[Freelance] I Never Told You [chap. 1]


Title                          : I Never Told You [chap. 1]

Author                     : @Idznimitsali (Idzni Mitsali)

Genre                      : Romance, Friendship.

Cast                           : Seo Joohyun, Cho Kyuhyun, Im Yoona, Lee Sungmin

Other cast              : Kim Taeyeon, Choi Sulli, Park Jungsoo, Lee HyukJae.

Type                         : Chapter

 

Tanpa banyak kata, happy reading all 🙂 I hope you like this story.

 

cccc

 

Gerimis tipis yang tadi turun perlahan, kini mulai bertindak anarkis dan membasahi setiap dinding kaca sebuah kedai kopi yang terletak di kawasan Gangnam, Seoul. Orang-orang bergegas masuk untuk berteduh dan menyebabkan bel yang terdapat di kepala pintu beberapa kali bergemerincing ribut.  Para pelayan yang semula hanya duduk santai sambil menonton sebuah acara televisi  yang tergantung di sudut kanan kedai, mulai sibuk menyambut dan melayani para pelanggan.

Tapi kesibukan itu tidak mengganggu keasyikan seorang gadis yang tengah duduk di sudut kedai sembari menggoreskan pensilnya pada secarik kertas sketsa sambil sesekali memejamkan mata untuk membayangkan apa yang ada dipikirannya.

“Hyun-ah, ini irish coffee-nya.” Ucap seorang namja dan berhasil membuat yeoja tadi mengalihkan perhatiannya dari buku sketsa.(Perempuan.)

“Ah, gomawo oppa. Kau baik sekali, padahal aku kan tidak memesannya.” Seohyun tersenyum sambil melihat namja itu meletakan cangkir kopi di sebelah ponselnya.(Terimakasih kakak.)

“Apalagi yang akan kau pesan selain irish coffee?” Namja itu bertanya meremehkan dan dijawab Seohyun dengan senyuman. Benar, selama dua tahun kedai itu berdiri, Seohyun tidak pernah menyukai minuman lain selain irish coffee. Dia bilang, irish coffee buatan Sungmin-lah yang terbaik yang pernah dia coba.  Sungmin adalah barista sekaligus pemilik kedai ini. Sungmin juga sepupu dari namja yang sedang dia tunggu kedatangannya sekarang. (Laki-laki)

“Sebetulnya kau janjian dengan dia jam berapa? Kau sudah disini sejak satu jam yang lalu, loh!” Tanya Sungmin.

“Ah, jinjjayo? Aku tidak merasa sudah selama itu menunggunya.” Jawab Seohyun sambil melihat jam yang melingkar di pergelangan tanggannya. “Mungkin dia masih ada pasien. Memang sudah biasa kalau dia terlambat kan? Apalagi sekarang hujan.” Ujarnya lagi dan tersenyum.(Benarkah?)

Namja yang sedang dia tunggu adalah Cho Kyuhyun. Kyuhyun adalah teman dekatnya sejak SMA. Hubungan mereka tetap baik sampai sekarang walaupun keduanya sama-sama sibuk. Seohyun sibuk dengan pekerjaannya sebagai arsitek dan designer interor di sebuah perusahaan Amerika yang berada di Korea Selatan, sedangkan Kyuhyun dengan pekerjaan mulianya sebagai dokter anak di salah satu rumah sakit swasta ternama di Seoul.

“Ah, iya kau benar juga. Sebuah keajaiban bila dia datang tepat waktu.”

Seohyun tersenyum, “Oppa masuklah, aku tidak apa-apa disini sendirian. Aku akan melanjutkan membuat pekerjaanku.” Seohyun menunjuk kertas sketsa-nya.

“Baiklah, aku mau melayani pelanggan dulu, ya.” Sungmin bangkit sambil membawa serta nampan yang tadi dibawanya.

Seohyun-pun kembali melanjutkan sketsa ruang kerja dan ruang rapat yang tadi tengah dibuatnya. Setengah jam kemudian, seorang namja berwajah tampan memasuki kedai. Garis bibirnya naik ketika melihat Seohyun disana, masih menunggunya. Namja tersebut berjalan pelan menuju tempat Seohyun duduk.

Mianhae, pasienku hari ini banyak sekali.” Ucap Kyuhyun setelah duduk di hadapan  Seohyun. (Maaf)

Oh, wasseo?Gwaenhanha. Cuaca sedang tidak menentu akhir-akhir ini, mungkin itu yang menyebabkan banyak orang sakit, apalagi anak-anak.” Ujar Seohyun. (Oh, sudah datang?Tidak apa-apa)

Ne, majayo! Kebanyakan anak-anak tadi terserang flu dan demam.” Kyuhyun meladeni apa yang tadi dibicarakan Seohyun.(Iya, kau benar!)

Seohyun mengangguk. “Ada apa oppa menyuruhku kemari?” Tanyanya.

Kyuhyun melongo mendengar pertanyaan Seohyun. “Apa-apaan ini? Masa dia lupa?” Ujarnya dalam hati.

“Oppa?”  Seohyun menatap Kyuhyun dengan ekspresi polos.

“Oh, ayo kita cari tempat makan, aku belum makan sejak tadi pagi.” Ujar Kyuhyun sambil mengelus-elus perutnya.Kedai ini memang hanya menyediakan makanan kecil dan kopi.Makanya Kyuhyun dan Seohyun selalu mencari tempat makan ‘betulan’ bila mereka benar-benar kelaparan.

Yaa! Kau ini bagaimana? Kau seorang dokter, kenapa kau tidak menjaga tubuhmu, sih?” Seohyun sewot sendiri. (Hei! *digunakan di percakapan antara dua orang yang sudah dekat*)

“Tadi aku telat bangun dan tidak sempat sarapan. Sudahlah, kau pikir dengan kau marah-marah akan membuat perutku kenyang?” Kyuhyun mencubit gemas pipi Seohyun. “Kaja!”(Ayo pergi!)

“Tunggu, aku membereskan alat-alatku dulu.” Seohyun segera membuka tasnya dan memasukan pensil beserta buku sketsanya. Setelah selesai, barulah mereka berjalan keluar.

“Oppa, aku pergi. Terimakasih irish coffee-nya.” Ucap Seohyun pada Sungmin sebelum keluar kedai.

“Hati-hati, ya, kalian!” Sungmin sedikit berteriak dan tersenyum penuh arti.

“Ne..!” Seru Kyuhyun sambil membuka pintu kedai.

