[Freelance] Love Accidentally

Love Accidentally

Author: Lovafla

Cast: Seo Joo-Hyun, Cho Kyuhyun, Minho SHINee

Genre: Romance, Friendship

Length: Series

Annyeong! This is my first fanfic, so mohon bantuannya yah. Kritik dan saran diterima. Oh ya, cerita ini berupa chapter, dan ada satu part di chapter ini yang aku ambil dari anime itu. Kalau ada readers yang pernah nonton anime itu mungkin akan sadar part tersebut. Hehe, oke deh langsung dibaca yah, happy reading! Dan jangan lupa RCL-nya chingu ^^

“Aku.. Aku suka kamu. Kamu mau jadi pacarku?”

Kalimat yang diucapkan dari bibir pria muda yang kini sedang berhadapan dengannya, langsung membuat jantung Seohyun berhenti berdetak sesaat lalu disusul oleh dentuman-dentuman keras dari nadi jantungnya dan mengeluarkan efek semburat merah pada rona wajahnya. Gadis ini menelan ludahnya pelan, lalu menatap pada kedua bola mata pria muda itu, mencari kebenaran, mencari kesungguhan, namun ia tidak mampu menatap mata tajam itu terlalu lama. Akhirnya, gadis itu hanya bisa menunduk menatap sepatunya.“Apakah kamu serius?” tanya gadis ini pelan, masih menunduk malu.

Seohyun bisa merasakan saat dimana pemuda ini berjalan selangkah lebih dekat di hadapannya, saat dimana ia mengambil tangan Seohyun dengan lembut, dan saat ia menatap wajahnya yang tertunduk. Seohyun bisa merasakan saat pemuda itu tersenyum melihat keadaannya sekarang. Ya, dia bisa merasakannya.

Dan semua perasaan itu seakan-akan berhambur seperti sebuah kembang api besar yang meledak memenuhi langit malam yang gelap, saat pria itu memeluknya dengan lembut. Seohyun bisa menghirup aroma pinus sabun yang menyeruak dari tubuh pria ini. Ah, sangat nyaman dan hangat. Semoga saja ini bukan hanya mimpi. Baru saja Seohyun ingin memejamkan matanya, lalu,

“CUT!!! That’s a wrap.” terdengar suara teriakan dari pria bertubuh gemuk yang sedang mengamati monitor kecil didepannya, dan membawa Seohyun kembali ke alam nyata. Seohyun tersentak lalu menarik dirinya dari pemuda tampan yang sedari tadi sedang berakting dengannya. Pemuda itu tersenyum pada Seohyun lalu ber H-five ria dengannya.

“Bagus banget Seo! Kamu hebat!” puji pria itu, masih tersenyum memamerkan gigi-giginya yang putih dan rapih. Seohyun canggung sesaat, tapi segera ditepisnya dengan senyuman.

“Thanks oppa. Kamu juga hebat.” ujar Seohyun santai, menutupi kecanggungannya. Pria itu masih tersenyum dengan menawannya membuat jantung Seohyun semakin berdegub kencang. Seohyun membuang muka, “Okay then, if you excuse me. Aku rasa, aku harus pergi dulu.”

“Oh. I’m sorry, sure.” Kata pria itu cepat, ia mengambil satu langkah kebelakang, mempersilahkan Seohyun untuk pergi.

Seohyun lalu berjalan melalui Kyuhyun, pemuda yang sudah sebulan belakangan ini membuat dunianya lumayan jungkir balik.

Bukannya Seohyun tidak profesional. Oh jelas bukan. Seo Joohyun, terkenal akan keprofesionalitasannya, dan juga kedisiplinannya dalam masalah pekerjaan. Tapi kali ini berbeda. Seohyun sendiri tidak tahu sejak kapan Kyuhyun oppa tanpa ijin masuk ke dalam ruang-ruang hati Seohyun yang sudah lama Seohyun kosongkan, tidak untuk siapapun.

