[Freelance] Blue Sky #2


BLUE SKY (Chapter 02)

Title : Blue Sky à Chapter 02

Auhor : Choi Youngri / Yunita

Cast : Super Junior ( 13 + 2 )

Genre : Friendship, Crime, Action

Rating : Entahalah, saya tidak tahu menahu tentang rating

Length : Series

Author’s note : tolong untuk chapter ini, perhatikan tanggal dan waktunya!!. Happy Reading ^^

“Tunggu, kenapa kau bisa tahu namaku? Padahal aku sama sekali belum pernah berkenalan denganmu” Donghae memotong perkataan Leeteuk, keenam orang lainnya hanya diam dan nampak setuju dengan perkataan Donghae.

“Tenang, untuk menjawab pertanyaanmu, apa kau pernah mendengar nama Blue Sky?”  Kibum melebarkan matanya sedangkan yang lainnya hanya menunjukkan wajah polosnya karena merasa tidak pernah mendengar nama itu.

“K..kau? K..kalian….” Kibum tidak melanjutkan kalimatnya karena masih terkejut.

Leeteuk mengangguk, “Kami adalah organisasi Blue Sky, organisasi yang berjalan dalam bidang  pembunuh bayaran…..”

 

.

.

Blue Sky

Created by Yunita Isna .F. / Choi Youngri

In Chapter 02

.

.

 

“Mwo?!!” ketujuh orang itu – Eunhyuk, Donghae, Siwon, Ryeowook, Kibum, Kyuhyun, Henry –  nampak terkejut setelah mendengar kata pembunuh bayaran.

“T…tapi, sepertinya tadi di depan gedung ini bukan bertuliskan Blue Sky, melainkan Aquila Company”  ujar Henry dengan polosnya.

“Itu hanya sebuah alibi saja, tidak mungkin-kan kalau aku akan menuliskan di depan gedung itu dengan tulisan Blue Sky, bila aku menuliskan dengan nama itu maka organisasi ini sudah hilang sejak dulu. Tugasku memang menjadi pimpinan perusahaan ini, tapi selain itu aku juga mempunyai tugas lain yaitu menjadi pimpinan organisasi Blue Sky atau menjadi pembunuh bayaran.” jawaban Leeteuk membuat ketujuh orang itu sedikit tercekat.

“Tapi tenang saja, aku mengumpulkan kalian bertujuh bukan semata untuk membunuh kalian….” ketujuh namja itu sedikit bernafas lega. “Tapi, aku ingin merekrut kalian untuk menjadi pembunuh bayaran dibawah naungan Blue Sky, jadi bagaimana? Kalian setuju?” pernyataan itu membuat ketujuh namja itu tercekat lagi ditambah dengan perasaan tegang.

“Baiklah kumulai sekarang, bagaimana denganmu Lee Hyukjae?” semuanya menatap Eunhyuk, menunggu jawaban yang akan keluar dari mulutnya.

Eunhyuk mendongakkan kepala, “Baiklah, aku sudah menetapkan hatiku, aku setuju untuk masuk, dan itu juga supaya aku bisa membalaskan dendam kedua orang tuaku.”, Leeteuk mengangguk.

“Lalu Lee Donghae?” kini semua menatap kearah Donghae. “Aku setuju saja, karena aku juga bosan dengan kehidupan yang biasa ini.”

“Lalu Choi Siwon?” semua menatap Siwon. “Em…entahlah, aku setuju saja karena mungkin itu bisa membuatku sedikit bebas, tapi…”

“Tapi?”

“Tapi aku tidak yakin dengan jantungku.” Leeteuk terseyum mendengar jawaban Siwon. “Tenang saja, biar itu aku yang pikirkan”.

“Lalu Kim Ryeowook?” semua menatap Ryeowook. “Aku setuju!!, karena aku bisa berteman dengan kalian semua dan aku juga bisa belajar” jawab Ryeowook sembari tersenyum manis.

“Kim Kibum?” kini semua menatap Kibum. “Yah…aku setuju-setuju saja, toh mungkin kalau aku menolak, kalian mungkin akan menghantuiku terus menerus, atau mungkin malah membunuhku, karena aku sudah menemukan bahkan memasuki markas Blue Sky, yang selama ini dicari-cari polisi.”, Leeteuk sedikit terkekeh mendengar jawaban Kibum.