Kemudian mereka berjalan menuju sebuah Hyundai Avega biru yang terparkir manis tepat di depan pintu masuk kedai. Seohyun berjalan ke sisi sebelah kanan, sedangkan Kyuhyun berjalan ke sisi yang lain. Saat Seohyun membuka pintu, dia melihat sebuah jas putih tergantung di kursi belakang. Entah kenapa Seohyun selalu saja menyukai pemandangan itu. Apalagi jika dia datang ke rumah sakit dan melihat Kyuhyun mengenakan jas tersebut sambil bercengkrama dengan para-pasiennya. Kyuhyun sangat menyukai pekerjaannya. Menjadi dokter anak adalah cita-cita Kyuhyun sejak kecil. Seohyun teringat sebuah percakapan yang mereka lakukan semasa SMA.

 

Flashback.

Mereka berdua sedang duduk di bangku yang sengaja mereka curi dari gudang dan menyimpannya di balkon. Balkon sekolah ini adalah tempat favorit Kyuhyun dan Seohyun. Tempat inilah yang mempertemukan mereka berdua. Dari balkon ini mereka bisa melihat Namsan Tower, salah satu tempat wisata di Seoul dan tempat yang ingin sekali dikunjungi Seohyun.

“Hyun-ah, apa cita-citamu?” Tanya Kyuhyun kala itu.

“Aku? Aku ingin menjadi arsitek.”Jawab Seohyun sambil memandang lampu-lampu di Namsan Tower yang mulai menyala karena hari sudah menjelang malam.

“Benarkah?”

“O. Wae?” (Iya. Kenapa?)

“Aniya, aku pikir kau ingin menjadi diplomat. Kau terlalu pintar untuk menjadi arsitek!”

“Hahahaha… Oppa bisa saja.”

“Kalau begitu, nanti kau yang harus mendesign rumah impianku, ya!” Ucap Kyuhyun.

Seohyun mengangguk dan tersenyum. “Kalau oppa? Oppa ingin menjadi apa?” Seohyun mengajukan pertanyaan yang sama.

“Aku bukan ingin, tapi aku akan menjadi dokter. Seorang dokter anak!”  Jawab  Kyuhyun yakin.

“Kenapa?”

“Entahlah, aku hanya menginginkannya semenjak aku ditanya tentang cita-cita sewaktu kecil.”

“Aku percaya kau bisa mewujudkannya oppa!” Seohyun menyemangati.

Keurom, aku pasti akan bisa mewujudkannya dan membuat abeoji dan omoni bangga!”(Tentu saja. Ayah dan Ibu.)

End.

 

Semenjak pengungkapan itu, Kyuhyun benar-benar belajar dengan giat. Dia tidak pernah memikirkan hal lain selain belajar dan menjadi dokter, bahkan mengenai perempuan-pun, dia tidak pernah membicarakannya. Orang-orang kebanyakan menganggapnya terlalu ambisius. Tetapi tidak demikian dengan Seohyun, Seohyun selalu menemani Kyuhyun belajar dan memperhatikan kesehatannya. Bahkan hingga detik ini, saat Kyuhyun sudah menjadi seorang dokter,  walaupun teman Kyuhyun sekarang bertebaran dimana-mana, hanya Seohyun-lah temannya yang paling setia dan Kyuhyun juga selalu mencari Seohyun jika terjadi sesuatu. Satu hal yang sangat disukai Seohyun.

“Hyun-ah!” Kyuhyun menyentuh pelan pundak Seohyun dan membuat Seohyun kembali dari lamunannya.

“Ah, wae?”

Seatbelt.” Kyuhyun menunjuk sebuah tali yang tergantung disebelah kanan Seohyun.

“Ah, mian.” Seohyun segera menarik tali itu kehadapannya. Setelah Seohyun memasang seatbelt-nya, Kyuhyun memacu mobil tersebut ke sebuah cafe di Garosu-gil, Apgujeong. Cafe tersebut adalah cafe yang menjual makanan ala Eropa. Kyuhyun sangat menyukai Risotto dan Pasta, makanya Kyuhyun sering membawa Seohyun kesini.

Sesampainya mereka di dalam, Kyuhyun segera memesan Asparagus Risotto sedangkan Seohyun memesan Pasta Meat Lovers.

“Hyun-ah, aku ke toilet sebentar, ya?” Kyuhyun berkata sesaat setelah ponselnya berdering.

“Oh, Ne.” Jawabnya. Kyuhyun-pun berjalan pelan menuju toilet. Seohyun mengedarkan pandangannya kesetiap sudut cafe tersebut. “Kenapa sepi sekali? Ah, iya, ini kan sudah lewat jam makan siang.” Ucapnya dalam hati.

Beberapa saat kemudian, musik violin yang semula terdengar tiba-tiba berubah menjadi instrumen lagu happy birthday. Lalu Kyuhyun keluar dari arah dapur bersama teman-teman Seohyun.

Saengil Chukkahamnida..!! Saengil Chukkahamnida..!! Saranganta uri Hyungie..!! Saengil Chukkahamnida..!!” Mereka semua bernyanyi  bersamaan sambil tersenyum.  Yoona, teman terdekat Seohyun di kantor membawa sebuah kue tart yang bertabur lilin di tangannya. Kyuhyun membawa sebuah buket bunga mawar. Sulli, adikya, membawa sebuah kado yang cukup besar. Sedangkan teman-temannya yang lain membawa balon dan kado-kado kecil lainnya. (Selamat ulangtahun..!! Selamat ulangtahun..!! Seohyun yang paling kami sayang..!! Selamat ulangtahun..!!)

Seohyun melihat itu semua dengan pandangan tak percaya. Dia tidak sanggup berkata-kata.

“Tiup lilinnya..!! Tiup lilinnya..!! Tiup lilinnya sekarang juga..!! Sekarang juga..!! Sekarang jugaa..!!” Mereka melanjutlkan dengan lagu yang kedua. Tapi Seohyun tetap bergeming dan duduk di tempatnya.

“Hyun-ah, kenapa kau diam saja?” Ucap Taeyeon yang kesusahan membawa banyak balon.

“Hyun-ah, jangan bilang kau lupa ulang tahunmu sendiri?” Sekarang Yoona yang bertanya.

“Iya, aku lupa.” Jawab Seohyun polos sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Mwoya? Kau benar-benar lupa? Aku pikir, tadi kau hanya bercanda!” Kyuhyun sekarang maju dan menatap Seohyun. Seohyun hanya tersenyum tak enak.Tapi Seohyun benar-benar melupakan hari ulangtahunnya.(Apa-apaan ini?)

