[Freelance] Music and Lyric [chap. 9] – END


Title : Music and Lyric [chap. 9 (END)]

Author : @Idznimitsali (Idzni Mitsali)

Genre : Romance, Friendship.

Cast : Krystal Jung, Choi Minho, Kim Jong-In and Bae Suzy.

Other cast : Choi Siwon, Lee Donghae, Jessica Jung, Im Yoona, and others.

Type : Chapter

Special Thanks :  Babyjung, Ocafirst, nidaneed, and nurhayatisrin

Annyeong readers sekalian! Akhirnya ketemu lagi, ya hehehe Berhubung Adminnya kemarin-kemarin lagi pada hiatus, jadi baru bisa diposting sekarang. Ayo ayo pasti pada deg-degan ya nunggu chapter ini? Apalagi ini merupakan Chapter terakhir. Semoga kalian suka.

Happy Reading 🙂

 

 

“Minho-ya!Aku pergi, ya!” pamit Siwon sambil membangunkan Minho yang masih bergelung dengan selimut di tempat tidurnya.

“Hmm….” Minho menjawab dengan gumaman tanpa membuka selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

Aish!” Siwon mengumpat dalam hati.Kesal sendiri kepada Minho yang lupa hari ulang tahunnya.

Beberapa saat kemudian, terdengar pintu apartemen ditutup.Minho langsung menyibakan selimut dan mengambil ponselnya yang ada di atas meja belajar.

 

To : Yoona Noona

He just left.

 

Selang dua menit, Minho mendapat jawaban.

 

From : Yoona Noona

Aku dan Suzy berangkat sekarang.

 

Setelah mendapat jawaban itu, Minho segera berlari ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan memulai misi hari ini.

 

Flashback on

 

“Oh, Minho-ya? Kalian sedang apa?” tanya Yoona sambil membuka sepatu hak tingginya.

“Oppa menunggu Eonni,” jawab Suzy.

“Menungguku? Ada apa?”tanya Yoona heran.

Yoona berjalan mendekati Minho dan Suzy sambil menatap mereka ingin tahu.

“Kenapa kalian serius sekali?Apa terjadi sesuatu?”

“Ayo bicara!” suruh Suzy sambil menyenggol lengan Minho.

“Ehm… Begini Noona, lusa adalah hari ulang tahun Hyeong. Aku ingin mengadakan kejutan kecil-kecilan.Bisakah Noona membantuku?”

Wajah Yoona seketika berbinar.”Jinjja?”

Minho mengangguk.

“Apa yang akan kita lakukan?” tanya Yoona sambil membuka jaket yang melekat di tubuhnya.

“Jadi, Noona setuju untuk membantu?” tanya Minho tak percaya.

“Tentu saja!” Yoona menjawab mantap, “kita mau membuat kejutan seperti apa?”

“Aku tidak tahu, bingung.”

Suzy langsung tertawa mendengar jawaban Minho.

“Dasar laki-laki,” ujar gadis itu sambil mengambil notes yang berada di meja telepon dan sebuah bolpoin.

“Begini saja, Yoona Eonni nanti akan menyibukan diri dengan Siwon Oppa.Alihkan perhatiannya. Aku dan Minho Oppa akan mendekor apartemen. Jadi, nanti saat Siwon Oppa pulang, dia pasti akan terkejut melihat kita semua merencanakan kejutan itu.Bagaimana?” usul Suzy.

Yoona mengangguk.”Ide yang bagus.Aku akan pura-pura memintanya untuk mengajarkanku mekanika teknik.”

“Baiklah.Nanti aku menjemputmu sekalian membeli kue,” ujar Minho pada Suzy.

“Tidak usah.Nanti aku saja yang mengantar Suzy ke apartemenmu,” jawab Yoona, “dan juga tidak usah membeli kue.Suzy piawai membuat black forest.”

“Jinjja?”tanya Minho tak percaya.

“Sedikit-sedikit,” jawab Suzy sambil tersenyum kecil.

 

Flashback end

 

“Pagi, Oppa!” Krystal menyapa Kai yang sudah menunggunya di depan pintu. Kai terlihat sangat tampan dengan kemeja biru muda yang lengannya dilipat sampai sikut dan celana jeans hitam membalut tubuhnya.

“Pagi, Soojung-ah! Apa itu?” tanya Kai ketika melihat kotak yang dibawa Krystal.

“Ah, ini titipan Sica Eonni.Tidak apa-apa ‘kan kalau kita mengantarkan ini dulu?”

“Kemana?”

“Ke Doksan.”

“Oh, Doksan. Ya sudah, ayo kita berangkat sekarang!” ajak Kai sambil mengambil alih kotak yang dipegang Krystal.

 

 

Apartemen yang biasanya terasa sepi itu sabtu ini terdengar bising.Suara mesin mixer dan lantunan musik klasik yang dimainkan oleh sebuah piringan hitam tua keluaran tahun sekian memenuhi setiap sudut apartemen tersebut.

Minho sedang berkutat dengan sebuah kantung terigu yang ditutup menggunakan benang. Sejak lima menit yang lalu, namja itu tak kunjung bisa membukanya.

“Bisa tidak?” tanya Suzy yang tengah mengocok telur.

Minho tidak menjawab pertanyaan Suzy.Dia terlalu berkonsentrasi pada kantung tersebut.

“Sini biar aku yang buka.Oppa kocok saja telurnya!” ujar Suzy sambil menyenggol bahu Minho pelan.

Minho meletakan kantung terigu tersebut dan membiarkan Suzy membukanya.Minho kemudian beralih menuju mixer.Tak sampai satu menit, Suzy sudah membuka kantung terigu tersebut.

Daebak!Bagaimana kau bisa secepat itu membukanya?”

Suzy tertawa.”Tanganku terlatih.Oppa kecilkan mixer-nya, aku akan masukan terigu!”

Minho yang tidak pernah memegang benda tersebut selama hidupnya malah membuat kecepatan mixer itu meninggi.Suzy yang sudah menumpahkan terigu di atas adonan telur tadi langsung terlonjak kaget dan mundur beberapa langkah karena tepung terigu itu malah beterbangan seperti salju.

Oppa!!!” pekik Suzy ketika melihat bajunya kini penuh dengan terigu.Minho tertawa sambil mematikan mixer tersebut.

“Suzy-ya, mianhae.

Aish, laki-laki memang tidak akan pernah bisa menyentuh dapur!” rutuk Suzy sambil meletakan kantung terigunya kesal.

Minho masih tertawa sampai tiba-tiba kebiasaan jahilnya muncul.Dia meletakan telapak tangannya pada tumpahan terigu di meja dapur dan menempelkannya pada wajah Suzy.

Oppa keumanhae!!!“Suzy berteriak sambil berlari kecil menuju ruang tengah untuk menghindari Minho.

Minho baru saja akan mengambil segenggam terigu saat bel apartemen berbunyi. Membuat mereka berdua saling tatap dengan pandangan bingung.

“Biar aku saja yang buka,” ujar Suzy.

Minho mengangguk lalu buru-buru membersihkan meja dapur.Takut-takut kalau ternyata yang datang adalah Siwon.

Minho hendak mencuci tangan ketika Suzy membuka pintu dan mengucapkan sebuah nama yang tak pernah terpikirkan oleh Minho akan muncul hari ini.

“Krystal?”

 

 

“Krystal?”

Krystal membeku ketika melihat Suzy membuka pintu apartemen Minho.Senyumnya langsung luntur saat mendengar suara gadis itu.Suasana hatinya langsung tidak karuan saat mengamati baju Suzy yang penuh dengan terigu, begitu juga dengan wajahnya.

“Suzy-ya, siapa?” tanya suara yang sangat dikenal Krystal dari dalam.

Beberapa saat kemudian, Minho keluar dengan telapak tangan yang masih penuh dengan terigu.Membuat Krystal menatap mereka bingung.

“Krys?” tanya Minho kaget.

“Ah, Annyeong, Ahjussi!Maaf menganggu kalian.Apa Siwon Oppa ada?”Krystal mengerenyitkan dahi.Dia sendiri bingung kenapa kata-kata yang keluar dari mulutnya begitu formal.

Hyeong sedang ke kampus.Ada apa?”

“Ah, itu… aku dengar Siwon Oppa hari ini ulang tahun, ya?Aku dan Jessica Eonni mau memberikan ini,” Krystal memberikan kotak yang tadi dibawanya pada Minho.

“Oh, gomawo,” jawab Minho singkat.Bingung dengan keadaan canggung yang terjadi.

