[Freelance] When I first Met You


Sesuai sama judulnya ya, jadi disini itu kejadian-kejadian Donghae ketemu Jessica dan moment-moment mereka gitu. Semoga kalian suka dan selamat membaca!! ^.^

When I first Met You

Author: Nadia Amaliasari

Cast: Lee Donghae-Jessica Jung

Other: temukan dalam FF ini

Genre: Romance, Comedy

Rating: Teenage “siapa yang meletakkan ramen ditempat tinggi seperti itu?” umpat seorang gadis yang mengenakan rok biru diatas lutut dengan sweater pink. Gadis itu melompat-lompat mengampai ramen tapi nihil ia tidak mencapainya. Dia tidak menyadari bahwa ada pria yang mengamati tingkahnya dinilai konyol.

“cih” umpat pria itu lalu mengambil ramen dan melemparkannya kedalam keranjang belanjaan gadis itu.

“hei, tunggu.” Cegah gadis itu, tapi pria itu sudah melangkah jauh dan ia hanya menatap punggung yang semakin jauh dari jangkauannya.

*morning-seoul*

Tap..tap.. sepasang kaki memasuki bus dengan cepat. Bangku menjadi perebutan diantara mereka. Hanya seorang gadis dan pria yang terlihat santai memasuki bus. Dengan kompak mereka mencengkram pegangan dengan erat. Dreet//dreet// gadis  itu merogoh saku jas seragam coklatnya.

FROM: Seobaby

Jessica, aku menunggumu di Perpustakan. Cepat yaaa..Anyeong.

To: Seobaby

Ne. Anyeong

SEND~ saat ia hendak memasukkan hp nya kedalam jas, tiba-tiba bus berhenti secara mendadak dan gadis itu hilang kendali. Tubuhnya hampir jatuh kebelakang jika seseorang tidak menangkap tubuhnya. Jessica menatap wajah orang tersebut. Deg.. jantungnya berdebar tidak karuan.

“Ewha womans University” ucap si supir bus. Jessica yang seolah sadar langsung kembali keadaan semula. Dia membungkukkan tubuhnya ke pria tersebut dan langsung turun dari bus itu. Pria itu berjongkok mengambil sesuatu yang terlihat seperti handphone. Benar saja, itu adalah handphone gadis tersebut. Pria itu terus menatap layar handphone milik gadis itu.  “yeppo” batinnya lalu memasukan handphone itu kedalam saku celananya.

*Ewha Womans University-at Library*

Gadis itu berlari menuju perpustakaan sambil merapihkan dasi hijaunya dan jas coklat yang sepanjang rok. “Jessica” sapa Seohyun lalu memberikan buku sastra padanya. Jessica hanya tersenyum lalu merapihkan rambutnya dan membenarkan ikat sepatunya yang terlepas. “berulang kali mengirim pesan untukmu. Kenapa tidak kau balas. Aku kan menunggu lama disini.” Ucap Seohyun sambil cemberut.

“benarkah. Tapi, handphone ku tidak bergetar sama sekali. Sebentar aku lihat dulu.” jawab Sica. Ia merogoh saku roknya tapi nihil, dia juga merogoh saku jasnya tapi nihil juga. Dia baru ingat kalau tadi saat di bus handphonenya ternyata terjatuh. dia menepuk keningnya. “kenapa? handphonemu tidak ada?” Jessica menelan ludah. “seohyun coba kau hubungi nomorku.” Tuut…tuut.. “diangkat” kata Seohyun pelan. “yoboseo. Hhhm, apa kau menemukan handphone ini di bus?” Tanya Seohyun. Tidak ada jawaban. Jessica mengambil alih “YA!! KEMBALIKAN HANDPHONEKU PABO!!!” Jessica naik pitam. “sssttt!!! Ini perpustakaan bukan hutan” sahut seorang penjaga perpustakaan. “temui aku di Stadium Jamsil  jam 2 siang.” Telphon itu langsung terputus. “bagaimana?” Tanya seohyun. “dia akan mengembalikannya di stadium Jamsil” jawab Jessica.

“ohya, Jessica aku ada berita baik untukmu. Kau mau dengar?” tawar Seohyun lalu menarik Jessica untuk duduk. “tentu. Apa itu?” seohyun mengambil nafas panjang lalu mengeluarkannya secara perlahan. Seohyun mendekatkan wajahnya ketelinga Jessica untuk membisikkan sesuatu.

“Dana seongsaenim tidak dan kita bisa keluar untuk makan.”  1..2…3.. “aaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!” teriak Jessica penuh dengan kegembiraan. “ssssttttt!! Kau tidak tahu tempat apa? ini perpustakaan bodoh!!” ucap salah seorang wanita  yang tengah sibuk dengan buku-bukunya. Jessica hanya senyum-senyum sendiri.

