[Freelance] We Got Married “Perfect Couple” (Episode 2)

Title : We Got Married “Perfect Couple” (Episode 2)

Author  : IdzniMitsali (@idznimitsali)

Genre: Romance, Comedy, Reality Show

Cast:Choi Siwon and Im Yoona

Type : Chapter

 

14 Februari 2012 – Gedung SM Entertainment, Gangnam-gu, Seoul.

 

Yoona baru saja keluar dari dalam gedung SM Entertainment danlangsungtersenyumketikamelihatSiwonsudahmenunggunyabersamaparakru.

“Annyeonghaseyo!“YoonaberhentitepatdisisiSiwondanmembungkukanbadannyamemberisalam.

“Oppa..”YoonamenatapSiwonsambiltersenyummanis.

Siwonmembalasnyadengansenyumanhangat.

“Cigeumurieoddikasseo?” tanyaYoonasambilmenatap PD. (Sekarangkitapergikemana?)

“Kalian bisapergiketempat yang kalian inginkan.”PD menjawabsambiltersenyum.

“Ah, begitu?”

“Iya, kalian bolehpergiketempat yang kalian inginkanuntuklebihmendekatkandiri.”

Merekaberduasalingmemandangdengankeningberkerut.Memikirkanapa yang inginmerekalakukanhariini.

“Kemanasaja?”Siwonbertanyapada PD.

“Iya. Satu tempat yang kalian rasa bisa mendekatkan diri kalian.”

“Oppamaupergikemana?” tanyaYoonalebihdulupadaSiwon.

 

***

 

Studio We Got Married, Gedung MBC

Guest star : SNSD leader Kim Taeyeon, SNSD black pearl Yuri, dan Super Junior maknae Cho Kyuhyun.

 

Yuri : “That’s our Yoona!”

MC 1 : “Yoonasepertinyasudahbisamengatasikecanggungan.”

MC 2 : “Iya, diasedikitlebihrilekssekarang. Tidaksepertikemarin.Malahdiaberanibertanyalebihdulu.”

Yuri : “Kauberhasil!”

Yuri melihatkearahTaeyeon.

Kyuhyun : “Memangapa yang sudahdialakukan?”

Yuri : “Setelah kami semuamenonton episode pertamadanmelihatYoonalebihbanyakdiam, diamemarahinya!”

Taeyeonlangsungmenutupmulut Yuri dengantelapaktanggannyadanmembuatsemuatertawa.

 

***

 

“Bagaimanakalaukitamakandulu?Kaubelummakan, kan?” usulSiwon.Yoona langsung mengangguk cepat.

“Aish, kau ini selalu saja bersemangat jika berurusan dengan makanan!” ujar Siwon sambil menyentil pelan dahi Yoona.

MerekakemudianberjalanmenujumobilSiwon.SiwonmembukakanpintuuntukYoonaterlebihdahulu, sebelumberjalanmenujubelakangkemudi.

“Bagaimanakonsermu di Thailand kemarin, Yoong?Kaupastilelahsekali, ya?” tanyaSiwonsambil menstarter mobil.

“Iya, tapiakusenangkarenakitabertemuhariini,” ucap YoonasambilmenatapSiwon.

 

***

 

MC 1 : “Aigoo, Yoonabenar-benarsudahberubahsekarang.”

Yuri : “Diabenar-benarsenangakanbertemudenganSiwonopp.  Semalamanakumendengarnyamengocehapa yang harusdiakenakanuntukbertemudenganSiwonOppa.”

MC 2 : “Jinjjayo?”

Yuri mengangguk.

Kyuhyun : “Aish, akupikirhanyahyeongsaja yang sepertiitu!”

Taeyeon : “Neeee? SiwonOppajugasepertiitusemalam?”

Kyuhyun : “Iya, diamenginap di dorm danmengganggu kami semuadenganberkatakalaubesokakanbertemuistrinyalalumenanyakanapa yang harusdilakukannya.”

MC 2 : “Merekaterlihatseperti orang asingsatusama lain. Sepertiberbedaagensidantidakpernahbertemu.”

Yuri : “YoongdanSiwonOppasama-samasibuksetahunterakhirini, merekamemangjarangsekalibertemu.”

Kyuhyun : “ApalagiSiwonhyeongkanseringsyuting di luarnegeri.”

