[Freelance] Hate U Love U


YoonHae Story : Hate U Love U

Cast : Yoona, Donghae, Siwon & Tiffany.

Genre : Romance.

Author : brigitta leslie.

Hi guys! This is my first time writing YoonHae story & share it here. Thanks to admin who posts this story & readers who read! I hope you guys like it. Check out www.brigitta-leslie.blogspot.com for more. Happy Reading!

Untuk kesekian kalinya Yoona menatap pantulan dirinya di kaca besar yang terletak tepat di depannya. Gaun putih panjang tidak berlengan dengan bertaburkan berlian-berlian kecil dari bagian dada hingga pinggang dan membesar pada bagian bawahnya membalut tubuhnya yang tinggi dan indah itu. Mahkota kecil tengah terpasang pada kepalanya dengan rambut berwarna coklat panjang yang curly. Kemudian Yoona mengangkat sedikit gaunnya dan terlihat sepatu berwarna putih berhak 12cm menghiasi kakinya, membuat dirinya terlihat lebih tinggi.

“Siwon…” gumamnya tidak sadar.

“Nona, sudah waktumu untuk keluar. Orang tuamu sudah menunggu di depan.”

“Eh? Baiklah.”

“Nona…”

“Ya?”

“Anda sangat cantik hari ini.”

“Benarkah? Terima kasih.” Yoona tersenyum miris.

***

Seorang pria berbalut setelan jas hitam dengan rambut coklat yang sedikit dibuatnya berantakan terlihat sedang berdiri di ujung gereja, sesekali ia melihat jam tangannya yang ia pakaikan di tangan sebelah kirinya. Raut wajahnya terlihat tidak sabar.

“Donghae…”

Eomma! Kenapa dia belum datang juga?!”

“Sebentar lagi juga mereka sampai. Wanita kalau berdandan kan lama.”

“Tch. Waktuku bukan hanya untuk ini, eomma! Aku masih punya banyak urusan! Lagipula umurku masih muda, aku masih bisa mencari gadis sesuai yang ku mau!”

“Mencari gadis sesuai yang kau mau? Kenapa tidak kau tunjukkan ‘bisa’-mu itu sebelum perjodohan ini eomma lakukan? Kenapa?”

Donghae terdiam mendengar pertanyaan atau lebih tepatnya ceramah dari ibunya barusan. Ia tahu ia salah. Ia tahu ia sudah terlalu workaholic tapi ini semua ada alasannya. ‘Seharusnya eomma tahu kenapa aku seperti ini! Ini semua karena… Karena…’ pikiran Donghae teralihkan ketika ia melihat seorang gadis dengan gaun putih yang membalut tubuhnya terlihat sedang berdiri di ambang pintu gereja.

“Ayo kita kesana. Pengantinmu sudah datang.” ajak ibu Donghae, membuyarkan lamunan anaknya.

***

Hari ini Yoona terbangun dan mendapati dirinya tertidur di atas sofa ruang tamu, seperti biasa. Ia merutuki kebodohannya yang selalu tertidur setiap kali menunggu Donghae pulang – kegiatan yang dilakukannya sejak mereka resmi menjadi suami istri 2 bulan lalu. Ia bergegas pergi ke kamarnya yang juga merupakan kamar Donghae untuk mempersiapkan dirinya. Sebelum masuk kamar Yoona mengetuk pintu.

Donghae menatap tajam gadis yang sedang menutup pintu kamar, gadis yang menjadi istri sah-nya selama 2 bulan. Sedetik kemudian tawa sinis keluar dari mulutnya. Yoona menoleh kaget dan mengerutkan alisnya, menatap Donghae bingung.

“Kau… Kau sudah bangun? A… Ada apa?” tanyanya bingung.

“Ternyata, setelah hampir lima belas tahun tidak bertemu kau tumbuh menjadi gadis cantik. Aku yakin, sangat yakin malah, pasti banyak pria yang ingin menikahi dirimu. Tapi kenapa kau lebih memilih perjodohan ini?”

“…”

“Kenapa? Apa jangan-jangan kau sudah tidak virgin?” tanya Donghae meremehkan. Yoona terperangah mendengar pertanyaan suaminya.

