[Freelance] Show Me Your Love


Judul : TaeTeuk Story [Show Me Your Love]

Cast : Taeyeon, Leeteuk & Sungmin

Genre : Romance

Author : brigitta leslie.

Hi, hi. I come with TaeTeuk Story this time hihi xD

Hope you guys enjoy with this short story… Or long? Hehehe. Kalo kepanjangan maaf ya, aku ga pernah bisa bikin yang pendek-pendek >< Maaf juga kalo ceritanya jelek & ga sesuai harapan kalian.

Anyway.. Happy Reading!

               “Siapa yang mengijinkanmu untuk pergi?” tanya Leeteuk saat melihat istrinya, Taeyeon, yang baru saja melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah mereka.

“A… Aku… Em.. Aku hanya pergi sebentar untuk–”

“DIAM!!!!!!!!” bentak Leeteuk dengan suara yang sangat keras. Membuat Taeyeon memejamkan matanya dengan kuat. Dengan kasar Leeteuk berdiri dari sofa yang sedang ia duduki dan berjalan mendekati Taeyeon.

“Oppa…” ucap Taeyeon lirih. Jantungnya berdegup tidak karuan. Ia takut. Sangat takut.

“Berulangan kali kukatakan untuk tidak pergi keluar dari rumah TANPA IZIN DARIKU!!!!” teriaknya tepat didepan wajah Taeyeon.

“Maafkan aku, oppa. Aku–“

“DIAM DAN KEMBALI KE DALAM KAMARMU SEKARANG JUGA!!” potong Leeteuk dengan membentak Taeyeon, lagi. Dengan cepat Taeyeon berlari menuju kamarnya, dengan air mata yang sudah menghiasi wajah cantiknya.

***

 

Taeyeon menopang dagunya dengan tangan kanannya. Memandang langit yang malam ini tidak dihiasi oleh bintang. Ia menghembuskan napasnya pelan. Tersirat sebuah nada yang menggambarkan bahwa ia sangat tersiksa dari hembusan napasnya. Tanpa ia sadari air mata sudah membanjiri pipinya untuk yang kesekian kalinya sejak ia memutuskan untuk hidup bersama Leeteuk.

 

Flashback.

Taeyeon menatap pantulan tubuhnya yang berbalut gaun putih, dengan beberapa permata sebagai hiasannya. Bagian depan gaun tersebut tidak panjang, seperti gaun-gaun pernikahan umumnya. Bagian depannya dibuat pendek, 10cm diatas lutut, memperlihatkan kaki jenjangnya. Kakinya dihiasi oleh high heels berwarna silver dengan tinggi 12cm agar tubuh mungilnya tidak terlihat terlalu kecil saat berdiri disamping Leeteuk nanti.

 

                “Taeyeon-ah.. Sudah saatnya.” panggil Ibu Taeyeon. Taeyeon mengangguk dan sekali lagi menatap pantulan dirinya lalu berjalan keluar, mengikuti eomma-nya dari belakang.

                “Wah, adik kecilku ini sebentar lagi sudah tidak tinggal serumah denganku.” ucap Yesung setengah merajuk. Taeyeon tertawa lalu menatap kakaknya dengan serius.

                “Sudah saatnya kau mencari pasangan untuk dirimu, tahu!”

                “Gampang. Kau tidak tahu ya banyak gadis-gadis yang setiap harinya mendatangiku dan menyatakan perasaan mereka padaku?” tanya Yesung dengan percaya dirinya yang sangat tinggi. Taeyeon memutar bola matanya. Ia tahu benar kalau kakaknya yang memang sangat tampan ini selalu dikelilingi oleh gadis-gadis cantik. Tapi entah kenapa, ia tidak pernah terlihat berjalan bersama seorangpun dari gadis-gadis yang selalu mengelilinginya itu.

                “Aku tahu. Sangat tahu malah. Tapi kau tidak pernah terlihat berjalan bersama seorang dari mereka. Apa jangan-jangan kau…” Taeyeon menggoda Yesung.

