[Freelance] Still In Love


Still in love

author : Elfishysparkyu [@tarifishykyu]

cast : Oh Sehun, Krystal Jung, Kai, Choi Sulli

other cast : Minho, Taemin, Jessica

length : one shoot

genre : romance

rating : PG 13

Still in love

Biarkan langit tertawa pada pikiranku yang selalu menggantung.

Bimbang dalam sunyi setelah bosan mengelabuhi.

Aku lelah menipu diri dengan segala kata yang kau tahu itu palsu.

Keangkuhanku berkata aku mampu menciptakan kebahagiaanku sendiri.

Nyatanya kebahagiaanku adalah kau, Jung Soojung.

* * * * *

“Dari sahabat menjadi cinta, itu sudah sering terjadi. Tapi cinta jadi sahabat, itu sangat jarang. Kita berteman saja Soojung-ah, itu yang terbaik.”

Berkali-kali Sehun menghembuskan nafasnya berat. Terdiam kelu dengan pandangan kosong pada layar LCD di hadapannya. Perkataannya pada Krystal hampir seminggu lalu itu masih saja terngiang di kepalanya. Memutuskan hubungan secara sepihak.

Tapi rupanya ia seperti kena karma sekarang. Krystal baik-baik saja setelah diputus olehnya. Justru ia lah yang terus merana karena hati yang telah ia patahkan sendiri.

“Sehun-ah, apa yang terjadi?” terheran-heran Kai akan sahabatnya itu. Wajah Sehun terus ditekuk masam, sungguh menggelikan.

“Kembalikan Soojungku.”

Kai mengekeh pelan. “Kau pikir aku mengambil Soojungmu?” masih tak henti ia dengan tawanya.

“Kau yang menyuruhku putus dengan Soojung. Tapi sekarang kau justru berpacaran dengan temannya. Cih, kau sungguh teman yang menyesatkan.” cibir Sehun menggebu.

“Saat itu aku frustasi karena Sulli tidak juga menerima cintaku. Lagipula waktu itu aku terpengaruh soju, kenapa kau menuruti kata-kataku?”

“Karena kau bilang demi menjunjung tinggi pertemanan.”

“Pabo Sehunie.”

Sehun langsung melirik Kai tajam. “Kalau begitu putuskan Sulli.” perintahnya.

“Mwo? Anio, aku menunggu berbulan-bulan untuk mendapatkan cintanya. Tidak mungkin aku melepasnya begitu saja.”

“Kau sungguh tega Kim Jongin.”

Kai hanya sanggup menggeleng dituduh Sehun seperti itu.

“Baiklah, aku akan membantumu mendapatkan Soojung kembali.” tawarnya.

Cukup lama Sehun terdiam sampai akhirnya ia mengangguk. Memang itu yang ia inginkan, mendapatkan cinta Krystal kembali. Tapi sepertinya terlalu sulit sekarang.

* * * * *

“Pagi chagiyaaaaa..”

Teriakan lantang Kai itu kontan membuat Sehun merengut. Berangkat bersama dengannya tapi begitu sampai sekolah ia langsung di acuhkan saat Kai bertemu sang kekasih, Sulli.

Ditambah ia harus menelan kenyataan di sana ada Krystal yang terus mengumbar senyum manisnya bersama Sulli. Sayang senyum itu sama sekali tidak ditujukan padanya.

“Soojung-ah, Sehun sedang patah hati. Tolong kau sembuhkan dia.” ucap Kai serius. Setelah sejak tadi sibuk sendiri dengan Sulli rupanya ia baru ingat.

Krystal tertawa kecil. “Bukankah dia justru ahli pematah hati?”

Jleb. Perkataan Krystal itu semakin membuat Sehun hanya sanggup mematung kaku. Gadis ini benar-benar, dibalik wajah cantiknya ternyata omongannya sangat menyakitkan.

Tak elak tawa Kai dan Sulli langsung meledak meski sudah berusaha menahannya.

“Sudahlah, terserah dia mau bicara apa.” ketus Sehun, sambil berlalu pergi sekilas ia sempat melirik Krystal tajam. Sebenarnya ia sangat merindukan gadis ini tapi harga dirinya masih terlalu tinggi.

“Hei, Sehun-ah.” bahkan panggilan Kai itu tidak Sehun hiraukan.

“Sehun oppa, kau bilang kita berteman kan? Kenapa harus marah?”

Barulah omongan Krystal itu membuat tapakan kaki Sehun terhenti. Ia lekas berbalik dengan wajah masih cemberut kecut.

“Mauku lebih dari teman Soojung-ah.” katanya.

“Kau sendiri yang bilang lebih baik kita berteman saja.”

“Beri aku kesempatan kedua.”

Krystal menggeleng. “Kau tidak bisa keluar masuk hidupku sesuka hatimu Sehun oppa.”

“Baiklah, kita berteman asal jangan terus mengacuhkanku.” pinta Sehun pasrah. Untuk saat ini ia tak punya pilihan lain.

Kali ini Krystal mengangguk. Cukup melegakan bagi Sehun meski bukan itu yang ia harapkan.

“Tapi Soojungie, kau harus tetap pergi dan pulang sekolah bersamaku. Beberapa hari ini aku terlambat bangun karena tidak menjemputmu.”

Krystal terdiam gamang. Pulang dan pergi sekolah bersama, lalu apa bedanya hubungan mereka?

“Aku tidak bisa kalau setiap hari.”

“Kenapa?”

“Itu membuat status kita tak ada bedanya.”

“Sepertinya kau sangat menikmati putus denganku.” sungut Sehun.

“Apa kau lupa siapa yang memutuskanku?” balas Krystal.

Rasa cinta yang masih ada tapi berbaur dengan tingginya harga diri tentu akan menimbulkan kericuhan seperti ini.

Kai dan Sulli pun hanya bisa saling pandang sambil tersenyum melihat pertengkaran dua orang itu.

* * * * *

“Hari ini aku naik bus bersama Sulli.” tolak Krystal saat motor Sehun terhenti tepat di depannya.

Lengannya menggandeng erat lengan Sulli yang ada Kai disampingnya. Rupanya namja itu juga ikut bersama mereka. Pantas saja begitu bel pulang berdenting, ia langsung menghilang.

Sehun lekas turun dari motornya lalu menyerahkan helmnya pada Kai.

“Kau saja yang bawa motorku, aku juga mau naik bus.” pintanya.

Kai mengernyit bingung. “Apa-apaan kau ini?” decaknya.

“Sudahlah. Cepat bawa motorku boncengkan Sulli.”

Meski sambil menggeleng Kai akhirnya mengambil helm dari tangan Sehun lalu memakainya. Ia memberi isyarat pada Sulli untuk naik ke atas motor Sehun.

Sedikit tidak enak Sulli pada Krystal. Apa ia harus meninggalkan sahabatnya demi ikut Kai?

“Mianhae Soojung-ah.” bisiknya.

Sambil tersenyum tipis, Krystal mengangguk. Ia cukup mengerti posisi Sulli saat ini. Sulli tentu akan menuruti permintaan Kai. Dan Kai menuruti permintaan bodoh mahkluk yang terus tersenyum disampingnya ini, Sehun.

