Faithless 7


Faithless |Drama, Romance, Angst|PG-15

[penting] Mohon untuk baca chapter terakhir ini pelan-pelan dari awal sampai akhir. Kalau bisa jangan lewatkan satu kata pun, agar pembaca sekalian paham dan mengerti maksud dari fanfic ini. Thankyou (:

Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4  |Part 5 | Part 6

Suara itu. Yang lembut menenangkan. Membuat darah Kyuhyun berdesir setiap kali mendengarnya. Kyuhyun tahu ia tidak boleh kehilangan gadis itu. Tidak boleh.

F A I T H L E S S

Seo Joohyun, Cho Kyuhyun and Choi Sooyoung

Standar Disclaimer Applied

2012©Ninischh

Present

Faithless 7th: When The Day Ends

Flashback                                                                                                                                      

SHO Nyuh Shi Dae?” ulang Kyuhyun. Donghae menghentikan langkah dan mengangguk.

“Lagu debut mereka, Into the New World, mendapat sambutan baik dari masyarakat. Heh, jangan bilang kau tidak tahu,” sahut Lee Donghae. Kyuhyun nyengir lebar, menyiratkan secara jelas ketidaktahuanya.

“Benar tidak tahu?” kata Donghae lagi. Cho Kyuhyun mengangguk. “Keterlaluan. Payah kau, payah!”

Ini awal 2008, bukan 2010, atau tahun-tahun setelahnya. Donghae, sebagai salah satu member Super Junior, mendapat kesempatan untuk menjadi model di video musik terbaru SNSD, Kissing You. Dengan semangat dia mengumbar-umbar hal itu, termasuk pada Kyuhyun.

Dan saking kesalnya Donghae karena Kyuhyun (ternyata) belum tahu sama sekali mengenai SNSD, maka dibawalah maknae Super Junior itu ke tempat syuting video klip oleh Donghae.

“Selamat datang, Lee Donghae-ssi. Silahkan lewat sini,” ujar asisten sutradara video, menunjukan jalan yang mesti dilalui begitu Donghae, Kyuhyun dan manajer mereka sampai di lokasi syuting.

Lokasi syuting ini mengambil beberapa setting tempat. Ada satu tempat besar untuk pengambilan gambar berupa koreografi lagu. Dan satu tempat besar yang terdiri dari beberapa mainan tempat masing-masing member akan dishoot bersama mainan itu.

Tema lagu ini sedikit girly dan kekanakan, memberikan kesan imut. Jadi tempatnya pun sengaja di tampilkan dengan berbagai warna yang dimainkan. Sukses memanjakan mata.

Sementara Donghae sibuk berdiskusi dengan sutradara, sang manajer menemani Kyuhyun berkeliling melihat lokasi syuting.

“Warnanya rame,” gumam Kyuhyun begitu melihat tempat pengambilan gambar yang penuh oleh warna. Manajernya mengangkat wajah dari ponsel dan melihat sekeliling. “Memang sengaja dibuat begitu. Kontras dengan tema klip video grupmu ya, hahha.”

Kyuhyun mendelik. “Yang mana? Yang ‘U’? itu kan hyung yang pilih temanya! Hitam putih!”

Manajer Kyuhyun itu tertawa dan berjalan pergi meninggalkan Kyuhyun. Tiba-tiba suara ribut dari sebelah kanan nya mengangetkan Kyuhyun. Pemuda itu tersentak, membalikan badan untuk melihat sumber suara.

Segerombolan gadis berjalan dari sisi lain studio. Satu, dua, tiga… tujuh gadis berkulit putih berambut panjang cantik berjalan sambil cekikikan ke arahnya—melewatinya. Kalau ada sayap putih berkibar di punggungnya, Kyuhyun pasti akan menganggap mereka malaikat yang turun dari langit saking indahnya.

“Tuturututtutu, kissing you, beibeh~”

“Yah! Kwon Yuri! Kembalikan sepatuku!”

“Siapa lagi yang belum dapat? Lee Sunkyu? Dua? Sebentar, kuambilkan.”

Rasanya seperti melihat rombongan sirkus wanita yang lewat. Kedelapan gadis—akh, ternyata Kyuhyun salah menghitung—ini heboh bicara sembari berjalan menuju studio yang paling besar. Nampaknya mereka akan mengambil gambar secara berdua-berdua—dengan Donghae—terlebih dahulu.

Dan mereka berjalan melewatinya! Lewat di hadapan Kyuhyun begitu saja! Ya Tuhan, apakah mereka tidak lihat ada Cho Kyuhyun di sini? Pemuda tampan dengan suara paling menawan se-Seoul! Tidakkah mereka melihat?

BRUK!

“Hei,” tegur Kyuhyun hampir terjengkang ke belakang. Seseorang menabraknya, benar sekali. Meskipun tidak sampai membuatnya jatuh, tetap saja rasanya salah.

“Maaf, maaf,” seorang gadis. Ia membungkuk dalam di hadapan Kyuhyun, yang justru membuat Kyuhyun merasa bersalah. Gadis dengan gaun putih biruitu berdiri tegak dan tersentak. “Ommo, Kyuhyun sunbae,” gumamnya.

Kyuhyun mengangkat alis. Gadis ini kenal denganya?

“Kyuhyun sunbae, maaf. Tadi itu tidak sengaja. Permisi,” dengan rambut hitam panjang yang tergerai lembut, senyum gadis ini sukses membuat Kyuhyun tak bereaksi.

Ternyata sembilan. Ditambah gadis barusan, maka lengkap personil grup SNSD yang dibanggakan Donghae kemarin, sembilan gadis. Dan satu yang berbaju biru, yang kenal ia dan menyapanya barusan.

“Heh, bengong aja,” sebuah tangan menepuk pundaknya. Kyuhyun membalikan badan. “Sudah ketemu SNSD?” lanjut Donghae.

Mengangguk. “Yang delapan, eh, sembilan gadis itu, kan?” katanya. Donghae nyengir kecil. “Yang pakai baju biru itu namanya siapa?” tunjuk Kyuhyun.

Donghae mengernyitkan alis. Ada banyak gadis yang bertebaran di sana. Dan yang ditunjuk Kyuhyun nampaknya baru keluar dari tempat ganti baju. Berdua, si gadis baju biru dengan temanya baru keluar dari tempat ganti.

“Gadis dengan baju biru itu? Choi Sooyoung. Namanya Choi Sooyoung.”Donghae menyenggol lengan Kyuhyun pelan. “Naksir nih, ye.” Kyuhyun yang mengangguk paham dan tersenyum kecil menjawab ledekan Donghae barusan.

“Cantik,” gumam Kyuhyun, semakin membuat Donghae geli. Tersadar, Kyuhyun tersentak dan nyegir lebar. Itu sebelum dia memandang Donghae dan tertawa.