Ah, mungkin tadi hanya perasaan meledak-meledak tadi hanya perasaan sesaat saja. Pasti karena tadi ia terbawa suasana. Tempat syuting kali ini memang indah. Mereka syuting di sebuah taman yang dipenuhi pohon-pohon besar, sungai kecil, jembatan, dan juga kolam dengan air mancur. Terlihat seperti tempat yang tepat bagi pasangan-pasangan yang sedang jatuh cinta. Ditambah lagi dengan adanya musim gugur, dimana daun-daun coklat banyak berjatuhan disertai dengan udara yang sejuk.

Ini semua bermula dari adanya gosip mengenai dirinya dan Kyuhyun yang sampai sekarang masih tersebar luas dikalangan fans nya. Awalnya Seohyun masih menganggap adanya “SeoKyu couple” adalah karena ia selalu dipasangkan dengan Kyuhyun oleh management mereka, baik saat Music Video antara SNSD dengan SuJu atau saat iklan. Ini sangatlah wajar, seperti “YongSeo couple” yang terjadi dengan dia dan juga Yonghwa di WGM karena mereka menjadi suami istri di program tersebut. Menurutnya ini hanyalah fans service biasa.

Namun semuanya berubah. Sejak kepulangan mereka dari konser SMTOWN di New York, perasaan Seohyun jadi tak menentu dengan Kyuhyun. Saat dipasangkan kembali untuk berduet dengan Kyuhyun, Seohyun menerima saja dengan sukarela.

“Nanti kalian akan berduet. Dan saya minta kalian harus benar-benar menghayati lagu ini.” Ujar koreografer mereka saat itu. Seohyun dan Kyuhyun mengangguk mantap. Ini adalah pertama kali nya mereka akan menyanyi berdua, semenjak adanya gosip mengenai SeoKyu yang sudah tersebar.

Seohyun tersenyum simpul, pasti hanya untuk fans service. Karena ini pertama kalinya aku akan menyanyi berdua dengan Kyuhyun oppa. Pikirnya saat itu.

Semua berjalan lancar saat mereka latihan, juga saat mereka mencoba untuk menghayati lagu tersebut, sambil bergandengan tangan, menatap satu sama lain. Seohyun masih merasa biasa saja. Tetapi semuanya berawal ketika H-1 keberangkatan mereka menuju New York.

SNSD sudah mempersiapkan barang-barang mereka. Dan saat itu mereka sedang berkumpul, membicarakan untuk keberangkatan mereka besok.

Disela-sela pembicaraan mereka, tiba-tiba handphone Seohyun berbunyi. Semua perhatian kakak-kakak nya langsung menoleh kearahnya. Seohyun menatap handphonenya dengan bingung. Ini dari Kyuhyun. Seohyun akhirnya menjawab telepon itu dengan ragu.

“Hallo?”

“Hallo Seo. Apa kabarmu?” tanya Kyuhyun disebrang sana.

“Aku baik oppa. Ada apa malam-malam begini?” tanya Seohyun sopan.

“Ah tidak. Aku hanya khawatir, karena sepertinya kita terlalu banyak berlatih. Suaramu sepertinya semakin serak.”

“Eh? Aku baik-baik saja oppa. Tenang saja.” Ucap Seohyun segera. Namun baru disadarinya setelah itu, ada yang salah dengan tenggorokannya. Pantas saja ia merasa ada yang aneh dengan tenggorokannya sejak pagi itu. Namun mungkin karena terlalu banyak latihan dan juga persiapan, ia tidak langsung menyadarinya.

“Suaramu sudah serak Seo. Istirahatlah sekarang. Besok saat sampai di New York, kita tidak perlu latihan dulu. Kamu butuh istirahat.” Ujar Kyuhyun disebrang sana terdengar khawatir.

“Um. Itu bisa kita atur nanti disana oppa. Terimakasih.”

“Sama-sama. Jaga kesehatanmu ya, oh ya kalau kirimannya sudah sampai jangan lupa diminum ya. Bye.” Kyuhyun langsung memutuskan pembicaraannya sebelum Seohyun bertanya lebih lanjut.

“Bye.” Gumam Seo pelan. Kiriman? Kiriman apa? Tanya Seohyun dalam hati. Belum Seo beranjak dari sofa nya, tiba-tiba dia sudah dikerumuni oleh para kakak-kakaknya.

“Dari siapa Seo?” tanya Taeyeon dengan mata memicing.

“Eh? Itu dari Kyuhyun oppa.”  Jawab Seo canggung.

