[Freelance] Baby I need Love [Prolog]


Baby I need Love [Prolog]

Main Cats : Cho Kyuhyun Choi Minho, Song Kihyun (OC), Park Nara (OC)

Support Cats : Jessica, Lee Donghae, Cho Jinhyuk

Genre : Romance, Family

Rating : PG 13

Length: Chaptered

Author : rahmassaseol (@rahmassaseol)

Annyeong ^^ Rahma imnida. Ini ff pertama yang aku post di sini, jadi aku berterimakasih sama semua readers yang udah mau baca ff ini. Ya udah deh langsung aja ya cekidot! ^o^

Author POV

Suara music hingar-bingar masih mengambang ke seantero ruangan gelap di sebuah diskotik di pusat kota Seoul. Sementara suara DJ terkadang menyelingi, dan memberi semangat kepada puluhan orang yang sedang asyik bergoyang mengikuti irama. Udara dipenuhi kepulan asap rokok, warna-warni cahaya yang datang dari bola lampu diskotik di atap ruangan, dan cekikikan pasangan-pasangan yang duduk di pojok-pojok gelap sesekali tersorot lampu.

Seorang pria tampan dengan tinggi semampai sedang duduk di sofa yang terletak di pojok ruangan. Di samping kanan dan kirinya duduk beberapa gadis-gadis cantik sedang bergelayut manja padanya. Cho Kyuhyun nama pria tampan tersebut yang tengah menenggak sebotol soju dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya merangkul mesra seorang gadis jelita yang duduk di samping kanannya. Matanya yang mulai sayu karena pengaruh alcohol masih saja sibuk memandangi sekumpulan yeoja yang tengah asyik bergoyang di depanya. Tekadang ia bersiul nakal karena melihat goyangan sekumpulan yeoja itu semakin memanas yang memberikan sensasi tersendiri bagi dirinya. Seorang gadis yang duduk di samping kirinya kini menuangkan wine berkelas tinggi ke dalam sebuah gelas dan memberikanya kepada Cho Kyuhyun, dan gadis itu berteriak histeris ketika Cho Kyuhyun memberikan kecupan di dahinya sebagai tanda terimakasih.

Interior mewah menghiasi setiap sudut di diskotik ini, seluruh perabotnyapun dipilih dengan sangat teliti dan tentunya memiliki kualitas tinggi. Kira-kira di butuhkan satu juta won untuk menyewa diskotik yang terbilang mewah ini selama satu malam. Yah… uang bukanlah masalah bagi seorang Cho Kyuhyun yang merupakan pewaris tunggal Chosun Group salah satu perusahaan terbesar di dunia. Chosun Grup merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pemberian kenyamanan dan kesenangan bagi masyarakat, seperti rumah sakit, taman hiburan, hotel, tour travel dan masih banyak lainnya. Choisun Group didirikan tiga puluh tahun yang lalu dengan usaha keras Cho Jinhyuk yang merupakan kakek dari Cho Kyuhyun. Semenjak kematian anak laki-lakinya dan menantu kesayangannya dalam sebuah kecelakaan maut dua puluh tahun yang lalu, Cho Jinhyuk terbilang sangat memanjakan cucunya dengan memberikan semua yang diinginkan oleh cucu satu-satunya tersebut. Tapi satu yang dilupakan oleh Cho Jinhyuk bahwa terlalu memanjakan cucunya itu berakibat besar dalam pembentukan kepribadian seorang Cho Kyuhyun. Ia suka menghambur-hamburkan uang, berfoya-foya dan bermain-main dengan gadis yang berbeda-beda setiap harinya. Ia sama sekali tidak pernah belajar bertanggung jawab dalam hidupnya, bagaimana tidak ia selalu menggunakan uang untuk menyelesaikan masalah yang ia hadapi tanpa tahu kenyataan bagaimana susahnya mencari uang.

Kyuhyun POV

Sekarang aku duduk di sofa yang terletak di pojok ruangan sambil meneguk sebotol penuh soju. Sekitar sepuluh yeoja sedang mengelilingiku meminta perhatian penuh dariku. Jessica, salah satu yeoja yang sedang mengelilingku menarik- narik lenganku mengajak untuk turun ke lantai dansa, dan aku hanya bisa membiarkanya menuntun langkahku yang sudah sempoyongan karena pengaruh alcohol untuk berdansa bersamanya. Bagaimana aku bisa menolak yeoja cantik dan seksi seperti dia, jujur saja Jassica adalah salah satu yeoja favoritku di diskotik ini. Wajahnya cantik bak seorang dewi, kulitnya putih seputih susu, bibirnya yang lembut dan ranum, tentu saja aku tak akan menyiakan kesempatan untuk berdansa dengannya.