“Baju apaan, nih?” ledek Kyuhyun. Ditariknya kostum warna pink aneh yang dikenakan Donghae. “Pink, hahhha,” tawanya. Donghae merengut.

Baju biru. Senyum malaikat. Choi Sooyoung.

Kyuhyun tak kan lupa.

End of flasback                                                                                                                              

F A I T H L E S S

“TENTU saja, kau harus memilih, oppa. Pilihlah, antara aku, Choi Sooyoung, atau gadis ini, Seo Joohyun.”

Kyuhyun mengerjap. Berpaling dari mata menawan Sooyoung ke iris teduh menentramkan milik Seohyun. Tidak, hatinya tidak bimbang. Kyuhyun tahu betul mana yang ia suka, dan mana yang akan dipilihnya. Benar sekali.

“Jangan bercanda, Sooyoung. Aku pasti memilih—“

—Drrtt , drttt!

Sooyoung mengangkat alis, begitu juga Seohyun. Ponsel di kantong celana Kyuhyun bergetar. Pemuda yang bersangkutan tersentak, meraba ponsel di celana yang menggelitik kulitnya. Tidak mengindahkan telponya, Kyuhyun menelan ludah dan terus bicara.

“Tentu saja yang aku pilih—“

—Drrrtt, ddrrt, ddrrt!

Ini aneh, tapi telpon itu nampak bergetar semakin kuat. Sang penelpon bersikeras bagi Kyuhyun untuk menjawab telponya, mungkinkah?

“Aku pilih—“

—Drrrtt, drrtt!

“Angkat telponya, oppa. Sekarang,” decak Sooyoung kesal. Ia ingin Kyuhyun memilihnya—ah, tidak. Tidak ada alasan bagi Kyuhyun untuk tidak memilihnya. Sooyoung pacarnya, ingat?

Telpon itu memang mengganggu, tapi akan lebih mengganggu lagi apabila tak diangkat. Semakin cepat Kyuhyun mengangkat telponya, maka semakin cepat pula masalah ini akan berakhir.

“Terima kasih, Sooyoung,” bisiknya. Kyuhyun lalu meraih ponsel yang terus bergetar itu dan menekan tombol ‘jawab’ di sana. Pemuda itu melempar pandang pada bola mata teduh gadis di seberangnya, sebelum berjalan ke luar ruangan seraya berkata, “Yoboseyo?

Sooyoung menghempaskan diri di sofa tepat setelah Kyuhyun menutup pintunya. Gadis itu mendesah hebat. Rasanya capek tak tertahankan. Ia duduk tepat di bawah ac yang berhembus, namun gerah itu tak juga meninggalkanya.

Sooyoung menaruh jemarinya tepat di dahi, melepas lelah. Matanya tanpa sadar melirik jam di pergelangan tanganya. Jam setengah lima. Lagi-lagi ia mengembuskan napas panjang. Teringat sesuatu, Sooyoung mengalihkan pandangan dan mendapati Seohyun sedang memastikan bahwa pintu ruangan besar ini tertutup rapat.

Seohyun tersenyum kecil padanya—yang sukses membuat Sooyoung kaget luar biasa. Adiknya itu mengambil langkah mendekat ke arah sofa. Berdiri canggung di sana seraya berkata, “Boleh aku duduk di sini… eonni?”

Mendengus—Choi Sooyoung. Mau duduk di sofa saja izin dulu.

Gadis itu mengangguk. Seohyun tersenyum senang dan langsung menghempaskan diri di sana. Dari ekspresinya, Sooyoung memastikan Seohyun juga merasa nyaman luar biasa duduk di sofa ini. Sofa dengan kualitas tinggi memang beda.

“Sooyoung eonni?” panggil Seohyun. Orang yang dipanggil membuka mata, duduk tegak sambil menatap gadis di sebelahnya. “Hmnn?” sahutnya.

Rambutnya dikepang sebelah. Celana santai dan make up tipisnya membuat kesan remaja didapat Seohyun. Senyumnya merekah lebar. Pipinya yang merona dan tembem, membuat Sooyoung merasakan hal aneh.

Gadis secantik ini—bagaimana Sooyoung bisa membecinya?

“Kyuhyun oppa pasti…” suara Seohyun serak dan terpotong. Dari ujung matanya, Sooyoung melirik Seohyun sedang mengatur napas. Memejamkan mata beberapa kali untuk mencegah air matanya tumpah.

“Kyuhyun oppa pasti memilihmu, Sooyoung eonni. Percayalah padaku” ulang Seohyun. Sooyoung berdecak. Gadis ini benar-benar. Kenapa dengan baiknya dia berkata begitu? Murni baik atau ada maksud lain?

“Yang memutuskan itu Kyuhyun, bukan kau. Itu belum pasti,” sergahnya kesal.

Seohyun menggeleng. Gadis itu membalas tatapan Sooyoung dan menatapnya yakin. “Sooyoung eonni, kau pacarnya. Ia tentu memilihmu” katanya lagi. Sooyoung menelan ludah mendengar Seohyun bicara. “Kalau pun ia memilihku, coba pikir. Apa yang hendak dilakukanya padaku? Memutuskanmu dan memacariku, begitu?”

“Tidak—“

“Lalu apa? Kalau pun Kyuhyun oppa bilang ingin denganku, aku… aku,” Seohyun mengerjap. Tubuhnya menegang dan pelipisnya dialiri keringat. Situasi ini membuatnya sesak.

“Aku tidak akan menerimanya, Eonni. Kau masih menyayanginya. Lagipula dengan mudahnya ia meninggalkanmu untuk gadis lain. Kemungkinan ia akan meninggalkanku juga untuk gadis cantik lain mungkin terjadi.”

Sooyoung terpaku.

Ia bahkan tidak memikirkan sampai ke situ. Yang selama ini Sooyoung pusingkan yaitu Kyuhyun untuknya. Miliknya saja. Digigitnya bibir bagian bawahnya. Sooyoung kembali menarik napas dan menatap bola mata Seohyun, mencari kebenaran dan kejujuran di sana. Mata Seohyun tajam dan meyakinkan, membuatnya semakin resah. Semakin banyak keringat.

Sooyoung mengedip. “Tapi ia ingin denganmu, Seohyun,” tangkasnya.

“Tapi aku tak ingin. Aku tak ingin denganya,” sebelum ini nada Seohyun ragu, namun yang kali ini terdengar sangat yakin. Seohyun pasti sudah memantapkan hati.

“Aku dan Kyuhyun oppa tidak pernah punya hubungan apa pun. Aku mendekatinya karena eonnideul menyuruhku, ingat? Lalu yang berikutnya karena mereka juga menyuruh Kyuhyun oppa mengantarku syuting wgm. Yang terakhir ketika dia mengajak bertemu dengan penulis novel terkenal.”

Sooyoung diam sesaat. Sebelum menghela napas dan hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Bohong. Semua itu bohong. Seohyun dan Kyuhyun pasti bermain di belakangnya.

