Sequel of Because I’m a Fool (Please! Say That You Love Me) Chapter 5 END


Title    :    Sequel of Because I’m a Fool (Please! Say That You Love Me) Chapter 5 END

Author    :    Lyka_BYVFEGS

Main Cast    :    Lee Donghae
        
        Im Yoona
    
        And others

Genre    :    Romance, Friendship, maybe Comedy

Length    :    Chaptered

Notes    :

Aku datang….
Mianhe kalau part ini mengecewakan dan tidak sesuai harapan.
Dan mianhe juga kalau part ini panjang dan membosankan. Aku harap readers tetap bersedia membacanya.

Mianhe kalau typo, gaje dan kata-katanya berantakan.

HAPPY READING!!!
♥ ♥ ♥ ♥ ♥

Tiga hari sudah sejak kembalinya mereka dari pulau Jeju. Dan sampai saat ini Yoona belum mendapat kabar apapun dari Donghae maupun Jessica. Bukan hanya itu saja, Kibum yang berjanji akan mengajaknya jalan-jalan pun dengan tiba-tiba membatalkan janjinya. Belum lagi sahabat-sahabatnya yang lain yang menghilang entah kemana. Membuat Yoona bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Berbagai pikiran buruk hinggap dikepalanya. Ditambah lagi dengan fakta bahwa Donghae dan Jessica akan bertunangan. Mengingat hal itu membuat genangan air mata menumpuk dikedua mata indahnya yang sewaktu-waktu bisa saja terjatuh dari tempatnya.

“Huh! Aku merasa dikucilkan akhir-akhir ini. Mereka semua tidak ada yang menghubungiku, aku justru merasa mereka menghindariku termasuk appa dan eomma. Kenapa semua orang yang aku kenal seakan-akan menjauh dariku? Sebenarnya apa yang terjadi?” gumam Yoona. “Apa ini semua ada hubungannya dengan pertunangan Donghae oppa dan Jessica eonni? Apa mungkin mereka takut aku akan terluka saat melihat Donghae oppa bertunangan, maka dari itu mereka menjauhkanku dari lingkungan sekitar? Agar aku tidak mengetahui apa-apa tentang pertunangan mereka. Tapi akan lebih baik jika aku mengetahuinya meskipun itu akan terasa menyakitkan untukku.”

Saat bergelut dengan berbagai pertanyaan yang berkelebat diotaknya, tiba-tiba ponsel gadis itu bergetar. Sebuah pesan singkat masuk dari seseorang yang mampu membuat Yoona berjingkrak senang.

From : My Lovely Oppa

‘Tidurlah. Ini sudah terlalu malam. Oppa tahu kau belum tidur. Selamat tidur. Semoga mimpi indah.’

Hanya sebuah pesan singkat yang mungkin tidak terlalu penting dan sangat biasa bagi sebagian orang, tapi bagi Yoona pesan itu sangat berarti karena berasal dari orang yang dicintainya yang -mungkin- telah menjadi tunangan orang lain. Meskipun dengan perasaan sedih mengingat pertunangan Donghae, Yoona tetap tersenyum lebar membaca pesan itu. Seakan terhipnotis oleh pesan Donghae, gadis itu pun beranjak menuju tempat tidur.

Memejamkan mata sejenak dan berharap bahwa apa yang terjadi dengannya akhir-akhir ini hanyalah mimpi. Pertunangan Donghae dan juga kepergian laki-laki itu. Yoona benar-benar berharap kalau semua itu hanya mimpi. Meskipun dia sendiri sadar betul bahwa itu semua adalah kenyataan. Kenyataan pahit yang harus dia terima.

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

“Apakah hyung yakin dengan semua ini?” tanya seorang laki-laki kepada laki-laki dihadapannya.

“Tentu saja. Aku sudah menantikan saat seperti ini sejak lama. Semua persiapan telah siap termasuk kedua orangtuanya. Sekarang tinggal tugasmu untuk melaksanakan rencana terakhir. Apa kau siap?” jawab laki-laki yang sedang menatap cincin dihadapannya dengan senyuman penuh arti yang tersungging di wajahnya.

“Tentu saja, aku siap. Aku juga sudah geregetan dengan kalian berdua. Mendengar cerita mereka semua membuatku mengambil kesimpulan bahwa hyung dan dia adalah orang yang bodoh.”

“YA! Kau ingin mati, huh? Berani-beraninya mengatakan hyungmu sendiri bodoh.”

“Biarkan saja. Kalau hyung tidak terima aku tidak akan membantu hyung. Dan aku bisa saja mengambilnya dari hyung. Lagipula dulu dia lebih dekat denganku dibanding hyung. Jadi mungkin saja dia mempunyai sedikit perasaan lebih terhadapku meskipun kami sudah bertahun-tahun terpisahkan.” ancam laki-laki yang dimintai bantuan itu.

“YA! Jika kau melakukannya aku benar-benar akan membunuhmu.”

“Tenanglah, hyung! Jangan berteriak seperti itu! Kau membuat semua pengunjung cafe ini melihat ke arah kita dengan tatapan aneh.”

“Aku tidak peduli. Lagipula siapa yang membuatku berteriak seperti itu? Tapi kalau kau berani-berani mengambil kesempatan saat bersamanya nanti, aku benar-benar akan membunuhmu. Tidak peduli apakah kau sahabatku atau tidak.”

“Ne, ne. Arasseo. Aku tidak menyangka jika hyung benar-benar menakutkan jika sudah berhubungan dengannya dan menjadi sedikit sensitive menurutku.”

“Terserah apa katamu. Yang jelas besok kau harus menjalankan tugasmu dengan sebaik-baiknya.”

“Ne, hyung.”

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

Tok… tok… tok…

“Yoona-ah! Apa kau sudah bangun, sayang?” tanya seorang wanita paruh baya yang berstatus sebagai eomma Yoona.

“Sudah, eomma.” jawab Yoona sambil membuka pintu kamarnya. “Waeyo, eomma?”

“Kibum menunggumu di luar.” jawab eomma Yoona atau yang biasa disapa Im ahjumma.

“Mwo? Kibum oppa? Benarkah?” tanya Yoona tidak percaya.

“Ne, kalau tidak percaya lihat saja sendiri. Dia menunggumu di bawah.” kata Im ahjumma menunjuk ke arah ruang tamu yang terletak di lantai satu.

“Baiklah, aku akan segera turun. Tolong katakan kepada Kibum oppa untuk menungguku sebentar karena aku belum mandi.” kata Yoona sambil tersenyum malu.

“Aish! Kau ini! Kalau begitu cepatlah, kasihan Kibum jika harus menunggumu terlalu lama.” kata Im ahjumma kemudian berlalu dari hadapan putri semata wayangnya.

“Ne, eomma.” jawab Yoona yang langsung melesat ke kamar mandi yang terletak di kamarnya.

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

“KIBUM OPPA!” seru Yoona ketika telah sampai dihadapan Kibum.

“Annyeong.” sapa Kibum dengan killer smilenya.

“Annyeong, oppa. Ah! Aku tidak menyangka jika hari ini oppa akan datang. Oppa kemana saja tiga hari ini? Kenapa tidak menghubungiku sama sekali?” tanya Yoona dengan wajah cemberut.

“Mianhe, oppa sedikit sibuk beberapa hari ini. Tapi hari ini oppa ada sedikit waktu luang jadi bisa datang kesini.”

“Arasseo. Oppa ingin minum apa?” tanya Yoona.

“Tidak usah. Lebih baik kau segera ganti baju.”

“Memang kenapa, oppa?” tanya Yoona bingung.

“Kita akan jalan-jalan hari ini.” jawab Kibum.

“Benarkah?” tanya Yoona dengan semangat yang dijawab anggukan kepala oleh Kibum.