                “HEH!” omel Yesung lalu menepuk kepala Taeyeon singkat, menyebabkan adik semata wayangnya itu tertawa terbahak-bahak.

                “Ayo cepat, Leeteuk sudah menunggu diluar sana.” Taeyeon mengangguk lalu melingkarkan tangannya pada tangan Yesung.

                                                                                                ***

 

Sudah 2 hari berlalu sejak pernikahan mereka. Dan hari ini Taeyeon berniat untuk mengunjungi temannya yang sedang dirawat di rumah sakit, Kwon Yuri. Taeyeon menatap jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 3. Tiba-tiba ponselnya bordering.

 

                “Halo? Kau sudah sampai dimana, Sungmin-ah?” sapa Taeyeon.

                “Taeyeon-ah! Aku sudah di depan rumahmu. Cepat keluar.”

                “Baiklah.”

 

 

Setelah menghabiskan waktu selama 3 jam untuk menjenguk Yuri, Taeyeon diantar pulang oleh Sungmin, temannya dan juga teman Yuri.

 

                “Sungmin-ah, terima kasih tumpangannya!” ucap Taeyeon setelah ia keluar dari mobil. Sungmin tersenyum manis –senyuman andalannya yang bisa membuat semua wanita bertekuk lutut kecuali Taeyeon tentunya–.

                “Sama-sama Taeyeonnie. Jaga dirimu, oke? See you!” pamit Sungmin lalu menjalankan mobilnya.

 

Taeyeon masuk ke dalam rumah, tanpa menyadari bahwa seseorang tengah memperhatikannya dari jauh, dari dalam mobil dengan tatapan cemburu sekaligus marah.

                                                                                                ***

 

Leeteuk bangun dari tidurnya dan menatap Taeyeon yang masih terlelap disampingnya dengan tatapan sinis. Kemudian ia tersenyum licik dan bangun dari tidurnya menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi dan mempersiapkan dirinya untuk pergi ke kantor, ia keluar dari kamar dan mendapati Taeyeon sedang menyiapkan sarapan untuknya.

 

                “Selamat pagi yeobo, ini sudah kubuatkan sarapan untukmu.” sapa Taeyeon sambil mengecup kilat pipi Leeteuk.

                “Hm.” jawab Leeteuk singkat lalu meninggalkan Taeyeon yang menatapnya bingung.

                “Kau kenapa?” tanya Taeyeon.

                “Kenapa apa?” tanya Leeteuk balik. Taeyeon menaikkan alis kanannya.

                “Kenapa sikapmu tiba-tiba berubah, oppa? Apa aku sudah melakukan kesalahan?”

                “Ya. Dan karena kesalahanmu itu, kau tidak boleh keluar rumah sampai waktu yang aku tentukan.” jawab Leeteuk enteng. Taeyeon membesarkan matanya kaget.

                “A-apa? Memangnya apa yang aku lakukan?”

                “Kau tidak perlu tahu. Aku sudah terlambat, aku harus pergi sekarang. Dan jangan coba-coba untuk pergi.”

                “Oppa…” panggil Taeyeon namun tidak digubris oleh Leeteuk.

 

Taeyeon mengusap pipinya yang sudah basah oleh air mata. Hari ini ia memutuskan untuk pergi keluar dan menemui teman-temannya karena larangan dari Leeteuk membuatnya tidak bisa pergi kemana-mana selama hampir 2 bulan dan teman-temannya mengira bahwa ia sudah melupakan mereka. Taeyeon memutuskan untuk tidak meminta izin kepada Leeteuk karena sudah berkali-kali ia meminta izin tapi jawaban Leeteuk selalu saja sama, yaitu tidak. Tapi saat ia pulang ke rumah ternyata Leeteuk sudah berada di rumah dan yang terjadi adalah ia dimarahi habis-habisan oleh Leeteuk.

 

“Kau berubah…” ucap Taeyeon lirih dan sambil terisak.