Krystal menyentuh tengkungnya sambil tersenyum terpaksa.”Baiklah.Itu saja. Tolong titip salam untuk Siwon Oppa, ya. Aku pergi dulu.Annyeong Suzy-ya!”

Ne,” jawab Suzy.

Krystal buru-buru turun dengan keadaan hati dan pikiran yang sangat kacau.

 

 

“Suzy-ya, tunggu di dalam sebentar, ya!Ada yang mau aku bicarakan dengan Krystal.”

Minho langsung mengejar Krystal tanpa sempat mendengar jawaban Suzy.Entah kenapa ada sesuatu yang ingin dijelaskan Minho dengan keadaan tadi.

Saat Minho turun, Minho melihat gadis itu sudah sampai di depan lobi apartemen. Minho hendak memanggil Krystal, tapi tiba-tiba sosok laki-laki itu muncul dari dalam taksi dan menatap Krystal yang berjalan menunduk dengan khawatir.Dia menyentuh dagu Krystal kemudian membelai rambut panjangnya lembut.

Dari tempatnya berdiri, terlihat jelas bibir Kai yang bergerak menanyakan keadaan Krystal.

Minho tertawa tertahan melihat pemandangan itu.

Tidak ada yang perlu kau jelaskan padanya, Choi Minho.Dia tidak membutuhkan itu.Dia sudah bersama Kai,” ujar hati Minho.

 

 

“Profesor!”Yoona memanggil seorang laki-laki yang sedang berjalan di depannya.Tapi, laki-laki itu tidak menoleh.

“Profesor!” panggilnya lagi.Tapi, laki-laki itu tetap bergeming dan berjalan dengan santai menuju kantin.

“Profesor Choi!”

Langkah laki-laki itu terhenti.Dia membalikan badan dengan pandangan bingung.Senyumnya langsung merekah ketika melihat Yoona tepat di belakangnya.

“Oh, Yoona-ssi…” sapa laki-laki yang tak lain adalah Siwon sambil melambaikan tangan.

Aigoo, aku panggil sejak tadi kenapa tidak menoleh?” tanya Yoona sambil menjajarkan langkahnya dengan Siwon.

“Sejak kapan panggilanku jadi profesor?”

Yoona tertawa mendengar ucapan Siwon.”Kau memang profesor mekanika teknik-ku!”Kau kosong tidak hari ini?”

Siwon mengangguk.

“Bisa ajarkan aku materi mekanika teknik yang kemarin diajarkan Profesor Kangta?Kemarin aku mengantuk sekali.Jadi aku tidak memperhatikannya.”

Siwon tertawa sambil menggelengkan kepala.”Kau ini.Ya sudah, mau belajar dimana?”

“Tapi aku juga sedang ingin jalan-jalan.”

“Jadi?” tanya Siwon bingung.

“Kau benar tidak ada kelas ‘kan hari ini?”

“Tidak ada.Aku ke kampus hanya untuk menggambar di lab,” jawab Siwon.

Yoona tersenyum dalam hati.”Menyedihkan sekali.Ini hari ulang tahunnya.Tapi, dia malah menggambar di lab,” batin gadis itu.

“Kita nonton film dulu.Baru kemudian belajar di rumahmu, ya?Aku bosan belajar di rumah,” usul Yoona.

 

 

Oppa, aku ingin pulang sendiri. Tidak apa-apa, kan?” tanya Krystal saat Kai memberhentikan sebuah taksi untuk mengantar mereka pulang.

Kai mengerenyitkan dahi dan akan menolak. Tapi, ada sesuatu di dalam dirinya yang ingin membiarkan Krystal pulang sendiri.

“Ya sudah. Kau naiklah duluan! Aku akan pakai taksi yang lain.” Kai membukakan pintu taksi untuk Krystal.

Aniya.Oppa saja yang pakai.Aku pulang dengan bus.”

Wajah Kai terlihat tidak rela untuk mengizinkan ide Krystal barusan. Krystal hanya tersenyum sambil mendorong tubuh Kai memasuki taksi.

“Tidak apa-apa. Aku ingin berjalan-jalan lagi sebentar. Oppa pulanglah! Ahjussi, tolong antarkan dia ke World Hotel, ya!” pinta Krystal pada sopir taksi. Sopir taksi tersebut mengangguk patuh.

“Kalau ada apa-apa, langsung telepon aku!” ujar Kai.

“Pasti.”

“Jangan pulang terlalu sore! Udara musim dingin sudah mulai terasa,” ujar Kai lagi.

“Iya.”

Krystal menutup pintu taksi tersebut dan mengamati kepergian Kai. Sesaat setelah taksi itu berada sedikit jauh di depan, Krystal menghembuskan napas dan memutar tubuhnya. Membiarkan kakinya menjadi penunjuk jalan. Entah kemana.

 

 

Sesak sejak tadi menyelimuti dada Minho. Sejak tadi juga namja itu menutup mulut, membiarkan Suzy menyuruhnya melakukan segala hal tanpa banyak bicara.

Melihat Krystal bersama Kai untuk kedua kalinya terasa sangat berat. Mengetahui fakta bahwa Kaibegitu menjaga Krystal juga terasa sangat menjengkelkan.

Dia ingat, dulu Ayah dan Ibu Krystal pernah menitipkan gadis itu padanya. Menyuruhnya agar menjaga Krystal. Tapi, posisi itu kenapa tiba-tiba tergantikan?

Ah, iya. Dia lupa kalau dia memang memberikan posisi itu pada Kai secara tidak langsung. Dia lebih memilih menjaga Suzy ketimbang menjaga Krystal waktu Suzy kecelakaan. Tapi, dia tidak pernah menyangka bahwa akibatnya malah membuat dia seperti pengidap penyakit asma yang sedang collaps.

Oppa! Ayo kesini! Siwon Oppa sudah di bawah!” seru Suzy dari ruang tengah. Minho yang tadi sedang berdiri di balkon langsung memasuki ruang tengah.

Noona sudah mengirim pesan?”tanyanya.

Eo, ini…” Suzy memperlihatkan ponselnya pada Minho. Setelah membaca pesan singkat itu, Minho buru-buru mengambil terompet dan mematikan lampu.

“Ayo sembunyi!” ajak Minho sambil menarik Suzy yang membawa kue ulang tahun untuk Siwon menuju dapur.

Beberapa saat kemudian, terdengar pintu apartemen terbuka. Minho yakin sekarang ini Siwon tengah melepas sepatunya. Dengan kode sebuah bisikan, Minho dan Suzy menghitung mundur perlahan.

“Satu… Dua… Tiga…”

Bertepatan dengan hitungan ketiga, Minho menekan sakelar lampu.

Surprise!!!” teriak Yoona saat lampu menyala.

Saengil Chukkahamnida…!!! Saengil Chukkahamnida…!!! Saranganta Choi Siwon…!!! Saengil Chukkahamnida…!!!” Mereka bertiga bernyanyi bersama sambil bertepuk tangan. Membuat Siwon yang sedang melepas sepatunya mematung beberapa saat.

“Yoona-ssi, kau yang membuat semua ini?” tanya Siwon sambil menatap Yoona.

Yoona tersenyum lalu menggeleng.”Aniya.Minho yang merencanakannya.”

Siwon benar-benar tercengang sekarang. Tidak percaya bahwa adiknya itu melakukan semua ini untuknya.

Mwoya?Hyeong tidak suka?” tanya Minho.

Tepat saat Siwon akan menjawab, bel tiba-tiba berbunyi. Yoona buru-buru membukanya dan melihat Eunhyuk datang bersama Yuri.

“Ikan teri! Sedang apa kau disini?”Siwon langsung menghampiri Eunhyuk.

“Tentu saja untuk merayakan ulang tahunmu!Saengil Chukkahae uri chingu!Tebak aku bawa apa! Tadaaaaa!!!” Eunhyuk mengeluarkan sebuah botol wine dari dalam ranselnya.

“Siwon-ssi, ini kado dari kami.”Yuri memberikan sebuah bingkisan besar yang tadi dibawanya.

“Ah, kamsahamnida.

“Ayo kita berpesta!!!” ajak Eunhyuk sambil menarik tangan Yuri dan merangkul bahu Siwon.

 

 

Krystal turun dari bus dan langsung berjalan menuju minimarket biasa.Dia mengambil dua es krim kacang hijau dan membawanya menuju meja kasir dengan keadaan setengah sadar setengah melamun.

Agassi sendirian?” tanya penjaga kasir laki-laki yang ternyata adalah penjaga yang beberapa kali melayani Krystal saat datang bersama Minho.

“Ah, ne,” jawab Krystal seadanya sambil mengeluarkan uang dari dompet.