“Oppa…”, katanya memanggilku manja.

“Wae Jessica-shi?”, jawabku santai sambil sesekali mengalihkan pandanganku ke beberapa yeoja seksi dengan pakaian mini yang melambaikan tangannya padaku, dan akupun membalasnya dengan senyuman mautku yang membuat yeoja-yeoja itu berdecak kagum.

“Oppa! Bisakah kau hanya memandang ke arahku saja?, kau membuatku cemburu dengan gadis-gadis itu!”, kata Jessica kesal sambil mengerucutkan bibirnya.

“Ah… miane Jessica-shi, habis mereka itu seksi sekali. Coba lihat rok mininya itu, sungguh memperlihatkan pahanya yang indah!”, ucapku dengan arah pandangan yang masih sama sambil terus berdansa mengikuti irama. Jessica yang sepertinya sudah terbakar cemburu menginjak kakiku dengan ujung highillsnya dan sontak membuatku menjerit kesakitan.

“Ya! Appo!, apa yang kau lakukan?”, bentakku kasar sambil menahan sakit di ujung jari kakiku.

“Seharusnya aku yang bertanya seperti itu!, oppa tak bisakah kau hanya menatapku saja saat sedang bersamaku?. Kau membuatku terlihat bodoh! Apa aku tidak cukup cantik untukmu? Sehingga membuatmu lebih memilih menatap gadis lain daripada aku?”, ujar Jessica lantang dengan matanya yang menatapku tajam.

“Ya Jessica-shi neo nommu yeppo….., tapi kau sudah tahu aku bukan kalau satu yeoja itu tak cukup bagiku. Kukira kau sudah mengerti kebiasanku, aku suka semua yeoja di sini, mereka cantik dan seksi jadi apa salahnya jika aku memandang dan mengencani mereka? Lagi pula kita tidak ada hubungan apa-apa bukan?”, jawabku dengan kedua tangan yang memegang pipi lembut Jessica meminta pengertian darinya.

“Arayo Oppa….. tapi setidaknya pilihlah salah satu dari kami untuk menjadi yeoja chinggumu. Kalau tidak kau akan membuat mereka semua terus mengharapkanmu……..”.

“Asal kau tahu Jessica-shi, menyukai itu berbeda dengan mencintai. Dan aku hanya menyukai semua yeoja di sini termasuk dirimu. Ada saatnya nanti aku akan berkomitmen dengan yeoja yang benar-benar kucintai…”, jelasku pada Jessica yang kini menatapku kecewa.

“Apa yeoja yang kau cintai itu Park Nara?”, tanyanya padaku dengan ekspresi penasaran yang sangat jelas ia perlihatkan di raut wajahnya.

“Ne, kau ben….”, kata-kataku terpotong saat aku merasakan getaran yang berasal dari ponselku yang berada dalam saku celanaku.

Drrrttt…..Drrrttttt

“Chamkamanyo Jessica-shi…”, sergahku cepat pada Jessica dan memberi isyarat padanya untuk menungguku sebentar.

Aku segera merogoh saku celanaku untuk mengangkat telepon dari ponselku. Aku melihat nama Lee Donghae  sekertaris perusahaan yang menjadi kaki tangan kakekku tertera di layar ponselku dengan segera kutekan tombol bewarna hijau untuk mengangkatnya.

“Yoboseo?”, sapaku pada seseorang di sebrang sana.

“Ya! Cho Kyuhyun! Dimana kau sekarang?, sekarang sudah jam tiga pagi tahu! Kenapa kau tidak pulang?”, jawabnya kesal dengan suara yang cukup membuat telingaku sakit.

“Yaa hyung kau ini kenapa sih? Apa kau tidak bisa berbicara pelan-pelan?, sayang sekali kau tidak bisa ikut berpesta di sini padahal banyak yeoja cantik dan seksi di sini”, ujarku santai.

“Mwo? Kau berpesta lagi!. Ya! Sekarang aku tidak mau tahu kau harus pulang dalam waktu sepuluh menit, jika tidak kakekmu akan marah besar nanti!”, ucapnya setengah berteriak dengan penuh penekanan di kalimat terakhir.

“Mworagu kakek?, bukankah sekarang kakek masih berada di Paris untuk melakukan observasi langsung”.

“Ani, beliau sudah pulang ke Seoul dan sekarang beliau sedang menunggumu di apartemenmu…”, katanya lagi yang sontak membuat mataku terbelalak lebar.

