[Freelance] Putih Abu-Abu #4


PUTIH ABU-ABU PART 4

Cast:   Seo Joo Hyun
Cho Kyuhyun
Jung Yonghwa
Song Victoria
Kwon Yuri

Author: AAL. (@adlnayu)

Genre: Romance,friendship.


***

Seohyun’s POV.

Cowok itu mengulurkan tangannya “Yonghwa. Jung Yonghwa.”

Aku tersenyum,lalu membalas uluran tangannya “Seohyun. Seo Joo Hyun.” Tangannya yang besar dan hangat bagai membungkus seluruh permukaan telapak tanganku,membuatku bertanya sudah berapa banyak gadis yang jatuh akan belaianya “salam kenal, Yonghwa. Gue gak nyangka bakal ketemu lo lagi.”

Yonghwa tersenyum,tangan kirinya ia selipkan dibalik kantong celana. Mata coklatnya yang teduh menatapku ramah. “kalau aku sih…memang berharap agar kita bertemu lagi.”

“apa?”

“ah,enggak.” Ia menggeleng,matanya melirik pada seorang gadis yang berdiri di sebelahku “ini siapa? Temen kamu?”

“ah,iya. kenalin Yonghwa ini teman gue,Yuri. Yuri kenalin ini Yonghwa.” Kataku memperkenalkan mereka berdua.

Reaksi Yuri sungguh tidak terduga. Saat Yonghwa menjulurkan tangannya untuk salaman ia malah  bengong dengan mulut yang setengah terbuka.

Aku meliriknya heran,lalu menyenggol pinggungnya “hei,kenapa bengong?”

“eh? Ah! Iya, salam kenal ya Yonghwa.” Ia menjabat tangan Yonghwa dengan antusias. Binar kekaguman mengisi bola matanya. “lo kesini Cuma buat kenalan sama Seohyun? Cieeee segitunyaaa.”

Rasanya aku ingin menimpuk Yuri dengan sandal jepit swallow berwarna hijau yang sudah butut karna sudah bicara yang tidak-tidak. Kesannya bangga banget gitu disamperin cowok ganteng. (walau emang aku bangga sih,hehe) Mataku melirik Yonghwa menunggu respon apa yang akan ia tunjukan. Cowok itu terdiam sebentar lalu tersenyum lebar “hahaha iya. temen lo menarik sih.”

Satu kalimat yang ia ucapkan sukses membuat pipiku bersemu merah. Melihat gelagatku yang menjadi salah tingkah,Yuri semakin gencar melanjutkan aksinya.

“ciyeee Seohyun dibilang menarik. Asek dahhhh!!! ” Kata Yuri sambil menyenggol-nyenggol bahuku semangat. Astaga, sebenarnya ada apa dengan cewek ini?

Kepalaku tertunduk. Malu. Tidak sedikitpun berani untuk melirik cowok yang sedang berdiri di depan mataku.

Yonghwa menyenderkan punggungnya pada mobil sport putih yang kelihatannya sangat mahal. Mungkin uang jajanku 10 tahun pun belum tentu cukup untuk membeli mobil sekeren itu. “kamu mau pulang kan? Ayo,biar kuantar.”

Sontak aku langsung mendongakan kepalaku. Dia mau mengantarku pulang? Aku salah dengar kan?

Melihatku yang masih membeku ditempat. Yonghwa berinisiatif membukakan pintu penumpang yang berada di samping kemudi. “ayo masuk.”

“t-tapi…gue bakal pulang sama temen gue.” Mulutku mulai bersuara.

Aku pikir Yonghwa akan marah karna aku menolak ajakannya. Ia tampan dan keren,bagaimana mungkin aku yang biasa-biasa saja ini bisa menolak ajakanya? Wait,apa barusan aku bilang dia itu tampan? Astaga.

Cowok itu menarik kedua ujung bibirnya,ia menutup kembali pintu penumpang yang tadi terbuka. “okay,kalau besok gimana? Aku bisa jemput kamu kan?”

Aku pikir hanya aku saja yang terkejut. Ternyata Yuri yang berdiri disampingku malah lebih terkejut “astaga! Segitunya pingin nganter seohyun pulang! Romantisnyaaaaa!!!” jerit Yuri sambil melompat-lompat kecil. aku yang diajak ko dia yang heboh sih.

“gimana Hyun? Besok bisa?” Tanya Yonghwa lagi.