“Apa kau puas sekarang Sehun oppa?” desis Krystal. Ia lekas mengayunkan langkahnya tepat saat motor yang dikendarai Kai dan Sulli berderu pergi.

“Sangat puas.” jawab Sehun. Cepat ia menjejeri langkah Krystal. Tidak bicara tentang apapun lagi tapi terus saja mengumbar senyum manisnya.

“Apa tidak bisa kita berteman secara wajar?” pinta Krystal tiba-tiba.

“Mwo?”

“Kadang sikapmu padaku membuatku risih Sehun oppa. Perlakuanmu padaku sangat berlebihan jika disebut teman.”

Sampai sebegitukah? Sehun terdiam, sepertinya pelan-pelan ia benar akan terhapus dari hati seorang Krystal Jung.

“Anio. Aku menganggapmu teman tidak lebih, hanya teman.” tegas Sehun. Tentu saja itu bohong, menurutnya mustahil perasaan pada mantan pacar yang baru putus tak lebih dari seminggu begitu cepat musnah tak bersisa.

“Soojung-ah, apa perasaanmu padaku benar-benar sudah hilang?” tanyanya memastikan.

“Ne.” ucap Krystal yakin. “Pintu hatiku memang belum sepenuhnya rapat. Tapi jangan harap aku membukanya lagi untukmu. Karena aku akan mulai mencoba membuka pintu yang baru.”

“Apa maksudmu?” pekik Sehun tertahan. “Jangan bilang kau akan berpacaran dengan namja lain? Siapa namja itu? Siapa Soojungie?” ricuhnya.

Krystal menggeleng. “Aku belum tahu tapi yang jelas bukan kau Sehun oppa.”

“Apa kau mengerjaiku?” teriak Sehun frustasi. Berkali-kali ia berdecak kesal sendiri.

Krystal lekas tersenyum kecil. Sedikit mempercepat langkahnya ia cukup puas dengan reaksi Sehun itu.

“Yah, Jung Soojung.” panggil Sehun. Tepat di depan mereka adalah halte bus, tapi kenapa langkah Krystal tak juga terhenti. “Kau mau kemana Soojungie? Busnya akan segera datang.”

“Aku malas naik bus, aku mau jalan kaki saja.” jawab Krystal santai.

“Mwo? Aish, gadis ini.” Sehun menggeleng tak habis pikir. Meski begitu toh ia tetap mengikuti langkah Krystal. Tidak ada salahnya juga jalan kaki. Justru kebersamaannya dengan gadis itu akan jauh lebih lama.

* * * * *

“Wae?” heran Krystal. Saat istirahat sekolah tiba-tiba Sehun mendatanginya lalu duduk diam di hadapannya. Ada apa dengan namja itu?

“Aku lapar, temani aku makan di kantin Soojungie.”

“Mwo? Apa kau anak kecil? Pergi saja sendiri.”

Sehun lekas mendengus. Ia tahu pasti penolakan yang ia dapatkan. Tapi ia tak mau menyerah begitu saja.

“Daripada kau kesepian sendirian di kelas. Aku tahu Sulli juga sedang bersama Kai di kantin.”

“Aku tidak sendirian. Apa kau tidak lihat banyak orang disini?” tunjuk Krystal pada sekelilingnya.

Sehun mengekeh pelan. Ia tahu betul selama ini Krystal hanya berteman dekat dengan Sulli. Dengan teman-teman sekelasnya yang lain ia tidak begitu akrab.

“Makanya Soojung-ah kembalilah padaku. Kau tidak akan kesepian saat ditinggal Sulli.”

“Aku tidak kesepian.” lama-lama Krystal jengkel sendiri dituduh Sehun seperti itu. “Kembalilah ke kelasmu Sehun oppa.” perintahnya.

“Aku akan disini sampai bel berbunyi.” Sehun justru memilih bertopang dagu di depan meja Krystal sambil sengaja memandang gadis itu kian lekat.

“Aku mohon pergilah.” pinta Krystal memelas. Ia sedikit menunduk karena tak mau menatap mata Sehun berlama-lama.

Tapi Sehun tetap tak bergeming. “Kenapa? Apa keberadaanku mengganggumu?”

“Pergilah Sehun oppa, pergilah.” kali ini sedikit kasar Krystal menarik lengan Sehun. Memaksa namja itu agar secepatnya keluar dari kelasnya.

Sedikit susah payah akhirnya Krystal berhasil menyeret Sehun sampai keluar pintu.

“Yah Soojungie, jahat sekali kau mengusirku.” gerutu Sehun tak terima.

Disana kebetulan ada Sulli dan Kai yang baru datang. Mereka tentu saja terus menatap heran tingkah dua manusia di depannya itu.

“Apa yang terjadi?” tanya Sulli bingung.

“Apa tidak bisa sedikit saja kalian bersikap mesra?” canda Kai. Ia tertawa kecil setengah meledek.

Sejenak Krystal mendesah. Dalam diam ia memilih mengayunkan kakinya pergi meninggalkan Sehun, Kai, dan Sulli.

“Kau mau kemana Soojungie?” tanya Sehun sambil menatap punggung Krystal yang terus melangkah gontai.

Krystal menoleh sekilas. “Toilet. Kenapa? Kau mau ikut?” ucapnya sinis sebelum akhirnya kembali berbalik pergi.

“Dia bukan seperti Jung Soojung yang kukenal.” desah Sehun.

“Kau yang membuatnya seperti itu.”

Gumaman Sulli itu lekas membuat Sehun menoleh.

“Aku pasti akan membuatnya kembali menjadi Soojungku yang dulu.” yakinnya.

* * * * *

“Kau tadi naik bus?” tanya Sulli pada Krystal. Ia yang baru datang lekas menaruh tas dibangkunya. Sedikit heran karena Krystal hari ini datang lebih pagi darinya padahal jarak rumahnya lebih jauh.

Krystal menggeleng pelan. “Bersama Sehun oppa.” jawabnya.

“Oh.” gumam Sulli singkat. Tapi ia terus saja mengulum senyumnya.

Dan rupanya Krystal sadar akan hal itu. “Wae? Ini tidak seperti yang kau pikirkan. Tidak ada apa-apa antara aku dan Sehun oppa.” sangkalnya.

Tapi penuturannya itu justru membuat Sulli geli sendiri. “Kau tidak perlu menjelaskan sampai seperti itu Soojung-ah. Berangkat ke sekolah bersama mantan pacar menurutku itu hal yang wajar.”

“Benarkah?” tanya Krystal. Entah kenapa justru ia risau sendiri.

Sulli mengangguk. “Ne, andai masih tersisa sedikit perasaan itupun wajar.”

“Kau menyindirku?”

“Tidak, apa kau merasa tersindir?” tebak Sulli.

Tahu Krystal hanya diam, ia lekas tersenyum.

“Soojung-ah.” kali ini Sulli benar memandang Krystal serius. “Kau masih mencintainya kan?”

Tidak lekas menjawab, Krystal justru tertunduk. Sejenak ia menghembuskan nafasnya berat. “Aku hanya ingin memberinya pelajaran bahwa cinta tidak bisa dibuat main-main.”

