How Great Is Your Love (Chapter 3)


How Great Is Your Love

(Chapter 3)

Author                        :           Gisica (Gita Jessica)

Main Cast                  :

  • Lee Donghae
  • Im Yoon Ah

Support Cast             :

  • Seo Joo Hyun
  • Cho Kyuhyun
  • Kwon Yuri
  • Jung Yunho

 

Length                        :           Sequel

Rating                         :           General

Genre                         :           Romance (kayanya J)

 

Annyeong reader author kembali dengan chapter 3, mian lama…. and mian juga chapter sebelumnya kurang memuasakan (bahasanya J)… sekarang author akan membuat reader senyum-senyum lagi (gag jamin juga sih, hehehe). Tapi buat Seokyu shipper mian di sini mereka hanya akan ada selewat-selewat, kisahnya enggak dibuat jelas… etss tenang karena author akan membuat sequel How Great Is Your Love sepesial Seokyu… ( di sini author akan mengulas kisah Seokyu, bagaimana mereka bertemu dan lainnya yang enggak sempat diceritakan di FF ini)… judul masih dirahasiakan… hehehe. So… tunggu aja FF-nya setelah How Great Is Your Love End… oke para reader, terutama wires. Maklum author kan wires, and pyrotechnics juga (Ets… dah author engga ada yang nanya juga). Buat Yoonmin, ini sudah chapter 3… gomawo masih dengan setia menunggu lanjutannya, eonni kan senang melanjutkannya.

 

Lets check this out!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

 

 

~Yoona Pov~ (Prolog)

 

Kenapa kau bisa berubah seperti itu, ini terlalu membingungkan buatku… kau berjanji akan ada di sisiku, apakah itu benar???????

 

            SETELAH menghabiskan waktu di taman hiburan, akhirnya mereka tiba di sebuah rumah berwarna putih dengan halaman yang luas.

“Yeah, akhirnya sampai juga di rumah kita Yoong.” Mereka segera keluar dari mobil. Namun pandangan mata Yoona masih fokus pada rumah besar tersebut.

“Yoong kenapa diam saja? Ayo kita masuk ke dalam.” Donghae menuntun Yoona masuk ke dalam rumah putih itu (bayangin aja rumahnya mirip rumah di dramakor full house gitu, tapi ini halamannya lebih luas dan tetangganya sedikit).

Setiba di dalam rumah Donghae terus tersenyum, seraya memandang Yoona yang berada di sampingnya. Meski Yoona masih tersita dengan rumah pemberian Donghae, yang akan mereka tempati.

Donghae meraih tangan kanan Yoona dan mereka berjalan ke arah kamar. “Yoong, kita lihat kamar kita. Kau pasti suka.” Yoona hanya membalas dengan senyum tipis.

“Tada!!!!!!! Bagaimana kau suka kan?? Lihat kamar kita langsung berhadapan dengan kolam renang… ( ada jendela kaca yang besar, mirip rumah honeymoonnya film india choori-choori chupkae chupkae).” Tanpa berkata lagi Donghae masuk ke dalam kamar yang ia maksud, dan langsung mengenyakan tubuhnya di ranjang tidur. Ia tampak seperti anak kecil berguling kesana kemari di atas ranjang tidur. Sedangkan Yoona hanya berdiri di depan pintu kamar, seraya tersenyum ketil melihat tingkah suaminya yang ke kanak-kanakkan.

“Yoong, kenapa kau masih berdiri di depan pintu, kemarilah… ranjang tidur kita sangat empuk…” Donghae membenarkan posisi tubuhnya yang semula berbaring, lalu ia duduk dengan bergaya cute.

Yoona berjalan pelan masuk ke dalam kamar dan mendekati ranjang tidur. Tetapi ia malah berdiri di sisi ranjang, dengan lembut Donghae meraih kedua tangan Yoona dan menuntunya pelan untuk duduk di sisi ranjang tidur mereka. Yoona pun tak bisa berbuat apa-apa ia hanya menurut saja.

“Emm… kau cantik sekali…” ucap Donghae, seraya mengusap rambut panjang Yoona. “Yoong aku mau beres-beres rumah, kau masak yah.”

Usai menata isi rumah, Donghae kembali disibukkan dengan hal lain. Sekarang ia tengah sibuk menanam bibit sunflower yang ia beli saat di Mokpo. karena Donghae masih sibuk dengan tanaman, Yoona membawa makanan yang telah dimasaknya ke halaman depan rumah. Di situ telah tersedia meja dan bangku untuk bersantai.

“Oppa, ayo makan.” Panggil Yoona dengan suara cukup keras. Seperti sebuah medan magnet yang menariknya, ia dengan cepat berdiri di samping Yoona (kaya tuyul…).

Donghae menatap satu persatu masakan yang ada di meja. “Kenapa diliatin, cepat makan.” Tegur Yoona. Donghae tersenyum, lalu menggelengkan kepalanya.

“Ya sudah makan.” Tanpa banyak bicara, Yoona memulai dahulu untuk makan.

“Yoong, mau tidak kau suapi aku??” kata Donghae manja.