“Percayalah padaku, Sooyoung eonni. Kembalilah padanya. Ia pasti memilihmu.”

Kepala Sooyoung tiba-tiba terasa sakit. Pandanganya memudar. Seohyun yang meraih tanganya dan memberinya senyum nampak kabur dimata Sooyoung.

Kenapa gadis ini begini baik? Padahal ia sudah bicara ketus padanya. Beberapa bulan terakhir ini Sooyoung selalu berprasangka buruk pada Seohyun. Tapi gadis ini masih saja tersenyum untuknya. Menyapanya tiap bertemu. Dan melakukan hal ini… untuk Sooyoung.

Seohyun menyerahkan Kyuhyun padanya? Begitu saja?

“Aku menyayangimu, Sooyoung eonni. Sebelum bertemu dengan Kyuhyun oppa, aku bertemu denganmu lebih dulu. Jalinan persahabatan kita lebih penting daripada hubungan cinta tak berguna ini.”

Sooyoung merasakan sesak dadanya. Ya, Tuhan. Bicara apa gadis ini? kenapa Sooyoung seolah melihat pantulan memori saat ia dan Seohyun bertemu dulu. Ketika mereka masih remaja. Menertawakan hal tidak lucu.

Seohyun polos yang sering dijahilinya. Dimarahinya. Yang sangat disayanginya. Betapa ia sudah lupa semua hal itu.

“Seohyun ah,” bisiknya. Matanya kembali kabur. Penat di kepalanya menyiksa. Sesak dada Sooyoung mendera. Ya, Tuhan.

“Sooyoung eonni, aku ingin bermain denganmu seperti dulu.”

Disambarnya bahu Seohyun. Diraihnya, dipeluk erat. Rasa hangat langsung mengumbar kala Seohyun membalas pelukanya. Gadis ini. Gadis sok polos yang menyebalkan ini. Gadis sialan—Seo Joohyun.

“Terima Kasih, Seohyun.”

F A I T H L E S S

Flashback

“HYUNG? Kalau kau bagaimana?” alih Kyuhyun.

Pemuda di sekelilingnya mendesah. “Pertanyaan ini untukmu, kenapa malah tanya aku,” elak Leeteuk, pemuda yang ditatap Kyuhyun dan ditanyanya. Dengan santainya Kyuhyun malah mengangkat bahu tak peduli.

Di ruang tengah dorm Super Junior ini, duduk ramai seluruh member. Masing-masing dari mereka duduk mengerumpul dan serius membaca beberapa lembar kertas. Di sini Kyuhyun masuk ke gerombolan empat, melingkar di sofa bersama Leeteuk, Ryeowook dan Donghae.

“Manajer sudah berbaik hati menuliskan contoh-contoh pertanyaanya untuk interview nanti. Kau harus pelajari itu baik-baik,” tegur Leeteuk, mendelik kertas di genggaman Kyuhyun dengan matanya. Leader itu lalu bangkit berdiri dan pergi mendantangi member lain.

“Pertanyaan itu bukanya sudah pernah kau jawab di wawancara beberapa tahun lalu?” tanya Donghae, berselonjor di sofa seberang Kyuhyun. Pemuda yang bersangkutan mengangkat alis tak percaya. “Waktu itu kalau tidak salah kau jawab, bahwa kau suka gadis yang tinggi, yang kakinya jenjang.”

Kyuhyun masih tidak juga percaya, jadi Donghae menambahkan. “Gadis baju biru di video Kissing You itu, lho,” bisiknya sok misterius.

Ia tersentak sementara Ryeowook memekik, “Oh! Choi Sooyoung! Baju biru? Kau suka denganya ya, Kyuhyun ah?!” pekiknya histeris.

“Ya! Yang mengenakan baju biru bukan cuma Sooyoung saja, bodoh,” elak Kyuhyun, jelas menyembunyikan raut merah di wajahnya.

Pemuda itu membalikan badan, menatap daftar pertanyaan di kertas di tanganya, dan mendesah.

Dua hari lagi Press conference dari Album keempat mereka, Bonamana, akan diselenggarakan. Untuk menyiapkan pertanyaan dari reporter yang kemungkin akan ditanyakana, manajer menyiapkan kertas itu. Dan salah satu pertanyaan yang tertulis di sana adalah, ‘Apakah kau sudah mempunyai kekasih? Kalau pun tidak tipe idealmu seperti apa?’

Karena pertanyaan itulah hatinya tidak tenang.

Tipe idealnya berpacu pada gadis baju biru yang dulu tersenyum padanya. Yang sampai sekarang senyumnya masih terpatri rapi di memori Kyuhyun. Gadis itu tinggi semampai. Kakinya jenjang dan bersih.

Cantik.

Harusnya Kyuhyun bangga karena sekarang gadis itu suah jadi kekasihnya, Choi Sooyoung. Tapi entah kenapa setiap kali bertemu denganya, Kyuhyun merasa janggal. Bukan senyum itu yang ada di ingatan Kyuhyun. Bukan wajah itu yang disukainya.

Mata dan fakta membingungkanya. Membuat hatinya ragu apakah matanya masih berfungsi dengan baik.

Karena itu sampai sekarang ia merahasiakan hubunganya dengan Sooyoung. Tidak satu pun member di sini yang ia beri tahu.

Kyuhyun membalikan badan. Berhadapan dengan Ryeowook dan Donghae yang sedang berlatih wawancara. “Ya, Ryeowook ah. Gantian, biar aku yang mewawancarai Donghae,” putusnya. Ryeowook mengangguk.

“Donghae-ssi,” panggilnya. “Nde?

“Kenapa sampai sekarang kau menyembunyikan hubunganmu dengan Im Yoona? kenapa tidak kau ekspos ke publik?”

Yang ditanya merengut. “Pertanyaan apa itu? tak ada satu reporter pun yang tahu, jadi mereka tidak akan ada yang bertanya seperti itu.”

“Heh, jawab saja pertanyaanya” elak Kyuhyun.

“Karena,” sahut Donghae. Ryeowook juga menanti jawabanya antusias. “Karena kalau media tahu, itu akan jadi skandal besar, kan? aku bukanya takut atau apa, tapi aku tak ingin Yoona tersakiti. Itu saja.”

Ryeowook tertawa dan bertepuk tangan heboh. Tapi suara itu tak ada ditelinganya.

Benar. Kyuhyun juga tak ingin menyakiti Sooyoung. Ia masih ragu apakah Sooyoung benar gadis yang tersenyum padanya, meskipun kejadian itu sudah terjadi lama sekali dan Donghae berulang kali meyakinkanya bahwa gadis itu adalah Sooyoung.

Karena itu Kyuhyun tidak pernah mengekspos hubunganya.

Tidak pada siapa pun dari mulutnya.

