Appa… (Prologue)


Annyeong^^… Mianhae, kalo aku udah lama gak nge post FF, soalnya lagi sibuk, hehe. Kali ini, aku bikin FF yang berbeda. Temanya ‘Family’, bercerita tentang ayah. Jadi, semoga readers pada suka yaa..

Author : Kim Terra ( @swastiliciouss ) >>> Mention for followback ya 😀

Tittle : Appa… (Prologue)

Cast :

  • Lee Jinki a.k.a. Onew
  • Lee Taemin
  • Choi Jinri a.k.a. Sulli
  • Song Qian a.k.a.Victoria

Genre : Family, Sad, Romance

Rating : G

Disclaimer : Semua cast nya milik Tuhan, tapi alur dan plotnya milik saya^^

Cat.: Tulisan bertanda miring itu artinya flashback ya 😀

 

You are my breath

That keep on in my life

You never tired

As a crutch in my life

You give me all the beautiful things

 

I just call you, Daddy

When I lose my way

I just remember you, Daddy

When I’m away from you

 

—————————————————————————————————–

 

“Tak bisakah kau tetap disini?Lihatlah, anak-anak kita masih kecil. Apa kau tega membiarkanku membesarkan dua anak sendirian? Apa kau tak sadari itu?”pinta Victoria, namun nadanya terdengar ketus.

 

“Mianhae. Tak bisa, aku tak bisa mencintaimu lagi. Aku telah mencintai yeoja lain. Kalau kau tak mau merawat Taemin dan Sulli, biarkan aku yang merawat mereka. Kau tinggalah sendiri di rumah,”ujar Jinki panjang lebar. Berusaha berterus terang.

 

“Wae? Padahal kita telah mengucapkan janji sehidup-semati 9 tahun lalu… Kau memang tega…”kata Victoria sambil menghapus air mata yang kini mengalir di pipinya.

“Tapi setiap orang bisa berubah. Aku tak ingin menjalani rumah tangga tanpa rasa cinta. Mungkin kedengarannya kejam, tapi memang begini kenyataannya. Aku tak ingin kau tersakiti lebih dalam karenaku,”kata Jinki, mencoba memberi pengertian.

 

Victoria hanya diam dan menunduk. Tak tahu lagi apa yang harus ia perbuat agar suami mau tetap tinggal dan terus mencintainya. Ia tak bisa membayangkan bagaimana hidupnya jika harus tanpa Jinki. Apalagi jika harus membesarkan dua anak sendirian.

 

“Biarkan Taemin dan Sulli ikut denganku. Aku tau kau takkan mampu membesarkan mereka sendirian.”ujar Jinki sambil menggendong Sulli dan menggandeng Taemin yang sebenarnya daritadi sudah melihat pembicaraan mereka.

 

“Andwae! Aku bisa membesarkan anak-anakku sendirian!”tolak Victoria sambil merebut Sulli dari gendongan Jinki. Lalu menarik Taemin agar jauh dari Jinki.

 

“Baiklah jika itu maumu. Tapi perbolehkan aku untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Taemin dan Sulli,”pinta Jinki yang kemudian mendekat pada Taemin dan Sulli.

 

“Taemin, kau harus tumbuh besar ya, walaupun tanpa Appa. Mianhae, mulai sekarang Appa tak bisa mengajarimu bela diri ataupun sepak bola lagi. Jika sudah besar nanti, jadilah orang sukses seperti Appa. Tapi jangan pernah kau tinggalkan anak-anak dan istrimu, seperti Appa-mu ini. Mianhae, nak…”ucap Jinki.

 

Kemudian ia mengelus lembut rambut Taemin. Taemin hanya mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Ia tak tahu harus berkata apa.

 

“Sulli-ah. Jadilah yeoja yang cantik seperti Eomma-mu. Kau harus rajin membantu Eomma. Mianhae, Appa tak bisa mengajarmu bermain piano lagi ataupun berdongeng untukmu di malam hari. Kelak, kau harus jadi orang sukses dan mendapat suami yang lebih baik dari Appa,”kata Jinki pada Sulli.

 

Kemudian ia mengecup kening Sulli. Mungkin kecupan terakhir. Sulli hanya mentapnya sambil mengeluarkan air mata. Ia tahu bahwa Appa nya akan meninggalkan mereka.

 

“Vic, gomawo untuk 9 tahun ini. Mianhae, karena aku harus meninggalkanmu demi yeoja lain. Aku melakukan ini agar kau tak tersakiti lebih dalam lagi. Sekali lagi, mianhae…”kata Jinki sambil memeluk Victoria. Pelukan terakhir sebelum suaminya itu menjadi suami yeoja lain.