Jujur,bukannya aku ini sok atau gimana sampai menolak ajakannya. Tapi aku merasa tidak aman rasanya langsung menerima ajakan seorang cowok yang bahkan baru kukenal 10 menit yang lalu. Walaupun ia hanya ingin mengantarku pulang,aku juga harus tetap waspada kan?

“besok…kayanya gue juga gak bisa deh.” Kataku “maaf yaa. Bukannya gimana….tapi…kita kan baru kenal.” Akhirnya aku berkata jujur.

Yonghwa tertawa kecil. “justru karna itu aku menawarkanmu untuk pulang bareng,agar kita saling kenal.” Kepalanya mengangguk-angguk tanda mengerti. “okelah kalau itu mau mu. Besok aku bakalan dateng lagi.”

Spontan aku  langsung membulatkan mata. “maksudnya, lo bakalan ke sekolah gue terus sampe gue mau dianter pulang sama lo?”

Yonghwa mengangguk. “persis.”

Aku melongo. Astaga sebenarnya apa yang cowok ini inginkan? Mengajakku kenalan,lalu menawarkan untuk mengantarku pulang. Sebaik-baiknya cowok,kayanya gak ada yang sampe kaya gini deh. Siwon saja yang notabenase termasuk kelompok cowok ‘perfect’ ,kayanya gak akan melakukan sesuatu sampai seperti ini.

“t-tapi….kenapa?” tanyaku lagi.

Kedua mata coklat milik cowok itu menatapku dengan sorot yang mungkin bisa membuat para gadis pingsan karna terpesona. “aku hanya…ingin mengenalmu lebih jauh. Gak salah kan?”

“emang gak salah sih tapi kenapa gue?” lama-lama pertanyaan yang aku ajukan makin gak bermutu saja.

“bukannya aku udah bilang? Karna kamu menarik.”

Kalimat yang ia lontarkan lagi-lagi berhasil membuat kedua pipiku merona. Jantungku berdebar dua kali lebih cepat. Ini pertama kalinya aku berdebar-debar karna cowok selain Kyuhyun. “makasih…”

Yonghwa melirik jam tangannya, “oke deh. Udah sore. Kamu pulang gih.”

“eh? Oh iya.” entah kenapa aku masih ingin berlama-lama. “yasudah, gue balik dulu ya. Ayo yul.”

Saat aku dah Yuri sudah berjalan lima meter dari tempat kami berdiri tadi, Yonghwa tiba-tiba menarik lenganku. Membuatku kehilangan sedikit keseimbangan,dan jatuh tepat dipelukannya.

“astaga!.” Yuri membekap mulutnya. Aku pikir ia akan menarikku dan bertanya apa aku baik-baik saja. Tapi dia malah melompat-lompat seperti anak kecil yang habis dikasih permen. “romantis banget sih kalian berduaaaa. Cucok deh!”

“kamu gak apa-apa?” Tanya Yonghwa khawatir,tidak mempedulikan ekspresi Yuri yang kesenengan melihatku dalam pelukannya. “maaf aku membuatmu kaget.”

“eng….enggak. gak apa-apa. Hehehe.” Aku berusaha menyembunyikan rasa maluku dengan mencoba tertawa. “kenapa tiba-tiba narik tangan gue?”

“aku lupa minta nomor handphone kamu.”

Dan detik ini juga, ia (lagi-lagi) berhasil membuat pipiku merona seperti kepiting rebus yang baru keluar dari steam. “em…kalau nomor handphone gue….” Aku menggeleng kecil. “maaf Yonghwa,bukannya gue lancang. Tapi kita baru kenal,gue gak mau ngasih nomor handphone gue ke orang asing.”

Aku pikir kali ini Yonghwa akan benar-benar marah. Tapi anehnya senyum yang tercetak dibibirnya malah tambah lebar. Ia mengangguk-angguk kecil tanda mengerti. “okay gak apa-apa. Tapi…kamu ada BB gak? Boleh minta pin?”

“emmm….” Belum sempat aku mengeluarkan satu kata,tiba-tiba Yuri mencubit pantatku lalu melemparkan sinyal yang seakan berkata KASIH-PIN-LO-SEKARANG. Aku menghela nafas, lalu mengangguk “oke deh gue kasih.”

“yes!” Yonghwa tersenyum senang. Mengeluarkan sebuah Blackberry Dakota dari kantong kemejanya lalu mengutak-atiknya sebentar. Tiba-tiba senyum yang tadi tersungging dibibirnya lenyap,digantikan dengan sorot penyesalan. “sial, batrenya abis.”

Aku melirik Blackberrynya. Benar, layarnya sekarang berubah jadi hitam. Entah kenapa aku jadi ikut merasa sedih juga.

