[Freelance] We Forever


We Forever

Author: Cho Soohyun / Liea Ekka

Cast   :

  • Seojoohyun
  • Cho Kyuhyun
  • SM Town

Genre : Romance  =>  Sad

@@@@

Ruang meeting sangatlah dingin, tapi keringat dinginku masih saja terus bercucuran, begitu juga dengan Kyuhyun oppa yang sedang menggenggam tanganku saat ini. Apalagi saat aku melihat semua oppadeul dan eonnideul Super Generation yang memandangku dan Kyuhyun oppa dengan heran.

“Mian, karena aku telah mengganggu schedule kalian saat ini! Tapi ada suatu hal yang sangatlah penting yang akan diutarakan oleh Kyuhyun dan Seohyun! Seohyun, Kyuhyun!” Lee Soo Man ahjussi pun mempersilahkanku dan Kyuhyun oppa dengan raut wajah sedih.

“Oppa! Apakah oppa yakin?” tanyaku ragu.

“Ne Hyunnie-ah, kamu tenang saja! Bukankah aku adalah pemimpin bagimu!” jawab Kyu oppa yakin. Aku pun pasrah dan membiarkan Kyu oppa untuk berbicara pada semuanya. Ku lihat Kyu oppa menarik nafasnya dan menghembuskannya lagi dengan perlahan sebelum berbicara.

“Semuanya, mianhae! Ada suatu hal yang ingin aku beritahukan kepada kalian, dan aku harap kalian tak keberatan atas keputusan kami berdua!” ucap Kyu oppa perlahan. “Semuanya! Aku dan Seohyun sudah memutuskan untuk keluar dari SM Town!” lanjutnya lagi sedikit berat.

“Apa yang kau katakan Kyu?” tanya Leeteuk oppa langsung.

“Apa kalian sedang bercanda?” tanya Siwon oppa juga.

“Itu tidak benarkan Seobaby, pasti kalian hanya bercanda! Iya kan?” ucap Yoona eonni menghampiriku.

“Tapi mianhae eonni, aku dan Kyuhyun oppa benar-benar harus keluar dari SM Town, kami berdua ada urusan yang sangat penting dan harus…”

“Sebegitu pentingnya kah hingga kalian berdua memutuskan untuk keluar dari SM Town?” marah Yuri eonni.

“Itu alasan yang tidak masuk akal Seo, Kyu!” bantah Hae oppa. “Andai saja Heechul hyung ada di sini sekarang, pasti dia akan marah sekali! Tapi sayangnya dia sedang WAMIL sekarang!” tambahnya.

“Bagaimanapun usaha eonni dan oppa untuk melarang kami, kami tetap akan keluar meninggalkan SM Town! Keputusan kami sudah tidak bisa diubah lagi! Mianhae eonni, oppa!” ucapku lirih.

“Seohyun, jika kamu ada masalah, bicarakanlah pada kami semuanya, mungkin saja kami bisa membantumu! Jadi kalian tak perlu keluar dari sini!” ujar Sooyoung eonni meyakinkanku, yang lainnya pun ikut mengangguk setuju.

“Aku tak akan membiarkan kalian keluar dari SM Town!” teriak Sungmin oppa dan Sunny eonni bebarengan.

“Kita juga!” ucap semuanya.

“Lee ahjussi, tolong bujuk Seohyun dan Kyuhyun oppa agar tidak keluar dari sini!” pinta Taeyeon eonni yang menangis keras sambil menarik-narik baju Lee ahjussi layaknya anak kecil. Sedih sebenarnya untuk meninggalkan ini semua, tapi aku tak mau merubah keputusanku lagi. Entah kenapa aku berpikir bahwa aku harus keluar dari SM Town ini, padahal semua di sini sudah seperti keluargaku sendiri. Ku tahan air mataku yang terus memberontak ingin keluar dari kedua bola mata ini.

“Aku tak bisa, ini sudah keputusan mereka berdua, jadi aku tak bisa memaksanya!” jawab Lee ahjussi pasrah.

“Mianhae! Tapi kami harus pergi sekarang!” ucap Kyuhyun oppa yang membuat semuanya kebingungan.

“Apa kalian benar-benar gak ada niat untuk merubah keputusan kalian?” tanya Fanny eonni sambil menyeka air matanya.