End of flashback

F A I T H L E S S

PINTU kaca itu berderak ketika Kyuhyun membukanya dan berjalan masuk. Pemuda itu memasukan ponselnya ke saku celana. “Maaf lama—“ katanya.

Seohyun segera berdiri begitu Kyuhyun masuk. Sooyoung, dengan mata masih basah air mata, membersihkan mukanya dengan tisu agar bekas air mata itu tak nampak. Gadis itu lalu tersenyum menyambut Kyuhyun.

Pemuda yang bersangkuta nyengir kecil. “Maaf lama,” ulangnya. “Sampai di mana kita tadi? Ah, iya. Ayo mulai nonton filmnya. Tadi kasetnya kau simpan di mana, Seohyun?”

Hening.

Baik Seohyun mau pun Sooyoung tak ada yang bereaksi. Kyuhyun mengangkat alis melihat keduanya. Heran. “Apa?” bingungnya. Keduanya tetap diam. Pemuda itu berdecak. “Hei, ada apa? Seohyun ah, mana kasetnya tadi?”

Gadis yang dipanggil tersenyum kecil. Seohyun memberikan kode pada Sooyoung dan mengangguk. Ia berjalan mendekat ke arah Kyuhyun. Memberikan jarak satu meter di antara mereka dan membungkuk dalam. Dalam sekali sampai Kyuhyun bingung setengah mati.

“Yah! Seo Joohyun! Apa yang kau lakukan? cepat bangun,” serunya. Seohyun diam saja jadi Kyuhyun menarik lenganya membuatnya berdiri. “Kenapa kau membungkuk seperti itu? aku salah apa?”

Seohyun berdiri tegak dan tersenyum. “Terima kasih untuk yang selama ini, oppa. Maaf aku tidak bisa ikut menonton,” bisiknya. “Aku pulang dulu. Sooyoung eonni, sampai ketemu di rumah.” Katanya. Seohyun melambai pada Sooyoung dan beranjak pergi.

Suara itu. Yang lembut menenangkan. Membuat darah Kyuhyun berdesir setiap kali mendengarnya. Kyuhyun tahu ia tidak boleh kehilangan gadis itu. Seohyun tidak boleh pergi.

“Seohyun,” Kyuhyun menarik lengan Seohyun, menahan langkahnya. Membisikan sesuatu secara cepat sementara Seohyun mengangguk. “Aku pulang dulu, Sooyoung eonni,” lambai Seohyun ceria. Saking cerianya sampai membuat Kyuhyun merasa bersalah.

Sooyoung membalas senyum Seohyun serta lambaianya. Kyuhyun terus memperhatikanya ketika Seohyun membuka kenop pintu, berbalik dan tersenyum lagi padanya dari luar ruangan, lalu mulai berjalan.

“Oppa,” panggil Sooyoung.

Kyuhyun membalikan badan, menemukan Choi Sooyoung tengah duduk di sofa, menunggunya dengan senyum manis luar biasa. Membuatnya terpaku. Menyadarkan Kyuhyun akan satu hal. Sooyoung ada di sini, di sampingnya. Tidak pernah pergi. Selalu untuknya.

Pemuda itu menelan ludah. Gadis ini, bagaimana bisa…

“Kyuhyun oppa,” nada panggilnya berubah manja, membuat Kyuhyun tertawa. Pemuda itu melangkah mendekat dan berdiri tepat di hadapan Sooyoung, membuat gadis itu mendongak. “Ya! Oppa!”

Dengan pedenya ia mengangkat alis dan berkata, “Maaf, anda siapa, ya, agasshi? Apa yang wanita cantik seperti anda lakukan di tempat terpuruk seperti ini?”

Sooyoung tertawa malu. Dan ketika mendengar tawa itu, rasa bersalah di dada Kyuhyun memuncak. Apa yang sebenarnya sudah ia lakukan selama ini? menekan Sooyoung? Mengkhianatinya? Tidak salah orang-orang selama ini memanggilnya ‘setan’.

Kyuhyun menatap gadisnya serius kala tawa itu berhenti. “Sooyoung ah—“

“Kyuhyun oppa—“

“…Apa?” ujar Kyuhyun pura-pura kesal dengan tangan dilipat. Mendekatkan wajahnya ke arah Sooyoung yang pastinya membuat wajah gadis itu berubah merah. Sekaligus membuat Sooyoung memundurkan hidungnya beberapa senti tanpa sadar.

“Jadi oppa, kau memilihku…?” tanyanya ragu. Iris menawanya kembali menghasut Kyuhyun. Oh, tidak. Jangan lagi. Perasaan bersalah itu. Bagaimana menghapusnya?

Kyuhyun diam. Ditariknya pergelangan tangan Sooyoung membuatnya berdiri tegak. “Oppa,” katanya.

“Maafkan aku, Sooyoung,” bisik Kyuhyun, bahkan gadis itu mengerutkan alis tidak dengar. “Aku pria bodoh yang tak tahu malu. Tolong maafkan pria ini.”

Sooyoung mengangat alis, memiringkan kepalanya. Jarak wajahnya dengan Kyuhyun sedekat ini tapi suaranya saja tak masuk ke telinga Sooyoung. “Kyuhyun oppa,” panggil Sooyoung sambil menarik lengan Kyuhyun membuat pemuda itu balas menatap Sooyoung.

“Sejak awal aku tidak pernah lari, Sooyoung. Percalayah,” senyum Kyuhyun. “Liat mulutku, baca mataku.”

Kyuhyun menarik napas. Melepaskan seseorang yang tak ingin kau lepaskan itu bukan hal yang mudah. Ia tahu betul hal itu. Tapi bagaimana pun, ini harus terjadi. Ia harus melepas Seohyun.

“Hei, masa kau lupa. Choi Sooyoung, cepat sebutkan nama pacarmu? Berani sekali ia membuat Sooyoung sampai jadi kusut begini wajahnya.” Seru Kyuhyun.

Sooyoung merengut. “Kau pacarku! Tanggung jawabmu membuat wajahku begini. Cepat perbaiki!” balasnya.

“Mau disetrika dulu ya, wajahnya? Eekh, lebih baik kita menonton film dulu, Sooyoung ah. Ya! Choi Sooyoung!”

Dari awal Kyuhyun memang hanya menyukai Sooyoung.

Berkali-kali suara itu terulang dikalimatnya.

Untuk meyakinkan diri sendiri.

F A I T H L E S S

BANGKIT berdiri.

Seohyun tersenyum pada seorang staff yang lewat di hadapanya. Dalam hati mengagumi kerja keras staff kantor yang masih saja bekerja pada jam sembilan malam begini. Apalagi ini hari libur—Minggu.

Gadis itu berjalan menuju pintu belakang kantor dan membuka pintunya. Merasakan angin malam yang segar menggelitik kulitnya di balik celana putih Seohyun. Yang juga mengibarkan rambut hitam lembutnya.

“Seohyun,” panggil seseorang.

