[Freelance] Finding The Lost Simbol #2


Judul Fanfic: Finding The Lost Symbols [Ch.2]: Deadly Music Box

Nama Author : Astina

Main Cast : Luhan,Yoona

Other Cast : Other EXO Member

Length : Chapter

Genre : Fantasy,Romance                                

Rating : T

Disclaimer : Tuhan YME

Note : Aku baru pertama kali bikin fanfic Romance campur Fantasy,jadi mian ya kalau jelek. Tadinya yg cewek bukan Yoona,tapi Jessica,tapi akhirnya aku lebih milih ke Yoona,soalnya Jessica aku pake di chapter lain (rencananya). Alhamdulillah,aku bisa menyelesaikan ff ini di tengah ujian semester yg bertubi-tubi (?),semoga aku naik ke kelas 3 SMP..Amin (author curhat…#plak).

Happy Reading ^^

The story begins here…

Hidup di Bumi dengan segala urusan sekolah itu memang bukanlah hal yang membosankan,tapi bukan berarti sekolah tidak bisa membosankan,karena tugas-tugas aneh yang diberikan oleh para guru sebagian sukses membuatku gila,walaupun sebenarnya aku bisa saja melakukannya dengan mudah.

Contohnya hari ini guru Bahasa ku menyuruh kami sekelas untuk berkunjung ke toko dan mendeskripsikan toko itu dengan detail,mendengar kata detail saja rasanya sudah cukup membuatku muak,apalagi kalau aku harus mengerjakannya!

Di sini memang terdapat sangat banyak toko,masalahnya adalah aku harus memilih toko kecil yang mudah dideskripsikan,tapi dimana ada toko seperti itu? Di sini mayoritas mall dan toko-toko yang super ribet karena banyaknya barang yang dijual.

Saat itu sudah pulang sekolah,aku melamun di depan jendela di lorong depan kelas,sibuk memutar otak mencari-cari toko yang pas kukunjungi sambil menikmati cone ice cream vanillaku yang enak,tiba-tiba ada seseorang yang mengagetkanku, “Dor!” teriaknya

Karena kaget,aku kontan melempar ice creamku entah kemana,dan ice cream itu sukses mendarat di kepala Kris.

“Gyaa!!! Mianhae !!!!!” teriakku yang kemudian memberi pandangan membunuh ke arah Kai yang mengagetkanku.

“Bwahahahahha….!!!” tawa Kai

“Diam kau Kkamjong! “ teriakku sambil membersihkan lelehan ice cream di kepala Kris.

“Lain kali lebih baik aku menjauhimu,Luhan.” Kata Kris sambil berkacak pinggang

“Mianhaeyo …ayolah..aku kan tidak sengaja,itu kan ulah si Kkamjong,aku jadi kaget dan melempar ice creamnya ke kepalamu.” Kataku sambil memasang wajah melas

“Ahaha..aku hanya bercanda! Aku tidak benar-benar marah padamu,kajja kita pulang,biarkan Kkamjong itu tertawa sendiri.” Kata Kris sambil mengalungkan tangannya padaku.

“Hey! Tunggu aku! Kris hyung! Luhan hyung!” teriak Kai dari belakang

Beginilah nasib anak-anak seumuranku di Bumi,kalau di EXO Planet,kami tinggal belajar masalah kerajaan dan segalanya serba ada dan mewah,tapi di Bumi aku dan saudara-saudaraku dituntut hidup mandiri,belum lagi masalah simbol yang harus kami temukan,bulan Januari lalu,Kris hyung sudah menemukan simbolnya,beruntung sekali dia.

Setengah perjalanan menuju luar gerbang sekolah,Kris sudah diajak temannya untuk pergi main basket,dan kini tinggal aku berjalan sendiri. Lagi-lagi Kkamjong itu tiba-tiba ber-Teleportasi tepat di depanku ketika aku sedang dalam perjalanan pulang.

“OMO!”

GLUODHAK #gk tau deh bunyinya gimana#

Aku terpeleset di jalanan berair dan kemudian menabrak sepeda kayuh yang sedang dikendarai seorang gadis,otomatis gadis itu terjatuh juga. Kulihat Kkamjong sialan itu sudah hilang entah kemana,aku bersumpah dirumah nanti akan kuberi pelajaran anak itu!

“Mianhaeyo..!” kataku sambil membantu gadis itu bangun

“Gwaencanhayo,oppa.” Kata gadis itu lembut,ahh..dia cantik.

“Err..apa ada yang sakit?” tanyaku

“Tidak ada,aku hanya kaget.”

“Luhan imnida,kau?”

“Yoona,Im Yoon A.” Kata gadis itu sambil memapah sepedanya

“Mau kuantar pulang? Sebagai tanda  permintaan maaf?” tawarku

“Boleh saja,rumahku dekat sini kok.” Kata Yoona sambil duduk di belakang sepeda,sementara aku yang mengayuhnya.

Perjalanan menuju tempat tinggal Yoona bisa dibilang cukup menyenangkan,Yoona gadis yang ceria dan sedikit cerewet,dia bicara banyak sekali bahkan tanpa kutanya,dia juga tidak ragu berpegangan pada pinggangku,dan entah mengapa aku merasa senang karenanya.

“Luhan oppa! Berhenti disini!” teriak Yoona yang membuatku mengerem mendadak.

“Wae?”

“Ini rumahku,oppa.”

“Ah..rumahmu toko?”

“Toko barang antik,lebih tepatnya.” Koreksi Yoona

Aku memasuki toko unik itu,dengan eskpresi terkejut aku mulai melangkah sedikit demi sedikit,ada banyak barang-barang jaman dahulu yang disimpan disini,beberapa juga terlihat modern tapi tetap dengan unsur antik-nya.

“Yoona? Semua ini dijual?” tanyaku pada Yoona yang sedang membereskan isi tasnya

“Sebagian besar tentu dijual,tapi yang di etalase itu hanya pajangan. Semua yang ada di etalase milik kakekku dan diwariskan turun temurun.” Kata Yoona yang kemudian berjalan ke arahku.

“Benda apa ini?” tanyaku

“Kau tidak tahu? Ini namanya jam matahari,digunakan orang jaman dulu untuk mengetahui waktu dengan memanfaatkan bayangan yang terbentuk oleh cahaya matahari.”

“Kalau yang ini? Kenapa kecil sekali?”

“Itu replika tujuh kurcaci dan putri salju,jangan bilang kau tidak tahu kisah putri salju?”

“Aku memang tidak tahu.” Kataku dengan nada malu.

Toko itu sangat sederhana,di rak penjualan hanya terdapat beberapa barang yang dijual,jarak antara barang satu dengan lainnya dibuat agak berjauhan antisipasi kerusakan. Tiba-tiba teringat olehku untuk menulis deskripsi toko menggunakan toko ini.

“Eh,aku dapat tugas menulis deskripsi mengenai sebuah toko tertentu,apa aku boleh mendeskripsikan tokomu?” tanyaku

“Dengan senang hati aku akan mengerjakannya untukmu!”

“Eh,aku hanya minta izin,kau tidak perlu mengerjakannya untukku,lagipula ini kan tugasku?”

“Ayolah oppa..setiap hari aku seperti pengangguran di toko ini,akan lebih baik kalau aku mengerjakan sesuatu sambil menjaga toko.”

“Apa kau benar-benar ingin membantuku?”

“Tentu saja,aku tidak akan meminta imbalan apapun,lagipula kau sepertinya tidak tahu barang-barang yang dijual disini,jadi akan lebih baik kalau aku yang menulis deskripsinya,di samping itu hobiku adalah menulis.” Jelas Yoona

“Ne..ne arraseo..”

“Eh,oppa,aku punya kue,kau mau?”

“Baiklah,akan kucoba,sini suapkan padaku.” Kataku sambil membuka mulutku

“Taste good,oppa?”

“Umm…rasanya enak,kau yang buat?”

“Ne,aku yang buat. Aku mau ke dalam dulu,kau bisa jaga toko ini sebentar,oppa?”