“Baiklah. Tunggu 10 menit, aku akan segera kembali.” kata Yoona lalu berlari menuju kamarnya. Kibum yang melihatnya hanya terkekeh geli melihat kelakuan Yoona yang masih seperti anak kecil ketika di ajak jalan-jalan. Karena memang itulah kegemaran gadis itu, berjalan-jalan. Entah dengan siapapun dia tidak mempermasalahkannya, asalkan orang itu sanggup bertahan berjalan lama dengan seorang Im Yoona. Dan hanya satu orang yang sanggup menemani gadis itu kemanapun. Tentunya kalian tahu siapa orang itu.

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

“Kibum oppa, benarkah kita akan bermain disini?” tanya Yoona terkejut.

“Ne, kau keberatan?” tanya Kibum.

“Ah! Tidak. Aku hanya teringat sesuatu yang tidak penting.” jawab Yoona berbohong. Tentu saja gadis itu tidak akan memberitahukan bahwa tempat ini mengingatkan dirinya akan kebersamaannya dengan Donghae beberapa hari yang lalu. Dia tidak ingin merusak hari dimana dia bisa menghabiskan waktu bersama sahabat lamanya.

“Baiklah. Kajja!” ajak Kibum sambil menarik atau lebih tepatnya menyeret Yoona.

“Aish! Kibum oppa, pelan-pelan! Jika kau menarikku seperti ini aku jadi kesulitan berjalan.” gerutu Yoona.

“Hehehe… mianhe. Oppa terlalu bersemangat.” kata Kibum cengengesan (?) sambil melepas tangan Yoona.

“Huh! Dasar!” umpat yoona.

“Aigo! Jangan cemberut seperti itu. Nanti cantiknya hilang.” rayu Kibum.

“Apa hubungannya cemberut dengan kecantikan, oppa? Aku rasa oppa benar-benar seorang playboy sejati sekarang.” kata Yoona dengan nada mengejek.

“Ya! Darimana kau bisa mengambil kesimpulan seperti itu? Oppa itu tidak punya bakat untuk menjadi playboy, Im Yoona-ku yang cantik. Lagipula kita baru bertemu beberapa hari terakhir ini. Lalu bagaimana bisa kau mengatakan oppa playboy?” cerocos Kibum tidak terima.

“Aku tahu itu. Tapi setelah dewasa oppa menjadi lebih tampan, mempunyai killer smile yang aku yakin bisa membuat gadis-gadis jatuh pingsan hanya dengan melihatnya, dan juga kemampuan merayu oppa yang di atas rata-rata itu menunjukkan oppa bisa saja menjadi seorang playboy. Satu lagi, bagaimana bisa oppa menyebut ‘Yoona-ku’ padahal kita tidak mempunyai hubungan apa-apa. Setidaknya hubungan lebih dari sahabat. Aku bisa dengan mudah menebak, pasti kekasih oppa di New York sangatlah banyak. Iya kan?” terka Yoona asal.

“Tidak.” jawab Kibum singkat sambil menggelengkan kepalanya.

“Benarkah? Tapi kan oppa sangat tampan. Tidak mungkin jika oppa tidak memiliki kekasih.” kekeh Yoona.

“Meskipun aku tampan tetapi bagimu bukankah tidak ada yang lebih tampan dari Donghae hyung?” sindir Kibum.

“Mwo?” tanya Yoona terkejut. Tidak menyangka Kibum akan menyerangnya dengan pertanyaan seperti itu.

“Ah! Sudahlah! Tidak perlu terkejut seperti itu. Kalau kau terus saja membuka mulutmu selebar itu, aku yakin banyak serangga yang akan memasuki mulut besarmu itu.” ledek Kibum berjalan meninggalkan Yoona.

“YA! KIBUM OPPA! APA YANG KAU KATAKAN!” teriak Yoona tidak terima sambil mengejar Kibum yang langsung mempercepat langkah kakinya begitu mengetahui Yoona berlari mengejarnya.

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

“Hyung yakin akan menunjukkan ini kepada mereka saat acara malam nanti?” tanya seorang laki-laki yang memegang sebuah camera handycam yang tengah memutar sebuah video dimana pemerannya adalah 3 sahabat mereka sendiri.

“Tentu saja. Aku sudah bersusah payah untuk merekam ini semua. Aku tidak mau usahaku itu sia-sia. Jadi aku ingin memberi sedikit kejutan untuk mereka.” jawab laki-laki yang dipanggil ‘hyung’ itu dengan senyum evil khas miliknya.

“Tapi bagaimana jika mereka berdua marah?” tanya laki-laki yang lebih muda sedikit sanksi.

“Tidak akan. Lagipula tidak ada yang berani memarahiku. Apa kau lupa itu?” jawab laki-laki itu dengan penuh percaya diri.

“Terserah hyung saja. Tapi aku tidak mau ikut menanggung akibatnya jika mereka semua menghakimi hyung.” kata laki-laki yang lebih muda sambil meletakkan camera handycam yang sedari tadi dipegangnya ke atas meja.

“Tenang saja. Semua akan berjalan sesuai rencanaku. Aku benar-benar tidak sabar untuk menunggu sampai nanti malam. Pasti akan sangat menarik.” gumam laki-laki dengan senyum evil itu yang ditanggapi dengan gelengan kepala oleh lawan bicaranya.

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

“Bagaimana? Apa dia curiga saat kau pergi meninggalkannya?” tanya seorang gadis berambut pirang pada laki-laki dihadapannya.

“Sepertinya tidak. Tadi dia sedang asik bermain di taman dengan beberapa anak kecil setelah kami pulang dari taman bermain.”

“Baguslah kalau begitu. Sebelum malam, bawalah dia ke tempat ini. Temui orang yang bernama Kang ahjumma. Dia sudah tahu apa yang harus dia lakukan. Apa kau mengerti? Tapi ingat! Jangan sampai dia curiga.” jelas gadis itu panjang lebar.

“Ne, arasseo. Tapi aku sedikit heran denganmu. Kau tidak tinggal di negara ini sejak beberapa tahun yang lalu tapi kau masih punya salon langganan di sini?” tanya laki-laki itu heran.

“Ah! Itu tidak penting. Yang terpenting sekarang adalah misi kita untuk menyatukan kedua manusia bodoh itu. Arasseo?”

“Baiklah. Aku pergi dulu. Aku tidak mau dia curiga karena aku meninggalkannya terlalu lama.”

“Ne, hati-hati. Semoga berhasil.”

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

“Hai!” sapa Kibum saat melihat Yoona duduk sendirian di sebuah bangku yang ada ditaman itu. Dia sedikit heran kenapa tiba-tiba taman itu menjadi sepi mengingat tadi tampak beberapa anak kecil yang tengah bermain dengan gadis itu.

“Kibum oppa! Kau membuatku kaget saja. Oppa darimana saja? Aku mencarimu sedari tadi.” kata Yoona kesal.

“Mianhe. Tadi ada telepon dari kantor. Ada sedikit urusan penting.” jawab Kibum berbohong.

“Benarkah? Apakah sudah selesai? Apa perlu kita pulang sekarang?” tanya Yoona bertubi-tubi.

“Hahaha… kau lucu sekali jika panik. Tenang saja. Semuanya sudah beres, hanya masalah  yang tidak terlalu penting dan masih bisa dihandle.” kata Kibum menenangkan Yoona yang sudah panik.

“Ah! Syukurlah!” kata yoona menghela nafas lega. “Aku pikir acara kita akan terganggu dengan pekerjaan oppa atau justru pekerjaan oppalah yang terbengkalai karena mengajakku jalan-jalan.”

“Ayo kita pergi.” ajak Kibum.

“Kemana, Kibum oppa?” tanya Yoona bingung.

“Ikut saja. Kau akan tahu nanti.” jawab Kibum penuh misterius.

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

“Apakah semuanya sudah siap?” tanya seorang laki-laki yang sedari tadi mondar-mandir gelisah.

“Sudah, oppa. Jadi aku minta sekarang oppa duduklah, aku pusing melihat oppa mondar-mandir seperti itu.” kata seorang gadis yang sedang duduk di samping kekasihnya yang sibuk bermain game.

“Tapi aku benar-benar gugup sekarang.” kata laki-laki itu.