“Pikirkanlah dulu baik-baik Seohyun, Kyuhyun! Kalian tahu sendirikan, kita semua sangat menyayangi kalian, kalian sudah seperti keluarga bagi kami semua!” ujar Wookie oppa. Aku sudah tidak tahan lagi, perlahan-lahan air mataku pun mengalir dengan lembut di kedua pipiku. Dengan cepat eonnideul memelukku erat. Begitu juga dengan Kyuhyun oppa yang kini sedang terdiam dalam pelukan oppadeul.

“Eonni, mianhae! Joengmal mianhae! Aku harus pergi!” tangisku.

“Tapi jelaskan pada kami Seo, apa yang menyebabkanmu ingin keluar meninggalkan kita?” tanya eomma atau Hyoyeon eonni.

“Aku sendiri juga tidak tahu eonni. Seakan-akan ada sebuah dorongan yang mengharuskanku untuk keluar dari SM Town!” jawabku.

“Aku masih bingung dengan maksudmu Seo!” ucap Sicca eonni mengelus punggungku lembut.

“Aku juga tidak tahu eonni, tapi aku harus melakukannya!”

“Jika memang keputusanmu tidak bisa dirubah lagi, kami bisa apa Seo! Kau lah yang lebih tahu apa yang terbaik untukmu! Eonni harap, pilihanmu ini tak membuatmu menyesalinya!” nasihat Tae eonni bijak. Aku pun kembali dalam genggaman Kyu oppa.

“Seohyun, Kyuhyun! Jangan lupakan kita ya!” pinta Shindong oppa yang ku lihat sedang berusaha menahan air matanya, padahal oppadeul dan eonnideul yang lain sudah menangis tak karuan.

“Dan jangan lupa beri kabar ke kita, atau kunjungi kita, atau telpon kita, atau apalah semuanya! Yang penting…” ujar Yuri eonni frustasi.

“Mianhae eonni, tapi sepertinya kita tidak akan bisa ketemu lagi dan menghubungi kalian semuanya! Kami akan pergi jauh!” ucapku yang begitu saja terlontar dari mulutku ini. Sekali lagi, Yoona eonni memelukku dan menangis didekapanku. “Berjanjilah padaku eonni, kau dan semuanya akan tetap tersenyum bagaimanapun keadaannya!” pintaku yang dijawab dengan sebuah anggukan kecil olehnya.

“Oppa, jagalah Seobaby kami dengan baik-baik, hanya oppa-lah yang bisa membantu kami menjaganya!” pinta Sooyoung eonni ke Kyu oppa.

“Seohyun, tolong didik Kyuhyun agar menjadi orang yang baik, jagalah dia juga!” ucap Eunhyuk oppa. Ku hapus air mataku, lalu mencoba untuk tersenyum.

“Eonni, oppa, mianhamnida jika selama ini aku sudah membuat kesalahan dan merepotkan kalian semua!”

“Aku juga, semuanya aku minta maaf karna sudah berbuat jahil pada kalian, tidak sopan pada kalian dan semuanya!” aku dan Kyuhyun oppa membungkuk pada semuanya yang juga dibalas oleh mereka.

“Kita semua juga meminta maaf pada kalian berdua! Kan tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini!” ujar Siwon oppa dengan mata yang memerah karena menangis sejak tadi.

“Permisi semuanya, kita harus pergi sekarang!” tambah Kyu oppa, ku ambil tas kecilku di meja dan segera keluar dari ruang meeting dengan kedua mata yang masih sembab.

Semuanya pun mengantarkanku dan Kyu oppa hingga depan kantor SM Town.

“Hati-hati Seo, Kyu!” teriak oppadeul dan eonnideul saat aku dan Kyu oppa akan masuk ke mobil.

“Seo eonni! Kyuhyun oppa!” ku dengar Sulli dan Victoria eonni berteriak, ku palingkan wajahku ke belakang dan ku lihat mereka berdua berlarian ke arahku.

“Seo eonni, jangan pergi, jangan tinggalkan aku! Aku sangat sayang sama eonni! Eonni dan Kyu oppa sudah seperti oppa dan eonni kandungku!” tangis Sulli langsung setelah berdiri dihadapanku.

“Kyuhyun oppa, kenapa oppa pergi? Tak bisa kah oppa tetap di sini?” tangis Vic eonni juga. Ku peluk Sulli yang sudah seperti dongsaeng-ku sendiri. Dan lagi-lagi air mataku keluar tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu.