Aku hanya mengangguk,dan kemudian Yoona berjalan melewati pintu dengan ukiran rumit bercat cokelat. Toko ini terasa begitu sepi kalau hanya aku yang disini,aku merasakan hawa yang tidak enak,lama-lama jadi ketakutan sendiri (apa ini efek dari kekagetanku akan Kai?),samar-samar aku mendengar alunan musik,musiknya terdengar begitu familiar di telingaku,sepertinya aku pernah mendengarnya waktu kecil,tapi lagu itu hanya ada di EXO Planet,mana mungkin ada di Bumi? Kurasa aku hanya salah dengar.

“Hey,oppa,kau melamun ya?” kata Yoona

“Eh,aniyo. Ehm,apa tadi aku memutar sebuah lagu?”

“Lagu? Kau bercanda oppa? Aku masuk tadi untuk ke kamar kecil,mana mungkin aku memutar lagu?”

Aneh sekali,padahal tadi aku jelas-jelas mendegar alunan lagu. Jujur saja,aku merasa penasaran dengan apa yang terjadi barusan,maka kuputuskan untuk bertanya apakah ada orang lain di rumah ini.

“Yoona,apa ada orang lain di dalam situ?”

“Aniyo,hanya ada anjingku,appaku sedang bekerja,adikku sedang sekolah.”

“Omma mu?”

“Dia sudah meninggal.”

“Oh..maaf.”

“It’s ok. Apa tidak sebaiknya kau pulang,oppa? Aku takut appa dan ommamu mencarimu.”

“Appa dan ommaku ? Ah,benar juga,mereka akan mencariku kalau aku tidak segera pulang. Kalau begitu aku pulang dulu,besok aku akan kembali lagi,ne?” kataku yang hampir mengatakan ‘aku tidak punya appa dan omma disini’

“Baiklah,oppa! Hati-hati dijalan.” Kata Yoona sambil melambai padaku yang berjalan menuju rumah.

Sampai di rumah,keadaannya sepi,taruhan mereka semua pasti sedang tidur,atau sekedar berguling-guling di tempat tidur sambil membaca majalah.

“Aku pulang!” teriakku

“Hyung,kenapa pulang telat?” tanya Lay

“Gara-gara Kkamjong,tanyakan saja padanya.” Kataku

Lay berlalu ke dapur sambil membawa berbungkus-bungkus Lays rasa daging Unicorn #emang ada rasa Unicorn?! #. Aku yang saat itu juga kelelahan,langsung melompat ke tempat tidur,tapi sialnya,bukannya empuk,aku malah menimpa seseorang di balik selimut (?).

“Hey! Menyingkir kau! Aku tidak bisa bernafas!”

“Eh..ada orangnya?!”

“Kau mau membunuhku ya?!” teriak Baekhyun

“Salah sendiri kau sembunyi di balik selimut! Kukira tadi kau guling!” kataku

“Apa-apaan sih? Hey,Luhan hyung,kau bisa diam tidak?! Tidak lihat kita sedang tidur?” kata Sehun sewot

“Aku juga ingin tidur,pabo! Minggir sana! Tubuhmu itu menuh-menuhin tempat saja!”

“Aniyo! Dari tadi aku sudah disini!”

“Kris,aku tidur disitu ya?”

“Hmm..” kata Kris.

Aku berguling di sebelah Kris,senang rasanya bisa tidur setelah melewati hari yang lelah di sekolah. Tapi belum genap semenit aku tidur,kaki panjang Kris sudah menendangku dan membuatku terjungkal ke bawah tempat tidur.

GDBUUUK…

“Aish…lebih baik aku tak usah tidur saja!” teriakku keras sekali sehingga suaraku memenuhi kamar.

“Siapa suruh kau tidur,hah?!” teriak Kai

“Pergi sana!” protes Xiumin hyung.

“Jangan teriak-teriak,pabo!” kata Suho sambil melempar bantal ke arahku

Merasa tidak diterima di kamar,akhirnya aku komat-kamit dan menuju ruang tamu kemudian berbaring di sofa,kulihat Lay juga sedang berbaring di sofa satunya.

“Tadi siapa yang teriak,hyung?”

“Aku.

“Wae?”

“Mereka tidak memberi tempat tidur untukku. Kau baca apa?”

“Oh,ini namanya komik Donald Bebek,itu Crayon Shinchan,yang itu serial Marvel.”

“Astaga,kau ini baca apa sih? Aku tidak pernah dengar bacaan yang seperti itu?”

“Ndeso!”

“Terserah deh. Eh,itu bukannya buku petunjuk menemukan simbol dari ayah?”

“Memang.”

“Buat apa kau membacanya?”

“Aku tidak membacanya,itu memang sudah disitu sejak Kris hyung berhasil mendapatkan simbolnya.”

Kuambil buku itu dari sela-sela komik Lay,kubolak-balik buku itu dengan hati-hati,takut kalau sobek. Halaman buku itu sudah tua,di beberapa bagian terdapat bercak air,tulisan tangan Ibu benar-benar rapi dan mudah dibaca. Aku jadi teringat Saphira,dialah yang memberitahu segalanya,sehingga kami tahu bahwa buku ini tulisan almarhum Ibu.

Mataku terpaku pada halaman dimana ada simbol Telekinesis milikku,simbol itu tergambar berupa sketsa yang rapi. Kata-kata petunjuk yang tertulis sukses membuatku bingung :

Terdengar lembut dan indah,tapi sebenarnya sangat kasar dan menakutkan. Dibalik sebuah balok tua,usang,namun berbahaya.Hanya sang pemilik yang akan mendengar suara menakutkan itu. Ketika sang pemilik berusaha meraihnya, suaranya akan semakin menyakitkan. Dan ketika berhasil diraih,benda itu  akan meledak.”

Tidak ada gambaran yang muncul di otakku,aku tidak bisa menebak apa yang dimaksud dari tulisan ini. Bagiku,ini terlalu membingungkan,terlalu susah dicerna otak! Tapi tidak mungkin Ibu akan menulis yang tidak bisa dimengerti anaknya? Ibu pasti sudah mengutak-atik kata-kata dan menyusun sedemikian rupa supaya dapat dimengerti kami semua,kurasa aku hanya butuh waktu untuk menemukan simbolku. Kubawa buku itu kemudian menyambar Lays rasa rumput laut menuju kamar,semoga saja mereka tidak mengusirku lagi.

“Ya!! Luhan hyung! Kembalikan Lays ku!”

“Jangan pelit! Kau tadi sudah makan banyak Lays!” teriakku

Suasana di kamar cukup sepi,hanya saja terdengar suara orang sedang mandi. Setelah mengecek ke tempat tidur,aku tahu kalau yang mandi itu Kai. Kurasa ini saat yang tepat untuk mengerjainya,jadi kuletakkan saja beberapa kelereng dibawah keset,dan tinggal tunggu apa yang terjadi.

“Ah…segarnya habis mandi…” kata Kai sambil menggosokkan handuk ke badannya.

BUK…

Kai terpeleset dan dia jatuh terududuk,taruhan pantatnya pasti sakit sekali! Aku yang melihat kejadian itu langsung tertawa puas, tawaku membangunkan yang lain rupanya.

“Kenapa kau tertawa?” tanya Kris.

“Si Kkamjong itu jatuh! Bwahahhaha…!!!”

“Luhan hyung! Kenapa kau lakukan ini hah?!” tanya Kai

“Salah sendiri dari tadi kerjaanmu mengagetkanku?”

“Tapi aku kan tidak sampai membuat tubuhmu sakit!”

“Orang kaget bisa mati lho! Masih mending kau jatuh duduk!”

“Ehm…Luhan hyung? Jatuh duduk juga bisa membuat orang mati,karena menyerang tulang belakang.” Jelas Tao

“Benarkah? Oh..aku tidak tahu itu.” Kataku sambil mengerem tawaku,tak kukira jatuh duduk bisa menyebabkan kematian.

Sisa hari itu kuhabiskan dengan nonton DVD bersama Sehun,kebetulan hari ini tidak ada PR,jadi aku bisa santai-santai. Tepat jam sembilan malam,mataku tinggal 5 watt,jadi kuputuskan untuk tidur. Diikuti Sehun dan Tao yang tidur di sebelah kanan dan kiriku.

Esok harinya,kami ke sekolah bersama seperti biasa,dan seperti biasa pula,yeoja-yeoja penggemar kami mulai bergerumbul,kalau sudah begitu kami berduabelas tidak akan berjalan bersama lagi,kami akan pencar satu-satu.