“REALLY??” spontan Jessica berteriak. Para kakak-kakaknya langsung memandang Seo dengan tatapan menggoda.

“Ah ternyata SeoKyu benar ada?”

“Akhirnya maknae kita sudah dewasa.”

“Tapi Kyuhyun harus kita interogasi dulu.”

Seohyun semakin bingung. Mereka semua salah sangka. Ini tidak seperti yang mereka bayangkan. “Umm. Unnie, kita tidak ada apa-apa kok.”

“Ya ya ya. Kamu bisa mengatakan itu sekarang Seo. Lihat saja nanti.” Kata Yoona dengan tatapan penuh arti. Seohyun mengerutkan alisnya.

“Seo, kami bisa merasakan kok adanya chemistry diantara kalian, jadi sudahlah jangan menyangkalnya.”

“Ehh? Bukan seperti itu unnie~ kita benar-benar tidak ada apa-apa.” Muka Seohyun mulai memerah. Ah, mereka benar-benar salah paham. Pikir Seohyun.

“Hm. Okay, tapi ingat ya, kamu tidak bisa memprediksi cinta. Cinta itu bisa datang kapan saja, tanpa kamu sadari.” Seohyun langsung terdiam mendengar kalimat terakhir Hyoyeon.

Dan kalimat tersebut terngiang-ngiang sampai sekarang. Benar kata Hyo unnie, cinta memang datang tiba-tiba. Seohyun menggelengkan kepalanya cepat lalu berjalan kembali.

Gadis itu berusaha menghirup udara sebanyak-banyaknya saat ia sudah memasuki trailer pribadinya. Tidak. Ini tidak boleh diteruskan. Pikir Seohyun dalam hati. Gadis ini menggelengkan kepalanya cepat lalu bergegas duduk di depan kaca untuk merapihkan make-up nya yang sedikit luntur saat pengambilan gambar film tadi.

Entah kenapa pikirannya melayang kembali saat-saat mereka tiba New York beberapa bulan lalu.

“Uwaa~ udaranya sangat dingin.” Taeyeon, leader dari grup mereka mengusapkan kedua tangannya bersamaan sambil meniup-niup tangannya agar terasa hangat.

Seohyun menggigil, memang udaranya lumayan dingin. Ternyata musim semi di NY tidak menjamin cerahnya temperatur disana a.k.a panas.

Sambil menunggu para kru yang lain yang juga sedang dalam perjalanan untuk mengambil alat-alat dan juga barang-barang mereka, Seohyun memutuskan untuk duduk disebuah bangku panjang. Sementara para member SNSD lain sedang asik berfoto-foto dan bercanda ria, Seohyun memutuskan untuk menyendiri dahulu disini. Ia sepertinya masih terlalu lelah.

Seohyun termenung sesaat, memikirkan kata-kata Hyoyeon tadi malam. Ah, sudahlah tidak usah dipikirkan. Ia menggosok-gosokan kedua tangannya seperti yang Taeyeon lakukan tadi. Disini memang dingin.

“Sebaiknya kamu minum ini. Bisa menghangatkan tubuhmu.” Kata Kyuhyun tiba-tiba sambil menempelkan gelas kertas berisi coklat panas ke pipi Seohyun.   

“Eh? Annyeong oppa.” Ujar Seohyun sambil menunduk. Sejak kapan Kyuhyun kemari? Ia menerima coklat panas itu dari tangan Kyuhyun lalu menyeruputnya pelan. Ah~ hangat.

Kyuhyun langsung duduk disebelahnya lalu tersenyum. “Hangat bukan?”

“Iya. Hangat sekali.” Seohyun tersenyum senang.

“Baguslah. Lalu apa yang membuatmu sendiri disini Seo? Kulihat para member SNSD lainnya sedang asik berfoto-foto, kenapa kamu tidak ikutan?”

“Ah, itu. Aku sedang merasa lelah saja Oppa. “ Seohyun menghela nafasnya lalu menyeruput coklat hangatnya lagi. “Bagaimana denganmu? Kenapa oppa tidak bersama member SuJu lainnya?”