“Sampai kapan?”

“Aku juga tidak tahu.”

“Bukankah dia berkali-kali memintamu kembali padanya? Itu lebih baik daripada kau tetap sendiri Soojung-ah. Nanti kau akan menyesal jika Sehun menyerah menunggumu.”

“Aku tidak peduli. Dia tidak bisa terus seenaknya sendiri mempermainkan perasaanku.”

“Tapi kau masih mencintainya kan? Apa kau tidak takut benar-benar kehilangannya?”

Sekejap Krystal menatap Sulli heran. Kenapa Sulli harus sengotot itu.

“Sulli-ah, kau bagian darinya kan? Pasti Kai yang menyuruhmu berkata seperti ini padaku.” tuduh Krystal.

Tergagap Sulli berusaha menyangkal. “Mwo? Anio, aku hanya berpikir ini yang terbaik untukmu. Tapi memang Kai juga berpikiran sama. Katanya Sehun sangat menyesal. Dia benar-benar kehilanganmu. Kau sendiri, dia juga tetap sendiri, kenapa tidak lebih baik bersama lagi?”

“Kenapa kau selalu menuruti kata-kata Kai? Bukankah awalnya Kai adalah pelarian dari cintamu yang bertepuk sebelah tangan pada Taemin oppa? Kau bilang wajah mereka mirip jadi kau menerima cintanya.” cecar Krystal.

“Soojung-ah, diamlah.” desis Sulli. Ia tentu tidak mau rahasianya selama ini terbongkar.

Krystal hanya tersenyum kecil. Puas karena Sulli pasti langsung bungkam dan tidak lagi mengungkit-ungkit hubungannya dengan Sehun.

* * * * *

“Ini sungguh memalukan. Mana ada pergi ke taman bermain untuk menguntit orang seperti ini?” cerocos Kai, berkali-kali ia membenarkan letak topi dan kacamata hitamnya.

Disampingnya Sehun justru terlihat santai sambil memakan es krimnya. Ia juga lengkap dengan topi dan hoodie untuk penyamaran.

“Sehun-ah, ayo kita pulang saja. Aku tidak mau ketahuan Sulli.” ajak Kai. Sejak tadi ia terus gusar sendiri.

“Tenanglah, tidak akan ketahuan. Apa kau tidak penasaran apa yang dilakukan Sulli dan namja itu?”

“Itu kan temannya Minho hyung. Bilang saja kau yang penasaran apa yang dilakukan Minho hyung dan Soojung. Saat kelas 1 dulu bukankah Soojung sangat mengagumi kakaknya Sulli itu?” cibir Kai.

“Bukan begitu.” sangkal Sehun. Ia terus berusaha mencari alasan. “Apa kau tidak lihat bagaimana cara Sulli melihat namja bernama Taemin itu? Tatapannya terlihat sangat berbeda.” ucapnya memanasi.

“Apanya yang berbeda?” Kai jadi penasaran, ia ikut memicingkan matanya. Sepertinya yang dikatakan Sehun ada benarnya. Sulli tengah tertawa begitu lepas bersama Taemin. Sedikit kecewa Kai melihatnya. “Aku yakin tidak ada apa-apa diantara mereka. Taemin hanya teman baik kakaknya.” ucapnya sok menghibur diri.

Sehun tertawa mencibir. “Nanti kalau Sulli direbut Lee Taemin baru kau tahu rasa.” ledeknya.

“Justru kau yang harus waspada Soojung berpaling hati pada Choi Minho.”

“Tidak akan.” yakin Sehun.

“Choi Minho itu seorang mahasiswa yang tampan. Setiap gadis pasti tertarik padanya. Aku yakin Soojung pasti lebih memilih dia dibanding namja kelas 3 SMA yang masih suka makan es krim.”

Sehun sangat merasa tersindir dengan ucapan Kai itu. “Justru es krim adalah kesukaan Soojung. Sudahlah, ayo pulang saja.” ajaknya. Masih sempat ia lebih dulu membuang es krimnya yang masih bersisa. Ucapan Kai berhasil membuatnya tak berselera.

“Tanggung, kita ikuti lagi mereka. Atau bagaimana kalau kita hampiri saja?” justru Kai yang sekarang penasaran.

“Mwo? Untuk apa?”

“Dari dekat kita akan tahu apa yang terjadi sesungguhnya. Pura-pura saja tidak sengaja bertemu disini.” usul Kai, ia mulai melangkah yakin.

Berbanding terbalik dengan Sehun yang terus terdiam ragu. Buru-buru ia menyusul Kai lalu menariknya paksa.

“Ayo pergi Jongin-ah.” ajaknya. Ia terus menggelandang Kai mengikuti langkahnya.

“Wae?

“Kau pikir mereka akan percaya kalau kita bilang tidak sengaja bertemu disini? Kalau mereka tahu sejak tadi kita mengikuti mereka bagaimana? Itu justru akan mempermalukan kita sendiri.” jelas Sehun panjang lebar.

Kali ini Kai manggut-manggut, yang dikatakan Sehun benar juga.
Akhirnya ia hanya mampu menutupi rasa penasarannya. Sama seperti Sehun yang merasa terancam pada Minho, kini Kai juga merasakan hal yang sama pada Taemin. Aish, ini gara-gara Sehun yang terus mempengaruhinya.

* * * * *

Pagi itu tergesa Sehun dan Kai menghampiri Krystal dan Sulli di kelasnya. Niat awal ingin minta penjelasan tentang yang terjadi kemarin. Tapi begitu berhadapan entah kenapa lidah mereka langsung kelu.

“Sulli-ah, temani aku sarapan.” pinta Kai. Justru itu yang mampu ia ucapkan.

Untunglah dengan senang hati Sulli menurutinya. Sambil tersenyum ia beranjak mengikuti Kai menuju kantin.

Hingga tersisa Sehun dan Krystal yang saling terdiam canggung berdua.

“Apa kau masih menyukai Choi Minho?” tanya Sehun tiba-tiba.

“Mwo? Kapan aku pernah menyukainya?”

“Saat kelas satu dulu.”

“Aku menyukainya dalam artian aku mengaguminya.”

“Itu berarti sama artinya kau mencintainya.” desah Sehun.

Tapi rupanya Krystal tidak sependapat. “Tidak sama. Mengagumi, menyukai, menyayangi, atau mencintai itu beda arti Sehun oppa.” ucapnya.

“Apa bedanya?”

“Bedanya adalah…” kata-kata Krystal menggantung di udara. Kenapa ia harus membahas hal tidak penting seperti ini. “Sehun oppa, kenapa tiba-tiba kau bertanya tentang Minho oppa?”

“Minho oppa?” cibir Sehun, ia menirukan ucapan Krystal tadi. Ia lekas tertawa kecil sedikit sinis. “Aku tidak suka kau dekat-dekat dengannya Soojung-ah.”

“Kenapa? Minho oppa kakaknya Sulli jadi wajar kalau kami dekat.”

“Andwae, pokoknya tidak boleh.”

“Kau bukan siapa-siapaku lagi jadi kau tidak berhak mengaturku Sehun oppa.”