PLAK!

Pipi Donghae terlihat memerah akibat tamparan dari Yoona yang sudah tidak bisa mengontrol emosinya. Tangisan Yoona pecah seketika. Donghae terperangah melihat Yoona yang selama ini terlihat biasa saja dengan sikap dinginnya. ‘Apa aku sudah salah bicara?’ tanya Donghae dalam hati.

“Jangan… Sembarang bicara… Kalau tidak tahu apa-apa!” ucap Yoona disela-sela tangisnya.

Buru-buru ia membuka lemari pakaiannya, mengambil beberapa potong pakaian dan langsung melesat masuk ke dalam kamar mandi dengan pintu yang sedikit dibanting olehnya. Yoona terdiam setelah menutup pintu kamar mandi. Dengan cepat ia menyambar kran air dan langsung menyalakannya dengan keras, kemudian terisak lagi. Teringat olehnya sewaktu ibu Donghae yang dipanggilnya eomma sejak dirinya masih kecil mengajukan permintaan agar dirinya dan Donghae menjadi sepasang suami istri.

Yoona-ah eomma akan sangat senang jika kau menjadi seorang istri dari Lee Donghae.”

            “Apa?!” pekik Yoona kaget, hampir saja jarinya terpotong kalau ia tidak cepat-cepat menghentikan adegan potong-memotong dagingnya.

            “Eomma ingin kau menikah dengan Donghae. Kalian kan sudah berteman dekat sejak kecil, sangat dekat malah.”

            “Tapi eomma, aku–“

            “Eomma mohon Yoona-ah. Eomma tidak mau kalau sampai anak eomma yang satu itu menjadi seorang perjaka tua, hahaha.”

Yoona terdiam, tidak tertawa seperti eomma nya. ‘Berteman sejak kecil? Memangnya sekarang Donghae masih menghubunginya? Sejak kepergiannya sepuluh tahun lalu ia bahkan tidak pernah menghubungi atau menanyakan tentangku. Lagipula mana mungkin Donghae masih mengingatku yang notabene hanya teman kecilnya setelah sepuluh tahun tidak bertemu.’ batin Yoona.

            “Jadi Yoona, kau mau kan menikah dengan Donghae?”

            “Apa aku diberi waktu untuk memikirkannya?”

            “Baiklah, tapi jangan terlalu lama-lama, oke?”

            “Ya, eomma.”

‘Jangan terlalu lama-lama katanya. Tapi, kalau sampai waktu aku menjawab tidak, pasti sesuatu yang buruk akan terjadi pada eomma, mengingat eomma yang jantungnya lemah sejak lahir… Dan juga kebaikannya selama ini padaku yang ditinggalkan orang tuaku sendiri sejak kecil…’ batin Yoona sambil kembali memotong-motong daging.

            “Eomma…” panggil Yoona tiba-tiba.

            “Hmm?”

            “Aku menerima perjodohan itu.”       

            “Benarkah?!”

            “Ya eomma. Tapi bagaimana dengan Donghae oppa? Apa eomma sudah membicarakan hal ini dengannya?”

            “Belum. Tapi sekarang eomma akan langsung menelponnya!” ujar ibunya sambil melangkah keluar dapur.

Yoona menyeka sisa-sisa air matanya. Ia sangat merindukan Donghae kecil. Tidak terasa ia sudah selesai mandi. Buru-buru ia mengenakan pakaiannya dan berjalan membuka pintu kamar. Donghae sudah tidak terlihat keberadaannya di dalam kamar. Yoona menggantung handuknya yang masih basah di tempat biasa dan langsung turun kebawah untuk menyiapkan makanan  untuk dirinya sendiri, mengingat Donghae pasti sudah pergi.

“Eh?” Yoona sedikit terkejut ketika mendapatkan Donghae yang duduk di meja dengan pakaian yang sama saat ia baru bangun tadi. Refleks Yoona melirik jam dinding yang berada tepat di depannya. ‘Jam 6, tapi kenapa ia belum berangkat?’

            “Aku lapar. Mana makanan untukku?” tanya Donghae seolah-olah ia selalu memakan sarapan buatan Yoona setiap hari.