“Mianhae! Joengmal mianhae, tapi eonni harus pergi! Ada urusan penting yang harus aku dan Kyu oppa urus! Eonni sangat menyayangimu! Dan jangan lupa, tetaplah tersenyum untuk eonni bagaimanapun keadaannya!” sesakku. Semakin ku pererat pelukanku.

“Aku harus pergi noona, aku tak bisa tetap di sini sedangkan Seohyun pergi! Kau tahukan aku sangat mencintainya!” jawab Kyu oppa yang mampu ku dengar, semua mata melihatku dan Kyu oppa saat ini. Tak sedikit dari mereka yang meneteskan air mata.

“Eonni aku pasti akan sangat merindukanmu!” ucap Sulli setelah terlepas dari pelukanku. “Jangan lupa kabari aku ya eonni!”

“Sepertinya kita tidak akan bisa berhubungan lagi, eonni akan pergi jauh, mianhae!” jawabku pelan.

“Eonni!” rengek Sulli.

“Kita harus pergi sekarang juga noona, Sulli!” ucap Kyuhyun oppa dan mulai masuk ke dalam mobil.

“Aku sangat menyayangimu Sulli!” ujarku sebelum akhirnya ikut masuk ke dalam mobil. Ku lambai-lambaikan tanganku dari dalam mobil ke semua member SM Town yang berdiri di depan gedung, hingga mobil keluar dari area SM Town.

Tak henti-hentinya air mataku keluar, ku ambil beberapa lembar tissue untuk membersihkannya. Dan ku lihat Kyuhyun oppa melajukan mobilnya dengan kecepatan 60km/hours.

“Oppa, kenapa kita menepi?” tanyaku saat sadar mobil sudah terparkir di sisi kiri jalan.

“Tunggulah di sini sebentar Hyunnie, aku akan segera kembali!” suruhnya dan bergegas keluar. Tak berapa lama, Kyu oppa sudah kembali dengan beberapa kantong belanjaan di tangannya.

“Oppa beli apa?” tanyaku, ia buka kantong itu dan memberikanku sekotak tissue.

“Persiapan untuk nanti!” ucapnya dan mulai melajukan mobil lagi. “Kita lewat tol saja ya Hyunnie, supaya cepat tiba di Busan!” ku anggukan kepalaku dan terdiam lagi.

“Oppa! Mianhae! Karna aku, oppa jadi harus ikut keluar dari SuJu!” pintaku saat mobil sudah memasuki tol.

“Ini bukan kesalahanmu Hyunnie! Bukankah aku sudah bilang, aku mencintaimu! Jadi kemana pun kamu pergi, aku harus ikut! Aku tak bisa jauh darimu! Bagaimanapun kondisinya, dimanapun tempatnya, kapanpun waktunya, aku akan selalu bersamamu! Ingat, we forever!” senyumnya tulus.

“Aku sungguh beruntung mempunyai oppa!”

“Akulah yang seharusnya berbicara begitu!” ku cium pipi kanan Kyu oppa dengan lembut. “Ya, sejak kapan kau berani menciumku lebih dulu?” kagetnya, tapi senang yang ku lihat dari pancaran matanya.

“Sejak saat ini!” jawabku genit sambil menggelitiki perutnya.

“Stop Hyunnie, aku jadi gak bisa nyetir ini!” pintanya yang masih terus tertawa, aku pun menghentikannya dan duduk dengan tenang lagi.

“Oppa, apakah tadi oppa membeli minuman juga?”

“Ne! Kamu ambil sendiri saja di kursi belakang Hyunnie!”  ku gapai kantong plastik yang ada di belakang dan dengan cepat mengambil minuman. Setengah dari sebotol air putih sudah bisa membuat rasa hausku hilang.

“Oppa mau minum juga gak?” tawarku. Ku lihat dia menganggukan kepalanya dan mulai mengambil minuman yang ada ditanganku.

“Oppa, aku sangat sedih sekali harus meninggalkan eonnideul dan oppadeul Super Generation!”

“Aku juga Hyunnie-ah, tapi bukankah ini adalah keinginan kita berdua! Jadi kita tak boleh menyesalinya! Itukan yang sering kau katakan!” aku pun tertunduk mendengar ucapan Kyu oppa yang meniru perkataanku. “Tetap tersenyum bagaimanapun keadaanya!” tambahnya lagi. Ku tarik kedua sudut bibirku membentuk sebuah senyuman.