“Ya, bagimu aku memang bukan siapa-siapa. Aku bahkan sudah kau tendang dari hatimu. Tapi aku punya satu permintaan Soojung-ah.”

“Apa?”

“Teruslah tinggal di dalam hatiku. Meski tempatnya sempit, berantakan, dan tidak mewah tapi hanya kau yang ada disana. Jadi aku mohon tetaplah tinggal disana selamanya.”

Krystal terdiam. Perkataan Sehun memang terdengar tidak serius. Tapi kenapa itu justru membuat hatinya bergetar?

“Sehun oppa, jangan terus seperti ini.” pintanya.

“Kenapa? Apa kau benar-benar sudah berpaling hati pada Choi Minho?”

“Sudah kubilang aku hanya mengaguminya.”

“Mengagumi?” lagi-lagi Sehun tersenyum sinis. “Mulai sekarang jangan lagi dekat dengannya. Meski dia kakaknya Sulli, aku tetap tidak suka melihatmu bersama Choi Minho.” tegasnya. Sejenak ia melirik Krystal kemudian lekas bergegas pergi.

Meninggalkan Krystal yang terus tercengang sendiri. Perlakuan Sehun padanya mungkin sudah keterlaluan. Tapi entah kenapa ia justru menikmatinya.

* * * * *

“Terimakasih Minho oppa, aku sangat menyukai filmnya.” ucap Krystal basa-basi. Ia segera turun dari mobil Minho yang baru mengantarnya setelah menonton film bersama.

“Tapi lain kali kau harus mau menerima ajakanku makan malam Soojung-ah.”

Sambil tersenyum tipis Krystal mengangguk. Sedikit tidak enak karena tadi menolak ajakan Minho makan malam. Telepon dari Jessica lah yang membuatnya harus buru-buru pulang.

“Aku masuk dulu Minho oppa, sampai jumpa.” ucapnya.

Tergesa Krystal menapaki halaman rumahnya. Sekilas ia menoleh pada motor sport warna hijau muda penuh stiker yang menurutnya sangat norak terparkir disana. Motor milik Sehun. Kedatangan namja itulah yang membuat Jessica meneleponnya dengan bilang ada hal penting. Huh, hal penting macam apa?

“Sica onnie, dimana dia?”

Krystal menyeruak masuk rumahnya tapi tidak menemukan Jessica disana. Mungkin kakaknya itu ada di kamarnya sekarang. Justru yang ia dapati adalah Sehun yang tengah tertidur di sofa.

Krystal berdecak. “Jam berapa sekarang?” matanya lekas melirik jam yang terpampang di dinding, tidak lebih dari jam delapan malam.

“Apa kau anak bayi yang sesore ini sudah tidur?” cibirnya. Tentu ia mengatakannya dengan sangat pelan.

Perlahan ia menghampiri Sehun lalu duduk di sisi namja itu. Tanpa sadar Krystal tersenyum sendiri. Ada rasa damai yang memeluk hatinya saat melihat raut polos Sehun ketika tidur. Ia terus memandangi namja itu lekat.

Agak ragu Krystal rapikan rambut Sehun yang sedikit berantakan menutupi keningnya. Lagi-lagi ia tersenyum sendiri. Ternyata namja yang dua tahun mengisi hatinya itu tetap terlihat tampan.

Baru Krystal akan berbalik pergi untuk mencari Jessica saat tiba-tiba Sehun bangun dan memeluknya. Sangat cepat hingga tak membiarkan Krystal menata degub jantung dan desiran hatinya.

Sehun terus mendekapnya erat. Krystal yang masih kaget pun hanya sanggup mematung kaku.

Setelah sekian detik ia baru tersadar. Buru-buru ia melepas rengkuhan Sehun padanya.

“Sehun oppa.” decaknya. Berniat ingin protes tapi begitu melihat senyum Sehun ia jadi luluh. “Apa tadi kau pura-pura tidur?” tanyanya.

Sehun terus tersenyum sendiri. Sepertinya ia sangat bahagia dengan apa yang baru saja dilakukannya. “Itu balasan karena aku terlalu lama menunggumu. Yang lebih menyebalkan lagi, kenapa kau pergi dengan Choi Minho?”

“Kami hanya nonton film biasa. Lagipula ada Sulli dan juga Taemin oppa.”

“Tapi tetap saja ada Choi Minho. Oh iya, Sulli dan namja bernama Taemin itu juga mencurigakan. Sepertinya Kai juga harus waspada.”

“Sehun oppa, kenapa kau selalu berprasangka buruk dan suka menuduh orang sembarangan?”

“Aku punya alasan Soojung-ah.”

“Apa?”

“Aku cemburu.” tegas Sehun, namun ia kemudian tersenyum sendiri. “Tapi kurasa kau belum sepenuhnya melupakanku. Atau mungkin kau malah tidak bisa melupakanku.” yakinnya.

“Anio.” sangkal Krystal, buru-buru ia mengalihkan pandangannya.

Dan itu semakin membuat Sehun tertawa senang.
“Kau masih mencintaiku kan Soojungie?” cecarnya.

“Jangan sok tahu Sehun oppa.” Krystal malah memukulkan bantal sofa asal ke arah Sehun.

Dan Sehun cepat menangkapnya. Ia semakin terlihat puas. “Akuilah.” godanya.

“Sudah kubilang tidak.” Krystal tetap saja menyangkal.

“Tapi kenapa kau tidak berani melihatku? Kau bicara padaku tapi menatap ke arah lain.”

Krystal lekas menoleh dan menatap tepat manik mata Sehun. Seakan ingin membuktikan bahwa yang dikatakan Sehun tidak benar.

Dan Sehun juga balas memandang Krystal kian lekat. Seolah mereka tengah bicara lewat pandangan mata. Lama mereka dalam posisi seperti itu. Hingga tanpa sadar perlahan saling mendekat dan mulai berciuman hangat. Pelan dan pasti Sehun terus memagut bibir mungil Krystal. Krystal pun seolah terkena mantra yang menyihirnya untuk terus membalas ciuman Sehun padanya.

“Apa yang kalian lakukan?” seru Jessica tiba-tiba.

Refleks ciuman Krystal dan Sehun terlepas. Mereka saling menarik diri, terdiam canggung, dan salah tingkah sendiri.

“Untung appa dan eomma tidak dirumah. Kalau mereka tahu mungkin kalian akan langsung dinikahkan, hahaha.” tawa Jessica puas. Ia melangkah menuju dapur dan mengambil segelas air putih disana.

Tak berapa lama ia kembali lagi. Masih dengan senyum anehnya ia melewati Krystal dan Sehun. “Aku belum siap jadi ahjumma.” ucapnya asal sebelum menapaki tangga menuju kamarnya di lantai dua.

Sehun sendiri hanya mengulum senyumnya mendengar perkataan Jessica. Sementara Krystal malah memanyunkan bibirnya merengut. Ketahuan sedang berciuman oleh kakaknya itu sungguh memalukan. Apalagi statusnya dan Sehun saat ini masih tidak jelas.