‘Benar-benar tidak tahu malu. Sudah menghinaku, sekarang malah memintaku untuk membuatkannya makanan.’ batin Yoona sedikit kesal.

“Aku ingin makan. Yoona-ah.” Yoona membulatkan matanya. Yoona-ah katanya?

“Ehm, baiklah, akan… Akan kubuatkan. Tunggu.” dengan cepat Yoona melesat ke dapur dan bergegas memasak untuk Donghae.

***

            ‘Ih, ada apa dengan manusia itu hari ini? Kemarin memintaku untuk memasak untuknya, padahal ia tidak pernah mau memakan masakan buatanku. Sekarang memintaku untuk memijitnya?!’ batin Yoona bingung sekaligus kesal karena sekarang ia disuruh untuk memijit Donghae yang sedang berkutat di dalam ruang kerjanya.

“Hooaaammm…” Yoona mendelikkan matanya kesal menatap Donghae yang seenaknya mengangkat kepalanya dan menguap di hadapannya yang sedang memijit pundak pria itu.

“Tidak punya sopan santun.” gumamnya pelan.

“Apa kau bilang?”

“Eh?”

“Kau pikir aku tidak dengar?”

“Kenapa tiba-tiba berubah seperti ini sih?” tanya Yoona penasaran.

“Berubah apa?”

“Ya pikir saja sendiri.”

Tiba-tiba Donghae berdiri dari kursinya, dengan cepat ia menyingkirkan berkas-berkas yang tadi sedang dikerjakannya kemudian ia duduk di atas meja kerjanya yang sudah bersih. Kedua tangannya meraih tangan Yoona dan menarik gadis itu mendekat. Mata Yoona membulat melihat perlakuan Donghae. Otaknya ingin, sangat ingin menolak perlakuan Donghae tapi tubuhnya benar-benar tidak bisa dan sepertinya tidak mau diajak bekerja sama.

Saranghae…” bisik Donghae yang membuat Yoona terkejut, terdiam, membeku, terperangah dan lain-lain. Sedetik kemudian bibir keduanya telah menempel satu sama lain.

***

Yoona terbangun dari tidurnya, mendapati Donghae yang sudah tidak berada disebelahnya. Seketika pikirannya teringat kejadian tadi malam.

Saranghae? Benarkah? Apa dia benar-benar melakukannya dengan cinta?” tanya Yoona. Jantungnya berdegup tidak karuan. Tadi malam ia benar-benar dalam keadaan sadar melakukannya dengan Donghae.

Setelah menggantung handuk yang ia pakai untuk mandi, Yoona melangkah keluar dan menuju dapur, hendak memasak makanan untuk dirinya sendiri karena ia yakin Donghae sudah pergi, melihat jam sudah menunjukkan pukul 8. Tiba-tiba langkahnya terhenti saat melewati balkon rumah yang terletak disebelah dapur, terdengar suara tawa Donghae. ‘Sepertinya ia sedang berbicara di telepon.’ batin Yoona yang langsung berjalan mendekati balkon dan benar saja dugaannya, terlihat sosok Donghae yang sedang berbicara dengan seseorang di telepon.

“Hey, ngomong-ngomong aku sudah menang taruhan itu! Aku sudah berhasil membuatnya jatuh cinta padaku.” ujar Donghae bangga.

“…”

            “Jelas tadi malam dan aku benar-benar yakin dia sedang dalam keadaan sadar.”

“…”

            “Bodoh, pikir saja sendiri. Tch. Jadi kau harus mentraktirku selama satu bulan sesuai janjimu!”

“…”

            “Baiklah, kau datang saja ke kantorku. Sampai Jumpa!”

Yoona menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Air matanya sudah tidak bisa ditahan lagi. Dengan cepat ia berjalan kembali menuju kamarnya lalu membanting pintu dengan keras. Tidak pernah terpikir olehnya bahwa Donghae hanya berpura-pura tadi malam.

“Kenapa aku sangat bodoh?!” pekiknya, masih sambil menangis. “Aaaahhhh aku membencimu pria brengsek!!!” teriak Yoona.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka. Dengan refleks Yoona menoleh dan mendapatkan Donghae yang sedang berdiri di ambang pintu dengan mata yang tertuju pada Yoona, tatapannya penuh kebingungan. Ia berjalan mendekati Yoona.

