[Freelance] We Got Married #1

Title       : We Got Married “Perfect Couple” (Episode 1)

Author  : Idzni Mitsali (@idznimitsali)

Genre   : Romance, Family, Reality Show

Cast       : Find by yourself 🙂

Type      : Chapter

Annyeong readers 🙂 I’m back!! Sebenernya ini iseng aja sih, dari dulu saat pertama kali nonton wgm langsung heboh pengen ada couple ini, tapi karena ngga mungkin dan sayang dengan ide-ide biasa yang berkecamuk dikepala, akhirnya aku memutuskan untuk berbagi cerita ini sama kalian hehehehe

Semoga kalian suka dan jangan lupa tinggalkan komentar. Kalau tanggapannya bagus, bakal aku terusin. Happy reading all :))

 

***

6 Februari 2012 – Bandara International Incheon, Seoul.

Seorang namja tampan berperawakan tegap baru saja keluar dari pintu kedatangan Bandara Internasional Incheon dengan sebuah tas ransel di punggungnya. Dia berjalan menuju kerumunan yang tak lain adalah para kru WGM. (Laki-laki.)

 ***

Studio We Got Married, Gedung MBC.

Guest star : CN BLUE Jung Yong Hwa

 

MC 2 : “Aigoo! Dia benar-benar tampan!” (Ya ampun!)

MC 1 : “Aku penasaran siapa yang akan menjadi istrinya.”

 

***

 

“Annyeong haseyo!” Sapa PD saat namja itu sampai di hadapannya. (Hallo!)

“Ah, annyeong haseyo!” Namja tadi menjawab sambil menganggukan kepalanya.

“Jweisonghamnida, karena kami kau harus menunda jam istirahatmu.” (Maaf.)

“Ahahaha…Anieyo, gwenchanhayo.” Namja itu tertawa renyah, raut wajahnya menunjukan dia memang kelelahan.  (Tidak, tidak apa-apa.)

“Semoga selama perjalananmu tadi, kau sudah beristirahat dengan cukup.” Ucap PD.

“Bagaimana mungkin aku bisa beristirahat? Dadaku berdebar-debar semenjak aku bangun tadi pagi.” Namja tersebut memegang dadanya, “Jinjjayo, naega jangnan anieyo!” Lanjutnya lagi ketika semua kru tertawa, menganggap dirinya bercanda. (Sungguh, aku tidak bercanda!)

“Baiklah, ini.” PD memberikan sebuah kertas pada namja tersebut.

“Ige mwoya? Mission?” (Apa ini? Misi?)

“Maja! Itu alamat dimana istrimu sekarang berada dan apa yang harus kau lakukan saat sampai di tempat tujuan. Kau bisa pergi dengan mobilmu sendiri bersama managermu.” (Benar!)

“Aku hanya harus memesan makanan yang aku sukai?” Tanya namja itu setelah membaca kertas yang tadi diberikan PD.

PD mengangguk.

“Arasseo.” Namja itu kemudian memohon diri. Dia keluar dan langsung disambut oleh managernya yang berdiri di depan mobilnya. (Baiklah.)

“Hyeong, siapa istriku?” Tanyanya pada sang manager dengan ekspresi seperti seseorang yang baru saja hilang ingatan. (Kakak.)

Managernya tidak menjawab dan malah mendorong namja itu masuk ke mobil.

“Hyeong! Ppalli marhaebwa!”  (Cepat katakan padaku!)

 

***

 

MC 2 : “Pertanyaannya sungguh lucu. Hahaha…”

MC 3 : “Yang membuat lucu itu ekspresinya, bukan pertanyaannya!”

MC 2 : “Dia terlihat sangat penasaran.”

YongHwa : “Naega maeumi algo isseoyo.” (Aku tahu bagaimana rasanya itu.)

Mereka semua tertawa bersama.

MC 2 : “YongHwa-ssi majayo! Kau juga merasakan hal yang sama saat akan bertemu Seohyun-ssi?”

YongHwa : “Keurom!“ (Tentu saja!)

MC 3 : “Aigoo.. aku benar-benar penasaran sekarang. Rasanya seperti aku yang akan bertemu dengan istriku!”

MC 1 : “Yaa! Bagaimana mungkin itu kau!

MC 3 : “Aku bilang kan ‘rasanya’.”

 

***

 

Setengah jam kemudian, mobil yang membawa namja tadi berhenti di depan Le Tre Campane Restauran di daerah Seodaemun.