* * * * *

“Sulli mengakui bahwa dia memang pernah menyukai Lee Taemin tapi cintanya tak terbalas. Dia juga mengakui kalau berpacaran denganku hanya pelarian. Tapi dia berjanji akan belajar menerimaku sepenuhnya. Katanya pelan-pelan dia mulai mencintaiku. Aku harus bagaimana? Apa aku harus percaya?” Kai terus tertunduk lemas. Berkali-kali ia menghembuskan nafasnya berat.

Dengan bercerita pada Sehun ia harap bisa mendapatkan solusi untuk masalahnya. Tapi sepertinya ia harus menelan kekecewaan. Sehun sama sekali tidak mendengarkannya dan malah asyik melamun sendiri.

“Oh Sehun.” panggil Kai. Kesal karena ia serasa tak dianggap.

“Wae?” jawab Sehun santai. “Pertahankan Sulli dan jangan kau lepas.” ucapnya yakin.

Kai terdiam. Rupanya dibalik lamunannya Sehun mendengar semua yang dituturkannya tadi.

“Semangat Kim Jongin, semangat.” Sehun mengepalkan tangannya menggebu. “Buat Sulli jatuh cinta padamu.”

“Kau kenapa?” heran Kai. Sikap aneh Sehun yang tidak biasanya.

“Kenapa? Aku tidak apa-apa.”

“Apa Soojung menerimamu kembali?”

Pertanyaan Kai itu semakin membuat Sehun tersenyum sendiri. “Belum tapi tidak lama lagi itu pasti terjadi.”

“Yakin sekali.” cibir Kai.

“Tentu saja.”

“Memangnya apa yang terjadi hingga kau seyakin ini?”

Sehun menggeleng. “Tidak apa-apa.” bohongnya. Tidak mungkin ia menceritakan ciumannya dengan Krystal semalam di saat status mereka bukan lagi sepasang kekasih.

Beruntung Kai tidak bertanya banyak hal lagi. Karena ia tahu ada sosok Sulli yang perlahan mendekati keberadaan mereka.

“Sulli-ah.” desisnya terbata.

“Bisa kita bicara Kai oppa?” pinta Sulli lemah.

Agak ragu tapi kemudian Kai mengangguk.

“Kalian bicara saja berdua.” ucap Sehun tahu diri. “Dimana Soojung?” tanyanya.

“Pulang bersama Minho oppa.”

“Mwo? Bagaimana bisa? Kenapa kau membiarkannya? Kapan dia pulang? Apa sudah sejak tadi?”

Kai dan Sulli sejenak saling pandang.

“Baru saja. Tadi Minho oppa menjemputku tapi aku harus bicara dengan Kai oppa, jadi Soojung yang ikut dengannya.” jelas Sulli.

Tapi rupanya perkataan Sulli itu sama sekali tidak didengar oleh Sehun. Namja itu sudah melesat pergi dengan motornya. Untuk saat ini hatinya sedang jungkir balik karena gadis bernama Jung Soojung.

* * * * *

Tak peduli teriknya matahari Seoul di tengah hari, Sehun terus memacu motornya kencang.

Entah apa yang ada dalam pikirannya saat ini. Yang jelas ia terus membelah jalanan Seoul yang sedikit lengang untuk mengejar mobil Choi Minho.

Soojung, hanya itu yang ada dalam benaknya. Ia takkan pernah rela jika sampai yeoja itu dimiliki namja lain.

Seperti kata Sulli, mereka baru saja pergi. Jadi kemungkinan belum jauh dan masih di area jalan sekitar sekolahnya.

Itu dia, mobil Choi Minho ada didepan mata. Seolah tak terkendali ia semakin mempercepat laju motornya. Menyalip beberapa kendaraan hingga terhenti tepat di depan mobil Minho.

Minho yang tidak siap tentu saja mengerem mendadak. Untunglah masih dalam kendali hingga tidak sampai menubruk Sehun dan motornya.

Krystal yang hampir saja menyeruduk dashboard tentu saja terlonjak kaget. Lebih kaget lagi dengan keberadaan Sehun di depan sana.

“Sehun oppa?” desisnya tak percaya.

Minho yang tak mengerti pun hanya sanggup memandang Krystal dengan raut bingung.

“Ikutlah denganku Soojungie.” pinta Sehun nekat. Nekat karena kalau ia ditolak berarti semakin runtuhlah harga dirinya.

Krystal masih terdiam ragu. Ia terus meremas tangannya gelisah. Sedikit memikirkan apa tanggapan Minho. Ia tidak enak pada namja itu karena harus ada kejadian seperti ini.

“Kau ada urusan dengannya Soojung-ah?” tanya Minho kemudian. Ia sempat membaca gelagat aneh Krystal.

“Ne, mianhae Minho oppa.”

Minho tersenyum kecil. “Tidak apa-apa, ikutlah dengannya. Aku juga harus kembali ke kampus. Yuri pasti sudah menungguku.”

“Gomawo.”

Segera Krystal turun dari mobil Minho itu. Membiarkan Minho pergi tapi juga tetap mengacuhkan Sehun.

“Tunggu apalagi? Naik Soojungie.” perintah Sehun. Melihat Krystal hanya diam membuatnya gemas sendiri.

Tapi Krystal masih tetap bertahan di tempatnya berdiri. Kali ini perbuatan Sehun sudah melewati batas toleransinya. Mencegat mobil Minho di tengah jalan itu menurutnya sangat keterlaluan.

“Tentu saja kau lebih nyaman naik mobil Choi Minho yang sejuk dibanding naik motorku.” sindir Sehun.

“Bukan begitu.” sangkal Krystal. Sambil menghembuskan nafasnya pelan lekas ia naik ke atas motor Sehun.

Ia bahkan tidak peduli Sehun akan membawanya kemana dengan laju motornya.

* * * * *

Taman kota yang tampak sepi. Hanya ada beberapa orang yang duduk berlindung di bawah rindangnya pepohonan. Di musim panas memang jarang orang yang keluar di siang hari seperti ini.

Sehun dan Krystal terus duduk terdiam pada salah satu bangku disana. Menikmati sepoi angin sambil makan es krim tapi tidak saling bicara sepatahkatapun.

Bahkan Krystal terlihat enggan memakan es krim strawberry kesukaannya.

Sehun tahu betul kalau gadis itu pasti kecewa dengan yang dilakukannya tadi. Tapi ia tetap pura-pura tidak terjadi apa-apa. “Kenapa? Apa es krimnya tidak enak?” tanyanya.

Krystal menggeleng pelan. “Kurasa kita harus bicara dari hati ke hati Sehun oppa.” ucapnya.

Sehun menoleh. Seulas senyum langsung tertoreh dibibirnya. “Ne, kurasa juga begitu.”

“Kenapa kau memutuskanku?” tanya Krystal telak.

“Karena Kai yang menyuruhku. Saat itu dia terlalu banyak minum soju jadi…”

“Aku tahu.” potong Krystal cepat. “Aku sudah tahu dari Sulli. Aku hanya heran saja kenapa kau bisa berpikiran sedangkal itu Sehun oppa? Aku tahu kau sangat menjunjung tinggi persahabatan. Tapi apa saat Kai menyuruhmu terjun ke jurang kau akan terjun?” cecarnya.