“Mwo??” Yoona membelalakan matanya, sementara Donghae tersenyum manis. Kemudia sebuah gelengan pelan dari kepala Yoona sebagai respon atas perkataan Donghae.

“Kya…. aku kan pernah menyuapimu, masa kau tidak mau gantian. Ayolah Yoong, aku mau makan kalau kau suapi.” Donghae terus memaksa Yoona, dengan gaya super cutenya. Tetapi Yoona tetap pada pendiriannya, ia malah asyik menikmati makanan dan tak meladeni rengekan Donghae yang kekanak-kanakkan.

“Aish oppa, kau berisik sekali sih… kau ini, makan sendiri saja.” Ucap Yoona seikit ketus. Donghae langsung memanyunkan bibirnya, seraya mengernyitkan dahinya.

“Huhf… baiklah kau makan saja. Aku nanti makannya.” Katanya dengan suara lemas. Ia pun kembali mengerjakan bercocok tanamnya. Yoona menanggapi dengan mengangkat bahu, seraya berkomat-kamit tak jelas.

“Kau, ini ada-ada saja minta disuapin.” Yoona tak peduli, ia malah asyik makan seraya mendengarkan musik dari ponselnya.

Sudah hampir satu jam Donghae sibuk dengan tanaman… hari pun semakin sore. Yoona yang berda di dalam rumah, terus memperhatikan ke arah luar dari jendela sambil melihat jam dinding.

“Aku tak melihatnya makan, apa dia belum makan juga.” Kali ini Yoona merasa khawatir.

 

_______

 

“Seharusnya, aku gali lebih dalam tanahnya.” Ucap Donghae, seraya menyeka keringatnya yang berjatuhan. Lalu terdengar suara dari perutnya, tanda pemberitahuan bahwa cacing-cacing di perutnya sudah mulai berkomentar. Tiba-tiba langkah kecil mendekatinya.

“Sebaiknya kau makan dulu, ini bisa dilanjutkan nanti.” Donghae tak memberhentikan pekerjaannya, ia malah menggali tanah dengan sangat dalam.

“Nanti saja Yoong, sebentar lagi juga selesai.”

“Kalau begitu, buka mulutmu!!” Donghae menolehkan wajahnya, ia mendapati Yoona membawa sepiring nasi lengkap dengan lauknya. Yoona menyimbangi posisi Donghae, duduk di sebelahnya.

“Ayo buka mulutmu!!” kata Yoona masih dengan suara yang sedikit ketus.

“Gomawo.” Sebuah ucapan terima kasih terlontar dari namja cute tersebut.

Yoona menyuapi Donghae dengan susah payah, karena Donghae tak mau diam. Ia makan sambil menyiram tanaman kesana kemari. Membuat Yoona harus mengikuti kemana Donghae melangkah, seperti anak kecil yang sedang bermain sambil disuapi ibunya.

“Cukup!!! Kau makan sendiri saja…” Yoona teriak dengan suara kerasnya. Donghae pun seketika memberhentikan langkah panjangnya.

“Waeyo?? Makanannya kan belum abis.”  /   “Habisnya kau tak mau diam, aku capek mengikutimu terus.” Keluh Yoona kesal.

“Mianhae Yoong, itu masih ada satu suap lagi. Ayo suapi aku lagi, jebal??” Donghae terus memaksa dengan manja, namun Yoona terus menolaknya. “Anio!!!!!!!”

“Aish… Yoong…” tanpa disadari Yoona, Donghae berjalan mendakti Yoona dan langsung menggendong istrinya itu.

“Hei, apa yang kau lakukan???????? Cepat turunkan aku.” Ucap Yoona berteriak.

“Aku hanya membalas terima kasih, saranghae Yoong.”

 

_______

 

Keesokan harinya Donghae dan Yoona tengah bersiap untuk menjalankan aktivitasnya. Donghae yang berangkat ke kantor, dan Yoona ke tempat kuliahnya. Mereka pun pergi bersama. Sebelum menuju kantor, Donghae terlebih dahulu megantarkan Yoona ke tempat kuliahnya. Setelah tiba di kampus Yoona, Yoona pun segera keluar dari mobil Donghae tanpa berpamitan. Namun Donghae menarik pelan tangan Yoona sebelum membuka pintu.

“Yoong, pulang kuliah langsung pulang ke rumah ya….” Donghae tersenyum dengan sangat manis. Yoona hanya menatap dengan tatapan yang sangat sulit diartikan tanpa senyum dari bibir tipisnya.

Yoona pun keluar dari mobil Donghae. Ketika langkahnya hanya beberapa jarak dari mobil Donghae, Donghae memanggilnya kembali. “Yoong.” Donghae berjalan pelan menghampiri Yoona yang sudah terhenti.

“Adaapa?”

“Aku melupakan sesuatu.” Katanya dengan wajah yang super aegyeo.

“Apa??” Yoona menatap Donghae dengan heran (?).

Donghae segera mendekatkan wajahnya dan…CHU<3 … sebuah kecupan pelan melesat ke bibir Yoona. Yoona tak berbuat apa pun, sedangkat Donghae tersenyum puas.