*Hanyang University at 2pm-Seoul*

Drett//drett// handphonenya terus bergetar didalam saku celana. Ia mengambil handphonenya tapi sama sekali tidak bergetar, lalu ia baru ingat kalau ia juga mengantungi handphone gadis itu.

Dia membuka pesannya

FROM: YUN-babo

Hari ini aku tidak bisa menjemputmu. Kau pulang sendiri , bye Jessica.

“wah, kau punya handphone baru . memang yang lama kemana? Wahh, siapa gadis itu?” celoteh temannya saat melihat layar hp tersebut. Ia langsung mengunci hp itu dan memasukkannya kembali kedalam saku celana.

“itu pacarmu ya?” Tanya temannya lagi. Dia hanya diam sambil tersenyum.

“anio. Aku tadi menemukan ini bus.”

“oh, donghae ya~ nanti aku tidak bisa ikut dengan mu main basket. Aku ada janji dengan seohyun.”

“kyuhyun ya~ itu terserah padamu. Aku juga bisa main basket sendiri. Bersenang-senanglah dengan seohyun. Ara?” Kyuhyun menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali.

*Stadium Jamsil at 2pm-seoul*

Dug..Dug.. Jessica terus mendribble bola dan mengarahkannya menuju Ring. Terlintas adegan slam dunk dibenakknya. Jessica sedikit melompat dan mendorong bola basket kedepan menuju ring. “masuk!!” ucap Sica saat bolanya masuk. Dug..Dug.. dia mendribble bola lagi. Lalu, ia berhenti mendribble saat ia merasakan ada seseorang yang mengawasinya. Dia memutarkan tubuhnya dengan kedua tangan memegang bola basket. Dia menatap orang itu dari ujung kaki sampai kepala. “orang ini yang waktu itu menolongku di bus. Tubuhnya atletis, kaos basket biru tanpa lengan itu memperlihatkan otot tangannya yang menurutku errr… “ batin Jessica.

“terpesona olehku? J-E-S-S-I-C-A” ucapnya lalu mendekati Jessica meraih bola ditangannya. Jessica seolah sadar lalu bertolak pinggang. “kembalikan handphoneku” Titahnya. Pria itu sama sekali tidak peduli. Berulang kali ia memasukan bola kedalam Ring. “ya!!!” teriak Jessica membuat pria menghentikan aksinya.

“kita tidak saling kenal,bukan? Kembalikan handphoneku”

“namamu Jessica. namaku Donghae. Kita sudah saling kenal kan?” lalu, ia memasukkan bola lagi. Jessica sudah kehilangan kesabaran. Ia menarik kerah kaos Donghae.

“cepat kembalikan.” Donghae tersenyum meremehkan. Lalu ,ia melangkah menuju tasnya dan mengambil handphone Jessica. lalu, ia lemparkan handphonenya pada Jessica.

“cih, menyebalkan!!!” umpat Jessica lalu meninggalkan Donghae.

*Sanchon Restaurant at 7pm*

“hyun ah~ aku ke toilet sebentar.” Kata Jessica lalu ia bergegas menuju toilet. Selang beberapa menit ia duduk di toilet tersebut sambil menyemprotkan parfum ke sekitar lehernya.

“aku sengaja mengajakmu kesini, aku hanya ingin mengenalkanmu pada teman Seohyun saja. Aku kasian padamu yang terus sendiri.”

“cih, jika gadis itu tidak sesuai dengan keinginanku aku akan langsung pergi.” Sahut seorang pria. Jessica yang masih didalam toilet cukup terkejut mendengar suara pria di toilet wanita. “dasar mesum!! Ini kan toilet wanita. Benar-benar menjijikan” umpatnya kesal.

“eh, donghae tunggu. Tidakkah kau merasa aneh, tulisan di pintu toilet ini rusak dan tidak bisa ditutup tapi kenapa pintu ini tertutup. Iyakan?” Donghae diam.

“yasudah lah, ayo” ajak temannya.

“kyuhyun ah, aku duluan saja. Tiba-tiba aku sakit perut.” Lalu, Kyuhyun mengangguk dan meninggalkan Donghae. Jessica mencoba membuka knop pintu tapi tidak bisa. Dia panik dan bingung harus berbuat apa. Donghae menyadari ada seseorang di dalam toilet tersebut.

“ya, apa ada orang didalam?” Tanya Donghae. Jessica tidak menjawab tapi ia memukuli pintu toilet dengan tangannya.