“Sudah cepat tiup lilinnya!” Ucap Kyuhyun. Yoona sekarang lebih mendekatkan kue tart tersebut ke hadapan Seohyun. Seohyun menutup mata untuk membuat permohonan. Setelah selesai, dia langsung meniup lilinnya.

“Saengil Chukkahae, Hyongie.” Kyuhyun memberikan buket bunga tadi kepada Seohyun yang langsung disambut riuh oleh teman-temannya.

“Gomawo.” Jawab Seohyun sambil tersenyum malu sekaligus senang karena Kyuhyun memberinya kejutan seperti ini.

 

cccc

 

Eonni, bunganya aku buang saja, ya?” Ucap Sulli setengah berteriak.(Kakak.)

Yaa! Andwae!” Seohyun buru-buru keluar dari kamar mandi untuk menghentikan apa yang akan dilakukan adiknya. (Hey! Jangan!)

“Eonni, ini sudah tiga minggu. Bunganya sudah layu.”

“Biarkan saja sampai kelopaknya berguguran semua.” Ujar Seohyun sambil berjalan kembali menuju kamar mandi.

Sulli urung membuang bunga yang diberikan oleh Kyuhyun untuk eonni-nya itu sambil mengerucutkan bibirnya. Sulli tak habis pikir dengan eonni-nya. Sulli tahu, Seohyun dan Kyuhyun dekat sejak mereka SMA, dan Sulli juga tahu bahwa Seohyun sudah mencintai Kyuhyun sekian lama.Makanya Seohyun selalu baik pada namja itu. Tapi dia tidak mengerti kenapa kedekatan mereka hanya berhenti sampai disitu. Apa Kyuhyun tidak merasakan hal yang sama seperti yang Seohyun rasakan? Tidak pernah ada yang tahu pasti karena namja itu hanya sibuk dengan ambisinya menjadi dokter.

 

cccc

Seohyun-ssi, kemarin ada klien kita dari Paris datang, dia meminta kita untuk membuat proyek cabang perusahaannya yang baru. Dia memintamu untuk menjadi ketuanya. “ Ucap Lee Hyukjae, bos Seohyun. (Nona Seohyun.)

“Ah, Jinjjayo?” Seohyun tak percaya.

“Iya. Dia bilang dia akan menelponmu nanti untuk memberitahukan kapan proyek itu akan dilaksanakan. Kau siap kan?”

“Ne, saya siap!” Jawab Seohyun mantap.

“Bagus! Baiklah, kau boleh keluar dan melanjutkan pekerjaanmu.”

“Ne, saya permisi. Kamsahamnida Sajangnim.” Seohyun pamit dan keluar dari ruangan bosnya. Dia masih tidak percaya bahwa dia telah diminta untuk menjadi pemimpin di suatu proyek, dan kliennya sendiri yang memintanya. (Terimakasih direktur.)

Saat sedang asyik dengan pikirannya, tiba-tiba ponsel yang dipegangnya bergetar. Tanda telpon masuk. Kyuhyun.

“O, oppa!” Jawabnya.

“Hyun-ah, kau pulang dari kantor jam berapa?” Tanya suara disebrang sana.

“Mungkin jam 5. Ada apa?”

“Aku tunggu di kedai, ya!” Suara di seberang sana terdengar sangat sumringah.

“Oh, arasseo.” Jawab Seohyun langsung.(Baiklah.)

“Sampai ketemu nanti!” Suara sumringah Kyuhyun kini sudah berubah menjadi suara sambungan terputus. Kemudian Seohyun melanjutkan langkahnya menuju ruangan .

 

cccc

 

Seohyun sampai di cafe sekitar pukul setengah 6 sore. Kyuhyun yang sedari tadi menunggu  ditemani Sungmin langsung lega dibuatnya. Seohyun datang dengan tangan kanan memegang sebuah buku sketsa kesayangannya. Kyuhyun tahu, jika Seohyun sedang diperjalanan, dia pasti akan menggambar di buku sketsa itu dan biasanya dia lupa memasukan buku itu kembalike dalam tas ketika dia sudah sampai di tempat tujuannya.

Annyeong!” Sapa Seohyun ceria setelah duduk dihadapan kedua namja tersebut. “Tumben oppa datang lebih dulu.” Canda Seohyun pada Kyuhyun. (Hallo!)

“Dia menunggumu sejak jam 4 tadi.” Ucap Sungmin sambil membantu Seohyun meletakan buku sketsa dan tasnya.

“Kebetulan tadi tidak ada yang terlalu penting di rumah sakit.” Timpal Kyuhyun.

“Aku kebelakang, ya. Mau membuatkan irish untukmu.” Sungmin berdiri tetapi ditahan oleh Seohyun.

“Hari ini aku ingin macchiato.”

“Ah, keuraeyo? Keuntae, wae neo gabjagi macchiato mogoshipheosseo? Neomu Sesange.” Ucap Sungmin sambil menggelengkan kepalanya.(Begitu?Tapi, kenapa kau tiba-tiba ingin minum macchiato?Aneh sekali.)

“Entahlah, sepertinya aku mulai bosan.”Jawab Seohyun asal sambil tertawa.

“Baiklah. Tunggu disini, ya!”  Sungmin menghilang dibalik tembok pembatas antara dapur dengan meja kasir.

“Hyun-ah…” Baru saja Kyuhyun membuka mulut, tiba-tiba ponsel Seohyun berdering nyaring. Seohyun melihat ponselnya, nomor tidak dikenal.

Jamkkanmanyo!” Seohyun kemudian meletakan ponselnya di telinga.(Tunggu sebentar!)

Yeoboseyo..” Ucap Seohyun diikuti kerutan di keningnya. Kyuhyun yang memperhatikan Seohyun jadi ikut mengerutkan keningnya juga karena penasaran siapa yang menelpon. (Hallo? *sapaan saat mengangkat telepon*.)

Ah, Mr. Spencer. How are you?” Kerutan di kening Seohyun hilang dan digantikan oleh senyum gembira. “Yes, yes. Mr. Lee told me about that. But, are you sure that you chose me?” Tanya Seohyun. “Ah, thank you. Two weeks? Okay, okay, i’ll be talking about it with Mr. Lee. Okay, see you and thank you so much.” Seohyun menutup telponnya dan tersenyum lebih ceria lagi pada Kyuhyun.