Namja itu keluar dari mobilnya dan berjalan memasuki restauran. Dia langsung disambut oleh seorang pelayan laki-laki yang mempersilahkannya duduk dan memberikan buku menu.

“Kami menyediakan berbagai macam pizza. Apa yang mau anda pesan?” Tanya sang pelayan.

“Bagaimana ini? Aku sangat suka pizza. Aku tidak bisa memilih salah satunya.” Namja itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Hyeong! Tolong pesankan sesuatu untukku!” Dia memanggil managernya.

“Pesan saja yang spesial. Istrimu kan akan datang.” Jawab sang manager setelah berdiskusi sebentar dengan PD.

“Ah, maja! Aku pesan itu dan dua cola.”

Si pelayan menulis pesanan dan berjalan ke dapur. Para pengunjung restauran tak henti-hentinya memandang namja yang sekarang sibuk merapikan rambutnya itu dengan pandangan takjub.

15 menit kemudian pelayan tadi keluar dari dapur. Pelayan itu berjalan menuju meja si namja diikuti seseorang di belakangnya. Si namja sepertinya tidak menyadari ada seseorang yang mengikuti pelayan tadi karena dia tengah asyik memainkan kotak tissue di hadapannya. Wajah seseorang itu di tutupi oleh buku menu, jadi tidak ada yang tahu siapakah dia sebenarnya kecuali si pelayan, para kru, dan tentu saja sang manager.

“Ini pesanan anda.” Si pelayan mengangkat pan pizza dan cola dari nampan. Namja tadi mengerutkan keningnya saat melihat pizza yang dihidangkan.

“Maaf mengecewakan anda, tapi pizza spesial yang anda minta sedang kosong. Sebagai gantinya, kami membawakan seseorang yang spesial untuk anda.” Si pelayan tersenyum kemudian bergeser dari tempatnya berdiri. Seseorang tadi sudah tidak menutup wajahnya dengan buku menu, tetapi dia sedang menunduk, bersiap memberikan salam. Tubuhnya tinggi semampai dengan rambut panjang yang menutupi sebagian wajahnya yang menghadap ke bawah.

“Annyeong haseyo!” Sapanya sambil mengangkat wajahnya.

“Omo!” Yeoja itu mundur beberapa langkah. Kaget melihat namja yang berada di hadapannya saat ini. Sedangkan si namja sekarang sudah berdiri dari kursinya dengan mata terbelalak.

 

***

 

MC 2 dan YongHwa : Waaaaaaaah!!

MC 1 : Omo! Ige Jinjjayo? (Astaga! Benarkah ini?)

MC 3 : Maldo andwae! (Tidak mungkin!)

MC 1 : Dia benar-benar seperti bidadari.

MC 2: Bagaimana mungkin anak-anak dewa ini bisa dijadikan pasangan? Kalian sungguh tidak adil!

MC 2 menunjuk-nunjuk ke arah kamera dan membuat semua orang tertawa karena usaha protesnya.

 

***

 

“Oppa! Apa yang kau lakukan disini?”

“Aku yang harusnya bertanya padamu!” Jawab namja itu. “PD-ya, ige majayo? Jangnan anieyo?” (PD, benarkah ini? Ini bukan lelucon kan?)

PD mengangguk membenarkan.

“Jinjjayo?” Yeoja tadi ikut bertanya, “Suamiku adalah….” Dia menggantung kalimatnya dan menunjuk namja tadi. (Benarkah?)

“Kalian adalah pasangan baru di We Got Married!” Ucap PD.

 

***

 

PD : “Silahkan memperkenalkan diri!”

Namja : “Annyeong haseyo! Super Junior Choi Siwon imnida!“ (Hallo! Aku Super Junior Choi Siwon.)

 

***

 

PD : “Silahkan memperkenalkan diri!”

Yeoja : “Annyeong haseyo! So Nyeo Shi Dae Im Yoona imnida!“ (Hallo! Aku SNSD Im Yoona!)

PD : “Kau betul-betul tidak menyangka bahwa suamimu adalah Choi Siwon?”

Yoona : “Ne. Aku tidak pernah menyangka. Aku malah berpikir bahwa suamiku adalah Min Ho oppa atau Taecyeon oppa.” (Iya.)

PD : “Lalu bagaimana perasaanmu saat melihat Siwon-ssi disana?”

Yoona : “Tentu saja aku kaget, dan aku merasa…., senang. Aniya, sangat senang.” (Tidak.)