“STOP!!!!!” pekik Yoona kencang. Donghae terlihat sedikit terkejut dan langsung menghentikan langkahnya mendekati Yoona.

“Ada apa?” tanyanya.

“Masih bisa bertanya ada apa? Hahaha…” Yoona tertawa miris.

“Yoona?”

“Jangan pura-pura bodoh, Lee Donghae! Kau menjadikanku sebagai bahan taruhan kan?”

“…”

“Kau pikir aku tidak mendengar percakapanmu dengan temanmu itu? Cih.”

“…”

“Aku… Aku benar-benar membencimu!!!” teriak Yoona sebelum akhirnya pergi keluar kamar dengan tas berwarna putih yang dibawanya.

Donghae berdiri terpaku menatap tempat Yoona berdiri tadi dengan tatapan kosong. Terbesit perasaat yang sangat bersalah dalam dirinya. Tiba-tiba, seakan rohnya sudah kembali masuk ke dalam tubuhnya, ia menyambar kunci mobil, dengan cepat ia menuruni tangga, berlari menuju garasi. Tidak lama kemudian, mobilnya sudah berada di jalan raya. Dengan cekatan matanya melirik kanan dan kiri, mencari keberadaan Yoona.

***

Mata Yoona terpaku pada seseorang yang sedang berjalan mendekatinya. Dengan cepat ia mengalihkan pandangannya dari pria itu dan berbalik, bergegas meninggalkan tempat itu. Tiba-tiba tangannya ditarik oleh seseorang.

“Yoona?” panggil orang itu dari belakang. Dengan ragu Yoona membalikkan badannya.

“Siwon-ssi?”

Huh? Sejak kapan kau memanggilku dengan panggilan formal seperti itu?” tanya Siwon geli.

“Sudah seharusnya aku memanggilmu dengan sebutan itu, Siwon-ssi. Apa kabar?” tanya Yoona berbasa-basi. Ia ingin pertemuannya dengan Siwon lebih cepat berakhir. Ia tidak ingin perasaan yang sudah berusaha dikuburnya selama berbulan-bulan, harus dengan tiba-tiba muncul lagi.

“Baik. Bagaimana denganmu?”

“Kau bisa lihat aku bagaimana, kan?” tanya Yoona yang tersenyum.

“Kau terlihat sangat baik. Ehm, ada waktu sebentar? Banyak yang ingin kubicarakan denganmu.”

“Maaf tapi aku sedang benar-benar tidak punya waktu. Kuharap kita dapat bertemu lagi lain waktu. Aku harus pergi dulu sekarang.”

“Yoona tunggu dulu!” cegah Siwon, tangan kanan Yoona sudah berada dalam cekalan tangan kirinya.

“Ada apa?”

“Kau sudah mengganti nomormu ya? Bolehkah aku meminta nomor teleponmu?”

Yoona terdiam untuk sesaat kemudian mengangguk dengan perasaan ragu-ragu. Ia mengeluarkan ponsel berwarna putihnya dari dalam tas dan menghubungi nomor ponsel Siwon yang baru saja diberikannya.

“Aku pergi dulu.” dengan cepat Yoona melangkah meninggalkan Siwon yang tersenyum lebar tanpa menunggu jawaban pria itu terlebih dahulu.

***

“Kau dimana, Im Yoon Ah?!” pekik Donghae di dalam mobilnya. Hari sudah menggelap. Sudah hampir 4 jam ia mengelilingi kota Seoul, walaupun belum seluruhnya ia datangi, tapi ia masih belum bisa menemukan Yoona. “Ahhhh!!!” Donghae mengacak-acak rambutnya frustasi. Tiba-tiba pandangannya tertuju pada seseorang di dalam mobil yang berada tepat disampingnya. Lampu hijau menyala dan dengan gesit Donghae mengikuti mobil itu dari belakang.