Yaa! Wae geurae?” Kyuhyun penasaran. (Hey! Ada apa?)

“Aku diminta menjadi ketua proyek pembangunan cabang perusahaan di Paris!!” Ucap Seohyun antusias.

“Wah! Benarkah? Chukkahae!”(Selamat!)

“Dia akan datang minggu depan untuk membicarakan konsep proyek itu seperti apa. Aku senang sekali!” Lanjutnya benar-benar dengan wajah bahagia.

“Sepertinya itu kado ulang tahun yang Tuhan berikan untukmu.” Ucap Kyuhyun.

“Ah, iya benar.”

Beberapa menit kemudian, Sungmin datang membawa macchiato beserta sepiring cheesecake.

“Ah, oppa! Jeongmal Kamsahamnida.”(Terimakasih banyak.)

“Itu ucapan selamat untukmu karena berhasil menjadi ketua proyek.” Sungmin duduk di sebelah Seohyun. Seohyun tersenyum manis. Dia tadi sempat mencuri dengar pembicaraan Kyuhyun dan Seohyun dari dapur.

“Oh iya, oppa, ada apa? Sepertinya ada hal penting.” Tanya Seohyun pada Kyuhyun.

“Ah, ne. Aku mau bilang sesuatu padamu.”

“Mwoya?” Tanya Seohyun mulai memotong cheesecake-nya.

“Itu.. Emm..”

“Oppa, wae geurae? Kenapa kau jadi gagap seperti itu?” Ucap Seohyun setelah menyuapkan cheesecake ke mulutnya.

“Emm.. Igo.. Teman kantormu.. Aku sepertinya menyukainya.” Kyuhyun akhirnya berhasil mengungkapkan kalimat itu. (Itu..)

Seohyun yang mendengarnya seketika membeku. Antara percaya dan tidak percaya.Mungkinkah ada yang salah dengan telinganya?Apa kata Kyuhyun tadi? Dia bilang ‘suka’? Baru kali ini Kyuhyun bercerita mengenai seorang yeoja. Sungguh, ini adalah kali pertamanya mendengar Kyuhyun menyukai seseorang. Sejak dulu, Seohyun memang ingin sekali mendengar Kyuhyun mengatakan hal semacam itu. Tapi yang dia inginkan adalah Kyuhyun mengatakan itu untuk dirinya, bukan untuk yeoja lain.

Perasaannya capur aduk sekarang sehingga dia hanya bisa terdiam, bahkan mungkin bernapas saja tidak.

Sungmin yang memperhatikan raut wajah Seohyun berubah langsung berusaha bertindak mengatasi keadaan.Dia menyenggol gelas macchiato Seohyun hingga membasahi kemeja Seohyun.

“Ah, Hyun-ah, mianhae.”Sungmin buru-buru menarik Seohyun berdiri agar macchiato itu tidak membasahi kemajanya lebih banyak.

“Hyeong, kau ini!”Kyuhyun menegur.

“Mianhae Kyuhyun-ya, Hyun-ah ayo kita ke belakang sebentar, aku bersihkan.” Sungmin membawa Seohyun ke kamar mandi.Seohyun yang masih belum sepenuhnya sadar hanya mengikuti kemana tangan Sungmin membawanya.

“Hyun-ah.”Sungmin memberikan sebuah kaos pegawai kepada Seohyun.

“Oh, gomawo, oppa.”Jawab Seohyun yang sekarang sudah kembali pulih dari keterkejutannya.

“Mianhae, tadi aku benar-benar bingung saat raut wajahmu berubah pucat.Dan yang aku pikirkan hanya menumpahkan macchiato itu.” Ungkap Sungmin. Seohyun yang semula tidak menyangka bahwa Sungmin mengetahui isi hatinya pada Kyuhyun kini tersenyum dan membiarkan Sungmin mengetahui semuanya.

Gwenchanha, oppa.Keurigu, jeongmal gomawo karena menolongku.”(Tidak apa-apa, oppa.Dan juga, terimakasih banyak.)

“Pantas saja kau tidak memesan irish, ternyata kau tidak berniat meminum macchiatomu.” Canda Sungmin.

“Ah, iya benar.Sepertinya hatiku terlalu menyanganyi irish, sehingga tidak rela jika irish lezat buatan oppa harus sengaja ditumpahkan.”Seohyun menimpali, mereka tertawa bersama tapi Sungmin bisa merasakan ada kegetiran dibalik tawa Seohyun.

“Ayo cepat ganti bajumu.Nanti Kyuhyun curiga.Keuntae, neo jinjja gwenchanha?“Tanya Sungmin sangsi. (Tapi, kamu benar tidak apa-apa?)

“Ne.”Jawab Seohyun singkat dan melangkah ke bilik toilet untuk mengganti bajunya.

Sepuluh menit kemudian Seohyun kembali ke tempat mereka duduk.Riasan wajahnya hilang karena tadi dia membasuh mukanya untuk menyegarkan dan sedikit menenangkan diri.

“Mianhae, oppa.”Seohyun meminta maaf pada Kyuhyun.”Kau boleh melanjutkan ceritamu.”Lanjutnya dengan suara seperti biasa.Padahal jauh di lubuk hatinya paling dalam, ada sesuatu yang menusuk disana.

“Iya, aku sepertinya menyukainya.”

Sesuatu di dalam sana seperti ditusuk lagi.

“Kau belum menyebutkan namanya, oppa.Apa itu Taeyeon eonni, Yoona eonni, Sunny eonni, atau malah Teukki oppa?”Seohyun berusaha bercanda.

“Yaa!Kau tahu aku ini normal!”Kyuhyun protes.”Itu, yang waktu itu membawa kue tart.”

Seohyun berpikir sejenak. “Orang yang membawa kue tart waktu itu kan..Yoona eonni.Iya itu Yoona eonni!”Jawabnya sambil menjentikan jarinya.

“Ah iya benar, Yoona.Namanya bagus.”Kyuhyun tersenyum sambil membayangkan wajah Yoona.

“Namanya bagus tapi kenapa kau bisa lupa!”Seohyun melempar tissue yang tadi dipakainya untuk mengelap wajahnya pada Kyuhyun.

“Aku hanya mengingat wajah cantiknya.”Ucap Kyuhyun dengan nada merayu.

“Dia memang cantik, cantik sekali bahkan.”Seohyun menanggapi.

