JUST FOR 1 WEEK, OPPA…


JUST FOR 1 WEEK, OPPA…

Author : Song Miin Ah

Genre : Romance, Sad

Leght   : Chaptered

Cast     : Seohyun (SNSD), Kyuhyun (SUPER JUNIOR), Taemin (SHINee)

            Back Again! Hehe, now SEOKYU fanfict. Sebenernya, Seonnie itu bias ke2 ku. Tapi aku tetep sukaaaaa sama eonni! Jadi, Cuma eonni yang boleh sama Kyuppa!

            Seokyu-shipper… read and comment ya?!

 

~~~~

“Oppa, jantungku nyeri lagi.”

Dia menatap lantai dengan peluh yang bercucuran perlahan-lahan. Matanya mendadak sayu dan nafasnya tersenggal-senggal. “Seohyun-ah, gwencahana?” aku langsung bangkit dari tempat dudukku. Badannya terkulai lemas seketika, untunglah aku sempat menopangnya.

“Seohyun? Gwenchana? Jawab oppa, Seohyun…” aku menggoyang-goyangkan kepalanya. Dia hanya merintih sambil terus memukul-mukul dadanya.

“Jangan seperti itu. Ayo kita kerumah sakit!” aku langsung menggendong tubuh kurusnya dengan sigap. Dia meremas kemejaku sangat keras, keringatnya terus mengalir tanpa henti. Aku tak bisa bayangkan sakitnya menjadi dirinya.

“Oppa.. ini sakitttt sekali…” tangisnya.

~~~~

Kyuhyun POV

Aku bisa mendengar sekilas usahanya menarik nafasnya panjang-panjang. Bahkan hanya mendengar saja rasanya sangat menyakitkan. Aku tidak bisa bayangkan bagaimana menjadi Seohyun. Aku meremas rambutku keras-keras berusaha berbagi rasa sakit itu.

“Hyung! Seohyun bagaimana?” seorang pemuda berlarian kearahku dari ujung lorong rumah sakit.

“Aku tidak tau, Taemin-ah. Dia tiba-tiba saja ambruk tadi. Padahal tadi kami sempat makan bersama….” keluhku. Taemin menepuk-nepuk pundakku tanda keprihatinannya.

“Dia pasti bisa bertahan, Hyung. Seperti waktu-waktu sebelumnya.” Katanya. Aku mengangguk lemah. Semoga. Ah tidak. Kumohon. Biarkan dia bertahan.

Dokter keluar dari ruangan Seohyun. Wajahnya tidak bisa kubaca sedikitpun. “Siapa keluarga Seohyun-sshi?” tanyanya. Aku langsung menghampiri dokter itu, “Aku. Aku ChoKyuhyun, kakak Seohyun.”

Dokter itu menghela nafas panjang, “Kau harus bersyukur karena Seohyun bisa bertahan kali ini.” Aku mendelikkan mataku, “Apa maksudmu dengan kata kali ini?”

“Kelainan jantung yang dialami oleh Seohyun sudah sangat kritis. Frekuensi detak jantungnya bahkan sudah sangat menurun sejak aku periksa 2 bulan yang lalu. Dia bahkan hanya berdetak setiap 2 detik sekali. Walaupun dia tetap bertahan, kemampuan dia untuk bertahan hidup tak akan lama. Karena setiap hari nafasnya akan semakin pendek.”

Apa dia bilang? Seohyun akan mati begitu? Hah, tidak mungkin. Aku mengangkat kerahnya, “Kau…. kau dokterkan?! Apa gunamu kalau tidak bisa mengobati adikku? Akan kubayar berapun asal kau bisa mengobati Seohyun.”

“Hyung!!!” Taemin langsung menarik kedua tanganku. “Apa-apan kau ini, Hyung!!” bentaknya.

Dokter itu langsung membenarkan letak kerahnya, “Tuan Cho, anda pasti tau kalau jantung itu organ paling vital kan? Prediksi untuk pendonoran sangat kecil. Kalau jantungnya tidak sama, tidak akan bisa didonorkan.”