“Aku melupkan ini Yoong,”  /    “Kau sungguh tidak tahu malu, ini kan tempat umum. Bagaimana kalau teman-temanku melihatnya.” Ucap Yoona sedikit kesal.

“Aish… Yoong, biar saja mereka melihatnya. Lagi pula aku kan suamimu…” Donghae segera pergi dari hadapan Yoona, seraya mengacak-ngacak pelan rambut Yoona.

Setelah Donghae pergi dari hadapannya, ia kembali berjalan menuju kampusnya.

 

~Yoona Pov~

 

Hufh… apa-apan sih dia, seenaknya saja menciumku. Dasar Lee Donghae, namja yang paling menyebalkan yang pernah kutemui. Dia sudah merebut semuanya dari diriku, semuanya…. Semuanya…  Sungguh aku kesal dengannya. Hatiku benar-benar ingin membeludak, aku sudah tidak kuat hidup bersamanya. Ini sangat….

“Dreettttttttt!!!!!”

Sepertinya suara getaran ponselku di dalam tas yang sengaja di silent. Aku segera membuka tasku, dan… sepertinya aku menemukan sesuatu. Setangkai sunflower dililit dengan tali biru, juga terdapat kertas yang menempel di batangnyanya. Aku berpikir sejenak, apa ini dari… aku segera memasukannya kembali ke dalam tas dan segera menerima panggilan telepon yang terus bergetar.

“Wae, Yul unnie???” Tanyaku heran, karena tumben sekali Yuri unnie meneleponku pagi-pagi.

“Mwo?? Apa pingsan…. Lalu bagaimana keadaannya sekarang unnie.” Air mataku langsung jatuh seketika, aku sangat panik mendengar kabar dari Yuri unnie mengenai appa.

Aku segera meninggalkan kampus dan mencari kendaraan ummu menuju rumah appa.

 

~Yoona pov end~

 

Waktu berlalu sangat cepat, dan sekarang langit-langit sudah berbalut kegelapan suasana malam terasa sangat dingin menusuk jantung. Yoona dan Yuri kini tengah bersantai di ruang keluarga, seraya menonton televise. Setelah menjalani masa sulit untuk mereka tadi pagi… yaitu Tuan Im yang tiba-tiba saja pingsan. Kini Tuan Im pun sudah sedikit membaik, dan sekarang sedang tertidur.

“Yoong, bagaimana hubunganmu dengan Lee Donghae??” Tanya Yuri, sambil memakan snack.

“Biasa saja.” Yoona menjawab seadanya, seraya merebut snack yang berada di tangan Yuri.

Yuri mengeryetkan dahinya, ia juga menata tajam adiknya itu. Yoona yang merasa ditatap dengan tatapan yang ia tak suka, langsung merasa risih.

“Unnie, kenapa melihatku seperti itu…”

“Aku kan bertanya mengenai hubunganmu dengan Donghae, tetapi kenapa kau menjawabnya begitu.”

“Ya itu memang jawabanku, memangnya aku harus jawab apa lagi. Sudahlah aku tak mau membicarakan dia lagi, aku malas. Lebih baik aku menikmati hariku tanpanya sekarang.” Yoona tersenyum senang, Yuri yang melihat tingkah adiknya itu. Ia hanya menggelengkan kepalanya.

“Sepertinya kau senang sekali tanpa dia…” ucap Yuri datar.

“Tepat sekali!!” jawab Yoona mantap, disertai senyum terbaiknya.

Tring………….. suara bel pintu berbunyi.

“Siapa yang bertamu malam-malam seperti ini?” ucap Yuri bingung, ia pun beranjak ke ruang tamu untuk membuka pintu.

“Kyaa…. Lee Donghae ngapain kau bertamu malam-malam begini?” Tanya Yuri yang masih belum mempersilahkan Donghae masuk kedalam.

“Hei… Yuri apa kau sudah lupa kalau aku ini adik imparmu. Yah tentu saja aku mau menemui istriku.” Donghae tanpa berucap lagi langsung menerobos ke dalam.

“Aish… Lee Donghae, aku kan belum menyuruhmu masuk.” Teriak Yuri, tetapi Donghae tak memperdulikannya. Ia tetap berjalan masuk mencari Yoona…

Yoona yang berada di ruang keluarga, merasa terganggu dengan teriaka Yuri. Tetapi ia masih tak  mendengar  begitu jelas Yuri berkata.

“Aduh, Yul unnie berisik sekali sih. Nanti appa bangun, bagaimana.” Ia segera bangkit dan berjalan menghampiri Yuri menuju ruang tamu.

“Yuri unnie, memang siapa yang…” perkataannya terhenti mendapati Donghae di hadapannya secara tiba-iba. Ia juga hanya bias menelan air liurnya.

“Neo?????” Yoona terdiam sejenak, namun ia kembali bersuara. “Hei, kau sedang apa di sini.” Suaranya sedikit membentak.