“Ehm…Cho Kyuhyun?” semua ganti menatap Kyuhyun. “Tentu saja aku ikut, karena aku ingin mencoba serta merasakan bagaimana rasanya memainkan permainan yang nyata.”, Kyuhyun mengeluarkan evil smirknya.

“Terakhir, Henry Lau?” semua menatap Henry. Henry yang ditatap menjadi sedikit gugup “Aku setuju, setidaknya dengan kehadiran kalian aku sedikit tidak merasa kesepian.”

 

“Baiklah, karena kalian semua sudah setuju, aku ucapkan terima kasih. Kalian bertujuh ajaklah mereka jalan-jalan untuk mengenal seluk beluk gedung ini, dan kalau sudah antarkan mereka ke kamar yang sudah disiapkan. Aku harus merencanakan sesuatu terlebih dahulu.” Mereka –Hankyung, Heechul, Yesung, Kangin, Shindong, Sungmin, dan Zhoumi– hanya mengangguk.

.

.

Blue Sky

In Chapter 02

.

.

Diruangan tadi (17.01)

 

“Oh.., kalian semua sudah berkumpul, maaf sedikit terlambat tadi ada sedikit urusan.” ucap Leeteuk menatap semua anggotanya yang sudah duduk manis di sebuah sofa.

“Hyung, memang apa yang mau kau katakan?, cepat sedikit, karena aku masih ingin bermain dengan mereka.” Heechul melirik kearah tujuh orang yang baru saja masuk kedalam Blue Sky.

“Ya! Aku tidak mau bermain denganmu!” sentak Donghae sambil menatap tajam Heechul. “Hei..hei! aku ini lebih tua darimu, harusnya kau memanggilku hyung”.

“Cih, tua saja bangga.”

“Ya!”

“Ehm…aku juga tidak mau bermain dengan Heechul hyung.” ucap Henry polos. “Ne, aku juga tidak mau.” yang lainnya juga ikut bersahut-sahutan.

Leeteuk berdecak sebal memandang Heechul, “Ya! Chulie, apa yang kau lakukan pada mereka, hah?!”.

“Aku tidak melakukan apa-apa.” dusta Heechul.

“Ck…, sudah tahu tua tapi masih saja suka berbohong.” timpal Eunhyuk, Eunhyuk yang sekarang bukan lagi Eunhyuk yang tadi masih menangis, tapi sudah kembali ke Eunhyuk yang biasanya.

“Ya! Siapa yang bilang aku tua, aku ini masih 20 tahun.” balas Heechul.

“Yah….setidaknya diantara kami bertujuh anak baru, kau masih lebih tua dari kami.” ujar Kyuhyun dengan santainya.

“Apa kau….”

“Kim Heechul! Kau ini kekanak-kanakan sekali, hentikan adu mulut kalian. Aku ingin memberitahukan sesuatu hal yang penting!” potong Leeteuk. Ryeowook dan Henry yang melihat itu semua hanya tersenyum, sepertinya mereka berdua sudah bisa merasakan sesuatu kehangatan yang dinamakan keluarga.

“Memang apa yang ingin hyung katakan pada kami?”

“Ehm…oke. jadi aku berniat untuk mengirim kalian ke luar negeri. Heechul, Donghae, Hankyung, Siwon, Kangin, Eunhyuk, Shindong, dan Ryeowook akan kukirim ke Amerika. Lalu Yesung, Kibum, Sungmin, Kyuhyun, Zhoumi, dan Henry akan kukirim ke Jepang.”

“Mwo?! Kenapa kami juga harus ikut? Lalu siapa yang akan menjalankan tugas disini?” Kangin langsung saja memberondong Leeteuk dengan pertanyaan.

“Alasan kenapa kalian ikut, supaya kalian bisa mengajarkan pada mereka tekhnik dasarnya yaitu mendengar detak jantung orang lain, dan tekhnik-tekhnik yang lainnya. Lalu pertanyaan siapa yang akan menjalankan tugas, disini-kan masih ada lima yeoja itu.”

