[Freelance] The Ruwet Of Love #4


Author          : Im Jeng Hyun or @avhamazra

Title              : The Ruwet of Love

Cast              : Im YoonA and Kim Jonghyun

Support        : other SHINee’s member, SNSD Taeyeon, Yuri, Sunny and Jessica, f(x) Krystal

Genre           : Friendship, Romance

Length          : Chapter

Part 4

Sesampainya di rumah sakit, Yoona mencari korban kecelakaan tadi yang tampaknya sudah ditangani di Emergency. Yoona berlari menuju receptionis.

“Suster, apa ada korban kecelakaan masuk belum lama ini?”tanya Yoona ke resepsionis

Suster itu mengecek sebentar. “Ne. Pasien sekarang ada di UGD.”

Tanpa pikir panjang, Yoona langsung berlari ke UGD yang masih tertutup. Ia menunggu di bangku dan masih terus khawatir.

“Apa benar ini Jonghyun? Aniyo. Tidak mungkin dia kecelakaan.”batin Yoona yang terlihat sangat gelisah.

Tiba-tiba sang dokter keluar ruangan. Yoona langsung menghampiri dokter tersebut.

“Bagaimana keadaan pasien korban kecelakaan itu Dokter?”

“Kau keluarganya?”tanya Dokter itu. Yoona menggeleng pelan.

“Saya temannya.”jawab Yoona yang masih diselimuti rasa takut.

“Keadaannya sudah sedikit membaik. Tapi benturan keras di kepalanya membuatnya belum sadarkan diri. Kita tunggu saja sampai dia sadar, kemungkinan besok ia baru sadar. Kau sudah bisa menjenguknya dan sebentar lagi dia dibawa ke ruang rawat.”terang Dokter itu.

“Gamhsahamnida Dokter.”Yoona membungkukkan badannya.

Dokter itu sedikit menundukkan kepalanya lalu bergegas pergi. Yoona segera masuk ke ruangan itu dan menghampiri pasien yang ia duga adalah Jonghyun.

MWO?”pekik Yoona dalam hati saat melihat pasien itu.

“Dia bukan Jonghyun! Siapa dia?”pikir Yoona bingung saat melihat pasien yang ternyata adalah yeoja yang juga mengenakan seragam sekolah tapi berada di sekolah yang berbeda. Yoona mengelus dada sejenak. Tiba-tiba ada seseorang datang menjenguk pasien itu.

“Yoon-ah?”tiba-tiba ada suara namja dari arah belakang. Namja itu menghampiri Yoona.

“Jj..jjonghyun-ah?”Yoona terbata-bata melihat sosok namja yang ia khawatiri dari tadi.

“Kenapa kau bisa ada disini?”tanya Jonghyun bingung.

“A..aaku…tadi.. aku pikir kau yang mengalami kecelakaan. Jadi aku langsung kesini. Kau kenapa bisa disini?”Yoona balik bertanya.

“Sebenernya aku yang harusnya ditabrak mobil itu. tapi tiba-tiba yeoja ini datang dan menyelamatkanku dan justru dia yang ketabrak.”Jonghyun terlihat sangat merasa bersalah sambil memandangi yeoja itu.

Yoona turut memandang iba ke arah yeoja yang menjadi ‘malaikat’ Jonghyun itu.

“Kau sudah menghubungi keluarganya?”tanya Yoona lirih.

“Ne. mereka sebentar lagi datang.”jawab Jonghyun terlihat lesu dan pandangannya tak lepas dari yeoja itu. hingga saat suster membawa yeoja itu ke ruang rawat, Jonghyun terus memandanginya.

