saja mendengar nama namja yang membuatnya menangis semalam.

 

“eonni.. kenapa diam?” tanya Wona.

“ah.. ani” jawab Yoona, memaksa tersenyum.

 

Wona tersenyum simpul.

 

“aku tahu.. pasti Yoona eonni punya hubungan special dengan Donghae oppa” tebak Wona, sedikit menggoda.

 

“kau..?  Tidak” jawab Yoona, mukanya bersemu merah.

 

“jujurlah eonni.. kau tidak tahu aku shipper couple kalian berdua, tapi tenang saja, aku selalu menjaga privasi kalian” goda Wona.

 

Yoona menggeleng.

 

“ani.. kami sudah tak memiliki hubungan lagi” jelasnya.

 

“eonni..” pekik Wona.

“ini benar Won Ah Hwang, percaya padaku.. aku sudah tidak punya hubungan lagi dengan Donghae” jelas Yoona, sekarang ada raut sedih di wajahnya.

 

‘kau terlihat sedih eonni.. mian” ucap Wona.

“gwenchana” jawab Yoona. Lagi-lagi dengan senyum paksaannya.

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

“CUT” potong sutradara itu. Ia meringis kesal.

 

“Ya! Lee Donghae apa yang terjadi denganmu, eoh?” rutuk sang sutradara.

 

“mianhe..” ujar Donghae, menundukkan kepalanya pada sang sutradara.

“kita break sebentar mungkin kau lelah” ujar sang sutradara.

 

Donghae berjalan menuju kursi di bawah tenda di dekat tempat syutingnya. Memijit-mijit kepalanya yang sepertinya terasa pusing.

 

“Gwenchana?” tanya Seung Ah, langsung duduk pada kursi di dekatnya.

“ne.. gwenchana” jawab Donghae. Menghentikan aktifitas tangannya.

“minumlah..” ujar Seung Ah memberikan sebotol air mineral pada Donghae. Donghae mengambilnya lalu meminumnya.

“gomawo” ucapnya.

“kau sedang punya masalah?” tanya Seung Ah.

“tidak ada” jawab Donghae.

“kalau begitu bersikaplah seperti kemarin” ujar Seung Ah lagi.

“ne” jawab Donghae, pelan.

 

“Bailkah.. kita mulai lagi, limat belas menit kemudian” teriak sutrdara itu.

 

~~Donghae POV~~

 

Ya! Kenapa aku jadi lemas seperti ini. Akibatnya aku harus mengulang beberapa adegan dan itu harus berulang kali karena hasilnya yang tak baik karena aku yang seperti ini.

 

Aku sangat senang dalam penggarapan film ini, kenapa sekarang aku seperti ini? Bukankah di sini ada Seung Ah noona, tapi kenapa sekarang aku tak se-se-na-ng kemarin?

 

“sebaiknya kita makan siang dulu” ujar Seung Ah tiba-tiba sejak diam dari tadi.

“ne.. aku ke belakang sebentar”

 

Ku lihat Seng Ah mengangguk. Dengan cepat aku keluar dari tenda ini. Berjalan menuju kamar mandi yang berada tak jauh dari tempat ini. Para kru terlihat mempersiapkan alat-alat untuk adegan selanjutnya.

 

Tiba-tiba saja mataku beralih pada poster di pinggir jalan sana. Tampak poster itu memperlihatkan photo Jang Geun Seuk dan …. Dia di film Love Rain.

Huft.. ingat.. kau sudah memutuskannya, kenapa harus tak suka melihat itu?

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

~~Author POV~~

 

“Yoona-ya, bisakah kau menemaniku?” pinta Taeyon saat mereka berdua – Yoona dan Taeyon – menonton TV bersama. Yoona melihat ke arahnya.

“menemanimu kemana, eonni?” tanya Yoona.

“sst..” Taeyon meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya.

 

“mendekat” perintahnya pada Yoona.

 

Yoona mendekat ke arahnya, Taeyon mendekatkan wajahnya kea rah Yoona lalu membisikkan sesuatu di telinganya.

 

“tapi..” Yoona terhenyak.

 

“ayolah!! Sekali saja, sekarang yang memiliki hubungan dengan mereka hanya kita  berdua” pinta Taeyon lagi, mengatupkan kedua tangannya di depan dadanya.

 

Yoona diam, ia sadar belum ada yang tau bagaimana hubungannya dengan Donghae sekarang kecuali Yuri.

 

“baiklah eonni..” ucap Yoona kemudian.

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

Di sinilah Yoona dan Taeyon sekarang, di ruang tamu dorm Super Junior. Hanya ada Leeteuk dan Kangin yang menemani mereka, member yang lain tak ada di dorm.

 

“pertama kalinya bertemu denganmu lagi Kangin oppa..” ucap Yoona, memberikan senyumnya pada Kangin.

“banyak kerjaan yang harus aku selesaikan selesai wamil, bagaimana kabarmu?” tanya Kangin.

“baik oppa..”

 

“oh ya.. aku lupa, ini makanan untuk kalian” seru Taeyon, memberikan sebuah kotak biru pada Leeteuk.

 

“waahh.. kau baik sekali chagiya..” seru Leeteuk membuat pipi Taeyon bersemu merah.

 

Sedang Yoona tersenyum tipis dan menyenggol bahu Taeyon.

“dia memang selalu baik, Park Jung Soo” ujar Kangin.

 

“Ya! Panggil aku Leeteuk, cepat” titah Leeteuk, tak suka kangin memanggil nama aslinya itu.

“haha.. kau ini, baiklah.. Leeteuk” ujar Kangin lagi. Leeteuk tersenyum puas.

 

“ah.. kau mencari Donghae pasti, Im Yoon Ah” seru Leeteuk.

“kau sudah resmi dengan Donghae, Yoona-ssi” pekik Kangin.

 

Yoona diam, Ia tidak tahu harus menjawab apa. Tangannya meremas-remas ujung rok yang ia kenakan.

 

“Yoong.. kenapa kau diam?” tanya taeyon, heran melihat tingkah dongsaengnya itu.

 

“itu.. kami sudah putus” jelas Yoona pelan, namun terdengar jelas oleh mereka di tempat itu.

 

“MWO??” pekik Taeyon dan Leeteuk bersamaan.

 

“ne.. kami sudah putus eonni, oppa” jelas Yoona lagi.

 

“bagaimana bisa.. kau tahu, kalian itu pasangan terserasi setelah kami, kami juga belajar dari hubungan kalian, Ya! Kenapa kalian bisa putus!?” rutuk Leeteuk.

 

Taeyon melihat sedih pada dongsaengnya itu.

 

“jadi karena itu kau mulanya tak mau ikut kemari” gumam Taeyon.

 

“gwenchana.. semuanya sudah berlalu, kita tetaplah teman sekarang” Yoona mencoba menghibur dirinya sendiri. Kangin diam tak banyak mengerti karena ia selama ini wamil.

 

“aku pulang” seru seseorang.

 

Mereka melihat kepadanya. Ia yang mengenakan kaos abu itu menghentikan langkahnya. Ia melihat heran pada mereka yang duduk di ruang tamu.

 

“annyeong haseyo~” sapanya, menundukkan sedikit kepalanya.

“annyeong” balas mereka.

 

“Taeyon-ah.. Yoona-ah kapan kalian kemari?” tanya ia, namun terdengar kaku.

“tidak terlalu lama” jawab Taeyon cepat, mengerti keadaan canggung yang terlihat pada wajah ia dan Yoona.

 

“aku ke kamar dulu, capek selesai syuting..” jelasnya.

 

“kau tak ingin berkumpul sebentar dengan kami, Donghae-ah?” tanya leteuk padanya –  Lee Donghae.

 

Donghae menggeleng.

 

“tidak hyung” jawabnya lalu meninggalkan mereka.

