[Freelance] I Believe You, Oppa!


Author        :         Shin Eun Mi

Main Cast  :         Im Yoona

Lee Donghae

Other Cast :         Super Junior & SNSD

Title            :         I Believe You, Oppa!

Genre        :         Romantic, One-shot

Rating        :         PG-15

Note           :         Annyeonghaseo, ini FF pertama yang kubuat. But, dengan berbagai editan akhirnya aku berhasil membuatnya lebih baik. Semoga kalian suka yaaaa, ini sebenernya udah pernah di post di beberapa forum, jadi jangan kira ini copas, arra? Happy reading^^

Author PoV

Langkahnya terseok-seok akibat luka di lutut kanannya. Sesekali ia meringis kesakitan, namun ia tetap berjalan menembus keheningan malam. Gadis itu melirik jam tangan berhias batu sapphire yang melingkar indah di pergelangan tangan kirinya. Pukul 10 malam.

‘Eonniedeul pasti akan marah kalau tahu aku pulang jam segini..’ batinnya.

Dengan tertatih-tatih ia memaksakan dirinya melangkah menuju dorm. Lima belas menit ia tempuh, akhirnya ia sampai di dormnya. Setelah sampai, gadis itu menghela nafas sejenak lalu mengetuk pintu dorm perlahan tapi pasti.

Tok. Tok.

Cklekk.

Tampaklah gadis berambut pirang sebahu membuka pintu dengan raut wajah khawatir, namun wajahnya berubah panik saat melihat sang dongsaeng dihadapannya dengan lutut terluka. “Yoong?!” jerit Taeyeon histeris.

 

 

Author PoV end

 

Yoona PoV

“Yoong?!” jerit Taeng eonnie histeris. Aku menanggapinya dengan senyum yang –kupaksakan, manis dan menunjukkan wajah lelah. Ya, lelah menghadapi takdir hidupku yang meliak-liuk seperti air.

“Kau darimana saja, Yoong? Mengapa baru pulang jam segini? Ah, ya ampun! Ada apa dengan kakimu? Kau terluka? Sakitkah?” cecar Taeng eonnie setelah aku masuk ke dalam dorm dan ia mengunci pintu. Aku menghempaskan diriku ke sofa dan sejenak merasakan nyut-nyutan di lututku. Awh, perih sekali.

“Hanya mencari angin. Aku sedang butuh udara segar.” jawabku.

“Mencari angin?! Lihat, ini sudah jam berapa? Kau ini kemana saja selama itu, Yoong? Sebentar, aku ambilkan obat merah.” Kulihat Taeng eonnie tersentak setelah mendengar kata-kataku tadi dan buru-buru mengambil obat di kotak P3K di meja sebelah lemari es.

Setelah mengusap lututku dengan kapas beralkohol, Taeng eonnie menutup lukanya dengan perban, Taeng eonnie duduk di sampingku. Aku tahu ia memperhatikanku, tapi aku diam saja, meski aku sejujurnya merasa risih.

“Yoong, kau yakin kau tak apa?” tanyanya cemas.

Aku menggigit bibir bawahku, kemudian mengangguk ragu. “Ya, aku tak apa, Eonnie. Gwenchana. Tak ada yang perlu dikhawatirkan.”

Taeng eonnie menggenggam tanganku kemudian ia menghela nafas pendek. Aku yakin ia akan menceramahiku lagi. “Yoong, jangan masukkan perkataan-‘nya’ ke dalam hatimu. Mungkin saja saat itu ia sedang emosi karena ucapan-ucapan netizen.”

Aku mengangguk lemas. “Eonnie, aku sedang malas membahas itu. Oh iya, besok kita tidak ada acara manggung kan?”

“Tidak, kenapa?”