Kamsahamnida,” ujarnya saat laki-laki tersebut memberikan struk pembayaran. Dia keluar dari minimarket  dan melanjutkan perjalanan pulang.

Bahkan jalan kecil ini terasa sangat lengang jika dilewati sendiri,” ujar Krystal dalam hati sambil mengingat-ingat ketika dia sering melewati jalan ini bersama Minho.

Sesampainya di rumah, kakinya menuntun dia ke taman belakang. Dia membuka satu es krim kacang hijau yang tadi dia beli dan melumatnya hanya dalam hitungan menit.

Krystal hendak membuang stik es krim saat menyadari masih ada satu es krim tersisa. Krystal diam memandangi es krim tersebut. Beberapa saat kemudian, dia menghembuskan napas panjang.

“Sendirian itu tidak menyenangkan,” ujar Krystal pelan.

 

 

Suzy baru saja keluar dari kamar mandi ketika dia melihat Siwon dan Yoona sedang berbicara serius di ruang tengah. Karena tidak ingin mengganggu, dia berbelok menuju kamar Minho dan berniat mengajaknya mengobrol.

Suzy mengetuk pintu kamar Minho dua kali lalu membukanya. Dilihatnya Minho sedang terlentang di tempat tidur dengan lengan menutupi wajahnya.

Oppacham?” tanya Suzy pelan. (Tidur?)

Minho langsung menurunkan tangannya dan menoleh ke arah pintu ketika mendengar pertanyaan itu.

“Oh, Suzy-ya. Aniya. Masuklah!” ujar Minho sambil bangkit dari tidurnya.

Suzy masuk perlahan tanpa menutup pintu. Dia kemudian duduk disisi Minho sambil tersenyum canggung.

Eonni dan Oppa sepertinya sedang bicara serius di depan. Aku tidak ingin menganggu,” ucapnya, “tidak apa-apa ‘kan kalau aku disini?”

“Tentu saja.”

Oppa sedang memikirkan apa?” tanya Suzy iseng.

“Bukan apa-apa. Aku hanya merasa lelah,” jawab Minho sambil tersenyum menenangkan.

Suzy membalas senyum itu sambil tertawa dalam hati. Dia tahu. Dia tahu apa yang dipikirkan Minho. Dia sangat tahu kenapa namja itu menjadi pendiam seharian ini. Semua terlihat jelas di wajah tampan itu.Penyebabnya hanya satu. Gadis itu. Krystal.

Lama tak ada yang bicara. Yang terdengar hanya suara hembusan napas mereka masing-masing dan suara angin berhembus dari jendela kamar Minho yang memang belum ditutup.

Oppa…”panggil Suzy.

“Hmm?”

“Kenapa Oppa menyerah?”

Ne?” Minho menatap Suzy bingung.

“Krystal. Kenapa Oppa menyerah?” jelas Suzy sambil berusaha tersenyum.

Minho tidak langsung menjawab.Dia mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Mencoba menerka kemana arah perbincangan ini.

“Aku tidak menyerah. Karena aku tidak merasa pernah memperjuangkan apa-apa,” ucap Minho pelan.

Kini giliran Suzy yang menatap Minho bingung.

Tepat saat Suzy akan bertanya, tiba-tiba Yoona dan Siwon muncul di kamar Minho.

“Suzy-ya, ayo kita pulang!Sudah jam sembilan,” ajak Yoona sambil tersenyum dan mengerling ke arah Siwon.

Suzy langsung melihat jam yang berada di meja belajar Minho. Benar, pukul 21.15.

“Aku tunggu di depan, ya!” Yoona buru-buru keluar dari kamar diikuti Siwon.

Suzy mengangguk sambil beranjak dari duduknya.Dia menghembuskan napas berat.Jujur, dia tidak ingin pergi dari sisi Minho sekarang.Namja itu terlihat sangat sedih, dan dia tidak ingin Minho melewatinya sendirian.

Oppa, aku pulang dulu,” pamitnya dengan berat hati.

Minho mengangguk.”Terimakasih, Suzy-ya.Maaf merepotkan.”

Anytime,” jawab Suzy, “kalau ada apa-apa, Oppa tahu bisa menghubungiku kemana.”

Minho tidak menjawab.Dia hanya memandang gadis berambut panjang yang sekarang sudah memegang pegangan pintu itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

“Suzy-ya…”

“Ne?”Suzy kembali berbalik dan menatap Minho.

“Apa menyerah dan melepaskan adalah hal yang sama?”

Suzy menelan air liurnya.Tak sanggup menjawab.

 

 

Hyeong, jangan senyum-senyum seperti itu sendirian!Kau tampak menyeramkan!” ujar Minho saat melihat kakaknya tengah duduk santai di ruang tengah.Siwon baru saja selesai mengobrol di telepon dengan seseorang.

“Kebahagiaanku berlipat ganda hari ini, Minho-ya.Bagaimana mungkin aku tidak terus tersenyum?”

“Bertambah tua malah bahagia!” cibir Minho sambil mengambil air mineral dari dalam kulkas.

“Bertambah tua, bertambah dewasa, dan tambah bertanggung jawab juga.Apalagi sekarang ada seseorang lagi yang harus aku jaga,” ujar Siwon penuh rahasia.

Mwo? Maksud Hyeong?”

“Aku…”

 

Flashback on.

 

Yoona menuangkan wineChardonnay yang tadi dibawakan Eunhyuk ke dua gelas yang ada hadapannya. Dia seketika mencium aroma musim semi. Vanilla, juga jeruk nipis yang kental, beradu dengan bau buah peach yang baru matang dan permen toffee yang masih berada di pemanggangan.

Tinggal mereka dan kedua adik mereka yang sekarang ada di apartemen. Eunhyuk dan Yuri sudah pulang sejak satu jam yang lalu. Yuri masih termasuk anak pingitan. Di umurnya yang sudah menginjak 21 tahun, dia masih mempunyai jam malam, yaitu jam delapan. Maka dari itu, Eunhyuk mengantarnya pulang setegah jam sebelum jam malam yang ditetapkan orangtua Yuri.

Yoona memberikan satu gelas pada Siwon yang kini sedang duduk di sampingnya sambil memandangi dia dengan tatapan yang sulit diartikan. Yoona hanya tersenyum melihat namja itu.

“Ah, Eunhyuk dan Yuri saja memberimu hadiah. Aku benar-benar telalu sibuk mempersiapkan kejutan ini dengan Minho dan Suzy sampai lupa membelikanmu sesuatu,” ujar Yoona setelah menyesap wine-nya.

“Tidak apa-apa. Ini saja sudah cukup,” jawab Siwon.

“Aniya. Aku harus memberikanmu hadiah. Apa yang kau inginkan?”

“Tidak ada.”

“Eiii, jangan berbohong! Pasti ada! Katakan padaku!” paksa Yoona sambil menyimpan gelas wine-nya.

“Sebenarnya ada sesuatu yang aku inginkan. Tapi, sesuatu itu tak sanggup aku beli.”

Yoona mengerutkan dahi. “Memangnya apa?”

Lama Siwon tak menjawab. Dia hanya memandangi Yoona. Mengamati setiap garis wajah gadis cantik itu.

“Marhaebwa!” ujar Yoona tak sabar.

“Neo.”

“Ne?”

“Iya. Kau.”

Yoona langsung gugup mendengar ucapan Siwon. Dia menyentuh tengkuknya canggung. Tak tahu harus berbuat atau berkata apa.

“Maukah kau jadi kekasihku?”

 

Flashback end.

 

“Jadi Hyeong dan Yoona Noona…?”

Siwon mengangguk menjawab pertanyaan tak terselesaikan Minho sambil tersenyum gembira.

“Wah! Chukkanta! Daebak! Akhirnya kakakku ini mempunyai seorang kekasih!” ujar Minho sambil tertawa dan langsung mendapat pukulan pelan tepat di belakang kepalanya.

AISH! Kau pikir aku tidak bisa punya pacar? Aku bukan tidak bisa, aku hanya sedang tidak ingin. Tapi, setelah mengenal Yoona, entah kena–”

Keumanhae, Hyeong! Jangan bertindak menjijikan dengan mengeluarkan kata-kata yang menggelikan!” ujar Minho sambil memberikan tatapan ngeri pada Siwon.

Keu ijjashigi jinjja!” Siwon bersiap memukul Minho lagi tapi tiba-tiba Minho memberikan sebuah kotak padanya. (Anak ini benar-benar!)

Siwon menatap kotak itu bingung. “Bukankah tadi kau dan Suzy sudah memberiku hadiah?” tanyanya.

