[Freelance] L.O.V.E


Judul : YoonHae Story : L.O.V.E

Cast : Yoona, Donghae, Siwon & Tiffany

Genre : Romance

Author : brigitta leslie.

Hi, hi. I’m back with another story of YoonHae. Thanks for the admin who posts this J. Bagi yang mau bilang ini chapter dari Hate U Love U, boleh. Bagi yang mau bilang sequelnya juga boleh lol. Yang jelas menurut aku ini bukan chapter ataupun sequelnya yah xD kalo misalnya aku lagi banyak ide, cerita tentang YoonHae bakal aku lanjutin terus. Hihihi. Oia, yang belum baca cerita sebelumnya, bisa klik -> https://smtownfanfiction.wordpress.com/2012/05/17/freelance-hate-u-love-u/ ;D

Thankyou yah yang uda comment di cerita sebelumnya. Maaf kalo ceritanya jelek dan ga sesuai harapan kalian >< also check out www.brigitta-leslie.blogspot.com ya! Ok then, happy reading guys!

‘Demi Dewa Zeus, bagaimana bisa aku sampai mengatakan kalimat yang benar-benar memalukan itu?!! Kurasa otakku sedang konslet malam ini. Padahal jelas-jelas tadi ia sedang bersama seorang wanita  tanpa mencariku.’ ucap Yoona dalam hati. Matanya melirik pria yang sedang duduk disampingnya, pria yang bisa merubah mood-nya dalam sekejap. ‘Matanya yang coklat dan teduh menatap lurus jalanan yang sepi. Tangannya yang berotot –walaupun tidak seperti Siwon– sedang memegang erat setir. Dan wajah tampannya itu, terlihat sangat bersinar walaupun hanya diterangi oleh lampu jalanan yang tidak terlalu terang.’

 

“Sampai kapan kau akan terus menatapku seperti itu?” tanyanya tiba-tiba, membuat Yoona tersentak dari lamunannya.

“A… Ah… Ehm…” ujar Yoona terbata-bata. ‘Apa yang terjadi dengan tenggorokanku? Terasa seperti ada yang mencekikku! Sial!’ umpatnya dalam hati.

“Aku tahu aku tampan tapi, tolonglah, jangan memperhatikanku seperti itu. Kau membuatku salah tingkah, kau tahu?” kata Donghae dengan sangat percaya diri. Yoona membelalakan matanya lebar.

“Menjijikan!” desis Yoona.

“Apa kau bilang?” tanya Donghae yang masih fokus menatap lurus jalanan.

“Lupakan.”

“Manusia aneh!” Donghae melirik sekilas pada Yoona, yang ternyata sudah tertidur. Donghae tersenyum kecil lalu kembali fokus menyetir.

***

 

Yoona terbangun dari tidurnya dan mengerang kesakitan akibat nyeri hebat pada kakinya. ‘Ini pasti gara-gara kemarin aku berjalan kaki hampir seharian! Ini semua gara-gara Donghae sialannn!!’ teriaknya dalam hati. Tiba-tiba ia merasa aneh.

 

“Bukankah tadi malam aku masih berada di dalam mobil bersama Donghae? Kenapa sekarang aku sudah ada di dalam kamar?” gumamnya bingung. Perlahan ia menurunkan kakinya yang masih terasa sakit.

Stay on your bed. Don’t go anywhere. Aku akan memperlakukanmu sebagai seorang putri raja hari ini!” perintah seseorang yang sudah berdiri di depan Yoona. Yoona mengerjapkan matanya tidak percaya. Donghae? “Cepat naikkan kakimu!” perintahnya lagi, sambil mengangkat kaki Yoona yang sudah menempel di lantai.

“Apa-apaan sih?!” pekik Yoona tidak terima dengan perlakuannya. “Jangan bertingkah yang aneh-aneh, Lee Donghae!”

“Kurasa aku harus membungkam bibirmu dengan ciuman agar kau bisa diam. Haruskah aku…?” Donghae mengerlingkan matanya menggoda lalu mendekatkan wajahnya pada wajah Yoona yang sudah memerah.

“TIDAK! Jangan mendekat!!!!” teriak Yoona ketakutan. Tanpa diperintah lagi, kedua kakinya sudah berada di atas ranjang.