Pelajaran pertama adalah Matematika,bab bangun ruang dan bangun datar. Sebenarnya untuk apa kita mempelajari bangun ruang? Aku tidak butuh acara ukur-mengukur bangun ruang,bagiku tidak penting,satu-satunya yang kuanggap penting di sekolah ini adalah Bahasa Inggris,aku menganggap bahasa itu asik sekali untuk diucapkan.

Aku terlalu banyak melamun sehingga aku baru sadar kalau papan tulis sudah penuh dengan rumus-rumus bangun datar dan bangun ruang. Ada rumus lingkaran,segi empat,persegi panjang,segitiga,trapesium,kubus,balok,dll. Tunggu dulu… Balok?  Kata itu ada di buku petunjuk kemarin. Kutelusuri tiap sudut kelas,tapi di kelas ini lebih dari sepuluh benda balok tersebar,dan tidak kutemukan tanda-tanda adanya simbolku.

Bel istirahat berbunyi,setelah selesai mencatat rumus-rumus itu,aku keluar bersama Xiumin hyung dan pergi ke kantin. Aku beli marshmallow rasa dan sebotol coke,kemudian memakannya dengan lahap.

“Menurutmu pelajaran tadi cukup sulit?” tanya Xiumin hyung. Aku hanya menjawabnya dengan kata-kata yang mungkin tidak dia mengerti,karena mulutku penuh marshmallow empuk.

“Kau ini ngomong apa sih?” tanyanya

“Pewajawannya idak shulit!”

“Wajan?”

Kutelan bulat-bulat marshmallowku dengan terpaksa,kemudian meminum coke agar marshmallow itu tidak menyangkut di tenggorokanku.

“PELAJARANNYA TIDAK SULIT! Dan kenapa kau menyambungkan kata-kataku dengan WAJAN?” tanyaku

“Salah sendiri bicara sambil makan?”

“Salah sendiri bertanya pada orang yang sedang makan? Weeek :P” ejekku

“Ah..terserah..” kata Xiumin hyung sambil beranjak pergi

“Hey,tunggu dulu. Aku ingin bicara denganmu.”

“Kuharap itu sesuatu yang penting.”

“Ini soal simbolku,aku baru tahu kalau ternyata simbolku itu ada di sebuah benda yang berbentuk balok. Aku ingin kau sebutkan benda-benda berbentuk balok.”

“Uhmm…ada kulkas,tempat pensil,lemari,kotak musik,kardus. Apalagi ya? Permen nougat? Martabak? Terang Bulan? Tahu Tempe? Roti Tawar?”

“Itu makanan,pabo!”

“Makanan juga sebuah benda,kan?”

“Ah…dasar tidak berguna,ya sudah pergi sana.”

Walaupun Xiumin hyung sudah menyebutkan benda-benda balok (dan sebagian makanan berbentuk balok),tapi aku tetap tidak bisa menemukan benda apa yang sekiranya muat oleh simbolku itu? Simbol milik Kris hyung ukurannya segenggam tangan orang dewasa,mungkin punyaku juga segitu.

Sisa pelajaran berlangsung biasa,membosankan dan membuat mengantuk. Karena kepanasan,aku mengarahkan kipas anginnya ke arahku menggunakan Telekinesis Power-ku,dan hasilnya,anak-anak lain kepanasan. Kurasa Xiumin hyung tidak perlu kipas,dia kan sudah dingin (dia punya Frost Power).

Jam pulang akhirnya berbunyi,aku tidak sabar pergi tempat Yoona. Sebelumnya,aku mampir ke kantin beli minum,setelah itu lewat lapangan basket dan keluar dari pintu depan. Tadi kulihat Kris hyung main basket,taruhan dia pasti menggunakan kekuatannya,yaitu Flight Power,sehingga seolah-olah dia bisa melompat tinggi.

Kulangkahkan kakiku dengan cepat menuju toko antik milik Yoona,sepeda biru nya terletak di samping pohon sebelah toko. Entah kenapa aku senang sekali bisa ke sini lagi.

“Annyong,Yoona!”

“Luhan oppa! Akhirnya kau datang juga,aku sudah menunggumu.”

“Eh,kau menungguku?”

“Ne. Oppa,jangan jalan disitu,licin!” teriak Yoona. Seketika aku terpeleset,kukira aku akan jatuh duduk seperti Kai,tapi Yoona menarik tanganku dan aku malah ambruk menimpanya.

Wajah kami sangat dekat,tidak ada sepuluh senti. Sedetik,dua detik,tiga detik,dan pada akhirnya sudah semenit,tapi wajah kami tidak berubah,mataku dan mata Yoona terpaut sangat lama,matanya terlihat bulat. Ah..andai saja aku bisa memilikinya,dia gadis yang cantik dan entah kenapa aku sangat ingin dia jadi pacarku,kurasa aku sudah gila karenanya.

Sudah hampir lima menit,posisi kami sama saja seperti lima menit yang lalu,sampai pada akhirnya Yoona memutuskan untuk menyingkirkan tubuhku dari atas tubuhnya dan sepertinya dia malu berat.

“Mianhae..” kataku

“Tidak apa-apa,oppa,kau kan tidak sengaja begitu. Tugasmu sudah selesai,lho.”

“Jincha? Cepat sekali mengerjakannya?”

“Sudah kubilang,hobiku ini menulis. Sebentar,kuambil dulu di kamar.”

Lagi-lagi ketika Yoona masuk ke dalam rumahnya yang terletak di belakang toko,aku mendegar suara itu lagi,kali ini aku yakin tidak salah dengar. Suaranya mirip piano,tapi sepertinya bukan piano,lebih mirip…kotak musik. Aigoo…kotak musik? Bukankah kotak musik ada di daftar benda balok yang disebut Xiumin hyung? Jangan-jangan memang ada benda seperti itu disini?

Karena rasa penasaranku,aku memberanikan diri untuk mendekat ke pintu bercat cokelat yang menghubungkan rumah dengan toko. Kutempelkan daun telingaku di pintu itu,suaranya benar-benar jelas sejelas teriakan Chen saat menyanyikan nada tinggi. Lagu ini tak salah lagi lagu dari EXO Planet,karena sering kudengar waktu kecil. Aku mencoba mengingat lirik lagunya,tapi aku hanya mengingat bagian awalnya saja:

 

Hao xiang shen me dou bu dong de yi ge hai zi yi yang chun zhen
Chong sheng na ge mei li de shun jian

Tiba-tiba Yoona membuka pintu itu..

GDEBUUUK…

“Kyaa!!! Oppa!! Apa yang kau lakukan?! Kau mengagetkanku!”

“Ah..ak..aku hanya…ehmm…ingin mendengar apa yang kau lakukan..hehehe”

“Katakan seujujurnya,oppa.”

“Baiklah,aku mendengar alunan lagu yang sepertinya berasal dari kotak musik,dan aku penasaran,makannya aku di depan pintu.”

“Benarkah? Kalau begitu tunggu sebentar disini,dari kemarin kau selalu berkata mendengar sebuah lagu. Oia,ini tugasmu.”

Semenit kemudian Yoona kembali dengan membawa kotak musik,sudah kuduga benda itu ada di tempat ini, “Apa ini yang kau cari,oppa?”

“Entahlah..apa kotak musik ini bisa dibuka?”

“Bisa,tapi kotak musik ini jarang dibuka,lalu bagaimana kau bisa mendengarnya?”

“Molla,apa kau pernah mendengar lagu dari kotak musik ini?”

“Astaga…benda ini sudah berumur seratus tahun lebih,buat apa aku mendengarnya?”

“Kalau begitu coba buka,barangkali lagunya enak.”

Ketika Yoona membuka kotak musik itu,alunan lagu yang tadi kudengar muncul,nada-nadanya begitu indah,saking indahnya aku sampai terlena dan tidak memperhatikan apapun kecuali kotak musik yang sedang memainkan lagunya.

Mataku terpaku dan tak bisa lepas dari benda balok itu,hasrat ingin menyentuhnya sangat tinggi,maka kuulurkan tanganku untuk menyentuhnya. Kudekatkan tanganku perlahan,semakin dekat lagu itu semakin hilang,digantikan oleh teriakan-teriakan yang menyakitkan telinga.