“Ini bukan dari aku.Tapi dari Krystal dan Jessica Noona. Tadi, Krystal datang dan menitipkan ini.”

“Krystal? Datang dengan siapa?” tanya Siwon seraya mengambil kotak tersebut. Dibukanya kado itu yang ternyata berisi perlengkapan menggambar.

Siwon melirik Minho yang tidak menjawab pertanyaannya tadi. Kini Minho sedang memandang kosong layar televisi yang sedang menayangkan acara investigasi kriminal.

Siwon mungkin bukan kakak yang baik. Tapi, dia cukup pandai melihat situasi dan mengetahui keadaan apa yang sedang dirasakan adik semata wayangnya itu.

“Minho-ya, Krystal datang dengan namja itu, kan?”

Minho lagi-lagi tidak menjawab.

“Kau menyukainya,” ujar Siwon tiba-tiba.

Mwo? Aniya,” jawab Minho langsung

“Itu bukan pertanyaan. Itu pernyataan. Yang perlu kau lakukan hanyalah mengakuinya. Mengakui yang ada di dalam sini,” Siwon menunjuk dada Minho.

 

 

Ahjumma, Krystal belum kembali?”

Ne? Ani. Krystal Agasshi sudah pulang sejak sore tadi. Memang dia tidak ada di kamar?”

Jessica menggeleng. “Tidak ada. Kemana dia?” tanyanya pelan sambil berkeliling rumah untuk mencari Krystal.

Jessica sampai di taman dan melihat plastik pembungkus es krim dan satu es krim yang sudah meleleh disana. Dia yakin es krim itu milik Krystal karena dia melihat dompet Krystal ada di meja taman juga. Jessica kemudian mengambil ponsel dari dalam saku jaketnya dan menelepon Krystal.

Electric…!!! Electric Shock…!!! Electric…!!! Electric Shock…!!!

Jessica langsung mengerutkan dahi ketika mendengar nada dering ponsel Krystal tak jauh dari tempatnya berdiri. Dia berjalan perlahan mendekati sumber suara. Ternyata suara tersebut berasal dari kamar Minho.

Jessica menekan tombol merah dan membuka pintu kamar tersebut. Dia terkejut saat mendapati tubuh Krystal yang terbaring di tempat tidur Minho sambil mendengarkan musik dari iPod-nya.

Jessica melepas earphone yang terpasang ke telinga Krystal mengamati wajah adiknya yang tertidur pulas itu.  Ada bekas air mata di kedua belah pipi Krystal.

“Kenapa kau menangis, Krys?” tanya Jessica pelan dan bersiap menarik selimut untuk Krystal. Tapi, tiba-tiba gadis itu mengigau yang membuat Jessica terpaku di tempatnya.

Ahjussi…

Selama ini Krystal jarang sekali menangis. Apalagi untuk masalah kehidupan pribadinya. Masalah hubungan Krystal dengan Kai yang tidak direstui ayah mereka dulu pun tidak pernah membuat Krystal menangis. Tapi kali ini, gadis itu menangis… karena Minho?

Apa posisi Kai sudah tergantikan?” batin Jessica.

 

 

“Ya Tuhan! Lusa adalah acara yang paling kau nantikan. Kenapa kau malah demam?” tanya Jessica panik ketika mendapati Krystal tergolek lemah di tempat tidur dengan suhu tubuh melebihi rata-rata.

“Itu acara yang Eonni nantikan, bukan aku,” ujar Krystal pelan.

Aish! Aku rasa kau adalah satu-satunya gadis yang tidak menantikan acara prom nite!” Jessica mencibir sambil memeras handuk untuk mengopres Krystal.

Eonni kuliah jam berapa?” tanya Krystal mengalihkan pembicaraan.

“Jam sepuluh. Nanti Donghae Oppa menjemput.”

Krystal mengangguk-angguk mengerti.

“Tunggu sebentar. Aku akan membuatkanmu bubur.”

“Memang Shin Ahjumma kemana?”

“Tadi Shin Ahjumma minta izin pulang ke Busan. Ibunya sakit. Kau tidurlah dulu! Pokoknya, kau tidak boleh keluar rumah hari ini, karena kau harus pergi ke acara prom lusa! Aish, kau ini ada-ada saja! Jangan sampai tidak datang. Bukankah kau harus tampil dengan Luna nanti?”

Krystal berdecak. “Arasseo.Lagipula ini sakit ringan, Eonni. Jangan bertingkah panik seperti Eomma!”

 

 

Krystal terbangun ketika merasakan kompresannya dilepas seseorang. Dia membuka mata dan melihat seorang namja sedang berbalik untuk mencelupkan handuk kecil yang tadi menempel di kening Krystal ke sebuah baskom berisi air hangat.

Oppa…” panggil Krystal parau karena tenggorokannya kering.

“Sayang sekali aku adalah Ahjussi,” ucap seseorang itu sambil membalikan badan. Krystal sampai membelalakan mata ketika melihat orang tersebut.

Yaa! Choi Minho! Apa yang kau lakukan disini?” tanya Krystal kaget.

“Tentu saja menjengukmu! Tadi Noona menelepon dan memintaku mejagamu. Kenapa kau bisa tiba-tiba sakit? Bukankah kemarin kau baik-baik saja?” tanya Minho sambil menempelkan handuk tadi di kening Krystal.

“Mana aku tahu! Memangnya sakit bisa di jadwal!” jawab Krystal sambil menurunkan handuk dari keningnya, “aku tidak mau di kompres.”

“Ya sudah. Makan, ya? Noona tadi sudah membuatkan bubur. Tapi ternyata kau tidur dengan pulas.”

Krystal mengangguk sambil bangkit dari tidurnya.

“Kenapa kau bisa tidur di kamarku?” Minho menatap Krystal penasaran sambil mengambil semangkuk bubur yang tadi sudah disiapkan Jessica.

“Ehm… Itu… Ehm…” Krystal kebingungan sendiri menjawab pertanyaan Minho. Dia tidak mungkin mengatakan kalau semalaman dia tertidur disini karena merindukan namja itu, kan?

“Itu apa?” tanya Minho penasaran

“Ehm… Ini ‘kan rumahku! Jadi terserah aku mau tidur dimana saja!” elak Krystal sambil mendelik Minho.

Aish, aku hanya bertanya. Dasar, sekali singa tetap saja singa! Sedang sakit pun tetap saja judulnya singa!”

Krystal langsung memukul bahu Minho.

“Aaaaaah, sakit, Krys!” Minho mengaduh.

“Suruh siapa kau mengataiku singa, hah?” ujar Krystal sambil terus memukul-mukul Minho.

“Memang kau singa! Ah, Krys!”

“Rasakan!” Krystal terus saja memukuli Minho. Entah kenapa rasanya dia ingin sekali melemparkan segala sesuatu yang ada di dekatnya pada namja itu. Dia kesal. Tapi dia tidak tahu apa sebabnya.

Minho yang tidak tahan terus dipukuli akhirnya meletakan mangkuk bubur yang tadi di pegangnya dan langsung menangkap kedua tangan Krystal.  Tapi Krystal meronta dengan kuat dan menyebabkan tubuh Minho jatuh di atas tubuh Krystal.

Dari jarak sedekat ini, Krystal bisa mencium wangi cedarwood dari tubuh Minho. Selama beberapa saat, baik Minho maupun Krystal mematung, sibuk dengan pikiran dan debar jantung masing-masing.

Krystal tersadar lebih dulu. Krystal merasakan pipinya memanas.Dia langsung memalingkan wajahnya yang sudah tinggal beberapa senti lagi dari wajah Minho. Minho juga langsung bangun dan mengambil mangkuk bubur.

“Kau ma–”

“Biar aku makan sendiri!” Krystal menyela perkataan Minho dengan cepat. Membuat Minho langsung memberikan mangkuk bubur tersebut.

“Aku ke kamar mandi dulu,” ujarnya setelah mangkuk itu dipegang Krystal. Krystal mengangguk kaku tanpa melihat wajah Minho.

Minho buru-buru masuk ke kamar mandi.

Setelah Minho memasuki kamar mandi, Krystal menekan dadanya yang masih berdebar. Keringat tiba-tiba menetes di pelipisnya. Perasaannya tidak karuan saat ini.

Yaa! Tenanglah!” ujar Krystal sambil menampar pelan pipinya sendiri.

Tidak hanya Krystal. Minho pun merasakan hal yang sama.

Apa yang terjadi padamu, Choi Minho?” tanya hati Minho sesaat setelah dia menutup pintu kamar mandi. Minho langsung menghampiri westafel dan membasuh wajah sambil mengatur napasnya yang tidak teratur.