“Kenapa Jonghyun terus mandangi yeoja itu? Yeoja itu memang cantik, dan baik karna telah mengorbankan nyawa untuk Jonghyun. tapi … aish kenapa aku jadi tidak karuan seperti ini? Apa aku cemburu?”batin Yoona sambil memandangi Jonghyun yang saat ini duduk disamping ranjang pasien sambil menggenggam tangan yeoja yang menyelamatkannya. Tak lama, kedua orang tua yeoja itu memasuki ruangan. Jonghyun langsung berdiri dengan takut karna takut disalahkan oleh kedua orang tua sang yeoja.

“Krystaaaalll.!”pekik umma yeoja itu menyebut nama yeoja yang sedang berbaring lemah di ranjang.Mrs. Jung itu segera duduk disamping ranjang anaknya.

“Kenapa bisa seperti ini sayang?”tanya Nyonya Jung, Umma dari Krystal sambil menangis dan menggenggam erat tangan anaknya. Tuan Jung hanya mengelus pundak Mrs. Jung kemudian ia melirik ke arah Jonghyun dan Yoona.

“Apa kalian yang membawa anakku ke rumah sakit?”tanya Mr. Jung yang merupakan appa dari Krystal. Jonghyun mengangguk pelan.

“Gomawoyo.”ujar Mr.Jung sambil menepuk pundak Jonghyun.

“Tapi…sebenarnya yeoja ini..ehm Krystal telah menyelamatkanku dari kecelakaan. Tapi justru ia yang terluka.”Jonghyun menjelaskan secara takut-takut. Mr. dan Mrs. Jung itu menatap Jonghyun tajam dan terlihat mengerutkan keningnya.

“Krystal menyelamatkanmu?”tanya Mr. Jung itu lagi. Jonghyun mengangguk pelan.

“Ia rela terluka demi menyelamatkanmu? Pasti kau adalah namjachingunya!”seru Mrs. Jung itu. Yoona dan Jonghyun tertegun.

“Ani…ajhuma, ajhusi.”Jonghyun belum sempat menyelesaikan omongannya tapi dipotong oleh Ajhuma itu.

“Gamsahamnida, nak.”lanjut Mrs. Jung itu terlihat terharu. Jonghyun dan Yoona terlihat bingung.

“Selama ini, anak kami, Krystal adalah anak yang sangat manja dan egois. Kalau ia menyelamatkanmu, sama saja ia menaruhkan nyawanya. Itu berarti kau adalah orang yang sangat Krystal cintai karna Krystal tidak lagi memperdulikan nyawanya demi kau.”jelas Mr. Jung.

“Kalau begitu, sebagai namjachingu yang baik, maukah kau merawat Krystal sampai sembuh yang mencintaimu secara tulus ini?”tanya Mr. Jung. Jonghyun tertegun. Begitu pula Yoona.

“Bagaimana ini? Disatu sisi aku ingin membalas budi pada yeoja ini karna sudah jadi penyelamatku. Apa yang harus aku lakukan? Tapi, aku rasa tidak apa-apa demi balas budi. Nanti mungkin setelah dia sembuh, balas budi ini sudah lunas.”pikir Jonghyun. Jonghyun menganggukkan kepalanya dengan sedikit ragu. Yoona yang terlihat tak terima langsung keluar dari ruangan secara diam-diam.

“Kau kelas berapa?”tanya Mr. Jung.

“Kelas 11.”sahut Jonghyun.

“Apa disekolahmu seragam kelas 11 dan 10 berbeda?”tanya Mrs. Jung saat melihat seragam Jonghyun dari atas kebawah yang terlihat berbeda dengan seragam anaknya.

“Aniyo. Seragamnya sama semua.”sahut Jonghyun.

“Kau sekolah di mana?”tanya Nyonya Jung itu lagi.

“Di SM Senior High School, ajhuma.”

“Oh, pantas saja. Anakku sekolah di JYP Senior High School. Siapa namamu?”

“Kim Jonghyun.”

“Jonghyun-ah, sebaiknya kau pulang saja. Besok kau kemari lagi. Mungkin besok Krystal sudah sadar.”ujar Mrs. Jung.