MC menganggukmengerti.

 

***

 

Siwon akhirnya membawa Yoona menuju restoran Caterina, di daerah Dongdaemun.

“Oppa kenapa suka sekali masakan Italia, sih?” tanya Yoona ketika sadar restoran yang ada di hadapannya sekarang adalah salah satu restoran yang menyediakan makanan italia.

“Aku tidak suka makanan italia. Aku hanya suka….”

“Iya aku tau,Oppa suka pizza!” Potong Yoona cepat sambil membuka seatbelt. Siwon tidak menjawab. Dia  berjalan keluar lebih dulu untuk membukakan pintu untuk Yoona.

“Aku hanya suka kau,” ujarnya pelan saat Yoona keluar, membuat wajah yeoja itu seketika bersemu merah.

 

***

 

Kyuhyun seketika tertawa keras sambil menggelengkan kepala karena tak percaya dia baru saja melihat salah satu kakaknya sedang merayu seorang yeoja.

MC 2 : “Aigoo!”

Yuri : “Siwon Oppa benar-benar perayu kelas expert!”

Taeyeon : “Yaa! Kalian berdua kenapa malah menghancurkan suasana!”

Taeyeon mendelik ke arah Yuri dan Kyuhyun.

 

***

 

Sesampainya disana, mereka memesan pizza ukuran medium ditambah dua kiwi juice.

“Kemarin itu konser terakhir kalian untuk promosi album ini, ya?” tanya Siwon seraya membuka jaket tipis yang sedari tadi dikenakannya.

“Iya. Haaaah, Akhirnya aku bisa beristirahat juga sebentar sebelum kita konser SMTown,” jawab Yoona sambil menghela napas lega. “Oppa akan show dimana dekat-dekat ini?”

“Tanggal 18 dan 19 nanti di Singapura.”

Yoona hanya mengangguk-angguk mengerti dan memperhatikan sekeliling. Beberapa saat kemudian, pelayan yang tadi menulis pesanan datang dan menghidangkan pesanan mereka.

“Kamsahamnida!” ujar Yoona dan tersenyum manis kepada pelayan laki-laki itu. Siwon bisa melihat kilatan kebahagiaan di mata pelayan tadi karena ucapan Yoona. Siwon langsung mengambil pisau pizza dan meletakan satu potongan di piring Yoona.

“Oppa, wae irae?” tanya Yoona yang tidak sengaja melihat Siwon cemberut ketika mengambil saus.

“Aniya,” jawabnya singkat.

“Eiiii, Oppa kenapa?” Yoona melipat tangannya di meja dan mencondongkan tubuhnya ke arah Siwon, membuat jarak antara wajahnya dan Siwon semakin dekat.

 

***

 

MC 1 : “Apa aku tidak salah lihat? Siwon cemburu?”

Taeyeon : “Sepertinya begitu.”

Kyuhyun : “Aish, hyeong selalu saja cemburu untuk hal-hal yang tidak perlu!”

 

***

 

Yoona seketika meledakan tawanya ketika sadar apa yang terjadi.

“Wae irae? Kenapa kau malah tertawa!” ujar Siwon sedikit kesal.

“Aku tahu! Oppa cemburu! Iya, kan? Oppa cemburu, kan? Hahahaha….”

“Keuge anira!” Siwon gelagapan sendiri perasaannya diketahui.

“Ayolah mengaku saja! Hahaha… Oppa lucu sekali!” Yoona masih terus tenggelam dalam tawanya.

“Aish, sudah jangan tertawa lagi! Pokoknya cemburu atau tidak, kau jangan terlalu baik pada namja lain!”

“Aku, kan, hanya mengucapkan terimakasih,” Yoona memajukan bibirnya, bertingkah seperti anak kecil karena Siwon memarahinya.

“Lain kali aku saja yang mengucapkannya!”

“Arasseo.”

 

***

 

MC 2 : “Kemajuan mereka benar-benar pesat. Mereka terlihat sangat akrab sekarang.”

Yuri : “Mereka memang akrab sejak dulu. Inilah yang membuat kami semua kaget ketika melihat episode pertama. Apalagi melihat Yoona yang canggung.”

Taeyeon : “Bos saja terbelalak kaget ketika menontonnya.”