“Pakai jantung salah satu diantara kami, Dokter Kim! Pasti ada yang bisa dilakukan….” kata Taemin. “Baiklah. Kalau memang itu keinginan kalian, kita akan melakukan pemeriksaan jantung. Kalau memang cocok, salah satu diantara kalian harus merelakan nyawa kalian untuk Seohyun.”  Balasnya.

Aku dan Taemin langsung mengangguk.

_Flashback_

            “IniSeohyun. Kyuhyun-ah, Taemin-ah… eomma harap kalian bisa menganggap dia sebagai adik perempuan kalian. Eomma mohon pada kalian, tolong jaga Seohyun, Arra?”

            Aku menatap wajah anak itu dengan teliti. Aku belum pernah lihat dia sebelumnya.

            “Hyung, dia siapa?” bisik Taemin, adikku. Aku menggeleng cepat karena aku juga tidak tahu siapa anak perempuan itu. Anak itu mendekatiku pelan-pelan. Wajahnya berbinar bukan main melihat kami berdua.

            “Oppa…. mau temani Seohyun main bunuh-bunuhan?”

_Flasback end_

 

Aku terbangun segera. Aku mengatur nafasku perlahan. Astaga, bagaimana bisa kejadian itu menghampiri mimpiku lagi. Aku menatap Seohyun yang  masih memejamkan matanya di kasur rumah sakit sedari tadi siang.

Ya, namanya Seohyun. Dia anak kerabat jauh Eomma yang kehilangan kedua orang tua nya dengan tragis. Aku tidak ingin mengingat-ingat kejadian ini, tapi Eomma Seohyun mati dibunuh oleh Appa-nya. Karena itulah, ketika kami pertama bertemu, Seohyun memintaku menemaninya bermain ‘bunuh-bunuhan’.

_Flashback_

            Aku masih ketakutan ketika berdekatan dengannya. Bagaimana tidak? Dia bahkan belum genap berusia 6 tahun, tapi dia memintaku membunuhnya setiap kali kita bertemu.

“Oppa… ayolah bunuh aku. Aku ingin tau rasanya…” rajuknya. Aku terus mengelak darinya. “Oppa… lihat aku bawa pisau Bibi Kim yang biasa ia pakai untuk memotong iga sapi!” girangnya.

Mwooo??? Pisau? Iga sapi??

            Aku langsung merebut pisau dari tangannya, “YAAA!! KAU GILA APA? APA YANG KAU FIKIRKAN? KENAPA KAU TERUS SAJA BILANG BUNUH DAN BUNUH? APA MAKSUDMU?”

            Dia menatapku kaget, “Aku… aku hanya ingin tau rasanya… AHHKKK!”

            Tiba-tiba saja dia jatuh kelantai sambil meremas dadanya,

“Sakkiiiittttt…. oppa… toloong…”

_Flasback end_

 

“Oppa?”

Aku langsung membuka mataku. Untung saja aku terbangun, kalau tidak mimpi itu dapat mematikanku perlahan. Aku selalu takut akan mimpi itu….

“Oppa gwenchana?”

Aku menoleh padanya. Dia sudah terduduk di kasurnya. Tangannya dengan halus mengelus-elus lembut rambutku. “Ne Gwenchana, Seohyun…” balasku disela helaan nafasku. Dia tersenyum dengan cantik seperti biasanya. Wajahnya nampak terlihat lebih tenang dan… ahh, entah kenapa dia terlihat lebih kurus dan pucat.

“Bagaimana keadaanmu?” tanyaku sambil menggenggam tangannya seerat mungkin. “Aku baik, oppa. Aku kuat seperti biasa. Mianhae karena merepotkanmu, padahal harusnya kau ada rapat perusahaankan?” balasnya.

“Gwenchana. Kau lebih berarti dari perusahaan itu. Lagipula Taemin sudah menggantikanku tadi.” Jawabku mantap sambil mendorong tubuhnya untuk berbaring lagi. Dia menolak dan mendorong tanganku, “Aku tidak mau tidur disini. Dirumah saja ya, oppa?”