“menyingkir akan aku dobrak” Jessica sedikit mundur menghitung dobrakkan itu dalam hati. Hana..dul..set… bruugkk// bruuuggkk// bruuggkk// dan akhirnya pintu itu terbuka. Donghae dan Jessica sama terkejut. Lalu, tiba-tiba ada banyak pria masuk kedalam toilet. Donghae mendorong tubuh Jessica kebelakang dan menghimpitnya lalu kakinya menutup pintu toilet.

“a..apa yang kau lakukan?”

“ssstt!!” mereka diam. “mungkinkah aku salah masuk toilet? Paboya sica!!” rutuk sica dalam hati.

“dasar bodoh. Bisa-bisanya kau salah masuk toilet.” Ucap Donghae pelan.

“mianhae.” Lalu, mata mereka saling bertemu. Mereka berkeringat mengingat sudah cukup lama mereka berada di toilet dan kembali terkunci. Donghae mengambil jarak jauh pada Sica dan membuka jas hitamnya.

“apa yang mau kau lakukan?” Tanya Sica ketakutan. Ia mencengkram sweater birunya.

“kau fikir aku akan melakukan apa?”

“entahlah”

“babo!!” umpat Donghae. Mereka kembali merasakan kepanasan. 2 kancing atas Donghae telah ia lepas. Lalu, ia menatap Jessica yang bercucuran keringat. Ia menelan ludah berkali-kali lalu membalikkan tubuhnya dan menunduk menggelengkan kepalanya mengusir pikiran-pikiran jahat. Ia menarik nafas perlahan lalu membuangnya juga secara perlahan.

“kau kepanasan?” Tanya Donghae.

“n..ne.” Donghae membalikkan tubuhnya lagi. Ia mencengkram kuat sweater Sica.

“kau mau apa?”

“lepas sweater mu itu.”

“kumohon jangan. Aku tidak mau. Kumohon”  ia melepaskan cengkramannya dan membuka kemejanya.

“aku tidak mau!!”

“aku tidak akan berbuat macam-macam denganmu. Kau bukan tipeku. Sweatermu lepas, dan pakai kemejaku. Karna, aku masih memakai kaos putih ini.”

“tapi, aku tidak bisa melepas pakaianku jiika kau melihatku terus.”

“hah.. ya baiklah” lalu, Donghae membalikkan tubuhnya dan menyandarkan keningnya kepintu. Setelah Jessica melepas sweaternya, ia langsung memakai kemeja Donghae yang beukuran besar.

*Coffee Prince Café at  4pm-Seoul*

“huah.. coffee ini enak sekali” Seohyun hanya tersenyum memandangi temannya itu. Ia memutar laptop mengarahkannya ke Jessica. “kalian ini aku tidak mengerti, Sica” lalu, Jessica membacanya dan sesekali menyeruput coffee. Kring//Kring// suara bel yang tertempel di pintu coffee menyita perhatian Seohyun. Ia tersenyum pada 2 sosok pria yang menghampirinya. “ini artinya walaupun dalam kegelapan kau tidak perlu takut dan jangan merasa kesepian. Karena, rasa kesepian itu akan menghantarmu pada ketakutan dan ketakutan akan menghantarkanmu pada kegelapan, dan kegelapan akan menghantarkanmu pada kesepian.” Jessica menyeruput coffeenya lagi dan pandangannya tertuju pada sosok pria yang tengah duduk manis didepannya. Glek.. Jessica menelan ludah dengan susah payah.

“Jessica kenalkan ini Kyuhyun dia pacarku. Dan, ini Lee Donghae temannya Kyuhyun. Mereka dari Hanyang University.” Jessica hanya mengangguk.

*Hanyang University at 9.am-Seoul*

Desiran angin meniup anak rambut dikeningnya. Daun berguguran dan aluan suara merdu terdengar begitu hangat dan penuh dengan perasaan. Jari-jarinya yang panjang dengan lihai memetik alat music dalan pangkuannya.

You’re the breath of life in me, the only one that sets me free and you have made my soul complete for all time (for all time)

Beberapa kejadian terulang begitu saja dalam otaknya. Rambutnya yang panjang dan sedikit ikal, matanya bulat dan coklat, hidungnya mancung, kulitnya yang putih, tubuhnya yang wangi, dan celotehan yang selalu keluar dari bibirnya yang mungil.  Senyuman tampak merekah diwajahnya.

“aku tahu kau mulai menyimpan perasaan padanya. Cepat katakan, kalau tidak kau akan menyesal.”

“aku tahu apa yang harus aku lakukan, kyu.”