MC 1 : “Ne? Soo Man-ssi menonton juga?”

Kyuhyun : “Tentu saja! Hyeong dan Yoona adalah anak kesayangan beliau.”

 

***

 

PD : “Kau benar-benar cemburu?”

Siwon : “Tentu saja! Untuk apa aku bercanda! Sebenarnya, aku sudah sering cemburu jika dia dekat dengan namja lain. Bahkan jika dia dekat-dekat dengan Eunhyuk atau Leeteuk hyeong saja aku kesal bukan main.”

 

***

 

Kyuhyun : “Disini juga sepertinya ada yang sama cemburunya jika Yoona dekat-dekat dengan Leeteuk hyeong.”

Kyuhyun mengerling ke arah Taeyeon yang wajahnya sekarang sudah bersemu merah.

MC 2 : “Wah, wah, ada apa dengan Taeyeon-ssi dengan Leeteuk-ssi?”

Taeyeon : “Ne? Ah, tidak ada apa-apa. Jangan pikirkan ucapan si evil ini!”

Taeyeon melemparkan bantal yang tadi depegangnya ke arah Kyuhyun.

 

***

 

Yoona baru saja selesai melahap pizza-nya ketika PD menghampiri mereka dengan membawa sebuah kartu berukuran A5.

“Ah, mission?” tanya Siwon pelan sambil meminum kiwi juice-nya.

“Ne. Ini misi kalian untuk hari ini.” PD menyerahkan kartu tersebut kepada Yoona.

Yoona membacanya sebentar, “Neee?” tanyanya sambil menatap PD penuh tanya.

“Waeyo, deer?” tanya Siwon seraya mengulurkan tangan, meminta Yoona memberikan kartu itu padanya.

 

Hari ini kalian harus berbelanja 5 barang pasangan untuk perlengkapan rumah karena kalian akan mempunyai rumah baru nanti. Tapi, kalian harus menggunakan uang yang ada di saku kalian saat ini.

 

Siwon langsung merogoh saku celana-nya dengan wajah panik. Sedangkan Yoona tidak melakukan apa-apa. Hari ini dia hanya mengenakan short dress dengan sebuah sweater. Kedua helai pakaian yang melekat pada dirinya itu tidak mempunyai jahitan saku sama sekali.

“Harus seperti ini?” tanya Yoona pada PD. PD mengangguk.

“Kenapa mendadak?”

PD langsung tertawa mendengar pertanyaan Yoona tapi tidak menjawab.

Siwon mengeluarkan 4 lembar uang 10.000 won, 2 lembar uang 1.000 won dan 1 keping 100 won, lalu menatap Yoona.

“Tadi saat aku menunggumu diluar, aku sempat ke minimarket untuk membeli minum. Beruntung aku simpan kembalianya disini,” ujarnya sambil menepuk saku celananya.

Yoona tersenyum sedikit lega, “Dan beruntung Oppa memilih tempat makan di daerah ini. Jadi kita bisa belanja di tempat murah. Ayo kita pergi sekarang!” ajak Yoona seraya berdiri dan menarik Siwon dengan semangat menuju Dongdaemun market yang berada tidak jauh dari restoran tersebut.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju Dongdaemun market. Cuaca kota Seoul pada bulan Februari yang mencapai 7^o celcius ini membuat Yoona meniup dan menggosok-gosokan telapak tangannya.

“Dingin?” tanya Siwon. Yoona mengangguk sambil terus tersenyum kepada orang-orang yang sedang memperhatikan mereka.

Tanpa di duga, Siwon mendekap Yoona sekilas dan mengenggam tangan kiri Yoona lalu memasukannya ke dalam saku jaketnya. Yoona terlonjak sampai-sampai menghentikan langkahnya.

 

***

 

PD : “Kau terlihat sangat kaget ketika Siwon-ssi mengenggam tanganmu lagi.”

Yoona : “Ah, ne. Bagaimana-pun kami berada di tempat umum saat Siwon Oppa melakukan itu.”

Wajah Yoona bersemu merah.

 

***

 

Siwon yang menyadari keterkagetan Yoona hanya melanjutkan langkahnya dengan membawa paksa tangan Yoona yang sekarang digenggam dan berada di saku jaketnya. Orang-orang yang melihat mereka langsung berseru riuh. Kebanyakan para yeoja menghentakan kakinya, antara kesal dan gemas.