Jonghyun menunduk dan langsung pamit. Saat sampai di depan rumah sakit, terlihat Yoona yang masih menunggu datangnya taksi karna hari sudah hampir gelap. Untuk pertama kalinya, Jonghyun menghampiri Yoona.

“Belum pulang?”tanya Jonghyun basa-basi. Yoona hanya menggeleng.

“Mau pulang denganku?”tawar Jonghyun yang untuk pertama kalinya terdengar sayangnya Yoona tak menggubris. Ia tampak jutek.

“Bukannya kau tadi marah padaku?”tanya Yoona yang tak melepaskan pandangannya dari jalanan. Jonghyun baru ingat tadi ia membentak Yoona.

“Masalah tadi..aku minta ma…”

“Gwenchanayo.Kau tidak salah, aku yang salah.”Yoona memotong pembicaraan Jonghyun.

“Aku duluan.”Yoona memandang Jonghyun sejenak dan berlari secepat mungkin agar jauh dari Jonghyun. Jonghyun hanya terpaku.

“Baru kali ini dia terlihat jutek.”batin Jonghyun sambil mengangkat kedua bahunya.

Merasa sudah jauh dari Jonghyun, Yoona kembali berhenti berlari dan kembali berjalan menuju apartmentnya.

“Kenapa Jonghyun tidak menjelaskan kalau dia bukan namjachingu yeoja itu!! dan kenapa dia tidak menolak tawaran itu? apa karna yeoja itu ‘malaikat’ Jonghyun? Dan Jonghyun merasa jatuh cinta pada kebaikan Krystal itu. babo!”ujar Yoona dalam hati sambil menendang krikil-krikil dijalanan.

Tanpa sengaja krikil itu mengenai preman yang sedang duduk dipinggir jalan. Preman dan 2 temannya itu kemudia menghampiri Yoona dengan tatapan sangar.

“Hey, kau sengaja menendang krikil itu?”tanya preman itu dengan galak. Yoona terlihat ciut. Tiba-tiba 2 preman lainnya malah tertawa dan berusaha mencolek Yoona, tapi Yoona berhasil menghindar.

“Kalian mau apa?”tanya Yoona takut. Ke 3 preman itu hanya tertawa.

“Untuk membayar kesalahanmu, kau harus mau ikut kami.”jawab salah satu preman sambil menarik tangan Yoona. Tapi Yoona terus berontak.

“Shireoo!!”pekik Yoona yang mulai menangis.

“Lihatlah, anak cengeng ini. Kau berteriak sekencang apapun tidak akan ada yang mendengar! Siapa suruh kau lewat di daerah sepi seperti ini sendirian.”sahut salah satu preman itu disertai tawa dari 2 preman lainnya. Yoona terus menangis dan berontak saat ia diseret ketiga preman tersebut.

“Andwe! Aku tidak mau hidupku berahir sampai disini!”batin Yoona.

“Hah, anak ini rewel sekali! Tampaknya kita harus menggunakan sedikit kekerasan agar ia menurut.”ujar preman itu disertai anggukan dari preman lainnya.

Preman yang bertubuh besar itu bersiap mengepalkan tangannya. Yoona hanya menutup mata. Tiba-tiba terdengar suara pukulan dan perkelahian. Yoona masih belum berani membuka matanya. Ia masih menutup mukanya menggunakan kedua tangannya dan masih terus menangis. Suara pukulan itu berakhir dan terdengar suara seperti suara orang berlari dengan cepat. Saat itu juga Yoona merasa ada yang menyelimuti punggunya.

“Gwenchanayo?”tanya seseorang yang terdengar suaranya beda dari preman-preman tadi.

“Andwe! Jebal jangan sakiti aku.”Yoona masih terisak.

“Aniyo. Aku bukan preman. Preman preman tadi sudah pergi. Kau aman.”jawab suara itu.

