[Freelance] Why


WHY

Cast : Im YoonAh, Lee Donghae, Seo Joo Hyun, Cho Kyuhyun, Lee Sunkyu, Tiffany Hwang

Genre : Sad, Romance, Friendship

Author : Choi Hye Min “Bisakah kalian berhenti? Aku lelah eomma!” keluh Yoona pada ibunya. Tapi ibu Yoona hanya diam. Yoona yang melihat itu hanya menangis. Ia tak tahu harus bagaimana lagi mempertahankan keluarganya. Sebentar lagi orang tuanya akan bercerai. Sedih, sakit, hancur, itulah yang dirasakan Yoona sekarang.

-Keeseokan harinya-

Yoona sengaja menghubungi wanita itu. Wanita yang telah merebut Ayahnya.

“ooh, kau sudah datang” tatapan mata Yoona sinis, seakan ingin membunuh wanita tersebut.

“ada apa ?” tanya wanita itu ramah. Ramah bukan dari hatinya, tapi ramah yang dibuat – buat.

“tidakkah kau lelah dengan semua ini? Kau tahu, betapa sakitnya eommaku? Bagaimana jika kau di posisi eomma, tidakkah kau merasa sakit? Kau ini wanita juga kan? Dimana hatimu!” mata Yoona merah, suaranya bergetar.

“itu bukan urusanku, dan aku tidak akan di posisi eommamu!” wanita itu tertawa renyah, suaranya mengejek, seakan – akan dia telah menang dari sebuah pertandingan.

‘PLAAK’ Yoona menampar wanita itu dengan keras. Air mata jatuh, tapi dengan segera ia hapus air matanya dengan kasar. Ia sudah tak peduli dengan orang – orang yang mengamatinya.

 

19.00

“tadi kemana?” tanya ayah Yoona dengan lembut. “bertemu seseorang” jawab Yoona sinis. Entah sejak kapan, ia sangat membenci ayahnya. Ia sangat sakit hati oleh perlakuan ayahnya terhadap ibunya. “Yoona, salah apa appa padamu?” tanya ayah Yoona lagi. “perlukah aku menjawab semua itu? Seharusnya appa tau, apa salah appa!” Yoona pergi ke kamarnya. Sesampainya di kamar, ia tak sanggup lagi menahan air matanya. Kenapa semua ini harus terjadi, batinnya.

 

 

-HIGH SCHOOL OF SEOUL-

09.00

“Yoong, kau pucat. Apa kau sakit?” tanya Donghae khawatir. “Ahni, gwenchana!” lirih Yoona. Lee Donghae yang merasa ada yang tidak beres dengan Yoona, segera merangkul Yoona. “Oppa..” kaget Yoona saat tiba – tiba Donghae merangkulnya. “wae? Tidak boleh? Kau ini temanku”. Yoona tersenyum mendengar perkataan Donghae. Setidaknya, dengan Donghae disisinya, ia bisa melupakan masalah keluarganya untuk sesaat.

 

12.00

“Yoong, kenapa kau mau masuk? Padahal kan kita sudah tidak ada pelajaran. Sebentar lagi kan kita lulus” tanya Donghae pada Yoona yang duduk di sampingnya. “aku ingin masuk oppa” jawab Yoona lirih. Matanya tiba – tiba memanas, ia ingat jika ia di rumah hanya akan ada rasa sakit yang bertambah.  “ooh.. aku tau kau sedang ada masalah” Donghae menggenggam tangan kiri Yoona erat. Tiba –tiba Seohyun, Kyuhyun, Sunny, Tiffany datang menghampiri mereka. “Baby Yoong” teriak Sunny pada Yoona. Yoona yang mendengar itu hanya tersenyum simpul.

-Yoona’s House-

21.00

Yoona belum bisa tidur. Entah kenapa akhir – akhir ini ia sangat sulit untuk tidur. Mungkin insomnianya kambuh. Yoona pun keluar dari kamar untuk ke dapur. Saat di dapur, tak sengaja ia mendengar orang tuanya bertengkar lagi. Air matanya jatuh lagi, lelah.. batin Yoona.

-Han River-

8.00

“Seohyunnie..” tangis Yoona pecah, ia menceritakan semua masalahnya pada Seohyun. Sahabat yang paling dekat dengannya. Seohyun yang mendengar cerita Yoona, hanya bisa menenangkan Yoona. Menghibur Yoona, membuat Yoona menjadi lebih tegar.