 

Taeyeon memejamkan matanya, masih dengan posisi yang sama –menopang dagunya dengan tangan kanannya– sambil mengingat-ingat Leeteuk-nya yang dulu. Ia sendiri tidak tahu kenapa Leeteuk bisa tiba-tiba berubah seperti ini. Seingatnya dulu Leeteuk tidak pernah memarahinya, apalagi membentaknya seperti yang ia lakukan tadi. Taeyeon kembali terisak tanpa menyadari bahwa seseorang sudah berdiri di belakangnya.

 

“Kenapa? Kau menangis karena tidak kuizinkan bertemu dengan pria itu?” tanya Leeteuk sinis. Taeyeon menghentikan tangisnya dan buru-buru menghapus air matanya. Lalu ia membalikkan tubuhnya.

“Pria? Pria yang mana? Siapa?” tanya Taeyeon bingung. Leeteuk tersenyum sinis.

“Jangan pura-pura tidak tahu, Taeyeon-ah.” jawab Leeteuk lalu pergi merebahkan dirinya di atas ranjang, meninggalkan Taeyeon yang kebingungan.

***

 

Pagi-pagi Taeyeon terbangun dari tidurnya dan mendapati Leeteuk sudah tidak ada di sebelahnya. Ia mengambil ponselnya yang ia letakkan diatas meja riasnya dan mengirim pesan singkat kepada Leeteuk.

 

To : Leeteuk (382.3949.242)

Oppa, hari ini aku ingin pergi jalan-jalan ke pusat perbelanjaan. Bolehkah?

 

Tidak lama kemudian Taeyeon menerima balasan dari Leeteuk.

 

From : Leeteuk (382.3949.242)

Dengan siapa?

 

Taeyeon mendengus membaca balasan dari Leeteuk. Kemudian mulai membalas lagi.

 

To : Leeteuk (382.3949.242)

Hanya sendiri. Boleh kan oppa?

 

Taeyeon menunggu balasan dari Leeteuk tapi 10 menit telah berlalu dan sama sekali tidak ada pesan singkat yang masuk dari Leeteuk. Akhirnya Taeyeon memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Selesai mandi, Taeyeon mengecek ponselnya kembali dan ternyata sudah ada balasan pesan singkat dari Leeteuk.

 

From : Leeteuk (382.3949.242)

Baiklah. Jangan pulang malam-malam.

 

Taeyeon melompat kegirangan saat mendapat balasan setuju dari Leeteuk. Secepat kilat Taeyeon mengganti bajunya dan pergi ke pusat perbelanjaan menggunakan mobil sport milik Leeteuk –yang juga berarti miliknya–.

***

 

Taeyeon menatap orang-orang yang sedaritadi melihatnya dengan tatapan garang. Bagaimana tidak, tubuhnya yang mungil terus-terusan dipandangi oleh orang-orang disekitarnya sejak ia sampai di pusat perbelanjaan itu. Sudah 2 kali Taeyeon bolak-balik pergi ke dalam toilet untuk melihat apa yang salah pada dirinya tapi nihil. Ia hanya menggunakan tanktop berwarna hitam dan dilapisi cardigan berwarna pink dari luar serta celana panjang bermodel hi-waist berwarna jeans sebagai bawahannya. Dandanannya juga tidak menor seperti tante-tante yang akan arisan. Akhirnya Taeyeon menghentak-hentakkan kakinya kesal masuk ke dalam café tanpa memperdulikan tatapan bingung orang-orang disekitarnya lagi.

 

Ice Coffee Latte satu.” pinta Taeyeon pada pelayan yang berdiri dihadapannya.

“Ini pesanan anda.” ucap pelayan itu sembari memberikan satu gelas berukuran medium berisi pesanan Taeyeon beserta sedotan dan tissue.

 

Taeyeon tersenyum kecil kemudian berjalan mencari tempat yang masih kosong. Setelah mendapat tempat yang masih kosong, Taeyeon menjatuhkan dirinya diatas kursi yang empuk itu. Ia melirik jam tangan miliknya. ‘Masih pukul 5. Masih ada waktu untuk bersantai-santai disini.’ pikir Taeyeon dalam hati. Lalu ia mengangkat kepalanya, menatap kantong-kantong belanjaannya.