“Lalu bagaimana kami menjelaskan pada keluarga kami, jika kami akan pergi ke luar negeri?” tanya Kibum diikuti dengan anggukan yang lainnya. “Itu masalah mudah bagiku, biar aku yang urus semuanya, kalian tenang saja.” jawab Leeteuk lalu mulai berbalik berniat untuk keluar dari ruangan itu, tapi ia berbalik lagi.

“Ah…ya satu lagi, untuk Siwon mungkin kau akan menjalani operasi cangkok jantung terlebih dulu sebelum pelatihan. Lalu untuk Ryeowook dan Henry, kalian berdua mungkin hanya perlu mempelajari tekhnik dasar, lalu kalian akan belajar tentang tekhnologi dan medis, dan mungkin kalian berdua hanya perlu menguasai satu tekhnik untuk melindungi diri.”

“Tapi…”

“Tidak ada tapi-tapian, kau harus menurut padaku.” Leeteuk langsung keluar dari ruangan itu, Siwon hanya menundukkan kepalanya karena ucapannya dipotong.

Hankyung menepuk pundak Siwon, “Tadi, apa yang ingin kau katakan pada Leeteuk hyung?”.

“Oh..itu aku hanya tidak ingin mengatakan kalau aku tidak ingin menjalani operasi itu.”

“Eh? Kenapa kau tidak ingin menjalaninya? Apa kau tak ingin sembuh?”

“Kalau itu terjadi, sama saja aku sudah membunuh orang yang sudah mendonorkan jantung itu.”

“Buahahahaha…., hei kau ini bodoh atau apa hah?!, kau juga sebentar lagi akan menjadi pembunuh bayaran.” ledek Heechul.

“Eh? Benar juga.”

“Buahahahaha……” satu ruangan langsung tertawa.

“Dari pada Heechul hyung, sudah tua tapi masih saja berbohong, kekekeke….”, semuanya kembali tertawa karena perkataan Sungmin yang hampir sama dengan kalimat Eunhyuk tadi.

“Ya! Sungmin! Apa yang kau katakan, hah?!” geram Heechul. “Ampun….!!!” suara Sungmin dibuat seperti anak kecil yang meminta sesuatu. Semuanya kembali tertawa, lalu mereka terus melanjutkan perbincangan mereka sambil diselingi dengan candaan.

Leeteuk yang sebenarnya masih dibalik pintu ruangan itu, hanya tersenyum mendengarnya. “Tidak salah aku memilih kalian.” lalu ia berjalan menuju ruangannya.

.

.

Blue Sky

In Chapter 02

.

.

13 January 2011

Disebuah Bandara (10.38)

 

“Hankyung-ah!!” sebuah suara berhasil membuat segerombolan orang yang berjumlah 8 itu menghentikan langkah mereka, lalu mereka menoleh pada sumber suara berasal. Dan saat mereka menoleh, mereka mendapati segerombolan orang yang berjumlah 6 sedang melambaikan tangannya kearah mereka.

Yah….mereka tak lain adalah pembunuh bayaran yang dulu dikirim oleh seorang Park Jungsoo atau yang lebih dikenal dengan Leeteuk, ke Amerika dan Jepang. Dan sekarang mereka semua sudah kembali ke Seoul untuk menjalankan tugas dari pekerjaan mereka.

“Wah…aku tidak menyangka bahwa Leeteuk hyung merencanakan ini semua, memesankan tiket pesawat agar kita semua bisa sampai di Seoul pada jam yang sama.” ujar Sungmin. Lalu mereka semua berpelukan satu per-satu. Walaupun mereka terpisah dalam jarak yang sangat jauh tapi mereka teatap saling berkomunikasi, dan hal itulah yang membuat mereka semakin dekat.

“Ayo…kita sebaiknya segera menuju ke markas!” ujar Shindong dengan tidak sabarnya. Mereka semua lalu bergegas keluar dan tak lupa membawa barang bawaan mereka.

“Sebaiknya kita naik taksi saja bagaimana?” Yesung berbalik dan memandang kearah yang lainnya, meminta persetujuan.