“Hah! Hyung seperti anak kecil. Baru acara seperti ini saja sudah gugup seperti itu apalagi kalau sudah sampai pada acara yang lebih daripada ini. Disaksikan oleh berpuluh-puluh pasang mata yang akan tertuju pada hyung dan dia. Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi dengan hyung nanti. Mungkin hyung akan pingsan sebelum acara dimulai.” celetuk laki-laki yang sedari tadi sibuk bermain game tanpa mengalihkan pandangan matanya dari game yang digelutinya.

Sedangkan laki-laki yang mondar-mondir itu tetap melanjutkan aktifitasnya dengan sesekali menggumamkan sesuatu yang tidak terdengar jelas.

“Hyung! Telepon dia! Tanyakan dimana dia sekarang, aku benar-benar sudah tidak sabar.” perintah laki-laki itu.

“Kenapa harus aku? Kau saja yang menghubunginya.” laki-laki yang mendapat perintah itu justru memerintah balik.

“Tidak perlu oppa, aku yakin saat ini mereka telah sampai di tempat yang seharusnya.” kata seorang gadis yang baru memasuki ruangan tempat mereka berkumpul saat ini.

“Benarkah?” tanya laki-laki itu tidak percaya.

“Ne.” jawab gadis itu sambil mengganggukan kepalanya dan memilih duduk di dekat seorang laki-laki yang sedari tadi sibuk mengotak-atik ponselnya.

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

“Kibum oppa, kenapa kita datang kesini?” tanya Yoona heran.

“Kita masuk.” ajak Kibum tanpa merespon pertanyaan Yoona.

“Tapi oppa….” sebelum Yoona sempat menyelesaikan perkataannya, Kibum sudah keburu menyeretnya memasuki tempat itu.

“Annyeong.” sapa seorang karyawan saat mereka telah memasuki ruangan.

“Annyeong, apakah saya bisa bertemu dengan Kang ahjumma? Katakan kepadanya kalau ada seseorang yang mencarinya. Kami sudah membuat janji sebelumnya.” kata Kibum ramah kepada karyawan itu.

“Baiklah. Silahkan ditunggu.” jawab karyawan itu sambil berlalu dari hadapan Kibum dan Yoona.

“Oppa, sebenarnya ada apa kita kemari? Dan apa maksud oppa dengan membuat janji dengan orang yang bernama Kang ahjumma? Oppa, aku benar-benar tidak mengerti.” tanya Yoona sekali lagi, berusaha mengorek sedikit informasi dari Kibum yang menurutnya bersikap aneh.

“Tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin membuatmu lebih cantik dari ini, dengan sebuah gaun dan sedikit riasan. Aku bosan melihatmu dengan dandanan seperti ini yang lebih mirip seorang laki-laki.” jawab Kibum berusaha menghilangkan kecurigaan Yoona.

“Terserah oppa saja.” jawab Yoona kesal. Bukan salahnya jika dia lebih nyaman memakai celana jeans dan kaos dibanding gaun yang menurutnya terlalu ribet.

“Annyeong. Kau yang bernama Kim Kibum?” tanya seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik meskipun usianya tidak muda lagi.

“Ne, Kang ahjumma. Perkenalkan, ini teman saya Im Yoona.” kata Kibum memperkenalkan Yoona.

“Annyeonghaseyo, ahjumma.”

“Jadi ini yang bernama Yoona? Wah! Ternyata lebih cantik aslinya daripada di foto.” ujar Kang ahjumma yang membuat Yoona bingung.

“Bisakah kita memulainya sekarang ahjumma?” tanya Kibum menghalihkan pembicaraan saat dia melihat Yoona ingin membuka suara.

“Tentu saja. Yoona-ah, silahkan ikut saya.” kata Kang ahjumma mempersilahkan Yoona masuk.

“Tapi oppa…”

“Sudahlah, kau ikut saja.” kata Kibum mendorong Yoona untuk mengikuti Kang ahjumma.

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

“Oppa, bagaimana menurutmu?” tanya Yoona begitu selesai memakai gaun yang tadi dipilihkan oleh Kang ahjumma. Wajah yang biasanya polos tanpa make up itupun menjadi sedikit lebih cerah dengan make up natural. Rambut yang biasanya tampak lurus kini sedikit bergelombang di bagian ujungnya.

“Cantik.” kata Kibum menatap Yoona dengan pandangan kagum.

“Aish, oppa! Jangan memandangku seperti itu kau membuatku malu.” ujar Yoona sambil menundukkan kepala.

“Untuk apa malu? Kau tahu kau itu cantik jika berpenampilan seperti ini.” puji Kibum dengan tulus.

“Gomawo, oppa.” kata Yoona tersenyum manis.

“Beruntung sekali Donghae hyung bisa memilikimu.” gumam Kibum yang terdengar samar ditelinga Yoona.

“Mwo? Apa yang oppa katakan?” tanya Yoona penasaran.

“Ani. Oppa tidak mengatakan apa-apa. Jika sudah selesai kita segera pergi.”

“Pergi kemana lagi, oppa? Hari ini oppa benar-benar membuatku penasaran, akan kemanakah oppa membawaku pergi.” kata Yoona heran. Sedangkan Kibum hanya tersenyum menanggapi ocehan Yoona dan segera menyeret gadis itu untuk segera mengikutinya.

“Kamsahamnida, Kang ahjumma. Annyeong.” pamit Kibum sebelum berlalu dari hadapan Kang ahjumma.

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

“Kibum oppa! Bukankah oppa bilang akan mengajakku ke pesta pertunangan teman oppa? Tapi kenapa kita justru pulang ke rumah?” tanya Yoona bingung begitu mengetahui Kibum membawanya kembali ke rumahnya.

“Disinilah pesta itu diselenggarakan.” jawab Kibum santai yang kemudian beranjak keluar dan membukakan pintu mobil untuk Yoona. Sedangkan Yoona yang kebingungan hanya menuruti Kibum saat laki-laki itu menggandengnya memasuki halaman rumahnya.

“Yoona-ah.” panggil Kibum.

“Ne?”

“Tutup matamu!” perintah Kibum

“Waeyo?” tanya Yoona bingung

“Lakukan saja!” tegas Kibum.

“Baiklah.” kata Yoona yang kemudian memejamkan kedua matanya. Mereka memasuki rumah itu dengan Kibum yang menggandeng tangan Yoona dikarenakan takut gadis itu akan menabrak sesuatu karena tidak bisa melihat akibat matanya tertutup.

Setelah berjalan beberapa langkah, Kibum menghentikan langkahnya dan tersenyum kepada semua orang yang ada diruangan itu. 17 orang serta seorang anak kecil yang berusia 1,5 tahun. Mereka semua duduk di ruang tamu yang di sulap menjadi seperti aula pertemuan dimana beberapa  kursi tampak tertata dengan rapi dalam ruangan itu.

“Sekarang buka matamu!” perintah Kibum setelah cukup lama terdiam.

Secara perlahan Yoona membuka kedua matanya. Setelah berhasil menyesuaikan dengan cahaya disekitarnya, gadis itu terbelalak kaget. Bagaimana tidak? Jika semua sahabat Yoona termasuk keponakannya berkumpul seperti ini. Ditambah lagi dengan kehadiran orang tuanya dan orang tua Donghae dan tidak ketinggalan pula Jessica. Seseorang yang langsung membuatnya merasakan sakit dihatinya. Tapi rasa itu tidak penting baginya sekarang, yang terpenting adalah apa maksud ini semua. Berbagai pikiran berkecamuk di kepalanya.

“Kibum oppa?” panggil Yoona kepada Kibum yang berdiri disampingnya, memandangnya dengan tersenyum.

“Kau merindukan mereka bukan?” tanya Kibum yang lebih tepat disebut sebagai pernyataan daripada pertanyaan.

Dengan perasaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, Yoona melangkah ke arah orang-orang yang disayanginya.

“Eomma! Ada apa ini sebenarnya?” itulah kalimat pertama yang diucapkan Yoona saat sampai dihadapan kedua orang tuanya.