 

“sepertinya kami harus pulang oppa..” ucap Taeyon kemudian.

“kami belum membuatkanmu minum, kau serius ingin pulang?” tanya kangin.

“diamlah sebentar, chagi” ucap leeteuk.

“terima kasih oppa.. tapi aku rasa kami harus pulang” jelas taeyon, melirik kea rah Yoona.

 

“oh.. baiklah” akhir Leeteuk.

 

Leetuk dan Kangin mengantar mereka sampai depan dorm.

 

“hati-hati” pesannya.

 

“ne~ annyeong oppa”

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

~~Yoona POV~~

 

Biarlah.. biar saja yang lain tahu. Memang ini adanya sekarang, seperti yang ia katakan, ‘tidak ada lagi YoonHae couple’

 

“Yoong`,  gwenchana?’ tanya Taeyon saat kami tiba di dorm.

 

Aku hanya mengangguk pelan.

 

“duduklah…” ujar Taeyon, mendudukkanku pada sofa terdekat.

 

“ada apa dengan Yoona?” tanya Jessica, sepertinya ia baru saja kembali dari dapur.

“memangnya Yoona kenapa?” heran Sooyoung, menyusul Jessica di belakang.

 

Semakin mereka seperti ini padaku, aku merasa semakin lemah. Lalu sekarang.. apa yang mengetahui ini akan bertambah, aku dan Donghae sudah putus.

 

“Yoong, gwenchana?” tanya Hyoyeon. Ia langsung duduk di dekatku.

 

Aku mengangguk lemah.

 

“eonni.. kenapa kau terlihat seperti tadi malam lagi?” tanya Seohyun.

 

“ada apa dengan Yoona kita?” seru Tiffany.

 

Oh.. aku mohon, jangan buatku aku semakin sedih dengan seperti ini. Tak dapat ku tahan, air mata seperti tadi malam jatuh tak terbendung.

 

Taeyon merangkulku lalu menyandarkanku di bahunya. Aku terisak.

 

Bagaimanapun juga aku masih mencintai Donghae? Sakit.. sangat sakit saat aku harus berpisah dengannya.

 

“eonni..”

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

~~Author pov~~

 

“jadi kau sudah putus dengannya?” tanya Leeteuk pada Donghae saat mereka – member Super Junior – kumpul di ruang tengah.

 

Donghae mengangguk pelan dan menyibukkan dirinya dengan Hp-nya.

 

“hyung.. kau serius, kau tak menyesal? Banyak sekali yang menginginkan Yoona kau tahu? Bahkan Lee Seung Gi pun sampai terlihat tak suka padamu karena kau dengan Yoona, lalu sekarang kau putus dengannya? Sayang sekali” ucap Ryewook.

 

“kalian punya masalah?” tanya Sungmin.

 

Donghae menggeleng.

 

“mereka tak punya masalah, tapi ada yang ingin membuat celah masalah” seru Eunhyuk tiba-tiba.

 

“Ya! Apa maksudmu? Aku tak bermaksud seperti itu” seru Donghae menimpali.

 

“perempuan itu memiliki hati yang sangat lembut, mereka terlihat kuat tapi kau tidak tahu mereka sangat rapuh..” ujar Eunhyuk dengan nada meremehkan.

 

“aku tahu.. justru karena itu aku tak mau membuatnya terlalu lama karena aku tahu itu akan lebih sakit” balas Donghae.

 

“ada apa dengan EunHae?” seru Shindong pelan.

 

“kalian.. tenanglah” seru Siwon, menengahi.

 

“kau tak memikirkannya dengan otakmu, kau sudah bersama dengannya lima tahun lalu hanya karena kau bilang tak ada desiran saat bersamanya kau tak mencintainya lagi, kau bodoh Lee Donghae, sangat bodoh”

 

“Ya! Ini adalah hubunganku, yang menjalaninya adalah diriku lalu kenapa harus kau yang marah?”

 

“aku tahu.. tapi, aku peduli padamu, aku juga pernah merasakan itu, aku tahu.. itu hanya perasaan bosan bukan tidak ada cinta lagi” ujar Eunhyuk.

 

Donghae diam, napasnya memburu.

 

‘Lalu? Sekarang kau ingin aku seperti apa, hah?” tanya Donghae, lantang.

“bukankah aku sudah bilang, kau sudah dewasa tentukan sesuai dengan yang menurutmu benar, bodoh” seru Eunhyuk lalu meninggalkan ruangan itu.

 

Semuanya diam. Sibuk dengan pikran mereka masing-masing.

 

“Donghae-ya?” panggil Siwon.

 

“diam!!” seru Donghae kemudian menyusul Eunhyuk ke kamarnya.

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

~~Yoona POV~~

 

“eonni.. benar kau tak ada jadwal hari ini?” tanyaku pada Yuri yang berdiri di depanku.

 

Ia mengangguk pasti.

 

“baiklah, kita jalan-jalan.. hari ini aku akan memulai lembaran baru, aku akan melupakannya” aku yakin dan aku harus berusaha melupakannya.

 

“kau yakin ini akan berhasil?” tanya Yuri tiba-tiba.

 

“Ya! Eonni, bukankah ini usulmu tadi malam? Kenapa sekarang kau ragu?”

 

“aku rasa, ng.. sedikit ragu”

 

Eonni.. kau membuat semangatku memudar.. ah… ani, aku harus bisa, melupakannya

 

“percayalah padaku eonni, aku pasti bisa”

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

~~Author POV~~
Kaca hitam menghiasi wajah Yuri sedangkan Yoona menggunakan kaca mata cokelatnya. Mereka juga menggunakan  topi berwarna hitam. Memasuki toko-toko dan mencoba baju di sana. Mereka tertawa lepas. Terlebih lagi Yoona.  Sampai saat ini, tak ada satu pun orang yang mecurigai mereka –  mencurigai mereka adalah member SNSD. Mereka akan kesulitan jika ada yang tahu mereka adalah member SNSD.

 

“eonni, aku lapar” rengek Yoona saat mereka keluar dari sebuah toko.

“lestoran dimana, ya?” Tanya Yuri, seperti bergumam sedang kepalanya melihat sekelilingnya, mencari keberadaan tempat yang ia maksudkan.

 

“sepertinya itu, eon” seru Yoona, menunjuk pada sebuah tempat di seberang jalan. Terlihat tulisan ‘Café & Resto’ di papan nama tempat itu.

 

“kau betul Yoong, kajja..” seru Yuri, menarik tangan Yoona menuju seberang jalan. Untung saja waktu itu lampu hijau untuk pejalan kaki.

 

Mereka memilih duduk pada kursi dekat kaca yang membatasi tempat itu dengan luar. Mereka masih tak melepas topi dan kaca mata mereka.

 

“kau pesan apa?” tanya Yuri.

“terserah eonni saja, aku pasti akan memakannya” jelas Yoona.

 

“dasar, baiklah aku pesan steak saja, apa kau mau?” tanya Yuri lagi.

“hanya itu, eon? Kau tak kasihan pada perutku”

“haha.. aku sedang tak ingin banyak makan Yoong, kalau begitu kau pesan apa?”

“aku steak, seafood dan sayurnya…” Yoona memutar kepalanya melihat sekeliling tempat itu.

 

“Donghae!!”

 

“mwo? Kau mau sayur Donghae?” pekik Yuri.

 

Ia mendapati Yoona yang tengah terkejut menatap kea rah pintu. Mengikuti arah tatapan Yoona.

 

“Donghae?” bisik Yuri lagi.

“bukankah itu Seung Ah eonni?” tanya Yuri. Yoona masih melihat kea rah tsb. Ia menggeleng pelan. “aku tidak tahu”

 

“aku pesan itu saja eonni” jelas Yoona kemudian mengalihkan perhatian menuju Yuri.