*Ewha Womans University at 2.pm-Seoul*

Breemmm… breemmm… Motor  Sport Putih berhenti tepat didepan gerbang Ewha Girls Highschool. Semua gadis-gadis terlihat heboh melihat pria yang berada diatas motor itu.

“wah, lihat tampan sekali dia”

“dia sangat tampan. Uh, charming”

“dia mahasiswa Hanyang University”

Pria itu turun dari motornya dan mengambil helm hitam yang tergantung di motor. Dia berjalan menghampiri Jessica yang tengah sibuk dengan tali sepatunya. Setelah, selesai ia merapihkan roknya lalu kemejanya jasnya dan dasi hijaunya. “eh?”

“kau dijemput ahjussi?” Tanya Donghae. Yang dimaksud ahjussi adalah oppanya Jessica.

“ahjussi? Kau fikir aku wanita macam apa yang dijemput oleh ahjussi? Ah, sembarangan kau!”

“cih, pakai helmnya.” Kata Donghae seraya melempar helmnya pada Jessica.  dia tampak bingung lalu mengikuti Donghae dibelakangnya.

“ayo naik.” Titah Donghae. Dengan ragu-ragu Jessica naik tapi ia menarik-narik roknya agar menutupi pahanya yang terlihat. Donghae menengok kebelakang dan lagi-lagi tersenyum meremehkan. Lalu, ia melepaskan jasnya dan memberikannya pada Jessica. “wah, lihat itu ternyata pria itu pacarnya Jessica yaa?? Wah, beruntung sekali dia” “iya, aku jadi iri”

Lagi-lagi Donghae menengok kearah Jessica. “kau ingin ditilang polisi karena tidak menggunakan helm. Hah? Cepat pakai” titahnya. Breemm..breemmm.. Sontak Jessica langsung memeluk erat pinggang Donghae saat ia menggas motornya dengan kencang. Deg.. jantung Jessica berdegup dengan cepat dan tidak beraturan.

*Seoul Tower at 8.pm-Namsan Park*

Tempat ‘gembok cinta’ ini menjadi tempat yang dipilih Donghae untuk bersama Jessica. ia menggenggam gembok dan sebuah spidol hitam. Lalu, ia menuliskan namanya dan Jessica. “gembok cinta? Untuk apa?” Tanya Jessica. Donghae tidak menjawab dan meletakkan gembok cinta itu disalah satu batang pohon. “hei, itukan lambing..” kalimat Jessica terputus ketika ia melihat Donghae melemparkan helmnya lagi padanya. “ayo pulang”

*Coffee Prince Café at 9am-Seoul*

Jessica termenung sendiri sambil sesekali mengaduk-aduk coffeenya yang sudah dingin. Deg.. jantungnya kembali berdegup ketika wajahnya Donghae muncul dalam pkirannya. “Matanya coklat yang menawan, punggungnya yang hangat, sikapnya yang misterius, dan parfum chanel yang juga aku suka. Dia.. dia begitu mempesona dimataku”

“siswi Ewha Womans University meliburkan diri?” Tanya Donghae yang tiba-tiba sudah duduk didepan Jessica.

“a..anio. kelas ku dimulai setengah jam lagi.”

“kalau begitu ayo kuantar.” Tawar Donghae.

*Ewha Womans University at 9.45 am-Seoul*

Motor sport putih Donghae melintas dengan gagah bak kereta kuda yang ditumpangi Pangeran dan Putri di Ewha Womans University. Beberapa mahasiswi terlihat berbisik-bisik dengan heboh. Ada yang menunjuk histeris kearah Donghae. Dan, ada yang memotret mereka berdua. Motor sport putihnya berhenti di taman University. Jessica menyerahkan helm nya dan merapihkan rambutnya.

“gomawo, sebaiknya kau jangan menjemputku atau mengantarku lagi. Sepertinya mereka semua menggilaimu. Aku takut babak belur habis ini. nanti wajah cantikku bisa hancur. Ara?” ucap Jessica sambil tersenyum. Donghae dibuat diam sejenak oleh senyumannya. “ehem, eng jelas saja aku kan tampan. “ Jessica hanya terkekeh. Lalu, ia melambaikan tangannya dan ia mulai menghilang didalam gedung itu.

*Lotte Mart Seoul Station at 7pm*

Didorongnya pelan keranjang belanjaan Jessica. dia melangkah dengan santai kebagian ramen. “ah, kenapa masih disana ramennya. Otokhe?” ucapnya kesal. Ia teringat saat ada pria yang memberikan ramen untuk nya. Ia berharap pria itu datang lagi dan memberikannya ramen. “kau mau berapa ramen?” Tanya seseorang yang berdiri dibelakang Jessica. Jessica menengok dan betapa terkejutnya dia saat ia tahu orang itu adalah Donghae. “berapa banyak?” tanyanya lagi. Lalu, Jessica mengacungkan jari telunjuknya. “satu? Hanya satu? Cih” Jessica menggeleng kan kepalanya lalu, menunjukkan kedua telapaknya didepan wajah Donghae. “sepuluh. Aku ingin sepuluh” jawab Jessica.