“Ani, sebaiknya kita jalan kaki saja, sekalian olah raga dan menikmati kota yang sudah kita tinggalkan selama satu setengah tahun ini.”

“Ya!, apa kau gila hyung!, jarak dari sini ke markas-kan jauh sekali” tolak Eunhyuk mentah-mentah atas pernyataan Kangin tadi.

“Ne, benar kata Eunhyuk hyung, apa hyung ingin membuat kaki kami semua patah?” sekarang Ryeowook ikut-ikutan membela Eunhyuk.

“Tapi perkatan Kangin ada benarnya juga, kalian bisa jadikan ini untuk olah raga sebelum menjalankan misi pertama kalian.”

“Kalau kami sudah terbiasa bila disuruh menjalankan misi.”

“Aisshh…sudahlah, ayo cepat jalan!!” Kibum berjalan meninggalkan yang lainnya. “Isshh….anak itu, tidak tahu sopan santun sama sekali, kajja…kita jalan.” yang lainnya mulai berjalan menyusul Kibum.

.

.

Di gedung lantai 34 (12.11)

 

“Huahh…!!! lelah sekali!!” seru Ryeowook dan Henry, lalu mereka berdua memasuki ruangan dimana mereka pertama kali dipertemukan, mereka berdua langsung merebahkan tubuhnya di lantai yang berlapis karpet. Diiukuti dengan yang lainnya, ada yang tidur di karpet, duduk di sofa, dll.

“Ini semua gara-gara Kangin hyung, kita jadi harus berjalan sejauh berkilo-kilo meter untuk sampai disini, lalu menaiki lift sampai lantai 30, setelah itu menaiki tangga rahasia 4 lantai.” omel Donghae, tapi tidak digubris sama sekali, karena yang lainnya sibuk untuk mengistirahatkan tubuh mereka.

“Hei! Kyuhyunie, bisa tidak kau berhenti maminkan PSP-mu, dari tadi sewaktu berjalan dari bandara sampai sekarang, matamu tidak terlepas juga dari benda itu.” Kyuhyun menyudahi permainannya setelah mendengar teguran dari Sungmin.

Cekklleekk…..masuklah seorang namja dengan senyum mengembang dan berpakaian rapi.

“Leeteuk hyung!!” seru mereka semua.

“Apa kabar kalian?, bagaimana pelatihan kalian disana?” tanya Leeteuk.

“Ya! Hyung! Apa kau ingin membuat kami semua mati hah?!” gertak Donghae.

“Hyung, badanku hampir remuk semua, disiksa disana.” tambah Siwon.

“Ne hyung, aku hampir saja putus asa.” tambah Henry.

“Aisshh…kalian ini, semua itu tidak sebanding dengan kami dulu.” sergah Zhoumi.

“Sudah-sudah, yang penting kalian semua sudah bisa mendalami tekhnik dasarnya-kan?” semuanya hanya menganggguk.“Karena mungkin kalian lebih mengandalkan insting, dan juga pendengaran yang tajam, daripada indra penglihatan, walaupun indra penglihatan juga sama pentingnya.” tambah Leeteuk.

“Baiklah, sekarang kalian istirahatlah, setelah itu terserah akan melakukan atau pergi kemana. Yang penting besok malam kita berkumpul di sini lagi, akan kuberi misi pertama kalian, arraseo!”

“Arra!”

.

.

Dikamar Donghae & Eunhyuk (17.11)

 

“Hyukie!, ayo…kita jalan-jalan, walau hanya ke cafe saja tidak apa-apa, aku ingin refreshing sebentar, temani aku ya! Jebal!” rengek Donghae. “Ani, aku tidak mau, aku sedang asyik nonton video.” tolak Eunhyuk.

“Hah…ayolah!, memang kau ini nonton video apa, hah?!” Donghae berjalan menuju ke ranjang Eunhyuk yang berada di sebelah ranjangnya. “Yah..! kau ini ternyata masih saja suka dengan video seperti itu.” Donghae langsung menjitak Eunhyuk setelah mengetahui video apa yang dilihat Eunhyuk.

“Ya!, kau ini apa-apaan?, lagian dengan menonton video seperti itu, bisa menambah vitamin A” bela Eunhyuk dengan nada percaya diri.