 

“Ya tuhan banyak sekali belanjaanku!” pekik Taeyeon saat mendapati lebih dari 10 kantong di depan matanya.

 

Saat sedang melihat-lihat apa saja yang sudah ia beli, bel café –yang menandakan ada pengunjung datang– berbunyi. Taeyeon mengalihkan tatapannya dari kantong-kantong belanjaannya dan mendapati seseorang yang sangat ia kenal sedang berjalan menuju kasir bersama seorang gadis yang sepertinya seumuran dengan dirinya.

***

 

Taeyeon masih terus memperhatikan kedua pasangan itu yang duduk tidak jauh dari tempatnya duduk dengan posisi pria itu membelakangi Taeyeon. Sesekali terlihat gadis itu tersenyum dan tertawa saat berbicara dengan pria itu. Tiba-tiba gadis itu memajukan tubuhnya mendekati tubuh pria itu dan membersihkan sudut bibir pria itu dengan tissue. Mata Taeyeon melebar, buru-buru ia menghampiri tempat kedua pasangan itu duduk.

 

“Hai.” sapanya datar. Gadis tersebut menghentikan aksinya yang sedang membersihkan bibir pria itu dan menatap Taeyeon bingung, sedangkan pria itu, mulut dan juga matanya terbuka lebar melihat Taeyeon berdiri di hadapannya.

“Kau siapa?” tanya gadis yang tidak Taeyeon kenal dengan alis kanan yang terangkat sebelah.

“Aku? Tanyakan saja pada dia. Oh ya, aku pulang dulu. Sampai jumpa!” pamit Taeyeon lalu berlari meninggalkan kedua pasangan itu.

***

 

Taeyeon menghentikan langkahnya saat ia mendapati tas dan kantong belanjaannya tidak ada ditangannya. Sejenak ia berhenti dan berpikir.

 

“Ah? Apakah aku harus kembali ke café tadi? Tidak, tidak. Bisa-bisa aku ditertawakan. Lebih baik…” Taeyeon menggantungnya kalimatnya dan meraba-raba saku celananya.

“AHA!” pekiknya saat tangannya  mendapatkan sesuatu di dalam kantong celananya, kunci mobil. Buru-buru Taeyeon melangkahkan kakinya menuju parkiran lalu menjalankan mobil sport berwarna merah itu dengan kecepatan tinggi.

“Kau jahat…” ucap Taeyeon disela-sela isakannya yang tumpah saat ia mulai menjalankan mobilnya. “Ish, aku membencimu!!!!!” teriak Taeyeon kesal, sambil memukul setir mobilnya.

 

Setelah 15 menit berkutat dengan mobil sportnya, menyelinap sana sini karena jalanan Seoul yang tidak pernah sepi, akhirnya Taeyeon sampai dirumahnya. Dilihatnya mobil Leeteuk belum ada. Ia menghentak-hentakkan kakinya dengan kesal, lagi.

***

 

Taeyeon merasa seseorang tengah mengelus-elus pipinya. Dengan malas Taeyeon membuka matanya yang terasa sangat berat. Samar-samar ia melihat wajah Leeteuk yang tersenyum miris tepat dihadapannya. Taeyeon kembali menutup matanya dan membalikkan badannya membelakangi Leeteuk.

 

“Taeyeon-ah..” panggil Leeteuk dengan suara kecil, terdengar seperti bisikkan. Taeyeon diam, tidak menghiraukannya.

“Taeyeon aku tahu aku salah. Aku… Aku minta maaf.”

 

Taeyeon tetap mendiamkan Leeteuk hingga akhirnya Leeteuk memutuskan untuk tidur dan berharap Taeyeon sudah mau berbicara dengannya esok pagi. Taeyeon membuka matanya saat mendengar dengkuran halus dari Leeteuk. Taeyeon tersenyum kecil, disusul oleh air matanya yang menetes lagi mengingat kejadian tadi.