Rasanya aku sudah tidak tahan lagi mendengar teriakan mengerikan itu,jadi kujauhkan tanganku dari kotak musik ,teriakannya semakin samar,dan lagu itu muncul lagi. Ini aneh,kenapa bisa seperti itu ya?

“Yoona,kau bisa dengan mudah menyentuh kotak musik itu? Apa kau tidak mendengar teriakan?”

“Bicara apa sih? Yang kudengar hanya nada-nada yang tidak beraturan dan jelek sekali,aku bahkan tidak mendengar sebuah lagu atau teriakan,kenapa kau bertanya yang aneh-aneh,oppa?”

“Ah…lupakan. Apa kau tahu sejarah dari benda ini?”

“Aku dapat cerita dari nenekku sih,katanya benda ini sudah tua,bukan benda yang berasal dari bumi,melainkan dari planet lain. Kata nenekku,ayahku dan aku harus menjaga kotak musik ini sampai pemilik aslinya datang dan mengambilnya sendiri. Nenek dapat kotak musik ini dari ibunya,yang tidak lain nenek buyutku.”

“Ada lagi?”

“Katanya benda ini dilindungi semacam sihir yang hanya bisa didengar orang tertentu,mungkin kau salah satu dari orang yang bisa dengar sihir itu.”

Keyakinanku akan simbolku berada di kotak itu semakin meningkat,walaupun belum seratus persen,tapi perasaanku berkata bahwa simbolku ada di dalamnya. Masalahnya,jika dalam jarak lima senti saja telingaku sudah kesakitan,apa jadinya kalau benda itu menempel di tanganku?

Kulihat kotak musik itu dari berbagai sudut,berusaha tidak terlalu dekat. Di bagian belakang kotak musik itu terdapat tulisan “J & J” yang diukir miring.

“Kau tahu apa arti J&J ?”

“Sepertinya nama orang. Sebenarnya aku menganggap penjelasan nenekku itu tidak masuk akal sama sekali dan tidak penting,mana ada benda dari luar angkasa yang berbentuk kotak musik? Setahuku yang ada malah meteor,asteroid dan sebangsanya. Intinya,aku tidak pernah percaya akan kisah dibalik kotak musik ini.”

“Kau benar,lebih baik tidak usah percaya daripada harus mempercayai apa yang tidak kau mengerti.” Kataku

“Tapi sepertinya kau percaya,oppa?”

“Memang…”

“Ah sudahlah,kau ini aneh oppa.”

“Ehm…aku pulang dulu ya?”

“Secepat itu?! Kau baru limabelas menit disini!”

“Mianhae..aku harus pulang sekarang. Bye!”

Jujur saja aku merasa sedikit marah ketika tahu Yoona tidak percaya kisah kotak musik itu,tapi aku maklum karena dia juga bukan dari EXO Planet. Ada sedikit rasa bersalah menyelimuti pikiranku,meninggalkan orang yang sudah menantikan kedatanganku padahal aku baru sebentar bertemu dengannya. Yoona memang sosok gadis yang sangat cantik di mataku,rambut panjang,kulitnya putih,tubuhnya semampai,tapi itu semua seolah tersingkirkan oleh rasa penasaran akan simbolku. Tapi kalau dipikir-pikir,simbol itu lebih penting daripada Yoona,kan? Jadi kenapa aku harus merasa bersalah? Yoona hanya gadis yang tidak mengerti apa-apa,dia hanya tahu sepenggal sejarah mengenai kotak musik itu,yang bahkan tidak dipercayainya.

Kulemparkan tasku ke sofa dan aku langsung mengambil buku petunjuk simbol,kubaca lagi petunjuknya,dan perasaan senang tiba-tiba muncul dalam hatiku. Sekarang aku yakin benar simbolku ada disitu,tinggal menunggu waktu saja untuk mengambilnya. Tapi tunggu sebentar,bagaimana aku bisa mengambil kotak musik itu dari Yoona? Meminta izin padanya dan berkata bahwa akulah pemilik kotak musik itu,atau lebih tepatnya ‘pemilik dari sesuatu yang berada di dalam kotak musik itu’.

Tidak mungkin aku minta izin Yoona sementara dia hanya menganggap sejarah kotak musik itu hanya dongeng belaka,Yoona akan menganggapku konyol,di sisi lain dia pasti akan mengadu ke appanya dan berkata ada seseorang yang ingin mengambil benda yang merupakan titipan dari nenek buyutnya,kemudian appanya akan mulai menginterogasi aku dan segalanya akan semakin ribet!

“Sedang baca apa,hyung?” tanya Kai tiba-tiba

“Untuk kesekian kalinya,jangan pernah bicara atau muncul secara tiba-tiba dihadapanku!”

“Ah..mianhae,kebiasaan sih.”

“Aku sedang membaca buku petunjuk simbol.”

“Memang kau sudah menemukannya?”

“Sudah,tapi aku masih bingung bagaimana cara mendapatkannya.”

“Jincha? Dimana letak simbolmu?”

“Di sebuah kotak musik.”

“Ah..senang sekali rasanya kalau simbolmu ada di kotak musik,bukannya menempel di dahi naga.” Kata Kai

“Tidak semenyenangkan itu,kotak musik itu mengeluarkan suara yang sangat menyakitkan telinga.” jawabku

“Hm…sepertinya Ibu sangat memperhatikan keamanan simbol-simbol itu.”

“Kau benar,punya Kris hyung juga ditempatkan di dahi naga,padahal kalau dipikir-pikir lagi,naga itu begitu menyeramkan. Dan sekarang kotak musik itu mengerluarkan suara yang menyakitkan.”

“Apa yang membuatmu yakin simbolmu ada disitu?”

“Karena Yoona bilang kotak musik itu berasal dari luar Bumi dan dilindungi semacam sihir.”

“Yoona? Siapa itu?”

“Gadis yang kemarin jatuh gara-gara kau mengagetkanku dan kemudian aku menubruknya.”

“Ah…tidak rugi juga aku mengagetkanmu.” Kata Kai sambil cengar-cengir

“Di kotak musik itu tertulis ‘J&J’,kira-kira itu singkatan nama tempat atau nama orang ya?” tanyaku

“Jelas nama orang, Julian&Janeth,masa begitu saja tidak mengerti?”

“Benar juga kau,itu kan nama Ayah dan Ibu?”

“Yup…mungkin itu termasuk petunjuk.” Kata Kai

Kai berlalu entah kemana,sejurus kemudian aku merasa lapar dan membuka kulkas,dan aku kaget sekali isi kulkas membeku semua. Ini pasti ulah Xiumin hyung !

“Xiumin hyung!!!!”

“Ada apa? Kenapa kau teriak sekeras itu?”

“Kenapa seisi kulkas jadi beku?!”

“Aku tadi habis bikin es batu,karena tidak beku-beku,jadi aku bekukan saja.”

“Tapi kau kelewatan,pabo! Coba lihat makanannya,beku semua!

“Mana kutahu…”

“Panggil Chanyeol…” perintahku

“Kau mau melelehkan kulkasnya?”

“Tentu saja”

“Nanti kebakaran lho,Yeol tidak bisa mengontrol kekuatannya.”

“Ah..terserah! Pokoknya aku tidak mau tahu! Semua makanan yang di kulkas harus kembali seperti semula,kau kira kita akan makan apa nanti malam? Makan es?” kataku frustasi.

Aku pergi ke bagian belakang rumah,membuka ponselku kemudian Log In ke akun Tumblrku. Aku begitu mencintai Tumblr ketimbang Facebook atau Blogger, itu karena di Tumblr banyak terdapat quotes.

Kulihat gambar seorang gadis yang di post temanku lewat akun Tumblrnya,melihat gambar itu aku jadi teringat Yoona yang suka memakai dress selutut. Aku ingat saat pertamakali bertemu dengannya,dia memakai dress warna biru muda yang cantik. Tapi…kenapa aku memikirkannya? Dan kenapa aku tertawa sendiri ketika bayang gadis itu terus memenuhi otakku? Jangan-jangan aku menyukainya? Tidak mungkin!!

Daripada aku memikirkannya,aku memutuskan untuk pergi ke kamar. Di kamar hanya ada Kris ,Chanyeol,dan Xiumin hyung,lainnya belum pulang,mungkin sedang ada tugas. Aku merebahkan tubuhku di samping Kris,kemudian aku menggoyang tubuhnya pelan,

“Kris..Wu Yi Faann…tiang listrikkkk…” bisikku ke telinga Kris.