“Ani. Baguslah, aku sedang kelelahan, itu saja,” jawabku berusaha tersenyum. “Eonnie, aku tidur duluan ya. Jaljayo!” akupun beranjak dan segera memasuki kamar tidur meninggalkan Taeng eonnie –yang kulihat menghela nafasnya, lagi. Masa bodoh, aku lelah dan ingin cepat-cepat tidur.

 

 

Yoona PoV end

 

 

Author PoV

 

 

“Kau yakin ia tak apa-apa?” tanya Sooyoung keluar dari kamarnya. Taeyeon menoleh lalu menggeleng ragu. Sooyoung berdecak heran.

“Aku tak yakin. Tapi.. Biarlah dulu. Kau tahu kan sikap anak itu bagaimana. Kurasa tak lama lagi juga ia akan berbaikan dengan-‘nya’.” ujar Taeyeon menghibur dirinya sendiri. Sudah seminggu ini ia nyaris putus asa melihat tingkah dongsaengnya yang satu itu, berjalan-jalan tanpa arah, atau sering melamun bahkan saat sedang menghadiri acara. Taeyeon terkadang merasa iba dengan sikap gadis cantik itu akhir-akhir ini.

“Aku sudah bertanya pada Siwon oppa, katanya sih semua itu hanya kesalahpahaman saja. Kuharap mereka tak benar-benar bertengkar dan berpisah. Aku kasihan padanya. Lagipula, kurasa mereka sudah cocok, kok.” ucap Sooyoung. Taeyeon mengangguk menyetujui. Semoga saja.

 

Besoknya, jam 8.00

Yoona keluar dari kamar mandi dan menyisir rambut di meja riasnya. Setelah memakai baju, ia menatap kaca dan memandangi dirinya sendiri. Kaus longgar putih, celana pendek jeans selutut dan rambut ikal lurusnya yang dikuncir satu dengan poni ia jepit ke belakang. Yoona memoleskan lotion di tangan dan kakinya sambil bersiul riang.

Cklekk.

“Yoong, boleh aku masuk?” tanya Yuri dengan setengah pintu terbuka, kepalanya menyembul dari luar.

Yoona mengangguk tersenyum lebar. Yuri masuk dan memilih duduk di pinggir kasur mereka, memperhatikan Yoona yang sedang memakai lotion.

“Yoong, kau sungguh cantik”

“Yuri eonnie, ada apa denganmu? Biasanya kau selalu narsis, mengapa jadi memuji aku?” dahi Yoona mengernyit heran. Ia mendengus mendengar basa-basi Yuri, tapi ia bersikap biasa-biasa saja sembari meneruskan aktifitasnya.

“Aniyo. Tapi kau memang cantik. Lihat hidung mancungmu, dahimu yang indah, bibirmu yang tipis merah merona. Ah, semuanya nampak sempurna, bukan?” puji Yuri.

“Eonnie, kita ini twins. Kalau aku cantik, berarti Eonnie juga,” kekeh Yoona menghadap ke arah Yuri. “Jadi… Tujuanmu kemari apa, Eon? Aku tahu kau hanya berbasa-basi.” uajrnya lagi.

Yuri tersenyum simpul. “Kau tahu saja. Aku hanya ingin tanya bagaimana ceritanya kau bisa marahan sama Donghae oppa. Boleh aku mendengarnya?” pinta Yuri penuh harap.

Senyum di wajah Yoona mengerut berganti wajah sendu. Ia menghembuskan nafas pendek dan kemudian mulai bercerita, malam itu…

 

Flashback

 

Sebelas namja tengah berkumpul di sebuah cafe kecil yang sudah mereka sewa untuk merayakan kembalinya Kangin. Ya, namja-namja ini adalah member Super Junior yang sedang marak di dunia dan dipuja-puja para ELF. Kangin merupakan salah satu member yang menghadapi masalah sehingga ia memutuskan untuk wajib militer dini.

“Wah, hyung. Neomu neomu bogoshippo~” seru Kangin memeluk Leeteuk sampai namja itu tercekik

“Ya! Jangan mencekikku!” protesnya, seketika Kangin melepas pelukannya dan nyengir kuda.