“Tidak hanya wajahnya, hatinya pun sepertinya cantik.”Sekarang pikiran Kyuhyun benar-benar terfokus pada Yoona.

“Darimana kau tahu bahwa hatinya cantik?Kau ini ternyata jago sekali gombal, ya?”Ucap Seohyun sambil tertawa untuk menutupi kegetirannya.

“Waktu dia menelponku untuk meminta bantuan memberimu kejutan itu, bahkan hanya dengan mendengar suaranya saja, entah kenapa aku langsung jatuh cinta padanya. Apalagi saat bertemu dengannya.” Kyuhyun sibuk berbicara tanpa memperhatikan bahwa wajah Seohyun sudah mendung seperti langit yang akan menumpahkan hujan.

Inilah kado ulang tahun dari Tuhan yang sebenarnya, hyun-ah.“Ucap Seohyun dalam hati.

 

cccc

 

Seohyun pulang ke apartemennya masih dengan keadaan gamang. Kata-kata Kyuhyun tadi masih terngiang ditelinganya.

“Emm.. Igo.. Teman kantormu.. Aku sepertinya menyukainya.” Kalimat itu terus saja terngiang ditelinganya hingga dia sampai di kamar apartemen. Sulli yang sedang menonton televisi bingung ketika melihat eonninya datang dengan keadaan berantakan dan langsung menghampirinya.

“Eonni, wae geurae?” Sulli membantu Seohyun untuk duduk. Seohyun mengikuti tanpa menjawab pertanyaan Sulli. Sulli yang baru pertama kali melihat Seohyun seperti ini kebingungan. Dia mengambil air minum dan memberikannya pada Seohyun, Seohyun menerimanya namun hanya dia pegang.

Karena bingung, Sulli akhirnya memutuskan untuk menelpon Taeyeon. Kebetulan Taeyeon memang satu gedung apartemen dengan mereka dan sudah menjadi kebiasaan jika terjadi sesuatu dengan dirinya atau Seohyun, orang yang akan di hubungi pertama adalah Taeyeon.  Setelah menghubungi Taeyeon, beberapa saat kemudian yeoja itu datang bersama Leeteuk.

Seohyun yang melihat Taeyeon dan Leeteuk datang seketika langsung tersadar dan menyuruh mereka untuk duduk. Tapi Taeyeon malah menariknya ke kamar, diikuti Sulli. Leeteuk yang tahu bahwa itu urusan pribadi mengenai wanita hanya duduk di ruang tengah dan menunggu yeojachingunya dengan sabar.(Pacar.)

Sesampainya ketiga yeoja itu di kamar, Taeyeon menyuruh Seohyun duduk di ranjangnya.

Musun iri isseosseo? Marhaebwa!” Perintah Taeyeon. (Apa yang terjadi? Katakan padaku!)

Amugeotdo aniya, eonni.” Elak Seohyun.(Tidak ada apa-apa, eonni.)

“Tidak ada apa-apa, atau kau mencoba bertindak seolah tidak ada apa-apa?” Taeyeon menekan suaranya pada empat kata terakhir dan melihat reaksi Seohyun. Seohyun hanya diam sambil menundukan kepalanya dalam-dalam.

“Hyungie..”

“Eonni…” Ucap Seohyun lirih dan menutup wajah dengan telapak tangannya, menangis. Taeyeon segera memeluk Seohyun dan mengusap puncak kepalanya. Dengan terbata-bata, Seohyun menceritakan apa yang baru saja terjadi dengannya. Taeyeon dan Sulli mendengarkan hati-hati.Sulli sesekali menanggapi dengan omelan atau dengan hentakan kaki, sedangkan Taeyeon mendengarkan dalam diam.

 

cccc

Sudah seminggu berlalu sejak kejadian itu. Sudah seminggu juga yeoja itu tidak datang ke kedai dan tidak bertemu Kyuhyun.Seohyun membenamkan diri dalam pekerjaannya, tidak membiarkan dirinya beristirahat, karena begitu dia diam sebentar saja, pikirannya akan kembali melayang ke kejadian itu.

Begitupun hari ini, dia terus menyibukan diri tanpa henti, bergelut dengan pensil, penggaris dan sebuah karton besar. Terlebih, besok Mr. Spencer akan bertemu dengannya untuk membicarakan proyek tempo hari. Kesibukannya baru berhenti saat ponselnya berbunyi.Dia menatap tulisan yang muncul di layar ponsel dan dadanya tiba-tiba terasa sesak.

Kyuhyun.

Dia memutuskan untuk tidak mengangkatnya dan membiarkannya terus berdering. Setelah beberapa lama, deringnya berhenti. Seohyun menarik napas dan baru akan kembali melanjutkan pekerjaan ketika ponselnya berdering lagi.

Kadang terjadi peperangan antara hati, otak, dan panca indera. Akhirnya jemari seohyun menekan tombol hijau, menjawab telepon itu.

“Yeoboseyo..” Suaranya terdengar dingin di telinganya sendiri.

“Hyun-ah, bisa keluar malam ini?” Kyuhyun bertanya langsung. Seohyun diam sejenak. Lagi-lagi terjadi peperangan. Hatinya berkata sangat merindukan namja itu, otaknya berkata bahwa seharusnya dia tidak menemui namja itu lagi jika dia tidak mau tersakiti, tapi mulutnya berkata ..

“Hyun-ah, kau masih disana?” Suara Kyuhyun terdengar lagi.

“Ah, ne. Aku bisa.” Jawabnya spontan.

“Bagus! Aku tunggu di kedai, ya. Bye!” Kyuhyun memutuskan sambungan telepon. Seohyun menghembuskan napas dan melempar ponselnya ke meja.

“Siapa?” Taeyeon yang ternyata sedari tadi menguping bertanya.

“Kyuhyun oppa.”

“Kau akan bertemu dengannya?”

“Iya, nanti sepulang kerja.”

Taeyeon hanya mengangguk mendengar itu. Kemudian dia mengirim pesan pada Leeteuk.

To : Teukki oppa

Oppa mianhae, janji kita malam ini batal. Aku harus menemani Sulli, sepertinya akan terjadi sesuatu dengan Seohyun nanti malam. Gwenchanha? Jinjja mianhae oppa. Saranghaeyo.

 

cccc

Ternyata apa yang ditakutkan Taeyeon memang benar-benar terjadi. Seohyun pulang ke apartemen dengan keadaan seperti mayat hidup. Taeyeon yang memang sudah menunggunya bersama Sulli menanyakan apa yang terjadi di kedai. Seohyun mulai bercerita, dia tidak menangis lagi seperti waktu itu, tapi matanya menatap kosong.