“Ani. Kau harus dapat perawatan intens dari Dokter Kim, Seohyun.” tolakku. “Oppa saja yang rawat aku. Aku tidak suka rumah sakit, oppa…” rajuknya.

“Seohyun….”

Aku menatapnya. Memberinya tanda penolakanku. Tapi dia malah balas menatapku tajam, “Apa Oppa mau aku mati di rumah sakit? Bukan disebelah Oppa? Apa Kyuhyun-oppa tega?”

Aku menghela nafas panjang. Dia mulai berbicara seperti itu lagi. “Jangan bicara seperti itu. Kau tidak akan mati, Seohyun.” Ujarku tegas. Dia malah tertawa dan turun dari ranjang. Kaki kurusnya… yang semakin kurus setiap harinya melompat-lompat kecil sembari berjalan mendekati kaca jendela.

“Oppa lihat…. bunga yang aku berikan pada Dokter Kim 2 bulan yang lalu sudah mati.” Ujarnya sambil mengambil pot bunga kecil pemberiannya untuk Dokter Kim yang tergeletak di bingkai jendela.

“Seohyun…” aku mendekatinya perlahan.

“Oppa… kalau mahkhluk hidup itu pasti ada akhirnya kan?” dia menarik tanganku sambil mengeluarkan wajah penasarannya. “Kau kan belajar di sekolah,Seohyun.” Balasku.

“Kalau begitu aku juga akan berakhir kan, oppa? Apalagi aku tidak sempurna. Pasti akan lebih cepat berakhir bukan? Seperti mawar yang tidak mekar sempurna, mawar itu akan busuk lebih dulu kan?” katanya sambil menjatuhkan pot itu keluar jendela.

“Seohyun!”

Dia menatapku sambil tersenyum jernih. Membuatku merasa semakin sakit dan bersalah karena telah membentaknya. Hidup terasa tidak adil sekarang. Bagaimana mungkin aku bisa kehilangan senyum secantik ini dalam waktu dekat. Bagaimana gadis sejernih ini mengalami hidup serumit ini. Aku memeluknya seerat yang aku bisa, “Oppa tidak akan membiarkanmu berakhir dengan cepat.”

Seohyun. Nama gadis itu terus menghiasi hari-hariku sejak usiaku 12 tahun. Ketika itu aku berusia 12 tahun, adik laki-lakiku Taemin berusia 8 tahun, dan dia 6 tahun. Dia dibesarkan oleh keluargaku karena kedua orang tuanya ‘berakhir’ dengan cepat.

Seohyun harus menanggung segala kekurangannya sejak lahir. Walau dia terlahir dengan jantung tidak sempurna, dia tetap tersenyum dan menerimanya dengan lapang dada. Dia tetap tersenyum dan menjalani seperti anak biasanya.

Namun itu tidak bertahan lama karena orang tuanya secara kasar dan bodoh mencemarinya dengan hal-hal buruk. Mereka seenaknya saja saling membunuh didepan Seohyun. Karena itulah Seohyun tumbuh dengan keinginan membunuh yang kadang muncul seiring dengan rasa penasarannya.

Jujur saja, sampai saat ini aku sangat takut kalau hasrat Seohyun akan membunuh muncul. Walau sudah diobati, bukan hal mustahil hasrat itu muncul lagi. Aku sudah 2 kali menjadi pelampiasannya. Sedangkan adikku Taemin, sudah mempunyai bekas 5 jahitan di punggungnya karena diserang oleh Seohyun 3 tahun lalu.

Aku? Aku punya jahitan di lengan kananku dan pinggang kanan. Yang paling parah adalah jahitan di pinggangku. Aku mendapatkannya ketika usiaku 16 tahun. Seohyun mengamuk saat itu dan menyobek pinggangku secara membabi buta. Aku tidak ingat berapa jahitan yang aku dapat, tapi aku masih ingat wajah Seohyun ketika menyobek pinggangku….