“Heh…apa?” jawabnya setengah tidur

“Kenapa tiap pulang sekolah kau selalu tidur?”

“Aku capek,sudah jangan ganggu aku.”

“Kris,sepertinya aku suka sama seseorang.”

GDEBUUUKK….

Kris  jatuh terkapar di lantai,sepertinya kepalanya terbentur.

“Kau suka seseorang?! Yang benar saja?!” katanya yang langsung bangun.

“Aku sendiri tidak tahu,makannya aku perlu konsultasi padamu!”

“Baiklah,ceritakan padaku.”

“Tempo hari,aku bertemu seorang gadis secara tidak sengaja,namanya Im Yoon A,dia sangat cantik,kalau kau melihatnya kau pasti juga bilang begitu. Rambutnya panjang dan kulitnya putih,dia punya toko barang antik,dan sepertinya simbolku ada disitu.”

“Simbolmu ada disitu? Lalu apa kau bilang kau suka padanya? Suka mu itu yang bagaimana? Suka sekedar naksir atau benar-benar suka?”

“Dia mengerjakan tugasku secara cuma-cuma,memberiku kue,dia bahkan menantikan kedatanganku.” Kataku yang tidak menjawab pertanyaan Kris.

“Arraseo! Sekarang coba deskripsikan perasaanmu,jadi aku bisa menilai kau suka padanya atau tidak!” katanya tidak sabaran

“Beberapa hari yang lalu,dia menangkapku yang hampir jatuh,kau tahu,hyung? Wajah kami sangaaaaaatt dekat!! Aku senang sekali,tapi sepertinya dia malu berat.”

“Apa hatimu berdebar-debar?”

“Iya! Tentu saja! Dan barusan,aku sedang memikirkannya,kemudian aku senyum-senyum sendiri,aku merasa senang ketika memikirkan Yoona. Apa aku menyukainya?”

“Jawabannya adalah : Iya.”

“Ohh…astaga..aku menyukai seorang gadis! Bagaimana ini?!”

“Apanya yang bagaimana?! Harusnya kau merasa senang! Bukannya berteriak frustasi begitu.”

“Tapi aku baru pertamakali menyukai seorang gadis! Dan parahnya lagi,simbolku ada di rumah Yoona! Bagaimana caraku mengambilnya?”

“Tinggal ambil saja kok repot.”

“Simbol itu ada di kotak musik,dan kotak musik itu suaranya sangat menakutkan kalau kusentuh,tapi kalau orang lain yang menyentuh kotak musik itu tidak akan bereaksi. Nah,dalam buku petunjuk itu,setelah aku berhasil mendapat simbolku,kotak musik itu akan meledak! Kalau kuceritakan padanya mengenai simbol ini,dia akan menanggapku gila! Tapi kalau aku mengendap-endap ke dalam rumahnya tengah malam,dia akan memergokiku dan dia tidak akan mau bertemu denganku lagi!” jelasku tanpa bernafas.

“Ah…merepotkan juga. Ngomong-ngomong masalah simbol,kau mau mengambilnya kapan? Bukankah lebih baik segera kau ambil?

“Rencananya sih minggu ini,lebih cepat lebih baik.” Jawabku

“Siapa yang akan kau ajak kesana?”

“Kai saja deh,rumah Yoona kecil dan sempit,kalau kalian ikut semua,bisa-bisa rumahnya ramai.”

“Kai? Bukankah dia akan mengacau?”

“Tapi kekuatannya sangat berguna.”

Next Day…way to Yoona’s home

Lagi-lagi aku pergi ke rumahnya,entah siapa yang menyetir kakiku (?) ini hingga bisa berjalan ke tempat itu. Tugas bahasaku sudah kukumpulkan,aku dapat A+,keren bukan? Walaupun bukan aku yang menulisnya sih.

Kubuka pintu yang digantungi tulisan ‘OPEN’ itu,kemudian berputar-putar mencari sosok Yoona yang tidak ada di tokonya sendiri. Ini aneh…biasanya dia akan duduk di balik meja kasir sambil melakukan sesuatu,tapi sekarang dia malah membiarkan tokonya kosong.

Suara kotak musik itu terdengar lagi,kali ini aku sudah biasa. Sedetik kemudian kudengar suara isak tangis seseorang dari balik meja kasir,tapi apakah mungkin Yoona sedang menangis di bawah kolong meja?

“Yoong,kenapa kau menangis?” kataku sambil melongok ke bawah meja

“Untuk apa kau kemari? Kemarin kau bahkan meninggalkanku begitu saja,padahal kita baru bertemu sebentar,sekarang kau berani kembali kesini?” katanya sambil menahan isakannya.

“Ah..kau marah ya? Mianhae,sekarang ceritakan padaku apa yang terjadi..”

“Aku dapat jelek di ulangan harian bahasa,tapi dapat bagus di matematika.”

“Lalu apa salahnya? Bukankah dapat bagus di matematika akan membuat seseorang merasa bangga? Pelajaran itu tidak mudah lho.”

“Arraseo! Tapi aku suka bahasa! Aku juga tidak tahu kenapa bisa begini…”

“Mungkin kau stress,setiap hari melakukan hal yang sama. Ke sekolah,menjaga toko,mengerjakan PR,makan,tidur.”

“Kau benar,Oppa,aku memang gadis stress yang setiap hari melakukan hal yang sama,lalu apa kau bisa memberi solusi?”

“Kita ke Jembatan Banpo saja,bagaimana?”

“Apa bagusnya jembatan itu ketika siang? Bagusnya kan waktu malam hari?”

“Kau mau tidak? Kalau tidak mau,aku akan pergi dari sini.” Kataku sambil berusaha untuk tidak menghiraukan suara kotak musik yang mulai terdengar olehku.

“Iya iya,aku mau.”

“Good! Tapi..hapus air matamu dulu,Yoong.” Kataku sambil membersihkan air matanya dengan sapu tanganku,ini adalah sesuatu yang dilakukan namjachingu ketika yeojachingunya menangis bukan?! Wah,kalau begitu aku sudah pantas jadi pacarnya!

“Gomawo..oppa” katanya sambil memelukku. Aku hanya bisa diam dan membeku di tempat,apa aku harus membalas pelukannya? Sepertinya harus,maka kupeluk tubuh mungil Yoona dan mengelus pelan punggungnya.

“Kajja,kita pergi. Pakai sepedamu,kan?”  tanyaku

“Ne..hanya itu satu-satunya yang bisa kita tumpangi.”

Akhirnya kami berdua pergi ke Jembatan Banpo menggunakan sepeda Yoona,ia menutup toko barang antiknya untuk sementara,kotak musik itu terus mengalun sampai aku dan Yoona pergi dan mulai menjauh dari tempat itu.

Terakhir kali aku membonceng Yoona,dia akan cerewet sekali sepanjang jalan,tapi kali ini dia diam saja dan tidak mengajakku berbicara. Ketika kami sudah sampai di Jembatan Banpo,aku meletakkan sepeda di dekat sebuah pagar,sementara Yoona sudah naik ke jembatan itu dan duduk di tepi jembatan.

“Disini lumayan enak,oppa,anginnya sejuk.”

“Sebenarnya kalau boleh bilang,Jembatan Banpo paling tepat dikunjungi pada jam 3 sore.”

“Ne..kau benar. Oppa,aku punya sesuatu untukmu.” Kata Yoona sambil mengulurkan sebuah pena berwarna merah metalik.

“Pena?”

“Dengan pena itu,kuharap kau juga suka menulis seperti aku.” Katanya sambil penculitan (?)

“Hahaha..kau ini lucu sekali,kalau begitu kemarikan telapak tanganmu.”

Aku menulisi tangan Yoona dengan soal aljabar,tapi bukan sembarang soal. Soal itu sekaligus ungkapan perasaanku pada Yoona  {  9x-7i > 3(3x-7u),readers kerjain deh tuh soal #plak  }.

“Eh..ini soal aljabar?”

“Benar,karena kau dapat bagus di ujian matematika,kuharap kau bisa mengerjakan soal yang satu itu.”

“Baiklah,akan kukerjakan,tapi dirumah saja ya.”

“Kuharap kau segera mengerjakannya.”