 

Flashback

Seohyun memainkan sedotan irish coffee-nya  karena tidak sanggup melihat wajah kyuhyun. Tapi tiba-tiba Kyuhyun mengangkat dagunya dan menyuruh Seohyun untuk menatapnya.

“Yaa! Hyun-ah. Bisakah kau menjodohkanku dengan Yoona?” Ucap namja itu polos.

“Ne?” Tanya Seohyun kaget.

“Iya, dekatkan aku padanya.”

“Keuntae, oppa. Yoona eonni sudah punya namjachingu.”

“Selama dia belum meninggal, aku masih bisa merebutnya dari namja itu. Kau tahu jaman sekarang orang sudah menikah-pun bisa bercerai atau selingkuh kan? Kalau hanya kekasih, itu bisa putus.” Ucap Kyuhyun bercanda. Seohyun yang mendengarnya tak habis pikir dengan namja itu.

“Ayolah, jika kau bisa menjodohkanku dengannya, aku akan mencarikanmu seorang namja yang mapan. Teman-teman dokterku kan banyak! Kau mau yang mana tinggal pilih saja, nanti aku bantu.” Kyuhyun berkata seperti seorang sales yang memperdagangkan panci anti karat kepada ibu-ibu rumah tangga.

“Hyun-ah, kenapa kau diam saja?” Tanya Kyuhyun heran melihat Seohyun terdiam didepannya. “Kau pasti sedang memikirkan akan meminta dijodohkan dengan namja yang mana, ya? Kau mau dokter anak? Dokter bedah? Dokter kecantikan?” Lanjut Kyuhyun yang benar-benar tidak bisa membaca suasana.

“Oppa, kau tidak tahu bahwa aku menyukai seseorang?” Tiba-tiba saja mulut Seohyun mengatakan kalimat itu,  Seohyun kaget sendiri.

Mwo? Nuguya? Sejak kapan? Kenapa kau tidak bilang padaku?” Tanya Kyuhyun beruntun. (Apa? Siapa?)

“Sudah sejak lama, beberapa tahun silam. Aku pikir dia punya perasaan yang sama padaku, tapi ternyata aku salah.” Ujar Seohyun lirih.

Setelah Seohyun bicara, Kyuhyun tertawa terbahak-bahak.

“Kenapa oppa tertawa?” Tanya Seohyun kebingungan.

“Hahaha… Mianhae. Aku hanya tidak percaya saja kalau kau bisa menyukai seseorang sampai seperti itu. Memendamnya sekian lama.”

“Memangnya apa salah? Aku juga cuma perempuan biasa!”

“Aku pikir kau tidak pernah memikirkan hal semacam itu. Sejak SMA, kau selalu berkutat dengan buku-buku bacaan sampai banyak yang bilang kau itu kutu buku. Termasuk aku. Hahahaha… Lalu saat kau kuliah dan sudah bekerja sekarang, aku hanya melihat beberapa namja mendekatimu, tapi sepertinya kau tidak tertarik dengan mereka. Makanya aku kaget sekali mendengar ceritamu tadi.Hahahaha….”

Seohyun merasa benar-benar bodoh sekarang, “Sudah, tidak usah menertawakanku lagi!”

“Ehm, mian. Lalu kau masih mengharapkannya sampai sekarang?”

“Entahlah, tapi yang pasti, aku sangat menyayanginya.” Ucap Seohyun jujur.

“Yaa! Kenapa masalah sepenting ini tidak pernah kau ceritakan padaku? Aku jadi merasa bukan teman yang baik.”

Seohyun tersenyum. “Bagaimana aku  bisa cerita padamu kalau namja yang aku sukai itu adalah kau, babo?” Seohyun mejawab dalam hati.(Bodoh?)

“Mengingat kalau kau menyukainya sejak lama, aku ingin tahu siapa namja itu. Kau pasti menyimpan fotonya kan? Coba aku lihat? Siapa namanya?” Kyuhyun heboh sendiri.

“Someday, you’ll know.” Ucap Seohyun singkat.

“Ah, kau tidak asik.” Kyuhyun pura-pura kesal.

End.

 

Aish, ige mwoya? Kenapa Kyuhyun oppa seperti ini? Apa dia buta dan tuli? Mana mungkin dia tidak mengetahui apa yang eonni rasakan padanya selama ini? Aish, michigatha!” Sulli menyumpah protes setelah Seohyun selesai bercerita.(Apa-apaan ini?Aku sepertinya hampir gila.)

“Hyun-ah, menurutku kau memang harus mengatakan yang sejujurnya padanya.” Taeyeon yang memang lebih tua dari kedua yeoja dihadapannya berkata bijak. “Aku rasa dia harus tau isi hatimu selama ini. Lagipula untuk apa ditutup-tutupi lagi? Kau juga sudah berkata jujur walaupun tidak tersirat, kan?” Lanjutnya.

Seohyun hanya diam menanggapi kata-kata Taeyeon.Suasana ruangan itu hening sampai akhirnya ponsel Taeyeon tiba-tiba berdering.

“Hyun-ah, Mianhae.Teuki oppa sudah menunggu. Aku pulang dulu, ya! Kau tidak apa-apa kan?” Ucap Taeyeon setelah membaca pesannya.

“Ne, gwenchanha eonni.Gomawo.”Seohyun tersenyum.

“Baiklah, aku pulang dulu. Sulli-ya, kalau ada apa-apa langsung telepon aku ya! Dan kau hyun-ah, pikirkan baik-baik perkataanku tadi.Arasseo?”

“Neeee.”Suli menjawab sambil mengantar Taeyeon ke pintu.

 

cccc

 

“Aku ingin kita memulai proyek ini bulan depan. Bagaimana?” Tanya Mr. Spencer pada Seohyun dan Hyukjae.

“Seohyun-ssi?” Hyukjae menyentuh pelan punggung tangan Seohyun yang membuat yeoja itu segera tersadar dari lamunannya.

“Ah, ne?” Tanya Seohyun sambil menatap bos-nya itu.

“Proyeknya akan di mulai bulan depan. Tidak apa-apa?”

“Lebih cepat akan lebih baik.” Jawab Seohyun menyetujui.