Siwon tersenyum simpul melihat orang-orang menatap iri kepada mereka.

 

***

 

PD : “Kenapa kau malah tersenyum simpul saat orang-orang memperhatikanmu? Tidak-kah kau takut dengan para antis?”

Siwon : “Aku bahagia, makanya aku tersenyum. Aku yakin akan banyak antis, tapi aku juga yakin bahwa fans-ku dan Yoona akan mendukung kami asalkan kami bahagia.”

 

***

 

MC 1 : “Jawabannya diplomatis sekali.”

 

***

 

“Oppa! Ayo kesana!”ajak Yoona bersemangat sambil menunjuk sebuah kios yang terletak tidak jauh dari mereka berdiri sekarang. Sesampainya disana, Siwon baru tahu bahwa kios itu adalah kios alat-alat rumah tangga seperti piring dan gelas.

Sang penjaga kios yang sepertinya berumur akhir 30-an terkejut ketika mendapati Yoona dan Siwon disana.

“Annyeong haseyo ahjummoni!” sapa Yoona sambil membungkuk sopan.

Wanita itu tersenyum senang sambil menuntun Yoona dan Siwon untuk masuk.

“Ada yang bisa saya bantu?” tanyanya sambil menatap Yoona dan Siwon ingin tahu.

“Ah, igo…. Emm…” Yoona menyentuh tengkuknya, bingung mau mengatakan maksudnya bagaimana.

“Ahjummoni, kami mencari couple things,” ujar Siwon lugas sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kios yang tidak terlalu besar tersebut.

“Couple things? Ah, aku punya mugcouple disini.”

Wanitaituberjalanmenujumejakasir.Beliaumengambildua mug yang jikadisatukanakanmembentuksebuahhati.

“Aaaah, jeongmal yeppeota!” ujarYoonasambilmengambilsalahsatu mug itu.

“Igeolmayeyo?” tanya Siwon ketika melihat kilatan senang di wajah Yoona.

“8.000 won,”

Siwon mengangguk sambil bersiap mengeluarkan uang dari sakunya ketika tangan Yoona menahannya.

“Ahjummoni, bisa lebih murah lagi tidak?” tanya Yoona sambil memasang tampang aegyo-nya, “Kami pengantin baru. Kami belum punya cukup uang sedangkangkan kami harus membeli peralatan lain,” lanjutnya.

Siwon tenggelam dalam tawanya mendengar ucapan Yoona. Yoona langsung memukulnya pelan dan memberikan tatapan tajam pada Siwon. Siwon segera menghentikan tawanya dan mengangguk paham.

“Baiklah. Aku beri 7.000 won. Tapi dengan satu syarat!” pinta wanita tersebut.

“Apa itu?”

“Aku ingin berfoto dengan kalian.”

Seketika Yoona dan Siwon mengangguk setuju. Wanita itu melesat mengambil ponselnya yang dia letakan di meja kasir dan memberikannya pada salah satu staff untuk mengambil foto mereka.

Staff yang dikenali bernama Min-Hyuk itu mengambil gambar mereka dua kali dan langsung mengembalikan ponsel tersebut.

Wanita tadi langsung menghapiri meja kasir untuk membuat tanda bukti pembayaran. Siwon memberikan selembar 10.000 won dan mengambil dua mug yang sudah dimasukan ke dalam kardus kecil.

“Kamsahamnida, Ahjummoni,” ujar Yoona sambil berjalan keluar dari kios tersebut setelah menerima kembaliannya.

“Asik! Sudah dapat satu.” Yoona bertepuk tangan sambil menatap Siwon.

“Apalagi yang mau kau beli?” tanya Siwon.

Yoona menggigit jemarinya sambil berpikir keras.

“Ah, kaus kaki!” Siwon berkata ketika melihat kaus kaki di etalase toko pakaian. Yoona mengangguk lalu berjalan dengan semangat menuju toko itu.

“Annyeong haseyo,” sapa Yoona pada penjaga toko yang sedari tadi sudah memperhatikan mereka. Yoona langsung menuju etalase tersebut dan terbelalak kaget ketika melihat harga yang dipasang disana, “Oppa! Hanya 2.000 won! Oppa mau warna apa?” tanyanya sambil mencari-cari kaus kaki yang dia rasa cocok untuk mereka berdua.