“Tenanglah! Kendalikan dirimu! Besikaplah seolah tidak terjadi apa-apa!” ujarnya pelan sambil mengambil tissue dan menyeka air di wajahnya.

Setelah dirasa ketenangannya sudah kembali, Minho membuka pintu kamar mandi perlahan. Dilihatnya Krystal sedang memakan buburnya. Tapi, seseorang sudah duduk di sampingnya sekarang.

Kai.

Minho tidak sadar menutup pintu kamar mandi sedikit keras dan menyebabkan Krystal begitu juga Kai menoleh ke arahnya. Kai terlihat terkejut mendapati Minho ada disana.

“Ehm, maaf. Tidak sengaja,” ucap Minho canggung sambil menggaruk kepalanya lalu bejalan mendekati sepasang kekasih itu.

“Aku tidak tahu ada kau disini,” ujar Kai sambil berdiri, “apa aku menganggu?” tanyanya.

“Tidak. Tidak. Kau du–” Minho menggantungkan kalimatnya sambil mengambil ponsel di dalam saku celananya, “oh, Suzy-ya? Wae geurae?” tanyanya saat mengangkat telepon tersebut.

Wajah Krystal langsung berubah ketika mendengar nama itu. “Ada apa dia menelepon segala?” batinnya kesal.

“Oh, arasseo. Aku menjemputmu sebentar lagi. Oke!” Minho menutup sambungan telepon itu lalu menatap Krystal dan Kai bergantian.

“Kau duduk saja!” ujarnya pada Kai, “aku ada urusan mendadak. Krys, aku pulang, ya?”

Krystal tidak menjawab. Dia hanya menatap Minho dengan pandangan yang biasa dia berikan ketika dia menginginkan sesuatu. Dia tahu Minho pasti mengerti. Dia tidak ingin Minho pergi.

Perdebatan kecil terjadi di diri Minho. Dia tahu arti tatapan Krystal sekarang. Dia juga menginginkan hal yang sama. Tapi, berada di tengah-tengah Krystal dan Kai akan lebih terasa menyakitkan daripada meninggalkan mereka berdua.

“Suzy sudah menungguku. Aku pulang dulu. Cepat sembuh, Krys. See you at prom,” ujar Minho sambil tersenyum dan mengangguk pada Kai. Kai membalas anggukan itu dan mengamati kepergian Minho.

Kai langsung menatap Krystal ketika pintu kamar itu ditutup. Krystal yang merasa sedang diperhatikan melirik Kai.

Oppa mau?” tanya gadis itu sambil menyodorkan mangkuk bubur padanya.

Kai menggeleng. “Kau makanlah!”

“Iya,” jawab Krystal sambil tersenyum pada Kai.

Kai membalas senyum itu. Dia tahu, hati Krystal tidak sedang tersenyum.

 

 

Minho keluar meninggalakan Krystal dan Kai di dalam kamar sambil menghembuskan napas berat. Lagi-lagi perasaan sesak ini menelusupinya setiap kali melihat sosok itu.

Minho melirik ponsel layar sentuh yang masih digenggamnya lalu tertawa tertahan.

“Suzy-ya, mianhae. Aku memanfaatkanmu hari ini,” ujarnya pelan.

Ya. Sejak tadi, ponsel itu tidak bergetar. Tidak pernah ada panggilan masuk. Tidak dari Suzy. Tidak juga dari siapapun. Dia hanya ingin mencari alasan untuk keluar dari kamar itu.

You don’t need me anymore, Krys. He’s with you now.

 

 

Tempat pesta telah dipadati para siswa ketika Krystal dan Kai sampai disana. Aula Seoul Senior High School telah didekor menjadi ruang pesta yang luar biasa. Lampu-lampu disko diinstalasi di langit-langit, lengkap dengan laser show yang membuat para siswa seolah-olah berada di klub dansa. Meja-meja panjang yang penuh dengan makanan dan minuman diletakan di sudut ruangan.

Dari pintu masuk, Krystal dapat melihat teman-temannya mendominasi salah satu sudut aula. Sulli tampak cantik dengan gaun putih dan Taemin yang berdiri di sampingnya. Wajah Key tampak sangat bahagia. Tangannya merangkul pinggang Amber yang tengah menggoda Luna dan Jonghyun. Dua sejoli itu akhirnya menjadi sepasang kekasih setelah usaha mati-matian Jonghyun untuk mendapatkan hati gadis mungil yang sekarang mengenakan mini dress berwarna merah muda itu.

Tak ada yang dapat mencegah perasaan sesak yang membuncah di dada Krystal ketika melihat Minho dan Suzy tak jauh dari kerumunan tadi. Mereka sedang mengobrol dengan Jiyeon dan pasangannya –yang entah siapa.

Minho terlihat tampan dengan tux hitam. Kemeja biru tua lengan panjang terselip di dalamnya. Celana jeans membalut kakinya. Sneakers yang dikenakannya menambah kesan sempurna kepada setiap orang yang melihatnya.

Krystal melihat Suzy tertawa saat mendengar pasangan Jiyeon menceritakan sebuah lelucon. Tiba-tiba, dia menautkan tangannya di tangan Minho. Minho tidak membalas tapi juga tidak menolak. Namja itu hanya pura-pura tidak merasakan apapun.

They look… perfect together. They’re perfect together,” batin Krystal getir.

Pandangannya langsung beralih ketika merasakan Kai menarik tangannya untuk menemui Sulli dan yang lainnya. Semua mata kini terbelalak saat Krystal berjalan di hadapan mereka. Gaun ungu tua sederhana yang waktu itu dibelinya bersama Jessica benar-benar membuat dia tampak mempesona malam ini.

Krystal yang merasa risih diperhatikan langsung mempercepat langkahnya untuk sampai di kerumunan teman-temannya.

Oh My God! You look awesome!” ujar Key saat dia dan Kai sampai di hadapan mereka.

“Kalian berdua terlihat serasi,” Luna menimpali.

Krystal dan Kai tersenyum simpul mendengar pujian itu.

Kai mengedarkan pandangan dan melihat ke meja minuman. Tenggrokannya terasa kering.

“Aku mau ambil minum dulu. Kau mau apa?” bisik Kai di telinga Krystal.

Punch, maybe?

Kai mengangguk mendengar jawaban Krystal. “Thank you…” ujar gadis itu sebelum Kai berjalan mendekati meja minuman.

Kai kembali beberapa saat kemudian dengan dua gelas punch di tangannya. Tapi, dia tidak mendapati Krystal di tempat dia tadi meninggalkannya. Dia mengedarkan pandangan untuk mencari gadis itu. Tiba-tiba saja salah satu gelas yang dipegangnya diambil oleh seseorang. Jonghyun.

“Krystal dan Luna sedang dipanggil Boa Sonsaengnim, mereka akan membuka acara prom ini,” ujar Jonghyun sambil menegak punch-nya.

Tiba-tiba hampir seluruh lampu di ruangan itu mati. Yang tersisa hanyalah lampu yang menaungi bagian pengiring musik dan lampu yang berada tepat di atas panggung. Anak-anak langsung berteriak riuh rendah ketika melihat Luhan dan Sohee muncul menjadi pembawa acara prom nite malam ini.

Annyeong Haseyo!!!” sapa Sohee riang sambil tersenyum manis.

“Selamat Malam Seoul Senior High School!!!” kini Luhan beerteriak sekuat tenaga untuk menarik simpati para siswa. Seluruh siswa mulai bertepuk tangan sambil membalas sapaan Sohee dan Luhan.

“Wah, ramai sekali malam ini, Sohee-ssi,” ujar Luhan.

Ne. Ne. Tentu saja malam ini ramai, Luhan-ssi. Karena malam ini adalah acara prom nite yang ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa! Mana tepuk tangannya?”

Para siswa kembali berteriak dan bertepuk tangan. Membuat Sohee dan Luhan tersenyum senang karena merasa berhasil memeriahkan acara.

“Untuk memulai acara kita hari ini. Dua orang gadis cantik bersuara emas akan menyanyikan dua buah lagu yang mereka ciptakan sendiri khusus untuk acara kita malam ini.”

“Wooooooooow!!!” para siswa berteriak serempak.

“Baiklah. Mari kita tampilkan Graduated Song oleh Krystal Jung dan Park Luna dari kelas 3-B!!!”

Seluruh lampu kini benar-benar mati. Beberapa saat kemudian, lampu sorot mengarah ke atas panggung dan menyorot sosok Krystal dan Luna. Terdengar alunan biola menjadi intro dari lagu tersebut. Selang beberapa detik, suara khas Luna mulai terdengar.