Setelah hampir 15 menit mengekori mobil sedan berwarna merah yang berada tepat di depannya, tiba-tiba mobil itu berbelok memasuki Seoul Hotel. Donghae mengerutkan keningnya bingung namun tetap mengikuti mobil itu yang mulai memasuki area parkir. Setelah memarkir mobilnya, dengan cepat Donghae keluar dari balik pintu kemudi dan mengejar seseorang yang sudah berjalan mendekati lift.

“Tunggu!” suara Donghae menggema dalam area parkir tersebut. Gadis berambut coklat dengan potongan rambut bob menghentikan langkahnya, menoleh ke kiri dan kanan kemudian berbalik menatap Donghae yang berdiri di belakangnya dengan kacamata berwarna hitam kecoklatan bertengger di atas hidungnya, menyembunyikan matanya yang indah.

“Aku?” tanya gadis dengan jari telunjuk terarah ke wajahnya.

“Ya. Kau… Kim Soo Jin kan?”

“Lee Donghae?” tanyanya setelah sempat mengerjapkan matanya berkali-kali.

Long time no see. How are you? Kau banyak berubah.” tanya Donghae sambil mendekati Soo Jin, seseorang yang meninggalkannya 5 tahun lalu dan menyebabkan ia bekerja tanpa waktu.

Your english really improve much, Donghae-ssi. Aku baik-baik saja. Kurasa… Sebaiknya kita mencari tempat yang lebih nyaman.” ujar Soo Jin. Donghae mengangguk dan mengikuti langkah Soo Jin yang masuk ke dalam lift.

***

Yoona terpaku menatap rumahnya –rumah orang tua Donghae sekaligus orang tua angkatnya– yang sekarang ada di hadapannya. Ya, ia tidak pulang ke rumah tempat ia dan Donghae tinggal. Yoona menarik napas kemudian menghembuskannya dengan berat.

“Bahkan ia tidak mencariku… Ataupun menelponku.” ucap Yoona lirih. “Aku juga tidak mungkin tinggal disini.”

Beberapa saat kemudian Yoona berbalik dan melangkahkan kakinya menjauh dari rumah orang tuanya. Ia pasrah kepada kakinya yang entah akan membawanya kemana.

Setelah kurang lebih 30 menit berjalan kaki, Yoona mengangkat kepalanya yang sedari tadi nyaris ditundukkannya, menatap jalanan yang ia lewati. Di depannya terlihat sebuah hotel mewah yang bertuliskan ‘Seoul Hotel’. Dengan yakin Yoona melangkahkan kakinya masuk ke dalam.

Untuk sementara waktu aku akan menginap disini.’ batin Yoona.

“Anda ingin memesan kamar untuk berapa malam, Nona?” tanya resepsionis, membuat Yoona tersadar dari lamunannya.

“Satu malam.” ucap Yoona ragu-ragu. Ia sendiri bahkan tidak tahu berapa hari ia akan tinggal disini.

“Baiklah. Ini kunci kamar anda dan lift nya terletak disebelah sana. Dan ini juga voucher yang bisa anda gunakan besok pagi jika anda ingin sarapan. Restorannya ada disebelah sana.” jelas resepsionis itu panjang lebar. Yoona hanya mengangguk-anggukan kepalanya dan kemudian berlalu dari tempat itu.

***

“Jadi kau ke Seoul hanya untuk sementara?” tanya Donghae, guratan kecewa terpampang jelas di wajahnya.

“Kira-kira seperti itu. Memangnya kenapa?” tanya Soo Jin.

“Ehm, tidak apa-apa. Aku hanya… Hanya ingin kau tinggal disini lebih lama.”

“Donghae-ah, kau tidak lupa kalau sekarang kau dan aku sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi kan?”

“Tentu tidak. Aku tidak akan pernah melupakan kata-katamu yang dengan bodohnya ku-iya-kan saat itu.” ucap Donghae penuh penyesalan. Soo Jin tertawa pelan mendengar jawabannya.

“Kapan kau akan kembali?” tanya Donghae sembari menyeruput hot cappuccino yang ia pesan.

“Mungkin minggu depan. Ayah hanya memberiku tugas untuk sekedar mengontrol perusahaannya disini.” jelasnya. Donghae hanya mengangguk-angguk. Tiba-tiba wajahnya menangkap wajah seseorang yang tengah menatapnya nanar. “Yoona…” gumamnya terlalu keras sehingga Soo Jin dapat mendengarnya.