 

Senin, 3 Mei 2010

Persidangan telah usai. Sekarang orang tuanya sudah tidak bersama lagi. Ia berjalan gontai menuju halte bus. Ia pulang sendiri, karena ibunya langsung ke luar kota seusai persidangan.

Donghae yang pada saat itu sedang jalan – jalan dengan mobil barunya, melihat Yoona berjalan gontai menuju halte bus. Dipinggirkanlah mobilnya, dan ia turun dari mobil audi bewarna hitam tersebut. “Yoong” Yoona menoleh ke asal suara, “oppa” gumam Yoona pelan. Donghae berlari kecil ke arah Yoona. “kau mau kemana?” tanya Donghae penasaran. “pulang oppa” jawab Yoona lirih, suaranya serak. “aku antar pulang” Donghae menawarkan, dan Yoona mengangguk setuju. Donghae tersenyum senang, karena tawarannya tak ditolak oleh Yoona.

 

-Seohyun’s House-

“oppa, kok kita ke rumah Seohyun?” tanya Yoona dengan wajah penasarannya. “aku ingin meringankan bebanmu” jawab Donghae santai. Ia segera turun, dan membukakan pintu untuk Yoona. Donghae menggandeng (?) tangan Yoona.

Sesampainya di depan pintu rumah Seohyun, Donghae menekan bel rumah tersebut. tak butuh waktu lam, sang pemilik rumah sudah membukakan pintu. “eonni oppa!” seru Seohyun senang, Seohyun segera memeluk Yoona erat. Seohyun tahu, bahwa hari ini adalah hari terberat Yoona. Setelah berpelukan, Seohyun segera mempersilahkan tamunya masuk.

 

Beberapa menit kemudian..

Teman – teman Yoona yang lain datang. Seohyun memang sengaja menghubungi Sunny, Tiffany, dan Kyuhyun ke rumahnya. Seohyun meminta mereka semua datang untuk menghibur Yoona.

“hei, deer Yoong ada disini” seru Kyuhyun dengan suara genit. “yaa! Kyu, jangan genit!” bentak Donghae pada Kyuhyun. “hyung, kan bercanda. Aku tau Yoona milikmu!” perkataan Kyuhyun seakan membuat aliran darah Donghae berhenti, dia terkejut bagaimana bisa Kyuhyun berkata seperti itu. “oppa, akui saja kalau kau menyukai Yoona” goda Sunny pada Donghae. Yoona yang mendengar perkataan Sunny hanya tersenyum miris.

 

-Yoona’s House-

“Yoong, kau tak perlu menjawabnya sekarang. Aku mengerti keadaanmu” suara Donghae lirih. “aku pulang” Donghae berpamitan pulang. Saat Donghae berjalan ke arah mobil, tiba – tiba Yoona melingkarkan kedua tangannya diperut Donghae. Ia memeluk Donghae dari belakang. “oppa, aku ingin bersamamu, jangan tinggalkan aku” isak Yoona, suaranya serak, menyedihkan. Donghae menyentuh kedua tangan Yoona, ia melepas pelukan Yoona. Donghae berbalik, sekarang ia berhadapan dengan Yoona. Dihapusnya air mata Yoona dengan kedua ibu jarinya. “uljima..” suara Donghae lembut, Yoona hanya mengangguk mengerti. “jadilah Yoonaku yang kuat, aku di sini untukmu” Donghae menarik Yoona perlahan kepelukannya.

Paginya..

08.00

“Yoong.. bangun..” Yoona hanya menggeliat di kasurnya. Ia masih sangat ngantuk. Semalam ia tak bisa tidur lagi. “oppa..” Yoona mengucek matanya, memastikan orang yang sedang membangunkannya sekarang adalah Donghae. “aku sudah sejam yang lalu disini, pembantumu menghubungiku tadi” Yoona bangun, “memangnya bibi Kim kemana?” tanya Yoona, suaranya serak karena baru bangun tidur. “dia pulang ke rumahnya, kau yang sabar ya” Donghae mengusap kepala Yoona lembut. “sekarang kau mandi, kita jalan – jalan”.

 

On The Way..

