DON’T YOU REALIZE? I DO LOVE YOU! [FIRST PART]


Annyeong! Apa kabar readers blog SM Town Fanfiction?

Sebelumnya, saya sungguh – sungguh minta maaf karena belum bisa ngirim lanjutan ff “What If You Believe Me?” (masih inget kan? ) I’m really really sorry…. but…..tenang aja. InsyaAllah 3 minggu lagi, saya bisa ngirim lanjutannya. So, untuk readers setia WIYBM, dimohon untuk bersabar lagi ya… (hehe…)

FF ini sebenarnya udah lama banget dibikinnya dan rencananya baru mau dipublish setelah FF WIYBM selesai. Tapi….berhubung saya udah kangen banget pengen publish FF dan kangen juga dengan readers WIYBM yang selalu bikin saya semangat atas komen2nya, so…..here….tangan saya jadi gatel buat kirim FF 

Akhir kata, selamat menikmati ceritanya. And I hope you enjoy it! 


DON’T YOU REALIZE? I DO LOVE YOU!
FIRST PART

Author : Everlasting ( twitter : @dwiriella )
Main Casts : Seohyun (Girls’ Generation) & Kyuhyun (Super Junior)
Other Casts : Yoona (Girls’ Generation) & Siwon (Super Junior)
Genre : Romance, Friendship
Type : Two Shots