“Masih berapa lama lagi kita akan sampai Busan oppa?”

“Kira-kira 6 jam lagi!”

“Lamanya!” gerutuku.

“Bila kau mengantuk kau tidur saja Hyunnie, aku akan menjagamu!”

“Aniyo, masa’ oppa menyetir sedangkan aku enak-enakan tidur!” bawelku sambil bercermin.

“Awas kacanya pecah!” goda Kyu oppa.

“Tak akan pernah!” jawabku datar.

“Kau marah?”

“Memangnya aku pernah marah?”

“Pernah, saat kau berebut toilet dengan Tiffany!”

“Itu kan juga gara-gara oppa! Coba kalo oppa tidak memegangiku, pasti aku sudah masuk duluan ke toilet! Loh kenapa oppa menepi lagi?” tanyaku tapi tak dijawabnya, ku lihat dia sibuk mencari sesuatu disaku celananya.

“Aku melupakan sesuatu!”

“Melupakan apa oppa?” cemasku.

“Ini!” girangnya sambil menunjukkan sebuah kotak kecil berwarna biru.

“Apa itu untukku oppa?” tanyaku senang.

“Ah, mianhae! Ini bukan untukmu Hyunnie-ah!” ada sedikit rasa cemburu di hatiku yang begitu saja muncul hingga reflek membuatku membalikkan tubuh membelakanginya. “Soalnya ini untuk yoeja-chingu-ku yang satunya lagi!”

“Yoeja-chingu? Oppa punya yoeja-chingu lagi?” kagetku sekaligus kecewa.

“Mianhae! Aku tak memberitahukanmu Hyunnie, aku takut!” ucapnya menunduk. “Dia yoeja yang sangat cantik, pintar, baik dan berbeda dengan yoeja lainnya! Namanya Seo Joo Hyun!”

“Oppa!” ku pukul lengannya pelan dan mencubitnya. Tapi justru aku dibalasnya dengan gelitikan diperutku yang dapat membuatku bergoyang-goyang.

“Hyunnie!” ku lihat Kyu oppa membuka kotak kecil itu, dan ku lihat 2 buah cincin yang sangat manis ada di dalamnya. “Can you marry me?” tanyanya membuatku shock. “Tapi seharusnya aku tak bilang itu, karna mau tak mau kau harus mau!” suruhnya dan memakaikan salah satu cincin yang baru saja ia keluarkan dari kotak itu ke jari manisku.

“Ini pemaksaan oppa!”

“Meskipun tak pemaksaan pun aku tahu kau pasti akan menerimanya. Ya kan?” aku pun tersenyum malu. “Lihat, pipimu sekarang sudah seperti kepiting rebus!” godanya.

“Oppa, berhentilah untuk membuat pipiku ini memerah!”

“Tapi kau terlihat lucu dengan pipi merah itu! Mendekatlah!” suruhnya.

“Ada apa?”

“Ada yang ingin ku beritahukan padamu! Sini!” aku pun mendekat. Dan…

~CHU~

Sekilas Kyu oppa mencium bibirku lembut dan segera melepaskannya, lalu bergegas melajukan mobil lagi.

“Jangan memasang wajah seperti itu! Seperti aku tidak pernah menciummu saja!” katanya yang melihat wajahku terbengong.

“Bukan itu masalahnya oppa!” kilahku.

“Terus kenapa?”

“Tumben oppa menciumku hanya sekilas, biasanyakan…”

“Karna aku tak mau dimarahin polisi bila nanti ada polisi yang lewat dan melihat kita berciuman!”

“Jinja!” godaku.

“Menurutmu?”

“Menurutku oppa berbohong!” jawabku singkat, ku rengkuh tangan kanannya dan meletakkan kepala ini di bahunya.

geuraeyo nan neol saranghae eonjena mideo

Kkumdo yeoljeongdo da jugo sipeo

“Siapa Hyunnie! Kenapa kau tidak segera mengangkatnya?” tanya Kyu oppa yang mengamatiku karena tak segera mengangkat telepon.

“Yoona eonni, oppa!”