“oppa, kita mau kemana?” tanya Yoona penasaran. Donghae yang masih fokus dengan setirnya, tersenyum. “kita double date dengan Seohyun Kyuhyun”. Yoona membelalakkan matanya. Ia terkejut dengan perkataan Donghae. ‘double date’ batin Yoona.

Tiba  tiba hp Yoona berdering. “oh, eomma menelfon”

“eomma kemana saja? Sudah seminggu eomma nggak ada kabar!” protes Yoona pada ibunya.

“eomma di Mokpo sayang. Kau di rumah baik – baik saja kan?”

“hem, aku baik, eomma juga baik kan?”

“tentu sayang. Ya sudah, eomma tutup dulu ya telfonnya?”

“oh iyaa”

 

– Seoul Park-

“oppa.. mana mereka?” tanya Yoona yang sedari tadi belum melihat Seohyun Kyuhyun. “itu..” tunjuk Donghae pada dua manusia yang sudah 3 tahun menjalin hubungan.

Seohyun melambaikan tangannya pada Yoona. Ia segera berlari ke arah Yoona. “eonni, kau cantik” seru Seohyun riang. “memang yeojaku cantik!” perkataan Donghae membuat semburat merah muncul di pipi mulus Yoona. “yeojaku lebih cantik!” protes Kyuhyun. “sudah oppa, jangan ribut” nasihat Seohyun pada Kyuhyun.

Saat ini mereka tangah menikmati wahana yang ada di tempat tersebut.

-Yoona’s House-

Kini Yoona dan Donghae sudah sampai di rumah Yoona. Donghae mengantar Yoona sampai ke depan pintu. “kau tak apa tinggal di rumah sendiri?” tanya Donghae khawatir. Ia tahu bahwa Yoona tidak suka di rumah sendirian. Apalagi rumah Yoona sangat luas. “gwenchana oppa” Yoona tersenyum pada Donghae. “oh ya sudah.. aku pulang dulu.. saranghae” Donghae mengecup puncak kepala Yoona.

 

00.00

Donghae masih saja tak bisa tidur. Ia masih memikirkan Yoona yang tinggal di rumah sendirian. Ia tahu bahwa Yoona takut sendirian. Tanpa pikir panjang Donghae segera melajukan mobilnya menuju rumah Yoona.

Yoona masih belum bisa tidur, karena mimpi buruknya barusan. Mimpi itu sangat mengerikan baginya. Tiba – tiba bel rumahnya berbunyi. Ia segera turun dari kasurnya, dan berlari ke arah pintu depan. Saat membuka pintu, ternyata yang datang adalah Donghae.

Donghae segera mendekap Yoona erat. “aku tahu kau pasti akan seperti ini.. kau mimpi apa lagi?” tebak Donghae. Ia sudah tahu, bahwa Yoona akan mimpi buruk. Terlihat sekali, peluh sudah bercucuran (?) di pelipis Yoona. “oppa.. takut” rengek Yoona.

Donghae segera membawa Yoona kembali ke dalam rumah. Ia menenangkan gadisnya itu.

“kau bermimpi apa jagi?”

“aku mimpi… eomma per..gi oppa” tangis Yoona pecah, ia takut akan kehilangan ibu yang sangat di sayanginya itu.

 

 

THE END

 

Maaf yaa kalo kata – katanya gaje, typo, ancur. Karena ini ff pertamaku, jadi mohon maaf kalo jelek dan mengecewakan. Kalo kalian tidak mau komen terserah. Tapi kalo kalian mau komentar, saya  akan sangat senang. Kritik dan sarannya.. terima kasih.


32 thoughts on “[Freelance] Why

  1. bagus sih chingu ceritanya, tp agak kecepetan deh kayaknya..
    mian..itu hanya pendapatku aja..

    ditunggu karyamu selanjutnya 🙂

    Like

  2. Kasian yoona tp beruntung dy msh mempunyai teman2 dan orang yg akan mendukung dan sayang ma dy.percerai ortu emang anak yg bkl jd korban,..

    Like

  3. bagus kok, ceritanya bagus. cuma aku masih bingung sama endingnya. tapi secara keseluruhan bagus. suka ama sifatnya donghae, selalu ada buat yoona. tetep semangat buat ff yang lain lagi 🙂

    Like

Leave a comment