“jeongmal?” tanya Yuri, mengangkat sebelah alisnya.

“hmm..” jawab Yoona seraya mengangguk.

 

“Yoong, gwenchana?” tanya Yuri, khawatir.

“gwenchana eonni, aku kan sudah bilang aku akan melupakannya” jeals Yoona, bibir manisnya melengkung tipis. Ia mencoba tersenyum, namun sayang.. senyum itu tak semanis biasanya, senyum itu terkesan paksaan.

 

“baiklah, semoga kau bisa” ujar Yuri lalu  menekan bel di atas meja itu.

 

Tak lama kemudian seorang pelayan mendatangi mereka. Pelayan itu tersenyum kea rah mereka. Yuri membalasnya dengan senyum juga. Namun Yoona tidak – ia tengah melihat kea rah luar.

 

Yuri memesan sesuai perbincangan mereka tadi namun menambah jus jeruk untuk minumnya dan jus strawberry untuk Yoona. Yoona masih melihat kea rah luar. Yuri tak membuka mulutnya untuk berbicara. Ia membiarkan dongsaengnya itu melampiaskan  apa yang ia rasakan dalam diamnya.

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

Makanan mereka sudah habis. Mereka hendak meninggalkan tempat itu.

 

“Yoo.. Yoona” sapa seseorang dengan kaku saat mereka melewati pintu. Saat itu juga sang penyapa akan keluar dari tempat itu.

 

Yoona tersenyum. “selamat sore Lee Donghae” sapanya balik.

 

Terlihat wajah khawatir pada Yuri. Bagaimana jika dongsaengnya tak bisa menahan sakitnya di depan namja itu?

 

“annyeong Seung Ah eonni” sapa Yoona lagi pada yeoja di belakang Donghae. Sung Ah tersenyum kaku.

 

“kami harus pergi dulu, annyeong” seru Yoona dengan seenyuman lagi.

 

Yoona membungkukkan badannya kea rah mereka yang diikuti oleh Yuri.

 

“Yoong..” panggil Yuri saat mereka masuk dalam sebuah taxi.

 

“kantor SMent, ahjussi” ujar Yoona.

 

“Yoona-ah” panggil Yuri lagi.

 

“waeyo eonni?” tanya Yoona namun tak melihat kea rah eonni-nya itu, ia memilih melihat lurus kea rah depannya.

 

“kau tak ingin menangis?” tanya Yuri lagi.

 

“ani.. aku tidak ingin” jawab Yoona.

“jeongmal?” tanya Yuri lagi.

“ne” jawab Yoona lagi.

 

Taxi itu terus melaju pelan. Membelah jalan kota seoul. Langit mulai menjingga, membuat cahaya keadaan di jalan itu menjadi keperakan.

 

“gomawo ahjussi” seru Yoona setelah memberikan uang bayarnya. Ahjussi itu tersenyum. Ia  berbalik lalu melangkah menuju kantor SMent yang berada tak jauh dari tempatnya.

 

“apakah ia benar-benar akan melupakan Donghae?” bisik Yuri, pelan.

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

“Donghae-ssi” panggil Seung Ah saat mobilnya berhenti di depan apartement  Super junior. Donghae menengok ke arahnya. “waeyo?” tanyanya.

 

“mianhe aku sedikit lancang, kau dan Yoona sedang bertengkar?” tanya Seung Ah.

 

Donghae tersenyum kaku lagi. “kami tidak bertengkar noona, kami putus” jelas Donghae.

 

“mwo?”

“ne, itu benar noona, aku masuk, terima kasih sudah mengantar” ucap Donghae lalu meninggalkan mobil itu.

 

Seung Ah masih diam. Menatap punggung Donghae yang semakin menjauh yang kemudian menghilang saat melewati pintu.

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

“aku pulang” seru Donghae pelan saat pintu dorm itu terbuka. Dorm tengah sepi. Hanya ada Shindong dan Eunhyuk yang tengah berbincang di ruang tengah.

 

“selamat datang” seru Shindong sedang Eunhyuk hanya diam saja. Donghae tersenyum ke arah kedua hyungnya namun tetap saja Eunhyuk tak membalasnya.

 

“aku ke kamar dulu” seru Donghae lagi.

 

“chakkaman, kau tak mau lihat majalah hari ini?” tanya Shindong.

 

Donghae menghentikan langkahnya lalu melihat kembali kea rah mereka – Shindong dan Eunhyuk. Shindong melihatnya dengan kedua alisnya yang bertatut sedang Eunhyuk masih saja – cuek padanya, ia tengah memainkan Hp-nya.

 

“apakah beritanya bagus?” tanya Donghae.

 

“a.. ani.. tapi penting untuk kau tahu” jawab Shindong.

 

Kini sebelah alis Donghae terangkat, matanya memincing kea rah Shindong.

 

“ini.. lihat saja” ujar Shindong, meletakkan majalah yang ia pegang ke atas meja.

 

Eunhyuk segera beranjak dari duduknya. “eoddiseo?” tanya Shindong.

 

“ke kamar” balas Eunhyuk, dingin.

 

Donghae memperhatikan tingkah hyung kesayangannya itu namun tetap saja, Eunhyuk tak memperhatikannya ia tetap acuh meninggalkannya. Donghae melangkah menuju tempat Shindong. Kemudian mengambil majalah itu dari atas meja.

 

‘Jang Geun Seuk mengunjungi Im Yoon Ah ke dorm dan manajemennya’

 

DEG…. Mata Donghae membelalak kea rah majalah itu.

 

“kau baca saja, aku harus bersiap-siap untuk acara nanti sore” ujar Shindong kemudian meninggalkan Donghae.

 

Donghae masih membelalakkan matanya  kea rah majalah itu.  Ia membuka majalah itu lalu berhenti pada halaman berjudul ‘apakah ada cinta di syuting Love Rain?’

Perlahan ujung majalah itu mengkerut, tangan Donghae mencengkram-nya. Marah!! Begitulah ia sekarang. Rasa tak terima dan cemburu ia rasa.  Tapi apa masih berhak ia seperti itu? Bukankah dia dan Yoona sudah putus.

 

“jangan merusak majalah itu, aku membelinya dengan uang” seru seseorang dari arah masuk ruangan itu. Sontak saja Donghae melihat ke arahnya.

 

“Eunhyuk hyung” pekiknya.

 

“jangan merusaknya” seru Eunhyuk lagi.

 

“tapi hyung berita in – “

 

“kau tak berhak ikut campur dengan berita itu”  potong Eunhyuk.

 

“hyung..” lirih Donghae.

 

“bukankah kalian sudah putus? Dan yang memutuskan itu dirimu, jadi sekarang Yoona berhak menjalin hubungan dengan siapa pun” jelas Eunhyuk.

 

“hyung..” setitik air mata mulai jatuh dari matanya. Eunhyuk memalingkan penglihatannya. Ia tak suka melihat dongsaengnya itu menangis.

 

“hyung.. aku.. aku masih membutuhkannya” ucap Donghae. Kini bulir-bulir air mata terjatuh dengan cepat, air mata yang lain terus jatuh bersusulan setelah air mata lain jatuh.

 

“aku.. aku masih mencintainya” lirihnya lalu menunduk.

 

Dadanya seperti bergemuruh. Rasa sesak menjalar dari dadanya, seperti mengikat semua anggota tubuhnya untuk ikut merasakan pedih yang ia rasakan.

 

Eunhyuk mulai melihat kea rah Donghae. Kemudian mendekat kea rah dongsaengnya itu.

 

“sudahlah, jangan cengeng, ini semua karena salahmu”

 

“tapi hyung.. ini…” Donghae menepuk-nepuk dadanya.

“ini sakit hyung” jelasnya kemudian.