 

Saranghaeyo…” ucapnya lirih lalu menempelkan bibirnya pada bibir Leeteuk, lama.

***

 

“Taeyeon? Taeyeon! Taeyeon kau dimana?” teriak Leeteuk dari dalam rumah. Taeyeon memutar kedua bola matanya, tidak berniat untuk berbicara pada Leeteuk. Ia terus menyapu halaman  rumahnya yang sudah sangat berdebu dan penuh dengan daun-daun kering.

“TAE–“ Leeteuk menghentinkan teriakannya saat mendapati Taeyeon tengah menyapu halaman belakang rumah mereka. “Taeyeon-ah!” ucap Leeteuk lirih lalu memeluk Taeyeon dari belakang, membuat Taeyeon tidak bisa bergerak dan melanjutkan pekerjannya.

“Ish, lepaskan!” pekik Taeyeon sambil meronta-ronta kecil. Berusaha melepaskan pelukan Leeteuk.

“Biarkan seperti ini, sebentar saja.” ucap Leeteuk sambil mengeratkan pelukannya. Ia menyandarkan dagunya diatas pundak Taeyeon.

“Tch. Kau pikir aku akan kabur hanya karena kejadian kemarin?” cibir Taeyeon.

“Mungkin saja.”

“Aku bukan anak kecil.”

“Sifatmu seperti anak kecil.”

“Terserah apa katamu.”

“Maafkan aku.” pinta Leeteuk serius. Ia mengangkat kepalanya dan membalikkan tubuh Taeyeon menghadapnya.

“…”

“Aku tahu aku salah. Kemarin itu aku hanya–“

“Hanya pergi berkencan dengan partner kerjamu. Iya kan?” tanya Taeyeon memotong perkataan Leeteuk.

“Taeyeon!” tegur Leeteuk tidak senang.

“Apa? Aku benar kan?”

“Aku.. Aku benar-benar tidak tahu saat dia akan membersihkan sudut bibirku.”

“Lalu kenapa kau hanya diam saja saat diperlakukan seperti itu?”

“Aku sudah akan menahan tangannya kalau saja kau tidak datang dan menyapa kami dengan sapaan lembutmu itu.” sindir Leeteuk yang membuat Taeyeon menggembungkan kedua pipinya. “Aku minta maaf.” lanjut Leeteuk sambil mengecup kilat bibir mungil milik Taeyeon.

“Kau tahu, gara-gara kau belanjaanku tertinggal disana!”

“Siapa bilang? Bahkan baju yang kau beli kemarin sudah kupakai.” balas Leeteuk polos. Taeyeon membulatkan matanya dan memperhatikan baju yang Leeteuk pakai.

“Memangnya aku pernah membeli baju ini ya?” tanya Taeyeon bingung. Leeteuk mengetuk kepala Taeyeon dengan tangannya.

“Siapa yang menyuruhmu belanja sebanyak itu huh?” tanya Leeteuk sinis. Taeyeon hanya tertawa memamerkan deretan gigi putihnya.

Oppa, apa alasanmu melarangku untuk keluar dari rumah?” tanya Taeyeon tiba-tiba, membuat raut wajah Leeteuk terlihat bersalah.

“Aku… Aku takut pria itu akan mengambilmu dari… Dariku.” jawab Leeteuk lalu ia menundukkan kepalanya.

“Pria itu? Siapa sih? Dari dulu kau hanya mengatakan ‘pria itu’. Aku bahkan tidak tahu siapa dia.”

“Pria yang sewaktu itu mengantarmu pulang, Taeyeon-ah.”

“OH! JADI KAU DIAM-DIAM MEMATAIKU YA?!” Leeteuk menutup kedua telinganya saat mendengar lengkingan keras dari Taeyeon.

“Aku melihatnya mengantarmu pulang waktu itu!” tegas Leeteuk, masih dengan kedua tangan menutup telinganya.