Donghae membalas dengan senyuman. “Aku menginap di sini yah, habisnya di rumah tidak ada siapa-siapa. Aku kan taku Yoong, apalagi sama hantu.” Yoona hanya menyunggingkan bibirnya.

“Di mana kamarmu Yoong, pasti di atas.”

“Bisa tidak jangan teriak-teriak, apa nanti bangun.” Kata Yoona yang terlihat gondok.

“Mianhae jagiya, ohh abeoji sudah tidur… tadinya aku mau jengukin, nanti pagi saja deh. Donghae pun melangkah dengan leluasa menaiki anak tangga.

Yoona pun membututi Donghae dan berjalan di belakangnya… tiba-tiba saja ia teringat foto-foto dirinya bersama Kyuhyun yang terpajang di dinding kamarnya.

“Oppa…” panggil Yoona, Donghae segera menghentikan langkahnya.

“Ne, Yoong?” Yoona tak menjawab, ia berpikir dan berbicara dalam hatinya. ‘biar saja dia melihat semuanya, lagi pula dia memang harus melihatnya.’ Donghae masih menunggu Yoona mengatakan sesuatu.

“Yoong, kenapa?” Yoona menggelengkan kepalanya, Donghae pun kembali meneruskan langkahnya.

Di dalam kamar Yoona tampak Donghae sedang serius memperhatikan foto-foto yang terpajang di dinding. Wajahnya terlihat cemburu… namun ia sedit tersenyum memandang foto-foto tersebut.

“Yoong kau dan Yuri terlihat akrab sekali. Aku jadi cemburu, nanti kita taruh foto-foto kita juga yah..” Yoona yang berdiri di depan pintu kamarnya, kaget seketika. Ia pun berjalan mendekati Donghae…

“Apa, fotoku dan Yuri unnie… anio itu foto aku sama…” Yoona tampak heran, ia berpkir ini pasti ulah kakaknya.

“Foto kau sama siapa? Ini kan foto kau dan Yuri.”

“Oh, memang itu foto aku dan Yuri unnie.” Yoona mengatakan dengan sangat tergesa-gesa.

Pandangan mata Donghae kini tertuju pada balkon kamar Yoona, ia berjalan kea rah balkon dan membuka pintu kaca yang menutup. Tangannya dilebarkan (gaya jack di titanic), ia mencoba menghirup udara malam yang menyejukan seraya menutup kedua matanya… ia seakan meresapi suasana mala mini. Yoona yang melihat tingkah Donghae seperti itu, ia hanya tersenyum tipis.

“Kalau sedang seperti itu, dia terlihat sangat manis. Oh Im Yoona, apa yang kau katakan…. Hilangkan ucapanmu!!!!!!!!!!!!!!” pekik batinnya.

Kemudian Donghae kembali masuk ke dalam kamar Yoona, dan meninggalkan balkon.

“Yoong, tunggu sebentar yah, aku mau ngambil sesuatu dulu.”

Donghae keluar dari kamar Yoona, sementara Yoona masih diam membatu. “Mau kemana lagi dia, dia selalu mengatakan tunggu sebentar Yoong.” Katanya dengan malas. Sambil menunggu Donghae, ia duduk di sofa kamarnya… tetapi ia teringat akan satu hal. Yaitu setangkai sunflower pemberian Donghae yang berada di dalam tasnya. Tanpa ragu Toona membuka tasnya yang berada di atas meja riasnya.

“Sunflower…..” ucapnya lembut, ia pun langsung membuka kertas yang menempel di batang sunflower tersebut. Lalu membacanya dengan sangat hati-hati.

Annyeong Yoongku sayang…. Saat kau membaca ini pasti kau akan selalu ingat aku. Kau pasti ingin tahu lebih dalam kan tentang aku. Baiklah aku akan memperkenalkan diriku, namaku Lee Donghae… eummm nama yang bagus bukan?? Kau pasti akan jawab iya. Tentu saja itu nama yang bagus, karena orangtuaku yang memberikan nama itu… aku sangat menyanyangi mereka. Baiklah selanjutnya usiaku, usiaku hanya terpaut 5 tahun lebih tua darimu… kau bisa menebak sendirikan usiaku… hahaha.. sekarang apalagi yah, oia kesukaanku, aku suka strawberry dan aku sangat menyukai warna biru. Lalu apalagi yah, hobiku……….. tunggu selanjutnya yah… hahaha

Wajah Yoona tampak kesal karena tulisan Donghae tak diselesaikan. Awalnya ia tersenyum-senyum membaca surat tersebut.

“Dasar…”

“Yoong, aku kembali.” Yoona segera memasukkan kembali sunflower pemberian Donghae ke dalam tasnya.

“Yoong, kau sedang apa?” Tanya Donghae, yang melihat sikap Yoona yang agak gugup.

“Tidak sedang apa-apa. Buat apa kau membawa gitar??” Donghae menuntun Yoona ke balkon. Ia dengan sangat memohon meminta Yoona untuk duduk diam mendengarkan Donghae memainkan gitar.