“Apa saja terserah padamu,” jawab Siwon sambil tersenyum lembut, membuat Yoona terkikik.

“Waeyo?” tanya Siwon dengan kening berkerut.

“Anieyo. Keunyang jeongmal jaemisseyo,” jawab Yoona sambil mengambil sebuah kaus kaki berwarna ungu muda dengan motif rusa kecil. (Tidak. Hanya saja ini benar-benar menyenangkan.)

“Itu cocok untukmu,”

“Kalau aku mengambil yang ini, berarti Oppa yang ini,” Yoona mengambil kaus kaki berwarna biru tua dengan motif kepala kuda. Siwon langsung terbahak dibuatnya.

“Ya sudah, ambil yang itu saja,”

Yoona memberikan dua kaus kaki itu pada si penjaga yang sudah menggenggam sebuah plastik berwarna hitam. Siwon mengeluarkan uang pas dan memberikannya juga kepada si penjaga.

“Kamsahamnida,” ujar si penjaga sambil membungkukan badan.

 

—

 

MC 1 : “Mereka benar-benar terlihat seperti pasangan suami istri,”

MC 2 : “Sang istri memilih segala sesuatunya, sang suami hanya tinggal membayar tanpa banyak bicara,”

Kyuhyun : “Kenapa laki-laki selalu harus menjadi mesin pembayar?”

Taeyeon dan Yuri yang sedang menegak minumannya tersedak.

MC 2 : “Kyuhyun-ssi, itulah kodrat kita sebagai laki-laki. Memberikan nafkah.”

Para yeoja di studio itu mengangguk-angguk mengiyakan.

Kyuhyun : “Tapi mereka membeli barang-barang yang tidak perlu. Bukankah nafkah itu hanya memberi mereka uang belanja? Maksudku, belanja bahan makanan dan keperluan anak-anak?”

Yuri : “Biar aku ralat. Tugas laki-laki itu membahagiakan perempuan!”

Taeyeon : “Betul!”

Kyuhyun : “Kalian bahaya. Aku benar-benar harus mewanti-wanti Leeteuk hyeong dan Yesung hyeong,”

Taeyeon & Yuri : MWO?

Kyuhyun hanya memamerkan deretan  gigi-gigi bersinya.

 

—

 

Yoona dan Siwon kembali mengedarkan pandangannya sambil berpikir apa yang seharusnya mereka beli untuk rumah baru mereka dengan uang yang tersisa.

“Oppa, haruskah kita membeli seprai?” tanya Yoona ketika pandangannya tertuju pada kios yang menjual bantal, guling, selimut dan seprai.

“Aniya. Terlalu mahal!” larang Siwon sambil mengibaskan tangannya, membuat Yoona langsung mengerucutkan bibirnnya.

“Tapi kalau bantal couple mungkin lebih murah,” ujar Siwon lagis etelah menimbang-nimbang. Setelah mendengar perkataan Sieon, Yoona langsung menarik suaminya itu hingga sampai di depan kios.

“Annyeong haseyo, Eonni,” sapa Yoona sambil tersenyum ramah pada penjaga wanita kios tersebut yang sepertinya umurnya tidak terpaut jauh dengan Yoona.

Sang penjaga langsung tersenyum kikuk ketika Siwon tersenyum padanya.

“Eonni, harga bantal ini berapa?” Tanya Yoona sambil menunjuk sebuah bantal berbentuk bunga matahari yang berada di dekatnya.

“12.000won,” jawabnya singkat sambil memperhatikan Siwon yang sedang mencari barang yang bagus di deretan selimut.

“Oppa, bagaimana?” tanya Yonna seraya menarik jaket Siwon, mebuat Siwon berbalik dan berada tepat di hadapannya, “ Ah, mian,” ucap Yoona pelan dengan wajah memerah. Siwon hanya tersenyum melihat Yoona seperti itu.

“Ya sudah, ambil yang itu!” Siwon mengeluarkan uang dan memberikannya pada Yoona sambil berjalan keluar.

“Oppa eodi ka?” tanya Yoona sambil sedikit berteriak. (Oppa mau pergi kemana?)

“Tunggu disini sebentar!”