Since the first time I met you. I couldn’t seem to forget you. And lately I seem to find. That you’re always on my mind.

 

*Seoul Tower at 8am-Namsan Park*

“Jessica kau pernah kesini sama Donghae ya?” Tanya Seohyun ketika ia melihat gembok cinta yang tertera nama Jessica dan Donghae.

“dia yang menuliskan itu. Itu lambang cinta sepasang kekasih kan?” Seohyun tersenyum lalu merangkul bahu sahabatnya.

“kau mungkin belum terlalu kenal dengannya, tapi Kyuhyun bilang dia pria yang baik, dia sangat baik bermain basket, dia pandai bernyanyi, dia romantis walaupun dia terlihat dingin kau juga begitu kan? Dia memang Casanova di Hanyang. Tapi, aku yakin dia menyimpan perasaan padamu.”

“entahlah, aku.. jantungku berdegup tidak beraturan saat dengannya.”

*Hanyang University at 10am-Seoul*

Oh, when I see you smile. It makes my life worth while. And since the very start. You have been in my heart.

“mau menunggu sampai kapan Donghae ya~?” Tanya Kyuhyun dengan sorot mata yang focus pada gamenya.

“menurutmu?”

“memang benar kata orang membayangkan itu mudah, tapi melakukannya butuh pemikiran yang matang. Aku benar kan?”

“mungkin.”

“kau takut ia menolakmu? Hei, jika dia menolakmu bilang saja april mop, jadi kau tidak menanggung malu. Aku hebat kan?”

“sayangnya sekarang bulan February bukan April, babo!”

I was so afraid to tell you, because I didnt know what I’ll do.

 

*Hangang Park at 9pm-Seoul*

BG: Sistar-Chronos sword

 

Donghae menggenggam erat tangan Jessica sambil menatap langit yang begitu gelap dan hanya diterangi oleh cahaya bulan dan bintang. Jessica menatap beberapa sepasang kekasih disekitarnya.

Since the first time I met you. I couldn’t seem to forget you. And lately I seem to find. That you’re always on my mind.” Batin Donghae. Seolah bisa mendengar batin Donghae, Jessica langsung tersenyum lalu sedikit mengangkat kepalanya untuk menatap Donghae.

“When I first met you, I was too shy to even say hi” batin Donghae.

“don’t be shy to say hi” batin Jessica. Mereka berdua sama-sama tersenyum.

“should I tell you that I love you? Do you know how  I feel when I look at you everyday? If you stay by my side, I don’t want anything else. Will you just please stay by my side? I only love one person, Just you….”

=when I First  Met You=

 

Huah, sekitar 7 jam menyelesaikan FF ini, menguras otak untuk mencari kalimat-kalimatnya. Maaf -_-v kalau kurang memuaskan dan ending yang gak bagus. Saya akan membuat lagi yang lebih dari ini. Mianhaeyo-Gomapta!!! ^.^

 


17 thoughts on “[Freelance] When I first Met You

  1. keren.. yah, walau agak terburu buru tapi aku suka 🙂
    ada lanjutannya? ini gantung bgt loh.. sayang kalo nggak ada lanjutannya
    sequel yaa authorrr *puppyeyes* jeball 😀

    Like

  2. Bagus ceritanya.
    Tapi kalau nulis huruf depan di dialog pake huruf besar ya.. misalnya ya “Tidak.” atau “Aniyo.” biar lebih enak dibaca gitu hehe.
    Endingnya gantung ya? Sekuel dong.

    Like

  3. benerr, sequel dong, masih ngengantung, ff nya sangaat bagus !! karena haesica 😀 bkin haesica lagii thor, daebakkk.. bkin sequelnya yaa 🙂

    Like

  4. ini cerita highschool apa university ya?
    gk ngerti, tpi di ngerti2in aja.. kekeke~
    mrk akhirnya jadian gk?
    buat sequelnya yaa.. ^^

    Like

  5. Salam kenal thor, aq readers bru. Ceritanya agak gantung akhirnya, yg malam mereka pegangan tangan mereka udah kadian ya?
    Ga di jelasin soalnya.
    Tpi ide ceritanya bagus thor, klo bisa buat sequelnya.
    Gomawo

    Like

Leave a comment