“Rasanya… aku…. oppa apa rasanya enak?”

 

            Aku nyaris mati saat itu. Mati ketakutan dan kehabisan darah. Wajahnya seperti…. aku tak dapat menggambarkannya. Tapi dia jelas bukan Seohyun dengan senyum jernih yang biasa mengisi hari-hariku. Dia terlihat lebih menyeramkan dari psikopat, karena dia melakukannya dengan senyum mengambang diwajahnya. Tapi sekarang… walau aku takut… itu tak sebesar rasa cintaku padanya.

~~~~

“Hyung, kau sudah mengalami pemeriksaan jantung?” tanya Taemin ketika kami hanya berdua saja diruangan kerjaku. Aku mengangguk mantap. “Hyung, kau pasti tau kalau jantung kita tak akan ada yang sama dengan jantung Seohyun kan?” lanjutnya lagi.

“Aku mencoba, Taemin. Aku hanya ingin menyelamatkan adikku, adik kita, Taemin-ah. tidakkah kau ingin menyelamatkan adikmu?” tanyaku balik.

Dia mengela nafas panjang dan duduk di depan mejaku, “Hyung… Seohyun itu juga adikku. Aku ingin ia hidup bahagia bersama kita. Tapi kita juga tidak bisa mengelak dari kenyataan. Seohyun itu bukan adik kandung kita… kita harus menca…”

Aku langsung bangkit dan memegangi pundaknya kencang sebelum ia melanjutkan kata-katanya. “Taemin… kau pasti tau tak ada yang tersisa, kan? Keluarga Seohyunsudah tak ada. Hanya kita keluarganya, Taemin. Tenang saja, aku akan mengerahkan orang untuk mencari jantung yang sama dengan Seohyun jikalau jantung kita tidak cocok dengannya.” Jawabku mantap. Aku mencintainya. Dan aku akan memberikan apapun untuk menyelamatkan cintaku.

~~~~~

Seohyun POV

Aku suka ketika sinar matahari saling selak-menyelak menyeruak dari sela-sela jariku yang semakin kurus setiap harinya. Aku suka matahari. Dia hangat, cerah dan sangat kuat. Sinarnya selalu cerah seakan menandakan keberadaannya yang tak akan pernah berakhir. Aku ingin menjadi matahari. Tapi, asal ada Kyuhyun-oppa disampingku… aku tak butuh apapun lagi. Aku menyayanginya. Aku tak akan minta apapun pada Tuhan selain kebahagiannya.

Aku menarik nafasku dengan berat. Entah kenapa setiap hari semakin berat saja. Untuk menikmati sehirup embun pagi saja rasanya susah sekali. Tapi tidak apa-apa. Aku sudah janji tidak akan minta apa-apa pada Tuhan selain kebahagian Kyuhyun-oppa.

“Seohyun-sshi, bagaimana hari ini? Kau sudah merasa pusing?”

Aku menggeleng ketika Dokter Kim menanyakan itu padaku. Aku memang tidak pusing hari ini. Hanya saja nafas ini semakin berat saja. Aku tahu ada sesuatu yang tak normal padaku. Jantungku selalu bermasalah sedari aku kecil. Karena ketidak sempurnaanku inilah, Appa dengan mudah menusukkan pisau di jantung Eomma. Appa sering bilang kalau aku bukan anaknya. Appa sering bilang kalau Eomma adalah sesuatu yang jalang. Dan aku adalah hasil perbuatan hina. Sampai saat ini aku tak tau apa arti kata-kata itu. Aku tidak berusaha tau, karena kalau aku tau… aku pasti akan punya hasrat untuk melakukannya.

Ah iya… soal menusukkan pisau ke tubuh… aku pernah melakukannya. Aku melakukannya pada Kyuhyun-oppa bertahun-tahun yang lalu. Saat itu, entah kenapa aku ingin tau rasanya jadi Appa. Rasanya ketika tanganku mendorong pisau dengan seksama menyobek kulit manusia. Aku kira Kyuhyun-oppa akan melakukan hal yang sama dengan Eomma. Balik menusukku dan menyayatkan pisau itu. Tapi ia malah memelukku dan bilang, “Aku tidak akan pernah menyakitimu.”