“Mwo? Kakek sekarang ada di apartemenku?, ya hyung kenapa kau tidak mengantar kakek pulang ke rumahnya saja?”, ucapku sedikit kesal dengan tangan yang sudah meremas-remas rambut frustasi.

“Aku sudah mencobanya tapi beliau tetap bersikeras untuk melihat apartemenmu, cepat kau datang ke sini jika tidak ingin membuat kakekmu murka”.

“Ne ne, araso aku akan tiba di sana secepatnya”, sahutku yang kemudian mengakhiri pembicaraan, dengan langkah cepat aku keluar dari dalam diskotik ini dan langsung menyambar mobilku. Jessica yang berteriak memanggilku tidak kuhiraukan lagi karena nyawaku yang sudah berada di ujung tanduk sekarang.

*************

Author POV

Sebuah mobil dengan merek mewah ‘Lamborgini’ melesat cepat di tengah hiruk pikuk jalanan kota Seoul yang masih terlihat sepi. Cho Kyuhyun, wajahnya nampak kesal dan cemas ia tak hentinya menggertakkan gigi, pikirannya di penuhi bayangan kakeknya yang seolah akan menerkamnya hidup-hidup. “Aish…. Kenapa kakek harus datang ke apartemenku?”, tanyanya pada dirinya sendiri yang tak berhasil ia jawab.

KLEK, Kyuhyun membuka pintu apartemennya dengan hati-hati agar tidak banyak menimbulkan suara, ia berharap kakeknya sudah tertidur karena lelah menunggunya yang tak kunjung pulang. Ia bernafas lega saat mendapati lampu ruangan apartemenya tak menyala menjadikan ruangan tempat tinggalnya tersebut diselebungi oleh kegelapan malam dan ia pun berpikir kakeknya telah meninggalkan apartemennya dan pulang ke rumahnya sendiri. Tapi tak sampai lima langkah tiba-tiba lampu ruangan apartemenya menyala terang dan menampakkan setiap lekuk ruangan apartemenya itu. Sejenak ia memandang ke seluruh ruangan mengamati satu persatu lekuk ruangan tersebut, sofa berwarna biru gelap terletak di depan TV plasma 41 inch dan beralaskan sebuah karpet beludru berwarna kuning gading, terdapat lemari buku yang cukup besar di sebelah kanan TV plasma tersebut. Interior ruangan tersebut didesain cukup simple tapi tak meninggalkan kesan mewahnya, ruangan yang di cat berwarna hijau kalem tersebut memberikan nuansa alami dan segar membuat setiap orang yang berada di ruangan tersebut nyaman dan betah berjam-jam di sana.

Cho Kyuhyun terus melangkah menuju dapur begitu ia tak mendapati seseorang yang telah membesarkannya selama dua puluh tahun ini. Perasaannya was-was saat ia semakin dekat dengan dapur, jantungnya berdegup sangat cepat takut kalau kalau orang yang ia khawatirkan sudah menunggunya di sana. Matanya terbelalak lebar, jantungnya semakin berdetak cepat tak terkendali dan keringat dinginpun mulai membasahi dahinya, dugaannya benar seseorang yang ia khawatirkan sedang duduk di kursi dekat mini bar miliknya dengan gelas yang berisi anggur merah di tangan kanannya. Pria yang kira-kira sudah berumur enam puluhan tersebut tersenyum penuh arti kepada cucu satu-satunya sambil menyesap anggur merah miliknya.

“Kau sudah pulang Cho Kyuhyun…”, sapa Cho Jinhyuk ramah.

“Oh ne…. annyeonghaseyo harabeoji”, jawab Kyuhyun denga senyum yang sedikit memaksa.

“Habis dari manasaja kau?”, tanya Cho Jinhyuk masih dengan ekspresi yang sama.

“Oh…. Aku habis dari perpustakaan kek… mencari referensi. Kalau begitu aku kembali ke kamar dulu kek, aku sudah lelah…”, jawabnya asal dengan langkah kaki yang berbalik menuju kamar tidurnya.

BUGH!, sebuah jeruk melayang dan tepat mendarat kasar di punggung kepala Kyuhyun. “Ya! Kakek Appo!”, sahutnya kesal dengan tangan yang tengah mengusap punggung kepalanya tersebut.

“Ya! Cho Kyuhyun kau pikir kakekmu ini bodoh hah!, sejak kapan kau suka membaca buku?. Jangan pernah berpikir aku tidak tahu apa saja yang kau lakukan selama aku tidak ada di Seoul!. Setiap malam kau selalu menghambur-hamburkan uang dan bermain-main dengan gadis-gadis yang berbeda setiap harinya!. Apa kau tahu betapa susahnya mencari uang itu?.”, bentak Cho Jinhyuk kepada cucu satu-satunya tersebut, terlihat jelas di raut wajahnya bahwa ia sedang marah besar sekarang. Lipatan dahinya mulai terlihat, matanya melotot tajam dengan muka yang semakin memerah, tak tahan lagi melihat tingkah laku cucunya yang selalu membuatnya frustasi.