Suara yang sudah dihapalnya di luar kepala. Ia membalikan badan dan bertemu pandang dengan Kyuhyun. Masih dengan celana jeans dan kaos putih bergaris hitam. Dengan wajah yang juga sama tampanya.

Seohyun menarik napas dan tersenyum kecil. Bagaimana ia harus bersikap sekarang?

Baiklah. Bersikap normal saja—seolah tidak ada yang terjadi. Jadi gadis itu bergumam, “Sooyoung eonni ke mana?”

“Pulang, diantar manajernya,” sahut pemuda itu. Seohyun mengernyitkan alis. “Kau pacarnya oppa. Kenapa tidak kau antar Sooyoung eonni pulang?”

Kalimat yang meluncur otomatis—yang membuat Seohyun menyadarkan dirinya sendiri bahwa Kyuhyun memang benar-benar pacar Sooyoung.

Sebagai jawaban, pemuda ini hanya terkekeh. Tidak berniat melanjutkan bicara mengenai hal itu.

“Sebelumnya aku ingin berterima kasih. Harusnya di malam sedingin ini kau sudah beku dan jadi es, Seo Joohyun. Bodoh sekali kau menungguku selesai menonton di luar begini” ujar Kyuhyun.

Ia hanya bisa tersenyum. Sekaligus merasakan miris hatinya. “Tapi pintarnya sedari tadi aku menunggu di dalam, oppa,” dan jawaban itu sukses membuat Kyuhyun nyengir dan tersenyum. Begitu juga Seohyun.

Hening panjang.

Berdua dengan Kyuhyun merasakan dinginya malam, entah kenapa membuat hati Seohyun tenang. Pikiranya lancar dan semua terasa baik. Menatap matanya disertai backsound kendaraan malam Seoul semakin meyakinkan Seohyun. Pemuda ini bukan miliknya. Sedari awal memang bukan.

“Baiklah,” dan Kyuhyun terus tersenyum. “Banyak terima kasih untukmu karena sudah berbaik hati menungguku dan Sooyoung selesai menonton film pilihanmu tadi. Dan maaf juga karena kau tidak ikut menonton bersama kami.”

Sekarang sudah menjadi ‘kami’ rupanya.

Seohyun mengangguk mengiyakan. “Sama-sama,” bisiknya.

Kyuhyun mengerjap. “Lusa aku berangkat,” gadis ini mengangguk paham. “Sebenarnya ini sudah kubilang. Sudah kuulang berkali-kali malah. Aku ingin selesaikan masalah ini sebelum pergi dan—“

“—Kyuhyun oppa,” jujur ini pertama kalinya Seohyun memotong perkataan seseorang. Dan itu sukses membuatnya terkejut juga.

Pemuda ini mengangkat wajahnya dan bertatapan denganya. Seohyun tentu tersenyum.

“Aku juga banyak yang ingin dikatakan. Dan waktu satu malam pun tak kan cukup untuk itu,” jelasnya. Kyuhyun terdiam sementara Seohyun menarik napas. “Karena kau akan pergi lama, kita tak kan punya waktu untuk berlatih. Maukah berlatih bersamaku, oppa?”

“Call With All My Heart?”

Seohyun mengangguk. “Maukan?”

Kyuhyun mendengus dan tertawa. “Kau menyanyi saja sendiri. Memalukan bernyanyi di pintu belakang rumah orang tengah malam begini,” ledeknya.

“Kyuhyun oppa,” rengek Seohyun.

Pemuda yang bersangkutan mengangguk diantara tawanya dan melangkah mendekat. Membalikan badan untuk menatap mobil yang berlalu lalang di bawah tangga.

Dikeluarkan ponsel merah mudanya dari saku celana. Beserta headsetnya Seohyun tawarkan untuk Kyuhyun, sementara pemuda itu kembali mendengus.

“Bersama-sama?” ujar Kyuhyun geli, menunjuk headset di genggaman Seohyun.

Ia terpaku, diam dan mengangguk dalam tanpa bicara. Kyuhyun lalu meraihnya dan menggunakanya. Seohyun menyambungkan kabel headsetnya pada ponsel, mencari lagu di sana sambil berujar dalam hati.

Untuk yang terakhir kalinya, oppa. Tolong bersabar.

Gadis itu memejamkan mata. Sekali lagi merasakan wajah dan hatinya menguarkan rasa hangat yang nyaman. Seohyun yakin semua itu karena Kyuhyun. Karena pemuda itu berdiri di sebelahnya, ketika pundak mereka saling bersentuhan.

“Jeongmal ma-eum-eul dahae buleumyeon nugungal mannal su iss-eulkka boho sip-eoseo manh-ibogo ip-eoso nunmul-I nal geos gata—I really like that he calls. Could meet somebody. I want to see, want to see a lot of. I think make me cry*.”

Ia mulai menyanyi.

Suara Seohyun bergetar. Hatinya miris. Dadanya kembali sesak. Oh, Ya ampun. Apa yang terjadi dengan dirinya? Tidak, tidak ada yang perlu ditangisi. Ini memang akan jadi terakhir kalinya Kyuhyun memperlakukanya seperti ini. Setelah itu Seohyun yakin semua akan berubah.

Gadis itu menahan napas. Merasakan kekuatan lirik lagu mengalir sampai ke hatinya.

“Ma-eum-eul dahae buleumyeon ulin mannal su-iss-eo—He calls to mind, we can meet,” Kyuhyun mulai menyanyikan liriknya.

Seohyun mengangkat wajah dan mata keduanya bertemu pandang. Mata itu. Nafas Seohyun seketika sesak. Ketika memandangnya Seohyun tak pernah berhenti merasa nyaman. Oksigen menghianatinya ketika Seohyun sadar ia harus berhenti memandang mata itu dengan cara seperti ini.

“Nigaissneun gos eodideun nae mamdo hamkke iss-eunikka—wherever you are, I hear that because with.”

Dan sekelebat kenangan mengalir di sekelilingnya.

Ketika Kyuhyun tersenyum dan mengajaknya bertaruh atas Sooyoung di lift dulu.

Kala pemuda itu menertawai kebodohanya tidak bisa berteman dengan lawan jenis di pesawat menuju LA.

Kebaikanya menunggu Seohyun syuting sampai selesai. Kecerobohanya menghilangkan—meninggalkan dompet dan ponsel. Tawanya. Senyumnya. Ledekanya. Bahkan cengiran setanya, semua tertata rapi dalam ingatan Seohyun.

“Meon gil-eul feol-eodo, manh-I himdeul-eodo—I walk a long way, also a lot harder,” Kyuhyun membuat tubuhnya berhadapan dengan Seohyun. Sudah masuk bagian reff di mana keduanya diharuskan bernyanyi bersamaan.