Perlahan Yoona membuka matanya dan menurunkan kedua tangannya memastikan preman-preman itu sudah pergi.

“Yoon-ah?”panggil orang itu saat melihat wajah Yoona.

“M..minhoo-ya.”ucap Yoona kaget saat mengetahui orang yang menyelamatkannya adalah Minho, teman sekelasnya yang hobby tidur itu.

“Kenapa kau baru pulang? Kau sendirian? Gwenchana? Tadi mereka menyakitimu?”tanya Minho bertubi-tubi. Yoona yang masih trauma itu hanya menggeleng pelan.

“Gwenchanayo. Gamsahamnida”jawab Yoona lirih disertai anggukan dari Minho.

Yoona melirik ke punggung tangan kanan Minho yang berdarah.

“Ya, tanganmu berdarah! Itu kenapa?”tanya Yoona khawatir. Minho memperhatikan punggung tangan kanannya yang terluka.

“Tadi terkena pisau yang dibawa preman itu. gwenchana.”jawab Minho sambil tersenyum.

“Tapi….”

“Kajja, aku antarkan pulang!”Minho menggandeng paksa Yoona dan mengantarkan Yoona menuju apartmentnya menggunakan motornya.

“Baru kali ini, Raja tidur nan playboy terlihan sangat cool.”pikir Yoona sambil tersenyum.

“Kajja ikut aku.!”kali ini Yoona yang memaksa Minho untuk masuk ke apartementnya.

“Lukamu itu harus cepat-cepat diobati, kalau tidak jadi infeksi!”omel Yoona mempersilahkan Minho duduk dan mencari kotak P3Knya.

Minho melihat sekeliling apartment Yoona yang terlihat simple, rapi dan lumayan besar. Tak lama Yoona datang membawa perlengkapan kesehatannya dan langsung mengobati luka Minho dan membalutnya. Yoona terlihat terlatih mengobati luka Minho.

“Aku waktu SMP ikut PMR. Jadi ya wajar saja aku mengerti cara mengobati luka-luka kecil.”ucap Yoona tiba-tiba memecah keheningan. Minho tersenyum karna merasa pertanyaannya terjawab.

“Kau kenapa baru pulang?”tanya Minho saat Yoona selesai mengobatinya.

“Tadi aku ke rumah sakit. Aku pikir Jonghyun tertabrak, ternyata ada yeoja yang menyelamatkannya dan malah yeoja itu yang terluka.”jawab Yoona.

“Lalu bagaimana keadaan yeoja itu?”

“Hm, dia belum sadar. Kelihatannya lumayan parah. Parahnya, orang tua yeoja itu menyuruh Jonghyun merawat yeoja itu sampai sembuh dan Jonghyun malah nerima tanpa pikir panjang.”Yoona menjelaskan dengan nada cemburu.

“Ya wajar sajalah Yoong. Itu namanya balas budi.”tutur Minho.

“Tapi orang tuanya mengira Jonghyun itu namjachingunya Krystal! Jonghyun juga tidak menjelaskan kalau dia itu bukan namjachingunya.”seru Yoona.

“Krystal?”tanya Minho yang sepertinya akrab dengan nama itu.

“Iya. Cantik, mungkin Jonghyun menyukainya. Maka dari itu dia menerima saja. Lagipula  Krystal telah mengorbankan nyawanya untuk Jonghyun.”tambah Yoona lagi.

“Krystal seperti nama mantan yeojachinguku yang baru saja aku putuskan tadi siang. Jangan-jangan dia memang mantanku. Bagaimana ciri-cirinya?”tanya Minho penasaran.

“Cantik, putih, aku rasa tingginya hanya beda 3 cm di bawahku. Parasnya juga terlihat sedikit menyerupaiku.”jelas Yoona.

Minho melentikkan jarinya. “Tidak salah lagi! Dia adalah mantan terakhirku yang baru saja aku putuskan tadi!”