Dan aku tidak tau setan apa yang merasuki tubuhku,sehingga aku membuka tas ransel ku,mengambil sebuah pulpen berwarna biru lalu menarik tangan kanan Yonghwa, menuliskan nomor Pin blackberry ku ditelapak tangannya.

Yonghwa terkejut melihat tingkahku,tapi tidak lama. Setelah selesai menuliskan Pin BB,aku baru sadar telah melakukan sesuatu yang diluar akal sehat ku. Astaga apa yang baru kau lakukan Seo Joo Hyun?!!!

“oke,makasih ya Hyun.” Ia tersenyum lalu berbalik menuju mobil Sportnya “kita ketemu lagi besok.”

~Putih abu-abu~

 

Yonghwa’s POV

Aku menyendarkan punggungku pada mobil sport putih yang baru dicuci. Kedua mataku menyapu halaman depan SM Senior High School,mencoba menemukan sosok seorang gadis yang seminggu ini berhasil menyita pikiranku.

Nama gadis itu Seo Joo Hyun. Aku bertemu dengannya di depan pintu XX1 Senayan City pada hari jum’at tanggal 5 Maret 2010. Hahaha kaget karna aku masih mengingatnya? Ya, bukannya aku sombong,tapi memang sejak kecil aku mempunyai ingatan yang sangat kuat. Terlebih lagi tentang hal-hal yang kusukai.

Saat aku mengatakan kalau gadis ini menarik,aku tidak bohong. Memang saat pertemuan pertama kami,ia hanya menanyakan apakah aku sendirian dan kami bercakap-cakap sebentar,tak lebih dari itu. tapi aku merasa seperti ada yang menyentil hatiku, menyuruhnya untuk mengenal gadis ini lebih jauh.

Beruntung bagiku, gadis itu mengenakan seragam sekolah jadi mudah bagiku untuk melacak keberadaannya. Yah tidak mudah sebenarnya,mengingat hampir seluruh SMA negeri di Jakarta mengenakan seragam putih abu-abu,memaksaku untuk bekerja lebih keras agar tau dimana ia bersekolah.

Tapi berkat usaha yang keras juga banyak koneksi,aku berhasil mengetahui dimana ia bersekolah dalam kurun waktu kurang dari 24 jam.

Saat itu tanpa pikir panjang aku langsung mendatangi sekolahnya. Jantungku seakan berdetak lebih keras saat melihat gadis itu diantara lautan manusia berseragam putih abu-abu. Kaki ku melangkah mendekatinya,dan betapa terkejutnya aku saat ia tidak mengenaliku.

Keterjutanku tidak berhenti sampai disitu. Saat aku menawarkan untuk mengantarnya pulang ia malah menolak dengan halus. Tapi itu tidak membuat hatiku ciut. Gadis itu malah membuatku makin penasaran.

Saat aku meminta nomor handphonenya pun,ia tidak memberikannya. Membuat senyumanku makin lebar. Penolakan kedua. Sekarang aku bukan hanya merasa penasaran,melainkan jadi merasa tertantang.

Betapa bahagianya aku saat ia bersedia memberikan PIN BB nya. Tapi kebahagiaan itu langsung sirna saat aku menyadari blackberry ku lowbat. Sial ,umpatku waktu itu. tapi ternyata gadis itu sudah menyiapkan kejutan lainnya.

Dengan beraninya ia menarik telapak tanganku,dan menuliskan PIN BB nya disana. Benar-benar gadis yang tidak mudah ditebak.

Aku melirik jam, sudah hampir jam 15.00. itu berarti sebentar lagi bel sekolah ini akan berbunyi.

Kriiiing~ Kriiiiing~

 

Benarkan?

Mataku celingukan,mencari sosok gadis itu ditengah lautan orang berseragam putih abu-abu dan ah! Itu dia!

Aku melambai-lambaikan tanganku,gadis itu menoleh lalu tersenyum. Senyum yang belakangan ini berhasil membuatku susah tidur. Gadis itu melangkahkan kakinya menuju tempatku berdiri,senyumnya yang merekah menghiasi wajahnya yang putih bagai porselin. “hai, udah lama?”

“enggak. Baru aja sampe.” Kataku ngibul. Sejujurnya aku sudah standby disini lebih dari 45 menit yang lalu.

Ia memiringkan kepalanya,seperti mencari-cari kebohongan di kedua bola mataku tapi sepertinya ia tidak berhasil. “yaudah. Yuk,kita ngobrol di kantin aja. Gak enak berdiri disini.”