 

“Ne, aku berusaha mengerti. Jangan lupakan aku ataupun Taemin dan Sulli. Be happy with her…”ucap Victoria dengan berat.

 

Kemudian Jinki berjalan ke luar rumah. Memasukkan koper besarnya ke dalam mobil dan pergi dengan mobil itu. Hanya meninggalkan rumah dan sedikit uang untuk Victoria dan anak-anaknya.

 

Mulai saat itu, Victoria bertekad untuk terus menjaga dan membesarkan kedua anaknya tanpa sosok seorang suami. Ia yakin, ia pasti bisa melakukannya. Asalkan ia selalu tegar, berdoa, dan punya kemauan.

 

————————————————————————————————————

— Taemin —

Hidup tanpa Appa, sudah kujalani selama 14 tahun. Awalnya membuatku merasa minder, takut, bimbang dan merasa berbeda dari anak yang lain. Sama seperti yang dirasakan Eomma dan dongsaengku, Sulli. Namun kini semua sudah biasa. Semuanya kami lewati dengan penuh kesabaran, menghadapi celaan dan cercaan, karena di cap sebagai keluarga ‘Broken Home’.

Appa. 14 tahun yang lalu, ia meninggalkanku yang masih berumur 7 tahun, Sulli yang masih berumur 6 tahun, dan Eomma yang sebenarnya masih belum cukup matang untuk merawat dua anak sendirian.

Appa terpikat dengan yeoja lain, kata Eomma, yeoja itu adalah partner kerja Appa. Mungkin menurut Appa, yeoja itu serba lebih dari Eomma. Padahal Eomma sudah berusaha untuk menjadi istri yang baik, ya aku yakin itu. Namun apalah daya, manusia memang tak pernah puas.

Sejak saat itu, aku mulai membenci Appa. Melihat fotonya pun aku tak segan. Lagipula untuk apa? Melihat foto manusia yang telah membuat aku, eomma dan Sulli tersakiti? Mengingat kenangan pahit? Atau untuk menyumpahkan dia? Bagiku, tak ada lelaki yang pantas untuk aku sebut sebagai Appa. Tak sedikitpun aku merindukan dia.

Namun, rasa kebencian itu kini berubah menjadi rasa iba, kasihan dan simpati. Ketika Appa kembali kedalam kehidupan ku yang sebenarnya sudah lepas dari baying-bayang Appa. Tapi ia kembali dalam keadaan begini, lemah tak berdaya, dalam keadaan sakit. Bukan seperti Appa yang gagah, yang dulu selalu mengajariku beladiri dan sepak bola.

Apa yang harus kuperbuat? Apa aku harus tetap menganggapnya sebagai ayahku?

— Sulli —

Jika aku rindu akan wajahmu, aku hanya bisa mengobatinya dengan melihat fotomu. Jika aku rindu akan suaramu, aku hanya bisa menyembuhkannya dengan menonton videomu. Dan jika aku rindu akan pelukanmu, aku hanya bisa melepaskannya dengan memeluk boneka beruang darimu.

14 tahun lalu, saat aku masih berumur 6 tahun. Dengan teganya, Appa meninggalkan aku, Eomma dan Taemin oppa, hanya demi yeoja lain dan demi keegoisannya. Tak sadarkah dia? Saat itu aku dan Taemin oppa masih kecil. Masih butuh perhatian dari Appa. Begitu juga Eomma. Saat itu, sulit baginya untuk membesarkan aku dan Taemin sendirian.

Selama 14 tahun ini, aku harus bersabar untuk menahan ejekan dan celaan dari teman-teman. Tak sedikit orang yang mengejekku dan mencapku sebagai anak ‘Broken Home’, karena memang seperti itulah kenyataannya. Eomma dan Taemin oppa selalu menyemangatiku, hingga kini aku merasa hidupku menjadi lebih baik Aku, Eomma dan Taemin oppa menjadi lebih mandiri.

Walaupun Appa meninggalkanku, aku tak pernah membenci Appa. Walaupun banyak orang mengejekku, aku tak pernah menyalahkan Appa. Sebesar apapun cobaan yang aku terima, aku tetap menyayangi Appa. Karena Appa-lah yang membuatku berada di dunia ini.

Hingga suatu hari, Tuhan menjawab segala kegundahan dan kerinduanku pada Appa. Tuhan mempertemukan kami dengan Appa. Tapi… Appa kini tak tangguh lagi seperti dulu. Tak kuat seperti dulu. Sekarang, ia tak mungkin bisa mengajariku piano ataupun mendongeng untukku di malam hari. Kini ia hanya bisa terbaring di kasur putih, tak berdaya. Ia berusaha bertahan hidup, menjaga kesehatan dan nyawanya. Sungguh sedih aku melihatnya.