“Mianhae.” gumam Sehun getir. Meskipun ia dicaci Krystal sekalipun ia akan terima karena ia memang pantas mendapatkannya.

“Kau selalu mementingkan teman-temanmu dibanding aku, aku tidak pernah protes. Kau sering membatalkan janji denganku hanya karena alasan main game bersama Kai, aku terima. Aku selalu berusaha mengerti dirimu tapi kau tidak pernah mengerti aku Sehun oppa. Yang kau bisa hanya terus mencurigaiku, menuduhku sembarangan, melarangku dekat dengan setiap namja meskipun sebatas teman. Memutuskanku seenakmu sendiri lalu memintaku kembali padamu. Aku tidak suka dipermainkan.” Krystal terus saja menumpahkan beban hatinya.

“Aku kan sudah minta maaf Soojungie. Lagipula sedikitpun kau tidak terlihat sedih saat putus denganku. Kau malah mulai dekat dengan Choi Minho. Tentu saja aku tidak suka.”

Perkataan Sehun itu kontan membuat Krystal meliriknya tajam. “Tidak sedih kau bilang? Aku menangis berhari-hari pun kau tidak akan tahu Sehun oppa. Aku memang tidak ingin siapapun melihat airmataku menetes. Aku harus tetap terlihat kuat meski hatiku kau hancurkan berkeping-keping.” ucapnya mulai berkaca-kaca.

“Kalau begitu dimana kepingan hatimu? Biar aku yang menatanya lagi agar utuh kembali. Mana Soojung-ah? Mana kepingan hatimu cepat berikan padaku?”

Jawaban Sehun yang tidak serius selalu membuat amarah Krystal langsung mereda. Segala kepedihannya pun perlahan sirna. Krystal pasti akan selalu luluh jika Sehun seperti itu.

“Apa jangan-jangan sudah kau berikan pada Choi Minho?” lanjut Sehun lagi.

“Sudah berkali-kali kubilang aku menyukai Minho oppa sebagai kakak yang baik, hanya sebatas rasa kagum. Lagipula dia sudah punya pacar.” sungut Krystal.

“Kau kecewa dia sudah punya pacar?”

“Anio.” sangkal Krystal. Ia berdecak karena Sehun telah kembali menjadi Sehun yang cerewet seperti biasanya. “Bukankah dulu sudah kita bahas? Menyukai, mengagumi, menyayangi, mencintai, semua itu tidak bisa diartikan sama rata.” tegasnya.

“Lalu apa bedanya?”

Krystal mendesah sejenak. “Menyukai Minho oppa hanya sekedar mengagumi. Sama seperti aku mengagumi Donghae dan Kyuhyun superjunior.”

Sehun mengangguk, ia tersenyum kecil.

“Jangan tertawa Sehun oppa.” pinta Krystal. Ia memanyunkan bibirnya lalu kembali berucap pelan. “Lalu menyayangi, seperti yang kurasakan pada kedua orang tuaku, Sica onnie, dan juga Sulli. Aku sangat menyayangi mereka.”

Krystal terdiam sejenak. Agak ragu untuk melanjutkan kalimatnya. “Dan mencintai, seperti aku padamu.” ucapnya semakin pelan.

Tentu saja Sehun langsung tersenyum lebar. “Artinya kau menerimaku lagi?” tanyanya.

“Ada syaratnya.”

“Apa?”

“Pertama, tidak boleh seenaknya memutuskanku lagi. Karena sekali lagi kita putus berarti semua benar-benar berakhir. Aku tidak akan pernah memberimu kesempatan lagi Sehun oppa.”

Sehun mengangguk. “Itu tidak akan terjadi lagi.” yakinnya.

“Kedua, kau harus lebih mementingkan aku dibanding teman-temanmu terlebih Kai.”

“Iya, lagipula Kai sudah sibuk sendiri dengan Sulli.”

“Ketiga, aku boleh berteman dengan siapapun tanpa diatur-atur olehmu. Toh hanya berteman tidak lebih.”

Sehun tampak menimbang-nimbang. “Asal bukan Choi Minho.” ucapnya.

“Kami hanya teman Sehun oppa.” desis Krystal kesal.

“Tetap saja aku tidak suka.”

Krystal langsung merengut. Rupanya itu senjata yang ampuh. Karena Sehun yang melihatnya seketika melunak, takut kalau Krystal berubah pikiran.

“Baiklah, kau boleh berteman dengannya.”

Krystal lekas tersenyum. Raut Sehun yang terlihat tidak yakin itu sungguh lucu. “Kau tidak percaya padaku?”

“Apa kau mencintaiku Soojungie?” Sehun justru balik bertanya.

Kali ini Krystal menggeleng. “Tidak, aku tidak mencintaimu tapi aku sangat mencintaimu.” ucapnya sebelum Sehun berniat untuk protes.

“Aku sudah tahu.” Sehun terus tersenyum sendiri bangga.

“Jangan senang dulu Sehun oppa, kau masih dalam masa percobaan. Masih ada syarat keempat sebelum aku benar-benar menerimamu.”

“Yah kenapa banyak sekali? Cintaku padamu saja tidak bersyarat.”

“Tapi syarat keempat menyusul nanti. Aku belum memikirkannya.” Krystal lekas tertawa puas.

“Kalau begitu aku juga punya satu syarat.”

“Kenapa kau ikut-ikutan mengajukan syarat?”

“Kenapa? Kau saja boleh kenapa aku tidak boleh?”

“Tidak bisa Sehun oppa. Kau kan yang meminta kembali padaku jadi hanya aku yang berhak mengajukan syarat.”

“Kau kan belum mendengar apa syaratku Soojungie. Syaratku sangat mudah, kau pasti bisa melakukannya.”

“Apa?”

“Kalau disekolah panggil aku chagiya.”

“Mwo? Sehun oppa, sebenarnya apa yang kau pikirkan? Aku tidak mau, itu memalukan.” ricuh Krystal. Menurutnya syarat yang diajukan Sehun itu tidak masuk akal.

“Memalukan apanya? Menurutku itu wajar. Kai dan Sulli saja saling memanggil chagiya.”

“Aku tidak mau, sampai kapanpun aku tetap memanggilmu oppa. Kau pasti dipengaruhi Kai kan?”

“Tidak, jangan menuduh sembarangan Soojungie. Baiklah, aku akan mengganti syaratku. Ehm, bagaimana kalau setelah lulus SMA kita menikah saja?”

“Mwo?” Krystal langsung memekik. “Apa kau sadar apa yang kau katakan? Apa kau salah minum obat Sehun oppa? Apa kau ketularan Sica onnie yang kadang suka bicara ngawur?”

“Aku hanya bercanda.” Sehun mengekeh pelan karena reaksi Krystal seberlebihan itu. “Cintaku padamu tetap tidak bersyarat Soojungie.”

* * * * *

“Syarat keempat, tunjukkan seberapa besar cintamu padaku.”

Sehun terus melamun memikirkan perkataan Krystal kemarin. Syarat keempat agar ia diterima sepenuhnya lagi menjadi kekasih Krystal. Gadis itu sungguh merepotkan. Tapi bodohnya ia justru dengan senang hati direpotkan seperti ini.

