[Freelance] Loving You


Loving You

Author: Keyindra_clouds

Main cast: Yesung, Kwon Yuri

Other cast: Cho Kyuhyun, Kim Taeyeon, Kim Jieyon, Park Eujii

Genre: Romance, Angst, Comedy, Sad

Length: One Shoot

annenyeong haseo……salam kenal KeY_iNDRA imnida….ini ff pertamaku jadi aku minta maaf jika ff ini abal – abal. mian karena aku baru pertama kali ngepost ff ini mungkin ceritanya nagwur tingkat akut-!-………semoga readers suka…….aku butuh comment kalian tolong diRCL ya…..kamshamida……………… ——

Ketika kau hadir disaat aku jatuh….

Kaulah yang mengisi hidupku…….

Kau ada saat aku butuh…………

Cintamu membuatku merasakan hidup yang sesungguhnya……….

Gomawo kau sudah hadir dalam hidupku…………

Author POV

Malam ini kelihatnnya hujan akan turun agak deras dikota Seoul. Sebelum hujan turun seorang yeoja berparas cantik  akan segera pergi menemui namjachingunya  yaitu Kyuhyun Oppa dan memberikannya makan malam. Yeoja itu  ingin memberinya kejutan karena hari ini namjachingunya  berulang tahun yang ke 23, karena tadi malam yeoja itu lembur jadi dia telat memberikan ucapkan selamat ulang tahun.  Sebagai tebusanya yeoja itu membawakanya makan malam special untuknya yaitu samgyetang, Bulgogi,  jajangmyeon kesukaannya ke apartemenya. Meskipun hujan yeoja itu rela hanya demi untuk bertemu dengan dia dan mengucapkan selamat ulang tahun. Hampir seminggu yeoja itu dan namja-nya sibuk dengan kegiatannya masing – masing sehingga jarang bertemu.

Yuri POV

Dengan langkah yang mungkin agak sedikit cepat aku menaiki lift disebuah apartemen mewah Dekat pusat kota seoul. Dan sampailah aku dilantai 10 tepatnya di apartemen milik Kyuhyun. Aku segera memencet bel di apartemen Kyuhyun. Tiba – tiba….

“ann…………yeong,,,Kyupa. Kulihat seorang wanita sexy yang membukakanya.  Aku terbelalak kaget melihat yeoja itu,.

“mian,,tapi kau siapa?, a[a kau Mencari Kyuhyun Oppa?.”

Tampak suara seorang namja dari dalam yang aku kenal suaranya. “Chagi, siapa yang datang malam – malam begini, menggangu acara orang saja. Kyuhyun Oppa…..,, aku tersentak kaget mendengar suaranya yang memanggil seorang yeoja itu dengan sebutan chagi. Kyuhyun kaget ketika melihatku berada didepan pintu memandanginya.

“Yuri-sshi…………., mengapa kau ada disini?”. Kyuhyun menatapku agak sedikit terkejut.

“Yeobo, apa kau kenal yeoja ini?,.tanya yeoja itu dengan tatapan tidak suka padaku.

“Ya, aku kenal chagi, dia adik kelasku dikampus yang selalu mengejar – ngejarku selama ini”. Ujar Kyuhyun dengan nada tidak suka.

Deg……

Apa yang kau katakan Oppa?. Kenapa Kata – kata Kyuhyun itu bisa keluar dari mulutmu?, dan membuat hatiku tersayat. Kyuhyun mengapa kau tega berkata seperti itu. Apa tak cukup kita menjalin hubungan selama dua tahun belakangan ini. Dan kaau bilang aku yang mengejar – mengejar kamu, bukankah sebaliknya. Tanpa sadar air mataku jatuh dan makannan yang tadinya aku ingin bawakan untuk kujatuhkan sehingga  berserakan. Aku pun langsung berlari meninggalkan apartemen itu. Berlari hingga jauh sampai aku tak dapat melihatnya lagi.

Jong Woon POV

Jalanan yang sepi dan hujan yang memang deras malam ini tepatnya hampir jam 12 malam membuat aku harus bersusah payah mengmudi dan melihat jalan untuk bisa pulang. Tabi kabut saat hujan membuatku kalang kabut melihat arah kedepan. Tampaknya aku melihat sesosok bayang – bayang seorang Yeoja tengah berjalan sambil merasa kedinginan, entahlah apa benar yang kulihat, entahlah.

Drrrrrrtttt….drrrrrttt….drrrrrrrtttt

tiba – tiba ponsel ku berbunyi, 1 sms masuk. “huh..” aku menghela napas. Eomma, akhirnya kau ingat anakmu dan mau pulang juga setelah hampir sebulan kau dan Appa tak mengunjungiku ke korea. Tiba – tiba…

shiiiiitttttttttttttt…………..

aku mengerem mendadak mobilku yang hampir menabarak seorang gadis. Yak..kenapa seseorang mau mati ditengah malam begini. Gadis itu langsung terjatuh, aku langsung keluar dari mobilku dengan membawa payung.

“kenapa kau tidak langsung menabrakku saja!!” teriak gadis itu

What…yeoja ini kenapa, apa tak sayang nyawanya lagi, padahal masih banyak orang yang disana yang ingin memperpanjang umurnya, tapi kenapa dia malah memperpendek umurnya sendiri.

“mian, nona. Kenapa malam – malam begini kau sedang hujan – hujanan?”

“kenapa kau tidak sekalian menabrakku sampai mati,,,cepat tabrak aku..aku ingin mati…”.teriak yeoja itu..

Yeoja itu menangis sejadi – jadinya. Sampai – sampai ia pingsan. Aku bingung apa yang aku harus lakukan pada gadis pingsan ini, tapi aku mau minta bantuan kemana?. Bahkan sekarang jam 00.15 pagi, jalanan begitu sepi dan hujan lebat lagi. Akhirnya kuputuskan membawa yeoja itu pulang ke apartemen rumahku.

Apartemen Jong Woon……

Akhirnya sampai juga didalam apartemenku. Kulihat yeoja ini masih pingsan karena kehujanan dan bajunya pun basah semua. Aishh…apa aku harus mengganti bajunya?, oh no… . Segera kuletakkan yeoja ini di sofa lalu cepat – cepat kutelpon Eunji, adik dari jungsoo-Hyung tetangga apartemenku, yang kemungkinan masih begadang karena main game.

“yeobseo, Eunji”. Tepat dugaanku dongsaeng dari Jungsoo – Hyung ini memang belum tidur.

“JongWoon Oppa, Wae kau menelponku malam – malam begini?”.

“anii..apa boleh aku minta bantuanmu sebentar Eunji?.

“untuk apa Oppa minta bantuan malam – malam begini, oppa tidak macam – macam kan?”

“yak…Park Eunji…. pokoknya cepat kau segera datang kemari, dan tolong bantu aku!”

Tak lama kemudian Eunji pun datang. Jong Woon pun menunggunya di luar pintu apartemen.

“kenapa oppa malam – malam begini meminta ku kemari?, Wae oppa?”.

“ehmm….aku minta tolong gantikan baju seorang yeoja yang sedang tidur di sofa ruang tamuku”.

“apa……kenapa malam – malam begini Oppa membawa seorang yeoja ke apartemen?, apa jangan – jangan Oppa mau macam – macam dengannya?”. Selidik Eunji

“nanti saja ku jelaskan,,,sekarang kau cepat ikuti saja perintahku. Aku tunggu diluar”.

“oke..Oppa”

Tak lama kemudian Eunji pu keluar dari apartemen milik Jong Woon. “beres Oppa, aku ganti dia dengan piyamaku”. Kemudian Jong Woon bersama Eunji pun masuk lagi ke apartemen itu. Jong Woon segera menggendong gadis itu menuju kamarnya. Astaga, badan gadis ini panas sekali. Beruntung sekali tas yang berisi alat – alat parakteku ada  satu dirumah. Cepat – cepat kuambil tas itu dari dalam lemari. Segara kuperiksa badan yeoja ini. Omo….ternyata dia kedinginan suhu badannya pun mencapai 39 derjat dan maagnya kambuh. Aku pun segera menginfusnya karena tubuh dari yeoja itu begitu drop dan dia dehidrasi. Mungkin gadis ini terlalu stress memikirkan masalahnya hingga asam lambungnya naik dan cairan tubuhnya menurun.

“Oppa..gadis itu kenapa?.

“badannya panas, dan asam lambungnya naik..”,

“siapa dia oppa?”.

“aku sendiri tak tahu Eunji, tadi aku menemukannya di jalan. Dia sedang menangis dan sengaja ingin menabrakkan diri pada mobilku. Saat kuhampiri dia, lalu gadis itu pun pingsan dan kubawa dia sampai kesini”.

“Oppa, aku pulang dulu, ini sudah hampir jam dua pagi”.

“Gomawo Eunji, kau sudah membantuku”.

Yuri POV

Pagi harinya….