Aku dan Kyuhyun sudah bersahabat sejak di sekolah dasar. Orang tua kami pun berteman sangat baik. Aku adalah anak yang pendiam dan tidak mudah bergaul. Jadi, Kyuhyun adalah sahabatku satu – satunya. Kami sering bertengkar, tapi selalu ia yang duluan minta maaf padaku. Walaupun kadang – kadang aku yang salah. Dia tidak pernah mau aku menjauhinya. Aku sangat sayang padanya. Sebagai seorang sahabat tentunya.
Tapi, sayangnya suatu hari ia harus mengikuti orang tuanya pindah rumah. Saat itu, kami kelas 3 sekolah dasar. Dan yang menyedihkannya, ia tidak berpamitan dulu padaku. Ia menghilang begitu saja. Aku sangat merasa kehilangan dirinya.
4 tahun kemudian…….
Sekarang aku memasuki tahun pertama di sekolah menengah pertama. Aku agak gugup dan malu menatap sekeliling sekolah yang massih asing bagiku. Ini adalah hari pertama bagi murid – murid baru. Kami berbaris di lapangan menunggu nama kami di panggil untuk memasuki kelas kami.
“…….sekarang kelas 1 – C,” seorang guru mulai membacakan nama  murid – murid yang masuk kelas itu,”………Chang Min Yul, Choi Minho, Cho Kyuhyun……”
DEG!
Apa? Apa aku tidak salah dengar? Cho Kyuhyun? Mungkinkah itu Kyuhyun, sahabatku?
Sayangnya aku berbaris di belakang. Aku berjinjit untuk melihat murid – murid yang sudah dipanggil namanya mulai memasuki kelas mereka. Tapi karena jaraknya terlalu jauh, aku tidak bisa melihat jelas wajah mereka.
Aku kelas 1 – E dan wali kelasku, Miss Yuri menyuruh kita untuk mengisi formulir ekstrakulikuler apa saja yang kami minati. Aku memilih klub Sains.
Ketika pulang sekolah, kakak kelas dari klub Sains mengumumkan untuk kumpul dulu. Aku pun memasuki ruangan klub Sains. Ternyata, baru satu orang yang ada di ruangan tersebut. Orang itu mengangkat wajahnya ketika aku masuk. Dan ternyata…………
“Kyuhyun?” panggilku tak percaya.
“Seohyun?” ia juga terkejut sama denganku.
Kami saling mendekat. Dan akhirnya…..
“Kyuhyun! Apa ini benar – benar kau?” aku langsung memeluknya dan menangis. “Kenapa kau meninggalkanku begitu saja! Kau jahat!”kataku sambil menangis. Air mataku semakin deras.
Perlahan ia membalas pelukanku dan mendorong bahuku agar berhadapan dengannya. Ia menatapku tersenyum dan menghapus air mataku dengan lembut. Aku benar – benar sangat merindukannya.
“Maafkan aku Seohyun. Aku tidak berniat untuk pergi begitu saja tanpa pamitan denganmu waktu itu. Tapi, kami terlalu terburu – buru sehingga tidak sempat pamitan dengan siapapun. Maafkan aku. Aku sangat merindukanmu, Seohyun,” ia memelukku lagi.
Akhirnya kami bersama lagi.
3 tahun kemudian……..
Sekarang kami memasuki sekolah menengah atas. Aku dan Kyuhyun satu sekolah lagi. Ya, kami memang tidak pernah berpisah lagi, semenjak ia kembali. Aku tak mau berpisah dengannya, begitu pun juga ia.
Kini kurasakan ada yang berbeda kalau aku bersamanya. Aku merasa aku telah menyayanginya lebih dari seorang sahabat. Tapi, ku tepiskan perasaan itu. Aku tidak boleh punya perasaan seperti itu, karena ia juga hanya menganggapku tidak lebih dari seorang sahabat.
Suatu hari kami bermain lagi seperti biasa. Kami berada di halaman belakang rumah Kyuhyun yang luas. Kegiatan favorit kami dari kecil adalah berbaring di atas rumput sambil bercerita tentang apa saja. Tentang film favorit kami, lagu favorit kami, PR sekolah, cita – cita kami, apa yang akan kami lakukan ketika di masa yang akan datang, pokoknya tentang apa saja. Dan sekarang kami sedang melakukannya.
Kali ini Kyu bercerita tentang teman – temannya. Ia bangga sekali, karena setiap bermain game pasti selalu ia yang menang.  Aku tak perlu heran. Ia kan maniak game.
“Ternyata selain tampan, aku juga pintar, ya? Hahaha…”
Aku langsung mencubit lengannya.
“Awww! Yah, Seohyun! Apa – apaan sih kau! Sakit tahu!” ringisnya sambil mengelus – ngelus lengannya.
“Ini karena kau sudah mulai narsis dan kepedean, tahu!”
“Tapi, sebenarnya aku juga iri pada mereka. Mereka kok bisa punya pacar, sedangkan aku tidak tidak. Sepertinya, semua teman – temanku sudah pacaran. Baru – baru ini saja Eunhyuk jadian dengan Hyoyeon. Si Shindong yang buntet itu saja sudah jadian dengan Sooyoung…”
“Hahaha….Kyu makanya kau jangan main game terus. Jadi semua cewek pada menjauh deh…haha..” aku menggodanya. Sebenarnya aku bohong, karena yang aku tahu, Kyuhyun itu menjadi favorit anak – anak cewek di sekolahku. Aku sering mendengar mereka membicarakannya. ‘Kyu itu tampan – lah’ ‘Kyu itu pintar – lah, cool, jago matematika, keren, dll’. Namun Kyuhyun saja yang tidak menyadari itu semua, karena ia hanya peduli pada game dan matematika.
“Seo…..” panggilnya. Aku menoleh padanya.
“Aku ingin jatuh cinta. Aku ingin ada seseorang yang kusayangi dan dia juga menyayangiku.”
Aku tertegun mendengarnya. Aku hanya diam, tidak tahu harus merespon dengan apa.
“Seo, tidakkah kau juga menginginkannya? Maksudku, tidakkah kau juga ingin mencintai seseorang dan dicintai orang tersebut?” ia menatapku.
Sekali lagi aku terdiam dengan pertanyaannya. Karena, selama ini aku tidak pernah memikirkan hal tersebut.
“Aku tidak tahu Kyuhyun. Tapi, kurasa aku tidak membutuhkan hal – hal semacam itu. Karena, aku sudah punya ayah dan ibuku yang menyayangiku dengan sepenuh hati. Dan juga………” aku terdiam sebentar dan menatapnya,”……kau sahabatku, yang selalu ada di sampingku,” aku tersenyum padanya. Ia terkejut dan memalingkan wajahnya dariku. Aku heran melihatnya. Namun, tiba – tiba ia menatapku lagi.
Perlahan – lahan senyum pun mengembang dari bibirnya. Ia mengangkat jari kelingkingnya dan berkata, “Berjanjilah bahwa kita akan selalu bersama apapun yang terjadi”,
Aku tersenyum dan mengaitkan jari kelingkingku padanya. “ Ya, aku berjanji. Sahabat selamanya,”
Kyuhyun terdiam lagi, namun ia kembali tersenyum cerah. “Baiklah. Sahabat selamanya,”
Kami pun tertawa bersama.
Tapi………….kenapa hatiku tidak bisa ikut tertawa?