“Vitamin A? Bukannya vitamin A yang kau dapat, tapi malah dosa yang kau dapat. Ayo!! Daripada kau nonton video seperti itu lebih baik kau ikut denganku” Donghae langsung saja menutup laptop yang dipakai Eunhyuk, dan langsung saja menggeret Eunhyuk, tanpa memperdulikan Eunhyuk.

“Aisshh…kau ini!!” gerutu Eunhyuk dengan wajah pasrah.

.

.

Disebuah taman (17.21)

 

Disebuah taman yang banyak ditumbuhi rerumputan, dan juga pepohonan yang hijau, banyak sekali burung-burung gereja yang berterbangan kesana-kemari, karena taman itu juga dekat dengan sebuah gereja yang mungkin umurnya sudah sedikit tua.

Saat burung-burung itu mendarat bersama-bersama, maka sedetik kemudian burung-burung itu akan terbang kembali, karena ada seorang yeoja yang memakai dress selutut berwarna soft pink itu mengejar burung-burung gereja begitu mereka mendarat. Yeoja itu melakukannya berulang kali seperti tidak ada rasa lelah yang bertengger di tubuhnya.

Kelakuan yeoja itu berhasil membuat seorang namja untuk mendekatinya. “Ehm…apa kau tidak lelah?, melakukan hal seperti itu berulang kali?” tanya namja itu setelah jaraknya dengan yeoja itu lumayan dekat.

“Eh? Kau siapa?” yeoja itu sedikit kaget dan membalikkan badannya supaya dapat melihat orang yang telah membuatnya terkaget. Namja itu hanya tersenyum.

“Sejak tadi aku perhatikan, kau melakukan hal seperti itu berulang kali, apa tidak lelah?” tanya namja itu.

“Tidak, aku tidak lelah sama sekali, karena itu kebiasaanku bila sedang tidak ada pekerjaan” jawab yeoja itu. Mereka berdua lalu berjalan beriringan menuju ke sebuah bangku.

.

.

“Aissh….Donghae kemana?, kenapa aku bisa kehilangan jejaknya?” Eunhyuk mengacak-acak rambutnya sembari berjalan tak tentu arah.

“Aissh….anak itu, lihat saja kalau aku bertemu dengannya, mungkin tenggorokannya akan remuk oleh pukulan tanganku” geurutunya masih dengan berjalan tak tentu arah.

“Hmm…di kota ini adakah tempat yang menarik untuk disinggahi?” Eunhyuk memasang tampang penuh tanya. Tiba-tiba pendengarannya yang tajam itu menangkap sebuah suara musik yang energic. Lalu rasa penasaran-pun hinggap pada dirinya.

Eunhyuk-pun berjalan mengikuti arah suara musik itu, untung saja dia mempunyai pendengaran yang tajam, karena itu memang diharuskan untuk anggota Blue Sky sendiri. Saat ia berbelok ke kiri suara musik itu semakin terdengar jelas.

Langkahnya terhenti di sebuah bangunan di depannya, bangunan sederhana namun sepertinya nyaman. Tanpa permisi, ia langsung saja membuka pintu tesebut, dan terlihatlah seorang yeoja sedang melakukan dance dengan lihainya, badannya yang lentur membuat setiap gerakannya terlihat sempurna, suara musik yang keras membuat dirinya tak sadar akan kedatangan seorang Lee Hyukjae.

Barulah saat musik berhenti, ia membalikkan badannya dan melihat Eunhyuk yang mematung di ambang pintu, yeoja itu terlihat bingung dengan kelakuan Eunhyuk yang hanya berdiam diri seperti tidak ada nyawa yang bersemayam di tubuhnya.

“Hei! Apa kau tidak apa-apa?” yeoja itu mendekat dan mengibas-ibaskan tangannya di depan wajah Eunhyuk. Eunhyuk langsung tersadar, “Apa kau mau dance battle bersamaku?” pertanyaan itu langsung meluncur saja dari mulutnya.

.

.

“Baiklah, sekarang apa yang akan aku lakukan, setelah kehilangan jejaknya Hyukie?” tanya Donghae pada dirinya sendiri.