Aku membuka mataku karena ada sinar menyilaukan yang menghampiriku. Aku tak tahu aku sedang ada dimana, yang aku ingat hanyalah tadi malam aku melihat Kyuhyun dengan seorng yeoja dan dia tidak menganggap aku sebagai yeojachinguku. Air mataku turun lagi dan aku mulai menangis.

“kau sudah bangun?”.

Suara seorang namja yang berdiri di depan pintu kamar, cepat – cepat kuhapus air mataku. Kulihat seorang Namja menghampiriku. Tapi dimana aku sekarang ini dan kenapa bajuku bisa berganti piyama, dan tanganku pun diinfus. Oh, Tuhan apa yang terjadi padaku semalam.

“kau siapa?”.

“oh, aku lupa. Jong Woon imnida, dan kau siapa aggashi?”

“Yuri imnida, kenapa aku ada disini dan dimana aku?.”

Aku pun segera beranjak dari tempat tidur itu. Dan ternyata ada selang yang menghalangi tanganku dan jarum yang menancap pada tanganku pun terlepas hingga tangan ku mengeluarkan darah yang mengucur dan aku pun terjatuh dari tempat tidur karena keseimbanganku goyah, aku lupa jika aku di infus. Jong Woon – sshi pun langsung segera menghampiriku dan mencoba membantuku naik keatas tempat tidur. Jong Woon – sshi kemudian membersihkan darah yang mengucur dari tanganku dan mengganti cairan infusku dengan yang baru.

“Yuri – sshi. Kau sedang sakit jangan memaksakan diri untuk berdiri!,, kau jangan nekad”. Ucap Jong Woon sambil menempelkan plester ditangan yuri.

“mian Jong Woon,,,tapi kenapa kau menolongku tadi malam?, kenapa kau tidak membiarkanku mati saja?. Teriak Yuri seraya air matanya mulai turun. “auuggh…auugghh…” kupegangi perutku, entah kenapa bisa sesakit ini.

“Yuri – sshi, kau kenapa?. Apa perutmu sakit?. Asam lambungmu naik lagi?”, tunggu sebentar”.

Jong Woon pun keluar kamar secepat mungkin, lalu kembali lagi dengan sebuah nampan yang terdapat mangkuk diatasnya dan beberapa obat.

“minum dulu obatnya, lalu setelah itu makanlah bubur ini, aku sudah memasakkannya untukmu, jadi makanlah”.

Aku pun segera meminum obatku, lalu makan bubur buatan Jong Woon – sshi.

Jong Woon POV

Aku pun memperhatikan dia saat makan. Mengapa dia bisa seperti ini, mau mengakhiri hidupnya sia – sia. Kucoba perlahan – lahan dan hati – hati menanyakan apa yang terjadi padanya.

“yuri – sshi..sebenarnya apa yang terjadi padamu?”.

Yuri langsung menoleh padaku dengan airmata yang akan keluar. “mianhae,, Jung Woon – shi,, aku tidak bisa bercerita, aku tidak ingin mengingat kejadian itu.

“Gwenchana..istirahatlah, agar cepat pulih!”

Drrttt……….drrrrttt……..

“yeobseo..”

“anii…aku sedang berada dirumah, Wae suster Lee?”

“……mian….tapi aku tidak bisa, apa bisa diganti dengan dokter Yoo?.”

“baiklah, kamshamida..”

Kliiik aku mematikan teleponku. “Yuri –sshi, mian aku harus pergi kerumah sakit, ada pasien yang harus ku tangani..mian aku tak bisa menjagamu,, tapi akan kupanggilkan Eunji untuk menjagamu”.

Yuri POV

“Yuri –sshi, mian aku harus pergi kerumah sakit, ada pasien yang harus ku tangani..mian aku tak bisa menjagamu,, tapi akan kupanggilkan Eunji untuk menjagamu”.

Tak berapa lama kemudian muncullah Jong Woon yang membawa seorang yeoja.

“Yuri, kenalkan ini Eunji,, tetangga sekaligus adikki”.

“anneyong,,,,Park Eunji Imnida.. kau bisa memanggilku Eunji”.

“Yuri Imnida”.

“Eunji, tolong kau jaga dia, jangan sampai telat makan dan obatnya kau harus berikan tepat waktu”,, ingat pesan ku.. Yuri kau tak apa – apa kan ku tinggal dengan dia?”.

“Gwenchana,, Jong Woon”.

“OK. Oppa”.

Eunji POV

Aku menatap gadis ini, gadis ini begitu rapuh dan wajahnya pun pucat.

“yuri – ya, mungkin kita bisa jadi teman, maukah kau jadi temanku, dan aku akan memanggilmu Eonni?”. Kataku sambil memecah keheningan sekaligus senyum cengngesan.

“baiklah, gomawo kau mau menjadi temanku”.

Aku dan yuri kini saling bercerita tentang kehidupanku dan kuliahku. Aku ini adalah mahasiswa jurusan ilmu keperawatan di Seoul National University. Dan ternyata Yuri Eooni adalah kakak kelasku. Oh,, no Aternyata aku tidak mengenal kakak kelasku satu jurusan lagi. Yuri Eonni adalah mahasiswa terbaik indeks prestasinya maka dari itu beliau mendapat beasiswa dari kampus. Selain itu Yuri eonni hidup sebatang kara, ia dulu diadopsi oleh sepasang orang tua dari panti asuhan, dan kini ia hidup sebatang kara tak mempunyai siapa – siapa. Ia bahkan menghidupi kehidupannya sendiri dengan bekerja paruh waktu, setelah pulang sekolah. Berbeda jauh dengan kehidupanku saat ini, yang begitu mewah dan semua tercukupi. Maka dari itu aku harus belajar dari Yuri Eonni.

* ***************************

AUTHOR POV

Sudah seminggu ini Yuri berada ditempat tidur dan tak melakukan apa – apa, tapi badannya akhirnya agak lebih sehat. Jam sedang menunjukkan pukul setengah enam pagi. Yuri pun terbangun dari tidurnya. Dia beranjak keluar kamar. Astga,,,Yuri kaget melihat Jong Woon – sshi tertidur di sofa dengan pakaian yang mungkin belum diganti. Yuri berinisistif membangunkannya. Tapi pikiran itu pun aku hilangkan karena mungkin Jong Woon – sshi kecapaian. Yuri segera menuju dapur untuk membuatkan makanan untuk namja itu.

Yuri POV

Aku beranjak menuju dapur dan membuka kulkas untuk mencari beberapa bahan dan memulai memasak makanan yang dapat dibuat untuk sarapan. Mungkin yang aku buat hanya sarapan sederhana yaitu roti bakar, nasi goreng kimchi serta kopi dan susu. Aku mulai meletakkan makanan itu satu persatu diatas meja dan menatanya. Aku melihat sesorang tengah menatapku dan menuju ke arahku.

“Jong Woon – sshi,,kau sudah bangun?,, min…aku tak membangunkanmu karena kulihat kau sangat lelah sekali”.

“Yuri – ya. Kenapa kau malah disini, keadaanmu kan belum stabil”.

“Gwenchana,, Jong Woon – sshi, aku sudah baikkan kok, makanlah nanti kau terlambat pergi ke rumah sakit”.

“gomawo, ku sudah membuatkan sarapan untukku”.

Tiba – tiba terdengar bunyi ponsel, sepertinya aku kenal dengan ponsel bernada dering itu. Yah benar itu ponselku yang nada deringnya cukup keras terdengar. Aku bertanya pada Jong Woon – sshi dimana ia menemukan ponselku. Aku segera beranjak menuju tempat yang ditunjukkan namja itu.

“yeoboseo..”

“benarkah,, baiklah aku akan pergi sekarang..”

“Jong Woon,,bisa kau tunjukkan dimana tasku?”.

Aku pun segera mengambil tasku dan cepat – cepat pergi dari aprtemen itu menuju rumah kecilku dan untuk mengambil baju segera berangkat kuliah.

Jong Woon POV

Aku heran melihat yeoja itu, setelah menerima telepon dia langsung berubah menjadi panik. Aku bertanya pada dia, dia hanya menjawab bahwa dia akan pergi kekampus karena harus kuliah namun aku melarangnya. Aku takut keadaan dia yang belum sembuh total.

“Yuri – sshi, kau jangan pergi dulu, badan mu belum sehat betul”

“Gwenchana Jong Woon, tapi ini sangat penting menyangkut masa depanku”.

“baiklah, aku akan mengantarmu, tapi setidaknya tunggu aku mandi dulu”

“gomawo Jong Woon, kau sudah menolongku.”

Aku pun membalas perkataan yeoja itu dengan senyum. Aku pun membuat perjanjian dia boleh kuliah tapi harus tinggal disini, karena aku tidak mau terjadi apa – apa dengan dia dan aku yang bertanggung jawab. Dan dia pun mengangguk tanda dia menyetujuinya.