Aku mengangguk,dan mengikuti langkahnya menuju kantin yang hanya berjarak 20 langkah dari aula. Kantin SM Senior High School tidak begitu besar, hanya 10×10 meter (kantin SMA ku mungkin ukurannya 4 kali lebih besar dari yang disini). Bangunannya pun sederhana, bahkan lantainya hanya beralaskan aspal,polos tanpa satupun ubin yang menempel. Meski begitu, tidak bisa dipungkiri kalau makanan di kantin ini enak-enak.

“jadi?” aku menyereput es jeruk yang baru kubeli dengan nikmat. “gimana harimu hari ini?”

“lo tau gak,setiap ketemu gue selalu hal itu yang selalu lo tanyain. Bosen tauk!”

Aku tersenyum geli melihat ekspresi wajahnya. Tanganku terulur untuk mencubit pipinya dengan gemas “iyaiya, gak akan nanya lagi deh. Jangan cemberut dong.”

Ekspresi seohyun yang tadi cemberut berubah seperti seakan membeku. Melihatnya yang mulai salah tingkah sontak aku langsung menarik kembali tanganku.

Aku pikir ekspresinya berubah beku karna aku mencubit pipinya tapi ternyata bukan karena itu. aku memutar tubuhku,mengikuti pandangan matanya, mataku menangkap sesosok cowok dan cewek yang sedang berjalan kearah sini. Mungkin mereka pacaran.

Seohyun berdesis pelan “kyuhyun…..victoria….?”

Aku mendelik,tidak bisa mendengar suara Seohyun dengan jelas “apa? Kyutoria?”

“hai Seo!” sapa si cowok berambut coklat dengan ceria. Sebelah tangannya menggantung santai dipundak seorang cewek berponi coklat disebelahnya. “ko belum pulang?”

Aku melirik Seohyun, gadis itu menatap cowok-berambut-coklat yang tadi menyapanya dan cewek-berponi-coklat di sebelahnya bergantian,sebelum menjawab. “belom. Lo sendiri?”

Cowok-berambut-coklat itu melirik cewek disebelahnya dengan tatapan yang jujur membuatku ingin muntah “ini gue baru mau pulang sekaligus nganter Victoria.” Matanya melirik kearahku. Kupikir ia akan menyuruh Seohyun untuk mengenalkannya padaku tapi ia malah berkata “kayanya gue pernah ngeliat elo deh…..”

Aku terdiam mendengar ucapannya. Kutelusuri muka cowok itu dengan kedua mataku. Benar juga, aku juga merasa pernah melihatnya,tapi dimana ya?

“ah!” Seohyun menepukan tangannya “kalian kan pernah ketemu waktu di depan XX1 Senayan City juga. Yonghwa lo inget gak sama cowok yang waktu itu nyamperin gue?”

“ooooohhhh.” Aku ber ‘oh’ panjang. Tanda mengerti “inget,inget.”

“yaudah,gue kenalin ya. Yonghwa,ini Kyuhyun. Dan Kyuhyun ini Yonghwa.” Seohyun memperkenalkanku pada cowok-berambut-coklat-yang-ternyata-bernama-Kyuhyun.

“hai,apa kabar?” Kyuhyun tersenyum lalu mengajakku tos. Bukannya menjabat tangan. Biasa, salam antar cowok.

“baik. “ jawabku singkat bahkan tanpa bertanya balik.

Entah kenapa aku merasa tidak enak. Senyum yang ia sunggikan malah membuatku merasa kesal. Seperti ada aura persaingan diantara kami. Ah tidak,kau tidak boleh berfikir negative pada orang yang baru kau kenal, Jung Yonghwa. Itu sangat tidak sopan. Lagi pula, persaingan untuk memperebutkan apa?

“dan… Yonghwa,kenalin ini Victoria. Victoria,ini Yonghwa.”

Aku menatap cewek-berponi-bernama-victoria. Cewek ini terlihat seperti cewek kebanyakan. Tipe cewek mall yang bisa membuat credit card menjadi limit dalam satu malam.

“hai,salam kenal ya.” Cewek itu menjulurkan tangannya. Mau tak mau aku menjabatnya.

Krik krik krik.


Menyadari aura yang menjadi tidak enak,Kyuhyun langsung pamit undur diri “yaudah gue duluan ya. Yo, Seohyun , Yonghwa.” Ia melambaikan tangan lalu berjalan bersama Victoria menuju tempat parkir khusus motor. memanaskan motor ninja berwarna merah,naik,lalu menghilang dari pandangan,meninggalkan asap tebal yang disebabkan oleh knal pot nya.