“Wah, kalian semua sudah berubah ya. Lihat, Wookie-ah, kau jadi semakin macho dan kau Leeteuk hyung, menjadi amat tampan!” puji Kangin.

“Kurasa yang paling berubah itu kau. Tuh, kepalamu semakin plontos saja. Mungkin kalau sejajar dengan bola kaki, aku tak bisa membedakannya. Hahaha.” celetuk Kyuhyun tertawa.

“Ya! Evil magnae, kau ini tak berubah ya, masih saja meledek hyung-mu ini. Kurang ajar!” ucap Kangin sebal, namun didalam hatinya ia senang bisa berkumpul dan bercengkrama satu sama lain seperti dulu.

“Kurasa Kyuhyun benar, hyung. Hii, nanti kau jadi tak menarik yeoja-yeoja karena kepalamu itu.” ledek Donghae membuat seluruh member tertawa riang gembira.

“Huh, Hae-aa kau ini sungguh menyebalkan. Aku tahu kau sudah punya kekasih, jangan meledekku dong!” sungut Kangin kesal.

“Sudah, mari makan saja. Jangan bertengkar terus.” ucap Leeteuk menengahi.

“Gomawo ahjussi~” seru Kangin memeluk kilat Leeteuk, sementara Leeteuk gemas dengan kata ‘ahjussi’. Tahu gitu nggak kubantu, huh….

“Donghae-aa, bagaimana kabar Yoona-ssi?” tanya Kangin tiba-tiba.

Donghae yang tak siap dengan lontaran pertanyaan itu tersedak. “M-Memangnya kenapa, hyung?”

“Ani. Kudengar di berita sewaktu di camp, Yoona itu ternyata punya banyak fanboys dari kalangan entertain juga, ya.” cerocos Kangin tanpa sadar pandangan membunuh dari Leeteuk dan Kyuhyun.

Seketika badan Donghae melemas, lagi. Melihat perubahan wajah masam couplenya, Eunhyuk menjawab terlebih dahulu.

“Yoona-ssi kan memang artis yang cantik, jelas lah hyung kalau dia digosipin sama banyak orang. Tapi dihatinya hanya ada Donghae-ya!” seru Eunhyuk semangat, menyemangati Donghae.

“Kau beruntung, Hae-aa. Yoona kan tipe orang yang supel namun susah didekati hatinya, seperti kaca berlian. Dengan bisa memenangkan hatinya merupakan kebanggaan dong.” seru Kangin mengunyah kimchi yang tersedia.

“Bener, aku aja sampai iri padamu, Hae-aa. Kedekatan kalian itu, lho!” timpal Sungmin cekikikan. Kyuhyun menyikut pinggang couplenya itu membuat Sungmin meringis kesakitan tanpa tahu maksud sang magnae.

“Aku juga lebih setuju Yoona-ssi denganmu, Hae-ya. Kalian nampak serasi, kau tahu? Hehehe.” celetuk Heechul diikuti Siwon mengangguk-angguk menampilkan lesung pipinya.

“Tapi. Yang paling marak.. Bukankah di berita sekarang-sekarang ini, Yoona dikabarkan dekat dengan Lee Seung Gi, ya? Ada kok di acara Strong Heart.” ungkap Ryeowook yang sedaritadi diam dari pertanyaan.

Sontak seluruh member menatap Donghae yang semakin lemas bersamaan. “Mworago?! Benarkah?” teriak mereka berbarengan.