 

-flashback-

 

Minho mengajak satu-satunya pacarnya yang tersisa karna yang lainnya sudah ia putuskan beberapa jam yang lalu, yaitu Krystal ke sebuah café. Ia memutuskan hubungannya karna merasa percuma mempunyai banyak pacar tapi tak ada yang benar-benar ia cintai. Ia berencana akan memutuskan Krytal, pacar yang ia rasa adalah pacar yang paling perhatian padanya. Ia merasa kasihan pada yeojachingu-yeojachingunya yang perhatian padanya tapi ia tak bisa memperhatikan balik mereka. Begitu Krystal datang, ia langsung menyuruh Krystal duduk dihadapannya. Minho adalah orang yang tak pandai berbasa-basi. Ia langsung mengungkapkan keinginannya untuk memutuskan hubungan mereka.

“Oppa, aku mencintaimu. aku janji akan menjadi orang yang oppa cintai. Jebaal.”pinta Krystal yang tak ingin hubungannya putus begitu saja.

“Mianhamnida Krystal.”jawab Minho lirih. Krystal terlihat ingin mengeluarkan air mata.

“Ok, gwenchana. Thanks for everything. Saranghae.”ucap Krystal lalu pergi begitu saja.

Minho merasa bersalah pada Krystal, tapi apa daya saat melihat bantal doraemon kesayangannya yang menganggur, ia langsung tertidur di café sampai sore.

“Oppa nappa! Aku akan membuktikan bahwa aku pantas untuk dicintai. Aku akan dewasa dan membuktikan ke oppa, aku….bisa dapat yang lebih baik dari oppa.”batin Krystal yang sedang tak karuan.

Saat Krystal menyebrangi jalan ia melihat ada mobil melintas cepat dan ada seorang namja sedang menyebrang dengan sangat lambat. Dengan cepat Krystal mendorong namja itu tapi justru ia yang akhirnya tertabrak.

 

-flashback end-

 

“Kenapa kau memutuskannya??”terlihat raut wajah kesal bercampur cemburu Yoona.

“Itu masalah pribadi Yoon-ah. By the way, apartmentmu besar dan rapi. Dimana orang tuamu?”Minho mengalihkan pembicaraan. Tiba-tiba raut wajah Yoona berubah menjadi lesu.

“Orang tua dan adikku sudah pindah ke Paris sejak setahun yang lalu.”jawab Yoona.

“ Mwo? Jadi kau sendirian? Tidak punya pembantu?”tanya Minho kaget.

“Ne. Aku punya juru masak dan bersih-bersih. Dia datang pagi-pagi untuk membersihkan apartment sekaligus memasak sarapan dan makan malam untukku. Setelah itu dia pulang”

“Kenapa kau tidak ikut pindah dengan keluargamu?”

“Aku tidak mau sekolah disana sebelum tamat SMA. Keluargaku sebulan sekali menjenguk. Tapi kadang 2 bulan sekali.”tutur Yoona.

Minho merasa sedikit iba pada Yoona karna ia yang selama ini ceria ternyata selalu kesepian di apartmentnya.

“Besok, aku akan mengantar-jemputmu”tawar Minho. Yoona menoleh Minho dengan kaget.

“Mwo? Waeyo?”tanya Yoona bingung.

“Untuk berjaga-jaga. Memangnya kau sudah tidak takut dengan kejadian tadi.?”tanya Minho.

“Tapi, apa tidak merepotkanmu?”Yoona terlihat tak enak.

“Aniyo. Kita kan teman sekelas. Tidak perlu merasa tidak enak seperti itu. Aku saja tidak merasa direpotkan.”jawab Minho sambil tersenyum.

“Gomawo.”ucap Yoona lirih. Minho menepuk puncak kepala Yoona pelan sambil tersenyum lebar.

“Ok. Aku pulang dulu.”pamit Minho. Yoona terlihat senyum pada teman sekelasnya yang selama ini jarang berbicara pada yeoja, apalagi tersenyum.