“ckckck,anak SMA jaman sekarang.” Aku geleng-geleng kepala,lalu sedetik kemudian baru menyadari kalau aku juga masih SMA. Mataku melirik Seohyun yang menatap asap tebal yang ditinggalkan Kyuhyun dengan pandangan kosong. “hyun? Ko bengong?”

Tidak ada tanggapan. Aku coba menggoncang bahunya “hyun? Kamu kenapa?”

Ia terlonjak, lalu mengerjapkan matanya . “hah? Oh gak kenapa-napa.” Ia tersenyum,lalu melirik jam berwarna baby blue yang melingkar dipergelangan tangannya. “udah sore. Gue pulang dulu ya.” Gadis itu mengambil tas ranselnya yang sedari tadi terparkir diatas meja,lalu berniat melenggang pergi tapi aku menahan tangannya.

“biar kuantar.”

Ia menggeleng,lalu melepaskan tanganku yang menangkap lengannya. “gausah, lagian hari ini gue bawa mobil sendiri.” katanya sambil menunjukan kunci mobilnya.

“kamu masih belum percaya sama aku?”

Ia terdiam. Menatap bola mataku,lalu tersenyum. “apa gue pernah bilang kalau gue gak percaya sama lo?” katanya “gue cuman ‘belom mau’ lo anter pulang, bukannya gue ‘gak percaya’ sama lo.”

Kalimat yang ia lontarkan sukses membuatku bungkam. Gadis itu tersenyum lagi lalu melenggang pergi. Aku hanya terdiam,memandangi punggungnya yang semakin hilang dari pandangan.

~Putih abu-abu~

“orang yang jatuh cinta sering berharap,dan biasanya orang yang terlalu sering berharap kerap merasakan rasa kecewa”

Seohyun’s POV.

Aku tidak tau kalau hubungan Kyuhyun dan Vic menjadi sedekat itu. yah, putusnya Nikhun dan Victoria memang membawa dampak baik tersendiri bagi Kyuhyun. Aku yakin mereka jadi tambah sering BBM-an,sering pulang bareng,sering…ah,aku tidak mau memikirkannya.

Mengenai Yonghwa, aku merasa dia bukan orang jahat. Seminggu ini ia membuktikan omongannya untuk datang tiap hari ke sekolah. Walaupun aku terus menolak saat ia berniat mengantarku pulang,itu tidak membuat ia menyerah.

Harus kuakui kalau Yonghwa berpengetahuan luas. Sudah seminggu ini kami mengobrol di kantin sepulang sekolah,dan aku tidak sadar kalau selalu menanti saat-saat itu. dengan dia aku bisa mengobrol apa saja,bahkan saat aku mengajaknya bicara tentang novel Djaenar Maessa Ayu yang kurang disukai oleh remaja cowok seumuran dia saja,ia mengerti.

Tapi sebaik apapun Yonghwa,yang mengisi pikiranku bukan dia. Tapi Kyuhyun. Hanya Kyuhyun. Yuri sering menanyakan akan kedekatanku dengan Yonghwa yang selalu kubalas dengan ogah-ogahan. Gadis itu benar-benar gencar ingin membuatku lupa tentang segala yang berhubungan dengan Kyuhyun dan menyuruhku untuk menanggapi Yonghwa.

Sepertinya dimata Yuri, image Kyuhyun benar-benar jelek.

Tapi sejelek apapun sifat nya atau senyebelin apapun sikap Kyuhyun,dia tetap tidak salah. Maksudku, ingat tidak saat ia mengatakan pada Vic kalau aku yang mendekati dia? Aku tau,ia bermaksud untuk melindungi dirinya sendiri dari tuduhan Vic yang menyakan apa aku dekat dengannya.

Saat aku tau ia bilang begitu,hati ini sakit rasanya. Tapi setelah dipikir lagi. Hei,bukankah itu hal yang wajar?

Bila ditanya begitu oleh orang yang kita sukai,bukankah kita rela menjawabnya dengan kebohongan sekalipun,demi menjaga image kita tetap baik?