            Aku tau yang aku lakukan saat itu tidaklah benar. Pisau bukanlah sesuatu yang harus aku mainkan. Soal rasanya menjadi Appa atau Eomma… aku percaya akan mengetahuinya suatu saat nanti. Tapi saat itu, aku tidak tau aku sudah kalah dengan penyakit ini tau belum.

~~~~~

Kyuhyun POV

“Jantung kalian tidak cocok dengan milik Seohyun.”

Dokter Kim menyerahkan lembaran hasil pemeriksaan kami berdua. Aku menatap kertas yang hanya berisi beberapa istilah biologi. “Aku ingin tanya, Tuan Kyuhyun. Apakah Seohyun-sshi itu benar adik anda?” tanya Dokter Kim. Aku menatapnya lekat, “Siapa kau bertanya tentang hal seperti itu  padaku?”

“Saya hanya ingin tahu. Karena jantung anda dan Taemin-sshi sangat cocok. Hanya saja kalian berdua tidak cocok dengan Seohyun.” Jawabnya. “Dia adikku. Dia…. memang bukan adik kandung kami. Tapi dia gadis yang sangat aku cintai.” Balasku.

Dokter Kim langsung menundukkan kepalanya, “Saya tak tahu apa yang harus saya lakukan kalau sudah begini…”

“Ada apa?” selidikku. Dia beranjak mendekati lemari kecil dan mengeluarkan map hijau. Perasaanku tidak enak melihatnya membawa-bawa map itu. Dia meletakkan map itu dimeja dan mendorongnya kedepanku, “Bukalah. Saya ingin kau baca itu.”

Dengan berat aku membuka map itu dan setengah menit kemudian melemparkannya kelantai, “Apa maksudmu dengan ini? KATAKAN!”

“Seohyun… kemarin Dokter Choi dan aku melakukan riset pada detak jantungnya. Kami menganalisa bahwa jantung itu… ah, maksudku dia akan berhenti berdetak kurang lebih 4 hari lagi. Aku benar-benar menyesal, Tuan Cho.”

Aku memukul meja itu sekeras yang aku bisa dan menarik kerahnya, “KAU… KAU DOKTER KAN? KAU DOKTERKAN, KIM YOUNGWOON??!! APA MAKSUD MU MENGATAKAN HAL BUSUK SEPERTI ITU?”

Dia menepis dengan kasar dan balik menatapku. “Jantungnya. Apa kau tidak kasihan melihatnya susah payah menarik nafas setiap detiknya? Apa kau tau sikapmu sangat tidak bagus, Tuan Cho? Selama 16 tahun hidup dengan penyakit seperti itu sangat melelahkan untuk Seohyun. Dia memiliki batas, Tuan Lee! Kau tidak bisa memaksanya!”

“Kau…. kurang ajar…”

Dia menepuk pundakku berkali-kali. Wajahku sudah panas dan air mata ini sudah mengalir dengan deras. Mati? Dia bilang dalam 4 hari? Itu sangat…. singkat.

“Ini memang berat. Kusarankan kau bawa dia pulang. Kau pasti ingin bersamanya kan? Bahagiakan dia. Dia sudah cukup merana dengan penyakitnya. Kau harus membuat kematiannya terasa indah, Tuan Cho…”

~~~~

Taemin POV

Rasanya ada ribuan petir menyambarku ketika Dokter Kim menghubungiku beberapa menit yang lalu. Seohyunnie… bagaimana bisa? Aku sudah menyuruh orang-orang kepercayaanku untuk mencari jantung untuk Seohyun… tapi… 4 hari? Apa itu cukup? Kenapa dia selalu tertimpa sesuatu hal yang buruk? Kenapa? Tuhan… aku ingin dia sembuh. Sembuhkan adikku itu. Sudah banyak hal buruk menimpanya. Kenapa kau sungguh tak adil padanya? Dia hanya gadis 16 tahun yang ingin hidup bahagia…

Deruan mesin mobil terdengar dari luar rumah kami. Pastilah Kyuhyun-hyung. Apakah dia sudah tau? Dia pasti…. bagaimana kalau dia tidak bisa menerima kenyataan ini? Aku menatapnya melepaskan kedua sepatunya dengan lemas. Dia berjalan lemah seperti tak benyawa. Matanya saja tak dapat menangkap keberadaanku.