***

 

Keesokan harinya, sekitar jam 7 pagi Minho sudah menunggu di luar apartement Yoona. Yoona langsung menghampiri Minho yang sedang menunggu di motornya.

“Annyeong.”sapa Yoona ceria ke Minho. Minho menoleh dan tersenyum.

“Ini jaketmu.”Yoona menyodorkan jaket yang semalam dipinjamkan Minho. Minho hanya mengerutkan keningya.

“Tenang saja. Ini sudah aku cuci tadi malam. Kalau soal mencuci, aku bisa. Dipastikan bersih! Aku juga sudah menyetrikanya.”lanjut Yoona bangga.

Minho tersenyum. “Kau pakai saja dulu. Aku akan mengebut kalau membawa motor, nanti kau  kedinginan.”.

Yoona hanya menuruti perkataan Minho dan naik ke motor Minho menuju sekolah. Sesampainya di kelas, satu kelas, termasuk Jonghyun tercengang melihat Yoona datang bersama Minho dan Yoona memakai jaket Minho. Mereka heran, kenapa Yoona bisa akrab dengan Minho. Mereka juga tertawa bersama, padahal selama ini tidak ada yeoja yang bisa akrab dengan Minho karna Minho sangat irit berbicara kalau bersama yeoja. Terkecuali Yuri. Yuri yang terkesan agak galak dengan namja ataupun yeoja akan memaksa orang mendengarkan dan berbicara saat sedang mengobrol dengannya. Jadi kalau Yuri berbicara dengan Minho pasti bantal doraemon Minho disita terlebih dahulu dan Minho dipaksa mengeluarkan pendapat atau sekedar mendengarkan saja.

“Yoon-ah! Kau berkencan dengan…..”Sunny yang langsung datang ke bangku Yoona melirik ke bangku Minho yang terlihat cool. “dengan Minho-ssi?”lanjut Sunny. Yoona hanya tertawa.

“Aniyo.”sahut Yoona. Sunny, Jessica, Taeyeon, dan Yuri mengerutkan kening.

“aku tidak berkencan dengan Choi Minho! Kalian tidak usah memperlihatkan ekspresi seperti itu.”lanjut Yoona yang malas melihat wajah teman-temannya yang penasaran itu.

“Ige mwoya?”tanya Yuri sambil nunjuk jaket yang masih dikenakan Yoona.

“Dan kenapa kau bisa berangkat bersamanya? Minho menjemputmu?”kali ini Jessica yang penasaran.

“Ceritanya panjang. Nanti aku ceritakan.”ekspresi Yoona terlihat serius.

Ke 4 temannya mengangguk dan duduk ditempatnya masing-masing. Diam-diam Jonghyun juga penasaran dengan kejadian yang sebenarnya. Sementara Minho terlihat kembali meneruskan hobbinya(rd : tidur)

***

Saat pulang sekolah terlihat Yoona dan Minho berjalan menuju parkiran untuk mengambil motor Minho. Tak jauh dari posisi Yoona dan Minho terlihat Jonghyun yang hari ini membawa motor mengambil motornya. Yoona diam-diam memperhatikan gerak-gerik Jonghyun yang sedang mengangkat telpon.

“Oo Krystal sudah sadar? Arasso, aku segera kesana.”terdengar samar-samar suara Jonghyun ditelinga Yoona.

Jonghyun terlihat terburu-buru dan pergi meninggalkan parkiran. Hati Yoona panas mendengar nama ‘Krystal’. Yoona terbakar cemburu.

“Yoon-ah?”panggil Minho saat Yoona mematung. Yoona tersadar dan segera naik ke motor Minho.

Sesampainya dirumah sakit, Jonghyun berlari menuju kamar dimana Krystal dirawat. Ia tak sabar ingin mengucapkan terima kasih karna telah menyelamatkan nyawanya. Terlihat Mrs. Jung duduk disamping ranjang anaknya itu. Jonghyun menghampiri mereka.