“Ne..akan kukerjakan secepatnya,sepertinya ini soal yang sulit.”

“Tidak sesulit itu kok,lebih mudah kalau kau mau mencermatinya.”

“Iya…iya…arraseo. Eh,oppa,aku ingin beli gula-gula kapas,kau mau tidak?”

“Eh..kau makan yang begituan?”

“Itu enak tau!”

“Tapi kata Kris hyung itu mengandung zat berbahaya.”

“Memang sih,tapi sesekali makan tidak akan sakit perut,paling-paling lidahmu akan berubah warna.”

“Seperti bunglon maksudmu?”

“Mirip,tapi hanya lidahmu saja yang berubah warna. Sudah kau tunggu sini saja,oppa,aku akan beli dua.”

“Ini,makanlah.”

“Kenapa punyamu warna pink,tapi aku warna putih?”

“Kukira kau tidak ingin lidahmu berubah warna.”

“Iya sih..” kataku sambil mencuil sedikit gula-gula yang seperti kapas itu.

“Enak tidak?”

“Hilang begitu saja ketika kumakan,tapi rasanya manis.”

“Bwahahhaha…gula-gulanya tidak hilang,oppa! Mereka masih di mulutmu.”

“Hey! Jangan menertawaiku! Aku memang tidak pernah makan ini!”

Aku dan Yoona jalan-jalan sebentar di sekitar jembatan itu,sepertinya dia sudah tidak sedih lagi,karena dari tadi dia melontarkan pendapat-pendapatnya mengenai tempat-tempat bagus di Seoul. Sementara Yoona mengoceh,pikiranku melayang ke kotak musik itu,bertanya-tanya kapan baiknya aku segera mengambilnya,dan apakah sebaiknya aku mengajak Kai saja atau semua saudaraku.

“Oppa,kau mendengarkanku?”

“Ah..ne..kau sampai mana tadi?”

“Aku tadi cerita tentang Namdaemun.”

“Aku juga suka tempat itu,bangunan yang bersejarah dan indah.” Kataku asal

Waktu menunjuk pukul setengah lima sore,udara mulai dingin dan langit mulai gelap,lampu-lampu jalanan sudah dinyalakan. Akan lebih baik kalau aku segera pulang sebelum malam,karena Kris hyung akan memarahiku.

“Kita pulang yuk?”

“Ne..aku juga capek dan kedinginan.”

“Kalau begitu,pakai jaketku.”

“Tidak usah,oppa,kau lebih pantas pakai jaket itu daripada aku.”

“Sstt..pakai saja,ne?” kataku sambil meletakkan telunjukku didepan mulutnya,kemudian kami pun pulang.

Sampai rumah,aku segera disambut oleh serangkaian pertanyaan yang intinya sama,mereka semua bertanya kemana dan dengan siapa aku pergi,tapi aku hanya diam dan tersenyum,hanya Kris hyung yang tidak bertanya,sepertinya dia sudah tahu aku pergi dengan Yoona. Kalau sudah di rumah,pikiranku akan kembali terfokus pada kotak musik,karena tidak tahan menyimpannya sendiri,aku pun mengatakan pada saudara-saudaraku kalau aku sudah menemukan simbolku dan akan segera mengambilnya.

“Yang akan kuajak hanya Kai.” Kataku setelah menceritakan unek-unekku

“Lalu kami tidak ikut serta? Bagaimana kalu kotak musik itu meledak dan menyakitimu?” tanya Chen.

“Sudah kubilang,rumah Yoona sempit sekali,kalau kalian semua masuk,bakalan ribet jadinya!”

“Begini saja deh,aku dan Luhan hyung akan masuk,sementara sisanya berjaga di luar.” Kata Kai

“Ide bagus!” kata Sehun sambil mengacak-acak rambut Kai seperti anak kecil.

“Sepertinya aku tidak punya pilihan,kalian boleh ikut semua,tapi hanya KIM JONG IN yang boleh masuk bersamaku.”

“Ne..ne..segitu cintanya kau sama Kai.” Kata Sehun dengan nada jealous #cieee

“Jadi,kita kesana besok malam?” kata Baekhyun

“Tentu saja,kapan lagi? Tapi aku heran,saat mengambil simbol Kris hyung,kita harus mengendap-endap malam hari ke sekolah,dan sekarang kita juga melakukan hal yang sama di rumah Yoona.” Kata Kai

 

Next Day…

Hari ini,aku merasa gelisah sekali,karena nanti malam aku akan mengambil simbolku yang bahkan belum pernah kupegang,aku takut kalau benda itu akan benar-benar meledak dan melukaiku,atau lebih parahnya melukai saudara-saudaraku. Sepanjang hari itu,aku terus melamun dan berpikir yang tidak-tidak,aura pesimis telah menguasaiku,aku hampir memutuskan untuk membatalkan misi mengambil simbol di rumah Yoona,tapi niat itu segera kusingkirkan sebelum benar-benar kuucapkan.

“Kau gelisah,ne?”  kata seseorang saat aku sedang duduk di kantin

“Kris? Aku..sedikit gelisah,tapi tak apalah.”

“Aku dulu juga merasakan hal yang sama,apalagi simbolku itu ada di tubuh naga.”

“Andai kau jadi aku,kau pasti juga akan kesakitan mendengar jeritan-jeritan manusia yang keluar dari kotak musik itu.”

“Yah..terserahlah,itu kan hanya terjadi sementara,selesai kau mengambilnya,semuanya akan kembali normal kan?”

“Kuharap begitu..” kataku tak yakin

Malam harinya,aku bersiap-siap untuk melakukan misi mengambil simbol,kusingkirkan rasa takutku dan memantapkan hatiku,aku menunggu jam 9 (jam dimana toko Yoona tutup) sambil mainan Fruit Ninja.

“Kita tidak berangkat sekarang saja?” kata Kai yang sudah excited

“Masih kurang lima menit.” Jawabku

“Hyung,aku tidak tahu rumah yeoja itu,ada baiknya kita berangkat sekarang supaya kau bisa memberitahu kami dimana rumahnya.”

“Baiklah,kita berangkat sekarang,kajja.”

“Hey! Kita berangkat sekarang! Kalian cepat keluar!” teriak Kai

“Eh?! Sekarang?!” jawab Chanyeol sambil berlari terbirit-birit

Kami seperti gerombolan preman yang berjalan di malam hari,banyak orang-orang yang melihat kami,jadi akhirnya kami memutuskan untuk berjalan berdua-dua,aku dan Kai ada di depan,yang lain di belakang.

“Ini rumahnya.” Kataku

“Kalau begitu ayo kita masuk.”

“Eh..jangan dulu!” kataku,tapi Kai terlanjur menggunakan kekuatannya untuk membawa tubuh kami masuk ke dalam rumah Yoona.

“Itu Yoona? Wah..cantik sekali!”

“Psttt!! Dia sedang menghitung uang penghasilan hari ini!”

“Dia pasti baik sekali padamu,aku iri deh.”

“Memang..sudah jangan banyak bicara.” Kataku yang menoleh ke arah luar,kulihat Sehun dan Kris hyung sedang bersandar di sebuah pohon besar,aku lega mereka tidak melakukan hal-hal yang aneh.

“Astaga! Kenapa jadi gelap begini?!” bisik Kai

“Sepertinya Yoona mematikan lampu dan pergi tidur. Ah..kotak musik itu berbunyi lagi.” Kataku yang terkejut mendengar suara kotak musik yang pelan-pelan mengalun.

“Sekarang masalahnya,dimana Yoona meletakkan benda itu?”

“Yang jelas tidak di toko ini,mungkin di dalam rumahnya.”

“Kalau begitu ayo kita ke dalam.” Kata Kai sambil merangkak pelan seperti bayi

Aku dan Kai pelan-pelan merangkak menuju pintu,semakin dekat jarak kami ke pintu,semakin keras pula aku mendengar suara kotak musik itu. Kubuka perlahan pintu berwarna cokelat tersebut dengan tangan gemetar,ruangan di balik pintu itu sangatlah sempit,namun hangat.

“Apa kau mendengar kotak musik itu,hyung? Apa suaranya semakin keras?” tanya Kai

“Ne..kurasa di simpan di sekitar sini.” Kataku yang berdiri di depan sebuah rak berukuran sedang berisi buku-buku,kemudian kusingkirkan buku-buku itu secara perlahan,lagi-lagi Kai menjatuhkan sebuah buku dan suara yang ditimbulkan lumayan keras.