“Begitu, dong. Anak pandai!” puji Donghae kemudian mencium pipi Yoona sekilas. Dan hal itu benar-benar membuat Yoona terdiam seribu bahasa. Jantungnya berdegup tidak karuan. “Sekarang, habiskan sarapanmu.” perintah Donghae untuk ketiga kalinya pada pagi hari ini. Yoona menurutinya tanpa membantah lagi.

***

 

Yoona memejamkan matanya, membayangkan apa yang baru saja dilewatinya hari ini. Donghae benar-benar memperlakukan dirinya layaknya seorang putri raja. Pria itu sama sekali tidak memperbolehkan Yoona untuk memegang peralatan dapur. And guess what, ternyata masakan pria arogan ini sangat enak! Yoona tersenyum, masih dengan mata terpejam. Tiba-tiba ia merasa seseorang menyentuh lengannya. Yoona membuka matanya dan mendapati Donghae sedang berdiri menatapnya.

 

“Ada apa?” tanya Yoona datar.

“Aku.. Bolehkah aku tidur denganmu? Ehm.. Barusan aku.. Emm.. Aku sedang menonton televisi dan tiba-tiba ada iklan yang benar-benar menyeramkan. Eh, jadi… Aku.. Bolehkah aku tidur denganmu malam ini?” tanya Donghae yang terlihat salah tingkah. Yoona yang tidak tahan melihat wajah Donghae yang sangat bodohpun akhirnya tertawa terpingkal-pingkal. “Ya! Kenapa tertawa?!” tanya Donghae kesal.

“Tidak, tidak apa-apa. Hahahaha mukamu benar-benar lucu!”

“Ish, jadi boleh tidak aku tidur denganmu malam ini?” tanya Donghae lagi. Yoona mengangguk, sedikit ragu.

“Tenang saja, aku tidak akan macam-macam.” janji Donghae sambil membenarkan posisi tidurnya. Yoona merasakan pipinya memanas. “Yoona-ah..” panggil Donghae. Yoona menolehkan kepalanya.

“Ada apa?”

“Maaf.. Maafkan aku.. Ehm, soal.. Soal kejadian beberapa waktu lalu. Aku–“

“Lupakan saja. Kau tidak salah. Aku yang salah. Harusnya aku tahu itu adalah kewajibanku sebagai seorang istri.” Yoona memotong omongan Donghae sambil memejamkan matanya.

“Jadi kau memaafkanku?” Donghae tersenyum lebar. Yoona mengangguk dengan mata terpejam. Tiba-tiba Donghae bangun dari tidurnya dan mengecup pipi Yoona kilat. Sontak Yoona membuka matanya dan menatap Donghae kaget.

Good night, princess.” ucap Donghae kemudian membalikkan badannya memunggungi Yoona. Yoona memegang kedua pipinya yang sekarang ia yakini sudah sangat merah lalu tersenyum dan membalikkan tubuhnya memunggungi tubuh Donghae.

***

 

“Yoon, aku berangkat kerja dulu. Jaga dirimu. See you!” pamit Donghae lalu menghilang dari balik pintu rumah tanpa menunggu jawaban Yoona. Sudah tiga hari ini Donghae berlaku baik padanya. Yoona tersenyum kemudian melanjutkan pekerjaan rumahnya. Saat sedang mencuci piring, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Buru-buru Yoona mengeringkan tangannya lalu mengangkat telepon dari nomor yang tidak dikenalnya.

 

“Yeoboseyo..” sapa Yoona ramah.

“Yoona? Ini Yoona kan?” tanya suara diseberang sana. Yoona mematung. “Halo?” sapa suara itu lagi, membuyarkan lamunan Yoona.

“Eh, ya, ini aku. Ini siapa?” tanya Yoona pura-pura tidak tahu.

“Ah, kau benar-benar tidak mengenal suaraku?”

“Tidak. Memangnya siapa?”

“Siwon, Yoon. Ini aku, Siwon!” jawabnya riang. Yoona mendesah pelan.

“Ada apa menelponku, Siwon?”

“Tidak ada apa-apa. Hanya ingin mendengar suaramu. Memangnya tidak boleh?” Yoona terdiam mendengar ucapan Siwon barusan. Jantungnya mulai berdegup kencang. Tidak dapat ia pungkiri, ia masih memiliki rasa itu kepada Siwon. “Yoon?” panggil Siwon lagi.