And so we talked all night about the rest of our lives

Where we’re gonna be when we turn 25

I keep thinking times will never change

Keep on thinking things will always be the same

Kini Krystal mulai bernyanyi sambil menjentikan jarinya. Berharap para penonton mengikuti irama yang dia nyanyikan.

 

But when we leave this year we won’t be coming back

No more hanging out cause we’re on a different track

And if you got something that you need to say

You better say it right now cause you don’t have another day

 

Usaha Krystal cukup berhasil. Anak-anak kelas 3-B sekarang sudah mendekat ke arah panggung dan mengikuti gerakan Krystal. Tak terkecuali Minho. Mereka bahkan melangkahkan kaki ke kiri dan ke kanan untuk menambah kesan ramai. Krystal dan Luna tertawa melihat kelakuan teman-teman sekelas mereka.

 

As we go on we remember

All the times we had together

And as our lives change from whatever

We will still be friends forever

 

Siswa kelas 3-B memang sudah diberikan lirik lagu tersebut seminggu sebelum acara prom ini. Maka dari itu, mereka bernyanyi bersama saat Krystal dan Luna sampai di bagian reff.

 

Will we think about tomorrow like we think about now?

Can we survive it out there?

Can we make it somehow?

I guess I thought that this would never end

 

Krystal bernyanyi sambil mengedarkan pandangannya untuk mencari-cari sosok Kai. Dia langsung tersenyum ketika dilihatnya namja itu tengah berdiri di ujung ruangan dan menatapnya lembut.

 

As we go on we remember

All the times we had together

And as our lives change from whatever

We will still be friends forever

 

“Woooooooow!!! Krystal Luna daebak!!!” teriak seluruh anak kelas 3-B saat lagu pertama itu selesai.

Krystal dan Luna menundukan badan memberi hormat.

Neomu kamsahamnida atas sambutannya. Sekarang kami berdua akan menyanyikan sebuah lagu lagi. Mungkin ini terdengar lebih melankolis dari lagu sebelumnya. Lagu ini berjudul Because of Me dan kami tujukan bagi orang-orang yang selalu berada disekitar kami. Khususnya kelas 3-B,” ujar Luna, “selamat menikmati.”

Kali ini intro lagu tersebut diiringi oleh lantunan piano yang dimainkan Luna dan biola yang digesek oleh seorang fiddler dari orkestra yang sekolah mereka sewa.  Sosok Krystal yang berdiri di tengah panggung langsung disorot oleh sebuah lampu sorot. Krystal menyanyi solo kali ini.

 

I love you, although you are not beside me at the moment

Because you’re here, my world is filled with happiness

Don’t ever forget, wherever you are

Please remember my love

 

Berbeda dengan tadi, para siswa sekarang melambaikan tangannya perlahan ke kanan dan ke kiri dengan perasaan yang tiba-tiba saja berubah menjadi sendu.

 

The familiar road we used to walk on every day

Feels strange to me once again, even today

Although so many things have changed while you were gone

Only my love remains the same

 

Jantung Kai terasa berhenti ketika mendengar setiap lirik yang dinyanyikan Krystal. Dia merasakan sesuatu dari lagu itu. Lagu itu memang sebuah lagu perpisahan dan lagu keputusasaan. Tapi, Kai tahu, lagu itu bukan ditujukan untuk teman-teman seangkatannya.

 

I’m sorry, I’m sorry

Because of me, you must’ve been tired, because of me, you must’ve hurt like a fool

I think I know now, the person my heart wants

It’s you

I love you forever

 

Lagu itu ditujukan untuk seseorang. Kai sekuat tenaga berharap bahwa lagu itu ditujukan intuknya. Tapi bukan. Tentu saja bukan. Lagu itu untuk Minho. Ya. Choi Minho yang sekarang sedang merangkul seorang gadis cantik disampingnya yang Kai ketahui bernama Suzy.

Kai termenung di tempatnya sambil memperhatikan Krystal yang tengah bercanda dengan Key dan Amber. Gadis itu sesekali meliriknya, Kai hanya membalas tatapan itu dengan senyuman menenangkan. Dia ingin membiarkan Krystal merasakan malam ini sebagai malam terakhir yang paling indah. Malam terakhir dengan teman-temannya. Malam terakhir menempati sekolahnya. Serta malam terakhir bersama namja itu.

“Itulah persembahan karya dari kelas 3-A!!! Mana tepuk tangannya???” tanya Luhan setelah sekelompok anak dari kelas 3-A menampilkan sebuah drama musikal. Anak-anak berteriak riuh rendah. Kai ikut bertepuk tangan pelan sambil memperhatikan Sohhe dan Luhan yang sibuk berinteraksi di panggung.

“Ya, untuk selanjutnya adalah persembahan karya dari kelas 3-B. Bagaimana Suho-ssi apakah sudah siap menampilakan karya kelas?” Sohee bertanya pada Suho yang tengah sibuk dengan laptopnya di bawah panggung.

Suho memberikan tanda dengan tangannya agar Sohee menunggu.

“Wah, sepertinya ada kesalahan teknis sedikit. Mohon ditunggu sebentar,” Luhan tersenyum sungkan pada para siswa.

Suho langsung berlari menemui kerumunan teman-teman sekelasnya dan menarik Key serta Minho. Dari tempat duduknya, Kai bisa mengetahui bahwa sesuatu terjadi dengan karya mereka. Minho terlihat sangat pucat karena terkejut. Sedangkan Key langsung menarik Minho untuk ikut ke belakang panggung.

Tapi ternyata mereka dipanggil bukan untuk membetulkan sesuatu yang tidak bekerja itu. Mereka malah naik ke atas panggung dan tersenyum canggung pada Luhan dan Sohee.

“Sepertinya mereka sudah siap. Baiklah, selamat menyaksikan!!!”

Minho dan Key meminta dua buah kursi untuk mereka duduk di atas panggung. Minho menunggu Key mengambil gitar akustik sebelum memulai persembahan mereka.

Key mengacungkan jempolnya kepada Suho yang berada di belakang panggung. Seketika lampu langsung padam. Beberapa saat kemudian, sebuah layar proyektor menampakan sebuah video dengan judul “Our Last Story” diiringi petikan gitar dari Key dan Minho mulai bernyanyi.

 

I could stay awake just to hear you breathing

 

Kai menghampiri Krystal dan berbisik, “Apa yang terjadi?”

“Musiknya tidak bisa dimainkan. Akhirnya Minho dan Key bernyanyi akustik untuk mengiringi video,” jawab Krystal tanpa mengalihkan pandangannya dari panggung.

 

Watch your smile when you’re sleeping

While you’re far away and dreaming

 

Layar Proyektor kini menampakan video saat Anak-anak kelas 3-B tertidur di bus tempo hari. Wajah Krystal langsung menegang ketika dilihatnya ada potongan gambar dirinya yang tengah bersandar di bahu Minho dan tertidur pulas. Diliriknya Kai yang berada di sampingnya. Wajah namja itu merah padam saat melihat video tersebut.

 

I could stay lost in this moment forever

Well, every moment spent with you

Is a moment I treasure

 

Anak-anak kelas 3-B kini tersenyum sendu melihat potongan gambar yang mengabadikan setiap gerak-gerik mereka di kelas. Tidak akan ada lagi acara bermain kartu di kelas, menertawakan hal-hal konyol yang dilakukan anak-anak, ataupun menggoda Sulli dan Taemin yang tidak pernah bisa dipisahkan.

 

And I just wanna stay with you

In this moment forever

forever and ever

 

Mata Krystal kini bertemu dengan mata Minho. Minho tersenyum sambil menyanyikan lagu dari Aerosmith tersebut pada Krystal.

 

Well, I just wanna be with you

Right here with you, just like this

I just wanna hold you close

Feel your heart so close to mine

And just stay here in this moment

For all the rest of time

 

Tiba-tiba saja butiran air mata meluncur bebas di pipi lembut Krystal. Krystal langsung menunduk untuk menghapus air matanya. Tapi terlambat. Kai melihat apa yang terjadi dengan Krystal. Dengan lembut, dia memberikan sapu tangan dan merangkul Krystal.

“Aku tidak pernah berpikir akan berpisah dengan mereka,” Krystal berkata parau sambil mengambil sapu tangan yang disodorkan Kai.

“Kau masih bisa bertemu mereka nanti,” ujar Kai berusaha menenangkan Krystal dan dirinya sendiri. Dia berusaha meyakinkan diri bahwa Krystal memang menangis karena perpisahan teman-temannya. Tapi, Kai terlalu mengenal gadis itu.