“Lebih baik, aku masuk ke sebuah cafe saja, karena sekarang aku juga sedang haus” Donghae mengitarkan pandangannya ke sekelilingnya, dan pandangannya jatuh pada sebuah bangunan yang banyak pengunjung keluar –masuk.

‘Pasti di cafe itu minuman dan makanannya sangat enak, karena banyak pengunjung yang keluar-masuk’ itulah kalimat yang ada di kepala Donghae saat melihat cafe itu penuh dengan pengunjung.

Tanpa berfikir dua kali, Donghae langsung berjalan menuju ke cafe tersebut, yang jaraknya tidak lebih dari 15 meter dari tempatnya berdiri tadi.

Karena semangatnya yang sangat mengebu-ngebu untuk masuk ke dalam café tersebut, dia langsung saja masuk ke café itu tanpa memperhatikan orang yang berada di sekelilingnya.

BUUGGH…

Dan itulah akibatnya, karena kecerobohannya. Dia menabrak seorang yeoja yang akan keluar dari café itu, dan…..yang lebih parahnya, yeoja itu ternyata sedang membawa sebuah minuman, pasti kalian sudah bisa menebak apa yang terjadi?, yap…benar minuman itu langsung jatuh dan membasahi dress yang sedang dipakai oleh yeoja itu.

Yeoja itu langsung berdiri, dan memandang Donghae yang masih saja terduduk dengan tatapan dingin, “Dasar, tak punya mata” desis yeoja itu. Seketika itu juga Donghae langsung berdiri dan membungkuk, “Mianhae, aku tak sengaja”.

“Ck…, alasan saja”

“Mianhae, apa….”

Donghae tidak melanjutkan kalimatnya, karena yeoja itu langsung saja pergi, meninggalkan Donghae yang hanya terbegong-bengong.

“Ck…dasar yeoja aneh, jelas-jelas disini ada namja tampan” ujar Donghae dengan kepercayaan diri yang tingkat akut.

.

.

Blue Sky

In Chapter 02

.

.

14 Januari 2011

 

Di ruangan biasanya (22.43)

 

“Baiklah, semuanya suda berkumpul?!” Leeteuk menatap semuanya yang sudah duduk rapi di sofa yang biasanya.

“Ne, sudah semua!” sahut Yesung.

“Ok.., untuk misi ini akan aku bagi menjadi kelompok, satu kelompok dua orang. Yesung dengan Kibum, Heechul dengan Donghae, Hankyung dengan Siwon, Kangin dengan Eunhyuk, Shindong dengan Ryeowook, Sungmin dengan Kyuhyun, dan yang terakhir Zhoumi dengan Henry”

“Kenapa aku harus dengan dia” tunjuk Donghae pada Heechul.

“Tidak ada yang boleh protes!!” tegas Leeteuk.

“Nanti bila kalian sudah selesai menjalankan misi, laporkan lewat alat komunikasi kalian. Untuk Yesung dan Kibum dengan kode Silver Oricorn, Heechul dan Donghae dengan kode Red Oricorn, Hankyung dan Siwon dengan kode Blue Oricorn, Kangin dan Eunhyuk dengan kode Black Oricorn, Shindong dan Ryeowook dengan kode Green Oricorn, Sungmin dan Kyuhyun dengan kode White Oricorn, lalu Zhoumi dan Henry dengan kode Gold Oricorn. Arraseo!!”

Semuanya hanya mengangguk. “Ini dokumen yang harus kalian pelajari, nanti pukul 23.30 kalian berangkat. Jadi sekarang cepat pelajari dokumen itu, lalu segera bersiap-siap!” Leeteuk memberikan sebuah dokumen pada tiap kelompok. Lalu ia segera keluar dari ruangan itu, saat ia sampai di ambang pintu ia berbalik.

“Oh…ya untuk Shindong, Ryeowook, dan Henry, walaupun kalian hanya informan dan medis, kalian harus tetap menyelesaikan misi ini, karena aku ingin melihat kemampuan kalian. Setelah misi ini baru kalian mengerjakan tugas kalian seperti mencari data, membuat strategi, mengobati, dll” lanjutnya, setelah itu Leeteuk langsung keluar dari ruangan itu..