“Siapa itu?! Apa ada orang di luar?!” teriak Yoona,aku membekam mulut Kai supaya tidak menjawab pertanyaan Yoona,Kai biasanya selalu keceplosan.

“Kau mau bikin masalah,ya?!”

“Mianhae,hyung,aku kan tidak sengaja.”

Setelah itu,aku tidak memperbolehkan Kai menyentuh apapun,kusuruh dia duduk diam di sebelahku. Sementara telingaku ini sibuk mencari-cari dimana letak kotak musik yang sebenarnya,karena jujur saja,suaranya sudah sangat keras sekarang.

Kutemukan kotak berwarna pink usang itu di balik ensiklopedia yang sangat amat tebal,karena tidak berani mengambilnya,aku suruh Kai yang mengambil benda itu.

“Eh..aku tidak mendengar jeritan aneh tuh ketika menyentuhnya.” Kata Kai

“Itu kan kau,kalau aku yang pegang jelas benda itu akan mengeluarkan jeritan maut,kajja kita keluar dari sini.”

Rasa lega karena sudah menemukan kotak itu,dan rasa takut ketika aku harus membukanya,kedua rasa itu bercampur sekaligus dalam hatiku. Sekarang aku dan Kai masih berada di dalam toko antik,aku tidak akan membukanya di luar,takut benda itu akan meledak dan melukai saudaraku.

“Bukalah,hyung.” Kata Kai

“Baiklah..tapi,kau jangan dekat-dekat aku,menjauhlah,kotak ini akan meledak.”

Perlahan,tanganku mulai menyentuh benda itu,rasa sakit di telingaku semakin terasa. Teriakan manusia-manusia yang dibunuh dan disiksa,suara gesekan pedang,dan suara hewan-hewan yang memakan manusia,semua itu begitu terasa dalam indra pendengaranku,seolah benar-benar terjadi.

Tanganku sudah menyentuh kotak itu sekarang,dan suaranya sangat amat menyakitkan,keringat bercucuran dari dahiku,aku sangat ketakutan. Dengan gemetar,kubuka kotak musik itu,tapi tidak ada simbol di sana. Pastilah simbolku ada di bagian bawah kotak musik,jadi kubalik benda itu,kemudian berusaha mati-matian membukanya,tapi aku tidak bisa menemukan cara bagaimana bagian bawah kotak itu bisa terbuka.

Hidungku berdarah,aku tidak tahu kenapa bisa begini,tapi aku sama sekali tidak menggubrisnya dan masih fokus membuka bagian bawah kotak musik. Aku menyerah,tidak ada celah bagiku untuk membukanya,maka kubanting benda itu ke lantai,dan kotak musik itu pecah menjadi dua,dan betapa senangnya aku melihat simbol Telekinesisku bersinar hijau di dalam kegelapan.

“Astaga! Luhan Oppa! Apa yang kau lakukan?!” kata sebuah suara,suara itu adalah Yoona.

“Yoona? A..aku..”

“Apa yang kau lakukan disini,hah?! Dan..kotak musik itu,ke..kenapa bisa pecah begitu!” katanya sambil mengambil kotak yang sudah remuk itu.Yoona menatap kotak musik itu dengan tatapan tidak percaya. Sedetik kemudian,aku baru sadar kalau kotak musik itu….akan meledak.

“Yoong! Lepaskan benda itu!”

“Apa?! Kau gila ya? Aku…”

BUMMMM…

Terlambat. Kotak musik itu sudah meledak sangat keras di tangan Yoona dan mengeluarkan percikan api di beberapa tempat. Ledakan itu membuat sebuah etalase ambruk menimpa tubuhnya.  Aku berlari panik menuju Yoona,tapi tubuhnya sudah tergeletak tak berdaya,semakin lama apinya semakin meluas,aku bisa mendengar teriakan orang-orang sekitar yang kaget,dan Kai yang berlari menuju Chanyeol meminta agar dia bisa mengendalikan api yang kini berkobar.

“Yoong..bangunlah! Jebal! Kau tidak boleh begini!” kataku sambil mengguncang tubuh Yoona yang sudah berdarah-darah,aliran darah dari kepalanya sangat deras. Air mataku keluar satu per satu dengan sendirinya. Aku mengecek detak jantung Yoona,masih berdetak sesekali,tapi mustahil untuk diselamatkan karena darah Yoona sudah berkurang sangat banyak,saat itu barulah aku menyadari bahwa aku tidak ingin kehilangan gadis sekarat yang kini berbaring di hadapanku. Tiba-tiba ada suara dalam kepalaku,itu suara Yoona.

 

“Oppa,kau bisa mendengarku?”

 

“Yoong? Kau kah itu? Kenapa hanya suaramu yang kudengar? Bangunlah,aku butuh ragamu,bukan hanya suaramu.”

 

“Aku tidak akan bangun lagi,oppa. Aku hanya ingin mengatakan maaf padamu karena tidak mempercayai kisah kotak musik itu,mungkin sekarang aku kena hukuman karenanya.”

 

“Geotjimal..kau pasti bangun lagi. Ini salahku,aku tidak memberitahumu bahwa akulah pemilik benda itu,aku yang harusnya minta maaf. Yoong,kau sudah mengerjakan soal aljabar itu?”

 

“Sudah,oppa. Aku terkejut dengan jawabannya. Kau tahu,oppa? Aku juga mencintamu,walaupun pertemuan kita sangatlah singkat. Oppa,sekarang saatnya aku pergi,terimakasih atas segalanya. Saranghae.”

 

“Yoong? Yoona?! IM YOON A!!!!!!!!!!!”

Aku hanya bisa berteriak dalam hati,memaki diri sendiri sambil terus menangis. Tubuh Yoona yang tak bernyawa kini ada di hadapanku,darah segar dari kepalanya terus mengalir,membuat rasa bersalahku makin kuat.

“Mianhae,Yoona. Seandainya aku memberitahumu sejak awal,pasti tidak begini.” Kataku sambil mengecup bibirnya yang kaku. Sedetik kemudian,nafasku sudah tidak beraturan,dadaku sangat sakit dan sesak karena asap,perlahan tapi pasti mataku terpejam,dan semuanya gelap.

Kubuka mataku perlahan,kukira aku sudah mati bersama Yoona. Tapi aku masih bisa mendengar suara Kris hyung dan saudaraku yang lain,kurasakan benda dingin seperti batu tergenggam di tangaku,itu simbolku.

“Luhan hyung? Kau sudah bangun?” tanya Kai

“Ini rumah sakit? Bagaimana dengan Yoona? Bagaimana dengan rumahnya?” tanyaku

“Yoona sudah dimakamkan,kau tertidur selama dua hari,hyung. Rumahnya rusak,tapi aku dan yang lain sudah menyumbangkan uang,kami berpura-pura tidak tahu apa yang terjadi dan tiba-tiba memberi bantuan kepada appa Yoona.”

“Gomawo,kalian semua sudah membantuku.” Kataku

“Luhan,kuharap kau tidak menyalahkan Ibu karena sudah memberi mantera yang begitu dahsyat,sehingga membuat Yoona meninggal.” Kata Xiumin hyung

“Itu bukan salah Ibu. Sudahlah,yang penting simbolku sudah ketemu,kalian mau lihat?” tanyaku yang kemudian menunjukkan simbol milikku kepada yang lain.

“Nanti kalau kau sudah pulih,kami akan mengajakmu ke makam Yoona.” Kata DO

“Baiklah.” Kataku sambil tersenyum,aku harap senyumanku bisa menghapus segala rasa gundahku.

Hari-hariku setelah kejadian itu,berjalan seperti biasa,walaupun kelabu dalam hatiku masih ada,dan aku sendiri masih berkabung atas kepergian Yoona. Tapi mungkin ini yang terbaik,aku tidak harus berhubungan dengan siapapun di Bumi,karena suatu saat aku harus kembali ke planetku sendiri. Benar kata Kris hyung,pada akhirnya semuanya akan kembali normal,hanya ada aku dan kesebelas saudaraku.

