A Letter For My Bestfriend

Author : Shim Eunkyung

Sudah setahun berlalu, tidak terasa hari ini adalah hari yang sama seperti tahun lalu. Tapi berbeda. Sekarang aku disini dan kau disana. Malam ini,aku habiskan dengan mengingat kenangan kita. Saat pertama kali berkenalan, betapa hebohnya kita saat tertawa, dan selalu membongkar aib-aib. Aku tersenyum,ingat saat pertama kali masuk ke kamarmu. Berantakan dan…yah seperti kapal pecah. Dan aku juga masih ingat kau sering menginap di kamarku demi menonton dvd drama. Dua hari Cuma menonton dan tidak mandi. Hahaha..sampai sekarang aku masih ingat betapa kusamnya kulitmu saat bergadang demi menonton dvd.

Heechul-ah, aku kangen. Jujur,aku ingin ke sana, ke tempatmu, bermain lagi, bercanda, jalan-jalan ke tempat yang unik dan menantang. Mecoba makanan baru, main ice skating, dan tertawa saat bergadang demi menonton drama. Aku rindu masa-masa itu. Tapi aku Cuma bisa bilang ‘ingin’, karena aku tau,aku tak bisa pergi ke tempatmu lagi.

Kau sahabat terbaik yang pernah ku punya. Persahabatan kita murni dari hati,tanpa ada yang ditutup-tutupi. Kita sering musuhan tapi dengan cepat kita berbaikan lagi. Ngomong-ngomong,kau masih ingat tidak ya dengan kode rahasia kita? Soal paket hemat,paket sederhana dan paket mewah? Hehehe

Bagaimana kabar si paket mewah? Akun jejaring sosialnya jarang aku buka,tapi sekali dibuka,wajahnya tambah cantik saja. Rasanya benar-benar berbeda, dia semakin maju dan aku semakin mundur. Aku tak bisa memungkiri,betapa egoisnya keputusanku saat itu. Cuma karena rasa takut dan ingin kabur. Sekarang,berapa kali pun aku ingin memutar waktu,namun tetap tidak akan bisa. Mana ada alat yang bisa balik ke waktu lampau? Kalau ada,aku ingin mengubah keputusanku melarikan diri. Tapi semuanya Cuma khayalan. Dan aku disini dengan hasil melarikan diriku.

Memang,aku dapat teman baru, suasana yang baru. Tapi tidak ada pengganti sahabat seaneh kamu, Chullie,hehe. Mereka baik,tapi aku masih tidak bisa membuka diri. Bagiku,persahabatan itu lahir karena bersama-sama dan saling pengertian. Sementara mereka ,hanyalah orang-orang yang akan datang saat membutuhkanku. Kesepian? Iya,aku sangat kesepian. Aku tidak bohong soal aku ingin bunuh diri. Karena rasa kesepian itu terlalu menakutkan,seperti hanya aku satu-satunya manusia di dunia ini. Mau kau percaya atau tidak bukan masalah. Tapi alasanku tidak bunuh diri karena aku tidak mau lagi kabur dari hidup. Aku sadar,hidup itu pasti ada kerikilnya. Kalau aku selalu kabur saat menemui kerikil,bagaimana aku bisa hidup?

Aku masih bertahan ,Chullie. Masih berusaha hidup dengan kenangan persahabatn kita. Seringkali aku pandangin pigura foto yang kau berikan,kadang-kadang aku mengkhayal,photo itu nanti akan bertambah satu dengan raut muka yang berbeda. Aku dan kau yang sudah beruban,tersenyum duduk di kursi goyang sambil berpegangan tangan. Muluk sekali ya mimpiku itu? Tertawalah sepuasnya,tapi Cuma itu kenginanku saat ini. Aku berharap,suatu hari nanti bisa bertemu denganmu. Bercanda ,tertawa,bercerita, dan mengolok-olok juga, bukankah itu salah satu kelebihanmu,’kan Chullie?

Surat ini,aku tulis di tengah malam. Sambil menatap pigura foto kita. Sahabatku, apa kau menangis habis membaca surat ini? Jangan cengeng! Yakin saja,suatu hari nanti kita akan bertemu kembali. Saat itu,aku tidak akan melarangmu memukulku,mengolok-olok, juga menangis. Yah,karena mungkin saat kita bertemu,aku yang akan menangis paling keras.

 

Segala hal di dunia ini akan musnah, baik itu benda maupun umur.

Tapi ,persahabatan atau kisah cinta yang indah tak akan hilang ditelan zaman

 

Aku merindukanmu Sahabatku, Chullie

 

Dari Pangeran Negeri Cina

Hangeng