“Angkatlah! Mungkin saja ini adalah terakhir kalinya kau bisa berbicara dengannya dan mendengar suaranya!” ku anggukan kepalaku dan ku angkat telpon itu.

“Seo, kenapa kau lama sekali mengangkatnya?” cerocos Yoona eonni langsung setelah aku mengangkatnya.

“Mianhae eonni, aku…”

“Ah sudahlah! Sekarang kau sedang dimana?” tanya Tae eonni, aku yakin sekali pasti suaraku ini di loudspeaker sama Yoona eonni.

“Aku sedang di jalan eonni!”

“Sebenarnya kau mau kemana sih Seo, tidak maukah kau memberitahu eonni?” rengek Sunny eonni.

“Mianhae, tapi aku tak bisa memberitahukannya! Sudah dulu ya eonni!” ku matikan telpon  begitu saja.

“Kenapa kau matikan Hyunnie?”

“Aku gak mau mendengar mereka menangis lagi oppa!” jawabku singkat. Kyu oppa pun menarik tanganku dan mengalungkan tangannya di leherku. Aku sudah tidak bisa lagi menahannya, aku pun menangis dalam pelukan Kyu oppa. Dan dapat ku dengar juga Kyu oppa menangis.

“Oppa, jangan menangis!” pintaku. “Aku janji, aku tak akan menangis lagi!” ku hapus buliran-buliran air mata yang jatuh dari pelupuk mata Kyu oppa.

“Tetaplah dalam pelukanku Hyunnie, jangan pernah pergi jauh meninggalkanku! Ajaklah aku selalu bersamamu kemana pun engkau pergi!” gumamnya lirih.

TIN… TIN…

Suara klakson truck yang begitu keras membuatku terlonjak kaget.

BRAK…

Mobil Kyuhyun oppa tertabrak sangat keras dari belakang hingga tak terkendali lagi. Berulang kali mobil menabrak pagar jalan pinggir tol yang akhirnya menjebol pagar itu dan masuk ke dalam jurang. Mobil pun terhenti saat menabrak sebuah pohon yang cukup besar di depannya. Masih bisa ku rasakan tangan Kyuhyun oppa menggenggam tanganku erat walaupun bisa dibilang aku saat ini setengah sadar.

“Eng…” gumamku pelan dan berusaha menoleh ke Kyu oppa, tapi rasa sakit yang luar biasa di leher membuatku tak mampu menoleh. Sesuatu cairan kental terasa mengalir dari pelipis mataku karna benturan tadi.

“Darah!” kagetku saat melihat bajuku yang sudah berlumuran darah. Aku paksa dengan keras menoleh ke Kyu oppa melawan rasa sakit itu.

“Oppa!” rintihku saat melihatnya tak sadarkan diri dan bercucuran darah di dahinya. “Bangun oppa! Ku mohon, bangunlah!” pintaku sambil menepuk pipinya pelan. Sedih sekali melihat kondisinya seperti ini.

“Tuhan, tolong Kyu oppa! Buat dia bangun lagi! Aku rela Tuhan bila kau mencabut nyawaku demi Kyu oppa, yang penting dia bisa bangun dan selamat! Ku mohon Tuhan!” do’aku tak henti-henti.

“Hyunnie-ah!” panggil Kyu oppa lirih. “Hyunnie!” gumamnya lagi.

“Oppa! Aku di sini oppa!” ku dekap tangannya dan menciumnya.“Ku mohon oppa, bangunlah!”

“Bau apa ini?” tanyanya setelah sadar, ia pandang wajahku dengan tatapan senduh. “Kenapa kau menangis chagiya?” tanyanya lagi.

“Aku tak menangis oppa!” ku hapus air mata yang sudah mengalir dari tadi di pipi.

“Pelipismu Hyunnie! Pelipis matamu berdarah!” khawatirnya dengan suara bergetar.

“Dahi oppa juga berdarah!” gumamku. “Ah, tissue! Mana tissuenya oppa?” bingungku mencari tissue yang Kyuhyun oppa beli tadi, semakin ku coba bergerak, semakin terasa sakit seluruh tubuhku. Akhirnya ku temukan kotak tissue itu di bawah kursi mobil. Ku ambil sebanyak mungkin lembaran tissue dari kotak itu dan segera membersihkan darah yang bercucuran di dahi Kyu oppa.

“Biar aku bersihkan luka oppa dulu!” ucapku, dengan sangat perlahan ku bersihkan darah yang mengalir dari dahinya.