Tak salahkanjika aku menyayanginya? Walaupun ia pernah menyakiti kami?

—Victoria—

Dengan sekuat tenaga, aku mencari nafkah untuk menghidupi kedua anakku. Dengan sepenuh hati, aku tetap sabar menjaga kedua anakku. Dengan segenap jiwa, aku tetap berusaha membesarkan anakku berdasarkan rasa cinta.

Ditinggal oleh suami, membuatku kesepian juga kewalahan. Terlebih ada dua anak yang harus kubesarkan dan kudidik dengan baik. Awalnya memang berat, tapi lama-lama aku merasa terbiasa. Semuanya kulakukan tanpa dia, Lee Jinki, orang yang selalu kurindukan. Dan kuharap ia akan kembali.

14 tahun aku menahan perih, celaan, cemoohan dari tetangga maupun orang-orang lainnya. Mereka menuduhku sebagai istri yang tak baik. Benar-benar sakit rasanya. Pernah aku coba untuk mengakhiri hidup, tapi aku ingat bahwa aku punya dua malaikat yang dititipkan Tuhan padaku. Aku juga pernah mencoba untuk mencari penggantinya, tapi ternyata Jinki memang tak tergantikan.

Sampai suatu hari, Tuhan mempertemukan kami dengan Jinki. Tapi kini dia… Lemah, tak berdaya, tak bisa apa-apa. Ia hanya bisa berbaring di ranjang. Berbagai penyakit menyerangnya dan menurunkan kekebalan tubuhnya. Komplikasi. Aku tak kuat melihatnya seperti ini.

Sebesar apapun kau menyakitiku, aku tak akan pernah membalasnya. Separah apapun kau telantarkan aku, aku tak akan pernah membecimu. Sesakit apapun yang kurasakan, aku tetap mencintaimu. Saranghaeyo yongweonhi, Lee Jinki…

Walaupun ditelantarkan selama 14 tahun, tak salahkanjika aku tetap mencintainya?

Gimanaaa? Anehkah? *pasti iya-__-* Mian, kalo prolog ini aneh dan kurang panjang! Aku akan nge post cerita + epilog secepatnya! #JustPrayForMe

And it’s your time to Comment and Like! Please :3

Oya, please visit my blog >>> http://myfanficskorea.wordpress.com/

Adabanyak FF disanaa. Kami juga butuh author disana. Dibaca yaa, jangan lupa Comment & Like, thanks! 😀 *promosi*


16 thoughts on “Appa… (Prologue)

  1. eh…jinki sakit apa ???
    mungkin dia ninggalin keluarganya dulu krn penyakitnya,bkan yeoja lain #sok nebak
    kayaknya ada sesuatu ya..hehe
    author cepet kirim lanjutannya ya,kangen bgt sm ff shoneefx disini..hehe
    Fightiiing 😉

    Like

    1. setuju chingu!!!
      aku juga mikir kalau jinki pergi untuk menyembunyikan penyakitnya agar tak merepotkan Vic trus mengambil alasan dan bkerja sama dengan partnernya utk mntpi itu 🙂

      publish segera yah :))

      Like

      1. tapi kayaknya kalau menyembunyikan penyakit selama 14 tahun, itu terlalu berlebihan deh…maksudku, kalau dia masih sakit tahap 1, berarti masih ada harapan, dan bisa minta Victoria untuk mendukungnya. tapi kalau dia pergi karena penyakitnya sudah parah, ingin anak-anak dan istrinya membencinya agar tidak terlalu sedih kalau dia mati, dan itu 14 tahun.. kayaknyab kurang masuk akal deh.. begitu….kecuali kalau 14 tahun kemudian itu Vic, Sulli, sama Taemin tahu bahwa sebenernya Jinki udah meninggal beberapa tahun yang lalu. itu baru masuk akal. mungkin ada alasan lain…

        awalnya aku juga mikir gitu, tapi 14 tahun. itu terlalu lama untuk menyembunyikan penyakit.

        daebak thor, mungkin author punya alsan lain. hehehe.. aku tunggu lanjutanya

        Like

  2. aku setuju pasti jinki appa dulu udah sakit makannya ninggalin vic umma u,u jangan begitu appa !! Emg appa gak kasian sama umma? Huaaaa #plak *berasa anaknya*

    Yahhh padahal aku berharap disini Sulli sama Taemin couple u,u
    Lanjut yaaaa

    Like

  3. huhu aku sedih teganya teganya bang onew
    tega … pi vic ma sulli walo dah di telantarkan tetep cuinta hik cinta tanpa syarat
    tinggal taem klo aku jd taem aku pasti juga begeto kali yah

    Like

Leave a comment