“Duduklah, Yoongku… dengarkan oppamu bermain gitar sambil bernyayi untukmu.” Yoona tak bersuara, ia menuruti Donghae. Ia duduk dengan manis mendengarkan lantunan musik dari gitar serta suara merdu Donghae… “Ini adalah lagu ciptaanku untukmu…. Beautifull…” seakan terbawa suasana romantic, Yoona perlahan mulai tersenyum-senyum sendiri. Malam itu pun menjadi malam yang indah untuk mereka berdua khususnya Donghae.

 

~

Pagi hari yang cerah mengantarkan semuanya kembali beraktivitas. Kini rumah keluarga Im tampak ramai karena bertambah satu anggota keluarga yaitu Lee Donghae. Mereka terlihat asyik menyantap sarapan bersama, seperti keluarga lama yang sudah terbentuk.

“Abeoji, bagaimana kondisimu hari ini? Kau baik-baik saja kan?” Donghae memulai pembicaraan.

“Aku sangat sehat menantuku, kau tak usah cemaskan aku.” Jawab Tuan Im dengan penuh senyuman.

“Oh syukurlah… semoga abeoji selalu sehat dan panjang umur.” Tuan Im menanggapi dengan tawanya.

“Appa, menantumu itu pintar sekali mencuri hati mertuanya.” Ledek Yuri mantap.

“Dan juga anaknya.” Tambah Donghae, seraya mencolek dagu Yoona.

Usai sarapan, mereka Yoonhae berpamitan untuk menjalankan aktivitas mereka kembali.

“Appa, jaga kesehatanmu. Aku tak mau kau seperti kemarin, atau apa perlu aku tinggal di sini menjaga appa.” Ucap Yoona manja pada ayahnya.

“Anio Yoong, kau sudah menikah. Appa baik-baik saja kok, kan masih ada Yuri yang menjaga appa.”

“Tapi appa…”

“Sudahlah Yoong, kau percaya pada appa kan. Bahwa appa akan selalu menjaga kesehatan, apalagi tadi pagi menantu appa yang tampan mendoakan appa.” Perkataan Tuan Im membuat Donghae senyum-senyum.

“Lee Donghae, jaga adikku yah…” ucap Yuri.

“Tenang saja, Yul… adikmu pasti akan aku jaga karena dia kan sunflowerku..”

“Mwo??” ucap YoonYul dan Tuan Im bersamaan.

“Sunflower, maksudnya??” Tanya tuan Im. Donghae ingin menjelaskannya, namun Yoona segera menarik tangan Donghae keluar dari rumahnya.

Dari dalam rumah Yuri dan Tuan Im memperhatikan Yoonhae Couple.

“Liatlah appa mereka begitu sangat serasi… aku yakin pelan-pelan Yoona pasti mencintainya.”

“Ya, waktu akan menjawab semuanya.” Balas Tuan Im… mereka saling tersenyum satu sama lain.

__________

 

Empat bulan kemudian…. Rasanya waktu empat bulan adalah waktu yang begitu sangat cepat. Donghae dan Yoona pun merasakan hal yang sama, sejak pernikahannya Tiga bulan yang lalu seperti sedikit membawa perubahan pada pernikahan mereka terutama hubungan mereka. Awalnya Yoona merasa tidak terima dengan keberadaan Donghae di sisinya, tapi sekarang ia mulai mencoba menerima walau itu sangat sulit. Tetapi tidak dipungkiri kini mereka sudah mulai akrab satu sama lain.

Malam hari yang dingin, di dalam kamar dengan pakaian tidurnya Yoona membaca buku. Ia duduk di atas kasur dan menyandarkan dirinya di kepala ranjang tidur. Donghae yang sedang sibuk dengan laptopnya, tiba-tiba tersenyum evil melihat Yoona.

Dengan langkah pelan dan tak ingin mengejutkan Yoona, Donghae diam-diam duduk di sisi ranjang. Tangannya dengan cepat memegang kedua kaki Yoona dan menggelitikinya.

“Oppa, geli tahu… hentikan oppa…” ucap Yoona sambil menahan geli, ia hanya bisa tertawa.

“Kya…. Hahaha.” Donghae malah ikut tertawa juga, lalu ia pun menghentikan aktivitasnya. Sekarang ia mulai mendekati Yoona, bahkan wajah mereka saling berhadapan satu sama lain. Yoona sedikit takut, namun ia mulai memejamkan matanya, lalu CHU ❤ ….. tapi bukan ciuman di bibir yang diberikan Donghae melainkan ciuman yang mendarat di hidung Yoona.

“Hahha… ayo kau siap-siap kita makan di luar. Aku mau mandi dulu…” Donghae segera melangkah ke kamar mandi.

Hidungnya masih terus ia pegangi, tetapi ada hal yang sangat disayangkan oleh Yoona. Ia merasa agak kecewa karena Donghae tak menciumnya di bibir melainkan di hidungnya. (jiah… inimah kemauan author, hehehehe).

 

~

Donghae memutuskan untuk tidak menggunakan mobilnya sebagai kendaraan, karena ia ingin menikmati suasana yang penuh romansa di sepanjang jalan bersama istrinya Yoona. Di sepanjang jalan mereka saling berpegangan satu sama lain.