“Akh!” rintihnya.

“Sabar oppa!” pintaku sebelum akhirnya ku lihat dia mengambil beberapa lembar tissue juga. Ia bersihkan darah yang berada di wajahku dengan sangat perlahan. Dia pun berhenti setelah yakin wajahku bersih dari darah. Tapi darah yang keluar dari dahi Kyu oppa tak henti-hentinya untuk mengalir.

“Akh!” ku lihat dia merintih sambil memegangi dadanya.

“Oppa! Oppa kenapa?” tanyaku cemas. Dengan cepat ku ambil sebotol air yang berada di sebelah kursi. “Minum ini oppa?” suruhku, dia pun mengambil air di tanganku dan meminumnya.

“Akh!” rintihnya lagi. “Seohyun!” panggilnya.

“Ne oppa, aku di sini!” jawabku.

“Ku mohon Seohyun, berjanjilah padaku bahwa kau akan selalu mencintaiku!” dia genggam tanganku erat dan menempatkannya di dadanya. “Aku tak tahu mau bicara apalagi, tapi sepertinya hidupku tak akan lama lagi!”

“Oppa, jangan bilang begitu! Aku sangat mencintaimu oppa, jadi ku mohon oppa jangan bicara seperti itu!” seketika itu air mata keluar dari kedua bola mataku untuk yang kesekian kalinya. “Oppa lihat ini!” tunjukku pada cincin yang beberapa waktu lalu dia kenakan di jari manisku. “Bukankah oppa bilang akan menikah denganku? Terus oppa juga pernah bilangkan, jika kita sudah menikah nanti, oppa ingin mempunyai anak 3, padahal jelas-jelas aku hanya ingin mempunyai 2 anak saja!” cobaku menghibur diri, ku pererat genggaman tanganku yang dibalasnya dengan sangat lemah.

“Aku tahu Seo! Aku ingat itu semua!” ucapnya berat. “Tapi ku mohon, janganlah menangis seperti ini, tetaplah tersenyum, meskipun nanti aku sudah tak ada di sisimu lagi pun aku mohon kamu tetap tersenyum!”

Ku lihat dia perlahan-lahan menutup matanya.

“Joengmal saranghae Hyunnie!” ucapnya sebelum akhirnya dia benar-benar pergi meninggalkanku untuk selamanya.

“OPPA! Bangun!” jeritku. “Jebal oppa, bangunlah! Jangan tinggalkan aku oppa!” tangisku menggelegar. Samar-samar ku dengar sirine polisi dari kejauhan.

“Akh!” tiba-tiba saja rasa sakit di leherku kembali lagi, bahkan lebih sakit dari yang tadi. Dan darah mengalir begitu saja dari hidungku, sangat kental dan bau. Aku sudah tak tahan lagi, ingin rasanya mataku ini terpejam, namun aku masih berusaha untuk tetap terjaga. Semakin dekat ku dengar suara sirine polisi, hingga akhirnya aku tak kuat lagi dan menutup mata.

@Pemakaman

Tetesan air mata ini, suara tangisan ini, benar-benar membuat hatiku perih. Tak kuasa aku melihat semuanya menangis di atas tanah dimana aku dan Kyuhyun oppa disemayamkan.

“Eomma… appa… eonni… oppa…” panggilku pada semuanya. “Jebal, jangan menangis!”

“Sudahlah Seo! Sekuat apapun kau memanggil mereka, mereka tak kan bisa mendengarnya!” ujar Kyuhyun oppa yang berdiri di sampingku dan menggenggam tanganku.

“Aku tahu oppa! Tapi aku tak tega melihat dan mendengar mereka seperti ini!”

“Seohyun! Kyuhyun! Kenapa kalian pergi secepat ini?” teriak eomma yang membuatku pilu.

“Sudahlah yeobo, biarkan mereka tenang di alam sana! Tak baik jika kita menangisinya terus menerus!” ucap appa sambil memeluk eomma sedih.

“Kyuhyun, bukankah kau pernah bilang, bahwa kau ingin melihat noona menikah dan segera mempunyai keponakan! Dan juga kau pernah bilang, bila nanti kau dan Seohyun menikah, aku lah yang akan mengurus semuanya untukmu!” ujar Ahra eonni. “Tapi sekarang kenapa kau pergi meninggalkan noona?” tambahnya.