 

“bukankah aku sudah bilang, hubungan yang sudah berjalin lama memang banyak cobaan. Aku sedikit kecewa padamu, kau bilang sudah tak memiliki desiran halus saat bersama Yoona berarti kau tak mencintainya lagi..” Eunhyuk tersenyum.

 

“hubungan yang sudah berjalan lama akan membuat kita terbiasa dengan kekasih kita. Ada kalanya kita merasa bosan.. tapi kau terlalu gegabah, kau langsung memutuskannya, huh.. kau tahu gadis itu hatinya sangat lembut” tambah Eunhyuk.

 

“lalu.. aku harus bagaimana?” tanya Donghae.

 

“mollaseo” jawab Eunhyuk, pelan.

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Yoona membuka kaca mata hitam yang bertengger di matanya. Nampak senyum manis terukir pada wajah namja di depannya.

“kau sudah menunggu lama? Maaf aku sedikit terlambat” seru Yoona kemudian. Namja itu tersenyum.

 

“tidak, ini tidak terlalu lama” jelas namja itu kemudian.

“mwo? Tidak terlalu lama? Haha.. Geun Seuk-ssi kau ingin menyindirku, bukan?”

Yoona tertawa pelan. Ia terlambat 30 menit dan namja itu – Geun Seuk mengatkan tidak terlalu lama, oh.. sejak kapan disiplin waktu di Korea menjadi seperti itu. Tangan kiri Geun Seuk menggaruk (?) kepala bagian belakangnya yang tak  gatal, grogi ia rasa.

 

“hehe.. aku tidak bermaksud seperti itu, tapi kalau kau berpikir seperti itu tak apa” jelas Geun Seuk – masih seperti tadi – menggaruk kepala bagian belakangnya.

“ne, gwenchana.. untuk apa kau ingin bertemu denganku?” tanya Yoona.

“ah.. itu, mau jalan-jalan denganku hari ini?”

 

“ne?” Yoona melihat heran kea rah Geun Seuk.

 

“ini” Geun Seuk mengeluarkan dua buah topi dan masker dari balik jaketnya.

“kita bisa memakai ini” jelasnya kemudian.

 

Yoona tersenyum simpul. “baiklah”

 

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

“Donghae-ya, temani aku” Seru Leeteuk. Ia sudah siap dengan  setangkai bunga mawar di tangannya.

“ya! Hyung.. kau tak tahu aku capek, seharian ini aku syuting” rutuk Donghae.

“aku tidak mau tahu, aku tunggu kau di luar kalau kau tak ikut, mati kau”

“aish.. bagaimana bisa mereka memanggilmu angel kalau sifatmu bisa tiba-tiba seperti Kyuhyun”

“palliyo..” rutuk Leeteuk.

 

“aish.. ne ne hyung” balas Donghae lalu memasuki kamarnya, mengganti baju.

 

“kau sudah siap?” tanya Leeteuk saat Donghae menghampirinya. Donghae menggangguk pelan.

“baiklah.. kajja”

 

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

“ice creamnya enak oppa”  seru Yoona, asyik memakan ice creamnya. Geun seuk tersenyum melihat tingkah Yoona. Yeoja itu masih saja menikmati ice creamnya.

 

“rasa strawberry memang paling enak, kapan-kapan traktir aku lagi ya oppa” lanjut Yoona lagi.

Geun Seuk masih saja tersenyum, namun hanya terlihat pada matanya yang ikut tersenyum sedang mulutnya tertutup masker. Yoona tak memakai maskernya, hanya topi dan kaca mata hitam yang ia gunakan.

 

“yahh.. habis” seru Yoona lagi. Ia memanyungkan mulutnya dan melihat kea rah Geun Seuk.

 

“hahaha.. kamu ini masih anak kecil ya? Aku tak menyangka kau seperti ini” seru Geun Seuk.

“ya!..”

“haha.. kau mau tambah lagi?” tanya Geun Seuk.

 

Yoona menggangguk dengan cepat, wajahnya begitu polos.

 

“baiklah, follow me” seru Geun Seuk yang di ikuti Yoona dari belakangnya. Yoona mengikutinya dengan riangnya.

 

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

Donghae menghembuskan napasnya pelan. Bosan. Bagaimana tidak, di balkon yang tak jauh dari tempatnya berada dua sejoli itu tengah makan malam romantic, sedangkan dia.. ingin rasanya ia merutuki hyungnya saat itu juga yang membawanya ke tempat itu sekaligus menjadikannya seperti satpam. Hanya duduk dan mengawasi mereka. Entah sudah berapa kali ia menengok arloji-nya namun waktu hanya bergeser sedikit, seperti beratus-ratus tahun,  pikirnya.

 

Donghae beranjak dari tempatnya lalu membuka pintu dorm itu – Dorm SNSD.

 

“gomawo” seru seseorang pada orang yang ada dalam lift di depannya. Terlihat pintu lift itu terbuka.

 

Donghae memperhatikan mereka dengan seksama.

 

“ne, cheonma” balas orang itu dari dalam lift.

 

“lain kali traktir aku lagi”

 

Pintu lift itu tertutup.

 

Dengan cepat Donghae menutup pintu dorm itu. Meraih majalah dari atas meja dan membacanya.

 

Pintu dorm itu terbuka.

 

“aku pulang” seru orang yang Donghae perhatikan tadi.

 

“Lee Donghae” ujar orang itu – Yoona.

 

“ah.. ne, annyeong” seru Dongae menurunkan majalah yang ia baca.

 

“kau sedang apa di sini?” tanya Yoona.

“aku sedang menunggu mereka” jelas Donghae, matanya menyiaratkan kea rah balkon dorm.

 

“oh.. aku ke kamar dulu” jelas Yoona, meninggalkan Donghae.

 

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

“kapan-kapan makan lagi ya oppa” ucap Taeyon kemudian duduk pada sofa yang sama diduduki Leeteuk. Donghae hanya diam. Dari tadi ia masih saja merutuki hyungnya itu.

 

“Yoong kau sudah pulang?” pekik Taeyon saat Yoona melewati ruang tamu.

“ne, eon” jawab Yoona.

“gabung sama kita” ajak Leeteuk.

“baiklah oppa” ujar Yoona. Ia memilih duduk pada sofa yang berada di dekat sofa yang Donghae duduki.

 

“kenapa tak duduk berdua?” tanya taeyon.

 

“haha.. kau ada-ada saja eonni, kami bukan apa-apa sekarang”

 

DEG… Donghae langsung melihat kea rah Yoona. Meski Yoona sedang tertawa pelan kea rah eonni-nya itu. Donghae terlihat kesal.

 

“aigoo aku lupa, lihat oppa dongsaengku ini putus dengan dongsaengmu sudah punya calon kekasih baru” terang Taeyon pada leeteuk.

 

“Ya! Eonni apa yang kau katakan?” protes Yoona, tak terima dengan perkataan eonni-nya itu.

“waeyo? Bukankah aku benar, bukankah tadi kau kencan bersama Jang Geun seuk” jelas Taeyon.

 

‘aish.. eonni” desis Yoona pelan, ekor matanya melihat kea rah Donghae. Tanpa sengaja kedua mata itu bertemu dengan cepat Yoona mengalihkannya.

 

“kami masih teman biasa” jelas Yoona kemudian.

“masih teman dan akan berlanjut ke tahap selanjutnya, bukan?” ujar Taeyon.

“eonni..” Yoona memanggil eonninya itu dengan kesal.

“aku mengatakan yang sebenarnya, betulkan oppa?” seru taeyon kemudian melihat kea rah leeteuk. Leeteuk hanya mengangguk.

 

“tentu saja oppa akan membetulkannya, dia kan namjachingu-mu” rutuk Yoona.

 

“lalu aku harus menanyakannya pada siapa? Donghae?” tanya Taeyon.

 

Yoona terkejut lalu melirik Donghae.