“Duduklah! Kami ingin membicarakan sesuatu yang penting kepadamu.” kata Im ahjumma tersenyum ke arah putri semata wayangnya itu.

“Apa itu, eomma?” tanya Yoona bingung.

“Ada baiknya kau duduk terlebih dahulu.” kata Im ahjussi.

Mendengar perkataan appa nya, Yoona akhirnya memutuskan untuk duduk di sebelah eommanya sedangkan Donghae duduk berhadapan dengannya. Sedangkan ke-13 sahabat mereka duduk agak jauh disebelah kiri dan kanan mereka, memberi sedikit privacy untuk kedua keluarga itu. Tapi tentu saja mereka masih bisa mendengar apa yang kedua keluarga itu bicarakan. Karena itulah peran mereka disana, menjadi saksi atas kebahagiaan kedua keluarga itu atau lebih tepatnya kebahagiaan dua manusia bodoh itu.

“Sebenarnya ada apa ini? Kenapa Donghae oppa beserta Lee ahjussi dan ahjumma datang kemari?” tanya Yoona bingung.

“Ada yang ingin Donghae bicarakan denganmu.” jawab Im ahjumma.

“Apa itu, oppa?” tanya Yoona memandang Donghae lekat.

Sebelum menjawab, Donghae beranjak dari duduknya dan mendekat ke arah Yoona, menggenggam tangan gadis itu erat.

“Maafkan, oppa. Maaf jika selama ini membuatmu terluka. Oppa sama sekali tidak bermaksud seperti itu. Maaf karena oppa membuatmu menunggu terlalu lama. Oppa hanya butuh waktu yang tepat untuk mengatakan ini semua kepadamu.” kata Donghae panjang lebar.

“Mengatakan apa, oppa?” tanya Yoona bingung.

“Mengatakan kalau selama ini oppa tidak pernah menganggapmu sebagai adik oppa, tidak pernah menganggap hubungan kita hanya sebatas kakak adik. Oppa selalu menganggap lebih, Yoona-ah. Sekuat apapun oppa berusaha untuk menghilangkan rasa ini, semakin dalam rasa itu tertanam dihati oppa. Sejak 12 tahun yang lalu, saat kau meminta oppa untuk menjadi pendampingmu, oppa tidak pernah menganggapmu sebagai seorang adik. Tidak pernah sekalipun terlintas dalam pikiran oppa untuk selamanya menjadi oppa bagimu. Semua perhatian dan kasih sayang oppa selama ini bukan semata-mata karena status sahabat tapi karena oppa mencintaimu. Sangat mencintaimu. Maaf, karena oppa baru bisa mengatakannya sekarang. Oppa takut jika kau menjauh dari oppa saat oppa mempunyai perasaan lebih terhadapmu. Oppa takut kau hanya menganggap oppa sebagai sahabat seperti anggapan oppa selama ini…” kata Donghae panjang lebar yang mampu membuat dua aliran sungai di kedua pipi Yoona. Dengan lembut Donghae menghapus air mata yang jatuh dari mata indah gadis yang dicintainya itu.

“… Tapi oppa sangat senang karena ternyata kau mempunyai perasaan yang sama kepada oppa. Yoona-ah, oppa ingin kau menjadi milik oppa selamanya. Bukan sebagai sahabat atau hanya sebatas hubungan kakak beradik. Oppa ingin kau yang melahirkan anak oppa kelak. Oppa ingin kau yang merawat oppa ketika oppa sudah tua nanti. Dan oppa ingin menghabiskan masa tua oppa bersama denganmu. Bersediakah kau, Yoona-ah? Bersediakah kau memenuhi semua keinginan oppa itu? Keinginan dari laki-laki bodoh yang mencintaimu.”

“Jessica eonni.” kata Yoona disela-sela tangisannya.

“Mwo? Jessica? Memang ada apa dengannya?” tanya Donghae bingung.

“Bukankah oppa menyukai Jessica eonni?” tanya Yoona lirih.

“Ne? Kapan oppa mengatakannya?”

“Saat aku tanya oppa menyukai Jessica eonni atau tidak oppa menjawab iya.” jawab Yoona.

“Oh itu. Memang benar oppa menyukainya tapi hanya sebatas suka tidak lebih. Suka bukan berarti cinta, Im Yoona. Apa kau tidak mengerti? Aish! Bagaimana kau bisa sampai tidak menyadari perasaan oppa kepadamu sedangkan yang lain saja mengetahuinya?”

“Oppa juga, buktinya baru sekarang ini oppa berani mengatakan kalau oppa mencintaiku.” balas Yoona tidak terima.

“Gadis bodoh!” kata Donghae sambil menyentil kening Yoona.

“YA! Donghae oppa! Appo…” rintih Yoona sambil mengelus-elus keningnya, sedangkan Donghae yang melihatnya hanya terkekeh kecil. “Oppa juga sama bodohnya sepertiku.”

“Setidaknya oppa tidak sebodoh kau.” bela Donghae.

“Tapi tetap saja oppa bodoh.” kekeh Yoona.

“Ya! Kalian ini! Kenapa jadi saling mengejek satu sama lain? Aigo! Benar-benar tidak romantis.” seru Lee ahjumma. Sedangkan Donghae dan Yoona hanya tersenyum tanpa dosa.

Setelah menghela nafas panjang, Donghae pun melanjutkan perkataannya. “Jadi apa jawabanmu, Yoona-ah?” tanya Donghae gugup dan khawatir. Sebenarnya dia yakin kalau lamarannya akan diterima oleh Yoona, tapi tetap saja perasaan gugup akan selalu ada saat kau menunggu jawaban yang menentukan masa depanmu.

“Ne, oppa. Aku bersedia memenuhi semua keinginan oppa.” jawab Yoona dengan senyum malu-malu yang membuat donghae ikut tersenyum melihatnya.

“Gomawo.” kata Donghae mencium kening yoona.

“Aigo! Kenapa wajahmu memerah seperti itu?” tanya Donghae.

“Ah! Tidak.” elak Yoona.

“Apa kau merasa malu? Atau mungkin jantungmu serasa berhenti berdetak ketika oppa menciummu?” goda Donghae.

“Tidak, bukan itu…. aku…”

“Jangan mengelak, Yoona-ah. Oppa heran kita sering melakukan skinship selama 12 tahun ini tapi oppa tidak pernah melihat wajahmu semerah ini ketika oppa menyentuhmu.” Donghae semakin menggoda Yoona sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Yoona.

“YA! Donghae oppa! Jika oppa terus menggodaku, aku tarik ucapanku tadi.” ancam Yoona. Donghae yang mendengarnya hanya terkekeh geli.

“Mianhe.” kata Donghae tersenyum manis. Tetapi gadis itu justru membuang muka sambil mengerucutkan bibirnya. Membuat Donghae yang melihatnya menjadi gemas dan mengecup pipi Yoona singkat.

“OPPA!” pekik Yoona terkejut.

“Saranghae.” kata Donghae dengan senyum termanis yang dimilikinya. Melihat senyum donghae, Yoona pun ikut tersenyum. “Nado saranghae, oppa.”

Donghae merengkuh Yoona ke dalam pelukannya, masih dengan senyuman mengembang dari bibir mereka berdua. Menikmati kebahagiaan yang telah lama mereka nantikan.

“Ehem…” sebuah suara membuyarkan moment romantis mereka. “Apakah kalian akan terus berpelukan seperti itu?” tanya Im ahjussi yang disambut gelak tawa dari semua orang yang ada diruangan itu. Sedangkan Donghae dan Yoona tampak salah tingkah dengan muka memerah.

“Baiklah. Lebih baik kita segera mulai acaranya.” kata Lee ahjussi yang kemudian beranjak berdiri menuju taman belakang. Diikuti oleh semua orang. Yoona yang melihatnya hanya mengerutkan alis bingung.

“Sebenarnya mereka mau kemana, Donghae oppa?” tanya Yoona penasaran.

“Kajja!” ajak Donghae sambil menarik tangan Yoona untuk mengikutinya.