Seohyun menarik nafas. Matanya basah membuat pandanganya kabur. Gadis itu tahu suaranya tidak terdengar jelas. Di sini hanya suara Kyuhyun yang terdengar, pemuda itu tahu tapi tak menghentikan nyanyinya.

Kyuhyun mengulurkan tanganya, dengan tangan bergetar dan basah keringat, Seohyun menyambutnya.

“Hamkke issneun deus neukkil su-issneun geol. Uliman gieoghal su-issneun sojunghan sigan issgi ttaemun-e—with what seemed to feel. Between us can remember, because precious time.”

Suara Seohyun hilang. Isak tangis menggantikanya.

Kakinya tak kuat menahan tubuhnya sendiri. Matanya tak bisa melihat. Semuanya basah. Tanganya, matanya, hatinya.

Tangan Kyuhyun dalam genggamanya, membuat nafas dan pikiran Seohyun semakin sesak. Ini terakhir kalinya. Untuk yang terakhir Seohyun menggenggam jemari Kyuhyun seerat ini. Hanya untuk pertama dan terakhir kalinya, biarkan Kyuhyun melihat air matanya bercucuran seperti ini.

“Hamkkeissneun deus neukkil su-iss-eo—I can feel is.”

Kyuhyun akan pergi tapi baru sekarang Seohyun sadari.

Ia menyukainya. Seohyun menyukai Kyuhyun. Suka tawanya, senyum evilnya, suka suaranya. Semua. Dan Seohyun akui ini karena ia akan melepas Kyuhyun pergi.

Lagu selesai.

Seohyun menghela napas kala Kyuhyun melepas genggaman tanganya. Pemuda itu menelan ludah dan menatapnya. “Seohyun ah,” bisik pemuda itu.

Gadis yang bersangkutan tersenyum kecil. Sesenggukan sambil mengusap air mata di pipinya, di matanya. Bibirnya masih bergetar. Headset itu masih bertautan.

Ketika lagu berakhir, ceritanya pun akan ikut terhenti. Ini saatnya. Seohyun, kau harus melepasnya pergi.

Diusap kembali wajahnya untuk menghilangkan bekas tangis, sebelum mengangkat wajah dan kembali bertatapan dengan Kyuhyun. “Maaf, aku menangis,” ujarnya kecil.

Tidak kentara tapi Kyuhyun mengangguk kecil, memahami. Seohyun menghargai Kyuhyun yang tidak berusaha memeluknya atau menenangkan tangisnya. Pemuda itu jelas menghormati Sooyoung.

Akhir dari cerita Seo Joohyun dan Cho Kyuhyun.

Gadis manis ini tersenyum dan, “Selamat tinggal, Kyuhyun oppa,” isaknya.

F A I T H L E S S

Flashback

“—Maaf. Tadi itu tidak sengaja. Permisi,” bisik Seohyun kecil. Pemuda di hadapanya diam.

Gadis itu berlari dan dilihatnya Hyeoyeon menggerak-gerakan tanganya menyuruh ia cepat datang. “Makanya kalau jalan itu lihat-lihat. Jadi nabrak orang, kan,” Hyoyeon menunjuk pemuda dengan kemeja abu-abu celana hitam di ujung studio.

“Maaf, eonni. Tadi itu tidak sengaja,” ringis Seohyun, tersenyum menenangkan ke arah kakaknya. “Ya, sudah. Ayo cepat,” giring Hyoyeon ke tengah studio.

Semua member—pas, seluruhnya—berdiri di tengah studio untuk syuting video terbaru mereka kala itu, Kissing You. Syuting pertama seluruh member bernyanyi di tengah didampingi lolipo warna-warni di tangan. Mereka semua mengenakan baju putih.

Gambar berikutnya diambil berdampingan bersama Donghae. Karena jumlah gadis-gadis ini ganjil, jadi hanya Tiffany yang berpasangan dengan pemuda itu. Selebihnya bertiga-tiga dengan Donghae. Contohnya saja Sooyoung dan Seohyun, yang diarahkan untuk syuting di atas dua buah mainan kuda—atau sapi—atau apalah.

Keduanya sudah duduk di masing-masing kuda, siap untuk diambil gambarnya sementara member lain beristirahat sekaligus menyiapkan pengambilan gambar berikutnya.

“Ayo, mulai!” arahan dari sutradara terdengar ke seluruh pelosok studio. “Satu.. dua—“

“—Eh, tunggu! Tunggu sebentar, Kim PD,” potong stylist yang muncul tiba-tiba dari sisi lain studio. Tempat gadis-gadis ini mengganti pakaian.

Sutradara ini berdecak, jelas mengungkapkan kemarahanya seraya berkata, “Ada apa?”

“Sooyoung-ssi dan Seohyun-ssi, baju yang mereka kenakan ertukar,” jelas wanita ini. Bukan hanya Sutradara, Sooyoung dan Seohyun—juga staff dan member lain—mengangkat alis tak paham jadi wanita itu mengulang.

“Sooyoung-ssi harusnya mengenakan pakaian yang dipakai Seohyun-ssi sekarang ini, begitu juga sekaliknya,” katanya.

Sooyoung mengangguk paham. “Jadi harusnya Seohyun mengenakan baju pink ini?” tanyanya. Stylist itu mengangguk senang. “Baiklah. Ayo kita tukeran baju, Seohyun ah. Kajja,” ajaknya.

Ditariknya pergelangan Seohyun menuju ruang ganti. Dan ketika mereka ke luar, saat itulah Kyuhyun menjuk gadis baju biru.

Gadis yang bajunya tertukar.

End of flashback

.

.

End.

Ada yang nggak ngerti, ya? Kalau masih kurang paham dengan alurnya boleh ditanyakan, karena jelas fanfic ini banyak sekali kekurangan—didukung dengan banyak sekali flashback di atas ._.

Menyelesaikan faithless rasanya kayak membayar hutang yang lama terlupakan. Dan sekarang sudah selesai, meskipun dengan cacat di sana-sini, entah kenapa saya merasa benar-benar puas J

Buanyaaaak terima kasih nih yang udah mau baca, dan terutama yang udah nunggu sampai chapter terakhir ini kelar. Udah hampir setahun lo faithless ini, hahhaha =p btw kalau ada yang menanti sekuel sedang saya usahakan. Tapi untuk sekuel itu saya rasa bakal full seokyu aja, kheheh. Untuk muasin rasa sayang saya buat seokyu juga :*

untuk semua readers, yang namanya nggak bisa—dan nggak cukup kusebutkan satu per satu. Sekali lagi terima kasih. Terima kasih banyak, I love you! ❤

KAMSAHAMIDA! *deep bow*

Nb: * adalah lirik dari lagu Call With All My Heart. Eng trans nya saya ambil dari google, jadi mohon dimengerti apabila agak kurang nyambung artinya 😉