“Aku? Aku juga merasa lelah.” Kyuhyun tersenyum nakal. Seohyun tertawa kecil, lalu keduanya diam dalam keheningan. Seohyun menatap kedua kakinya, entah apa yang sedang ia pikirkan. Sementara Kyuhyun diam-diam memperhatikan Seohyun, sama-sama memikirkan sesuatu.

“Hei kalian! Ayo kesini! Kita sudah mau berangkat lagi!” terdengar suara salah satu dari manajer mereka. Kyuhyun dan Seohyun tersentak dari lamunan mereka masing-masing lalu bergegas pergi dari sana.

“Sampai ketemu nanti Seohyunnie.” Ujar Kyuhyun sambil berlalu mendahului Seohyun. Gadis itu terkejut sesaat sambil menatap punggung Kyuhyun yang berjalan mendahuluinya dari belakang. ‘Sampai bertemu nanti? Maksudnya apa?’ Pikirnya bingung.

Sesampainya di hotel, Seohyun langsung memutuskan untuk berendam air panas, lalu setelah itu ia akan tidur seharian, walaupun hari masih siang, Seohyun rasa lebih baik untuk tidur dahulu, menampung energinya untuk besok. Seohyun berjalan ke kamar mandi, menyalakan keran air. Ah, para unnie nya pasti sekarang sedang berjalan-jalan menikmati kota New York. Mereka memang tidak mengenal kata capek dalam urusan jalan-jalan.

Sambil menunggu air panasnya tertampung di bak mandi, Seohyun duduk dipinggir kasurnya sambil memikirkan kata-kata Kyuhyun tadi. Sampai bertemu nanti? Sepertinya hari ini tidak ada jadwal mereka untuk latihan atau kegiatan apapun yang memungkinkan mereka untuk bertemu. Apa mungkinkah..

Muka Seohyun mendadak menjadi merah. Ah. Apa-apaan ini, Seo Joo Hyun mengapa kamu jadi seperti ini, memikirkan hal yang macam-macam. Tidak mungkin juga Kyuhyun oppa mengajakmu untuk berkencan. Dia kan juga sibuk. Lebih baik, kamu fokus pada dirimu dan juga latihanmu untuk konser lusa nanti. Seohyun menggeleng-gelengkan kepalanya keras.

Terdengar suara air yang telah memenuhi bak mandi. Seohyun langsung menanggalkan pakaiannya lalu berendam di air hangat yang dipenuhi busa-busa di bak mandi tersebut. Nyaman, dan bisa menenangkan pikiran. Sambil berendam Seohyun memutuskan untuk membaca buku juga. Lumayan, setidaknya ia juga bisa melakukan hal yang berguna disela-sela waktunya untuk memanjakan diri. Ya seperti saat ini.

DRRRRTT..DRRRTT..

Handphone Seohyun bergetar. Sepertinya ada telepon. Seohyun menutup buku bacaannya, lalu mengambil handphonenya yang berada tak jauh dari jangkauannya. Layar handphonenya menunjukan nama yang sedari tadi sedang dipikirkannya. Muka Seohyun seketika langsung memerah disertai dengan jantungnya yang berdebar-debar.

Ini benar-benar gila. Kenapa aku jadi seperti ini sih. Seohyun masih terpaku menatap layar handphonenya. Lalu sambil menelan ludah, Seohyun menekan tombol YES.

“Hallo Kyuhyun oppa.” Jawab Seohyun dengan suara serak, untung saja debar jantungnya sudah mulai mereda.

“Annyeong Seohyunie. Sedang apa?”

“Ehm. Sedang membaca. Ada apa oppa?” Tidak mungkin kan Seohyun bilang kalau dia sedang berendam. Ia tidak ingin menimbulkan kesalahpahaman.

“Anni. Aku hanya ingin memberitahumu soal jadwal kita. Ternyata ada perubahan. Makanya aku langsung memberitahumu.”

“Ah. Begitukah? Kenapa Min Joo tidak memberitahuku?” tanya Seohyun bingung.

“Manajermu itu sedang sibuk Seohyunnie. Karena jadwal ini berhubungan dengan jadwal kita juga untuk berlatih, jadi Min Joo tadi memintaku sekalian untuk mengatakannya padamu.”

“Uhm. Aku mengerti.”