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

Mata Yoona terbelalak begitu melihat taman belakang rumahnya berubah menjadi tempat pesta yang mewah. Lengkap dengan tamu undangan yang sengaja mereka undang untuk menjadi saksi pertunangan Donghae dan Yoona.

“Sejak kapan taman ini berubah menjadi seperti ini? Seingatku ketika aku bangun pagi tadi, taman ini masih sama seperti biasanya.” ujar Yoona heran.

“Kami semua yang merubahnya menjadi seperti ini.” kata Yuri bangga.

“Benarkah? Terimakasih semuanya.” kata Yoona terharu.

“Jangan berterimakasih kepada kami, tapi berterimakasihlah pada Donghae yang mempunyai ide seperti ini.” sahut Sungmin.

“Oppa…” gumam Yoona yang langsung menghambur ke pelukan Donghae. “Gomawo.”

“Aish! Kalian benar-benar! Tidak bisakah menahan sedikit gejolak api cinta dalam diri kalian agar acara pertunangan bisa cepat dilaksanakan?” tanya Kyuhyun yang mulai gemas dengan kedua orang yang tengah kasmaran itu.

“Mwo? Tunangan?” tanya Yoona bingung.

“Ne.” jawab Donghae.

“Tapi aku pikir ini hanya sebagai pesta biasa sebagai bentuk kebahagiaan karena aku menerima lamaran Donghae oppa.” tebak Yoona.

“Tidak, yoona-ah. Hari ini adalah hari pertunangan kita. Untuk apa mereka semua hadir disini jika hanya untuk merayakan keberhasilan acara lamaran yang oppa lakukan. Oppa sengaja mengatur ini semua. Oppa tidak mau menundanya lebih lama lagi, oppa takut kau akan direbut olehnya.” kata Donghae sambil menunjuk Kibum dengan dagunya.

“Ya! Donghae hyung! Apa maksudmu, hah? Kau menuduhku tanpa bukti. Lihat saja nanti aku akan benar-benar merebutnya darimu.” ancam Kibum.

“Silahkan saja. Jika kau berani melakukannya aku akan mengadukanmu kepada Natalie Kim.” balas Donghae acuh.

“Ya! Darimana hyung tahu soal Natalie?” tanya Kibum heran. Sedangkan yang ditanya hanya menunjuk seseorang dengan dagunya.

“Ya! Leeteuk hyung! Kau membocorkan rahasiaku. Akan aku bunuh kau, hyung!” teriak Kibum tidak terima yang kemudian berlari mengejar Leeteuk.

“Donghae oppa, siapa Natalie Kim itu?” tanya Yoona penasaran.

“Dia adalah calon tunangan Kibum. Mereka bertemu di New York. Apa kau tahu, meskipun Kibum terkenal playboy tapi hanya satu yang benar-benar dia cintai, yaitu Natalie.” jawab Donghae.

“Wah! Kibum oppa benar-benar keren. Laki-laki setia itu namanya.” puji Yoona.

“Aish! Kenapa malah Kibum yang kau puji? Oppa juga keren karena melamarmu dengan cara tak terduga seperti ini, benar kan?” tanya Donghae dengan penuh percaya diri.

“Ya, ya. Oppa keren.” jawab Yoona malas.

“Ya! Kenapa nada bicaramu seperti itu?” tanya Donghae tidak terima.

“Oppa terlalu percaya diri.” ejek Yoona.

“Biarkan saja.” bela Donghae.

“Kepada Tuan Lee dan juga Nona Im silahkan naik ke atas panggung untuk segera melangsungkan acara pertunangan.” perkataan dari MC menghentikan acara debat tidak penting mereka. Mereka pun tidak menyadari jika acara sudah dimulai dan sahabat-sahabat mereka yang lain telah berkumpul disatu tempat yang sepertinya dikhususkan untuk mereka.

“Kajja!” ajak Donghae mengulurkan tangannya kepada Yoona, yang segera disambut oleh gadis itu.

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

Setelah acara tukar cincin, Donghae dan Yoona kembali berkumpul dengan sahabat-sahabat mereka.

“Jessica eonni.” panggil Yoona kepada Jessica yang tengah sibuk berdebat dengan Heechul.

“Ne?”

“Mianhe.” sesal Yoona.

“Untuk apa?” kata Jessica bingung.

“Karena dulu aku pernah tidak suka dengan kehadiran Jessica eonni. Aku pikir Jessica eonni merebut Donghae oppa dariku.” kata Yoona dengan nada bersalah.

“Merebut? Bagaimana aku bisa merebut Donghae oppa jika ada seseorang yang aku cintai?” jawab Jessica sambil tersenyum.

“Mwo? Benarkah?” tanya Yoona tidak percaya.

“Ne. Dia adalah kekasihku.” giliran Heechul yang angkat bicara.

“MWO?!” teriak Yoona.

“YA! IM YOONA! Kau ingin membuatku tuli, huh?”

“Mianhe, aku tidak menyangka jika kalian berdua saling mencintai. Aku pikir Heechul hyung hanya mencintai i-phone kesayangannya itu.”

“Hahaha… kau benar, Yoona-ah. Sampai sekarangpun aku masih jadi yang nomor dua baginya. Sama halnya dengan Seohyun, jika dia diduakan dengan PSP oleh Kyuhyun kalau aku diduakan dengan sebuah i-phone.” canda Jessica.

“Aish! Jadi kau ingin disamakan dengan benda mati seperti ini?” tanya Heechul tidak terima sambil mengarahkan i-phone kesayangannya ke arah Jessica.

“Ani, oppa. Jangan marah seperti itu. Kau benar-benar menakutkan. Apa kau tahu itu? Ingat! Tidak ada gadis didunia ini yang mencintaimu dan bersedia diduakan dengan sebuah i-phone selain aku.” jawab Jessica.

“Ne.” jawab Heechul pasrah.

“Eonni, bagaimana eonni bisa mengenal Heechul oppa?” tanya Yoona penasaran.

“Kau ingat saat heechul oppa bercerita tentang seseorang gadis kecil yang dicintai dan selalu dibanggakan olehnya?” tanya Taeyeon.

“Ne, eonni. Waeyo?”

“Gadis kecil itu adalah Jessica. Ingat kan kau saat Heechul oppa menceritakan gadis itu dengan mata berbinar-binar. Menceritakan cinta pertamanya dengan penuh antusias.” kini giliran Leeteuk yang angkat suara.

“Tapi sayangnya beberapa bulan kemudian Jessica eonni harus meninggalkan Korea dan ikut kedua orang tuanya ke luar negeri.” Sunny pun ikut bicara.

“Saat itulah Heechul hyung patah hati. Tapi Heechul hyung tidak pernah menyerah dan terus menghubungi Jessica hingga sekarang ini. Mungkin itulah sebabnya Heechul hyung selama ini tidak pernah dekat dengan gadis manapun.” kata Kyuhyun tidak mau kalah.

“Wah! Aku tidak pernah menyangka jika Heechul oppa orang yang sangat setia.” kata Yoona bangga.

“Tentu saja. Itulah sebabnya aku sayang sekali dengan i-phone ini karena dialah yang menjadi penghiburku saat aku kesepian.” kata Heechul melantur.

“Alasan yang tidak masuk akal.” cibir Donghae.

“Ya! Lee Donghae! Berani kau berkata seperti itu kepada hyungmu sendiri!” kata Heechul emosi.

“Sudahlah, oppa! Anggap saja mereka bercanda. Kurangilah sifat temperament oppa itu. Tidak baik untuk kesehatan oppa.” nasihat Jessica.

“Ne, arasseo.” Kata Heechul pasrah, seakan terhipnotis oleh kata-kata Jessica.

“Amazing! Ternyata Jessica noona mampu menaklukkan Heechul hyung.” celetuk Minho yang langsung mendapat tatapan maut dari Heechul.

“Tapi kemana Kyuhyun oppa?” tanya Seohyun tiba-tiba.