***

Sejak hari itu, aku selalu memikirkan pertanyaanya. Apakah benar aku tidak ingin mencintai dan dicintai seseorang? Dan perasaan aneh apakah yang akhir – akhir ini sering aku rasakan bila aku dengannya? Kalau aku dekat dengan Kyuhyun, rasanya aku ingin selalu bersamanya, ingin diperhatikannya dan merasa kesepian jika tidak bersamanya. Apakah aku hanya menyayanginya sebagai seorang sahabat? Ataukah……..aku mencintainya?
Tidak, tidak. Ini tidak mungkin terjadi. Aku tidak mungkin jatuh cinta pada sahabatku sendiri.
Hari – hari berlalu seperti biasanya. Tapi tidak bagi Kyuhyun. Ia tidak seperti biasanya. Sesekali kuperhatikan ia tersenyum sendiri dengan wajah yang memerah. Setiap kali aku menanyakannya, ia tiba – tiba menjadi gugup dan menjawab ‘tidak ada apa – apa’. Tapi, aku yakin pasti ada sesuatu. Jadi, kubiarkan saja sampai ia sendiri yang akan menceritakannya sendiri padaku. Karena, ia tidak pernah menyembunyikan apapun dariku.
Benar saja dugaanku. Kali itu, kami sedang makan di kantin. Dan ia akhirnya menceritakannya.
“Yah, Seohyun –ah. Kau tahu apa yang sedang kurasakan sekarang? Kau pasti tidak akan percaya,” katanya dengan wajah yang ceria.
“Apa itu?” kataku masih fokus pada makananku.
“Aku sedang jatuh cinta! Ya, akhirnya aku bisa juga merasakan apa itu cinta!” katanya sangat girang.
Aku terdiam seketika. Kurasakan seperti ada yang menusuk jantungku. Kutatap ia dan mencoba untuk tersenyum.
“Benarkah? Jadi siapa yeoja itu? Cepat ceritakan padaku.” Kataku sambil memaksakan memasang ekspresi tertarik.
“Dia….” Tiba – tiba wajahnya memerah ketika melihat sesuatu, lalu cepat – cepat menundukkan wajahnya. Kulihat apa yang membuatnya seperti itu. Ternyata seorang yeoja yang sedang berjalan menuju stan makanan.
“Im Yoona? Kau menyukainya?” tanyaku setengah tak percaya sambil menoleh pada Kyuhyun. Wajahnya semakin memerah.
“Ssst! Jangan keras – keras. Ya! Dia, Yoona. Dia adalah cinta pertamaku. Aku jatuh cinta padanya,”
Seketika aku menyesal menanyakannya. Kutatap Kyuhyun, ia memang akhir – akhir ini terlihat bahagia. Jadi, inilah sebabnya. Ia sedang jatuh cinta pada Im Yoona, gadis cantik yang paling populer di sekolah kami. Entah kenapa, aku jadi tidak ingin mengetahui semua fakta ini. Fakta bahwa Kyuhyun mencintai gadis lain.
Aku menatap makananku dengan tidak berselera. Aku hanya diam dan meletakkan sendok dan garpuku. Tapi, Kyuhyun sepertinya tidak menyadari perubahan sikapku ini. Ia sedang menatap Yoona sambil tersenyum.
Tidak, tidak. Aku tidak cemburu. Aku tidak mungkin jatuh cinta pada Kyuhyun.
***
Hari – hari selanjutnya, Kyuhyun terus membicarakan tentang Yoona padaku. Yoona itu cantik – lah, hebat – lah, bla bla bla. Aku hanya menganggukkan kepala dan tersenyum. Tapi, ia terus membicarakannya tanpa bosan. Lama – kelamaan aku muak dengan semua ini. Muak karena ia membicarakan Yoona, muak karena entah kenapa aku sering merasa sesak mendengarnya.
Akhirnya pada suatu hari. Saat itu jam istirahat dan aku bermaksud keluar dari kelas, sebelum Kyuhyun mengajakku ngobrol tentang Yoona lagi. Ketika sedang berjalan di koridor kelas menuju perpustakaan tiba – tiba kudengar derap kaki menghampiriku.
“Seo – ah, tunggu! Kau mau kemana?” katanya lalu berjalan disampingku.