70 thoughts on “Faithless 7

  1. huwaaaahhhhhh nyesekkkkkkkkkk TT^TT
    tuh, kan! yang di sukai Kyuppa itu Seomma sejak awal!
    haeppa tuh yg ngasih ptunjuknya salah! kan yang make baju biru awalnya seomma! dan saat itulah kyuppa liat! bukan sooemma yang sedang mengenakan baju biru#krn kan mereka baru mo ganti baju aktu nabrak Kyuppa!!
    huwaaaa gak ikhlas!! #ditabok sooyoungster!!
    huwwaaaaa…. inta perama mereka gak sampai!!!1 #tewas diubun2(?)
    hiks hiks~ padahal dari awal mereka udah saling suka TT^TT

    Like

  2. Arghhhh~~ gak relaaaa >,u<
    ayolahh… chingu baikan? baik, yah?
    #toel-toel pipi author bareng D.O
    kasihan itu si appa dan eomma saling deketan hati dan raga, tapi cintanya gak sampai~~
    hiks hiks~~
    TT^TT
    Jebbaallllll~~ hiks

    Like

  3. huaaaaa nyesek emosi aduh bercampur jd satu
    apalg pas tau seo merelakan kyu sama soo
    ini semua gara2 dongee nih huff
    trus masa kyu bsa ga engeh atau bedain gtu sih ih kesel jdnya
    gamau tau chingu buat sequelnya harus seokyu
    huaaaa seokyu ga boleh berpisah harus bersatu
    addduuuhh nyesek nyesek nyesek
    percuma kyu sama soo kalo hatinya semuanya udh dipenuhi ttg seo
    yg ada malah nyakitin bnyk pihak
    jd satukan kan lah seokyu
    harus ya chingu yg cantik yg baik hati hehe

    Like

  4. jadi yang nabrak itu sebenernya seo?terus pas udah ganti baju yang ketuker itu, kyu nanya ke hae kalo yang pake baju biru itu siapa?soo kan?aigoo…kyu oppa kenapa tanyanya baru bukan dari pertama. Kan seharusnya kyu oppa sama seo bukan sama soo. buat sequel yaa kak, tapi seokyu 🙂

    Like

  5. Sedih….Itu berarti yang harusnya jadi yeojachingunya Kyuhyun oppa,Seohyun unnie?AAAA…. Sequel-nya dong author.Ditunggu sequelnya…

    Like

  6. Yaaah, endingnya KyuYoung 😦
    Padahal harusnya SeoKyu karena yang ditaksir Kyu oppa itukan gadis yang pake baju biru. Awalnyakan yang pake baju biru Seohyun 😦
    Aku jadi galo sendiri pas baca part yang SeoKyu nyanyi Call With All My Heart

    Keep writing ya, eon ..
    FF nya kerennnn .. :DD

    Like

  7. Jadi salah orang ya??
    Pantes kata nya senyum syoo itu beda sama yg dulu, ya karena emg beda orang…
    wah butuh sequel nih author

    Like

  8. Huaahhaaaaa….
    Cerit yg sukses ngebuat aku nangis…
    Kasian Seonnie mesti ngalah untk Young eonnie…
    seqeul donk…
    Tapi ending’x harus SEOKYU jgn KYUYOUNG…

    Like

  9. mwo?? ige mwoya?? end?? kyaaaa~ andwee…

    jd benerkan ada yg ganjil… yg pakai baju biru dan bertabrakan dgn kyuppa itu seomma… baru setelah itu tukeran baju dengan soo…

    kyu juga masa gak bisa bedain seo ama soo??

    di tunggu SEQUELNYA!! HARUS ADA… *kebawa emosi ini…

    Like

  10. chingu, aku ga dong, ini end apa lanjut??

    jadi ternyata selama ini yang disukai kyuppa itu seo?
    kasian sih, sequel dong

    waiting another ff

    Like

  11. Rupany yg disukain bener” am kyu itu seo tohhhh
    Ya ampun, sedih bgt!seokyu sequel dooooong!
    Maaf baru comment skfg, baru baca:$

    Like

  12. 😥
    kalo menurut onnie malah gak perlu bikin sequel 😆 cerita yang menggantung tanpa penjelasan terkadang lebih baik karna biar readers aja yang menentukan 😉
    endingnya, siapa sangka seperti itu? sempet menduga2 juga waktu baca flash back di awal, pasti si kyu salah nunjuk orang. terlebih lagi waktu wookie apa leeteuk yang bilang yang pake baju biru gak cuman sooyoung aja 😉

    Like

  13. Wah, bagus chingu. Tapi koq endingnya KyuYoung ya? Ane pikir SeoKyu cos ane pikir authornya ini wires #sok tau. Sequel dong chingu.

    Like

  14. tapi kalo nasib seo gak jelas jadi ada yg ganjel gitu! kesanya seo cuma sekedar masalah numpang lewat aja! kan kasian!! terlalu miris buat seo!!
    kalo gitu mending semua gak bersatu aja,biar adil!!! trus ntar kyu ma aku!!#plak

    Like

  15. Jadi yang disuka kyu duluan itu seo?
    tpi knp jadi gitu chingu -_- masa si kyu ga ngeh wajahnya zzzz
    jadinya pingin seokyu nih T.T

    Like

  16. the end ini teh………??wah wah wah…jd g jelas gt!! kyu tetap ma sooyoung…trus ygg kyu suka dr dulu tuh seohyun???chingu ditungguin lama kok jd gini tp bgs bikin pusing heheh

    Like

  17. huwaa, bagus . sampe nangis waktu adegan seo sama soo pelukan . sebenernya suka seokyu tapi, di cerita ini lebih baik soo sama kyu. bikin lagi ya thor ff kayak gini .

    Like

  18. tolong ya author cantiq. ini sama sekali bukan end.

    anyway…..i dont like it. kyuhyun kan ngerasain bedanya. kenapa dia ga settle up feelingnya loh. maksut aku kan jelas beda rasanya waktu lagi sama si ini dan si itu. kok yang diterusin tu yang gak jelas. piye toh.

    it scenenya emang flasbak yang terakhir. well cerita kecil kek gitu gimana bisa kereveal di masa depan nanti. orang udah di otak mbak baju biru adalah mbak itu.

    duh author honestly me no like yah apalagi endingnya hurrrrrrr katanya ff seokyu kok begini akhirnya -_-
    jangan marah ya aku bilang ga suka bukan artinya ff author ga bagus. aku aja yang manja maunya baca yang manis2.

    anyway thanks ya author cantiq uda mau seokyu2an walaupun nanggung kek gini :mrgreen:

    Like

  19. Daebaaaaaaaaakkk!!!! 😀
    sekalipun aku ga suka kyuhyun samaa soyoung, tapi aku suka dengan endingnya. Ga maaksa buat happy ending dan manis sekali 🙂
    tau2 udah ngerasa sesek aja abis baca ini :’)

    Like

  20. Akhirnya ending jg biarpun saya selaku Good redear sangat kecewa.
    Tak kirain ini Seokyu tawnya bkn.
    Untuk ff ini q gk setuju seo sama Kyuhyun gk iklas lahir batin biarin deh emanknya ank SM cuma kyuhyun doank.keke. . .
    Gk iklas aj bayangin firs kissnya Seobb ntar diambil siEvil yg notabennya udh puas ciuman ma wanita lain + punya nafsu tinggi oh tidak.hehe. . .
    Klo ad sequel or tdk trserah deh buat ff ne q iklas bkn SeoKyu, tp klo mw bikin sequel moga ntar ad laki2 yg lain aj.:D
    seohyunn jjang. . .:D

    Like

  21. trnyta mmg bner klau seohyun lah yg dicintai kyuhyun bukan sooyoung.. ksihan seohyun hrus rela ngelepas kyuhyun demi eunni’nya…

    tpi msih bngung nich,, kyuhyun mlih seohyun apa sooyoung..
    hrus’ny sich milih seohyun. kan mmg yg disuka’i kyu itu seo..