Donghae mengangguk lesu. “Aku sudah tahu soal itu, Wookie-aa. Ia memang memiliki banyak fanboys, dan jujur saja… Aku cemburu. Tapi kalau aku marah atau menunjukkan rasa cemburuku yang berlebihan ini atau juga melarangnya mengikuti acara-acara itu, sama saja aku mengekangnya. Aku tak mau jadi penghambat karirnya. Awalnya aku masih bisa mempercayainya, tapi lama kelamaan semuanya memudar. Aku jadi ciut dan minder dengan berbagai orang yang semakin hari semakin banyak yang memuja dirinya. Aku tak yakin ia masih menyimpan rasa sayang padaku. Tak tahu bagaimana lagi, tapi yang jelas… Kurasa sebentar lagi kami akan break.” jelas Donghae putus asa.

Melihat itu, Kangin jadi merasa bersalah, ia menelan ludah susah payah. “Donghae-aa, mianhae, harusnya aku tak bertanya itu. Sudah jangan sedih lagi.”

“Gwenchanayo. Biarlah, hyung. Aku sudah muak dengan cemburu berlebih ini. Kurasa aku harus benar-benar berpisah dengannya, mungkin dengan cara itu aku tak mengganggu hidupnya dengan adanya bayang-bayangku.” ungkap Donghae dengan senyum yang dipaksakan. Ia meneguk sekaleng soda sekali minum.

“Hm. Jeongmal? Kau bisa tanpa aku ya, oppa? Kau cemburu tapi kau tak mengatakannya padaku, oppa? Kau takut menjadi pengganggu hidupku? Kau berpikir aku gadis menyebalkan, eo?” sahut suara yeoja dengan bergetar. Serentak kesebelas namja itu menoleh ke asal suara yang bisa dipastikan itu…. Yoona! Dia mendengarnya. Semua yang dikatakan mereka!

Donghae gelagapan sendiri. “Yoong. Y-yoona-aa? Ap-Apa yang kau lakukan disini?”

“Tidak, aku hanya ingin memberimu kejutan sepulang syuting. Tapi aku sudah terkejut duluan rupanya. Gomawo, oppa. Mianhae kalau aku tak bisa mengertikanmu.” ucapnya membungkuk lalu berbalik dan berjalan cepat. Ia tak mau Donghae melihatnya menangis, karena airmata itu sudah menjalar dengan ganas mengaliri kedua pipi putihnya.

Seketika Donghae merasa pucat pasi dan berkeringat dingin. Raganya tak kunjung bergerak meski otaknya memerintahkan untuk mengejar gadis itu. Menjelaskan sesuatu padanya.

“Hyung, kurasa.. Kau harus menjelaskan semuanya.” Kyuhyun memecah keheningan mereka. Donghae tertawa hambar. Tak menyangka, yeojachingunya itu mendengar semuanya.

 

Flashback end

 

“Oh jadi begitu? Kenapa kau tak mendengarkan dulu penjelasannya, Yoong?” tanya Yuri lembut, mengusap kepala Yoona.

“Ani. Aku takut aku terluka, Eon.” katanya menunduk. Yuri tersenyum lagi, kali ini ia memeluk Yoona sehingga bisa dirasakannya tubuh twins-nya bergetar hebat. Ia tahu, dengan cara inilah Yoona bisa berbagi perasaan padanya.

“Menangislah. Jika itu membuatmu lega, nae dongsaeng.” kata Yuri mengelus punggung Yoona. Tanpa disuruhpun Yoona menangis, meraung-raung bahkan baju Yuri sudah basah karenanya.

“Aku benci, Eonnie. Aku benci Hae oppa yang bilang aku memuakkan. Aku tak suka rasa cemburu yang dipendamnya. Tapi.. Tapi.. Aku masih sayang dia, Eonnie. Hiks.” Yoona terus terisak sedangkan Yuri diam tak bergeming.

“Ketika aku melihat Hae oppa digosipkan dekat sama Sunye Eonnie atau Goo Hara KARA saja, aku cemburu. Tapi aku tetap percaya padanya. Mengapa ia tak percaya padaku, Eonnie? Apa aku harus berhenti berkarir agar ia percaya padaku, begitukah?” jeritnya lagi dalam pelukan Yuri.