“Yoong, kau lelah?”

“Sebenarnya ia, tapi kau tak mau membawa mobil… yasudahlah….” Mereka kembali melanjutkan perjalanan. Ketika itu mereka terhenti pada kedai makanan di pinggir jalan.  Sehabis makan malam, mereka kembali berjalan-jalan.

“Yoong, kita ke Namsan Tower yuk??” ajak Donghae pada Yoona… Yoona pun menggelengkan kepalanya.

“Kenapa Yoong, itu tempat yang sangat romantis.” Lagi-lagi Yoona menggeleng.

“Lalu kemana, aku tak mau pulang dulu  Yoong.” Rengek Donghae dangan sangat manja. Yoona menunjukkan tempat yang ada di seberang jalan… tempat itu bertuliskan ‘Ice Skating’…

“Kau mau ke tempat itu Yoong?” Tanya Donghae ragu. Yoona menjawab dengan anggukan yang sangat mantap…

“Baiklah.” Entah ada hal apa Donghae menjawab dengan malas, sepertinya ia tak suka dengan tempat tersebut.

Di tempat area ice skating… mereka sudah menggunakan perlatan yang disediakan untuk area permainan ice tersebut. Yoona yang terlebih dahulu meluncur ke area ice skating begitu tampak senang, ia terlihat seperti anak-anak yang bermain ice. Tetapi Donghae masih berdiam diri di pinggir area.

“Oppa… ayo kemari. Kenapa kau diam saja..” teriak Yoona yang sudah ke tengah-tengah.

“Anio Yoong, kau saja… aku tunggu di sini.” Yoona pun tak memperdulikan Donghae ia asyik bermain sendiri, Donghae hanya tersenyum-senyum melihat ulah Yoona yang kekanak-kanakan.

“Kau sangat suka dengan ice ini yah…” ucap Donghae seorang diri.

Setelah puas bermain sendiri ice skating, ia berjalan mendekati Donghae. “Oppa, kau tak asyik…” ucapnya sedit mengambek.

“Bukan begitu Yoong, aku…” Donghae mengentikan perkataannya, ia malah tertunduk lemas.

“Aku apa?” Tanya Yoona penasaran.

“Aku tak bias bermain ice skating Yoong.” Katanya sambil tersenyum malu. Yoona tertawa sebentar, kemudia kedua tangannya menarik tangan Donghae ke area permainan.

“Hei kau mau apa Yoong, aku nggak bisa.” Yoona terus menarik tangan Donghae ke area permainan… ia pelan-pelan menuntun Donghae ke tengah area. Mereka saling berhadapan sambil tangan mereka menggenggam dengan eratnya.

“Yoong jangan lepaskan aku, aku takut.. aku bisa jatuh.” Yoona tersenyum puas. “Sekarang giliran aku yang menakutimu… biasanya kau yang selalu membuatku takut kan????????” perkataan Yoona mampu membukam Donghae, Donghae seakan mati kutu. Tanpa pemberitahuan Yoona melepas genggaman tangannya, dengan cepat Donghae terjatuh.

“Awwww……” Donghae berteriak pelan, ia berusaha berdiri tapi ia malah tidak bisa yang ada ia terjatuh berkali-kali. Dan orang-orang yang sedang bermain pun, memusatkan perhatiannya pada Donghae.

“Yoong, bisa kah kau bantu aku???????” kata Donghae dengan meratap meminta bantuan istrinya… Yoona terus tersenyum… ia menjulurkan kedua tangannya dan membantu Donghae berdiri.

“Mianhae… ayo aku bantu….” Mereka kembali berhadapan lagi.

“Yoong, bantu aku ke pinggir. Aku tak mau bermain lagi.” Katanya yang masih menahan sakit dilutut karena terjatuh beberapa kali.

“Hahhaa… begitu saja kau menyerah… tenang saja aku kan mengajarkanmu berman ice skating. Sekarang pegang kedua tanganku..” Donghae tampak ragu menatap Yoona.

“Tenang saja, aku tak akan melepaskanmu… percaya padaku (lagu ungu nih).” Donghae mendengarkan Yoona, ia segera menjulurkan tangannya pada tangan Yoona. Mereka saling berpegangan… dengan perlahan-lahan Yoona mengajarkan Donghae bermain ice skating. Meski Donghae masih agak takut, tapi ia terus berusaha seraya terus mengengam tangan Yoona. (bayangin kaya di dramkor full house yang hye kyo unnie and rainppa main ice skating… yang seperti itulah eksperesi mereka.)

Usai bermain ice skating, dan malam pun semakin gelap. Mereka memutuskan untuk pulang dan kembali ke rumah, tapi kali ini mereka menaiki bus dan tidak berjalan kaki.

Di dalam bus terlihat Yoona yang masih sangat lelah, ia tertidur di pundak Donghae.. dan mereka sama-sama tertidur. Kini mereka mulai sampai ke rumah, dan kembali berjalan untuk memasuki perkarangan rumah. Ketika sampai di depan pintu rumah, Donghae meberhentikan Yoona dan mereka saling berhadapan.