“Oke. Di ingat ya. Jam sepuluh berangkat ke studio, jam sebelas latihan dengan SNSD, jam satu makan siang, jam dua latihan, jam tiga latihan denganku. Bisa kau ulang?”

“Jam sepuluh berangkat ke studio, jam sebelas latihan dengan SNSD, um..” 

“Jam satu makan siang, jam dua latihan lagi, jam tiga latihan denganku,” ulang Kyuhyun sabar.

“Jam sepuluh berangkat ke studio, jam sebelas latihan dengan SNSD, jam dua makan siang.. Eh.”

Kyuhyun tertawa diujung sana. “Kuulangi lagi ya. Jam sepuluh berangkat ke studio, jam sebelas latihan dengan SNSD, jam satu makan siang, jam dua latihan lagi, jam tiga latihan denganku. Jam empat sore nanti jalan-jalan denganku.”

Seohyun mencoba mengulang semua apa yang dikatakan Kyuhyun, berusaha untuk tidak salah lagi. “Jam sepuluh berangkat ke studio, jam sebelas latihan dengan SNSD, jam satu makan siang, jam dua latihan lagi, jam tiga latihan denganmu. Jam empat sore nanti jalan-jalan denganmu.” Eh. Seohyun tersadar ada yang aneh dengan kalimat terakhirnya.

“Pintar. Sampai ketemu nanti Seohyunnie. Bye.” KLIK! Kyuhyun memutuskan koneksi teleponnya. Seohyun terpaku menatap handphonenya.

“Jam empat nanti jalan-jalan denganmu..” gumam Seohyun. “Jam empat nanti JALAN-JALAN dengannya?” Seohyun tersentak, baru menyadari kalimatnya. Mukanya memerah. Perasaan senang bercampur malu menyelimutinya.

Kyuhyun oppa mengajakku untuk jalan-jalan dengannya. Seohyun masih tidak percaya. Jantungnya langsung berdebar-debar lagi memikirkan hal itu. “Jam empat nanti, aku akan jalan-jalan dengannya.” Gumam gadis itu berkali-kali. Setiap kata yang ia ucapkan langsung menimbulkan efek aneh di dadanya.

Seohyun melihat jam yang tergantung di dinding kamar mandi itu. Masih jam dua. Dua jam lagi. Seohyun menenggelamkan kepalanya kedalam bathtub. Ah aku harus bagaimana nanti. Seohyun mulai khawatir. Kenapa tiba-tiba jantungku berdebar-debar terus sih. Ini kan hanya jalan-jalan. Mungkin saja Kyuhyun oppa merasa bosan, lalu mengajakku.

Satu jam berlalu, Seohyun sekarang sudah ada diatas kasurnya. Tertidur.

‘Jam empat. Jalan-jalan. Dengan Kyuhyun oppa.’

Kalimat-kalimat itu terus berputar-putar dalam pikirannya, walaupun Seohyun sedang terlelap dalam mimpinya.

KRIIIING! KRIIIIING!

Suara telepon dikamar hotelnya berbunyi nyaring. Seohyun tersentak bangun dari tidurnya. Lalu meraih gagang telepon yang berada di meja sebelah tempat tidurnya.

“Hallo?”

“Seohyunnie!” suara Hyoyeon muncul dari sebrang sana. Seohyun mengusap-ngusapkan matanya, ia masih mengantuk.

“Ne unnie?” jawab Seohyun.

“Aigoo. Kamu tidur sedaritadi?”

“Ne unnie.” Seohyun merasa ia masih di alam mimpinya.

“Yah! Ayo bangun! Kamu harus segera kesini menyusul kami. Pemandangan disini sangat bagus!”

“Kalian bersenang-senanglah unnie. Aku ingin tidur.”

“Aigoo. Baiklah. Istirahatlah yang baik. Tapi kamu yakin tidak mau ikut?” tanya Hyoyeon lagi.

“Ne unnie.” Jawab Seohyun serak.

“Okay. Bye Seobaby. If you need anything just call us okay?”

“Ne unnie. Have fun.” Seohyun memutuskan hubungan telepon, lalu kembali tidur, badannya masih terlampau lelah untuk beraktifitas.