 

“ne? aku? N.. ne, tentu saja masih akan berlanjut” jelas Donghae.

 

Yoona menghembuskan napasnya pelan. Terlihat ada kecewa yang tergambar diraut wajahnya.

 

“lihat, aku betulkan”  seru Taeyon lagi.

 

“aish.. baiklah eonni, aku percaya padamu”

 

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

“Ya! Ya! Lee Donghae kau mau mati” rutuk Leeteuk setelah memarkirkan mobilnya. Bagaimana tidak ia tak merutuk jika Donghae turun begitu saja dari mobil sedangkan mobil itu masih melaju. Jika dia terjatuh bagaimana?

 

“ini semua karenamu hyung” balas Donghae.

“mwo? Apa yang aku lakukan?”  ujar Leeteuk.

“kau yang mengajakku pergi ke dorm SNSD dan membuat suasana hatiku tidak enak” jelas Donghae.

 

Leeteuk mengernyitkan dahinya, melihat heran pada dongsaengnya itu. Donghae melihatnya dengan kesal. Tak lama kemudian senyum tipis terkulum di bibir Leeteuk.

 

“Ya! Kenapa kau tersenyum seperti itu? Jangan bilang jiwa angelmu telah hilang” rutuk Donghae lagi.

 

“Kau cemburu!!” seru Leeteuk

 

“cemburu? Haha.. buat apa aku cemburu, lagi pula aku harus cemburu pada siapa” kesal Donghae. Walau terlihat ia terkejut dengan perkataan hyungnya.

 

“tentu saja pada dongsaeng kesayanganku itu, Im Yoon Ah” jelas Leeteuk.

 

“tentu saja tidak” balas Donghae cepat.

 

“lalu alasan hatimu tidak enak apa, eoh?” tanya Leeteuk menaikkan alisnya sebelah bermaksud menggoda dongsaengnya.

 

“tentu saja karena aku menunggu lama, hyung” kilah Donghae.

 

“kau tak mau mengaku, baiklah sepertinya kau harus siap Jang Geun Seuk mengambil Yoonamu itu”

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

BRAAAKKK

 

Donghae menutup pintu kamarnya dengan keras. Sontak saja Eunhyuk yang tengah tiduran sambil memainkan Hpnya di atas kasur terkejut. “Ya! Kau membuatku terkejut” rutuknya kemudian.

 

“sorry” ujar Donghae.

“kenapa wajahmu seperti itu?” tanya Eunhyuk, bangkit dari tidurannya.

“aku sedang kesal”

“kesal?” heran Eunhyuk.

 

“iya, semua ini gara-gara hyung pabo itu. Kau tahu? Dia mengajakku pergi ke dorm SNSD”

 

“mungkin hyung belum terbiasa, kalian kan dulu memang biasa pergi bersama ke dorm SNSD, apalagi pada malam minggu seperti ini, itu adalah hal rutin kalian” ucap Eunhyuk. Donghae diam. Dulu ia dan Leeteuk memang tak pernah absen ke dorm SNSD, tentu saja Leeteuk mengunjungi Taeyon dan ia mengunjungi Yoona.  Tapi sekarang untuk apalagi dia ke sana? Hubungannya dengan Yona sudah berakhir.

 

“hyung..” panggil Donghae pilu.

“wae?” tanya Eunhyuk namun tak mengalihkan perhatiannya dari Hp-nya.

“jika Yoona dan Jang Geun Seuk bersama, eottokhe?” tanya Donghae.

“itu terserah Yoona” balas Eunhyuk.

“tapi hyung kau kan tahu aku masih mencintainya” jelas Donghae.

“huft.. aku tahu, tapi sekarang kau tak berhak lagi mencampuri urusannya” jelas Eunhyuk.

 

Donghae diam.

 

“aku tidak tahu harus memberimu saran apa Lee Donghae karena sekarang ini tak ada yang mengikatmu dengan Yoona” tambah Eunhyuk.

 

“ne, arasso” ucap Donghae pelan, ada nada putus asa terdengar.

 

Eunhyuk beranjak dari tempatnya, meninggalkan Hp-nya di atas kasur.

 

“kau ini lelaki jangan seperti ini” seru Eunhyuk kemudian merangkul bahu Donghae.

 

“jika Yoona masih mencintaiku bagaimana?” tanya Donghae. Eunhyuk tersenyum lebar.

 

“aku tidak tahu” balasnya.

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

Depan gedung SMent terlihat ramai. Beberapa wartawan terlihat berkumpul di depannya. beberapa artis mulai datang tentunya para bodyguard akan menjaga mereka dari kerumunan wartawan yang haus akan berita itu.

 

Beberapa saat yang lalu beberapa member Super Junior datang dan di susul beberapa member SNSD. Terlihat Eunhyuk merapikan kerah jasnya, Sungmin berjalan di sampingnya.

 

“siapa saja yang akan menyusul datang?” tanya Eunhyuk pada Leeteuk di belakangnya. Sungmin ikut melihat pada Leeteuk.

“Siwon dan Donghae” jawab Leeteuk.

 

“wahhh!! Itu Uri Girls’ Generation” seru Eunhyuk lalu meninggalkan member Super Junior yang lain. Sungmin hanya geleng-geleng kepala melihatnya sedangkan Leeteuk ikut tersenyum lalu mengikutinya dengan berjalan santai.

 

“Yeonie~” panggil Eunhyuk saat ia sudah ada di depan Hyoyeon.

“Oppa!!” seru Hyoyeon, terkejut dengan kedatangan Eunhyuk yang tiba-tiba.

 

“sudah-sudah kalian berdua menyingkir saja jangan buat member lain cemburu” sindir Sooyoung.

“baiklah, kajja” ujar Eunhyuk, memberikan lengannya pada Hyoyeon yang kemudian disambut hangat oleh Hyoyeon.

 

“dasar HyoHyuk” rutuk Tiffany.

 

“Seohyunie~” kini seseorang memanggil Seohyun yang tertawa mendengar rutukan Tiffany tadi.

 

“Kyuhyun oppa” kaget Seohyun melihat Kyuhyun yang sudah berdiri di sampingnya.

 

“Ya! Ada apa dengan member Super Junior hari ini suka membuat kami terkejut” rutuk Sooyoung.

 

“shikshin kau diam saja” balas Kyuhyun.

 

“Ya! Evil..” rutuk Sooyoung  lagi.

 

“kau juga evil” balas Kyuhyun.

 

“kau lebih evil..” Sooyoung membulatkan matanya kea rah Kyuhyun.

 

“kau lebih lebih evil” Sindir Kyuhyun santai

 

“Ya!..”

 

“Oppa.. eonni” potong Seohyun cepat.

 

“dia yang memulai Chagi~ya” jelas Kyuhyun. Pipi Seohyun memerah, ia masih belum terbiasa Kyuhyun memanggilnya dengan seperti itu, ‘Chagi’.

 

“kau jangan percaya dia magnae” seru Sooyoung.

 

“Chagi.. andwae” seru Kyuhyun, menampilkan muka memohonnya di depan Seohyun. Seohyun masih diam. Terkejut lagi Kyuhyun memanggilnya seperti itu.

 

“ya! Kau membuat pipi uri magnae memerah” rutuk Sooyoung.

 

“oh? benarkah?” sadar Kyuhyun lalu melihat pipi Seohyun.

 

“haha.. kau betul! Kau kenapa chagi-ya?” seru Kyuhyun lagi.

 

“Ya! Semakin merah.. aish… cepat-cepat kau juga menyingkir seperti HyoHyuk” rutuk Sooyung lagi. Member yang lain hanya bisa diam menikmati kejadian itu. Muka mereka berbinar seolah itu adalah penampilan drama yang mengasyikkan.