PD : “Walaupun dia bukan namja yang kau pikirkan?”

Yoona mengangguk mantap.

PD : “Wae?“ (Kenapa?)

Yoona : “Karena aku merasa dia jauh lebih baik dari kedua namja yang tadi aku pikirkan.”

Yoona tertawa dan menutup wajahnya yang bersemu merah.

 

***

 

PD : “Kau betul-betul tidak menyangka bahwa istrimu adalah Im Yoona?”

Siwon : “Aku sempat memikirkan dan mengharapkannya. Tapi saat aku mengatakan hal itu kepada para member, Eunhyuk hyeong melemparku dengan tissue dan Leeteuk hyeong bilang itu tidak mungkin terjadi, makanya aku mengubur kembali pemikiran itu.

PD : “Lalu bagaimana perasaanmu saat melihat Yoona-ssi disana?”

Siwon : “Tentu saja aku sangat senang!”

Wajah Siwon bersemu merah.

 

***

 

MC 1 : “Aigoo, mereka benar-benar lucu. Ekspresi mereka menandakan mereka seperti mempunyai perasaan satu sama lain.”

MC 3 : “Ini bukan acara gosip!”

MC 1 menekuk wajahnya dan membuat YongHwa tertawa.

 

***

 

Siwon menarik kursi di hadapannya dan mempersilahkan Yoona untuk duduk.

“Kamsahamnida.” (Terimakasih.)

“Mashitgatha juseyo!” Sang pelayan mempersilahkan dan tersenyum pernuh arti. (Silahkan menikmati makanan anda!)

Siwon dan Yoona mengangguk bersamaan tapi tidak ada yang memulai pembicaraan.

“Yaa! Kenapa kalian tiba-tiba canggung seperti ini?” Prince manager berseru dari belakang kamera yang membuat mereka tersipu malu.

Karena Yoona masih sibuk menutupi rasa malunya, akhirnya Siwon membalikan piring yang ada di depan Yoona dan memberikan potongan pizza yang tadi dihidangkan ke piring itu.

“Ayo makan!” Ucap Siwon.

“Iya.” Jawab Yoona sambil mengambil botol saus. “Oppa kapan pulang dari Taiwan?”

 

***

 

MC 3 : “Yoona-ssi eottokhae arayo?” (Bagaimana Yoona-ssi bisa tahu?)

MC 2 : “Mereka kan satu agensi.”

MC 3 : “Ah, iya benar. Aku lupa. Hahahaha…. ”

 

***

 

“Aku langsung datang dari Incheon.”

“Jinjjayo? Pantas saja kau terlihat kelelahan.” (Benarkah?)

“Keuraeyo? Tenanglah, itu hanya yang terlihat, hatiku tidak lelah, malah senang sekali.” Ujar Siwon dan melirik Yoona. Yoona langsung menundukan kepalanya saat pandangan mereka bertemu. (Begitu?)

 

***

 

PD : Benarkah perkataanmu itu?

Siwon : Tentu saja, rasa lelahku langsung lenyap ketika tahu Yoona adalah istriku.

 

***

Mereka berdua melanjutkan makan dalam diam. Tiba-tiba ponsel Siwon yang diletakan di meja bergetar tanda pesan masuk. Siwon membaca pesan itu kemudian tertawa.

“Musun iri isseosseo?” Tanya Yoona heran. (Ada apa?)

“Ah, ini pesan dari Leeteuk hyeong.” Siwon memperlihatkan ponselnya pada Yoona.

“Oh, Leeteuk oppa tahu bahwa oppa akan syuting WGM?”

“Tentu saja! Semua member tahu. Kau?”

“Aku belum memberitahu para eonni.” Yoona tersenyum kikuk, “Mianhae.”

“Gwenchanha. Kita bisa memberitahu mereka semua sekarang saat aku mengantarmu untuk latihan.”

 

***

 

YongHwa : Siwon sepertinya ingin semua orang tahu siapa istrinya!

MC 3 : Siapa juga yang tidak mau memamerkan istri seperti Yoona?

 

***

 

Mereka sampai di depan gedung SM entertainment. Siwon turun terlebih dahulu baru Yoona mengikuti, kemudian mereka berdua bergegas masuk ke dalam gedung. Yoona masih terlihat canggung, tetapi Siwon sudah mulai kembali seperti semula.