Oppa..”

“Hm?”

“Kau jealous?”

“Ah? Ani! Tidak!!” elak Leeteuk yang membuat Taeyeon tertawa terpingkal-pingkal.

“Dasar pencemburu!” teriak Taeyeon lalu berlari meninggalkan Leeteuk yang ikut berlari mengejarnya.


38 thoughts on “[Freelance] Show Me Your Love

  1. Hwahwahwahwahwa, fic-nya bagus. Suka fic-nya, ceritanya ringan, dan penuturannya juga enak, nggak terlalu berbelit-belit. Bikin fic TaeTeuk lagi yah. Fighting…

    Like

  2. Wah… ternyata cuma dia cemburu.. Cemburunya terlalu berlebihan.. Ckckck kasihan banget si Taeyeon. Leeteuk kayak cewek ya, soalnya nggak pake logis tapi pake perasaan. hahaha. FF-nya enak dibaca deh. Diitunggu FF TaeTeuk selanjutnyaaa xD

    Like

  3. Waaaah penasaran kapan nih lanjutannya..
    Bakalan ada cast tiffany kah??soalnya kan taeng ma fany soulmate kekek

    Like

  4. Waah.. Akhirnya ada ff taeteuk juga setelah nunggu lama. Hihi
    Ceritanya bagus kok. Jealous2an gitu kkk~ sayang aku baca nya kepotong2 😦 Tp tetep feel nya dpt…
    Keep writing ya thor aka eonn (authornya cewek kan?)
    Buat taeteuk yang banyak 😀

    Like

  5. Uwaa! Bagus banget chingu… saya suka saya suka * gaya mei-mei upin ipin*
    Buat lagi dong chingu taeteuknya…
    soalnya, setelah leeteuk oppa ikutan wgm, ff taeteuk jadi dikit >.< *ngomong apa seh?*

    Like

  6. whoa ffnya bagus chingu! buat lagi dong!
    hehehe
    oiya, saya promosi nih, dicari author baru untuk taeteukfanfic.wordpress.com
    Bisa dibaca syaratnya di blog tsb. GOMAWO!!

    Like

  7. bagus
    tapi disini teukppa cemburuan banget ya
    aku kirain yang dicafe itu untuk mbales tae eonni
    ternyata ega to
    btw cewenya siapa ya?

    hwaiting another ff

    Like

  8. Wahhh jarang2 nih ada FF TaeTeuk.. Hehehe.. Duhhh Taeng kesian deh 😦 Leeteuk berlebihan banget deh.. Hrsnya tanya dulu dong yg bener sm Taeyeon.. Masa cemburunya kayak anak SMP pacaran begitu sih (‾⌣‾”٥)
    Taeyeon jg udah nangis2 gitu hebat amat yahh maafinnya cepet begitu.. Kkk..
    Ini masi gantung jg thor ceritanya.. Apakah ada lanjutannya? 🙂

    Like

  9. huuaaa teuk hyung yg jeles sm ky taeng yg jg jeles..

    dua”ny jeles wkwkwkwkwww..

    nice chingu, ditunggu ff lainny..

    Like

  10. ya ampun aku udah lama gak baca ff taeteuk :”
    miss this couple XD
    kasian taeng.sangkain bakal sad ending,eh ternyata enggak hehe

    Like

  11. critany bagus chingu…. ^_^

    tp knapa dr td q ktemuny ma TaeTeuk mlu eah,..???
    yg TaeWook da gx…????

    Like

  12. Kaget banget thor baca bagian depannya.. Aku kira ngapain -_- tapi FFnya DAEBAK kok.. Aku suka, ringan tapi nyesek #lupakan

    Like

  13. whooaaa, TaeTeuk couple!!! *_*
    author chingu, FF mu ga kpanjangan kq..tenang aja 😉

    bikin lg, ya FF TaeTeuknya..hihihi..
    #sindrom wamilnya Leeteuk oppa

    smgt brkarya, author chingmu! ^^9

    Like

Leave a comment