    Like

  22. nyesek pas bagian seohyunnya thor. aku sediih pas dia nangis, kasiaaan T_T
    ditunggu sequelnya. kereeen 😀
    semangat authoor

    Like

  23. author,kenapa akhirnya begini 😦
    kenapa ga seokyu ? huaaaaaaaaaa
    pokonya sequel.
    seo kyu harus bersama dan bersatu.titik.
    *readermaksa 😀
    ya ya unnie 😉

    Like

  24. hua sedih banget, aku suka, aku mudeng kox,….
    dan pernah ngalamin juga ….. kekekekeeeeee,…..
    tapi semoga seokyu berakhir bahagia kekekeke

    Like

  25. huah.. nyesek sendiri bacanya..
    ternyata haeppa slah nunjuk org,
    kyuppa padhal tau klo cinta pertmany itu seo. hhiks..
    bener” menyakitkan pada akhirnya seo yg harus mengalah.
    sequel,

    Like

  26. hiks! bagus banget critanya, bener bener ide yang ahh… pokoknya 4 thumbs up untuk author lah.
    gak nyangka itu seohyun. dari awal memang yang aku ingat kalau pakai baju biru itu sooyoung, eh ternyata di akhir bajunya tertukar.
    kasian ya si seo, pantesan ada kata ‘Harusnya Kyuhyun bangga karena sekarang gadis itu sudah jadi kekasihnya, Choi Sooyoung. Tapi entah kenapa setiap kali bertemu denganya, Kyuhyun merasa janggal. Bukan senyum itu yang ada di ingatan Kyuhyun. Bukan wajah itu yang disukainya’
    yaiyalah, kan yang nabrak dia si seohyun –” masak, gak bisa ingat wajahnya si oppa 😦 gara gara donghae ni. dasar ikan . #dikejar elfishy :p

    Like

  27. Jadi maksud Kyu sama cwek baju biru itu seo? Pantesan aja Kyu ngerasa asing sama senyuman soo, sama soo yg sekarang ..
    Okesip SEOKYU jjang!!!! XD

    Like

  28. huuu ceritanya sedih abiiss T.T
    sampai ikutan nangis ..

    lanjut lagi dong ceritanya ..

    FFnya keren abiss deeehh DAEBAK!! :):)

    Like

  29. astaga?!!
    ini nama’a Sad ending buanget!
    lah Seo suka ma Kyu…
    Kyu t’nyta dri awal falling in love at first sight ma Seo!!
    gr2 baju’a tukeran!!
    waduh,ini kshn Seo ma Kyu berkorban!!Soo ga tau apa2!!
    Lah Soo dpt Fake love donk!!
    buat Sequel’a donkkkk!!
    rasa’a ganjil bgt nie!!

    Like

  30. rasanya endingnya nyesekk 😥
    ternyata bajunya ketuker…
    ternyata itu seohyun…:”(
    bikin sequel donk kalo bisa…
    tapi authornya daebbak bget ! 🙂

    Like

  31. Aduuuuuhhhh ending ga sesuai ama harapan aku… dari awal flashback emang aku yakin pasti salah orang.. benerkan….. huuuhh unnie aku emang klewatan baik nya ampe ngelerain kyu gitu…

    Like

  32. Haaah …… nyesek deh rasanya
    Pengen ikut nangis bareng seo (?), tp lg ada bnyak orang -.-!!
    Trs, kyu sm sp nih ?? Kyu sm Seo dong *maksa kumat*
    Sequel y klo bs 😀

    Like

  33. quh ngerit kug thor…
    tp npq gni end ny…
    aigoo sedih bgttt ksian sma seo…
    dr awal sbenerny org yg d taksir kyu tuh seo,krna kyu babo ja ga tw nma personel snsd…hnya krna bju yg slah pke smpe slah k hati…
    ckckckck pdhal q brharap sooyoung mw lepasin kyu buat seo….
    arghhh jd emosi quh

    Like

  34. Emm permisi ching, kalimat terakirny agak ga enak dibaca, “gadis yg bajunya tertukar” jiiaah mengurangi efek dramatisnya itu ching~ tapi suer pas bca part awal ampe akhir ini, kerasa bgt emosi dr authorny, chingu mantap lah! tp part2 sblumny bhasany g formal, jd aga ga asyik coba kalo formal pasti makin cakep! Oke ching, HARUS, kudu wajib ada sekuelnya, keliatan bgt kyu masi galau soalny, ok itu aja! Update soon please~

    Like

  35. Eh,ni dah end ea?
    #tengok kanan kiri.emut jempol kaki.
    Kok end sih?!
    Gk rela gk rela.
    Demi apa q nangis mpe bengkak idung,mata,kepala pundak lutut kaki#eh.
    Kok ahirnya kyuyoung sih. . . .
    Lagian kyu kyknya bimbng gt. Gmezh.
    Sequel please.

    Like

  36. Author nya mau bikin saya patah hati ya? </3
    Kenapa ff yang paling saya tunggu-tunggu, akhirannya malah kayak giniii?? :"" sequel!!

    Like

  37. nyesek bacanya ! Kyuhyun memorinya apa gk bs brjln dgn baik? Apa dia gk inget kalo yg d tabrak itu seo walaupun bjunya salah ? Aiss jinjja! Brhrp dr part 1 endingnya bkal seokyu eh trnya 😉 tp author hbat ! Ceritanya gk bs d tbak

    Like

  38. ternyata yg di sukain kyuhyun pertama kalinya seohyun, bukan sooyong, knp baju mereka harus ditukar coba ? Sebenernya gk rela end nya disini 😥 bikin sequel yaa thor, full seokyu :’)

    Like

  39. Jadi bajunya tertukar…
    Pantas saja kyu ga’ tau…
    Kok sad eending….
    Coba aja ga’ tertukar pasti ga’ akan kayak gini
    Nice

    Like

Leave a comment