* ***************************

Sesampainya dikampus…

“gomawo, kau sudah mengantarku,”

“kau minta aku jemput jam berapa?”

“ani,,,aku bisa pulang sendiri, aku takut menggangu pekerjaan mu”.

“tapi kau masih sakit, baiklah aku jemput kamu jam 4 sore mau tidak mau harus kujemput kau”

AUTHOR POV

Sore harinya Jong Woon pun menjemput Yuri. Yuri berjanji akan tinggal dengannya hingga ia benar – benar sembuh. Pintu apartemen pun terbuka setelah ku klik beberapa nomor password. Betapa kagetnya ketika dia melihat seseorang yang ia kenali, yaitu Eomma dari Jong Woon yang sedang duduk didepan ruang tengah sambi melihat TV. Jong Woon terbelalak melihat Eomma nya bisa masuk ke dalam apartemenmu. Begitupun dengan Yuri yang masih bengong menatap seorang waita paruh baya dengan gaya yang cool layaknya anak muda.

“Jong Woon…….. teriak ibunya, kenapa kau menikah diam – diam?, dan kenapa kau tak menhubungi Eomma saat kau mau menikah?, Memang Eomma ini siapa mu??” suara ahjumma itu menggelegar.

“eomma, kapan pulang?”.

Jong Woon terbelalak kaget mendengar perkataan Eommanya, Mwo, menikah?? Siapa yang menikah.

Tak kalah dengan Yuri yang sama kagetnya, menikah?. Jadi selama ini Jong Woon sudah menikah?. Oh tidak, jadi selama ini Jong Woon sudah memiliki istri?. Betapa bodohnya aku menerima tawaran tinggal satu apartemen dengannya.

“jadi, ini anae mu?”tanya Eomma Jong Woon, sambil berjalan menuju kearah Yuri.

Yuri POV

Apa??. Anae,, ibu Jong Woon mengiraku anaenya?. Oh tidak, kenapa timbul masalah begini.

“ani,, Ahjumma aku bukan…….”. belum sempat aku mengatakan eomma Jong Woon – sshi malah berkata “ kau cantik menantuku, dan aku tidak akan mengusik tentang masalalu dan asal – usulmu, dari mana yang penting kau bisa membahagiakan anak laki – laki ku dan aku tahu  Jong Woon pasti bisa memilih yang terbaik..

Jong Woon yang sedari tadi bingung melihat tingkah eomma nya mulai angkat bicara.

“yak,, Eomma apa yang kau katakan,, aku dan dia……”. belum sempat lagi Jong Woon – sshi melanjutkan kata – katanya lalu disergah dengan eommanya.

“sudah eomma tidak mau tahu, eomma tidak mau memaafkanmu akan karena eomma tidak kau undang pada pernikahanmu”. “Sekarang kalian masuk kekamar kalian, dan kau Yuri sebagai menantuku yang baik kau harus memasakkan yang enak untuk mertuamu ini yang baru pulang dar Jepang”. Kalian berdua cepat ganti baju.” Teriak eomma”.

Jong Woon POV

“Yuri – sshi, maafkan kelakuan eommaku tadi ya, eomma benar – benar keterlaluan, aku bingung harus mengatakan pada eomma hal yang sesungguhnya.”

“gwenchana Jong Woon ”.

“sekarang dihadapan eomma aku mohon kau harus memanggilku oppa jangan Jong Woon – sshi, mengerti, ini tak akan lama paling eomma minggu depan akan pergi ke jepang, maukah kau berpura – pura demi eommaku ini Yuri – ya?”.

Yuri tersenyum mengangguk. Tandanya dia setuju. Yuri pun segera ganti baju dan keluar untuk memasakkan makan malam untuk eomma Jong Woon. Setelah makan malam siap, yuri segera meletakkan dan menata makanan dimeja makan. Saat makan tiba – tiba Yuri memegang mulutnya dan menahan perih di perutnya serta, serasa ingin muntah. Yuri lau menuju kamar mandi, kemudian aku dan eomma mengikutinya. Terdengar suara hoekk…hoekk…… .  Aku begitu cemas memikirkan keadaan Yuri yang belum stabil dan sembuh total dari sakitnya. Yuri pun keluar dari kamat mandi.

“Yuri – ah, kau kenapa?”. Yuri langsung ambruk begitu saja, beruntung aku  langsung sigap menangkapnya.

Aku segera menggendong tubuh Yuri ke kamar dan segera membaringkannya diatas ranjangku. Aku pun segera mengambil peralatan praktekku dan memeriksa keadaan Yuri.

“Jong Woon, bagaimana keadaan menantuku?. Apa dia…”. eomma pun tersenyum tidak jelas memandangku.

“yak,, Eomma. Dia tidak sedang hamil, tapi asam lambungnya naik lagi, mungkin dia stress, dan lupa meminum obatnya.” Aku tahu arah pembicaraan eomma, pasti dia sedang berpikir hal yang tidak – tidak.

Beberapa saat kemudian….

“eummhh..” kurasa Yuri sudah mulai mengerang dan tersadar.” Yuri – ya, apa kau lupa makan siang dan meminum obatmu?.” Tanyaku pelan – pelan pada Yuri.

“mianhae oppa, aku tadi siang sibuk dikampus mengerjakan tugasku hingga lupa makan dan minum obat”.

“yuri – ah apa kau lupa bagaimana keadaan lambungmu, jika ini terjadi terus – menerus maka lambungmu akan luka dan bisa – bisa terjadi pendarahan lambung kronis.” Suara Jong Woon agak sedikit meninggi. “sekarang kau harus makan dan meminum obat mu. “ eomma bisa kau suapi Yuri?.”

“shierro….memang eomma siapa mu?, kau suapi saja istrimu itu”.

“gwenchana.. Ahjumma aku bisa makan sendiri”.

“chagi, jangan panggil eomma dengan sebutan Ahjumma, panggil aku eomma karena sekarang aku ini eomma mu karena kau anae dari Jong Woon ku. Dan kau Jong Woon cepat kau suapi istrimu itu.” Bentak Eomma.

“ne eomma. Kata mereka bebarangan.” Kalian memang pasangan yang serasi”. Aku dan yuri hanya bisa tersenyum kecut melihat tingkah eomma yang seperti itu.

******************************

Yuri POV

Malam harinya aku beranjak mau tidur, tapi oppa melarangku tidur disofa kamar dan terpaksa aku pun tidur diranjang Jong Woon – sshi. Drrtttttt…..drrttttttt, ponsel ku menunjukkan jika ada  1 MMS masuk. Aku pun segera membukanya, dan ternyata apa yang kulihat…deg………hatiku serasa dihantam batu sebesar – besarnya, ketika kulihat Kyuhyun dan Yeoja itu yang kuketahui namanya Jessica Jung itu tengah berciuman dan kelihatannya ciuman itu sangat dalam dan mereka berdua terlihat menikmatinya. “Kyuhyun oppa” …tanpa terasa air mataku turun, aku melirik Jong Woon tengah tertidur aku pun tak ingin menggangunya dengan tangisanku ini. Aku menuju Balkon apartemen Jong Woon, dan menangis sepuasnya. Entahlah mungkin sekarang aku sudah hancur, melihat kekasihku sendiri berselingkuh didepanku sendiri. Aku duduk diatas kursi tepat didepan jendela balkon apartemen Jong Woon dan menangis sepuasku sambil memeluk lututku.

Tiba – tiba ada tangan yang menyentuh pundakku, aku pun sontak langsung menghentikan tangisku dan menghapus air mataku.

“Jong Woon,,,eum Oppa, wae kau disini?”. Jong Woon oppa langsung menghapus bekas air mataku dengan jari – jari tangannya. Dia tahu bahwa aku sedang menangis.

“mian,,,”

“gwenchana oppa..”

“kau butuh pundak untuk menangis?, pakailah” dan menangislah hingga kau puas”.

Secara reflek aku segera memeluk Jong Woon oppa. Dan menamgis sepuasku, entahlah seberapa lama aku menagis, mungkin sekitar setengah jam hingga pudak Jong Woon oppa basah karena air mataku ini.

“masuklah, badanmu panas lagi kondisimu belum stabil,, aku tidak mau terjadi apa – apa denganmu.” Jong Woon oppa segera menuntunku kekamar dan mendudukkanku di ranjang. “tidurlah,,”. Kemudian Jong Woon menyelimutiku dan beranjak pergi, tapi aku menahan pergelangan tangannya. “oppa, bolehkah aku meminta sesuatu?,”.

“ne”.

“apa boleh aku pinjam pundakmu untuk menangis lagi, dan bisakah kau tidur disampingku malam ini, mian permintaan ku ini,,,aku percaya oppa pasti tidak akan melakukan apa – apa terhadap ku.”

“mwo, tapi yuri kita kan tidak menikah”.

“oppa aku mohon,,jeball, pakailah dua guling ini sebagai pembatasnya”. Dan Jong Woon pun akhirnya menyetujuinya.