“Wae? Kenapa aku harus tahu itu jika aku hanya tinggal memintanya pada kakek. Bukankah jika aku meminta pada kakek, kakek akan memberikannnya secara sukarela padaku. Jadi kenapa aku harus tahu tentang hal itu?”, jawab Kyuhyun yang kembali bertanya dengan santai yang berhasil membuat Cho Jinhyuk semakin murka.

“Kau! DASAR ANAK TAK TAHU DIRI!. Aku membesarkanmu bukan untuk mengabiskan uang!. Di mana hati nuranimu hah? Kau bahkan tidak mau pergi bekerja di perusahaan dengan alasan ‘bekerja itu melelahkan’. Apa kau tega melihatku yang sudah tua ini bekerja membanting tulang mencari uang untuk kelangsungan hidupmu! Di mana tanggung jawabmu sebagai pewaris tunggal perusahaan!”, cerca Cho Jinhyuk yang mulai mengamuk dengan melemparkan semua benda yang ada di hadapanya sekarang ke arah Kyuhyun. Beberapa benda ada yang tepat mengenai Kyuhyun dan ada pula yang luput mengenainya karena gerakan refleknya yang sangat sigap. Tapi apa daya barang yang dilemparkan ke arahnya terlalu banyak yang membuatnya kewalahan hingga banyak barang yang berhasil mendarat di permukaan tubuhnya.

“Ya Ya… Appo! Kakek apa yang kau lakukan? Kau ingin membunuh cucu kesayanganmu hah?”, ucap Kyuhyun dengan tangan yang masih saja menghalau benda-benda yang berterbangan ke arahnya.

“NE! aku ingin membunuhmu! Kenapa Cho Junhee (ayah Kyuhyun) sampai bisa memiliki anak sepertimu! Dasar anak kurang ajar!”, umpat Cho Jinhyuk kesal. Amarahnya mulai mereda sekarang, ia tidak lagi melempari Kyuhyun. Ia sekarang sibuk mengatur nafasnya agar kembali normal dan perlahan ia mulai bicara dengan suara yang lebih tenang.

“Ya Cho Kyuhyun….”, panggil Cho Jinhyuk kepada cucu satu-satunya tersebut.

“Ne Kakek…”, jawab Kyuhyun takut takut dengan kepala tertunduk.

“Mendekatlah ke arahku”, titah Cho Jinhyuk yang berhasil meredam emosinya dengan suara lembut namun tak kehilangan ketegasannya.

“Ne..”, jawab Kyuhyun singkat dengan nada penuh penyesalan sambil perlahan berjalan ke arah kakeknya masih dengan perasaan was-was takut kalau kakeknya akan mengamuk lagi.

“Tatap mataku lekat-lekat dan dengarkan baik-baik apa yang kuucapkan.”, ujar Cho Jinhyuk yang sekarang sedang menatap tajam kepada cucunya tersebut dan Kyuhyun pun memberanikan diri untuk menatap mata kakeknya yang masih tersirat akan kemarahan.

“Aku sudah menjodohkanmu dengan putri dari seorang patner setia kerjaku, dan pernikahanmu akan dilaksanakan satu bulan dari sekarang. Dan kau Cho Kyuhyun tak bisa menolak pernikahan ini!.”, jelas Cho Jinhyuk yang berhasil membuat Kyuhyun spot jantung.

“Mwo! Menikah? ANDWEEEE!!!!!”.

To be Continue

*Jangan lupa like sama commennya ya….. ^^


29 thoughts on “[Freelance] Baby I need Love [Prolog]

  1. Hahaha~
    Rasain kau Cho Kyuhyun. Jangan durhaka deh ama kakek-kakek dan rasakan aja sekarang #plak!
    Keep writing!

    Like

  2. Oh, ini masih pengenalan karakter tokoh ya~
    Aku nungguin datangnya karakter dari casts yang lain.
    Soalnya agak ngeri sama karakter Kyuhyun yg liar *gak terima* ><

    Overall, penggambaran FF ini detail dan bisa membuat kita bener2 ada di tempat itu
    nice
    (:

    Like

  3. hahaha . gimana tuh ekspresi’y kyu oppa pas d lemparin barang” ?? kekeke
    next chap’y d tunggu scepat’y thor 🙂

    Like

Leave a comment