Yoona hanya memandangi kepergian Siwon sambil menatap punggung namja itu heran.

“Yoona-ssi, ini barangnya,“ Si penjaga menyentuh tangan Yoona yang langsung mengalihkan pandangannya dari Siwon yang sudah menghilang entah kemana.

“Ah, ne. Ini uangnya, kamsahamnida,” ujar Yoona lalu mengambil seprai yang baru saja menjadi miliknya dan Siwon itu.

Dia kemudian keluar dan mencari-cari sosok Siwon. Tak lama kemudian, dia melihat Siwon keluar dari sebuah minimarket dan berlari kearahnya.

“Oppa membeli apa?” tanya Yoona. Siwon mengacungkan sebuah keresek kecil berwarna putih dengan logo minimarket tersebut. Yoona mengambilnya dan mengeluarkan isinya.

“Sikat gigi?”

Siwon mengangguk, “Bukannya di rumah harus ada sikat gigi?”

“Ah, majayo! Tapi, darimana bagaimana bisa terpikir untuk membeli ini?”

“Aku baru ingat kalau kemarin aku bertengkar dengan Jiwon soal sikat gigi,” jawabnya sambil terkekeh.

 

—

 

MC 2 : “Jiwon siapa?”

Kyuhyun : “Adik Siwon Hyeong.”

MC 2 : “Aku pikir, Siwon-ssi adalah anak tunggal.”

Taeyeon : “Ani. Dia punya satu adik perempuan.”

MC 1 : “Rajinlah menonton TV!”

MC 2 menatap tajam MC 1 yang malah berlaku acuh.

 

—

 

Yoona mengeluarkan kedua sikat gigi tersebut. Satu berwarna merah muda dan satu lagi berwarna biru.

“Aku yang ini!” ujar Yoona sambil mengambil sikat gigi berwarna biru.

“Kau menyuruhku menggunakan yang warna pink?” Siwon menatap Yoona tak percaya.

“Aku lebih suka warna biru,” Yoona merengek.

“Kau lebih suka warna biru atau karena Kyuhyun?”

“Ne?”

 

—

 

Taeyeon tertawa sambil melirik Kyuhyun yang sedang menyentuh tengkuknya gugup.

MC 1 : “Wah, ige mwoya? Memang gosip antara kalian benar?”

MC 1 menatap Kyuhyun dengan pandangan bertanya.

Kyuhyun : “Ne? Aniya. Aku dan Yoong tidak ada apa-apa.”

Kyuhyun mengibaskan tangannya cepat.

 

—

 

Siwon menatap Yoona penuh selidik. Yoona langsung memukul perut namja itu pelan.

“Dasar pencemburu!” ujarnya lalu memasukan kembali sikat gigi itu ke dalam keresek dan melenggang pergi.

Siwon buru-buru mengejar Yoona dan melingkarkan tangannya di pinggang ramping gadis itu, membuat Yoona terlonjak kaget.

“Oppa!” Yoona langsung menurunkan tangan Siwon dan membelalakan matanya.

“Waeyo?”

Yoona mengerling ke arah para pengunjung Dongdaemun yang sedang memandangi mereka. Seketika Siwon mengerti.

“Mian,” ujarnya pelan.

Siwon dan Yoona kemudian melanjutkan langkah mereka sambil terus tersenyum kepada pengunjung yang sedang mengacung-acungkan ponsel mereka untuk mengambil foto pasangan ini.

“Uangnya tinggal tersisa berapa?” tanya Yoona.

Siwon memasukan tangan ke dalam saku jaketnya dan mengeluarkan seganggam uang.  Siwon menarik tangan Yoona dan memberikan uang tersebut.

“17.600 won,” ucap Yoona Setelah dia menghitungnya dengan cermat.

“Empat barang yang sudah kita beli,” ujar Siwon, “Harus alat rumah tangga atau boleh hanya barang couple?” tanya Siwon pada PD.

“Barang couple-pun boleh.”

Siwon langsung menjentikan jarinya, “Kita beli kacamata, Yoong!”

Sesaat Yoona menatap Siwon ragu. Tapi melihat namja itu menaikan sebelah alis matanya, membuat Yoona akhirnya mengangguk.