Satu jam lagi telah berlalu dan Seohyun masih berada di alam mimpinya. Sampai akhirnya dua jam kemudian, Seohyun terbangun, lebih tepatnya tersentak dari tidurnya. Seohyun masih terduduk dikasurnya, sambil mencoba mengumpulkan matanya. Kepalanya sudah lebih enteng dari sebelumnya yang terasa berat. Dengan tergopoh-gopoh ia mengambil handphonenya.

Sudah jam berapa ini, pikir Seohyun. Gadis itu memicingkan matanya sambil memandang handphonenya, lalu terdiam kaku.

Ini.. Sudah telat! Aku telat! Jalan-jalan dengan Kyuhyun oppa.

Seohyun bangkit dan dengan tergesa-gesa ia mencari nomor telepon Kyuhyun di kontak handphonenya, lalu menelepon Kyuhyun.

Tuuut.. Tuuut.. Tuuut..

Ayo angkatlah oppa. Doa Seohyun dengan gelisah.

Akhirnya pada nada ke tujuh Kyuhyun menjawab teleponnya.

“Ya Seohyunnie?”

“Oppa. Maafkan aku, aku sungguh sungguh minta maaf. Aku baru saja bangun.” Ucap Seohyun dengan sangat menyesal. Rasa tidak enak masih menyelimuti dirinya.

Sebaliknya Kyuhyun hanya tertawa renyah disebrang sana. “Arraso. Aku sudah tahu. Ngomong-ngomong, kamu sudah makan gogumanya?”

Goguma? Alis Seohyun terangkat satu. “Goguma? Apa maksudmu oppa?”

“Ah. Kalau begitu kamu pasti belum memakannya. Aku menaruhnya diluar kamarmu.”

Seohyun membuka pintu kamarnya, dan disitulah goguma, makanan yang paling ia sukai sudah terpajang manis diatas meja makan, sangat menggoda untuk dimakan. Seohyun mendekati meja makan, ah ternyata tidak hanya goguma, tapi ada juga obat herbal. Ini.. Ini semua dari Kyu oppa?

“Uhm. Aku sudah melihatnya oppa. Ini semua darimu?”

“Makanlah dulu, baru nanti aku ceritakan. Kalau kamu masih merasa capek, jalan-jalannya kita tunda dulu.” Seohyun bisa merasakan Kyuhyun tersenyum disebrang sana. Suara Kyuhyun tiba-tiba menjadi sangat menenangkan, menyenangkan.

“Terimakasih oppa.” Kata Seohyun terharu.

“Sama-sama Seohyunnie, nah ayo dimakan. Nanti aku hubugi kamu lagi. Selamat makan.”

“Ne oppa. Sekali lagi terimakasih.” KLIK! Telepon ditutup. Seohyun tersenyum sendiri. Kyu oppa, dia sangat baik. Gadis itu menarik kursi dihadapannya lalu duduk, dan mengambil salah satu goguma dihadapannya.

Gogumanya masih hangat. Ini bisa berarti Kyu oppa tidak lama meninggalkan kamar ini. Seohyun melahap gogumanya dengan senang. Sambil memakannya, Seohyun baru menyadari ternyata ada secarik kertas yang diletakan dibawah piring yang berisi goguma tersebut. Dengan perlahan Seohyun mengambilnya lalu membacanya.

Hi Seo. Kudengar dari Hyoyeon kamu sedang kecapean, jadi kuharap goguma dan juga vitamin ini masih bisa mengembalikan energimu. Tetap semangat Seo! –Kyuhyun-

Senyum Seohyun mengembang. Jantungnya semakin berdebar kencang. Mengapa Kyu oppa menjadi sangat baik padanya.

Seohyun menghabiskan makanannya dengan cepat lalu segera berganti baju. Aku harus menemuinya. Setidaknya aku harus berterimakasih atas apa  yang sudah dia lakukan padaku. Pikir Seohyun.

Baru saja Seohyun membuka pintu kamarnya, disana sudah berdiri seorang pria tegap sambil tersenyum manis padanya. Seohyun berdiri terpaku didepan pintu kamarnya.

“Annyeong Seohyun.” Ucap pria itu sambil mengeluarkan buket bunga yang sudah ia sembunyikan dibelakang tubuhnya.

“Changmin oppa?”

 -To Be Continue-