“Yoona?” tanya Soo Jin.

“Aku harus pergi sekarang. Sampai jumpa!” ujar Donghae yang langsung pergi tanpa menunggu jawaban Soo Jin.

***

Donghae? Bersama seorang gadis lain? Kenapa mereka terlihat sangat akrab? Kenapa tiba-tiba dadaku terasa sangat sesak? Ada apa ini?’ batin Yoona sambil terus berlari menghindari kejaran Donghae dengan air mata yang sudah membanjiri wajahnya.

“Yoon!” panggil seseorang. Yoona terkejut mendapati Siwon sedang berdiri dibalik dinding. Dengan cepat Siwon menarik tangan Yoona dan menyembunyikan Yoona dibelakang punggungnya. Sesekali ia melihat orang yang sedang mengejar Yoona tadi. Setelah memastikan pria itu sudah tidak adadi sekitar tempat mereka berlindung, Siwon memutar badannya.

“A… Ada apa? Maksudku, sedang apa kau disini?” tanya Yoona.

“Kau pikir aku gila meninggalkanmu yang pergi menelusuri malam yang sudah larut ini tanpa membawa mobil?!” seru Siwon. Yoona hanya menundukkan kepalanya.

“Ceritakan padaku, apa yang terjadi dengan pernikahanmu? Kau tidak bahagia?”

“Siapa bilang? Aku bahagia. Sangat bahagia malah!”

“Jangan berbohong padaku, Yoona!”

“Aku tidak membohongimu! Itu kenyataannya!” bantah Yoona.

“Lalu kenapa kau melarikan diri dari Lee Donghae?”

“Darimana kau tah–”

“Kau pikir aku merelakanmu begitu saja tanpa mencari tahu asal usul suamimu itu?!”

“Kau…” Yoona kembali meneteskan air matanya. Dengan lembut Siwon mengelus sekaligus menghapus air mata yang membasahi pipinya.

Saranghaeyo…” ucap Siwon kemudian memeluknya.

“Oh wow, jadi ini yang kau lakukan dibelakangku, Nyonya Im?” tanya seseorang yang berdiri dibelakang Siwon dengan senyuman licik dan tatapan membunuh.

“A… Aku…” Yoona melepaskan kedua tangan Siwon yang dilingkarkan oleh pria itu sendiri ke pinggulnya.

“Maaf, Tuan Lee ka–”

“Siwon, berhen–“ potong Yoona namun segera dipotong lagi oleh Siwon.

“Kau, bersama wanita yang berada di restoran itu, dengan akrab, ehm, maksudku dengan mesranya kalian berbincang-bincang tanpa memikirkan keadaan istrimu. Apakah itu yang dinamakan ‘seorang suami’?” tanya Siwon dengan penuh penekanan pada kalimat ‘seorang suami’.

“Jangan ikut campur urusan rumahku. Kau bukan siapa-siapa!” dengan kasar Donghae mencekal dan menarik tangan kiri Yoona hingga tubuh gadis itu sedikit menabrak tubuh Donghae. Tapi dengan cepat Siwon mencekal tangan kanan Yoona.

“Aku adalah kekasih dari istrimu sebelum kalian menikah atau lebih tepatnya dijodohkan dan sampai sekarang aku belum memutuskan hubunganku dengan istrimu.” ujar Siwon tiba-tiba yang membuat Donghae menghentikan langkahnya dan mendengus pelan.

“Baiklah Nona Im, sebaiknya sekarang kau pilih, ikut aku atau dia?” tanya Donghae dengan jari telunjuk mengarah pada Siwon. Yoona membulatkan kedua matanya dan menatap kedua pria tersebut bergantian.

“Maafkan aku Siwon…” ucap Yoona lirih lalu menarik tangan Donghae yang sedang tersenyum penuh kemenangan dan meninggalkan Siwon yang menatap mereka berdua nanar.

***

Yoona menatap jendela mobil yang berada di sebelah kanannya sendu. Sesekali Donghae yang duduk di sebelahnya menoleh. Yoona memegang dadanya yang terasa sesak sekaligus sakit. Perlahan air matanya jatuh dan membasahi kedua pipinya. Tangannya beralih dari dada ke mulut dan hidungnya, berusaha mencegah isakan yang mendesak keluar. Tiba-tiba Donghae menghentikan mobil hingga menimbulkan suara decitan keras.