Aku merasa sakit karna aku menyukai Kyuhyun,jadi pasti aku merasa…hmm….istilahnya terkhianati mungkin?. Tapi coba kalian pikir ,Aku mungkin berhak merasa sebal tapi aku tidak berhak merasa terkhianati . karna aku ini kan bukan siapa-siapanya Kyuhyun. Benar kan?

coba kalian pikir kalau MISALNYA aku tidak menyukai Kyuhyun,pasti responku hanya “demi apa Kyuhyun bilang kalau gue ngedeketin dia? Amit-amit deh itu bocah, kegeeran banget.” Atau “ihhh apa banget sih Kyuhyun sebar gossip yang ga bener. Liat aja, gue sebar aib nya kalau dia pernah boker di celana.”

Paling hanya begitu saja kan responnya? Kesal pasti iya,tapi merasa sakit tentu tidak.

Kyuhyun tidak mengetahui kalau aku menaruh hati padanya. Ia tidah tau apa-apa. Jadi masih bisa dibilang wajar kalau ia berbuat begitu.

Jadi menurutku Kyuyun tidak salah. Tidak ada yang salah.

Hanya aku…yang terlalu banyak berharap.

~PUTIH ABU-ABU~

Seohyun ‘s POV.

Aku meneguk ice tea ku yang tinggal setengah. Kepalaku menoleh ke kiri dan ke kanan bergantian. Agar bisa mendengar obrolan Yuri dan Tiffany yang semakin panas. Beginilah nasib kalau duduk diapit oleh mereka berdua.

“sumpah,tadi pelayan Zaranya  budek gitu deh. Gue kan minta diambilin dress ukuran S eh malah dikasih XL. Itu penghinaan banget! Emangnya body gue segede apa?” Yuri bicara dengan emosi dan bola mata membara. Tangannya yang terkepal meninju udara.

Tiffany menunjukan ekspresi shock ,seperti habis mengetahui kalau rumahnya barusan di bom. “serius? Ih nyebelin banget! Seharusnya kamu panggil managernya,terus suruh dia pecat pelayan budek itu. dikasih dress ukuran XL? Penghinaan banget!”

“bener kaaan? Gak akan deh gue belanja di Zara itu lagi. Ah-nywaaaay, masa Robbert Pattinson ketauan lagi blind date gitu deh di salah satu club malam. Parah banget kan?”

Tiffany hampir menyemburkan root-beer yang barusan ia tenggak. “iyaaaaa. Barusan aku baca beritanya di perezhilton.com ,ckckck. Apa ya tanggapannya Kristen Stedwart?”

apa hubungannya ,obrolan dress XL dan Robbert Pattinson yang ketauan nge date? Aku gak habis pikir.

Aku memijit pelipisku,yang mulai berdenyut mendengar obrolan mereka berdua yang makin lama gak jelas arahnya kemana. Mataku memilih memandangi restoran Pizza Marzano yang semakin penuh,padahal jam makan siang  sudah lewat.

Sekarang kami sedang melakukan aktifitas week-end seperti biasa. Bangun jam 10-online sebentar-calling beberapa teman terdekat-janjian ke Senayan City-makan siang bersama-belanja baju-nonton midnight.

Kira-kira begitu kan kegiatan weekend khas anak SMA?

Dipojok sanah Minho dan Donghae sedang terlibat obrolan seru tentang Game yang baru mereka beli 10 menit yang lalu. Di sebelah kiri Krystal dan Luna sedang bergosip ria dengan Sooyoung. Sepertinya mereka mengobrol tentang kegiatan pensi yang akan diselenggarakan sebentar lagi.

Hanya aku sendiri. Ah koreksi. Hanya aku dan Kyuhyun yang tidak terlibat obrolan dengan siapapun dan lebih memilih fokus pada pizza pepperoni yang masih hangat atau berkutat dengan blackberry yang tak hentinya mengeluarkan sinar merah.

Kyuhyun sedang menelpon seseorang menggunakan blackberry boldnya. Bibirnya sedari tadi tak henti-hentinya memamerkan senyum. “oohh,lo udah di depan Senayan City sekarang? Oke gue kesana sekarang.” Ia menaruh BB nya di kantong celana lalu bangkit berdiri “eh semuanya, gue cabut duluan ya.”

Orang-orang yang tadi sedang terlibat obrolan seru serentak menoleh ke sumber suara. “mau kemana lo?”

“Victoria udah di depan Senayan city sekarang. Gue mau jalan berdua sama dia.” Jawabnya sambil tersenyum dengan hidung yang kembang-kempis karna menahan rasa bahagia.

Mereka sudah sampai tahap jalan berdua? Sial.

“ah,gak asik lo!” Yuri melempar gulungan tisu bekas yang tadi ia pakai untuk mengelap noda saus di ujung bibirnya. “masih jam 4an tiba-tiba udah minta cabut!”