Author POV

Sudah dua bulan Jong Woon dan Yuri tinggal bersama tapi eomma Jong Woon belum juga kembali ke jepang. Hari ini Yuri sedang tidak ada kuliah, ia berinisiatif membawakan makan siang untuk Jong Woon oppa. Seibanya dirumah sakit aku pun bertanya pada suster dimanakah ruang kerja Jong Woon oppa. Tapi suster yang kutanyai malah menuduhku sebagai istrinya Jong Woon oppa. Wajah Yuri langsung memerah ketika disebut sebagai nyonya Kim. Entahlah selama sebulan ini ia ingin sekali bersama Jong Woon oppa.

Yuri POV

Aku berjalan dengan langkah gontai menuju kawasan rumah sakit. Tepatnya menuju ruangan praktek Jong Woon oppa. Sekarang sudah jam 12.30 pasti oppa belum makan siang. Ku ketok pintu ruangannya yang kebetulan sedikit agak terbuka. Dan kudapati dia tengah menulis sesuatu, aku pun tak tahu.

“anneyeong, oppa”. sapaku

“yuri –ah, mengapa kau datang kemari, apa sakitmu kumat lagi?”.

“ani oppa,, apa kau sudah makan siang?, tanyaku. Ia pun memjawab belum makan. Lalu kusodorkan makanan yang aku bawa tadi. Jong Woon oppa langsung membuka kotak makannann itu dan ia temukan makanan kesukaannya.

“yuri – ah, apa kau tak kuliah?.” Tanyanya memecah keheningan antara kita.

“anii, aku sedang tidak ada jadwal kuliah”.

“apa aku boleh meminta bantuanmu?. Aku pun mengangguk seketika. Jong Woon oppa memintaku menggantikan suster Lee sebagai asistennya yang membantu menangani pasiennya. Aku pun diperbolehkan mengganti bajuku dengan baju seragam suster di rumahsakit itu. Omo,,aku menjadi seorang suster, ini benar – benar yang aku inginkan selama ini.

Kali ini aku membantu Jong Woon oppa sebagai asistennya. Sesuai jurusanku aku pun mulai terlatih menangani pasien dan membantu dokter. Hampir 2 jam aku dan Jong Woon oppa menagani pasien yang datang terus – menerus. Aku sangat senang hari ini entah mengapa, apa karena dekat dengan  Jong Woon oppa, oh tidak,,apa janga – jangan aku mulai menyukinya?. Pertanyaan itu terngiang – ngiang dipikiranku.

Author pov

Yuri sedari tadi menenangkan anak kecil yang ditinggal ibunya agak lama katanya mau pergi kekamar mandi, tapi mengapa selama ini. Anak itu terus – terusan menangis dan aku bingung apa yang harus kulakukan. Aku menggendong anak itudan mencoba menenangkannya, Jong Woon oppa pun keluar menghampiri Yuri.

“yuri- ah ,, waeyo?.”

“entahlah, sedari tadi ibunya meninggalkannya, aku bingung apa yang harus kulakukan”.

Terdengar langkah gontai dua orang yang menghampiri kami. Laki – laki dan perempuan setengah baya yang berpakaian mewah kedua oran tua itu pun menyapa Jong Woon dan Yuri. Wanita setengah baya tadi menghampiriku dan mencoba menggendong anak yang mencoba menenangkannya. Alhasil sukses anak itu bisa diam.

“anneyeong, Jong Woon, lama kita tidak bertemu, kudengar dari ibumu kau sudah menikah dengan seorang yeoja, mendadak sekali?.”

Jong Woon yang pun tersenyum kecut menanggapi pertanyaan orang yang ia kenal dekat dengan orang tuanya itu.

Tuan dan nyonya Kwon pun mendekati Yuri dan mengambil bocah digendongannya dari Yuri dan mencoba menenangkannya. Lalu entah mengapa wanita itu menatap Yuri dalam – dalam dan tanpa sengaja ia memeluk Yuri, entah ada apa antara nyonya dan Yuri  tiba – tiba ia ingin memeluk Yeoja itu. Yeoja itu pun kaget tak tahu menahu kenapa nyonya itu bisa memeluknya. Ia memeluknya dengan erat. Seperti ibu yang rindu pada anaknya. Begitupun dengan Jong Woon oppa yang menatapnya bingung.

“anakku” desahnya

********************************

Yuri POV

Jong Woon dan aku pun berjalan santai pilang dari rumah sakit menuju parkiran ia berbincang – bincang tentang masalah tadi yang ahjumma dan ahjussi tadi memanggilku sebagai anakkya, ternyata orang tersebut kehilangan anaknya pada saat usianya 2 tahun karena kecelakaan, malang sekali nasib orang tersebut. Namun tiba – tiba pandanganku tertuju pada sosok seseorang yang dibawa oleh ambulance. Jong Woon segera menhampiri orang yang diketahui korban kecelakaan itu, aku pun segera mengikuti langkah Jong Woon menuju UGD kembali. Kulihat Jong Woon Oppa masuk kembali ke UGD dan aku pun segera mengikutinya. Dan betapa kagetnya ketika kulihat sesosok namja yang kukenal yang telah menyia – nyiakan aku demi seorang yeoja lain terbaring penuh luka dan darah akibat kecelakaan.

“Oppa, kenapa kau seperti ini” isakku dalam tangis. Aku hanya bisa menangis melihat keadaan Kyuhyun Oppa yang seperti ini.

Aku berlari keluar agar bisa menangis, ya menangisi seorang namja yang telah membuangku. Tapi aku mungkin masih mencintainya.

Setengah jam kemudian………

Jong Woon oppa keluar dari UGD dan melihatku menangis ditepi tembok tepatnya di pojok lorong rumah sakit. Aku tak tahu jika Jong Woon oppa menghampiriku. Secepat  mungkin kuhapus air mataku itu agar tidak kelihatan.

“Yuri – ah, namja itu tidak apa – apa..ia hanya mengalami luka luar, tidak terjadi pendarahan pada organ dalamnya.” Jong Woon oppa menghapus air mataku, sesuatu sedang terjadi padaku, aku begitu hangat ketika Jong Woon oppa menghapus air mataku. Apa yang terjadi padaku”.

Author POV

Kyuhyun oppa mulai dipindahkan keruang rawat inap. Yuri dan Jong Woon oppa mengikutinya.keadaannya sudah mulai stabil. Aku sangat bersyukur, Kyuhyun oppa sudah mulai sadar, meskipun rasa cinta dan benci padanya masih melanda hatiku. Aku menungguinya beberapa saat, sebelum seorang wanita berrambut blonde itu datang. Wanita yang bernama bernama Jessica Jung. Aku sempat bertanya mengapa dia bisa kecelakaan itu.

Sebuah pintu terbuka secara kasar dan menimbulkan suara, sontak aku melepaskan pegangan tangan Kyuhyun.

“yeobooo,, kenapa bisa jadi begini,, dan apa yang kau lakukan dengan wanita ini?”.”apa karena wanita ini?, hei kau Kang Yuri, kau apakan suamiku, belum cukup kau menjadi simpanannya dua tahun ini?. Beraninya kau, menganggu kehidupanku dan kyuhyun, mau ku laporkan kau ke kantor polisi, karena kau mau membunuh suamiku!!!”. Tegasnya sambil berteriak.

Apa?.. suami sejak kapan mereka menikah. Jadi selama ini aku hanyalah sebagai wanita simpanan Kyuhyun oppa. Dasar brengsek. Betapa naif nya diriku tak mengetahui hal ini.

“maaf nona Jung, tapi kau salah orang jika menuduhku sebagai biang kecelakaannya, tapi saya bukan kambing hitam dari kecelakaan yang anda buat. Aku dan suamimu itu sudah tidak ada hubungan lagi. Kau salah besar jika menuduhku, dan jika kau mau melaporkannku silahkan saja, tapi kupastikan kau akan membuka aib mu sendiri nona Jung.

“jaga ucapan mu Yuri, maksudmu berkata seperti itu apa hah, kau mau menuduhku sebagai biang kecelakkaannya?”, asal kau tahu kecelakaan itu terjadi karena Kyuhyun mau menemuimu !!.”

“kau pikir aku tidak tahu nona Jung, saksi mata bilang jika Kyuhyun tengah mengendarai mobil mu yang berwarna putih silver itu secara normal, tapi pada saat lampu merah mobil kyuhyun tak mau berhenti karena rem nya rusak. Kyuhyun kecelakaan akibat menggunakan mobilmu yang diketahui blong pada saat kejadian, dan rem – nya blong itu akibat adanya pembongkaran pada rem tersebut, bagus sekali trikmu nona Jung kau ingin membunuh suamimu sendiri dan menguasai harta dari suamimu yang diketahui pewaris tunggal Cho Coorperation, good Job…kau menyalahkan aku karena Kyuhyun ingin menemuiku, tapi sayang rencanamu gagal nona Jung”. Maaf saya permisi dulu Permisi nona Jung, saya masih banyak pekerjaan” ujar Yuri

“hey kau wanita sialan, tunggu pembalasanku”. Jessica Jung tengah lalu seketika menoleh kebelakang dan ia sudah menemukan Kyuhyun berdiri dengan tatapan mengerikan yeoja itu pun segera masuk menuju kamar rawat tersebut.