Sedangkan yang diberi tugas hanya melongo, karena penjelasan Leeteuk yang lumayan panjang, tidak ada jeda, titik, maupun koma.

“Hei…ayo kita pelajari dokumen ini, kenapa kalian malah melongo seperti itu” suara Kibum langsung menyadarkan yang lainnya. Mereka segera mempelajari dokumen itu dengan kelompok masing-masing.

Setelah selesai mempelajari dokumen tersebut, mereka segera bersiap-siap dengan barang-barangnya atau sering disebut dengan senjata masing-masing. Dan yang paling utama adalah sarung tangan supaya tidak meninggalkan sidik jari, dan alat komunikasi untuk memberikan laporan pada sang pimpinan –Leeteuk.

.

.

.

.

.

TBC  😛

 

Gimana?, di chapter ini masih membosankan gak?, aku harap sih enggak #plaakk….digampar readers. Yah…mungkin untuk chapter berikutnya akan penuh dengan action+crime, jadi siapin diri *emg ky mau ada apa aja*

Ah…iya, aku mau minta maaf kl chap ini lama bgt munculnya, dan juga di chap ini mungkin sedikit mengecewakan. Alasannya, karena saya harus fokus ke UKK dl, nah…wkt udh selesei UKKnya br aku kirim ffnya. Dan readers tahu sendiri-kan kl freelance itu ffnya harus ngantri untuk dipublish. Jadi saya ucapkan minta maaf *bungkuk 90 derajat*

Dan aku minta maaf kl ada typo disana-sini, karena saya males mbaca ulang  #dihajar.

Saya ucapkan terima kasih kepada readers yang udah mau baca ff ini, dan readers yg udah mau comment ff aku. Karena jujur aja, ff ini adalah ff pertama yang dengan serius saya kerjain.

Tolong yang masih jadi silent reader, luangkan waktu kalian hanya untuk meng-comment, meng-kritik, atau memberi saran pada ff saya, segala comment, kritik, dan saran saya terima.

Bye…bye…, ketemu di chap depan, jangan lupa Like atau Comment!!!


32 thoughts on “[Freelance] Blue Sky #2

  1. Cukup dimengerti XD dan cukup panjang, ceritanya gak nge-bosenin kok, alurnya juga pas.
    Selanjutnya ditunggu ya ^^

    Like

  2. wah akhirnya part 2 nya keluar juga, oh ya sebelumnya salam kenal, aku reader baru ^^
    ff nya seru, author keren, ngambil tema nya juga ok, makasih

    Like

  3. Wow! Keren!!!!
    Lanjut yaaa…..!!!
    klo bisa lanjutnya jgn lama2…. (klo gk bisa jg gk apa, asal lanjut aja… ^ ^)
    *aku adalah readers yg baik!! –> gaya kyk tasya, nyanyi lagu anak gembala* >.<
    author : readers yg kepedean!!!

    Like

  4. Keren! Aku suka yg kayak gini!
    Gak membosankan kok!
    Gomawo lagi deh buat author yg dengan kebaikannya, membuat ff dengan cast seluruh member Suju!
    I love 13+2=15

    Like

  5. author . . . thor. . . thor . . . #banyak bacot. abaikan. ceritanya rame thor, tapi yg kurang aku ngerti pas eunhyuk sama donghae pisah, eunhyuk nya ngeliastin cewek nge dance, donghaenya nabrak cewek. terus udah ada di kantor lagi, aku ga ngerti thor .__.v, tapi jalan ceritanya bagus kok, ^^. author hwaiting \(^0^)/

    Like

  6. seru bgt, kayak lagi nonton film action dan bikin penasaran..
    seneng dehh suju 15, tp kayaknya krg rata perannya..
    yg penting daebak deh, ditunggu lanjutannya, fighting:)

    Like

  7. Huaaaa lanjut thor!!!! Ceritanya bagus!!! Alurnya nggak ngebosenin!! Malah seru dan asyik abis *ber-aegyo bareng sungmin* #plak lanjut thor!!! Author fighting Hwaiting !!!! ( ‘^’ )9

    Like

Leave a comment