“Eh, maaf, aku punya banyak kerjaan. Aku tidak bisa berlama-lama lagi berbicara denganmu. Bye!” ujar Yoona cepat lalu mematikan ponselnya. ‘Hubunganku dengan Donghae sudah membaik. Jangan berbuat macam-macam, Yoona!’ peringatnya sendiri dalam hati kemudian melanjutkan mencuci piring yang sempat ditundanya.

***

 

Yoona menghentikan mobil sport berwarna kuning mencolok di depan butik-butik ternama. Ya, sekarang dia ada di pusat perbelanjaan terkenal di Seoul. Entah kenapa tiba-tiba ia berniat untuk membeli beberapa potong dress. Setelah melewati beberapa toko, Yoona tertarik dengan sebuah long dress yang terpajang di depan toko berlabel Topshop. Saat Yoona melangkahkan kakinya masuk, ia tersentak dengan pemandangan yang ada di dalam toko tersebut. Donghae sedang bersama seorang… wanita yang sama seperti yang waktu ia lihat di hotel itu. Dengan kesal Yoona cepat-cepat meninggalkan toko itu. Jadi apa maksud Donghae selama tiga hari belakangan ini?!

 

***

 

Donghae membuka pintu rumahnya setelah memarkirkan mobilnya di garasi. Buru-buru ia naik ke atas, menuju kamar Yoona untuk memberikannya sesuatu. Saat ia berjalan mendekati pintu kamar Yoona yang tidak tertutup rapat, terdengar suara seseorang menangis. ‘Siapa yang menangis? Yoona kah?’ tanyanya dalam hati. Perlahan ia membuka pintu kamar dan mendapati Yoona sedang tiduran sambil memunggungi pintu kamar.

 

“Yoona?” panggilnya. Dengan cepat Yoona menghapus air matanya lalu berbalik menghadap Donghae.

“Ada apa?” tanyanya dingin. Donghae mengerutkan keningnya.

“Kau… Menangis?”

“Memangnya kenapa?”

“Ya! Kenapa kau malah balik bertanya?! Kenapa kau menangis?”

“Cih. Lebih baik kau keluar dari kamar ini.”  Donghae membelalakan matanya tidak percaya. Apa yang terjadi dengan gadis ini? Perasaan tadi pagi ia masih baik-baik saja.

“Kau kenapa sih?”

“KELUAR!” teriak Yoona keras.

“YOONA!!!” teriak Donghae tidak kalah keras. Donghae berjalan mendekati Yoona dan mengangkat dagu gadis itu dengan tangan kanannya. “Apa yang terjadi?” tanya Donghae lembut. Yoona memalingkan wajahnya.

“Aku mengantuk. Ingin tidur.” jawab Yoona dingin.

“Kau tidak mau menceritakannya padaku?”

“…” Donghae menarik napasnya.

“Tidurlah.” ucap Donghae pelan lalu mengecup kepala Yoona. “Goodnight, princess.” ucapnya lagi sebelum menutup pintu kamar Yoona. Yoona menitikkan air matanya, lagi. Entah sudah berapa liter air mata yang ia habiskan dengan sia-sia hari ini. Ia masih bingung dengan perlakuan Donghae. ‘Apa yang sedang direncanakannya padaku? Apa ia ingin mengerjaiku?’ tanya Yoona retoris dalam hati. Masih dengan perasaan campur aduk, Yoona membaringkan tubuhnya kembali.

 

 

Donghae duduk termenung diatas ranjangnya. Ada apa dengan istrinya hari ini? Kenapa sikapnya tiba-tiba berubah 180 derajat? Tadi pagi gadis itu masih baik-baik saja, dan setahunya ia tidak melakukan kesalahan. Bahkan ia baru saja kembali dari kantor. Donghae mengacak-acak rambutnya kemudian membaringkan tubuhnya dan tidak lama kemudian ia sudah terlelap.

***

 

Donghae membuka matanya yang masih terasa sangat berat. Ia melirik jam yang terletak di atas meja disamping ranjangnya. ‘Ah, untung hari ini aku libur. Kurasa aku bisa menghabiskan waktu bersama Yoona.’ Donghae bangun tidurnya dan melangkahkan kakinya keluar kamar dan menuju meja makan. Beberapa macam makanan sudah terhidang diatasnya. Mata Donghae menangkap sebuah kertas kecil yang terletak diujung meja. Donghae mengambil kertas itu dan membacanya. ‘Aku ada urusan. Jangan menungguku pulang.’ Donghae berdecak kesal kemudian mengambil beberapa potong roti kemudian dibawanya ke dalam kamar.