Jong Woon POV

Aku mendengar semua yang dikatakan Yuri, jadi hanya karena namja itu, ia ingin bunuh diri, tapi aku sedikit lega karena ia mau bangkit dari keterpurukannyan yang selama ini ia tangisi. Aku sengaja mengikuti langkah Yuri menuju taman belakang rumah sakit. Disana kulihat dia duduk sambil menangis memegangi dada sebelah kirinya. Tuhan aku tak ingin membiarkannya menangung menangis dan masalah itu sendiri. Aku mencoba mendekatinya dan menyentuh pundaknya.

“Yuri –ah ,,,”. Yuri segera mengusap air matanya itu. Kemudian aku berjongkok menghadapnya.

“oppa…mian, aku menangis lagi”. Suaranya begitu serak karena terlalu banyak menangis.

“menangislah, sepuasnya agar kau lebih tenang, luapkan semua emosimu, aku selalu disampingmu.”

Aku pun memeluk yuri yang menangis sejadi – jadinyaa, entah aku tak merasa jika pundakku basah karena air matanya. Kenapa jantungku berdetak cepat ketika aku dekat dengan Yuri, apa aku telah jatuh cinta padanya?. Kulihat ia tertidur di pundakku, mungkin karena kecapaikan menangis sesore ini, ku elap air mata yuri yang masih menempel di sekitar mata dan pipinya. Omo, sekarang ini menjadi kebiasaan yang aku suka. Aku pun menggendong Yuri menuju mobil dan mulai menjalankan mobilku menuju apartemenku. Sesampainya diapartemen, Kurebahkan tubuh yuri ke ranjangku, dan kubuka sepatu serta lepaskan tasnya. Kuusap lembut kepala yeoja itu, dan dia pun menggeliat pelan, lucu sekali. Entah perasaan apa yang kualami, kuberanikan diriku megecup dahinya singkat. Apa aku telah jatuh cinta pada Yeoja itu?. Pikiran itu masih melayang dipikiranku.

Yuri POV

Aku menggeliat pelan, tadi aku bermimpi Jong Woon oppa mencium keningku. Yuri, jangan kau berharap macan – macam, setidaknya kau itu tahu diri. Aku menoleh kesamping kanan ku. Kulihat Jong Woon tengah tertidur diatas sofanya.

Jam 2 pagi…

Astga………aku baru ingat jika ada tugas kuliah dan harus dikumpulkan besok, segara ku beranjak dar tempat tidur secara hati – hati agar tak mengganggu Jong Woon oppa. Aku segera mengambil tasku dan menuju ruang makan..agar bisa mengerjakannya..

Diruang makan…

Oh no,, kenapa tugasnya sesulit ini, bagaimana aku merancangnya dan menyelesaikan tugas ini. Aku mulai memukul – mukul kepalaku sendiri. Betapa bodohnya aku tak bisa mengerjakan tugasku sendiri. Sudah hampir satu jam aku berkutat dengan tugasku tapi tetap saja nihil tak menghasilkan apapun. Aku sudah mulai frustasi dengan ini kumpulkan kuacak – acak rambutku dan kubenturkan kepalaku ke meja makan dan “auuww, sakit”.

Seseorang tengah melihatku dan tertawa melihat kelakuanku. Akupun hanya membalasnya dengan tersenyum. Saat dia tersenyum entahlah, hatiku menjadi hangat, menatapnya tertawa dengan mata sipitnya dan bola mata coklatnya.

“Yuri – ah , kau kenapa, sampai – sampai bertingkah seperti itu?.”

“gwenchana oppa, aku hanya frustasi mengerjakan tugasku. Jika oppa lelah tidurlah”.

Jong Woon oppa menghampiriku, dan duduk disampingku, jantungku kini serasa berdebar – debar. Rasa apa ini.

“jika ada kesulitan, kau bisa tanyakan padaku, karena aku jauh lebih tahu karena aku seorang dokter”. Sombongnya. Aku pun hanya tersenyum. Dan benar tugas ku clear setelah dibantu dia. Oh Tuhan terima kasih kau telah mengirimiku malaikat yang baik hati dan tampan seperti dia.

“nah, selesai.” .

“gomaw oppa”. Aku menatapnya dan begitu juga dia menatapku tajam. Hening,,,,hanya ada kebekuan diantara kami. Jong Woon oppa  menatapku lama. Tanpa sadar ia mendekatkan wajahnya ke mukaku begitupun aku pun mulai mendekaktkan wajahku padanya. Dan terjadilah…

—-Chu—-

Ciuman lembut menyentuh bibirku dan bibirnya,, entah berapa lama kami berciuman, hingga saling mengigit bibir bawah kami dan mungkin itu terjadi dalam waktu lima menit, hingga aku tersadar karena kehabisan nafas sehingga aku melepaskannya.

“mianhae,,,aku kelepasan”, ucap Jong Woon oppa.

Aku pun segera beranjak  dari tempat duduku dan menuju ke kamar. Jong Woon oppa langsung menahan pergelangan tanganku.

“mianhae…jeongmal mianhae…”. aku hanya tersenyun ketika dia menahanku.

Jong Woon POV

Pabo.. kenapa kau bisa – bisa kelepasan hingga menciumnya dan kau Jong Woon malah memperparah jarak hubungan mu dengan Kang Yuri. Ku yakin jika Yuri mungkin akan menjaga jarak denganku.

Keesokan paginya……..

Aku lihat dia sedang memasak, aku canggung jika harus menegurnya terlebih dahulu.

“ehm, yuri – ah / Jong Woon oppa”. Serentak aku dan dia memanggil nama kami secara bersama, “kau duluan”, “anii, oppa yang duluan”.

Tiba – tiba bunyi deringan ponsel berbunyi, Yuri segera mengangkatnya

“Yeoboseo sunny – ah,,,”.

“baiklah aku segera berangkat tunggu aku.”

Klik terdengar bunyi ponsel dimatikan…..

“oppa,, aku pergi kuliah dulu, ada yang harus kukerjakan”.

“ne,,”

********************************

Jam menunjukkan pukul dua siang sedari tadi aku memainkan lapotopku untuk menghilangkan pikiran itu. Sekarang aku bingung dengan pikiran ku sendiri, aku memutuskan untuk cuti satu hari ini. Apa yang harus aku lakukan, apa mungkin aku telah jatuh cinta pada gadis itu. Iya, Yuri-sshi telah membuatku jatuh cinta kepadanya.

Sebuah pintu terdengar berbunyi belnya, dengan malas kubuka perlahan, ternyata seorang yeoja yang lasung ngelonyor memelukku.

“yak..siapa kau?”. Yeoja itu langsung menggetok kepalaku. “auhh”

“dasar pabo, kau lupa padaku.

Aku mengamati yeoja itu secara seksama, kulihat topi yang dia pakai, serta setelan jeans, beserta t- shirt yang ditutupi dengan jaket panjang, menandakan bahwa ia baru pulang dari perjalanan jauh. Aku kenal ciri – ciri yeoja itu, sedikit pendek dengan rambut pendek sebahu.

“Taeyeon..” tebakku.

“yup, sekarang aku pulang ke korea karena ada suatu urusan, dan mungkin akan sedikit agak lama tinggal di korea atau mungkin tidak akan kembali ke London, sekarang bawakan tasku, karena aku capek, dimana kamarku?.”

“kau pikir aku pembantumu heh.., bawa sendiri saja? Kalau tidak biarkan diluar saja, kau tidur disofa saja”.

“Mwo…. Jon Woon oppa….keterlaluan kau……,,,kenapa kau belum berubah dan terus mengerjaiku…..”teriakknya.

Yuri POV

Terima kasih Jon Woon oppa kau telah membantuku. Kalau bukan karnamu mungkin sekarang aku harus menghadap dosen yang mematikan itu. Aku pun  berinisisitif memberikannya sebuah hadiah , ya bisa dibilang sangat sederhana “ sebuah syal warna merah dengan ukiran huruf “ J” ditepinya.

Kulamgkahkan kakiku menuju apartemen Jon Woon oppa. Kubuka pintu apartemen kerena aku sudah hafal selama 3 bulan ini tinggal bersamanya. Kudengar ada suara tertawa dari Jon Woon oppa yang sedikit agak keras.

Degh…………apa yang kulihat dia sedang tertawa dengan seorang Yeoja yang tidur dipangkuannya. Kenapa perasaanku menjadi tak karuan begini, apa aku cemburu melihatnya?.

“Yuri – ah,, kau sudah pulang?”.