“Kita keluar, yuk? Aku rasa kau butuh udara segar.”

Dari atas panggung, Minho bisa melihat Krystal dan Kai keluar dari aula. Setelah lagu selesai, Minho dan Key langsung turun sambil mengangguk berterimakasih. Ternyata Suzy sudah menunggu Minho di bawah sambil tersenyum senang.

“Aku tidak tahu suara Oppa begitu mengagumkan!!” ujarnya.

“Aniya. Suaraku tidak sebagus itu. Kau berlebihan, Suzy-ya,” jawab Minho sambil mengelus pelan kepala Suzy. Tapi, pandangannya terus tertuju keluar aula.

Oppa, na halmari isseosseo,” Suzy berkata pelan. (Ada sesuatu yang ingin aku katakan.)

Minho mengerutkan dahi. “Mwoga?

___

Suasana di luar terasa lebih tenang daripada di dalam aula. Krystal dan Kai duduk berdampingan di salah satu anak tangga yang menuju aula. Kai menengadahkan kepalanya menghadap langit. Malam terlihat lebih gelap dari biasanya. Begitu pula suasana hatinya.

Tapi, dia sudah memutuskan. Dia sudah memutuskan saat melihat Krystal meneteskan air matanya tadi. Kai menghembuskan napas perlahan sambil menggenggam tangan Krystal.

“Krys, ada sesuatu yang ingin aku ceritakan,” ujarnya pelan.

“Apa?” tanya Krystal penasaran.

Kai melepas genggamannya sebelum berkata, “When I was in Netherland, I’m mad at the situation and I’m mad at you because when my feet were almost deformed, you’re not there beside me. But, i made a deal with God. I promised to Him that I’d never ask for anything again, if I could just see you one more time and ask you why you leave me…

Krystal termangu mendengar kata-kata Kai.

And you know what? It was worth it. You keep me alive, and now I know that you never leave me, Krys… So, I’m gonna stand by my end of the deal…

Krystal terkesiap mendengar semua penuturan Kai. Dia menatap Kai tak mengerti.

What is supposed to mean?” tanyanya.

“I’m gonna walk away and I won’t ask you for anything…”

Krystal tertawa. “Oppa, jangan bercanda!”

Kai menggeleng. “Aku tidak bercanda, Krys…”

Krystal tidak menjawab. Dia hanya menunduk dalam-dalam.

“Itukah alasan Oppa tidak pernah memintaku kembali?”

Kai mengangguk lalu mengelus pelan kepala Krystal. “Aku pernah disana. Dihatimu. Tapi dulu, bukan sekarang.”

Sekarang Krystal benar-benar terisak mendengar ucapan Kai. Terlintas dipikirannya bahwa dia adalah manusia paling kejam yang pernah tuhan ciptakan.

“Stt… jangan menangis!”

Oppa, Mianhae…

“Kenapa kau meminta maaf? Kau tidak melakukan kesalahan apapun.”

“Ani. Aku salah besar. Aku mengecewakanmu. Membuatmu sedih. Maafkan aku…”

Kai tersenyum. “Kau tidak akan membuatku kecewa jika kau bahagia. Bahagialah dengan orang yang ada di hatimu. Siapapun itu.”

“Di bawah sana pengap,” ucap Suzy saat dia dan Minho sampai di lantai atas aula sambil melihat ke bawah. Perwakilan kelas 3-C kini sedang menampilkan sebuah paduan suara di panggung.

Minho mengangguk mengiyakan sambil duduk di salah satu kursi yang berada disana. Suzy berbalik dan duduk di samping Minho.

“Ada apa?” tanya Minho sambil melirik Suzy.

Minho langsung berlari turun dan menghampiri Key yang sedang bercanda dengan Suho dan Baekhyun.

“Ada apa?” tanya Key kaget ketika melihat Minho berlari dari lantai atas.

“Krystal dimana?”

“Sepertinya masih di luar.”

Minho kembali berlari ke luar aula. Langkahnya terhenti saat melihat Krystal tengah duduk di tangga sambil memandang langit. Sendirian.

Perlahan, Minho melangkahkan kakinya mendekati Krystal dan duduk di sisi gadis itu. Gadis itu menoleh. Dia tampak terkejut ketika mendapati Minho ada di sampingnya dengan napas tersenggal. Krystal tidak bicara, dia hanya tersenyum sambil kembali menengadahkan kepalanya menatap langit.

Krystal kembali menoleh ketika merasakan Minho memasangkan earphone ke telinganya dan memberikan dia iPod.

“Pilihlah lagu kesukaanmu!” ujar Minho.

Krystal mengambil iPod tersebut dan menekan tombol shuffle. Minho langsung mengenali lagu itu sedangkan Krystal menatap layar untuk mengetahui lagu apa yang diputar.

 

The Script  – Science and Faith

 

Keduanya terdiam sambil mendengarkan suara Danny O’Donoghue.

 

Tried to break her to a science

In an act of good defiance

I broke her heart

 

“Kenapa kau di luar?” tanya Minho.

“Kenapa kau kesini?”  tanya Krystal balik tanpa menjawab pertanyaan Minho.

Keduanya sama-sama diam tanpa menjawab pertanyaan masing-masing. Mereka sibuk mencari kata untuk menjelaskan apa yang terjadi.

“Kai kemana?” tanya Minho lagi.

Krystal menghela napas panjang. “Dia pergi.”

“Kemana? Em… maksudku kenapa?”

Krystal terdiam beberapa saat. Dia memutuskan untuk menjelaskan segalanya sekarang. Dia tak sanggup lagi menahan semuanya.

“Karena dia tahu, seseorang sudah menggantikan tempatnya disini,” jawab Krystal sambil menekan dadanya sendiri.

Minho mulai panik ketika mulut Krystal akan kembali bicara. Dia sudah bisa menebak apa yang akan Krystal katakan. Terlihat jelas dari mata gadis itu. Tapi, Minho tidak ingin mendengarnya sekarang.

Minho tidak tahu apa yang dia pikirkan, tetapi sedetik kemudian dia merasakan bibirnya bertemu dengan bibir Krystal.

Krystal membeku selama sepersekian detik. Kejadian itu berakhir secepat kejadian tersebut mulai.

Krystal mengerjapkan matanya dua kali dan seketika langsung tersadar.

Yaa! Apa yang kau lakukan!” Krystal mendorong pelan bahu Minho sambil menunduk untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah.

Minho tersenyum kecil. “Membungkam mulutmu. Aku tidak mau kau mengatakannya lebih dulu,” jawabnya

“Memang apa yang aka–”

I love you, Krys.

Ne?

I don’t know how and I don’t know why. I just love you. I can’t believe i say this, but, yeah, I do. I really do…” ujar Minho sambil menyentuh pipi kanan Krytsal lembut.

 

You won’t find faith or hope down a telescope

You won’t find heart and soul in the stars

 

I love you, too…” Krystal menjawab pelan.  Minho tersenyum simpul mendengar jawaban Krystal. Minho mendekatkan duduknya agar lebih dekat dengan Krystal sambil mengusap kepala Krystal dengan gestur bersahabat.  Membuat gadis itu menahan napas. Dia tidak ingin merusak momen ini.

 

You can break everything, got the chemicals

But you can’t explain a love like ours

 

Momen kilat tadi mungkin akan kembali terjadi dengan lebih lembut jika saja Krystal tidak menunduk sambil terkikik geli. Minho yang sejak tadi mencari waktu yang pas langsung menatapnya kesal.

“Kenapa kau tertawa?” tanyanya.

But you can’t explain a love like ours…” Krystal menyanyikan bait terakhir dari lagu the script tadi.

Minho mau tak mau ikut tertawa. “Pas.”

Krystal menggeleng. “Actually, no one can’t explain the love like us, Oppa…

Say it again!” perintah Minho.

No one can’t explain the love like us?

No. That word! Called me again!

O… op… oppa?” tanya Krystal memastikan.

Minho mengacungkan tangannya ke udara. “Akhirnya singa ini memanggilku Oppa!!!”

Krystal langsung memukul perut Minho. “Sekali lagi kau memanggilku seperti itu, aku akan kembali pada Kai Oppa!” ancamnya.

“Singa! Kau singa! Singa yang berubah menjadi seorang putri. Putri yang aku sayangi.”

“Itu seharusnya angsa! Bukan singa!”

Minho tertawa melihat Krystal yang mengerucutkan bibirnya sambil mendelik.

“Apapun kau dan bagimanapun kau, kau tetaplah menjadi orang yang paling aku sayangi, Krys.” Minho menarik Krystal ke dalam pelukannya.