 

“yah… Kyuhyun oppa jangan pergi nanti tidak ada drama lagi” cegah Sunny.

 

“aish aku tak peduli, lihat itu Sungmin berjalan kemari” jelas Kyuhyun lalu menarik tangan Seohyun menjauh dari tempat itu.

 

“oppa” panggil Seohyun, masih dengan pipi memerah.

 

“jangan panggil aku seperti tadi” seru Seohyun. Mereka kini berdiri pada ujung lorong, tak jauh dari tempat mereka tadi.

 

“wae? Kau tak suka?” tanya Kyuhyun. Seohyun menggeleng cepat.

“aku malu” jawab Seohyun polos.

“hmm.. benarkah?” tanya Kyuhyun lagi lalu tersenyum evil dan melihat intens kea rah seohyun. Sontak saja seohyun yang semula melihatnya menunduk. Jantungnya berdetak dengan cepat saat berada di dekat kekasihnya itu apalagi jika sudah di tatap seperti itu.  Seohyun kemudian mengangguk pelan.

 

“hei.. lihat aku” ucap Kyuhyun, lembut. Mengangkat dagu Seohyun dengan tangan kirinya. Pandangan mata mereka bertamu. Pandangan penuh cinta.

 

“kau jangan malu chagi~ya” ucap Kyuhyun lagi.

 

“ta.. tap..” Seohyun diam, tak mampu melanjutkan perkataannya manakala bibirnya mendapat kecupan singkat dari bibir Kyuhyun.

 

“hmm… jangan malu” goda Kyuhyun lagi. Pipi Seohyun semakin memerah.

“o.. oppa” panggil seohyun.

 

“kau..” Sehyun memegang bibirnya.

“hmm.. kau ingin yang lebih?” goda Kyuhyun lagi.

“a.. aniya” ucap Seohyun cepat.

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

“hyung kenapa Donghae belum datang juga?” tanya Eunhyuk. Ia baru saja duduk kembali dan duduk di dekat Leeteuk.

 

“mollaseo”

 

“Hyoyeon bilang Yoona juga belum datang” jelas Eunhyuk kemudian.

“jinca? Apa mereka bertemu?” tanya Leeteuk, tak percaya.

“mollaseo” jawab Eunhyuk.

 

“hyung.. kau  suruh saja dia datang bersama Yoona, bilang mobil Yoona sedang di bengkel” tambah Eunhyuk kemudian.

 

“kau benar.. ini kesempatan untuk membuat mereka bersatu lagi” semangat Leeteuk.

 

“baiklah hyung, kau bilang pada Taeyon juga agar Yoona diam menunggu jemputan di dormnya”

 

“baiklah”

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

Mobil putih itu melaju pelan. Menyusuri padatnya jalanan pada pagi menjelang siang itu.

Tampak dua orang dalam mobil itu hanya diam saja sejak tadi. sang namja focus pada jalanan di depannya sedang sang yeoja hanya diam saja, melihat lurus pada jalanan di depannya. masih belum ada yang menyadari siapa yang berada dalam mobil itu. Mereka tetap santai dalam mobil mereka.

 

“kau semakin pintar” ucap sang yeoja, menghilangkan keheningan dalam mobil itu.

“ne? ah.. itu, kau baru menyadarinya” ujar sang namja, gelagapan.

“bagaimana syutingmu?” tanya sang yeoja lagi.

 

‘apa dia sudah melupakan kejadian itu? Apa aku sudah tidak ada di hatinya?’ pikir namja itu.

 

“Yoona-ssi” panggil sang namja.

“Donghae-ah”  panggil sang yeoja saat itu pada saat yang bersamaan.

 

Yeoja yang dipanggil Yoona itu tertawa.

 

“bicaralah” seru Yoona kemudian. Donghae diam. Begitu santai yeoja itu di depannya. di depan mantannya.

 

“kau saja, perempuan lebih dulu” ujar Donghae. Yoona tersenyum namja itu tak menyadarinya.

 

“hmm.. baiklah!” seru Yoona. Tersenyum lebih lebar.

 

“dulu adalah masa lalu, saat ini dan hari esok adalah masa depan” ucap Yoona memulai.

“jadi anggap saja dulu saat kita bersama adalah masa lalu, jika aku punya salah maafkan aku dan sekarang bolehkah kita berteman?” lanjutnya. Dengan cepat Donghae melihat pada yeoja di sampingnya. Yoona tengah tersenyum ke arahnya.

 

“waeyo? Kau tak mau memaafkanku?” tanya Yoona.

“aniyo” jawab Donghae.

“jadi kita teman?” tanya Yoona lagi. Donghae diam sejenak. Masih terlihat berpikir.

“eotthe?” tanya Yoona lagi. Dengan pelan Donghae menoleh ke arahnya.

“baiklah” jawabnya kemudian.

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

Mobil putih itu memasuki halaman depan SMent. Yoona keluar dengan senyumnya dari mobil itu. Saat itu juga para wartawan menyerbunya namun tentu saja para bodyguard refleks menjaganya. Yoona hanya tersenyum seraya melambaikan tangannya kea rah mereka. Tak berselang lama. Donghae juga keluar dari mobil itu. Raut terkejut pun terlihat pada wajah wartawan-wartawan itu. Rasa ingin tahu mereka semakin besar!! Bagaimana tidak untuk kesekian kalinya kebenaran dari mnet scandal itu bisa terlihat.

 

“Yoona-ssi, Donghae-ssi benarkah kalian memiliki hubungan?” tanya wartawan itu, berteriak. Ia tetap keukeuh bertanya meskipun para bodyguard itu mengahalaunya. Yoona tersenyum manis begitu juga Donghae namun entah kenapa.. terlihat sedikit terpaksa.

 

Yoona dan Donghae pun memasuki gedung SMent. Langsung menuju aula SMent. Tampak aula itu sudah ramai. Mungkin hanya mereka berdua terakhir datang.

 

“aku akan ke SNSD dulu Donghae-ah, annyeong” akhir Yoona dengan sedikit menoleh kea rah namja di belakangnya. Donghae mengangguk pelan namun tetap melihat kepergian Yoona. Menghela napasnya pelan kemudian melangkah menuju kumpulan member Super Junior.

 

“Yoona semakin manis saja” seru Yesung tepat saat Donghae memasuki kumpulan itu.

 

“annyeong” sapa Donghae tak menghiraukan perkataan Yesung tadi.

 

“Wahhh yang satu mobil” goda Eunhyuk.

 

“eh? Kalian sudah baikan?” tanya Shindong heran.

 

“tentu saja” jawab Eunhyuk dan merangkul bahu Donghae. Donghae tersenyum tipis.

 

“baguslah EunHae kembali akur, Siwon juga ingin” seru Siwon dan ikut merangku EunHae.

“Ya! EunSihae!!” teriak Kyuhyun dengan evil.

“waeyo? Kau cemburu dengan kumpulan orang tampan ini?” tanya Eunhyuk.

 

“Sorry sorry sorry sorry
Nae.ga nae.ga nae.ga meon.jeo
Ni.gae ni.gae ni.gae ppa.jyeo
Ppa.jyeo ppa.jyeo beo.ryeo baby” Kyuhyun bernyanyi sambil dance sorry-sorry.

 

“Ya! SS4 sudah selesai” balas Siwon menghentikan nyanyian dan dance Kyuhyun.

 

“hyung.. sekarang waktunya kita tunjukkan bagimana KyuMin itu” seru Kyuhyun lalu merangku Sungmin yang berada di dekatnya.

 

“lihatkan kami serasi” seru Kyuhyun,

 

“terserah kau evil-ah” ujar Donghae.

 

“kajja kita harus duduk pada kursi kita, sebentar lagi Soo Man seosangnim datang” seru Leeteuk sembari melangkah menuju meja dan kursi yang telah disediakan.