“Kau kenapa?” suara Donghae terdengar kesal.

“…”

“Kau menyesali pilihanmu tadi?”

“…”

“Jawab aku!”

“…”

“Baiklah, aku akan membawamu kembali kesana dan kau bisa hidup dengan tenang dengan pria yang entah siapa namanya itu.” perlahan Donghae menjalankan mobilnya lagi. Dengan sigap Yoona menahan tangan Donghae yang ia letakkan diatas setir mobil.

“Jangan… Aku ingin pulang.” ujar Yoona pelan dengan kepala tertunduk. Donghae menghentikan mobilnya lagi.

“Lalu kenapa menangis?”

“…”

“Kenapa?!”

“INI SEMUA KARENA KAU, LEE DONGHAE!! TIDAKKAH KAU SADAR APA YANG TELAH KAU PERBUAT, HAH?!!!!” pekik Yoona lalu ia mengacak rambutnya frustasi.

“A… Aku?” tanya Donghae dengan bodoh.

“YA! KAU TIDAK SADAR?!!!! AKU… AKU MENCINTAIMU LEE DONGHAE!!!!!!”

“Mencintaiku?”

“KAU TULI ATAU APA SIH?! SEDARITADI KAU HANYA MENGULANG KALIMATKU!” seru Yoona kesal.

“…”

“Lebih baik sekarang kau jalankan mobilnya, lupakan omonganku tadi, aku lelah, ingin cepat sampai rumah dan tidur.” ucap Yoona yang kepalanya telah ia sandarkan ke sandaran mobil dengan mata terpejam. Donghae mengacak rambutnya bingung.

“JALANKAN MOBILNYA, LEE DONGHAE! KAU BENAR-BENAR TULI?!!!!” teriak Yoona marah. Dengan cepat dan patuh, Donghae menjalankan mobilnya. Pikirannya masih dipenuhi oleh kalimat-kalimat Yoona tadi. ‘Benarkah ia mencintaiku? Lalu bagaimana dengan pria tadi?’ batin Donghae bingung. Sesekali ia memukul setir mobilnya.


87 thoughts on “[Freelance] Hate U Love U

  1. Lanjut Lanjut Lanjut
    Keren banget Daebak dek buat Authornya 🙂

    Konflik antara Donghae Yoona Siwon di tambah lagi ya jadinya seru..
    endingnya YoonHae ok ok
    JANGAN LAMA-LAMA PART 2 NYA

    Like

  2. .keren… ad cinta segi 3 nich antra yoonhaewon…..!!!!
    .part slnjut’nya di tnggu ya thour.,,, jngan lma”…

    Like

  3. fiuh, kok endingna ngegantung? ini ff series atau oneshoot?
    hmmm aku berharap sih pada saat membaca ff ini, Yoona dengan Siwon :p
    kalau pun ada lanjutannya, keep publish ya!

    Like

  4. Aduh, penasaran kok gantung endingnya,,.. pasti ada lanjutannya kan chingu..

    Ditunggu part selanjutnya yah… Moga si donghae itu sadar dan merasa bersalah, kok donghae jahat amat sih.. kasihan yoona…
    Endingnya Yoonhae ya thor.. ^^
    Fighting….

    Like

  5. Daebak, thor!
    Agak ngegantung nieh. Tapi, A̶̲̥̅̊ku̶̲̥̅̊ suka bgt!! Yah… Knp hae jahat amat sich? Orang yg taruhan ama hae siapa sih, thor? Penasaran :/
    Akhirannya, YoonA ama Siwon aja thor. Kan cocok 🙂 di tunggu lanjutannyaaaa

    Like

  6. Chapter yaa???
    Taq kirain OS..
    Shrusnya bwt hae lbh nyesel aja..
    Sebel sama hae..
    Next part jgn lama” yaa..