“ne, oppa.”

Perempuan yang tidur dipangkuan Jon Woon oppa pun tersentak kager dan berdiri.

“oppaaaa,,,,jadi dia istrimu?,” teriakknya, “Taeyeon Imnida” sambil memperkenalkan dirinya.

“anii, aku hanya temannya saja,,,”. “Yuri, Imnida”.

“oh,, syukurlah kalau begitu, jadi aku masih ada kesempatan.,,,” desahnya lega.

“mwo?…, kesempatan, ah kau gila Taeng.”

“memang, aku gila karena kata – katamu saat itu,,,”

“dasar gadis pabo,,,”

Aku tak mau mengganggu mereka terlalu lama. Biarlah rasa ini kusimpan sendiri.  Kulangkahkan kakiku masuk menuju kamar, kubayangkan kejadian tadi sungguh menyakitkan hati, aku menangis menuju kamar mandi,. Aku merasa begitu cemburu dengan kedekatan Taeyeon eonni dengan Jong Woon Oppa , jujur saja aku mulai menyukai bahkan mencintai Jon Woon oppa. Aku sengaja tak keluar kamar dan malahan berdiri di balkon apartemen sambil memandangi langit. Membayangkan kejadian tadi, tapi saat aku melihat awan sore kulihat Appa dan Eomma ku serta Eonni ku Kang sora tersenyum kepadaku. Aku bergeming : Appa, Eomma, Eonni, seandainya kalian masih disini aku sekarang mungkin tidak akan kesepian dan sendirian disini, aku takut Eomma disini sendirian, bawa aku pergi Appa, Eomma, Eonni. Aku ingin bersama kalian, meskipun aku hanya anak angkat kalian. Appa, Eomma, Eonni salahkah aku jika mencintai seseorang yang bernama Jon Woon itu?, aku cemburu melihatnya dekat dengan wanita itu. Tanpa terasa kuteteskan air mata lagi. Aku ingat bahwa sebentar lagi adalah hari peringatan kematian Appa, Eomma, dan Eonniku.

Author POV

Yuri segera mengemasi barang – barang yang ada didalam kamar Jon Woon oppa. Ia ingin kembali ke rumah kecilnya di pinggiran kota Seoul, tak lupa ia menulis surat untuk Jon Woon oppa. Tengah malam Yuri mengendap – endap pergi keluar rumah.

Pagi harinya Jon Woon tak menemukan Yuri didalam kamar, ia heran biasanya Yuri selalu membangunkannya dan barang – barang Yuri yang ada dilemari entah mengapa tak ada. Ia menemukan sebuah ampolp  diatas ranjang. Kemudian Jon Woon pun membuka dan membacanya

Jong woon oppa, mianhae aku telah menysahkanmu selama ini.

Gomawo atas semua yang kau berikan untukku selama aku

Tinggal  dirumahmu..

Ketika oppa membaca surat ini aku mungkin sudah pergi jauh

Oppa harus selalu jaga diri ya,,

Semoga oppa selalu bahagia, jika oppa bahagia aku disini pun

akan bahagia melihatnya….

Jeongmal Gomawo…kau telah memberikan warna pada hidupku

Kang Yuri

Jong Woon meremas kertas, air matanya jatuh.  Dia langsung  berjalan keluar apartemen untuk mencari gadisnya itu, tapi nihil seluruh apartemen ia kelilingi tapi ia tak menemukan Yuri.

Jong Woon POV

aku frustasi karena tak menemukan Yuri, aku kembali ke apartemenku dengan langkah gontai dan tatapan kosong, aku duduk di sofa sambil meremas kertas itu kembali , dan mulai menangis. Yuru – ya kenapa kau meninggalkannku?, aku baru sadar jika aku mencintaimu Yuri – ya. Aku bingung harus mencari kemana gadisku itu.

“oppa,,,”

“ya, taeng,,”. “kenapa oppa menangis, apa oppa menangisi Yeoja itu?.”

“anii taeng,, aku tak menangis”.

“oppa aku tahu sifatmu sejak kecil oppa, aku ini adikmu oppa meskipun bukan adik kandung, oppa apa kau menyukai Yuri – sshi itu oppa?.”

“ne Taeng, bahkan aku mencintainya, sejak pertama kali bertemu aku merasa ada yang berbeda dari dia”. Aku pun menceritakan saat pertama kali bertemu Yuri hingga aku mencintainya.”

“gwenchana oppa, aku akan membantu mu mencari gadis itu, karena aku yakin jika gadis itu juga mencintai oppa”

“gomawo , Taeng”

**************************************

Akhirnya aku menemukan alamat rumah baru Yuri dari Eunjii. Tapi Eunjii bilang aku  tidak boleh menemuinya karena ia mungkin tidak ingin bertemu dengan siapa – siapa dulu. Aku ingin bertemu dengannya entahlah sudah berapa lama ku tak bertemu mungkin hampir sebulan. Aku ingin menyatakan cintaku pada Yuri, tapi Taeng, Eunjii, Jungsoo, dan Sunny melarangku menyatakan cintaku, tapi malah langsung untuk kunikahi. Aku pun hanya menurut pada rencana mereka, yang penting Yuri akan menjadi milikku dan aku bersama dia.

Yuri POV

Sekarang aku bekerja di toko bunga,,,toko bunga siang ini sedikit agak sepi dari biasanya, mungkin karena orang – orang ingin pergi jalan – jalan menikmati waktu peralihan dari musim gugur ke musim dingin.

“permisi”, seorang wannita paruh baya sedang menghampiri tokoku.

“ahjumma,,,annyeong, kita bertemu lagi” kataku

“ehmm…yuri – shii, istrinya Jong Woon ya?, mengapa kau kerja disini?,”

“anii ahjumma, aku bukan istrinya Jon Woon oppa, dia hanya orang yang menolongku.” Aku pun akhirnya menceritakan kronologisu bertemu dengan Jon Woon oppa. Hingga aku sadar air mataku jatuh, ahjumma Kwon memelukku dan membelaiku, sungguh belaian yang aku rindukan selama ini, bagaikan anaknya sendiri. Aku pun langsung tertidur dipelukannya. Samar – samar ku dengar suaranya.

“Kwon jiYeon” . gumamnya.

Author POV

Semua persiapan pernikahan Jon Woon dan Yuri telah siap. Tapi Jong Woonmasih gelisah memikirkan apakah Yuri mau menikah dengannya. Taeyeon mulai menjalankan rencananya yaitu dengan mendatangi toko bunga tempat Yuri bekerja. Tapi ia tak menamukan Yuri, kata pemiliknya, Yuri sedang mengunjungi makam orang tuanya, karena ini hari peringatan kematian orang tuanya. Taeyeon pun segera menyusul Yuri ke pemakaman. Didapatinya Yuri tengah menangis

“eomma, Appa, Eonni, sudah dua tahun kau pergi, kenapa kau meninggalkanku sendiri tanpa seseorang disisiku. Eomma, aku mencintai seseorang, yang mungkin cintaku tak akan terbalas, iya Eomma dia seseorang yang sangat baik hati eomma, Jong Woon oppa namanya. Eomma, bawa aku pergi, aku tak sanggup melihat orang yang kucintai bersama orang lain.”

Taeyeon tanpa sengaja yang mendengar kata – kata itu langsung mendekatinya, dan langsung menjalankan rencananya. Dia menepuk pundak Yuri yang sedari tadi didepa makan.

“Yuri – sshi, mengapa kau disini?.”

Yuri pun menjawabnya. Tapi traeyeon langsung memberikan kabar buruk bagi Yuri bahwa Jong Woon oppa akan segera menikah. Dan Taeyeon eonni secara langsung mengundang Yuri ke pernikahaan Jong Woon.

Yuri POV

Ternyata kejadian ini benar – benar terjadi. Aku bukanlah apa – apa bagi Jong Woon oppa. Aku harus merelakannya untuk Taeng Eonni, aku harus bahagia jika Jong Woon Oppa bahagia. Aku memang mencintai Jong Woon Oppa, tapi apakah aku harus se-egois mungkin memilikinya sendiri?, mencintai tidak harus memiliki asal orang yang kita cintai bahagiaitu sudah menjadi kebahagiaan untuk kita. Tapi mengapa aku terus memerus menangisi pernikahan Jong Woon oppa dan Taeng Eonni.

Kulihat sahabatku masuk kedalam rumahku. Segera kubersihkan segera air mataku. Benar saja,  ternyata sunny besok akan pergi ke pernikahan Jong Woon oppa, karena diajak Eunji. Sunny memaksaku untuk datang ke pernikahannya, tapi aku menolaknya dengan alasan sibuk. Hingga akhirnya aku pun menyetujui datang ke acara itu, meski hatiku harus sakit menyaksikannya.

***************************

Hari pernikahan pun tiba….