Yuri mengencangkan pelukannya. “Jangan. Jangan berhenti berkarir, Yoong. Aku yakin, Donghae oppa bukan orang seperti itu, Yoongie.”

“Tapi ia tak percaya padaku, bahkan ketika kutanya apapun ia selalu berkata ‘gwenchana, Yoong”. Padahal aku ingin ia percaya padaku seperti aku percaya padanya, Eon. Aku.. Aku sungguh mencintainya!” ucap Yoona makin sesengukan.

Yuri mengangguk mengerti. Kemudian ia melepas pelukannya, membuat Yoona bingung sendiri. “Hae oppa, kau sudah mendengar semuanya bukan?”

Yoona tersentak ketika pintu kamarnya dibuka dan nampaklah sebelas oppa-oppanya juga keenam eonniedeul dan Seohyun disitu. Namun yang jadi perhatian Yoona bukan itu, melainkan namja yang berdiri mematung persis di depan pintu. Donghae, sosok yang sangat dirindukannya namun juga tak ingin dilihatnya sementara ini.

“Kalian lebih baik membicarakannya baik-baik. Kau sudah mengakui kalau kau mencintainya, oke?” Yuri meengerlingkan matanya kemudian beranjak meninggalkan Yoona, melangkah dan berhenti tepat didepan Donghae.

“Oppa, kuharap kau tak mengecewakan saengku, mengerti?” serunya tersenyum nakal. Donghae menarik ujung bibirnya, tertawa garing. Akhirnya ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar Yoona, memberanikan diri menatap yeojachingunya yang telah lama tak dilihatnya semenjak tragedi di cafe waktu itu.

Klek. Pintu tertutup rapat.

Donghae mematung dihadapan yeojachingunya. Matanya menatap nanar mata sembab Yoona. Donghae berlutut hingga wajahnya sejajar dengan Yoona, agar ia juga bisa melihat ekspresi gadis itu.

 

 

Author PoV end

 

 

Donghae PoV

 

Aku melihatnya masih sesengukan. Kecewa, mungkin. Sungguh, aku baru melihatnya menangis seperti ini. Apalagi tadi diluar aku mendengar ia meraung-raung saat dipeluk Yuri.  Akh, Donghae-ya! Kau babo, babo, babo!

“Tak adakah yang ingin kau katakan padaku, oppa?” tanyanya setelah hening beberapa saat.

Aku menghembuskan nafas pelan. Aku tak tahu harus berkata apa. Untuk mengeluarkan sesuatu saja terasa kering tenggorokanku. Aku terus menatapnya, samar-samar aku mendengarnya mendesah kecewa karena aku diam saja. Waktu diluar, aku juga tercengang, karena selama ini aku jarang mendengar Yoona mengatakan ia mencintaiku secara blak-blakan. Tadi aku mendengar semua curahan hatinya. Babo! Kau tak mempercayainya, Donghae-ya.

“Aku percaya padamu, oppa. Aku percaya saat kau dekat dengan banyak yeoja atau bahkan saat kau berciuman di film yang kau bintangi. Karena.. Karena aku mencintaimu, oppa.. hiks hiks..” ujarnya menghapus kasar airmata di pipinya dengan punggung tangan kanannya. Astaga! Yoonaku menangis karena aku…

“Aku tak mengharapkan apapun darimu, oppa. Aku tahu aku masih kekanak-kanakkan. Aku tahu aku bukan yeoja yang sempurna, oppa, tapi aku merasa nyaman di dekatmu. Itu saja. Apa aku sa–”

Aku tak tahan lagi mendengarnya, sungguh. Belum sempat ia melanjutkan kata-katanya, aku mendorongnya ke ranjang dan melumat bibir mungilnya tergesa. Hangat dan manis. Berbeda dengan kesanku ketika mencium bibir wanita lain.