    Like

  7. Ini chapter kah?
    krn endingnya gantung
    tp ga yakin juga krn ga da tulisan ‘end’ atopun ‘tbc’
    berharap sih ada lanjutannya.
    nice ff, tumben karakter Hae bikin sebel sampe ubun2 nih.
    Yoong Fighting!
    fighting chingu buat lanjutannya *pleaseeeee*

    Like

  8. ini chapter kan ya?
    alhamdulillah nemu ff yoonhae…. aku kangen baca ff yoonhae /curhat
    seruu author, cepet diselesein ya^^ fighting^^

    Like

    1. awalnya aku pake peran Tiffany aku namain Soo Jin tp aku ganti jd Tiffany, maap ya typo >.<

      thankyou hihi, ditunggu FF selanjutnya yaa ^^

      Like

  9. GILAAA HISTERIS BACA FF INI SUMPAH, bisa ngerasain bgt perasaan sakitnya yoona disini dan dg bodoh nya dia milih donghae.. Aaaa knp gk milih siwon aja ??????? Donghae begitu jahat denganmu yoong kenapa kau memilihnya? *acakacakrambutfrustasi* oke maaf. Terlalu kepancing emosi.

    Like

  10. gantuuuungg bgd,,,perlu sequel ini chingu..
    baru juga ampe konflik..klimaks’a belum kaya’a..
    #sok tau
    hehe
    lnjut..

    Like

  11. masih lanjutkan?
    Kalo end rasanya sayang abis keren sih ff nya 😀
    Oke di tunggu lanjutannya, fighting!

    Like

  12. thankyou buat comment2x nya semua ^^
    endingnya gantung? aku emg agak ngendet2x kalo bagian ending nih, selalu >.<
    fyi, yg nemuin nama 'Soo Jin' itu tuh sbenernya karakter Tiffany, masih ada banyak typo karna mgkn aku kelewatan pas ganti2x namanya karna dari awal karakter Tiffany itu aku namain Soo Jin.
    ff ini bakalan ada lanjutannya kok, tp beda judul hoho. aku gak mau bikin chapter, takutnya nanti buntu, jd gawat lol.
    ditunggu aja next ff nya yah 😀
    once again, thankyou yg udah comment ya. sorry kalo ga aku bales semuanya ^^
    Gbu all!

    Like

  13. Kayaknya lagu ‘Y’ Suju cocok jadi Back sound FF nya ^^.
    DitungguDitungguDitunggu Update an nya.. Jangan lama2 Chingu, pnasaran nih.

    Like

  14. huaaa kereen eonn . . .
    bagus banget
    ga banyak basa basi tapi bisa mengalir apa adanya
    kerrrenn, part 2 nya ditunggu eonn ! 😀

    Like

  15. hekekekek kirain one shot,…
    bagus,.. ditunggu lanjutanya, tapi jgn berepisode2 ntar jadi kepanjgan hehehehe

    Like

  16. beneerr !!! kok nampyeonku jahat amat T_T hiks hiks, YOONWON YOONWON YOONWON jjang! hae sama aku aja *pletak* lanjut thor, gk mgkin ini oneshoot end ny gntung.

    Like

  17. ayo jd kan YOONHAE!!!!
    Donghae oppa berubahlah agar Yoona eonni bisa bersamamu.
    Yoong eonni jangan rubah perasaanmu pada donghae oppa.
    Tiffany eonni sama Siwon oppa aja abis mereka cocok sih~
    author tolong di lanjut #wish
    keep writing fighting!!

    Like

  18. ommmoooo………keren beuudd…….
    tp ni ending nya bner” msih gantung bgt thor…
    ditunggu yah lanjutannya…..

    Like

  19. Weyo??mwo?! Hehhe.. Ngegantung ā̲̣̣̣j̲̣̣̣j̲̣̣̣ā̲̣̣̣ ney cerita?? “̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ “̮
    Ga Åϑå tulisan tobe continud na?? Ayoollahh lg seru ney.. Lanjutkan ya..please! Ceritanya bgus koq 🙂

    Like

  20. Soo Jin itu siapa?Artis juga ya?Eung ….. end nya YoonHae aja ya?Tp kok di sini Fany gk mucul sich???????Ini masih ada lanjutannya kan?Klo ada ditunggu ya …….

    Like

Leave a comment