“Mau ke perpustakaan. Ngapain kau mengikutiku?” tanyaku agak sedikit kesal.
“Memangnya tidak boleh? Yah, Seohyun! Jangan cemberut seperti itu, jelek tahu! Hahaha…” ia tertawa kemudian mencubit pipiku dengan gemas.
Aku menepiskan tangannya. Biasanya, aku akan membalas cubitannya dan bercanda dengannya. Tapi, sekarang aku malas untuk melakukan hal itu. Jadi, aku hanya diam saja sambil terus berjalan lebih cepat bermaksud untuk meninggalkannya. Tapi, ia mengejarku lagi.
“Eh, Seo, tunggu! Ah kau ini kenapa sih? Aku kan cuma ingin ngobrol denganmu. Masa tidak boleh!”
Aku tetap diam dan melanjutkan perjalananku. Tapi, seperti biasa, ia tidak menyadari lagi perubahan sikapku ini.
“Seo, Yoona sudah punya pacar atau belum, ya? Apa dia punya orang yang disukainya juga? Ah, semoga saja tidak. Aku tahu, dia itu memang cantik dan popular. Dia punya banyak fans dan………. bla bla bla…………..” ia mulai membicarakannya lagi. Aku mendesah.
Tapi, perasaan muak ini muncul lagi. Aku benar – benar benci saat – saat seperti ini. Aku BENAR – BENAR MUAK! Aku tidak tahan lagi menahan rasa sesakku.
Seketika aku berhenti berjalan dan menghadapnya.
“YAH! CHO KYUHYUN! BISAKAH KAU BERHENTI MEMBICARAKAN DIA?! AKU SUDAH BOSAN MENDENGARNYA!” bentakku padanya. Dia terkejut, aku sendiri terkejut. Apa yang kulakukan adalah refleks tanpa kusadari.
“Seohyun……”
“BERHENTILAH MEMBICARAKAN DIA DIDEPANKU! AKU TIDAK MAU LAGI MENDENGARNYA!”
Ia benar – benar terkejut dengan sikapku dan terdiam. Seketika aku langsung menyesali telah berteriak padanya. Karena kalau begini, perasaanku padanya bisa ketahuan. Dan aku tidak mau itu terjadi.
Perlahan tersirat rasa kecewa dan bersalah di wajahnya. Oh, bagus Seohyun, sekarang apa yang kau lakukan….
“Seohyun – ah, kau marah ya padaku? Maafkan aku, ya? Kau pasti  benar – benar  bosan karena aku selalu membicarakannya setiap waktu setiap saat. Aku benar – benar minta maaf. Aku sendiri  tidak tahu mengapa aku seperti itu. Karena aku selalu memikirkannya setiap saat. Aku selalu terbayang dirinya dan memang hanya dialah yang kupikirkan, “ katanya sambil menundukkan wajahnya.
Aku merasa sakit hati mendengarnya. Tidak, tidak. Aku tidak boleh sakit hati. Memangnya ia siapa bagiku? Ia bukan siapa – siapaku, melainkan hanya seorang sahabat.
“Tidak apa – apa. Aku juga minta maaf karena sudah belebihan. Aku hanya ingin mengatakan bahwa….”ku tatap matanya,”……kalau kau benar – benar menyukainya, kau harus mengatakannya langsung padanya. Siapa tahu, ia juga mempunyai perasaan yang sama denganmu. Jadi, jangan lagi memendam perasaanmu seperti ini. Kau harus mengatakannya sebelum semuanya terlambat. Kau mengerti?” kataku sambil tersenyum padanya.
Perlahan ia tersenyum padaku.
“Kau benar. Terima kasih, Seohyun – ah! Kau memang sahabat terbaikku!” katanya sambil memelukku.
Ya, benar. Aku memang hanya akan menjadi sahabatnya. Tidak lebih dari itu.
***
Yang kutahu sekarang adalah, Kyuhyun akhirnya berpacaran dengan Yoona. Mereka terlihat sangat bahagia. Mereka selalu bersama sekarang.
Dan akhirnya kini baru kusadari, bahwa aku memang mencintainya. Aku menyayanginya lebih dari seorang sahabatnya. Aku lega karena mengakui hal ini, walaupun sebenarnya sia – sia. Kini bagaimanapun juga, semuanya sudah terlambat. Dan aku harus bisa menerimanya.