Jawaban Soal Aljabar:

9x-7i > 3(3x-7u)

9x-7i > 9x-21u

-7i > -21u

  -7     -7

i < 3u

 

Jawabannya adalah, I ❤ U

 

END

 

Gimana nih ceritanya? Bagus kah? GJ kah? Jelek kah? Wkwkwk…

Untuk readers yg belum diajarin aljabar,maaf ya kalian mungkin gk ngerti maksud soal matematika diatas. Kritik,saran,dan komentar sangat aku harapkan.

Gomawo udah baca FFku. Next Story : Lay Gege!

 

 


49 thoughts on “[Freelance] Finding The Lost Simbol #2

  1. kalo part ini lebih keren dibandingin yg kmrn
    yoonanya kenapa harus mati sih thor ?
    itu kasian amat ya si luhan baru sekali suka sama cewek eh malah ditinggalin

    Like

  2. muahahaha…untung yoona-nya meninggal *eh…bkn bermaksud nge-bash* cm bercanda
    ceritanya bagus, cm kayaknya alurnya kecepetan *trs maunya gmn org cm oneshoot*
    boleh tau umur authornya brp? biar manggilnya enggak ‘author’ atau ‘thor’, soalnya gak enak didenger *maaf kl SKSD*, kekeke

    ditunggu lanjutannya ^^

    Like

    1. Ini sebenernya Chapter lho,tapi tiap chapter main castnya beda (gampangnya gini : oneshoot dalam satu serial yg sama,wkwkwkw).
      Umurku masih 14 (mau 15) 😀
      Gomawo uda baca ffku #bow

      Like

      1. uwooo..gak nyangka author masih muda tapi bisa buat ff bagus^^
        #mian ikut nimbrung
        aku panggil saeng aja ya^^ secara aku umurnya udah 21,hehehe..
        ditunggu lanjutannya ya 😀

        Like

      2. umur qta bisa d bilang sama unnie,, 15thn. tp klo bakat bwt ff baguz kyk unnie yg gk sama,, qu gk bisa..hehehe
        0h ya chapter’ny Kai oppa cepetan unnie,, kagak sabar nich.. hehehe

        Like

  3. ahahahhh akirnya ada LOve Story nya XD..tapitapitapi….:( knpa yong mati T_T ini adgan bikin nyesekk #brbgebetLUHAN 😀 #PLAKKK ..crita makin oke nih..next chap di tunggu ^^ si mas sexy ntar ada love story.a jg ga saeng?? 😀

    Like

    1. Nana unnie! Makasih udah komen2 di FFku (lagi)…
      mas Sexy itu Lay yah? Gk ada romancenya,tapi ceritanya Lay nanti sama anak kecil cewek >.<
      Sekali lagi gomawooooo….#bow 180 derajat (?)

      Like

  4. Keren!
    Yoonanya mati?
    Gara-gara gak percaya kisah exo sih! #plakkk#
    Next part siapa yg dapet simbolnya? Penasaran!

    Like

    1. huwaaa…mianhae..kayaknya banyak yg g setuju kalo Yoong mati #plak.
      Posternya ada sih,tapi nggak tahu kok g ada,mungkin admin lupa naruhnya,tpi gpp deh..
      OK,akan aku lanjutkan >.<. Gomawo uda baca FF ku 😀

      Like

  5. DAAAAEEEEEEBAAAKKKKK!!!!!!!!!!!
    Aku suka banget sama FF ini unnie!!!
    Next partnya si keripik~ Yeaay~#Apabanget
    Unnie, ini FFnya dari EXO M duluan apa acak ya?Kalau Acak..Aku pengen SuHo ato Tao~
    Oh iya unn, yang part Krisnya Fantasynya kereeen banget#MianDisituGakKomen..Dari dulu aku mau coba buat FF Fantasy gak bisa terus ==” Pusing mikirin fantasynya..
    Udah ya unn..Komennya kebanyakan..Next part ditunggu loh~

    Like

    1. XieXie,Gomawo,Thx,Makasih uda komen di FFku!!!!! #heboh
      Si keripik Lay? Wekekeke…
      Awalnya sih aku pingin EXO M duluan,tapi akhirnya acak sesuai keinginanku #plak.
      Waa…baca yg punya Kris juga? makasih ^^
      Bikin FF fantasy emang butuh ‘fantasy’ yg tinggi,bikin yg gk masuk akal jadi masuk akal #sokpinter. Tapi klo berusaha km pasti bisa >.<
      Udah ya…komenku juga kebanyakan nih #plak. Next part segera kok ❤

      Like

  6. Mana gambarnya???????????????????????!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
    Protes.. Please admin, kasih gambar doong…. Ada kan??
    Ayolah..
    Huehehe..

    *HNM*

    Like

  7. Unnie!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
    WAW.. FF ke-2 mu!! cukkae!
    Eh, jangan lupa abang putih kesayanganku!
    Nanti kalau giliran EXO-K, kudu ‘dia’ yang pertama!! Huahaha 😀 #maksa
    Habis Lay si Xiumin kan?? Huehehe..

    *Gukmu HNM*

    Like

    1. Huehehehe…gomawo uda mampir komen+baca (walaupun kmu orang pertama yg aku kasih tahu FF ini >.<)
      Abang putihmu? Sehunnie? Tenang aja,dalam proses penulisan…
      Ya!!!! Jangan bilang2 klo next part setelah Lay itu Xiumin… (terlanjur deh =.=). Sekali lagi..gomawo 😀

      Like

  8. ahhh saeng, ff nya kereeeeenn~~ DAEBAK dah!! chap nya luhan ini menurutku lebih bagus ketimbang chap nya Kris kemaren soalnya yang ini ada love story nya *digantung Kris* -,-
    next chap kalo bisa cast yeoja nya OC aja saeng, hehe saran aja sih soalnya aku lebih suka yang OC 😀
    lanjutkan saeng!! next chap lay gege ditunggu. hwaiting!! hehe ❤

    Like

    1. Celia unnie >..<
      sebenernya aku juga suka OC sih,tapi gtw knapa kok malah milih Yoong,soalnya kalo OC kan misalnya mati *ups* nggak eman,klo Yoong yg mati kan kasihaaann … hehehe…

      Like

  9. WOWW !! Daebak banget nih cerita 🙂
    suka banget pas part ini ada Yoong nya ^^ tapi knapa dia begitu cepat meninggal nya 😥
    ngarep banget kalo happy ending 😀 heheh

    yaudah ditunggu yah , next part nya ..

    Like

  10. Yoong… :(, turut berduka cita 😦 *apaansih
    DAEBAK, gak salah aku pilih FF ini sebagai yang terfavorit do blog ini 🙂

    Like

  11. annyeong chingu… aku minsi kaisoo-yeoja *apa apaan nih? hehehe
    yang soal aljabar, aku udah tau kok. insyaallah ngerti hehe
    over all, BAGUS BANGET!! LANJUTKAN SEGERA YAH? HEHE

    maaf baru komen hehe

    Like

  12. kyaaa kenapa yang Luhan Happy and sad ending ? hwaaaa kasian Yoona nya meninggal, Luhannya ditinggal Yoona 😥
    oya, kayanya disini yang paling sering santai itu lay . hahaha 😀
    keereeeennn. pertanyaan sama jawabannya aku suka 🙂

    Like

  13. Waaaaa… Lanjutin, thor … pengen tau si unicorn itu dapetinnya kayak gmana …
    Thor, saran aja sih, ada featuring songnya dong … pas aku baca, feelingnya aku lagi denger lagu BoA yg The Shadow #apahubunganya? …
    pokoknya, lanjutin sampe part terakhir … soalnya, aku suka ff fantasy, apalagi castnya EXO …
    DAEBAK !!! HWAITING !!! ^^

    Like

  14. Eonn ingett aku kan? #gx inget
    baguss…………
    lanjutt eonn,,
    tapi aku lebih suka jangan pke nama artist lain deeh eonn,,atau pke nama samaran aja mungkin lebih enakk atau apalah ittu,,selebih nya okk !
    kirimin aku link chapter selanjut nya yaa !!

    Like

  15. Oia Eonn rumus aljabar nyahh menarikk juga,, aku udh sering di ajarin disekolah mka nyaa aku ngertii.. tapii selama blajar aljabar otakku ber asap-asap,, perutku pusinqq, kepalaku mules-muless (?) #gx kbalik apa yaa??

    Like

Leave a comment