“Kenapa kau jalan dibelakangku?” Siwon langsung menghentikan langkahnya ketika sadar Yoona berjalan pelan dibelakangnya. “Sini!” Siwon menarik lembut tangan Yoona dan membuat Yoona berjalan seiring dengannya. Wajah Yoona seketika bersemu merah, apalagi tangan Siwon tidak lepas mengenggam jemari lentiknyawalaupun sekarang mereka berjalan beriringan.

 

***

 

MC 1 : “Aigoo! Apa yang harus aku lakukan?”

MC 1 menutup wajahnya seolah dialah yang menjadi Yoona. MC 3 langsung mendorong bahunya pelan.

MC 2 : “Nuna, kau bukan pasangan WGM Siwon!”

 

***

 

PD : “Saat Siwon-ssi menggenggam tanganmu, bagaimana perasaanmu?”

Yoona : “Aku seperti tersengat listrik, maka dari itu aku hanya menunduk karena malu.”

 

***

 

PD : Kenapa kau tidak melepas genggamanmu?

Siwon : Aku juga tidak tahu. Hahaha… Aku hanya merasa tidak nyaman jika dia berjalan di belakangku. Dia kan istriku. Aku yakin jika aku melepaskannya, dia akan berjalan di belakangku lagi.

 

***

 

“Siwon-ah!” Panggil seseorang ketika mereka baru saja sampai di lobi. Siwon dan Yoona langsung mengedarkan pandangan untuk mencari sumber suara. Ternyata pemilik suara tadi adalah Yesung. Namja itu sedang berdiri di depan lift bersama Kyuhyun.

“Oh, hyeong!” Siwon melambaikan tangannya kemudian menarik Yoona untuk bertemu dengan dua namja yang sudah dia anggap sebagai kakak dan adiknya itu.

“Annyeong haseyo!” Sapa Yoona sambil menganggukan kepalanya.

“Annyeong haseyo!” Jawab kedua namja itu sambil menatap mereka bingung.

“Kenapa tangan kalian seperti direkatkan tak sengaja?” Tanya Kyuhyun langsung saat melihat tangan kekar Siwon menggenggam erat tangan Yoona.

“Siwon-ah, bukannya kau seharusnya syuting WGM?”

“Aku memang sedang syuting.” Ujar Siwon sambil mengangkat tanggannya yang menggenggam tangan Yoona.

 

***

 

MC 3 : “Kalian tahu tidak, jika seorang lelaki berani menggenggam tangan perempuan di depan umum, dia tidak saja hanya ingin mengatakan kalau mereka pasangan, tapi juga karena dia bangga untuk menunjukan kepada semua orang kalau perempuan itu adalah perempuan yang sangat dia inginkan.”

MC 1 : “Darimana kau bisa mendapatkan kalimat seromantis itu?”

YongHwa : “Sepertinya itu pengalaman pribadinya. Benarkan hyeong?”

MC 3 tidak menjawab dan hanya tertawa.

 

***

 

“Yaa! Maldo andwae!” Yesung sekarang benar-benar menatapnya tak percaya.

“Yoona-ya, jinjjayo?” Kyuhyun mengalihakan pandangannya pada Yoona, tidak mempercayain Siwon.

Yoona menganggukan kepalanya malu-malu.

“Whaaaa, kyorhon chukhadurimnida!” Yesung menepuk bahu Siwon dan mengulurjan tangannya, bersiap menjabat tangan Yoona, tetapi belum sempat Yoona membalas uluran tangan itu, Siwon memukul pelan tangan Yesung. (Selamat atas pernikahan kalian!)

“Jangan pegang-pegang istriku!” Siwon pura-pura marah.

“Oppa! Wae irae!” Yoona memukul pelan dada Siwon. “Yesung oppa, jweisonghamnida.” Yoona melepas genggaman tangan Siwon dan menjabat tangan Yesung. (Kenapa kau seperti itu!)

“Chukhahamnida Yoona-ya!” Ucap Kyuhyun.

“Gomawo oppa.”

“Hyeong, nanti kita lanjut lagi. Aku mau mengantar Yoona dulu sekarang.”

“Arasseo. Keunyang ka!” Yesung mempersilahkan Siwon untuk mengantar Yoona. (Oke, pergilah!)

Pasangan baru itu melanjutkan langkahnya menuju ruang latihan SNSD. Saat sampai disana, Yoona membuka pintu dan hanya melongokan kepalanya ke dalam.