 

 

Setelah selesai mandi, Donghae memutuskan untuk bermain game. Saat sedang menyalakan laptopnya, tiba-tiba i-Phone miliknya berbunyi. Nama ‘Eunhyuk’ tertera di layarnya.

 

Yeoboseyo?”

“Donghae-ah!! Kau ada dimana?” tanya Eunhyuk cepat.

“Rumah. Why?”

“Kau tahu istrimu pergi kemana?”

“Tidak. Memangnya kenapa? Tapi dia bilang dia ada urusan.”

“Aku melihatnya berada di sebuah café. Bersama… Seorang pria.”

“APA?!” pekik Donghae kaget.

“Bisa jangan teriak-teriak tidak?!!” bentak Eunhyuk kesal.

“Maaf, maaf. Dia ada di café mana?!!” tanya Donghae tidak sabar.

“Dia sedang berada di café xxx di daerah Apgeujeong.”

“Kalau begitu aku akan pergi kesana sekarang. Kau dimana?”

“Aku masih disini. Kalau mereka akan pergi, aku akan mengikuti mereka dan memberitahumu.”

“Baiklah. Terima kasih, monkey!” ucap Donghae sebelum mematikan ponselnya.

“YA! ANAK TIDAK TAHU DIRI!!” teriak Eunhyuk kesal.

 

 

Setelah mendapat telepon dari Eunhyuk, teman dekatnya sejak kecil, Donghae langsung mengganti bajunya dan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Entah kenapa Donghae merasa sangat tidak rela mendengar Yoona sedang bersama pria lain. Mencintainya? Donghae tidak tahu apa yang sedang ia rasakan sekarang. Setelah 15 menit, akhirnya Donghae sampai di café yang disebut oleh Eunhyuk tadi. Donghae turun dari mobilnya dan mencari-cari Eunhyuk.

 

“Yo!” Donghae menepuk bahu Eunhyuk yang sedang memata-matai Yoona dari jauh. Eunhyuk sedikit terlonjak.

“Ya! Jangan terlalu keras! Kau mau sampai kita ketahuan?!” tanya Eunhyuk kesal kemudian kembali memperhatikan Yoona lagi. Donghae memutar bola matanya lalu mengikuti pandangan Eunhyuk.

 

DEG!

 

‘Pria itu?! Pria itu lagi?!!!’ teriak Donghae dalam hati. Pria itu adalah pria yang kemarin ditemuinya, pria yang bilang padanya bahwa Yoona adalah kekasihnya dan mereka sama sekali belum pernah mengucapkan kata putus. Darah Donghae sudah naik mencapai ujung kepalanya. Dengan langkah besar Donghae menghampiri tempat istrinya dan pria itu sedang bercengkrama, ia tidak memperdulikan panggilan dari Eunhyuk.

 

“Yoon.” panggil Donghae datar.

“Eh? Donghae?” jawab Yoona terlihat sedikit kaget. Siwon menatap Donghae dan tersenyum penuh kemenangan.

Eomma meminta kita untuk datang ke rumahnya malam ini. Jadi kurasa sekarang kau harus pulang dan bersiap-siap.”

“Benarkah? Kalau begitu, Siwon oppa, aku harus pulang sekarang.” Donghae menatap Yoona dari balik kacamata nya tidak percaya. Yoona memanggil pria itu dengan sebutan oppa tapi tidak dengannya padahal ia adalah suami Yoona!

“Oh, baiklah. Sampai jumpa lain waktu, Yoona!” ucap Siwon tersenyum. Dengan cepat Donghae menarik tangan Yoona pergi dari situ.

“Ah!” pekik Yoona sambil berusaha melepaskan cekalan tangan Donghae dari tangannya, namun tidak dihiraukan oleh Donghae. “Lepaskan! Sakit!” Donghae tetap diam. “Lee Donghae!!!” teriak Yoona saat mereka berdiri di depan mobil Donghae.

“Ingat! Kau sudah memiliki seorang suami!!!” teriak Donghae kesal.