“Hyung….” aku berusaha memanggilnya. Tapi dia sama sekali tidak mengidahkan panggilanku. “Hyung….. kumohon…” aku mengikutinya masuk kedalam kamar. Dia melepaskan jas dan dasinya.

“HYUNG!” aku memutar badannya secara paksa.

Dia menatapku seakan-akan aku tak ada disana. Dia terpukul, bukan…. pastilah perasaannya sudah tak tersisa lagi saat ini. Tanpa terasa air mataku jatuh perlahan. Melihat kakakku yang paling tangguh menjadi manusia tak benyawa seperti ini…. dia pasti sangat tertekan dengan ini.

“Jangan begitu hyung…. Seohyunnie akan terbebani….” aku memeluk tubuhnya yang tegap. Yang selama ini selalu menjadi tameng untukku dan Seohyun.

“Dia baik-baik saja kan, Taemin-ah? Seohyun kita baik-baik sajakan?” keluhnya ditelingaku. Membuatku semakin tidak tega melihatnya.

Dia melepaskan pelukannya dan menatapku tajam dengan matanya yang basah, “Katakan padaku, Taemin. Adik kita baik-baik sajakan?! Dia tidak akan mati kan? Iya kan?”

“Hyung……” aku menundukkan kepalaku. Sesaat kemudian Kyuhyun-hyung berteriak dan menjatuhkan tubuhnya dikasur. Dia terus menjerit dan menangis. malam ini… malam yang akan sangat panjang untukku. Dan sangat-sangat panjang untuk Kyuhyun-hyung.

~~~~~

Kyuhyun POV

Aku membuka mataku perlahan. Kepalaku berat sekali. Rasanya seperti aku sudah minum bergalon-galon soju kemarin malam. Aku melemparkan pandanganku pada sebuah figura besar tepat di atas meja komputerku. Ya. senyum itu. Mereka 3 orang yang dapat kupercaya selama aku hidup didunia.

Taemin, dia adikku. Tanpa dia aku bukan apa-apa. Taeyeon, sunbae-ku sejak aku duduk di sekolah menengah. Dia perempuan yang bisa aku percaya pertama kali dan terakhir kali. Dan… Seohyun. Gadis yang akan meninggalkanku sebentar lagi. Ya, sebentar lagi. Bahkan aku belum sempat menyampaikan rasa cintaku padanya.

AH! Benar juga! aku akan melakukannya!!

Aku bergegas keluar kamar dan mencari Taemin. “Hyung kau sudah bangun?”

Dia sedang memasak tenyata. Aku mendekatinya dan merebut piring ditangannya, “Aku akan menikahi Seohyun hari ini.”


35 thoughts on “JUST FOR 1 WEEK, OPPA…

  1. oppa serius?
    gila! secepet itu mau nikah?!
    apapun itu please ahirnya happy end..
    walaupun aku tau klo harapan itu kecil..
    moga aja seo mau d ajak nikah..

    Like

  2. apaaaaaaa??
    langsung nikah??
    wuaaaaaaah..
    penasaran ama lanjutan nya..
    trauma seohyun masa kecil buat dia punya kecenderungan psikopat gt..
    kasiiiiian..
    updaaaaaate soon please..

    Like

  3. wah kyu mau mengatakan rasa cintanya? jadi penasarana deh? hehe
    kasihan seo yah masa waktunya ga lama lagi. ayo seo berjuang. kyu cariin donor jantung dong biar seo dapat bertahan hidup.
    ditunggu ya part selanjutnya endingnya yang happy ya….

    Like

  4. busssyyettt!!!!!!
    scpat itukh kyu mngmbil kptsan????????