Minho dan Donghae tiba-tiba ikut bangkit berdiri. “kita cabut duluan juga deh. Gak sabar mau mainin game ini. byeeeee” kata mereka berdua kompak sambil menunjukan sebuah plastic yang berlogo sebuah nama tempat Game Center lalu berjalan keluar restoran.

“yaaaahh. Kalo yang cowok pada pergi nanti gue pulang nebeng sama siapa?” Sooyoung melirik jam nya. “masih jam 4an. Aku balik duluan juga deh. Bisa apes kalau hari ini pulang malem lagi. Duluan ya semuaaa”

“ko jadi pada cabut gini? Kalau pada cabut semua,kita pulang aja deh.” Luna dan Krystal tiba-tiba sudah selesai merapikan barang-barang mereka yang tadi tercecer di meja dan bangkit berdiri menyusul Sooyoung.

Yuri menggaruk belakang kepalanya yang aku gak tau beneran gatal atau tidak .“gue sama Tiffany jam 5 sore nanti juga mau mampir ke butik tantenya Taeyeon. Mau fitting kebaya. Kita berdua cabut juga deh.”

“tunggu. Berarti tinggal aku sendiri dooooooooooong?” aku baru sadar kalau semuanya sudah melenggang entah kemana.

Tiba-tiba Kyuhyun mengangkat kepalanya yang sedari tadi masih sibuk ngurusin BB. (ternyata dari tadi dia belum pergi? Aku baru sadar). Bibirnya yang agak tipis menyunggingkan senyum jenaka yang…menyebalkan. “makanya cari cowok sanah seo, biar lo gak kesepian!”

Dia bilang apa? Brengsek.

Belum sempat aku menimpuk kepalanya dengan heels yang sedang kupakai, cowok menyebalkan itu sudah pergi keluar restoran dan hilang dari pandangan. Meninggalkanku sendiri yang masih terdiam dengan emosi yang tiba-tiba memuncak.

Dia bilang apa tadi? Kesepian? KESEPIAN? Siapa yang kesepiaaan?

Dengan gampangnya dia bilang ‘biar jangan kesepian’. Dasar cowok brengsek. Mentang-mentang sedang dekat dengan cewek yang ia suka,ia jadi berfikir kalau aku yang sedang tidak dekat dengan siapa-siapa ini kesepian?

Tangan dan bibirku bergetar. Bukan. Bukan karna ingin menangis tetapi karna emosi. Ia bicara dengan nada yang terkesan meremehkan dan aku benci itu. karna langsung melukai harga diriku.

Tanganku merogoh tas kulit Elle berwarna coklat muda. Setelah berhasil menemukan barang yang aku cari –blackberry onyx black kesayanganku- jariku dengan cepat langsung menekan beberapa tombol berwana hitam yang bertuliskan beberapa huruf dan angka berwarna putih ,lalu berakhir dengan menekan tombol berlambangkan telpon berwarna hijau.

 Cari cowok katanya? Baik. Akan kuwujudkan perkataannya.

“halo? Yonghwa? Iya, ini gue Seohyun. Lo lagi dimana? Sibuk gak? Ketemuan yuk.”

-TBC-

Alohaaaaa! Adakah yang menuggu ff ini? gak ada? *nangis dipojokan*

gak terasa udah part 4 aja. Hmmmmm, Yonghwa udah mulai melakukan aksinya untuk mendekati seohyun nih. Tapi ko lama kelamaan Kyuhyun maikn nyebelin ya? Kira-kira Seohyun masih berusaha sabar gak ya sama sikapnya kyuhyun?

 oiya sekedar informasi aja nih. kemarin kan aku sempet bilang kalau percakapan cewek-cewek akan menggunakan aku-kamu (kecuali kalau lagi emosi). nah khusus untuk Yuri,dia akan tetap memakai gue-elo mengingat karakternya di ff ini yang tegas dan sedikit cablak.


30 thoughts on “[Freelance] Putih Abu-Abu #4

  1. HwaAaaaA akhirnya muncul juga !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
    Hore !!!!!!!!!#lonjak2 di kasur…
    Kyuppa gitu yA jht ma seomma awas aja nanti ya !
    Dasar vic ahjumma ngerusak hubunganx seokyu aja !
    Pokok x end x harus seokyu !#maksa.plak
    HwAaitinggG !!!!!!!!!!!!
    Ngomong2 aq yg kedua yaa ??? Hore !!!!!!!!!!!