“Kyuhyun, eomma mohon kembalilah! Eomma janji, jika kau kembali lagi, eomma tak akan memarahimu! Eomma janji akan lebih menyayangimu!” ucap Cho ahjumma hingga akhirnya jatuh pingsan.

“EOMMA! YEOBO! AHJUMMA!” semua pun berteriak melihat Cho ahjumma yang tiba-tiba jatuh pingsan. Ku lihat Cho ahjussi, Siwon oppa, Ahra eonni dan Leeteuk oppa membopong Cho ahjumma menuju mobil.

“Oppa!” ku peluk Kyuhyun oppa dan menangis dalam dekapannya. Ia belai lembut rambutku berusaha menenangkanku.

“Yeobo, ayo kita pulang sekarang!” ajak appa. Ku lihat eomma menuruti perkataan appa pasrah dan berjalan menjauh dari pemakaman.

“Jika aku tahu akan seperti ini, eonni tak akan membiarkanmu pergi Seo!” ujar Yoona eonni yang sedari tadi terduduk di samping makamku.

“Kau mau kemana Hyunnie?” tanya Kyu oppa saat melihatku melangkah maju.

“Sebentar oppa!” jawabku singkat. Ku langkahkan kakiku mendekati Yoona eonni yang sedang dibujuk Tae eonni dan Fanny eonni untuk kembali ke dorm.

“Eonni, ku mohon tersenyumlah!” bisikku tepat di telinganya. “Bukankah Yoona eonni dan lainnya sudah berjanji padaku akan selalu tersenyum bagaimanapun keadaannya!” tambahku.

“Aku tahu Seo! Aku akan selalu tersenyum untukmu, begitu juga dengan lainnya! Akan ku pastikan itu!” jawab Yoona eonni pelan seakan-akan mendengar suaraku. Aku pun kembali di samping Kyuhyun oppa dan memeluknya lagi.

“Berapa banyak lagi air mata yang ingin kau keluarkan Hyunnie?” tanya Kyu oppa lembut.

“Akan aku pastikan ini adalah yang terakhir kalinya!” jawabku. Kyuhyun oppa pun menghapus air mataku dengan jari-jarinya dan tersenyum padaku.

“Kau menyuruh orang lain untuk tersenyum, tapi kenapa kau sendiri selalu menangis?” ku tarik kedua ujung bibirku membentuk sebuah senyuman setelah mendengar perkataan Kyu oppa. “Kau terlihat lebih cantik jika tersenyum!” lanjutnya.

“Eonni, aku berjanji akan selalu tersenyum seperti apa yang kau katakan padaku! Aku janji itu!” ucap Sulli. “Dan Kyuhyun oppa, ku mohon jagalah Seo eonni! Jangan biarkan dia bersedih, bahkan menangis di sana! Tetaplah di sampingnya!”

“Aku janji itu!” jawab Kyu oppa tegas. Lama kemudian satu persatu pergi meninggalkan pemakaman, hingga akhirnya tinggal aku dan Kyuhyun oppa saja.

“Hyunnie, sudah saatnya kita untuk pergi!” ucapnya menarik tanganku lembut. Ku anggukan kepalaku pelan dan berjalan di sampingnya dengan senyuman yang tak kan pernah hilang lagi dari bibirku.

~THE END~


61 thoughts on “[Freelance] We Forever

  1. Astaga thor ! ff ini bikin syok ! Gatau mau komen apa.. Cuma berharap cerita ini ga pernah jadi nyata, kecuali pada akhirnya mereka bisa bersama 😐

    Like

  2. banjir nih gara-gara baca ff ini, kenapa seokyu harus meninggal? walaupun akhirnya mereka emang bersama tapi kenapa bersamanya di dunia lain
    keren ffnya bikin orang nangis sampai kebanjiran

    Like

  3. Wah kenapa seokyu harus keluar dari SM? D:
    Dan berakhir………. Tabrakan ;_;
    Padahal mereka berdua mau menikah kan ya? T_____T
    Walaupun begitu, seokyu tetap bersatu dialam sana~
    Happy ending~~