    bru bngun tdur dh pngn nikah,.
    hiihhhiiiiii,.
    btw seo sadis jg, hasrat wat tau rsa ngbunuh n d bunuh serem euyy, ky psikopat ,.
    poor seo, yg sbsr yh seo,.
    gra” msa lalu’y seo jd bgtu,
    author daebakkk!!!!!!!
    suka ma jlan cerita n gaya penulisan’y,.
    T.O.P buat author,.
    ok d tunggu yh klnjtan’y,.
    please jgn lama” author, jgn ampe lumutan nh,.
    heeeheeheeeee
    hwaiting wat author,.

    Like

  5. Nikah?? ya ampun kyu saking ngebetnya langsung ngajak nikah aja. dikejar deadline sih
    akhirnya sad end ya biar berasa sedihnya ^^

    Like

  6. seo eoni kasian dari kecil udh susah hidupnya,,,,, eoni endingnya hapy ya,,,,, kyu opa harus sama seo eoni,,, di tunggu lanjutannya,,,

    Like

  7. Aizz selalu yg sakit seo, napa gk sekali2 kyunya yg bikin sakit.
    Jujur aq blom pernah baca ff yg kyunya yg sakit selalu seohyun.
    Tega sekali author ne….? Kasihan seohyun selalu menderita.;(
    ini TBC ya thor co’ gk da tulisannya?

    Like

  8. yaah TBC. aku kira oneshoot 😦
    Taem Kyu adik kakak kandung kan? kok marganya beda? ._. #abaikanini
    Seo serem, innocent tapi suka nusuk orang.. euuh merinding ngebayangin kyu hampir mati grgr ditusuk seo..
    Lanjuut! Cepaat!! ini ngegantung bangeet~

    Like

  9. .kasian banget sih seohyun. . .T.T
    .masak ortux bunuh*an smpe kayak gtu. . .
    .sumpah bgus banget.,aqw smpe nangis ngebacax. .T.T

    Like

  10. jujur, aku nangis !!!
    cuma bisa berharap, semoga author berbaik hati memberikan keajaiban di ending cerita ini. aku mau mereka hidup bahagia !!!!
    ahhh, jangan sampai seohyun meninggal !!!!
    next

    Like

  11. Eonni… Ini ada sequelnya? Daebak ff nya!! Lain kali bikin seokyu lagi ya.. Aku pasti comment terus kalo ff yg dibuat sama eonni!!! JJANG!!

    Like

  12. Kyaaa >.< seomma jangan dibuat meniggal ya author x3 *kedip2 mata x)
    author ayo dong publish keterusan nya penasaran nih u.u
    akhirnya harus happy ending 😀 ckck

    Like

  13. Hah?! Secepat itukah akan menikah?!
    Wahh,, kelanjutannya udh ada belum?? #baca aja telat -_-, hehe#

    Happy ending aja deh thor,, please, please, please,,
    Kasihan seohyunnie-nya, sama kyuhyunnya, (╥﹏╥)
    Ya thor ya,,,??

    Like

  14. eonni happy ending ea…
    q gak mau klo gak berakhir seokyu happy#wires akut…
    d tunggu sequelnya eonni coz ini gantung bgt

    Like

  15. beneran oppa mau nikahin seo eonnie ???
    semoga seo eonnie nerima deh …:)
    FFnya bagus …. author … masih ada sequelnya kan ???
    aku tunggu loe sequelnya tapi kayaknya bakal sad ending yah 😦
    tapi kalo bole ada happy endingnya Ya # bujuk2 author … 😀

    Like

  16. Hadeh,itu bnr kyuppa mau nkahin seomma??
    Smga seomma smbuh deh..
    Pnsran sma lnjutannya..
    Lnjutan’a jgn lma2 y*maksa

    Like

Leave a comment