“Entahlah. Tadi aku melihatnya pergi dengan Siwon oppa. Tapi aku tidak tahu mereka kemana.” jawab Tiffany yang sedang menggendong Siyoung yang tertidur pulas.

Tiba-tiba tempat pesta itu menjadi sedikit lebih gelap. Dan di sisi tembok yang cukup luas terpampanglah sebuah video yang berasal dari LCD proyektor. Donghae yang melihatnya heran bukan main, termasuk semua orang yang ada di tempat itu. Karena seingatnya tidak ada rencana untuk memasang alat seperti itu.

Di layar tampaklah dua atau lebih tepatnya tiga sosok manusia yang tengah menikmati jalan-jalan mereka di sebuah pusat perbelanjaan. Tampak salah satu dari gadis dalam video itu yang tidak lain adalah Yoona tidak menyukai kedekatan Donghae dan Jessica –dua orang lain dalam video itu.

Semua yang pernah mereka bertiga alami terekam dengan sangat jelas dalam video itu. Termasuk perjalanan mereka di pulau Jeju, acara jalan-jalan mereka, apapun yang mereka lakukan didalam villa Donghae yang menjadi tempat tinggal mereka. Hingga saat malam dimana Yoona bersandar dibahu Donghae. Bahkan ciuman selamat malam dari Donghae pun terekam dengan sangat jelas. Sepertinya si perekam sangat ahli mengambil gambar dan moment berharga mereka. Hingga membuat semua orang yang ada disana terkejut bukan main. Termasuk Donghae dan Yoona. Donghae yang terkejut sekaligus malu karena ketahuan mencium Yoona secara diam-diam, sedangkan Yoona yang sama terkejutnya dan tidak menyangka bahwa semua perjalanannya terekam dengan apik dan juga kenyataan bahwa Donghae pernah menciumnya saat dia tertidur.

“Bagaimana, hyung? Bukankah aku seorang kameramen yang handal?” tanya Kyuhyun yang entah sejak kapan sudah berdiri disamping Donghae dan Yoona.

“YA! CHO KYUHYUN! JADI INI SEMUA PERBUATANMU?” teriak Donghae tidak terima.

“Bukan hanya aku saja, mereka semua juga tahu.” bela Kyuhyun menunjuk sahabat-sahabatnya.

“Mwo? Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana kalian bisa merekam semua itu?” giliran Yoona yang bertanya.

“Mianhe, Yoona-ah, Donghae oppa. Kami lah yang merencanakan semua ini.” Kata Jessica.

“Maksud eonni?” tanya Yoona bingung.

“Hyung ingat saat aku menelepon hyung malam-malam dan menanyakan kabar hyung? Saat itu aku sudah mulai curiga dengan kalian karena Seohyun mengatakan kalau dia tidak mendapat kabar dari Yoona sama sekali. Selain itu juga asisten hyung mengatakan kalau hyung tidak masuk kantor dengan alasan yang tidak jelas.” kata Kyuhyun mengawali ceritanya.

“Ne, aku ingat. Itu adalah hari ke dua perjanjian kami.” kata Donghae.

“Keesokan harinya aku memergoki kalian berdua sedang jalan-jalan ditaman dan datanglah seseorang yang kalian tahu pasti bahwa orang itu adalah Jessica.”

Flashback

“Ada apa oppa mengumpulkan kami semua disaat jam kerja seperti ini?” tanya Seohyun bingung.

“Ada hal penting yang harus kita bicarakan.” jawab Kyuhyun.

“Apa itu?” Tanya Leeteuk penasaran.

“Ini tentang Donghae hyung dan Yoona.”

“Wae? Memangnya ada apa dengan mereka?” tanya Sungmin.

“Aku melihat gelagat yang aneh dari mereka berdua.” jawab Kyuhyun.

“Maksud hyung?” tanya Minho yang belum mengerti apa maksud Kyuhyun.

“Kalian tahu kan sejak pesta pernikahan Sungmin hyung mereka berdua tidak ada kabarnya sama sekali?”

“Lalu?” Tanya Sunny tidak sabar.

“Sepertinya aku curiga mereka pergi berdua.”

“MWO?” teriak mereka bersamaan.

“Aish! Jangan berteriak seperti itu. Kalian membuat telingaku tuli.”

“Tapi bukankah mereka memang sering keluar bersama? Iya kan, eonni?” tanya Seohyun.

“Ne, kau benar. Yoona dan Donghae oppa kan memang sering jalan bersama, itu bukanlah sesuatu yang perlu dicurigai, Kyuhyun oppa.” jawab Yuri.

“Tapi aku merasa kali ini berbeda dari biasanya. Aku mencium aura yang tidak beres saat melihat mereka tadi siang. Sepertinya ada yang mereka sembunyikan dari kita.” kekeh Kyuhyun.

“Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya Siwon.

“Itulah sebabnya aku mengumpulkan kalian disini, untuk membantuku mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada dua manusia bodoh itu.” kata Kyuhyun.

“Tapi kemana Heechul oppa? Biasanya kan dia yang selalu memiliki ide cemerlang.” celetuk Tiffany.

“Dia masih menemui orang spesial yang ingin dikenalkannya kepada kita. Mungkin sebentar lagi sampai.” kata Leeteuk.

“Siapa, oppa?” tanya Taeyeon.

“Cinta pertamanya.” jawab Leeteuk.

“Maksud hyung Jessica? Gadis kecil yang selalu diceritakan Heechul hyung itu?” tanya Sungmin terkejut yang dijawab anggukan kepala oleh Leeteuk.

“Annyeong.” sapa sebuah suara dari arah pintu.

“Itu dia orangnya.” tunjuk Minho.

“Oppa! Kemarilah!” panggil Yuri.

“Waeyo?” tanya Heechul heran yang langsung memasuki ruangan itu diikuti seorang perempuan dibelakangnya.

“Kami butuh ide, bisakah oppa membantu kami?” tanya Yuri.

“Ide untuk apa?” tanya Heechul heran yang kemudian ikut duduk diantara mereka. Sedangkan perempuan yang mengikutinya tetap diam berdiri.

“KAU! Bukankah kau yang tadi bertemu dengan Donghae hyung di taman?” tanya Kyuhyun terkejut saat melihat Jessica.

“Mwo? Donghae? Maksudmu Lee Donghae oppa?” tanya perempuan itu bingung.

“Kyuhyun-ah, kau sudah kenal Jessica?” tanya Heechul terkejut.

“Tidak, hyung. Aku melihatnya saat bersama dengan Donghae hyung dan Yoona tadi.” jawab Kyuhyun.

“Oh, itu. Ne, aku memang mengenal Donghae oppa, waeyo?” tanya Jessica.

“Bagaimana kalian bisa saling mengenal?” tanya Heechul.

“Kami satu kampus waktu di New York, kebetulan Donghae oppa mengambil S2 ditempat yang sama denganku kuliah.” jawab Jessica.

“Ah! Aku punya ide.” celetuk Kyuhyun tiba-tiba.

“Apa itu, oppa?” tanya Seohyun.

“Kita bisa menggunakan Jessica untuk mengorek informasi tentang Donghae dan Yoona.” kata Kyuhyun dengan senyum evilnya.

“Maksudmu apa, Kyu?” tanya Heechul bingung.

“Aish, hyung! Nanti saja aku ceritakan. Yang terpenting ijinkan kami meminjam kekasihmu ini sementara waktu.”

“Tapi…”

“Ayolah, hyung! Ini semua demi kebaikan Donghae hyung dan Yoona. Hyung harus sedikit berkorban untuk mereka.” bujuk Kyuhyun.

“Baiklah, terserah kau saja.” kata Heechul pasrah.

Flashback end

“Jadi selama ini kalian sengaja menghadirkan Jessica eonni dalam perjanjian kami?” tanya Yoona.

“Ne. Dari Jessica jugalah kami tahu jika kalian punya sebuah perjanjian rahasia. Dan karena kami sudah terlalu bosan melihat kalian berdua yang sama-sama memendam cinta dalam hati masing-masing maka kami memutuskan untuk membuat suatu rencana, yaitu membuatmu cemburu dengan kehadiran Jessica. Kami berpikir mungkin saja dengan begitu kau bisa mengakui atau setidaknya menunjukkan perasaan lebihmu itu kepada Donghae hyung.” jawab Kyuhyun.