“Baiklah kalau begitu, bulan depan aku tunggu kedatangan kalian di Paris. Aku sekarang harus pergi. Terimakasih untuk waktunya.” Mr. Spencer menjabat tangan Seohyun dan Hyukjae sebelum dia pergi.

“Seohyun-ssi, ada apa?” Tanya Hyukhae setelah Mr. Spencer keluar dari ruangannya.

“Tidak ada apa-apa sajangnim.”

“Kau terlihat tidak senang. Kalau kau keberatan, aku bisa memintanya untuk menunda proyek ini.”

“Tidak perlu, aku benar-benar tidak apa-apa. Kita bisa pergi bulan depan.” Jawab Seohyun lalu keluar dari ruangan bos-nya dan menuju meja kerjanya.

Seohyun baru saja duduk di kursinya ketika seseorang menepuk pundaknya. Seohyun berbalik dan mendapati Yoona berdiri disana.

“Oh, Eonni, ada apa?” Tanya Seohyun.

“Aku mendapat pesan dari Kyuhyun-ssi, sepertinya dia mencarimu, dia bilang ponselmu tidak bisa dihubungi.” Ucap Yoona.

Seohyun mengeritkan keningnya kemudian berbalik untuk mencari benda kecil yang menjadi alat komunikasinya di dalam tas. Dia melihat sebuah pesan masuk.

 

From : Kyuhyun oppa

Hyungie, aku akan menghubungi Yoona, tapi aku harus punya alibi kenapa aku menghubunginya. Aku akan bilang kalau ponselmu tidak bisa dihubungi. Arasseo?

 

Seohyun merasa dihujani oleh stalagtit yang jatuh karena gempa setelah membaca pesan itu.

“Hyun-ah..” Panggil Yoona.

“Ah, iya eonni, ternyata Kyuhyun oppa menghubungiku. Tadi aku sedang di ruangan Lee sajang. Hehehe…” Seohyun berusaha tersenyum.

“Sepertinya Kyuhyun-ssi benar-benar mencarimu sampai-sampai menghubungiku. Cepat telepon dia, mungkin dia rindu padamu. Hahahaha… Baiklah, aku pergi dulu, ya! Lain kali bawa saja ponselmu jika bertemu dengan Lee sajang.” Yoona kemudian berbalik menuju mejanya kembali. Meninggalkan Seohyun yang terduduk lemas dengan hati tertancap stalagtit tadi.

cccc

 

“Sulli-ya, bulan depan aku akan ke Paris.”

“Proyek itu, ya? Eonni pergi berapa lama?” Sulli yang tadi sibuk menonton televisi, sekarang menatap kakaknya yang sedang memasak di pantry kecil mereka dengan wajah penuh tanya.

“Aku belum tahu, aku sedang memikirkannya.” Jawab Seohyun.

“Eonni sudah punya keputusan juga untuk kelanjutan hubungan eonni dengan Kyuhyun oppa?”

“Aku juga sedang memikirkannya.” Jawab Seohyun lagi.

Sulli beranjak dari duduknya dan menghampiri Seohyun.

“Aku pikir, ada baiknya jika eonni menetap disana untuk beberapa lama.”

 

To be continue 🙂

 

Gimana? Kurang gereget ya? Pairing ini sebetulnya baru aku geluti sekarang, baru aku suka sekarang-sekarang juga, jadi maaf ya kalau chemistry mereka belum terlalu dalam aku gali hehehe 😀 Silahkan tinggalkan komentar kalian. Sampai ketemu di chapter berikutnya. Kamsahamnida 🙂


75 thoughts on “[Freelance] I Never Told You [chap. 1]

  1. itu kyu bnrn suka ma yoong,..?
    kok kyu g peka ma prasaan seo sich,,,
    jd gregetan,
    udah seo smntr tnggl di paris aja,biar kyu ngrasa kehlngn,,,
    nice ff thor,
    ditunggu lnjtnya…
    ;D

    Like

  2. aaaa poor seo 😦 kasian seo ihh
    ffnya keren, aku suka gaya bahasanya. ringan, mudah dipahami heuheu XD
    aah ga bisa nunggu lebih lama lagi, update soon ya 🙂
    kyuhyun-ah, lebih peka-lah terhadap perasaan seo X)
    seohyun-ah, tabah yaa u,u

    Like

  3. dasar kyu oppa yah,,, kok ngga sadar kalo seo itu suka sama kamu…
    nga peka deh..
    masa kyu oppa sama yoona sih? sama seo aja..
    ditunggu lanjutannya

    Like

  4. Kasian seo 😥
    Kyuhyun jahat banget sih visa ampe ga peka ama perasaan seo 😦
    Kalo gitu mah seo ke Paris aja cari co terus balik lagi biar si kyu cemburu
    *biar ngerasain tuh si kyu.
    Lanjutannya jangan2 lama2 ya thor 🙂

    Like

  5. Kyu ga peka banget, lagian tega deh, masa mau rebut yoona. Jelas2 yoona kan pny pacar. Seokyu bersatu yaaaa hahaha

    Lanjuuuut 🙂

    Like

  6. Aahhh sedih bacanyaa..
    Kasiannya seo’nya.. Gak tega jadinya…
    Seo’nya ke prancis aja deh..
    Biar kyu’nya kapok ditinggalin..
    Lanjutkan chigu!! Tapi jangan lama2 yyaaa.. Gak sabr nungguin :d

    Like

  7. ihh kyuhyun oppa ga peka banget si sama persaan seohyun eonnie?! katanya sahabatan tapi masa ga ngerti maksud ucapan seohyun eonnie si, mending seohyun eonnie tinggal beberapa lama di paris untuk nenangin hatinya sekalian biar kyuhyun oppa nyadar kalau seohyun eonnie itu berharga
    lanjut ya chingu

    Like

  8. Bagus chingu ffnya
    Menarik
    Bikin nyesek, kasian seo
    Kyu ngga peka banget sih-_- malah nyari yoona
    Usulan sulli bener juga itu, sulli,taeng bantuin seo!

    Like

  9. kyu gak peka bgt… T.T
    seo yg tabah ya… tp kaya’nya yoona gak ada perasaan ama kyu… mga” iya
    emm… bener tuh kata sulli… seo menetap sementara aja d paris… biar kyu bisa meresapi perasaannya… nyesel, nyesel deh kyu…
    update soon chingu ^^

    Like

  10. kyuppa dong dong euy…
    masa’ jelas-jelas ada yang didepan mata ngeliriknya ke yang lain….
    thor… buat yoong gak suka sama kyuppa yah…. itu yoong pacaran terus aja deh sama namjachingunya…
    seonni mau pergi?
    bimbang…
    akhh… lanjut aja deh… fighting!