    Like

  4. Banjir air mata baca FF ini 😥
    Kenapa mereka keluar dari Sm ??? 😦
    dan kenapa tabrakan itu terjadi ;'( #Frustasi berat :<
    dan akhirnya happy ending meskiupn didunia lain 🙂
    DAEBAK … 😀 author bisa buat FF ini punya Feel yang dalem banget 🙂
    sedihnya dapet banget …:)

    Like

  5. Angst beud
    asyik nih, pemeran utama tewas.
    Salah siapa sih kyu pakek berhenti segala. Hahahahaa
    untung sama-sama mati #eh

    Like

  6. waah seru
    tapi knapa seo sm kyu kluar dari SM ?
    trus mereka sbenarnya ke busan mau ngapain ?
    ff nya keren
    makasih 🙂

    Like

  7. itu alesan seokyu keluar dari sm n ngomong k eonniedeul n oppadeul..
    hhiks.. smpet nangis..
    tapi hapi end walopun seokyu ga bersatu di dunia ini

    Like

  8. aduh thor mewek aq bc ff’y.. ga nyngka seokyu meninggal.. emg mreka k busan mmau ngapain ? kok pke hrus keluar dr sm town ? tpi daebak ff’y bsa bkin aq ngeluarin air mata…

    Like

  9. tapi yang masih belum kejawab, kenapa mereka tiba2 keluar dari SM terus bilang kalo mereka mau pergi jauh terus mau ke busan dulu????? kalo bisa dijawab ya author ^^
    abis kalo kata aku masih ngegantung ceritanya~~ *walaupun sudah ada ending yang tragis* tapi kalo kata aku belum tuntas~~~
    pokoknya ini cerita sedihnya ngena banget lah >.< daebak!!!! ^^

    Like

  10. Ya ampun ceritanya sedih banget sampe aku nangis huaaaa, kenapa seo eomma sama kyu appa meninggal dikirain bakal selamat huhu
    Bagus ceritanya trus mengharukan sampe keluar air mata haha

    Like

  11. ya ampun kkenapa sad ending sih..
    kenapa seokyu harus meninggal?
    terus alasan sebenarnya seokyu keluar dari SM apa??

    Like

  12. HUAAAAAA!!!!!!!!!!!!!! T_T
    Aku sudah tak kuasa menahan air mata ini….. #lebay+puitis
    Kenapa hrs berahkir seperti ini?!!
    Tp ff ini keren bgt, T-O-P B-G-T!!!

    Like

  13. hikz…hikz….
    *nyeka aer mata*
    sngguh mngharukan…
    nggak nyangka bakal sad ending…
    jgn mati dong…ntar g mna nsib anaq klian *nunjuk muka ndiri*
    kekeke…..
    narsisnya kmbuh…
    hufff…
    d tnggu other ff ok…

    Like

  14. ceritanya buat nyesek…. huah… kyupppa seonni… semoga kalian bahagia disana…
    hiks… hiks…
    daebak chingu!!
    tapi, mau nanya nih, sebenernya alasan Seokyu keluar dari SM tuh kenapa?

    Like

  15. Woy thor. Tanggung jawab lo. Bisa-bisanya bikin orang nangis T_____T Aissshhhh ga taulah mau ngomen apa. Feel sadnya dapet bgt. Demen gue ff genre beginian :’) Daebak!!

    Like

  16. Huaa….udah keluar dari sm terus kecelakaan , sedih banget sihh T_T
    jujur, aku nangis bacanya 😥

    nice ff 🙂

    Like

  17. YAK !! Kenapa KYUHYUN dibuat meninggal ?
    kau mau d apa n saenk? #AsahBelati
    hihihi…
    yach, tpi FF na NICE kok… ^^

    Like

  18. huaaaaa cinta sejati SEOKYU
    aigoo thor dirimu memang daebak
    membuat aq nangis seperti ini
    huaaaaa so sweet bgt tau ihhh
    gmna dong aq gak bisa berhenti nangisnya
    masih terngiang ceritanya
    tanggung jawab huaaaaa
    so sweet bgt dehhhh
    daebak

    Like

  19. Demi apa seokyu mati?!
    Kayaknya karma karna keluar dari SM n ninggalin super generation nih! #plakkkk#
    Sedih! Padahal kan kyu udah ngelamar seo! Hiks!

    Like

  20. Sad endd….oh tidak.^^
    SeoKyu sweet bngt tp kisah mrk sedih bngt…
    Ditunggu karya km yg heppy endd.:)

    Like

Leave a comment