“Eonni…” Siwon mendengar Yoona memanggil kakak-kakaknya. (Kakak…)

“Oh, Yoona-ya! Neo wasseo? Ppalli deuleooseyo!” Seru seseorang dari dalam yang Siwon yakini sebagai suara Yuri. (Oh, Yoona! Sudah datang? Ayo cepat masuk!)

“Eonni, aku membawa seseorang bersamaku.”

“Nuguya?” Sekarang Siwon seperti mendengar suara Sooyoung. (Siapa?)

Yoona berbalik menghadap Siwon dan menariknya masuk.

“Oh, Siwon oppa!” Sapa Seohyun.

“Hai girls!” Siwon menyapa mereka semua dengan aksen inggris yang fasih.

“Oppa ada apa kemari?” Tanya Tiffany yang sedang mengikat rambut panjangnya.

“Aku mengantar istriku untuk latihan.” Jawab Siwon sambil melirik Yoona.

“Mwo? Ane? Musun ane?” Taeyeon kebingungan. (Apa? Istri? Istri apa?)

“Kami baru saja menikah. Maaf tidak memberitahu kalian lebih awal.” Jelas Yoona.

“Wah, ige mwoya? Kenapa mereka berdua bisa bersama? PD-ya kau sungguh tidak adil!” Taeyeon sekarang menghampiri PD sambil berdecak sebal. (Wah, apa-apaan ini?)

“Waw! Congrats guys! Akhirnya salah satu dari kita ada yang menikah lagi.” Jessica memeluk Yoona dan wajahnya ikut bahagia.

“Gomawo eonni.” Jawab Yoona.

“Baiklah, aku sudah menyelesaikan tugasku sebagai suami. Aku pergi sekarang, ya?” Tanya Siwon pada Yoona yang membuat semua member SNSD iri.

“O. Oppa istrirahatlah, terimakasih sudah mengantarku. Hati-hati, ya!” (Iya.)

“Kau juga.” Siwon mengacak rambut Yoona sesaat sebelum dia keluar dari ruangan.

 

***

 

MC 2 : “Mereka betul-betul terlihat serasi.”

MC 1 : “Iya, meskipun Yoona masih terlihat canggung.”

YongHwa : “Tapi aku yakin pertemuan kedua mereka nanti akan jauh lebih baik, sama seperti aku dan Hyun dulu.”

 

***

 

PD : “Bagaimana perasaanmu saat memberitahu Yesung-ssi dan Kyuhyun-ssi?”

Siwon : “Aku bahagia saat melihat raut wajah mereka yang iri.”

Siwon tertawa.

PD : “Kau sudah tidak terlihat canggung. Bagaimana kau bisa mengatasi kecanggunganmu dalam sekejap mata?”

Siwon : “Aku merasa Yoona masih canggung dengan keadaan ini. Aku sebagai laki-laki harus mencoba menetralisir keadaan, kan?”

PD : “Silahkan berikan pesan video untuk istrimu!”

Siwon : “Yoona-ya, sebuah kebahagiaan bisa mempunyai istri sepertimu. Aku hanya ingin kita menjadi pasangan paling serasi, ayo kalahkan YongSeo dan TeukSo!”

 

***

 

PD : “Bagaimana perasaanmu saat memperkenalkan Siwon-ssi pada para member?”

Yoona : “Aku senang karena mereka terlihat bahagia saat tahu kalau Siwon oppa adalah Suamiku.”

PD : “Kenapa kau terlihat sangat canggung?”

Yoona : “Aku malu dan belum terbiasa jika Siwon oppa menyebutku dengan kata istrinya atau menyebutkan namanya sebagai suamiku.”

PD : “Silahkan berikan pesan video untuk suamimu!”

Yoona : “Oppa, maaf karena pertemuan kita kali ini aku lebih banyak diam. Bukan karena aku tidak senang, justru karena aku sangat senang makanya aku susah untuk berkata-kata. Semoga setelah ini tidak ada lagi kecanggungan diantara kita dan kita bisa menjadi pasangan yang paling romantis.”

Yoona menutup wajahnya yang bersemu merah.

 

To Be Continue 🙂

 

***

 

Fiuh, gimana? Jelek kah? atau Biasa aja? Ayo komentar yaaaaa, seperti yang tadi udah aku bilang, kalau komentarnya bagus, FF ini bakal aku terusin. Komentarnya disertai kritik dan saran juga supaya aku bisa perbaiki. Terimakasih sudah membaca, sampai ketemu di episode selanjutnya 🙂