Aku bangun agak sedikit kesiangan, oh ternyata jam menunjukkan pukul 9.45. aastaga aku kesiangan 15 menit lagi Jong Woon oppa akan resmi menikah, tapi ya sudahlah setidaknya aku mempunyai alasan unruk tidak datang ke pernikahan itu. Aku segera bersiap – siap untuk kerja hari ini, memang hari ini adalah libur kuliah, setelah selesai mandi dan berganti pakaian dan bersiap – siap pergi. Tapi aku kaget ketika kutemukan Sunny tengah menyilangkan tangannya didada dan memakai gaun untuk menghadiri aacra pernikahan. Dia langsung menggandengku menuju acara itu,

“sunny – ah, kanapa kau begini?”

“yuri – ya kau sudah berjanji untuk pergi bersamaku hari ini, tapi kenapa kau malah tak mau pergi, kenapa kau mengingkari janjimu sendiri?.” Kulihat sunny agak kecewa, dia melajukan mobilnya diatas rata – rata. Aku pun hanya pasrah saja.

Sesampainya digereja aku disuruh masuk duluan karena sunny ingin ke kamar mandi. Tapi aku pun menolaknya, tetap saja sunny menyuruhku masuk dan akhirnya aku menurutinya. Aku pun masuk ke dalam gereja yang didalamnya sudah berhiaskan bunga – bunga untuk acara pernikahan. Kufokuskan pandangankun pada seorang namja yang tengah memainkan sebuah piano, dia mulai mendentingkan piano dan menyanyikan sebuah lagu,

Maybe if i got over you

Perhaps i wouldn’t know such tears

My heart was once loving

But farewell makes it not calm anymore

The one i love won’t come back again

The one i’m madly in love with

My heart is only faithful to you

Waiting is all can do…..

I love you, and…

Throughout the night i try erase you from my mind

You’re right in front of me, yet i cannot reach you

I can’t forget you

I miss you

What i breath is like death

I am too scared

 Aku menagis ketika kudengar ia menyanyikan lagu itu, dia lalu menghampiriku dan mulai menghapus air mataku lagi, aku begitu merindukan tangannya yang menghapus airmataku di pipiku.

Jong Woon POV

Aku memeluknya, pelukan ini yang aku inginkan. Aku rindu padanya. Yuri, kenapa kau pergi meninggalkanku, aku begitu mencintaimu.

“Yuri – sshi, mengapa kau tak memakai gaun pernikahan mu?.Kulihat mukanya tampak kebingungan mencerna kata – kataku.

“oppa, bukannya hari ini kau menikah dengan Taeng Eonni, aku bahagia jika oppa bahagia. Chukkae Oppa.”

“apakah ada seorang kakak yang menikahi adaknya sendiri, sedangkan adikku sendiri sudah mempunyai kekasih?” tanyaku. Dia masih kebingungan dengan apa yang terjadi hari ini. dilihatnya taeng sedang melambaikan tanganya.

“sudah – sudah,,,,Yuri sekarang cepat ganti pakaianmu dengan gaun pernikahan. Teriak Eomma Jong Woon.

Taeyeon pun beserta kawan – kawan segera mengganti pakaian Yuri.

Author Pov

Yuri tampak masih kebingungan dengan dengan apa yang terjadi, Taeng Eonni dan Eunjii kemudian menarik Yuri  dan mendadaninya. Raut mukanya  tampak masih bingung dan terbengong – bengong. Yuri melihat dirinya terpantul dikaca. Betapa cantiknya dia memakai gaun pernikahannya yang dibilang mewah itu.

Yuri pun memasuki area altar penikahan, Jong Woon yang melihatnya pun terpaku. Pastur kemudian berceramah dan mengikat keduanya menjadi sepasang suami dan istri.

“Kim Jong Woon bersediakah kau menerima Kang Yuri sebagai istrimu”

“ya saya, bersedia…”

“Dan kau Kang Yuri bersediakah kau menerima Kim Jong Woon sebagai istrimu…”

“ya, saya bersedia. ..”

Silahkan kalian mencium pasanganmu…

Yuri tak berani menatap Jong Woon, mungkin ia malu. Lalu Jong Woon mengangkat daguku. Dan sekilas menempelkan bibirnya ke bibirku. Suara srok sorai menyambut kebahagiaan Yuri dan Jong Woon, memang yang diundang hanya anggota keluarga dan teman terdekatnya saja, tidak ada resepsi. Tiba saat pelemparan bunga, kulihat Taeng Eonni yang ,mendapatkan bunga tersebut dan disampingnya berdiri seorang namja yang kuketahui adalah kakak Eunji, Park Jung Soo.

“Yuri – ya, oppa. Chukkae atas pernikahan kalian. Ucap taeng Eonni, begiupun diikuti oleh yang lain.

“Yuri – ya, Chukkae atas pernikahanmu sekarang kau resmi menjadi anakku dan Eomma pun sudah sudah memaafkan kau dan Jong Woon, Yuri – ya selamat datang menjadi menantuku yang sebenarnya, tidak menjadi menantu pura – puraku lagi sama seperti dulu yang dibilang Jong Woon.”. Dan kau tahu Jong Woon kau membuat kasalahan lagi pada ibumu yang kedua, kau telah menggangu bulan madu yang kedua bagi appa dan Eomma mu, dan kau Taeng beraninya kau bersekongkol dengan kakakmu itu.”

“anii, itu wajar Eomma, jawab mereka berdua.”

Pletak….pletak..dua buah jitakan suskses mendarat dikepala Jong Woon dan Taeyeon. Dari tangan sang Eomma.Keduanya hanya meringis  kesakitan dan tertawa.

“sekarang Eomma dan appa mau pulang dulu ke jepang. Kalian berdua berbahagialah, dan saat Eomma sudah kembali, Eomma sudah harus mempunyai cucu dari kau Jong Woon dan Yuri, dan kau Taeng secepatnya kau harus menikah dengan Jung Soo. Dan kembalilah ke London, lanjutkan sekolahmu.”  Kalau begitu Eooma dan appa kembali ke Jepang dulu mau melanjutkan bulan madu kami yang kedua.”

Eomma dan Appa pun segera pergi meninggalkan acara itu. Dan kembali ke Jepang. Sedangkan Yuri masih bingung dengan kejadian ini. Kini giliran nyonya dan tuan Kwon yang menghampiri kami dan memeluk Yuri. Tiba – tiba dua tuan dan nyonya Kwon mengaku bahwa mereka adalah orang tua dari Yuri, karena melihat kalung yang dipakai yuri yang terebuat dari kristal kaca dan bertuliskan kata “HARUKAZE “ yang berarti angin musim semi, dan hanya anak mereka Kwon Jiyeon lah yang  mempunyai kalung itu, anak mereka pada usia dua tahun mengalami kecelakaan yang cukup hebat hingga anak mereka menghilang dan nyonya kwon mengalami koma hingga 1 bulan, tapi beruntung sang ayah tidak mengalami luka serius, setelah itu mereka mencarimu disekitar tempat kejadian, tapi nihil, hingga kutemukan topi yang kamu gunakan bercucuran terlepas dan bercucuran darah, saat itu juga mereka mengira anak mereka jatuh dari jurang dan meninggal. Yuri masih tak percaya dengan apa yang dikatakan orang itu. Memang dia anak angkat dari nyonya Kang tapi dia diadopsi dari panti asuhan. Tapi benarkah nyonya dan tuan kwon adalah orang tua kandungnya?.

Jong Woon POV end

Kuajak Yuri pulang ke apartemenku, kulihat muka bingungnya yang sedari tadi sangat lucu. Jam menunjukkan pukul 4 sore dan kami pun berganti pakaian, tapi Yuri masih bingung dengan kejadian hari ini, apakah tuan dan nyonya kwon benar orang tuanya?. Kulihat dia duduk termenung ditepi ranjang, mungkin sedang memikirkannya.

“chagi,,apa kau masih memikirkan ucapan tuan dan nyonya Kwon tadi? Apa rencana Taeng tentang pernikahan kita, mian chagi, aku telah memaksamu..? tapi kau bahagiakan?”.

“entahlah oppa, aku tak tahu, kadang aku berpikir bahwa kahidupan adalah misteri yang besar bagi suatu masa seseorang dan itu pun berlaku untukku, tapi seandainya memang mereka orang tua kandungku, aku sangat bersyukur bisa bertemu dengannya lagi, aku bahagia menikah dengan oppa, meskipun secara mendadak yang tak kuketahui”.

Aku pun memeluk seseorang yang baru beberapa jam tadi menjadi istriku. Aku hanya ingin berdua dengannya selamanya. Kami pun memulai kehidupan rumah tangga kami dengan makan malam bersama. Tidak seperti orang – orang yang baru saja menikah, yang langsung menyelenggarakan resepsi pernikahannya hingga larut malam. Tapi yang terpenting adalah kebersamaanku dengan dia.