 

Donghae PoV end

 

 

Author PoV

 

Donghae mendorong tubuh mungil Yoona dan membiarkan kakinya terjuntai kebawah. Ia menahan tubuhnya dengan kedua tangan di sisi badan Yoona, agar tak menindihnya. Ia melumat lembut bibir gadis itu, tanpa nafsu. Lama. Ia menunggu respon Yoona sampai membalas lumatan lembut yang diberikan Donghae. Yoona yang kaget hanya diam dan membiarkan bibir Donghae melumat bibirnya lembut. Akhirnya ia mengalungkan tangannya ke leher Donghae, memberi sinyal hijau pada namjanya itu.

Merasa direspon, Donghae melumat bibir atas dan bawahnya bergantian sampai gadis itu melenguh kehabisan nafas.

“Eugh.. Hae..Op… Oppa. OPPA!”

Donghae menghentikan aktifitasnya sejenak. Tapi wajahnya tak ia jauhkan. Ia tersenyum dan menatap Yoona kalem. Tentu saja, kedua pipi putih Yoona memerah malu. “Aku tak perlu banyak bicara lagi, kan? Harusnya kau tahu sendiri seberapa besar aku mencintaimu, Im Yoona-aa.” bisik Donghae teduh membuat Yoona bergidik.

Seakan tak membiarkan Yoona berbicara, ia melumat bibir merah itu lagi, menghisapnya lembut, bergantian. Donghae membiarkan gadisnya itu mengacak-acak rambutnya yang cokelat, dan terus asyik dengan aktifitasnya.

Cklekk.

“OMONA!! Apa yang kalian lakukan?” pekik Taeyeon kaget.

Mendengar pekikkan itu, Yoona seakan tersadar langsung mendorong tubuh Donghae. Tapi apa daya, tubuhnya lebih besar dan kuat ketimbang dirinya. Dan Donghae ternyata tersenyum nakal disela ciuman mereka. Ia sengaja! Mata Yoona melotot garang, ia terus berusaha melepaskan diri dari dekapan Donghae, namun tetap saja… Sia-sia.

“Eugh.. Op.. O-oppa.” ucap Yoona disela ciuman mereka dan terus mendorong tubuhnya.

Donghae tak membiarkan bibirnya terlepas, malah sekarang menghisap lebih dalam. Dan dalam.

“Wuooh. Kyu-aa, Kyu-aa, ambil kamera! Ppaliwa!!” teriak Eunhyuk. Kyuhyun dengan cekatan memberikan kameranya terburu-buru. Eunhyuk pun dengan segera memotret dari segala sisi, setelah dirasa cukup ia nyengir lebar memperlihatkan hasil jepretannya pada member lain.

“Wah, hasilnya bagus!” seru Leeteuk berbinar. Sungmin dan Siwon tertawa keras-keras.

“Bahkan dibandingkan adeganmu di Skip Beat dengan ini, kelihatan sekali kau profesional, mungkin lebih pro ketimbang aku. Ckck, Donghae hyung, kau nafsu sekali!” sergah Siwon terbahak.

Donghae melepaskan ciumannya dengan nafas terengah-engah. Ia tersenyum menatap kedua bola mata dihadapannya yang semakin panas karena adegan tadi diabadikan oppadeulnya.

“Ya! Donghae oppa, kau panas sekali mencium Yoona kami!” ujar Tiffany dan Jessica menggoda Yoona. Donghae bangun dari tempatnya sementara Yoona tengah duduk di pinggir ranjang menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Donghae melihatnya mengiringi dengan tertawa puas.

“Omo! Eonnie, kau tak apa-apa?” tanya Seohyun cemas kemudian bersama Taeyeon duduk disamping Yoona memegangi dahi Yoona.

“Gwenchana, Seohyunnie, Eonnie. Ya! Hae oppa, kau sengaja ya, huh?” sentak Yoona kesal tapi juga malu.