Mianhae,” ucap Krystal.

For witch part?” tanya Minho usil.

“Karena sempat kembali dengan Kai Oppa,”

Minho mengeratkan pelukannya. “Maafkan aku juga karena lebih dekat dengan Suzy akhir-akhir ini,”

Krystal tersenyum. “Oh, iya. Apa yang terjadi dengan kau dan Suzy?”

 

 

EPILOG

“Ada apa?” tanya Minho sambil melirik Suzy.

“Aku rasa, menyerah dan melepaskan adalah dua hal yang berbeda,” ucap Suzy langsung.

“Apa yang kau bicarakan?”

“Itu… pertanyaan Oppa tempo hari. Aku rasa, mereka berbeda. Kadang, kita harus melepaskan apa yang kita inginkan untuk sesuatu yang lebih kita inginkan. Sedangkan menyerah, berarti melepaskan segala hal yang kita inginkan.”

Suzy tersenyum. “Oppa tahu? Aku memang ingin bersama Oppa. Tapi, aku lebih ingin Oppa bahagia dan aku tahu kebahagian Oppa bukanlah bersamaku.”

Selama ini Suzy tahu. Suzy selalu tahu akan hal itu.  Hanya saja selama ini dia pura-pura buta dan tuli. Tapi hari ini, dia melihat kesedihan di wajah Minho dan Krystal. Dia tidak suka menjadi penyebab kesedihan itu.

“Pergilah! Carilah Krystal. Oppa tidak pantas untuk menyerah sekarang. Oppa belum memperjuangkan apa-apa, kan?”

Perkataan Suzy seperti menampar Minho. Minho langsung tersadar. Ya, dia belum pernah memperjuangkan apa-apa. Dia hanya menyerahkan Krystal begitu saja. Minho langsung bangkit dari duduknya dan bersiap turun untuk mencari Krystal.

“Suzy-ya, gomawo. Jinjja gomawo,” ujar Minho lalu memeluk Suzy sesaat. Suzy tersenyum sambil menahan tangisnya.

“Keunyang ka!” ujar Suzy pelan. (Pergilah!)

Minho mengangguk dan sudah menuruni tiga anak tangga ketika Suzy berteriak memanggilnya.

“Oppa, if it means to be, it will be. Aku rasa, Oppa memang ditakdirkan untuk Krystal…”

 

THE END

 

Holla!!! Bagaimana chapter terakhir ini? Apakah berakhir seperti yang kalian ingikan?

Aku ingin mengucapkan banyak terimakasih karena selalu menunggu dan menjadi pembaca setia Music and Lyric. Terimakasih untuk segala support dan komentar membangun yang kalian berikan. Jinjja neomu kamsahaguyo *deep bow and big hug*

 

Silahkan tinggalkan komentar kalian sebelum menutup kolom ini. Bagi yang ingin melihat-lihat FF-ku yang lain, bisa kunjungi idznimitsali.wordpress.com

Sampai ketemu di FF-ku selanjutnya 🙂


51 thoughts on “[Freelance] Music and Lyric [chap. 9] – END

  1. aku udh baca ff ini dari chap 1 dan part terakhirnya DAEBBAK BANGET!!!
    aku aja kayak merasa masuk dicerita ini. saking menghayatinya.
    Trus jiwa fangirl ku juga kumat-kumat terus-__- *tanggungjawab,thor!*

    tapi pokoknya Music and Lyric DAEBBAK BANGET!!! *cipokinauthor

    Like

  2. Annyeong..
    Yeah akhirnya end juga & chukae akhirnya MinStal bersatu. Kasihan sih sm Kai & Suzy.
    FF ini daebak chingu. Sebenarnya sih ga nyangka end di part ini.
    Ok, keep writing ya 🙂

    Like

  3. daebak thorr !! akhirnya minstal bersatu. tapi kai nya pergi kemana thor sebenernya ?
    tapi suka banget deh sama suzy, bisa ngelepasin minho 🙂 (y)

    Like

  4. Deabek deh thor…
    Akhir’x MinStal bersatu juga…
    Seqeul donk thor…
    Pengen tau nie kelanjutan couple2 yg laen…
    D tunggu deh karya2’x selanjut’x…
    Klo perlu buat ff yg MinStal couple lgi yah…
    #maksa bgt

    Like

  5. Daebak!!!!! Sudah yakin sih kalau minstal bakal berjaya di FF ini tapi….. Penyampaian sampe endingnya itu lohhh , daebak daebak (y)

    Like

  6. SUKAAA!!! keren ceritanya, alurnya, bahasanya, pokoknya suka sama semuanya 😀
    berasa rela dan tidak ceritanya tamat. senang minstal bersatu, tapi sedih ceritanya udah habis hikshikshiks…

    Like

  7. waauuuww. . . daebak eonni. . .
    aku baca & comment di box of stories. tpi 9b nya pake pass. untung aku nemu kelanjutannya di page ini.
    ditunggu story Minstal selanjutnya eonni.
    kalau bisa we got married fersi minstalnya dong. . . 😀
    #ngarep. . .

    Like

  8. authoorr ffx daeebaaakkkkkk..!!!
    akhirnya minho oppa n krystal brstuww……
    phie q paling brkesan kharakternya kai oppa dsnie thor……keren abiz mah sifatnya kai oppa bkin q trharuw hikzz…

    Like

  9. seriously, i would cry. kyyaaa~ thanks yow author-ssi.
    buat lagu lagunya, udah aku masukin ke recommended song kkk~ actually i’m not really like western but you make me changed kkk~ saranghae saranghae author. is that really done? kkk~ T.T

    Like

  10. Hai thor! Saya reader baru. Maaf sebelumnya di chap yang lain saya jadi sider abisnya telat nemu ff ini. Alhasil saya baca ff ini semaleman. Jadi komennya di rapel aja ya!
    Sumpah thor, ffnya meaningful dan ngajak banget buat dibaca. Alurnya tenang dan ga buru-buru. Awalnya aku pikir ff ini bakalan umum. Benci jadi cinta, rebutan cowo, geng-gengan dll fairytale gitu deh ‘secara, anak sma’. ternyata beda dari apa yg aku pikirin ‘dlm konteks baik loh thor!’. Tapi sekali lagi, sumpah ni ff asli keren. Perdebatan batin yang ngajak juga buat ngebatin, karakter tokohnya konsisten dan manusiawi ‘kecuali minho yg terlalu sempurna’ ‘maaf buat fansnya minho’ 😛 bikin ff ini kayak kenyataan, momen yang bikin gereget, kejutan yang ga disangka-sangka yang bikin aku ber-OH! ria. Aku ga tau komen ini bakal ketengok ato engga. But congrats buat author! Ffnya keren banget. Jempolan!

    Like

    1. Hallo Adirfa. btw maaf baru ditengok ya komennya hehehe makasih banget buat komen yang super duper panjang ini 🙂 makasih juga udah baca dari awal sampai akhir dan nggak berenti di tengah jalan karena cerita anak SMA nya ya. makasih. makasih banyak… aku nggak tau lagi mau jawab apa .____. buat sekedar promosi, mampir di blog pribadiku ya. idznimitsali,wordpress,com kamsahamnida :)))

      Like

  11. KAIIIII!!! KEMANA LU CHAGIII?! SINI MA GW AJAAA!! *tereak pake toa nyari kai disemak2(?)

    gw turut berbahagia atas jadiannya minstal, doain gw juga ye biar bahagia ma kai *plakss!

    Yah biarpun sdih karna kai kagak tw kemana, but over all epepnya DAEBAK thor. Happy end. Gw suka!!! 😀

    KEEP WRITING!! 😀

    Like

  12. Gue baru baca dan satu kata buat authornya DAEBAK!!srsly keren sumpah.awalnya ngira suzy bakal egois-____-tapi trnyata engga hoho keren.keep writing thor!

    Like

  13. Annyeong author:) sangat telat sebenernya, ini sudah 2014 dan aku baru membaca ini? Aku baca 2 hari setelah dapet rekomen dari salah satu blog. Mianhae baru bisa comment di chapter terakhir, soalnya selalu pengen cepet baca lanjutannya, ff ini keren, semuanya keren, jalan ceritanya, bahasanya, dan tentu saja cast nya. Sukses bikin aku nangis di beberapa part, dan aku kesel setengah mati di part-part kebodohan krystal dan minho, ini adalah ff minstal paling keren menurut aku, kalo bisa sequelnya yaa hehe. Gomawo udah bikin ff sekeren ini 🙂

    Like

Leave a comment