******************************

Kulihat Yuri sedang berdiri dibalkon kamar apartemen kami, mungkin masih memikirkan hal tadi. Aku mendekatinya dan memeluknya dari belakang, kulingkarkan tanganku pada perutnya dan kuletakkan daguku pada bahunya. Ia tersontak kaget tapi tak melepaskan tanganku.

“oppa,,”

“hem chagi?…”

“kenapa kau menikahiku, kau bahkan tak pernah melamarku, mengatakan kau mencintaiku saja tak pernah, kupikir calon istrimu adalah Taeng Eonni?.” Tanyanya polos. Aku hanya tersenyum melihatnya berkata seperti itu.

“chagiya,,,,apa belum cukup bukti aku manikahimu karena mencintaimu?,, baiklah kalau begitu, aku akan, tapi berhubung kita sudah menikah maka aku akan menyatakan cinta dan melamarmu saja.. segera kuambil bunga mawar putih yang ada di vas bunga kamar. Aku berjongkok dihadapanya, “ yuri –sshi, aku sudah jatuh hati padamu, maukah kau menjadi yeojachingu sekaligus istriku?. Jika kau bersedia, ambilah bunga ini.

Yuri POV End

Aku melihat ketulusan cinta dimatanya, dia benar – benar tulus mencintaiku. Aku benar – benar malu jika aku menganggap bahwa dia da Taeyeon memiliki hubungan lebih, ya memang ,mereka mampunyai hubungan lebih, bahakan akrab sekali karena Taeng eonni adalah adik sepupu dari Jong Woon oppa. Tuhan terima kasih kau memberikan kebahagiaan ini padaku. Ku lihat Jong Woon oppa serius dengan perkataannya bahwa dia mencintaiku. Aku pun berjongkok dan mencium pipi kiri Jong Woon oppa, kusuruh dia berdiri dan aku pun memeluknya. Ya memeluknya merasakan kehangatannya pada pelukan itu. Aku menatapnya begitupun dia menatapku,”gomawo, kau sudah mencintaiku”.

—-chu—-

Ciuman itu pun terjadi, aku dan dia salung berciuman, bibirku menempel di bibirnya, ciuman itu serasa sangat dalam dan ku mulai menggigit bibir bawahnya, kukalungkan tanganku ke tengkuk lehernya dan dia pun merengkuh pinggangku. Setelah lama kami berciuman, kami melepasnya karena kehabisan napas.

“mau yang lebih chagi?,,tawarnya sambil mengerlingkan matanya dan dia pun mulai menggendongku ala bridal style menuju ranjang, kembali dia menciummiku. saat ciumannya terasa dalam aku pun langsung melotot, karena teringat sesuatu. omo, oh tidak…..

“oppa mianhae,, besok aku ada ujian semester, dan aku belum belajar.” Aku segera berlari sambil menguncir rambutku asal dan mengambil tas ku untuk mencari bukuku, jong woon oppa terbengong melihat tingkahku. Oh,,,,,,,,tidak semua buku ku tertinggal dirumah yang ada hanya catatan kecil,, apa yang harus kulakukan, aku tidak mau jika nilaiku harus turun hanya karena tidak belajar. Aku gelisah, apa yang harus aku lakukan. Oppa menghampiriku “gwenchana, chagi aku akan membantumu belajar. Semalam suntuk aku belajar, kulihat Jong Woon oppa sampai – sampai tetidur disofa.. sudah jam tiga pagi gumamku. Aku mengantuk sekali, hingga akhirnya teridur dengan pensil yang masih kugenggam.

Pagi harinya………..

Kulirik cahaya matahari yang menyilaukan mataku, kulihat jam yang ada diatas meja,, astaga sudah jam setengah sembilan, ujianku tinggal setengah jam lagi. Aku pun segera berlari kekamar mandi dan cepat – cepat bersiap – siap. Tak pakai dandan aku langsung pergi kuliah, tanpa mempedulikan Jong Woon yang masih berkutat dengan laptopnya di ruang tengah, meskipun dia memanggilku.. tapi aku tak begitu mempedulikannya. Karena yang terpenting adalah aku tidak terlambat ujian.

Author POV end

Ujian pun selesai, tapi tetap hari ini Yuri pulang hingga malam karena semua tugasnya terbengkalai akibat kejadian kemarin. Setelah semuanya selesai Yuri segera kembali ke apartemen Jong Woon dan ingin meminta maaf.  Perlahan – lahan dia buka pintu apartemen, dan dia dapati Jong Woon sedang tertidur di sofa ruang tamu. Yuri mendekatinya dan menatapnya, “sungguh lucu jika ia tertidur” gumamnya. Ia memegang dahinya dan menyusuri setiap lekuk wajahnya mulai dari matanya yang sipit hingga bibirnya dengan jari telunjuknya, “ oppa, mian tadi aku meninggalkanmu…dan gomawo kau telah mengisi hidupku dengan cintamu, saranghae………jeongmal saranghae…………” Yuri mengecup bibirnya sekilas dan beranjak ke kamar. Tapi ada tangan yang menahan pergelangan tanganku, sontak Yuri menoleh dan kudapati Jong Woon oppa tengah tersenyum sambil menahanku meski dalam keadaanmata tertutup, dan hap aku jatuh diatasnya karena tarikan tangannya.  Wajah Yuri bersemu merah melihatnya, “Yuri – ya, gomawo kau sudah mengatakan kau mencintaiku…, nado saranghae  chagi,,,,,,,aku ingin posisi tidurku kau seperti ini mendengar detak jantungku dan memelukkmu selamanya..”. “oppa,,saranghae…..”kembali kukecup singkat bibirnya dan aku tidur diatas dadanya dan merasakan detak jantungnya. Tuhan,,, terima kasih kau telah memberikan dia untuk mengisi hidupku……………

————The End———-


34 thoughts on “[Freelance] Loving You

  1. DAEBAK ! DAEBAK ! DAEBAK!
    yul eomma dan yesung appa romantis
    kyuppa jhat, sica eonnie jhat bngett, tpi ttep keren bngett, lau da lnjutnnya anknya nmanya kim jihyun n kim hyunaj y thor?

    Like

  2. Ceritanya seruuuuuu…. Bener-bener sweet dan gak bisa berhenti senyum waktu baca. Cuma mau kasih pesan, kalo bisa ficnya diedit dulu ya. Soalnya disini keliatan cara penulisan kata banyak yang salah. Fighting yah, ditunggu fic-fic YesYul yang lain. \>,</

    Like

  3. tadi baca minyul, eh skrang bca yesyul…
    sbenarnya aq ini ngeship yg mna sich?
    22nya x ya?
    maruk…

    dtunggu ff yg lain chingu…

    Like

  4. request….(kalau boleh)
    boleh g author bikin sekuel dari cerita ini???….hehehe…..#ditimpuk readers pake kacang kulit..
    mohon inspirasi ceritanya ya……….

    Like

  5. Yulsung!! >.<
    Rasanya agak ga percaya Jongwoon ngelakuin hal romantis seperti itu, jadi malu sendiri rasanya wkwk

    Kalau ini project fanfic pertamu, udah termasuk bagus kok apalagi dengan plot yang panjang. Untuk ke depannya lebih perhatikan lagi ya diksi, terutama EYD-nya 🙂 *just suggestion*

    Hal yang agak janggal menurutku saat Yul tahu jika Jessi dibalik kecelakaan Gyuhyun ^^

    Like

  6. wuahhhh kerennn berassaa banget romantisnyaa,,aigoo,,yeppa kw romantis juga ternyta,,keke tapi ksian ya MP nya ga sukses,,hahaha #plak

    huwahh q tunggu karya yesyul lainnya ya thor,,coz q suka minyul dan juga yesyul,,kekeke

    Like

  7. thor daebak,,,,,
    romantis banget,,jadi iri sama yuri onnie,,,,
    tapi jalannya kecepatan thor #mian

    tapi keseluruhan keren,romantis,DAEBAK
    terus berkarya thor and HWAITING

    Like

  8. SUMPAHHHHHH Romantis Banget.
    Jantungku Deg Deg an Terus…..
    Oppaaaaaa Onnieeeeee
    Kalian COCOK abisss…..
    Buatin Sequelnya dong*Maksa kekekekekke
    DAEBAK!!!!

    Like

  9. Romantis banget ….^^ Ceritanya banyak moment romantisnya ^^ tapi udah bagus apalagi alur ceritanya 😀
    gak nyangka Yesung oppa bisa romantis 😀
    yuri eonnie beruntung punya Yesung oppa 😀
    Couple yang Cocok deh (y) YesYul JJANG Deh (y)

    Like

  10. Waahh happy ending ^^ , kenapa kyusica ? Padahal seokyu aja walaupun jahatkan tetep seokyu hehe .wahh bikin ff yulsung lagi yaa..

    Like

  11. daebak
    tapi mianhae tp kok yang waktu ucap sumpah itu bersedia kah kamu menerima Jon Woon menjadi istri mu o,o tp bagus 🙂

    Like

Leave a comment