Tawa Donghae semakin melebar seketika. “Kau tahu, Yoong, wajahmu sangat panik tadi. Ah, harusnya kau memotret wajah paniknya, Hyukkie-aa!” seru Donghae pada Eunhyuk.

“Ya! Jangan macam-macam pada saeng kami!” ucap Sooyoung, Hyoyoen dan Yuri bersamaan dengan berkacak pinggang. Donghae bersembunyi di balik tubuh Leeteuk yang geleng-geleng kepala heran sambil nyengir.

“Eh, handycamnya udah aku matiin. Siapa yang mau nonton reka ulang berbaikannya YoonHae?” seru Sungmin tiba-tiba dengan handycam di tangannya sambil cekikikan. Yang entah darimana diambilnya.

“M-MWOYA!?” teriak Yoona dan Donghae berbarengan. Mereka saling pandang satu sama lain, sebelum akhirnya sadar para member cekikikan dan berangsur menuju ruangan TV.

“Kekeke~ Ayo, semuanya ke bawah. Kita nonton ulang!” seru Leeteuk diikuti para member Super Junior dan SNSD yang mengekor dibelakangnya.

Yoona berlari cekatan bersama Donghae ketika mereka melihat member-member itu menyetel video dan tampaklah adegan ‘panas’ Donghae-Yoona tadi.

“Ini dimasukkan ke dalam film SM Town I Am, gimana? Aku akan minta Soo Man songsaenim memasukkan ini.” celetuk Kyuhyun mengeluarkan smirk evilnya. Leeteuk dan Taeyeon saling pandang kemudian mengangguk semangat.

“Bagaimana, semua?” tanya Leeteuk dengan keras pada member Super Generation.

“SETUJU!!!!”

“ANDWAEE!!” Yoona dan Donghae saling tatap, selang berapa menit mereka berdua berteriak panik.

 

FIN.

 

Ini dia FF pertamaku selesai juga J Mian kalo banyak typo, maklum ini yang pertama hehehe..

RCL biar aku semangat bikin yang lain yaaah!


34 thoughts on “[Freelance] I Believe You, Oppa!

  1. waaaah kirain td bkal jd adegan NC hahhahaaa..

    bagus bgt chingu nie..

    adh bkin lg yak lanjutanny kekekekeeee…

    Like

  2. hahay 😀
    bener” nafsu bget nih hae oppa,aq kira bakalan ada NC :p
    super generation emang kompak bget !, aq juga s7 klo adegannya dimasukin ke film I AM, aq tunggu lho ya….
    YoonHae Jjang!!

    Like

  3. eunhyukkie yadong nya kumat tuh, sampe di foto segala …
    ku kira bakal nc tadi, ternyata enggak syukurlah …
    seru kali ya kalo di masukin ke film i am, gempar dunia …
    yoonhae jjang …

    Like

  4. wuah-wuahh Haeppannya bener2 nafsu kkk~
    kayanya seru yah kalo di masukin ke SMTown I AM wahahaha *smirk evil
    ditunggu eonni FF YoonHae lainnya ^^
    KEEP WRITING!!

    Like

  5. YoonHaeeee !!!! 😀
    so sweet nya oennie dan oppa . baekan nya cepet banget,
    buset dah fishy oppa maen samber (?) aje .
    YOONHAE JJANG !!! 😀

    Like

  6. Seolah-olah tells tentang couple celeb yang memerankan adegan “nyata” dan “hot”.
    Sayang, penyampaiannya kurang santai.
    Cukup meriah. Jjang!!

    Like

  7. Lucu….
    sudah cukup bagus sebagai FF permulaan,,
    penggunaan bahasa yang easy to read…
    ditunggu karya-karya selanjutnya…

    Like

  8. Ha ha…… Donghae oppa jail juga! Seru, thor! Tapi rada aneh juga waktu hae speechless saat berhadapan dengan yoona. Bukankah bang hae pintar sekali menggoda? He he…..
    Daebak, aku suka!

    Like

Leave a comment