    Like

  11. wah poor seo,,rata2 ditiap ff yg pairingnya ini pasangan biasanya seo nya yg jatuh cinta duluan,,,jangan sampe deh akhir ceritanya berujung penyesalan lagi…huhuhu,,,

    Like

  12. aihhhh kyu itu gimana sih masa ga sadar seo suka sama kyu ._.
    kyu sama yoona? NEVER!!!! kkk~ smoga ada hae oppa yg jd namjachingu yoona ^^
    seo tinggalin aja kyu nanti kyu sadar kalau dia kesepian ga ada seo
    ditunggu kelanjutannya eonni/chingu kkk~ ^^

    Like

  13. hiks T^T
    Sedih . Kyuppa enak bgt ngomong gitu ddpan seo unnie 😦
    Lanjut thor 🙂 Jgn lama” Yah

    Like

  14. bagus kok chingu. aku terharu bacanya bwahaha….kasihan seo eonnie, kyu kok gak sadar” sih klau seo eonnie suka sama dia,,,,aishh jdi gregetan bacanya…lanjut eonnie jngan lama” ya

    Like

  15. kurang gereget emang bener eon. tp ya menarik sih ceritanya.
    aku jd bingung gr2 ada translateannya -_-
    gomawo. fighting. lanjutin

    Like

  16. aduuuhh ceritany menyayat hati dan mnguras kantong(?) 😦
    Seo prg aja ke Paris tinggalin si Kyu, biar nyahok tuh Kyupil. Yoongie cuekin+jutekin aja yah itu si Kyupil
    baby Sulli and Taeng appa bantuin Seonnie yah^^

    Like

  17. eonnie bagus banget sampe aku nangis… mudah mudahan seo dapet ganti nya kyu ya di paris nanti hehehe terlalu menjiwai…

    Like

  18. Ihhh… kyu oppa nyebelin, ga peka bngt sih jdi cwo.
    Bt seo eonni mending cari yg lain aja, dri pada trs makan ati. (Hemm… knp jadi heboh sendiri yah.) 😀
    lanjuttt… eonni, klo udh jadi lngsung d’post jng kelamaan.

    Like

  19. kasian seonnienya.. cintanya bertepuk sebelah tangan gtu..
    eonnie, jan ngungkapin prasaan dlu ke kyuppa.
    seonnie ke paris dlu aja netep dsni.. biar kyuppa merasa kehilangan seonnie.
    lanjut..

    Like

  20. Wahhh kasian seo ;_____;
    Itu beneran kyu suka sama yoona?
    Kok bisa sih dia jatuh cinta sama orang yang baru pertama kali bertemu?
    Sedangkan seo? ……dia kan udah lama kenal sama kyu…. Apakah kyu sama sekali tidak pernah melirik seo? T_________T
    Ah kan kasian seo nya-______-
    Ayo lanjut~

    Like

  21. Yak dasar Kyuhyun gk pekak.
    Setuju Seobb netap diparis.
    Eh ini ff Seokyu pertama km bearti yah? At ff ini pairingnya Kyuna at Kyu2 yg lain…keke…
    Baca kata2 km kayak msh ragu.hihi…
    Suka ne crtnya rapi gk bertele2 lanjut kehy….?

    Like

  22. Kyu blm nyadar2 klo seo itu suka sm kyu, kasian seo.. Smg next part kyu tau klo seo suka sm kyu. Next part ditggu, mksh.. #mian

    Like

  23. Kyu gak peka ya, yakin Seo batin nya tersiksa deh~
    Kelanjutannya ditunggu, semoga Kyu cepet sadar deh ^^ fighting ^^

    Like

  24. Hemm…
    Kcian bngt seo ny,, tekanan batin klo gtu nma ny..
    Kyu ny babo deh,, msa gak ngerti” sih sma seo pdhl kn brtman dc lma…ckck

    mungkin nto cma alsan kyu aj blng suka ma yoonie buat seo cmbru gtu… ^^ #reader sok tao..he

    Like

  25. Seriusly aku nyesek sendiri bacanya 🙂
    it’s very nice fanfic 🙂
    fellnya keberasa banget, bener” ngebayangin kalo jadi seo.
    Daebak deh authornya, ditunggu part 2’a. Update soon please 🙂

    Like

  26. Dasar kyu babo! #pletakkk#
    Masa udah lama bgt temenan, gak nyadar kalo seo suka?!
    Aku ikutan sakit hati waktu kyu bilang suka yoona.
    Aduh, seo mau ke paris lagi. Kayaknya seokyu bakalan susah nih.
    Padahal aku nunggu ff seokyu, malah dibuat miris di ff ini. Hiks! Lanjutkan! #ala SBY#

    Like

  27. aduh sampai nyesek banget bacanya ;(
    kasian seohyun unnie… gimana sih appa kau tidak peka sekali. hadeuuuuuh…
    chingu, alur ceritanya bagus banget mana kata”nya rapih hehehehe.. kayanya bakal jdi salah satu fav penulis ff aku. wkwkkwkwk
    DAEBAK!!! FIGHTING ya buat lanjutin….

    Like

  28. aaaa seo eonni 😦
    nyesek banget harus mendem perasaan apalagi ternyata org itu deket bget apa kita dan ternyata dia suka sama temen kita:(
    itu beneran ya kyu suka sama yoong ??? 😦
    lanjut thor .. Jebal !! 🙂

    Like

  29. wah3x payah kyupany nie…..
    Kciant seoma…. Thor tmbhin sehun atw minho oppa dunk untk bwt kyupa cemburu…..
    Like that… Kyupa harus dibuat sakit hati dulu biar sato sama dgn seoma…..
    Fighting …….

    Like

  30. kasihan seohyun umma,Ya! kyuhyun appa kau tidak peka sekali-.- yoong ahjumma(?) udh punya pacar woy,appa-.- Lanjut chingu

    Like

  31. Dongkol (?) banged nih sama Kyu Oppa… seperhatiannya itu Seo Unni tapi gak diliat sama sekali
    setuju banged kalo Seo Unni ke Paris buat nenangin diri…

    Like

  32. Suka sama ff eonni ini tuh bahasanya asiiiik.!
    Suka pake banget!
    Penasaraaan 😀
    Diselipin taeteuk jugaaa {}

    Like

Leave a comment