“Lalu bagaimana dengan Kibum? Dan juga bagaimana kalian bisa merekam ini semua?” giliran Donghae yang bertanya.

“Kyuhyun dan Minho lah yang bertugas mengintai kalian berdua termasuk kepergian kalian ke pulau Jeju. Dan harus kalian tahu bahwa kamilah yang dengan sengaja membuat kalian pergi ke pulau Jeju. Untuk masalah Kibum, kami pikir tidak adil jika hanya Yoona yang merasakan api cemburu, untuk itulah Siwon mengusulkan untuk meminta bantuan Kibum agar bisa membuatmu cemburu juga.” giliran Leeteuk yang menjelaskan.

“Tapi rencana kami hampir ketahuan karena kecerobohan Heechul hyung. Kau ingat saat Yoona noona mengatakan bahwa kalian diikuti di bandara, itu sebenarnya adalah karena ulah Heechul hyung yang terlalu dekat mengintai kalian sehingga Yoona noona menjadi curiga.” Minho pun angkat bicara.

“YA! Minho-ah! Kenapa kau jadi menyalahkanku? Kau juga salah saat itu. Kau berbicara terlalu keras sehingga mengundang kecurigaan.” kata Heechul tidak terima.

“Tapi kan tetap saja hyung faktor utama kecurigaan Yoona noona.” kekeh Minho.

“Jadi sejak semula Kibum oppa dan Jessica eonni hanya bersandiwara?” tanya Yoona.

“Ne. berkat bantuan mereka juga kami bisa memasang kamera di kamarmu. Sehingga kami bisa merekam peristiwa pencurian ciumanmu yang dilakukan oleh Donghae hyung.” jawab Kyuhyun.

“Satu hal yang tidak kami perkirakan adalah pemintaan Donghae setelah kepulangannya dari pulau Jeju. Dia mengumpulkan kami semua untuk membantunya mempersiapkan ini semua.” giliran Sungmin yang ikut menyumbangkan suaranya.

“Dan untuk sedikit mengerjai kalian berdua, kami sengaja memutar video itu di depan umum.” kata Kyuhyun disertai senyum evil khas dirinya.

Donghae dan Yoona hanya bengong mendengar penjelasan sahabat-sahabat mereka.

“Aku pikir semua ini benar-benar terjadi, tapi ternyata ini semua adalah rekayasa kalian. Hah! Aku benar-benar bodoh tidak mengetahui apapun.” keluh Yoona.

“Tidak hanya kami, karena orang tuamu pun juga ikut terlibat dalam mempersiapkan acara malam ini.” tambah Yuri.

“Aigo! Aku yang berencana memberi kejutan justru aku yang mendapat kejutan yang lebih seperti ini. Aku tidak pernah menyangka jika kalian akan melakukan semua ini untuk kami.” kata Donghae terharu. “Kibum-ah, gomawo.”

“Ne, hyung. Tidak masalah bagiku, asalkan jangan coba-coba mengadu apapun ke Natalie.” canda Kibum.

“Baiklah.” jawab Donghae sambil tersenyum. “Tapi aku masih harus membuat perhitungan denganmu, Cho Kyuhyun!” teriak Donghae.

“Waeyo, hyung?” tanya Kyuhyun takut-takut.

“Kenapa kau bilang? Apa kau tidak sadar telah membuatku malu didepan semua orang?” tanya Donghae kesal sambil menunjuk orang-orang yang menatap mereka dengan berbagai ekspresi termasuk kedua orang tua mereka.

“Aigo! Hyung! Aku hanya bercanda saja.” jawab Kyuhyun sambil cengar-cengir.

“Mwo?! Kau bilang bercanda? Akan ku bunuh kau, Cho Kyuhyun!” teriak Donghae mengejar Kyuhyun yang telah berlari terlebih dahulu.

Sedangkan mereka yang melihatnya hanya tertawa geli melihat kelakuan dua sahabat beda usia itu.

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

“Kau belum tidur?” tanya Donghae yang mendapati Yoona masih terduduk di tempat berlangsungnya pesta tadi.

“Belum, lalu kenapa oppa juga belum pulang?” tanya Yoona.

“Sebentar lagi oppa pulang, oppa hanya ingin memastikan bahwa kau tidur nyenyak malam ini.” kata Donghae sambil mengelus kepala Yoona, hal yang sangat disukai gadis itu.

“Tenang saja, oppa. Aku pastikan malam ini aku akan tidur dengan nyenyak.” jawab Yoona sambil tersenyum manis. Donghae hanya menanggapinya dengan senyuman. Setelah itu hanya keheningan yang tercipta di antara mereka. Perasaan bahagia terpancar dari wajah mereka.

Sesaat kemudian Donghae mengalihkan pandangannya memandang Yoona yang menatap lurus kedepan. Senyum bahagia tersungging di wajah tampannya. Diraihnya tangan gadis yang sudah berstatus sebagai tunangannya itu kemudian menggenggamnya erat. Yoona yang terkejut segera menatap Donghae yang sedang tersenyum. Membuat Yoona ikut tersenyum dan membalas genggaman tangan Donghae. Sedetik kemudian gadis itu menyandarkan kepalanya ke bahu laki-laki yang sangat dicintainya itu.

“Oppa?”

“Ne?”

“Benarkah oppa tidak mempunyai hubungan apa-apa dengan Jessica eonni?” tanya Yoona penasaran.

“Waeyo? Kenapa kau bertanya seperti itu? Apa kau tidak percaya pada oppa?” tanya Donghae balik.

“Bukan begitu, hanya saja saat di pulau Jeju kalian terlihat mesra sekali.” jawab Yoona dengan muka cemberut.

“Itu hanya akting, Yoona-ah.” Kata Donghae menggenggam kedua tangan Yoona.

“Akting?”

“Ne, oppa hanya ingin mengetahui perasaanmu sebenarnya terhadap oppa dengan cara membuatmu cemburu. Karena itulah oppa bisa yakin bahwa kau juga mencintai oppa dan merencanakan semua ini.” jelas Donghae.

“Aigo! Aku benar-benar dibodohi oleh orang-orang disekelilingku.” keluh Yoona.

“Tapi bukankah dengan begitu kita bisa bersama seperti sekarang ini?”

“Ne, oppa benar. Aku harus berterimakasih kepada mereka.” kata Yoona tersenyum.

“Yoona-ah?” panggil Donghae.

“Ne?” jawab Yoona menatap Donghae.

“Aku mencintaimu.” kata Donghae menatap Yoona lekat.

“Aku juga mencintaimu, Donghae oppa.” jawab Yoona.

Entah sejak kapan wajah Donghae semakin mendekat ke arah yoona. Seperti mengerti apa yang akan terjadi selanjutnya, gadis itupun menutup kedua matanya. Sedetik kemudian bibir Donghae melekat di bibir mungilnya. Melumat bibir gadis itu dengan lembut tanpa nafsu. Mengisyaratkan betapa dia sangat mencintai gadis itu.

“Ini untuk kedua kalinya oppa menciumku.” kata Yoona setelah mereka selesai berciuman.

“Benarkah?” tanya Donghae.

“Ne, yang pertama adalah oppa mencurinya saat aku tertidur.”jawab Yoona tersipu malu.

“Tidak. Ini bukanlah ciuman kedua kita.” kata Donghae.

“Maksud oppa?” tanya Yoona bingung.

“Selama 12 tahun ini, entah sudah berapa kali oppa menciummu secara diam-diam ketika kau tertidur. Entah itu disini” kata Donghae sambi mencium kening yoona. “…atau disini…” tambah Donghae mencium pipi yoona. “…atau bahkan disini.” kata Donghae mengecup bibir Yoona singkat.

“MWO?!” teriak Yoona terkejut.