“Kau sudah datang?”tanya Mrs.Jung lalu berdiri dari tempat duduknya.

Jonghyun hanya tersenyum. Tiba-tiba Mrs. Jung mengajak Jonghyun menjauh dari Krystal.

“Jonghyun-ah, Krystal mengalami amnesia.”tutur Mrs. Jung dengan raut sedih.

“Mwo?”tanya Jonghyun kaget.

“Dokter bilang dia hanya amnesia sementara. Dan ada kemungkinan ingatannya bisa kembali pulih seperti dulu.Aku mohon bantuanmu untuk merawat dan membantu mengembalikan ingatan Krystal.”sahut Mrs. Jung. Jonghyun sontak terkaget karna ia sama sekali tak tau tentang Krystal.

“Apa yang bisa aku Bantu untuk mengembalikan ingatannya, ajhuma?”tanya Jonghyun bingung.

“Kau cukup mengingatkan ia dengan kenangan kalian.”jawab Mrs. Jung.

Jonghyun semakin bingung. Ia sama sekali tak punya kenangan dengan Krystal. Mrs. Jung kembali mengajak Jonghyun mendekati Krystal.

“Krystalie, ini Jonghyun-ah. Namjachingumu.”ucap Mrs.Jung memperkenalkan Jonghyun pada Krystal yang lupa ingatan. Krystal terlihat bingung, “Namjachingu?”

“Ne. Kalian silahkan mengobrol. Umma akan pulang sebentar. Nanti sore Umma datang lagi bersama Appa. Danyeo ogeseumnida, Jonghyun-ah, Krystalie.”pamit Mrs.Jung lalu pergi meninggalkan Krystal dan Jonghyun berdua.

“Kau..benar-benar namjachinguku?”tanya Krystal pada Jonghyun.

Jonghyun mengangguk pelan dengan penuh keraguan.

“Ne. aku namjachingumu. Kau juga telah menyelamatkanku dari kecelakaan kemarin. Tapi justru kau yang terluka seperti sekarang. Mianhamnida.”sahut Jonghyun. Krystal terlihat mengerutkan kening.

“Aku menyelamatkanmu? Hmh.. aku masih bingung.”

“Kalau kau bingung tidak perlu dipaksakan mengingat.”ujar Jonghyun.

“Ne. Jonghyun…oppa”ujar Krystal polos seperti anak kecil. Jonghyun tersenyum.

“Tuhan, apa ini akan berjalan lama? Jebal, jangan biarkan Krystal lupa ingatan dalam waktu yang lama. Aku tidak akan sanggup berpura-pura menjadi namjachingunya.”batin Jonghyun.

TBC….

 

Sudah semakin Ruwet kah ff ini? Muehehehe. Seperti biasa, yang sayang bias ayo tinggalin jejak buat ff ruwet ini 😉 -call me Jeng, pls. if u call me thor, i’ll cipok ur bias- *apapulaini

 


18 thoughts on “[Freelance] The Ruwet Of Love #4

  1. Uppss….
    Semakin ruwet aja FF nya.. :O 😀
    Apa minho bakalan suka sama yoona gitu ??
    Trus jonghyun bakalan pacaran sama krystal ??
    Lanjutt aja deh..

    Like

  2. apa Krystal amnesia nya bakalan lama??
    dan krystal nnti jdi suka sm jonghyun?

    terus minho suka sama yoona kah??
    penasaran dan semakin ruwet heheee
    ditunggu kelanjutannya^^

    Like

  3. Ceritanya makin ruwet aja.. Tp gokil abis XD
    Apakah Yoona akhirnya jatuh cinta sm Minho? Gak jadi ngejar2 Jonghyun kayak biasanya?
    Lanjutt aja deh XD

    Like

Leave a comment