    Like

  2. Lamaaaaaa bgt lanjutannya, hhu seru deh tp agak pendek ya -_- sebenernya pengen seokyu tapi ko kyu nyebelin z ditunggu lanjutannyaa

    Like

  3. waa ini lumayan lam ya updatenya. hehe.
    cerita anak sma bgt 😀 sebenernya rada geli waktu baca ‘gue elo’ kan jarang ada ff yg kaya gitu. tp lama lama udah biasa kok. hehe
    yonghwa ayo cepet dateeeeeng. buat kyuhyun cemburu. kekeke
    cepetan lanjutin ya eon. jangan lama2 kaya part ini. kekeke
    gomawo.. fighting hwaiting paiting!

    Like

  4. seruuu crtny jd inga msa msa SMA..hihihihihi
    quh setuju klo seo nerima yong dketin dy..INGAT hanya mndekati tdk memiliki..
    hbs kyu nyebelin..biar ja seo dket ma yonghwa bkin kyu cmburu
    next partny cpet dunk chingu..

    Like

  5. seru keren ceritaya..
    anak sma banget deh…

    bete deh sam victoria kenapa dia ngerusak hubungan seokyu..

    seoa sama yonghwa aja yah..

    ditunggu lanjutannya..

    Like

  6. ewkewke, cerita anak sma banget inideh, seru bgt dan aku jd ngebayangin mereka bicara pake lo gue, ekeke
    ngakak baca yg victoria tipe cewek mall yg bikin atm limit dalam semalam
    lanjutt, update soon dong

    Like

  7. author, lama bgt postnya…
    tunggu, kok jd yongseo gini????
    bikin males aja…… T_T
    gak mau tau…
    harus SEOKYU…

    update soon ^^

    Like

  8. Akhirnya muncul juga part 4 nya *tebar bunga
    kyunya nyebelin amat itu yah -.- sombong mentang-mentang ama vic 😡
    Ya yonghwa sama seo aja. Seo kayak forever alone gitu *plak
    lanjut ya thor XD

    Like

  9. akhirnya ff ini ada lanjutannya ^^…………………
    kenapa ada pair YongSeo sih?? wae?? wae??……….
    bahasanya asekk dah gaulll kkk~ aku suka…………..
    SeoKyu hrs bersatu yaaaa^^……..
    Next Part Eon ^^………..

    Like

  10. Akhirnyaaaa stlh sekian lm menunggu *dangdut mode on* muncul jg nie lnjutan ff ny. Sukses dah auhtor ny bikin galau para readers coz Lm amat bertapa ny cr wangsit
    lnjt thor….Seo it’s time for revenge!!!

    Like

  11. chingu sumpah ni ff keren banget.
    mulutnya kyuhyun emang minta ditabok tuh.
    lama bnget chingu lanjutnya ?
    kalau bisa jangan lama-lama ya,aku tungguin banget nih.

    Like

  12. Aku selalu nunggu thor
    Ditungguin malah iya
    Seru thor ah geregetan am s kyu jd org jahat bgt sih ngomong ya
    Tuh s kyu hrs dpt balasan yg setimpal dr seo
    Aku jg ska bhsaya santai
    Lanjutannya jgn lma’ ya thor

    Like

  13. Ampun ne ff dh lama bngt dh lupa crtnya thor.
    Taw nggak pas ad sinetron putih abu2 di sctv jd ingat ma ne ff yg gk dilanjut2.
    Kirain gk bakalan dilanjutin di biarin ngegantung gt aj…
    Okeh thor mw blng kyuhyun dsini nyebelin SOK2 an sumaph sebel.
    Ayo seo kalahin tuh kyuhyun cari pacar, yonghwa gk jelek2 amat.
    Lanjutin jgn lama2 lg yah?

    Like

  14. lmao XD si kyuhyun mulutnya berbisa -..-
    kocak, meski rada ga suka sama part ini heuheu ._.v abis seokyu momennya ddikit..atau malah ga ada ya umm 😦 malah momen pair kyu/seo lainnya yang banyak T.T
    aaaa seohyun, jangan putus asa ya. oke deh gpp sono ketemuan ama cowok itu :/ kyu sama cewek itu cuma temen kan yaaa? jebal ~~ temen (y)
    and seriously, aku suka cara penulisaanya. easy reading (?) gitu heuheu. part selanjutnya, ada seokyu moment yaa. ditaro diakhir juga gpp deh 😀

    Like

  15. Endingnya SeoKyu dong …. Hahahaha *maksa* soalnya suka bgt sama seokyu~ btw,ceritanya seruuuu .. lanjut yahh

    Like

Leave a comment