 

“SNSD dan kita berdekatan” seru Kyuhyun saat menyadari kursinya membelakangi kursi Seohyun.

 

“Seonhyunie kita berdekatan” serunya lagi. Seohyun hanya tersenyum malu kea rah Kyuhyun kemudian menunduk.

 

“jangan umbar kemesraan” rutuk Sungmin yang mendapati dirinya jauh dari Sunny.

 

“aish.. baik hyung” ujar Kyuhyun.

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

“kau mengatakan itu padanya?” tanya Yuri terdengar seperti berteriak.

“aish.. pelan-pelan eonni” ujar Yoona.

“ah.. mian”  ucap Yuri.

 

“lalu ekspresi Donghae bagaimana?” tanya Yuri kemudian.

“entahlah.. aku tidak bisa membacanya” jawab Yoona.

“aku tidak tahu.. tapi aku merasa seperti dia masih mencintaimu” ujar Yuri.

“mollaseo” ucap Yoona.

“oh ya.. kemarin itu kau benar berkencan dengan Jang Geun Seuk?” tanya Yuri menyadari ia pernah membaca majalah yang menuliskan tentang orang yang mengaku melihat Yoona bersama Jang Geun Seuk.

“oh itu.. kami hanya jalan-jalan biasa bukan berkencan” jawab Yoona.

“benarkah? Kau tak memiliki perasaan padanya?” tanya Yuri.

 

Yoona menggeleng pelan. “tentu saja tidak” jawabnya kemudian.

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

“Yoong besok kami harus berangkat menuju Taiwan, kau akan menyusul” terang Taeyon saat semua member SNSD berkumpul di ruang tengah drm mereka.

“ne, eonni” jawab Yoona tapi tak melihat pada Taeyon, ia sibuk membalas pesan di Hp-nya.

“Yoong”’ panggil Taeyon.

“ne?” seru Yoona lalu melihat Taeyon.

“kau mendengarku?” tegur Taeyon.

“hehe.. mian eonni” ucap Yoona dengan senyum polosnya.

“kau sedang berkirim pesan dengan siapa?” tanya Taeyon.

“ini?” tanya Yoona, mengangkat Hp-nya. Taeyon mengangguk.

“oh.. Geun Seuk oppa” jawab Yoona langsung.

“mwo?” kaget Taeyon dan beberapa member lainnya.

“waeyo?” tanya Yoona dengan polosnya.

“kau menyukainya?” tanya Seohyun. Yoona menggeleng. “ ani” jawabnya.

 

“hanya berkirim pesan saja, itu tidak berarti menyukainya” jelas Yoona.

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

“jadi Donghae oppa masih mencintai Yoona?” tanya Hyoyeon. Eunhyuk menyeruput pelan Mocca-nya kemudian mengangguk.

 

“apa Yoona masih mencintainya juga?” tanya Eunhyuk. Dengan cepat Hyoyeon menggeleng.

“aku tidak tahu oppa, tapi tadi malam Yoona dan Jang Geun Seuk berkirim pesan” jawab Hyoyeon.

 

“MWO?” kaget Eunhyuk. Hyoyeon mengangguk.

“apa Yoona menyukainya?” tanya Eunhyuk lagi.

 

Hyoyeon menggeleng lagi. “aku tidak tahu oppa tapi Yoona bilang berkirim pesan belum tentu menyukainya” jelasnya kemudian.

 

“aku tidak tahu harus bagaimana jika setiap malam Donghae mengeluh padaku. Dia bilang merindukan pesan singkat dari Yoona, dia juga rindu mengirimkan pesan pada Yoona seperti dulu” ucap Eunhyuk

 

“oppa..” panggil Hyoyeon.

“waeyo?”

“aku puny ide”

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

“bantulah kami, kali ini saja Geun Seuk-ssi” pinta Eunhyuk pada namja di depannya.

 

“tapi ini adalah kesempatanku, aku menyukainya dan sekarang tak ada yang memilikinya” tolak namja itu.

 

“tapi Yoona masih mencintai Donghae” jelas Hyoyeon, meyakinkan. Jang Geun Seun diam.

 

“ayolah!!” pinta HyoHyuk bersamaan. Geun Seuk melihat mereka bergantian.

 

“apa boleh buat” ucap Geun Seuk kemudian.

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

“ini ice krim-mu” ujar Geun Seuk kemudian duduk di samping Yoona. Mereka melihat kea rah anak kecil yang bermain di taman itu.

 

“bagaimana? Enak?” tanya Geun Seuk. Yona mengangguk.

“ne. mashitta” seru Yoona. Geun Seuk tersenyum lebar.

 

“terima kasih hari ini” ucap Yoona saat ia turun dari mobil Geun Seuk.

Tidak terlihat dari luar balasan dari namja itu. Dengan cepat mobil itu melaju meninggalkan Yoona di tempatnya.

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

“eonni sudah bersiap-siap?” tanya Yoona. Ia baru saja memasuki kamarnya dan menemukan Yuri tengah mengepak kopernya.

“ne, oh ya.. ada undangan di atas mejamu” jelas Yuri. Yooa melihat kea rah meja itu, melangkah ke arahnya kemudian mengambil undangan itu.

 

“anak sutradara itu menikah besok” gumam Yoona pelan.

“siapa yang menikah?” tanya Yuri refleks.

“anak sutradara kemarin, Love rain” jawab Yoona.

“berarti kau akan bertemu Jang Geun Seuk?”

Yoona mengangguk.

“berhati-hatilah aku tak percaya jika kau bersamanya, aku mendukungmu bersama Donghae” ujar Yuri.

“eonni.. bukankah aku akan melupakannya” seru Yoona.

 

“hehe.. mian, aku lupa!! chemistry kalian masih terasa sampai saat ini”  seru Yuri.

“ish..” desis Yoona.

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

“dari sutradara?” tanya Donghae tak percaya saat menerima surat undangan dari Eunhyuk.

“pergilah.. lagi pula Leeteuk sudah mengizinkanmu untuk terlambat datang” jelas Eunhyuk.

 

Donghae mengamati surat itu dengan seksama.

 

“sudah!! Jangan melihat seperti itu! Siapa tahu kau bertemu puteri cantik di sana” seru Eunhyuk membuat bibir Donghae melengkung, tersenyum.

 

“apa secantik Yoona?” tanya Donghae.

 

“tidak secantik diriku”

 

“mwo? Aku lebih cantik darimu” seru Donghae.

 

“benarkah? Kau bergurau.. hahaha”

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

Yoona tersenyum lebar. Menatap kagum pada bayangannya dalam cermin di depannya. suasana kamarnya amat hening. Begitu pula dengan suasana seluruh dorm itu. Bagaimana tidak? Hanya ia yang menempatinya.

 

“selesai” serunya kemudian meraih tas kecil di atas meja di samping kasurnya.

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

“aku memang tampan” gumam Donghae. Tersenyum puas akan bayangannya di cermin itu.

“pantas saja Kyuhyun mengatakan ingin lahir kembali dengan wujud sepertiku, aku memang tampan” bangganya. Merapikan tuxedo yang ia kenakan. Menyisir rambut hitamnya dengan jari-jarinya.

 

“sempurna” ucapnya kemudian meraih kunci mobil di atas meja rias itu.

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

“oppa.. apa rencana ini akan berhasil?” tanya seorang yeoja pada namja yang berdiri di sampingnya. Namja itu tersenyum.

 

“aku harap!! Semoga ini berhasil”

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

Tap.. tap.. tap..

 

suara langkah yeoja itu terdengar jelas di gereja itu. Mulutnya terbuka lebar bahkan hampir membentuk huruf ‘O’.  dekorasi di gereja itu amatlah cantik. Dengan nuansa putih yang menggambarkan kesucian, warna hijau dan biru yang menggambarkan ketenangan. Ia yang mengenakan dress putih malam itu membuat ia tersenyum semakin lebar. Alasannya mengenakan dress berwarna putih adalah seperti yang tertulis pada undangan itu. White dress. Itulah pakaian yang harus dikenakan.