“Yoong, tunggu sebentar?” katanya dengan lembut, seraya mengusap rambut panjang Yoona yang terurai.

“Ne?” Donghae segera memiringkan wajahnya, dan mereka saling mendekat satu sama lain. Donghae mencium bibiur Yoona dengan sangat lembut, namun sedikit nakal (?). Yoona yang semula hanya diam, tak merespon sentuhan lembut pada bibirnya kini mulai membalas. Mereka terus menikmati malam tersebut dengan sentuhan cinta yang diberikan.

 

_____

 

Pagi harinya Bandara internasional Jepang…. Terdapat seorang yeoja yang sedang kesal menunggu di depan toilet.

“Kya… oppa cepat keluar sebentar lagi pesawatnya berangkat… kau ini ngapain aja sih.” Teriak Seohyun kesal, Seohyun adik Lee Donghae sedang berada di bandara bersama kekasihnya dan mereka pun akan segera menunju Seoul. Tak lama kemudian namja tinggi tersebut ke luar dari toilet dengan tampang lemas.

“Kyuhyun oppa kau baik-baik saja kan?” Tanya Seohyun cemas melihat namjachingunya pucat.

“Mian Seohyun, aku kayanya masuk angin deh…” jawab Kyuhyun dengan suara lirihnya.

“Benarkah oppa??” Seohyun menempelkan punggung tangannya ke kening Kyuhuyun. “Aish, kau panas oppa… bagaimana kalau kita ke rumah sakit dahulu.”

“Tapi Seohyun, bagaimana dengan keberangkatan kita?”

“Oppa, itu bisa di pending yang penting kau sehat dulu.” Seohyun memarahi kekasihnya itu dengan penuh kasaih sayang.

“Baiklah, kau memang yeojachinguku yang ter the best jagi.” Seohyun menganguk-anggukan kepalanya.

 

~

Malam harinya Yoona menunggu Donghae di sebuah restoran yang dijanjikan Donghae… namun sudah hamper satu jam Donghae tak menunjukkan batang hidungnya. Ia mulai lelah, jari-jarinya memainkan sendok dan garpu kemudian dibunyikan pada gelas-gelas yang berada di atas meja.

“Kau selalu saja membuatku menunggu lama, tapi kenapa kau malah…………..”

Drett suara ponsel Yoona bergetar, ia mengangkat telepon yang tak tertera nama di layar ponselnya.

“No siapa ini??” angkatnya.

Hening………….

~

@Seokyu Couple….

“Kya jagiya, akhirnya kita sampai juga di Korea…” teriak Kyuhyun seperti anak kecil di kasih permen.

“Oppa, kau kan baru saja berobat dan sekarang sudah jingkrak-jingkrakan. Nanti sakit lagi.” Kyuhyun malah tertawa-tawa sambil mengmbangkan senyum evilnya.

“Tenang saja jagi, kalau aku sakit… ka nada kau yang merawatku. Hahaha.”

“Ya sudah aku lapar oppa… kita makan di restoran yuk.”

“Ayo, tapi restoran mana jagi?” Tanya Kyuhyun.

“Restoran yang biasa aku kunjingi dengan keluargaku, disitu makanannya enak loh.”

Restoran, Yoona berjalan sambil tak tentu arah… matanya berkaca-kaca. Ia keluar dari restoran seorang diri… rupanya panggilan telepon tadi membuat ia seperti itu.

“Tidak mungkin, kenapa bisa kecelakaan..” ucapnya lirih. Seohyun dan Kyuhyun tak sengaja menabrak Yoona… tetapi Yoona tak memperhatikan siapa yang ia tabrak. Ia terus berjalan lurus, sambil memberhentikan taxi.

“Sepertinya ia lagi menangis oppa? Tapi kayanya aku pernah melihat wajahnya…” ucap Seohyun yang merasa pernah melihat Yoona sebelumnya. Sedangkan Kyuhyun hanya diam memandang Yoona yang kini sudah hilang dengan taxi.

“Apa itu, Yoona-ssi??” ucap batin Kyuhyun.

 

 

Hahaha bagaimana? Bagaimana? Masih kurang yah atau bosan…. Mian yah…. Kalian masih berminat sama ff ini tidak… tunggu yah… oia author kalau tidak ada halangan akan membuat ff NC Yoonhae… tunggu yah… mungkin sekitar minggu depan, jadi tunggu aja yah…………………. Mian kalau banyak typo (bow)…

Oceeee hwaiting!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! YoonHae Daebak ………………… and SeoKyu juga J .

 

 

 

*Teaser Chapter 4*

 

~Donghae Pov~

 

            Aku adalah oppamu satu-satunya, dan kau adalah gadisku satu-satunya… sungguh manis cinta kita, tepatnya saat pertama kali aku jatuh cinta padamu. Musim salju ini akan menjadi takdir dari kisah hidup kita. Kau dan aku juga sesuatu yang akan terjadi nantinya. Dan aku ingin bertanya satu hal, apa kau merasa bahagia hidup bersamaku????