Mereka-pun berjalan sambil mencari-cari kios aksesoris. Beberapa saat kemudian, Yoona menarik Siwon ke salah satu kios.

“6.500 won, Oppa!”

“Kenapa mata wanita begitu jeli melihat harga?” ujar Siwon sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal, “Ya sudah beli saja!”

Yoona akhirnya mengambil dua buah kacamata berwarna hitam dan memberikan uangnya pada si penjual.

“Mission over!” seru Yoona sambil tersenyum senang. “Oppa, aku ingin makan Tteokbokki!”

“Makan lagi?” Siwon membelalakan matanya.

“Itu cuma cemilan, ya?” Yoona merengek, membuat Siwon tertawa dan akhirnya mengangguk.

 

—

 

MC 2 : “Aigoo, kenapa mereka bertingkah manis seperti itu!!!”

Yuri : “Awas kau Yoong! Sampai di dorm akan aku kuliti!”

Kyuhyun : “Yuri Hyeong jinjeonghae!” (Tenanglah Yuri Hyeong!)

Taeyeon : “Betul! Tenanglah Oppa!”

 

—

 

“Kau ingin rumah yang seperti apa, deer?” tanya Siwon sudah yang memegang satu cupTteokbokki.

“Aku? Aku ingin rumah yang sederhana dengan seluruh temboknya berwarna putih atau beige. Kalau Oppa?”

Siwon menyuapkanTteokbokkipada Yoona, “Aku tidak ingin rumah yang macam-macam. Gubuk-pun tak masalah asalkan itu bersamamu,” jawabnya polos.

Yoona langsung menyemburkan tawanya.

“Aku harus hati-hati,” ujar Yoona polos.

“Waeyo?”

“Suamiku tukang merayu. Jangan-jangan kau juga merayu gadis lain di luaran sana!”

“Untuk apa aku merayu gadis lain? Gadis yang ada dihatiku hanyalah kau.”

“Oppa keumanhae!” Yoona memukul Siwon sambil tertawa terbahak-bahak.

 

—

 

PD : “Bagaimana kencan kalian hari ini?”

Yoona : “Aku sangat senang. Aku tidak pernah merasakan kencan seperti ini.”

PD : “Barang apa yang paling kau sukai dari kelima barang yang kalian beli tadi?”

Yoona : “Sikat gigi.”

PD : “Waeyo?”

Yoona : “Entahlah. Mungkin karena tadi Siwon Oppa sedikit marah ketika soal sikat gigi berwarna biru.”

Yoona terkekeh.

PD : “Silahkan berikan pesan video untuk suamimu!”

Yoona : “Oppa, terimakasih untuk hari ini. Maaf karena aku tidak menyumbang sedikitpun untuk barang-barang tadi. Mulai sekarang, aku akan menyimpan uang di saku atau membawa dompet kecil bersama ponsel. Aku tahu kita tidak akan bertemu lagi beberapa minggu kedepan. Tapi aku harap, Oppa sehat dan tidak terjadi sesuatu di konsermu nanti.”

 

—

 

PD : “Bagaimana kencan kalian hari ini?”

Siwon : “The best date ever!

PD : “Barang apa yang paling kau sukai dari kelima barang yang kalian beli tadi?”

Siwon : “Kaus kaki.”

PD : “Waeyo?”

Siwon : “Kaus kaki itu benar-benar memperlihatkan ciri khas kita.

PD : “Silahkan berikan pesan video untuk istrimu!”

Siwon : “Yoong, maaf karena hari ini aku dua kali marah padamu. Aku sangat senang hari ini. Semoga kita masih bisa punya kencan-kecan yang lebih baik dari ini. Maaf karena uang yang ada di saku-ku hanya sebanyak tadi. Terimakasih banyak karena memilihkan banyak barang untuku.”

TO BE CONTINUE

 

Annyeong 🙂 Maafkan aku karena lama memposting ini. Dikarenakan kesibukan Yoona dan Siwon yang begitu padat, membuat mereka susah untuk shooting bersama (alibi). Sekali lagi mohon dimaafkan yaaaaa dan maaf lagi jika episode kedua ini tidak sesuai bayangan kalian. Apapun pendapat kalian, bisa diungkapkan di kolom komentar asal dengan bahasa yang baik dan tidak menyinggung. Terimakasih karena sudah setia menunggu.