Matanya melihat sekeliling ruangan itu. Ia tersadar. Suasana amat sepi. Hanya ada dia di sana. Lalu, mereka mana? Tamu undangan lain mana?

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

BIPPPBIPPP

 

Donghae keluar dari mobilnya. Melihat kea rah gereja di depannya. ia selalu merasa tenang saat berada di rumah tuhan itu. Kembali merapikan tuxedo-nya kemudian melangkah menuju gereja. Ia menunduk kemudian tersenyum.

 

Tap.. tap.. tap..

 

Ia memasuki gereja itu. Dengan cepat ia mengangkat wajahnya. Sepi. Itulah ke adaan di sana. Matanya terbelalak manakala ia melihat seorang yeoja dengan pakaian putihnya berdiri tak jauh di depannya. yeoja dengan pakaian putihnya dan rambutnya yang tergerai membuatnya terlihat sangat cantik.

 

“Yoo.. Yoona” panggil Donghae pada yeoja itu. Sontak saja yeoja yang tak lain dalah Yoona itu melihat ke arahnya.

 

“Donghae” kaget Yoona.

 

“kau mendapat undangan?” tanya Yoona.

Donghae mengangguk.

 

“sepertinya kita terlalu cepat datang” seru Yoona kemudian duduk pada bangku di dekatnya. Donghae melangkah ke arahnya kemudian duduk di samping Yoona.

 

Yoona diam. Begitu juga Donghae. Dekorasi itu menjadi objek dari penglihatan mereka. Beberapa kali Donghae menghela napasnya yang diikuti Yoona berikutnya. Sesekali mereka menunduk. Sesekali menengok kea rah belakang, berharap tamu lain datang.

Lama. Masih tak ada tanda-tanda tamu lain datang.

 

“kenapa masih belum datang juga?” rutuk Yoona. Terlihat gelisah. Bagaimana tidak!! Sejak tadi jantungnya terus berdetak cepat membuatnya sulit untuk tenang.

 

“apa Eunhyuk membohongiku?” tanya Donghae yang ia tujukan langsung pada dirinya sendiri. Namun Yoona mendengarnya, membuatnya melihat kea rah namja itu.

 

“ne? Eunhyuk membohongimu?” tanya Yoona, heran. Donghae melihat kea rah Yoona, tanpa ia sadari ia menatap langsung pada manic mata Yoona. Ia tersentak pelan. Jantungnya berdetak semakin tak beraturan.

 

“aku mendapat undangan dari sutradara filmku” jelas Donghae.

 

“sutradaramu?” tanya Yoona. Donghae mengangguk.

 

“aku mendapat undangang dari sutradara Love rain” jelas Yoona. Mereka diam. Semakin menatap dalam.

 

“kita dibohongi” ucap mereka bersamaan.

 

Diam kembali. “aku pulang saja” seru Yoona.

 

“chakkaman” cegah Donghae, menahan tangan Yoona. Sontak Yoona yang beranjak dari tempatnya kembali duduk pada tempatnya.

 

“semua ini pasti ada sebabnya” jelas Donghae.

 

“ne?” bingung Yoona.

 

“ini karena……………” Donghae menunduk sebentar. Yoona melihat kea rah Donghae yang menunduk.

Huft.. Donghae menghela napasnya pelan.

 

“untuk kembalinya cinta kita” ucap Donghae kemudian.

 

Mulut Yoona membuka. “Do.. Donghae” ucapnya.

 

“Im Yoon Ah.. kembalilah padaku” ucap Donghae.

 

Yoona semakin melihat heran pada Donghae.

Donghae menggenggam kedua tangan Yoona. Matanya menatap dalam pada Yoona.

 

“maafkan kebodohanku”

“maafkan aku yang menyakitimu”

“aku tak bisa melepasmu.. aku tak bisa tak membutuhkanmu.. aku tak ingin kau pergi.. aku mencintaimu”

 

Yoona masih melihat tak percaya pada Donghae. Namja itu tersenyum kemudian menarik Yoona menuju altar di gereja itu.

 

“lihatlah… di sini! Di altar ini!! Di depan bunda maria aku berjanji untuk selalu mencintaimu dan menjagamu dan selalu bersamamu” janji Donghae.

 

Yoona masih saja melihat tak percaya padanya. Donghae tersenyum tipis. Jika saja Yoona tak mau menerimanya kembali? Ia tak tahu harus berbuat apa?

Donghae menutup matanya dengan pelan, menarik napas dalam kemudian  mengangkat tangan kanannya lalu meletakkannya di atas kepala Yoona.

 

“Di depan bunda maria aku berjanji untuk selalu mencintaimu dan menjagamu dan selalu bersamamu” ucapnya lagi.

 

“o.. o.. oppa” panggil Yoona. Donghae membuka pelan matanya.

 

“Saranghae” ucap Donghae.

 

Setitik air mata jatuh dari mata Yoona. Ia tersenyum.

 

“nado” ucapnya kemudian.

 

Donghae tersenyum bahagia, ia merengkuh yeoja di depannya itu ke dalam pelukannnya.

 

“gomawo” ucapnya.

 

Malam itu. Di depan altar itu. Dua pasangan itu berpelukan. Terlihat seperti sepasang pengantin. Namja dengan tuxedo hitamnya dan yeoja itu dengan dress putihnya.

 

Donghae melepas pelukannya. Mengangkat pelan dagu yeoja-nya. Yoona tersenyum manis padanya.

Wajah Donghae semakin mendekat kea rah Yoona. Semakin dekat. Hembusan napas lembut menerpa kulit mereka.

 

CHU~~

 

Ciuman manis pada malam itu. Ciuman penuh cinta. Penuh ketulusan. Bercampur dengan rasa penyesalan. Tak ada guna untuk menyesalinya sekarang. Saat ini dan esok adalah masa depan. Titilah jalan yang baik untukmu. Biarkan saat ini dan dulu untuk pelajaran. Pelajaran untuk esok.

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

“buat mereka kembali di dengan indah” jelas Eunhyuk.

 

“rencana kami takkan berhasil tanpa bantuanmu, aku mohon”

 

“tapi..”

 

“aku mohon” pinta Hyoyeon lagi.

 

“Donghae adalah bagianku, tapi untuk berkaitan dengan Love rain aku tak punya relasi” ujar Eunhyuk yang diikuti anggukan oleh Hyoyeon.

 

“aku hanya akan dapat mengurus surat undangan untuk Donghae, selanjutnya aku mohon kau lanjutkan, buatlah mereka kembali sebelum SM TOWN Taiwan mulai, aku mohon Jang Geun Seuk-ssi” jelas Eunhyuk.

 

“buatlah seindah mungkin” pinta Hyoyeon lagi.

 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>The END>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

Haha.. mian updatenya lama!!! Aku lagi males buat FF!!! buat FF yang lainnya sabar ya 🙂

Author masih banyak kerjaan di sekolah, maklum besok MOS dan banyak hal menjengkelakan lainnya yang ngebuat mood buat FF hilang 😀

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


10 thoughts on “[Freelance] The One I Love #1

  1. kayaknya aku pernah baca. Tapi tetep keren dan so sweet.

    Buat ff YH lagi ne.
    Fighting

    Like

  2. deg2an bacanya,, keren thor…

    Donghae sih gegabah ngambil keputusan, untung aja yoonanya msh mo nerima coba kl ga pst nyesel tuh seumur2…
    Makanya denger apa kata tetua eunhyuk 🙂

    Tp endingnya so sweet YoonHae emg ga bisa terpisahkan 😉

    Like

Leave a comment