 

 

 

~TBC~


41 thoughts on “How Great Is Your Love (Chapter 3)

  1. itu yg kclakaan haeppa kah???
    ah! andwae!!!
    haeppa hrus baik2 sja dmi yoong eonni.
    *readers maksa.

    bgus chingu…
    aq tunggu project ff yg lain.

    Like

  2. Wahhhhh,akhirnya Yoong dah bs nerima Hae.
    Syukurlah….
    Hae kecelakaan yah?
    Haduh2,jdn sad end donk!
    Yg happy2 aja,kekeke
    Dtgg chap slnjtnya!

    Like

  3. ke..kecelakaan?! andwae!!!! hae gk boleh knp2! kasian kan yoong! huhuuu *nangis di pelukan yeppa*
    ntar klo kyu ketemu yoong, dy gk bakalan ganggu yoonhae kan? atw yoong yg msh punya rasa sm dy?

    Like

  4. kyaaaaaaa…..
    jangan haeppa yang kecelakaan jangan!!!!
    huaaaaa semakin penasaran lagi gara-gara sejumpil teaser yang ada di akhir…!!!
    author buru yah updatenya.

    ohya btw NC-nya hoot gak yah ?? XD #abaikannn

    Like

  5. Waduh…. Ya ampun, Hwaee oppa yang kecelakaan ya chingu… :(aduh, jadi makin penasaran… Akhirnya yoong unnie bisa lebih dekat lagi n nerima hwae oppa.. Senangnya…

    Updatenya jangan lama-lama y chingu…. Tetap semangat.. Ditunggu lanjutannya chingu… Fighting^^

    Like

  6. Wah keren author. Lama banget hingga lumutan nunggu ff ini. Tpi gppa sudah terobati luka ini #eaa semangat ya author ditunggu FF nc-nya cos itu adalah klimaksnya #plak 😀 FIGHTING

    Like

  7. keren bgz. . daebak. .
    post.a jgn lama-lama donk. .
    *jiah reader bru sok deh. .
    mian ru bca cap 1, 2, 3 jd komen dsni aja. .keren kok. .
    aplg cast.a yoonhae 🙂

    Like

  8. Huaa .. Update nya jgn lama2 yagh chingu .. Udh penasaran ..

    Itu yg kecelakaan Hae oppa kah??
    Duh,moga gk terjadi apa2 ..
    Hae oppa haruz baik2 ajah ..

    Yoong eomma,,malu2 tapi mau .. Udh,akui ajah kalo eomma juga cinta Hae appa ..

    Di tunggu next part ..
    Udah penasaran tingkat akut ..

    Like

  9. ohoho eon, sy juga kecewa kenapa Hae g nyium Yoona di bibir tp di hidung,, tp syukurlah mereka beneran ciuman di bibir setelah itu *tebar bunga* eh? Ketauan deh sy otak yadong =__=”

    eh?eh?eh? *apaan sih?* Hae kecelakaan? Jangan dong masa sad end sih?

    Di sini da YunRi juga ya? Tapi kok g da momentnya di chap. Ni? *nunggu YunRi moment*

    Like

  10. woooow daeebaaak..

    itu hae hyung y yg kcelakaan??waaah c yoong ud mule ni mnyukai hae hyung..

    tp gmn klo mpe ktmu ma seokyu y??n ktwan smua??waah gaswaaat..

    ditunggu nextpartny chingu..

    Like

  11. ninggalin jejak dulu ahk~
    setelah baca sedikit yang part 3 jadi penasaran sama part 1 & 2, mau lari (?) dulu ke part 1 terus marathon ke part 2 dan lanjutin baca part 3~^^
    Author daebak!!
    Aku tunggu part 4 yaaa~~
    Bikin penasaran nih gara2 teasernya ==”

    Like

  12. Gyahahha akhirnya Yoona bisa nerima Donghae. Tapi, Donghae kah yang kecelakaan? Kalo iya, jangan sampe kenapa2 ya, kan kasian kalo sad ending. Dan, jangan sampe ada Kyuhyun-Yoona yak. Cepet update ya author, aku penasaran…
    ヾ(@⌒ー⌒@)ノ

    Like

  13. yahh keren banget eonni
    akhirnya Yoona bisa menerima Donghae
    tapi kenapa
    siapa yg celaka . .
    Di tnggu chap selanjutnya
    YoonHae hwaiting

    Like

  14. wawww ~ yoona unnie lucu ihh . hihhi , yoonhae emang couple yg serasi 🙂
    Haeppa nya kemana tu ? 😦 LANJUT yaa THORR.. JANGAN LAMA2 🙂 HWAITINGGG ^^

    Like

  15. Waaaa… YoonA… tabahkan lah dirimu… hehehe… Donghae kecelakaan! Di rmh skit mana?! Padahal saya bkn ELF.. hehe… Yoong unnie, sbr Yoong unnie… hiks hiks… Lanjut unnie (´;д;`)
    Huweee 。゜(`Д´)゜。

    Like

Leave a comment