“YA! Kau membuat telinga oppa sakit, Yoona-ah.” keluh Donghae sambil menutup kedua telinganya.

“Aku tidak peduli. Bisa-bisanya oppa mencuri ciuman pertamaku dengan cara seperti itu? Oppa benar-benar tidak romantis dan sangat menyebalkan. Padahal aku ingin merasakan ciuman pertama dengan orang yang ku cintai di tempat yang indah dan dengan cara yang romantis. Tapi oppa menghancurkannya begitu saja. Menyebalkan!” gerutu Yoona.

“Tapi kan ciuman pertamamu tetap dengan orang yang kau cintai, hanya tempat dan caranya saja yang tidak sesuai dengan keinginanmu.” kata Donghae.

“Tapi kan tetap saja oppa menghancurkannya.”

“Baiklah. Bagaimana kalau kita melakukan ciuman itu sekarang? Anggap saja oppa tidak pernah menciummu sebelumnya.” goda Donghae.

“YA! OPPA! Sejak kapan oppa jadi mesum?” teriak Yoona sambil memukul lengan Donghae.

“Hahaha… mianhe… oppa hanya bercanda.” kata Donghae sambil mengelus-elus lengan bekas pukulan Yoona.

“Tapi aku tetap berterimakasih kepada oppa. Atas semua yang telah oppa lakukan. Aku merasa menjadi wanita paling beruntung di dunia karena bisa memiliki seseorang seperti oppa.” kata Yoona sambil bergelayut manja di lengan Donghae.

“Oppa juga, oppa sangat bersyukur karena memilikimu dalam hidup oppa.” kata Donghae memeluk Yoona.

“Kajja! Kita masuk! Oppa harus segera pulang. Oppa harus mempersiapkan kejutan lagi untukmu.” kata Donghae sambil melepas pelukannya.

“Kejutan apa lagi, oppa? Apa oppa ingin memberiku kejutan dengan tiba-tiba membawaku ke gereja dan langsung mengajakku menikah saat itu juga?” tebak Yoona asal.

“Sepertinya itu ide bagus. Kau pintar sekali membuat sebuah ide, mengalahkan kecerdasan Heechul hyung. Aku harus mendiskusikan masalah ini dengan Kyuhyun dan yang lainnya.” kata Donghae tersenyum evil yang dipelajarinya dari Kyuhyun.

‘YA! DONGHAE OPPA! APA YANG KAU KATAKAN? AKU HANYA BERCANDA, KENAPA KAU MENGANGGAPNYA SERIUS?” teriak Yoona yang tidak mendapat respon apapun dari Donghae yang telah beranjak memasuki rumah.

END

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

Gimana? Aneh kan endingnya?
Huh! Aku harap aku tidak mengecewakan kalian semua.
Hanya ini yang terlintas di kepalaku saat membuat FF ini.

Untuk calon tunangan Kibum, Natalie Kim. Itu hanya fiktif, tokoh buatanku aja. Habis aku bingung Kibum mau aku pairingin sama siapa. Jadinya aku buat fiktif aja. Hehehe

Untuk sequel, jika banyak yang minta akan aku buatkan. Tapi mungkin hanya oneshot. Aku benar-benar kapok membuat FF chapter. Sering lupa sendiri ceritanya seperti apa. Oh iya ada sebagian kata-kata Donghae yang aku ambil dari kata-kata Kyuhyun waktu melamar Seohyun di FF ‘Caramu Melamarku (Seokyu Version)’. Bagi yang udah baca pasti tahu dech.

Aku ucapkan terimakasih untuk semua reader yang dengan setia menunggu FF ini dan untuk admin yang bersedia mempublish FF abal-abal ini.
Tapi aku mohon dengan sangat untuk part terakhir ini kalian memberikan komentar. Tidak masalah jika kalian tidak comment di part sebelumnya, tapi aku sangat berharap kalian comment di part terakhir ini. Biar aku tahu berapa banyak orang yang tertarik dengan FF ku ini.

Sepertinya aku terlalu banyak bicara.
Baiklah….
Sekali lagi terimakasih untuk semuanya…
Aku tunggu comment dan like-nya.
Sampai ketemu di lain kesempatan

Dadah…*meluk readers satu persatu.


18 thoughts on “Sequel of Because I’m a Fool (Please! Say That You Love Me) Chapter 5 END

  1. ah daebak bagus bgt ceritanya..
    cara ngelamarnya romantis..
    semua orang bisa kompak kayk gitu..
    buat sequelnya dong author..

    Like

  2. wahhh,… akhirnya tamat juga, maf baru bsa komen, karna dulu aku pakek hp,..
    wah bikin sikuelnya donk,.. tapi oneshot aja,
    gak ngecewain kox,.. malah seru bgt menurutku,
    apalagi pas siwon ma kyu muter vidio,..
    gak kebayang kalo itu beneran pasti malu beneran mereka,..

    Like

  3. Akhr.a FF ini kluar jga,,,,,
    Daebak chingu,,,,,,,
    puas crita.a gk mngcwakn,,,,,,,
    bkin sequel.a chingu,,,tntang prnkhan ma honeymon.a

    yoonhae no.1

    Like

  4. SeQuel’y donk chinguu…
    Tpi di sequel’y ada moment” pairing couple sugen yg lain donk…
    Kan lucu bgt tue…
    Apalgi couple SeoKyu,,*aisshh ketahuan deh aQ wires* #promo
    Hehehehhee

    Lanjut sequel ya thor…

    Like

  5. Bagus, saya suka kosa katanya yang tertata rapih, ya tidak semua sih… penjelasannya tidak terlalu detail tapi saya suka, Genrenya… Romance yaa… tapat. Friendshipnya juga tepat. Comedy nya rada garing -__- tapi gapapa… Disini Dong Haenya orangnya jujur dan terlihat agak gantle. YoonAnya suka sekali menyandang status ‘galau’ Kibumnya baik, membuat orang tersenym. Jessicanya disini sedikit dingin, rasanya tidak ada aura seorang Jessica Jung yang cerewet dengan suara dolphinnya. satu lagi… Eonni itu mungkin cara penyebutan dari Unnie, penulisan yang benar itu Unnie, kalau Eonni mungkin lebih ke cara penyebutan kata itu sendiri. Ya begitu, lain kali kalau buat fanfiction, mungkin agak memunculkan sifat yang menjadi daya tarik tersendiri bagi fanfiction.. maaf kritik saya agak terbelit karena saya orangnya selalu terbelit jadi begitu… Kamsahamnida telah mau membaca kritik saya yang mungkin membuat anda panas membacanya… Maaf telah memenuhi cmmentar di postingan ini…. Kamsahamnida ^^

    Like

  6. waaaah ssuai dgn ap yg kupikirkan mngenai sica dan kibum..

    waaah akhirny yoonhae brsatu, hae hyung daebaak bs romantis ky gt mantaaaabh, bagi ilmuny y hyung bwt dketin tiffany heheheee…

    waah chingu bkin sequelny laaah heheheheee..

    Like

  7. udah baca di yoonghaeutiful.wordpress.com, skrg baca lagi di sini^^
    daebak deh author^^
    buat ff caramu melamarku taeteuk version dong thor….muehehe

    Like

  8. Haeppa romantis bangett, mau dong #plak-_-
    Keerenn chingu!!!
    Wlaupn kyu yang bikin ide, tetep aja ada acara ngerjain orang.
    Hahahhahaha.. *abaikan*

    Like

  9. donghae ternyata uda nyiapin semuanya buat yoona…
    dan ternyata jg sahabat” mereka ketularan evilnyaa kyu dg jadi penguntit..
    tp seneng deh akhirnya mereka saling ngungkapin peerasaan mereka..
    g ada after storynya kah?

    Like

  10. OOMOONAAAA!! DAEBAK BGET!!:)
    setelah sekian lama aq nungguin,akhirnya sampek juga di ending…..
    super generation baikk bget,smpek mow bantuin yoonhae segala…..
    pkok nya i like it lah…..gomawo author…..^ ^

    Like

Leave a reply to Indahnyaaja Cancel reply