“Lalu?” tanya Yoona sambil mengusap-usap pergelangan tangannya yang memerah. Donghae melepas kacamatanya kesal.

“LALU TANYAMU?!” teriak Donghae. Yoona melihat ke sekeliling mereka dan berjalan masuk ke dalam mobil meninggalkan Donghae.

“Yoona!!” teriak Donghae yang masih pada tempatnya. Yoona tidak menghiraukan. Akhirnya Donghae ikut masuk ke dalam mobil lalu membanting pintunya. “Kau!!! Ah!!!” Donghae mengacak rambutnya frustasi.

“Kau… Marah? Kau marah hanya karena aku bertemu dengannya? Aku bahkan tidak marah saat kau menemui gadis itu.” ucap Yoona lirih. Donghae menatapnya heran. “Aku melihat kau sedang bersama seorang gadis kemarin. Tapi aku sama sekali tidak bilang apa-apa saat kau sampai dirumah kan?” Donghae menatapnya tidak percaya. Jangan-jangan kemarin Yoona menangis karena…

“Yoona aku…”

“Aku tahu kau tidak akan pernah mencintaiku. Berhentilah bersikap seolah-olah kau adalah seorang suami yang baik dan pengertian. Kau bersikap seperti ini karena kau ingin menebus kesalahanmu yang sewaktu itu meninggalkanku kan?” Yoona tersenyum miris. Tiba-tiba Donghae menarik Yoona ke pelukannya. Yoona tersentak dengan perlakuan Donghae barusan.

“Kau… Ah, aku… Aku benar-benar mencintaimu Yoona. Saranghae, jeongmal saranghae!” ujar Donghae cepat. “Kau tahu, aku.. Aku merasa sangat tidak rela saat Eunhyuk menelponku dan mengatakan bahwa kau sedang bersama pria lain..” lanjutnya lirih. Yoona menitikkan air matanya lalu menggelengkan kepalanya cepat. Ia sudah lelah mendengar kebohongan dari Donghae.

“Bohong…” ucap Yoona lirih.

“Tidak Yoona, aku benar-benar serius. Sekarang, sini.” Donghae menarik kepala Yoona yang sedang bersandar di bahunya kemudian meletakan kepala Yoona di dada bidangnya. “Kau bisa mendengar detak jantungku yang tidak karuan kan?” tanya Donghae. Yoona terdiam, matanya terpejam. “Aku mencintaimu Yoona. Sangat!” Yoona masih terdiam, jujur ia sangat suka mendengar detak jantung Donghae.

“Aku juga…” ucap Yoona lirih. Donghae meraih kedua sisi pipi Yoona lalu mencium keningnya, lama. “Siapa wanita itu?” tanya Yoona saat Donghae masih menempelkan bibirnya di kening Yoona.

“Wanita? Siapa?”

“Kemarin, di butik.”

“Ya Tuhan, jadi kau benar-benar melihatnya?!” tanya Donghae kaget. Yoona menangguk lalu membuang mukanya. “Hey, dia bukan siapa-siapa. Dia… Kemarin aku pergi ke butik itu untuk membelikanmu sesuatu. Tidak lama kemudian Tiffany masuk ke dalam butik itu lalu kami mengobrol lama, sambil menunggunya mencari gaun.” jelas Donghae panjang lebar tapi Yoona masih membuang mukanya.

“Dia juga wanita yang dulu kau temui di hotel kan?” tanya Yoona. Donghae menggaruk kepalanya.

Aigoo, istriku pencemburu sekali.” goda Donghae. Sontak Yoona mencubit lengan Donghae, membuat pria itu meringis kesakitan.

“Aku tidak cemburu!” protes Yoona.

“Lalu?”

“…”

“Akui saja kalau kau cemburu, honey.” ujar Donghae lalu mencubit hidung Yoona.

“Terserahlah. Hey, bukankah katamu eomma meminta kita untuk pergi ke rumahnya?”

“Ah? Kapan aku bilang seperti itu?”

“Tadi sewaktu kau menemuiku di café. Dan jangan bilang kalau kau membohongiku karena kecemburuanmu itu.” Donghae menggaruk-garuk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal sambil tersenyum tiga jari. “Aish sudah kuduga. Cepat antar aku pulang! Aku sudah mengantuk.”