“Semalaman aku memikirkannya tapi aku tetap tidak tahu apa yang harus aku lakukan.” gumam Sehun pasrah. Ia menatap Kai dan Sulli bergantian. Berharap menemukan solusi disana.

“Sepertinya Soojung berniat balas dendam padamu.” tebak Kai.

Sulli cepat-cepat menggeleng. “Bukan, Soojung hanya ingin menguji kesungguhanmu. Dia ingin tahu apa kau sungguh-sungguh mencintainya?”

“Tentu saja aku sangat mencintainya.”

“Tunjukkan.” perintah Sulli.

“Bagaimana caranya?”

“Itu kau sendiri yang tahu.”

Sehun justru mengacak rambutnya sendiri resah. Bingung harus melakukan apa untuk menunjukkan seberapa besar cintanya pada Krystal.

“Berikan bunga atau cokelat atau es krim atau makan malam romantis.” usul Kai, hanya itu ide yang melintas di kepalanya.

“Itu terlalu biasa.” cela Sehun.

“Lalu yang tidak biasa apa? Bagaimana kalau kau katakan mencintai Soojung dengan microfon di tengah lapangan sekolah saat upacara?”

“Itu terlalu beresiko. Bisa-bisa aku langsung dipanggil ke ruang kepala sekolah.”

Sulli tertawa kecil. “Tidak perlu seperti itu. Jadilah dirimu sendiri. Kalau kau benar-benar tulus, Soojung pasti bisa merasakannya.” ucapnya seakan mematahkan usul Kai tadi.

Kali ini Sehun mengangguk. Seulas senyum langsung terukir di bibirnya. Sepertinya itu memang ide yang paling masuk akal.

“Lalu kalian sendiri apa hubungan kalian baik-baik saja? Bagaimana dengan Lee Taemin?” tanyanya. Ia menatap Kai dan Sulli bergantian dan mendapati raut mereka salah tingkah sendiri. Ia justru semakin tersenyum puas. “Pastikan kau pemenangnya Kim Jongin.” ucapnya sebelum melangkah pergi.

“Sehunie.” desis Kai tertahan. Ingin sekali ia menimpuk Sehun dengan apapun yang ada disekitarnya.

Sejenak ia melirik Sulli. Kenapa ada rasa canggung yang tercipta? Tapi semua itu langsung sirna tatkala Sulli memamerkan senyuman manisnya. Kini terus ada kelegaan yang menyerusup di hati Kai.

* * * * *

Agak ragu Sehun menapakkan kakinya. Keputusan menemui Krystal dirumahnya di saat matahari mulai tergelincir senja. Pasti di jam seperti ini semua sedang ada dirumah. Bukannya apa-apa, ia hanya ingin leluasa bicara dengan Krystal hari ini. Tapi sepertinya itu sulit mengingat keberadaan Jessica dan kedua orangtuanya. Ia datang disaat yang tidak tepat rupanya.

“Sehun oppa? Kenapa kau diluar? Masuklah.” pinta Krystal. Ia lekas keluar menghampiri Sehun berada.

“Ani, disini saja.” tolak Sehun. Ia lalu memilih duduk di bangku taman rumah Krystal. Sedikit remang-remang karena hari mulai beranjak malam.

Krystal pun kemudian ikut duduk disana. “Ada apa?” tanyanya.

“Syarat keempatmu apa harus dipenuhi?”

“Ne, tentu saja.” angguk Krystal.

“Sepertinya terlalu sulit Soojungie.”

“Kenapa?” Krystal terus mengulum senyumnya. Menunggu Sehun melanjutkan kata-katanya.

“Aku tidak tahu bagaimana cara menunjukkan seberapa besar cintaku. Kai menyuruhku melakukan hal yang romantis. Tapi aku tidak yakin kau akan suka. Bisa jadi kau justru menertawaiku. Lagipula aku memang bukan orang yang romantis.”

“Lalu?”

“Bagaimana kalau syarat keempat dibatalkan saja?” pinta Sehun penuh harap.

Tapi Krystal menggeleng yakin. “Aku hanya ingin tahu sedalam apa kau mencintaiku Sehun oppa? Aku tidak mau kau permainkan karena aku takut terluka.”

Sejenak Sehun menghela nafasnya pelan. “Kalau aku bilang cintaku sedalam lautan, itu bohong karena aku bahkan tidak pernah menyelam sampai ke dasar laut. Kalau aku bilang cintaku setinggi langit, aku juga tidak pernah tahu tingginya langit seperti apa. Kalau aku bilang cintaku tidak bisa diukur, itu berarti aku sok tahu karena aku tidak pernah mengukurnya. Seandainya cintaku hanya sekecil ukuran hatiku aku tetap akan berusaha membahagiakanmu Soojungie.”

“Sehun oppa.” gumam Krystal. Entah kenapa perkataan Sehun itu sungguh membuatnya tersentuh.

“Aku akan berusaha mencintaimu semampu yang aku bisa. Berusaha untuk selalu menjaga hatimu. Berusaha untuk tidak sedikitpun menyakitimu. Jika aku mengingkarinya biar Tuhan yang menghukumku.” tutup Sehun.

Sontak Krystal langsung berhambur memeluk Sehun dan mendekapnya erat. Ia tidak hanya tersentuh dengan ucapan Sehun itu. Tapi ia sangat terharu mendengarnya. Dibalik sosok Sehun yang kekanakan dan jarang bersikap serius ternyata ada ketulusan yang selama ini ia dambakan.

“Soojungie, nanti ada yang lihat bagaimana?” tanya Sehun, meski begitu toh ia tetap balas merengkuh tubuh Krystal.

Krystal menggeleng masih dalam dekapan Sehun. “Aku tidak peduli.” ucapnya.

“Kalau orang tuamu melihat bagaimana? Atau Jessica noona? Kita pasti akan langsung dinikahkan.” Sehun tertawa kecil mengutip perkataan Jessica.

Segera Krystal menarik dirinya. Ia terus tersenyum memandang Sehun lekat. “Sebenarnya cintaku padamu tidak pernah bersyarat Sehun oppa. Aku mencintaimu dan ingin kau juga tulus mencintaiku.”

Sehun mengangguk. “Saranghae Soojungie.” ucapnya pelan. Perlahan ia meraih dagu Krystal dan mendekatkan wajahnya. Saat bibir mereka semakin dekat hingga nyaris bersentuhan, ia justru beralih mencium pipi Krystal. “Disini saja.” ucapnya.

Krystal langsung merengut tapi tak lama kemudian ia ikut tertawa. Sikap Sehun yang seperti itulah yang membuatnya sulit terlepas dari belenggu cintanya.