“Ey, kau tidak mau tahu apa yang aku belikan untukmu?” tanya Donghae. Yoona menggelengkan kepalanya.

“Besok saja. Aku mengantuk.” kemudian Yoona memejamkan matanya, meninggalkan Donghae yang masih duduk menyetir disampingnya.

“Mulai sekarang, kau harus tidur seranjang denganku!” perintah Donghae lalu memfokuskan matanya pada jalanan didepannya.

“Tch. Terserah apa katamu.”


61 thoughts on “[Freelance] L.O.V.E

  1. Ihihihihii.. ketawa-ketawa gaje baca Donghae sama yoona saling cemburuan…

    lanjut lagi donk chingu.. Bikin moment yoonhae lebih banyak lagiu…
    Fighting…

    Like

  2. penasaran………. bbbaaagggguuussss baaaannnggeettt tthhoouurrrr…..

    .ay0e trusin thour.,, ya jngan lma” ea..

    Like

  3. author daebak !!! aku beri tepuk tangan seratus jari deh..
    LANJUT LANJUT LANJUT yg penting JANGAN LAMA LAMA !!!
    aku akan setia menanti looo…
    AUTHOR YOONHAE MOMENT DI PERBANYAK YAAAAAA 🙂

    Like

  4. kreen …
    bkin lgi donk yg yoonhae, thor …
    trus skalian ppany sma siwon ny ya …
    kira2 donghae bli’in apa ya buat yoong ?

    Like

  5. kerenn Author…
    oea, kenalin q reader baru dsni jadi slam knal…
    dtnggu part selanjutnya, Fighthing!!

    Like

  6. akhirnyaaaa yoonhae sama sama saling cinta 😀
    thor lanjutin ffnya ya jangan lama lama lagi #plaak 😀

    Like

  7. aaaaaah , ya ampun suka banget nih YoonHae , Sifany nya belum ya ? tapi lucu banget liat Donghae nya , rada telmi yah dia . hahha
    tambah lagi dong pasangannya, Kyuhyun-Sunny atau Leeteuk-Taeyeon gitu *saran aja*
    lanjut terus yah , chingu 🙂

    Like

    1. sifany blm tp udah aku buat ceritanya. tunggu aja ya 😀 hahaha taeteuk juga udah ada 😛 tinggal tunggu di post nya aja. thankyou udah baca 😀

      Like

  8. owh ini bukan sequelny y??tp kok kya sequelny y chingu??

    aigoooo, pd cembokuran nie yee hehehee..

    ditunggu cerita lainny chingu…

    Like

  9. ceritanya bagus, tapi kok aku ngerasanya kecepetan ya? perasaan asli YoonHae kayak ga tergambar aja gitu, tiba-tiba udah saling ngungkapin. miaaaaan.__.v

    Like

    1. hihihi gak apa2x kok. thankyou saran nya ya >< aku takut kalo terlalu berbelit2x nanti jadi panjang soalnya jarang2x bisa bikin yang one shoot nih :p

      Like

  10. Keren2.. FF nya Daebakk..!! 😀
    FF nya seruuu bangeeett..!! dtunggu lanjutannya ya..!! YoonHae emang daebak deh.. 😉
    authornya juga daebakk..!! 😀
    ayo thorr.. di lanjut..!! jangan lama2 lanjutannya..!! 🙂

    Like

  11. kkyyyyyaaaaaa……… 😀
    akhirnya yoonhae bersatu juga….. :*
    lanjut lagi yah……,soalnya keliatannya siwon belom juga menyerah bwt ngrebut yoong oenni dari hae oppa……
    please…….next part aq tunggu…..

    Like

  12. wahhh, senangnya akhirnya saling mengakui deh kalo saling suka
    kkkk
    ini mah jadi couple yg sama2 suka cembruan
    hahaha

    Like

  13. Kereeennn amattttt
    heppy ending banget
    tambah cinta dech saa couple yoonhaee
    aduhh so sweetttt bgetttt :-*
    daebak dehh buat author 😀

    semoga mereka berdua bener2 nikahhh #aminnnnnnnnnnnn………. XD

    Like

  14. ahaha ahirnya seneng, sampe juga pada bilang yang sebenernya 🙂
    part selanjutnya tuh apa sih judulnya ?aku lupa ?aku udah komen di yang selanjutnya.

    Like

Leave a comment