~ end ~


51 thoughts on “[Freelance] Still In Love

  1. kyaa… gegara elfishy eonni aku jadi suka sehun krystal… entahlah tp jadi kurang suka sama minstal…
    eonni… DAEBBAK… kata-kata sehun itu bikin sesak napas… romantis bgt…^^

    di tunggu ff lainnya ya eon 🙂

    Like

  2. kyaa… gegara elfishysparkyu eonni aku jadi suka sehun krystal… entahlah tp jadi kurang suka sama minstal…
    eonni… DAEBBAK… kata-kata sehun itu bikin sesak napas… romantis bgt…^^

    di tunggu ff lainnya ya eon 🙂

    Like

  3. So sweet >_<
    kata2 Sehun pas di kantin sma di depan rumah Krys bikin melting, sesek napas juga hahaha~
    ya ampun romantis banget 😀

    Like

  4. wakakakak author jadi demen sama pairing Sehun-Krystal yaaaa? xD
    sama dong! gegara author malahan jadi sukanya :3
    seperti biasaaaaa ffmu pasti “wah” dan keren banget. so sweet gimanaaa gitu 😀
    like it!

    btw, kapan bikin ff YoonHae lagi thor???:0

    Like

  5. Ffmu bikin aku senyum2 sendiri deh unn xD
    baguuus bgt(y) jadi suka hunstal xD
    kapan bikin ff YH lg unn? She’s My Wife season 5 (kalau ada) ditunggu bgt loh ^^

    Like

  6. bagus bgt chingu ffnya,, tdnya aku kira lanjutan yg ff your eyes tpi ternyata beda,, jd suka sehun krystal gara2 chingu,, ditunggu ff slanjutnya chingu ^^

    Like

  7. Jadi suka Sehun gara-gara Krystal dipasangin sama Sehun!! Kirain Kai bakal jadi sama Krystal juga.. Biar seru gitu.. Ending nya mereka akhirnya jadian lagi!! Yeye!!! Author, banyakin FF Krystal lagi dong, soalnya aku Krystalized.. Hehehe.. Gamsahamnida Author ^^

    Like

  8. Yaaampuuuuunnnn daebak daebak daebak daebak seribu daebakkk
    Ini ff sungguh manis dan menyentuh (ʃƪ´⌣`)
    Romantissss
    Kata-katanya itu asli bgt ya, aaaahhh
    Bukan romantis, tapi manis ♥
    Ntah kenapa ffmu itu selalu punya ciri khas
    Baik kata2 atau dialognya
    Suka bgt dan gapernah bosen baca ff mu b(•̯͡.•̯͡) d
    Kalo bisa sequel sulli-kai^^

    Like

  9. omg!!! that’s so cool!
    gaya bahasanya keren abiiiis! pokoknya enak dibaca deh! hmm… sehun-krystal? kai-sulli? waw, couple baru tuh! gapapa buat ganti suasana… hehe.
    ditunggu FF selanjutnyaaa

    Like

  10. yeee hunstal lagi ^^
    gara2 sekarang ad ff yg pairing sehun-krystal, aku jadi suka couple ini
    sehun lucu bgt d org mau aj disuruh kai mutusin krystal padahal asliny masi suka
    ckckckc itu hunstal masi kecil ud berani cium2an ya, sica juga lucu kirain dia bakal marahin adeny eh malah ngeledekin >_<
    banyakin ff hunstal lagi dong chingu ^^

    Like

  11. Sehun gombal nih! Hahahaha..
    Tapi so sweet deh!! Krystal keren banget abis diputusin walaupun masih suka tp ga lgsg terima.. Itu baru namanya cewe hebat! Hehehe..
    Sulli bener th udah ga jadiin Kai pelarian?
    Minho uda punya Yuri jg ajak2 Krystal makan malem segala sih.. Hahaha..
    Bagus author FFnya!! ^^

    Like

  12. o.O
    tadi siang aku koment.. nda masuk ya?? -.-

    authooorr.. ff nya kereeeenn bangeeett..
    aku suka cara penulisannyaa.. 🙂
    jdi berasa feelnya.. 🙂
    akhirnya mereka balikan lgi.. 🙂

    Like

  13. waaahhh.. aku baru nemu ff ini..
    daebakkkkkk baangettt…!!!! kerreennn.. ceritanya bagus. alurnya rapih. pokoknya daebak..!!
    lagi suka bgt sama SeStal couple trus nemu ff ini.. ^^

    chingu tau ga blog yg ada ff sestal couplenya?

    Like

  14. “Teruslah tinggal di dalam hatiku. Meski tempatnya sempit, berantakan, dan tidak mewah tapi hanya kau yang ada disana. Jadi aku mohon tetaplah tinggal disana selamanya.”
    DEAD

    “Kalau aku bilang cintaku sedalam lautan, itu bohong karena aku bahkan tidak pernah menyelam sampai ke dasar laut. Kalau aku bilang cintaku setinggi langit, aku juga tidak pernah tahu tingginya langit seperti apa. Kalau aku bilang cintaku tidak bisa diukur, itu berarti aku sok tahu karena aku tidak pernah mengukurnya. Seandainya cintaku hanya sekecil ukuran hatiku aku tetap akan berusaha membahagiakanmu Soojungie.”
    COMMENTING FROM THE GRAVE

    Diabetes baca ini author-nim ;;;
    THIS TOO CUTE. DAN MANIS. QAQAAAA
    and yay for more decent hunstal fic in bahasa~

    joa author-nim joaa. sarang author-nim sarangg ♥

    Like

  15. KYYAA~~~~~~~~ SOO SWEEEEEETTTTTTT BBBBANNNNGGGGEETTTT !!!!!
    KEREN THOR DAEBAK DEH 😀 Kyakya jadi gila sendiri ini bacanyaa :*

    Like

  16. yahh min aku suka banget sama ceritanya coba sehun sulli, kai krystal aku lebih suka 😦
    tapi the best ko ceritanya ^^

    Like

  17. Ceritanya lucu 😀 aku suka karakter sehun + krystal disini wkwk jaim-jaim tapi mau XD nice fanfiction thor 😉

    Like

  18. “Teruslah tinggal di dalam hatiku.
    Meski tempatnya sempit,
    berantakan,
    dan tidak mewah tapi hanya kau
    yang ada disana. Jadi aku mohon
    tetaplah tinggal disana

    njaiii suka bnget gua ame tuh
    oneshoot

    sehun yang memutuskan ceweknya
    gara gara disuruh kai padahal
    disaat itu kai lagi ngomong asal
    gara gara pengaruh minum soju
    sehun kena karma dan uring
    uringan dan kai malah dapat
    pacar temennya mantan sehun
    LOL

    sehun yang ngotot ngajakin
    balikan tapi pada akhirnya pura
    pura (?) pasrah dengan mencoba
    cuman mengajak tuh cewek
    berteman
    tapi pertemanan yang cukup aneh
    karna sehun melarang tuh cewek
    buat berhubungan ame cwok lain,
    dilarang pulang bareng cwok lain
    apalgi nonton sama cwok lagi

    YAKK OH SEHUN , PERTEMANAN
    MACAM APA ITU ?????!!!!
    wkwkwk tapi untung dah happy
    Ending
    sehun sosweet amit, kiyut pula
    LAKI GUA XD WKWK LOL
    😀 😀

    -ABAIKAN-

    Like

  19. huwaaaa daebak banget ceritanya~ makin cinta kan sama sehun oppa kkk~ ditunggu ff hunstal yg lain ya thor, maaf baru komen /bow/ :3

    Like

Leave a comment