Sekarang Kyuhyun lebih sering menghabiskan waktunya bersama Yoona. Ia jarang mengobrol denganku lagi. Kami sekarang jarang bersama. Walaupun, aku merasa sakit ketika melihatnya bersama Yoona, tapi aku senang kami sekarang menjadi jauh. Karena, dengan begini aku harap aku bisa melupakannya dan semua perasaanku untuknya. Jadi, kini yang kulakukan adalah sebisa mungkin tidak bersamanya. Toh, ia juga selalu bersama Yoona dan tidak pernah bersamaku lagi.
Ya, kurasa hanya dengan cara seperti ini aku bisa melupakan cinta pertamaku.
Tapi, ternyata aku salah.
Hari itu, hujan turun sangat deras. Dan yang menyebalkannya, aku lupa membawa payung.  Aku sampai di pintu depan sekolah  dan berdiri diam disana. Tidak mungkin aku menerobos hujan yang derasnya minta ampun begini.
Jadi, aku hanya diam menunggu hujan reda, sambil sesekali menggigil kedinginan. Tiba – tiba kulihat Kyuhyun berjalan sambil menenteng payung. Ia berhenti di pintu depan sama sepertiku, tapi kami agak berjauhan, sehingga ia tidak melihatku. Aku berniat akan menghampirinya, supaya aku bisa numpang payungnya, karena dulunya aku biasa seperti itu. Tapi, baru beberapa langkah, tiba – tiba seseorang memanggilnya.
“Kyuhyun!” kulirik, ternyata Yoona. Seketika aku langsung menghentikan langkahku. Benar, pasti Kyuhyun sedang menunggunya.
Kyuhyun pun menoleh dan tersenyum padanya. Sekali lagi, aku menelan rasa sakitku. Saat itulah, tanpa sengaja Kyuhyun melihatku dan kami saling beradu pandang.
“Seohyun? Kau masih disini? Kenapa belum pulang?”
Aku memaksakan diriku untuk tersenyum.
“Ya, aku tidak bawa payung. Jadi, aku akan menunggu hujannya reda dulu,”
Yoona kemudian mendekat padanya dan menggenggam tangan Kyuhyun.
“Ayo pulang,” kata Yoona sambil tersenyum pada Kyuhyun.
Sekilas, Kyuhyun terlihat agak bimbang. Kenapa ia mesti bimbang?
Ia kemudian melihat ke arahku. Dan seketika aku mengerti.
“Tidak apa – apa, Kyu. Nanti aku bisa menelepon ibuku, kalu hujannya belum reda juga. Kau pulanglah dengan Yoona,” kataku mencoba tersenyum meyakinkannya.
Perlahan ia membalas senyumku. “Baiklah. Tapi, kau jangan hujan – hujanan, ya!”
Aku mengangguk padanya. “Ya..”
“Baiklah. Ayo Yoona. Seohyun, aku duluan ya!” katanya sambil beranjak pergi.
Aku hanya menatap kepergiannya dengan rasa hampa di hatiku. Aku memejamkan mataku dan mencoba mencerna ini semua.
Semudah itukah aku bisa melupakannya? Mengapa begitu sulit?
Aku menatap lagi kepergian Kyuhyun dan Yoona yang menggandeng tangan Kyuhyun.
Kurasakan hatiku berdenyut dan siap untuk untuk hancur.

***

I forgot when it started
I don’t know why I’m like this
A day seems so long
And doesn’t seem to have an end

Aku berlari menerobos hujan yang deras ini. Sederas air mataku yang tidak bisa kutahan – tahan lagi.

How does another morning come?
I don’t know

Aku mencintainya! Kenapa aku mencintainya? Kenapa sulit sekali melupakannya?
“AAAAAAHHHHH!” aku berteriak lepas di tengah kehujanan ini. Aku jatuh berlutut dan menangis.

I can’t do anything
While not doing anything
I look at the slow time
Where are you?
What are you doing?
Because I only think of one person

Aku ingin melupakannya. Aku ingin melupakan semua perasaan ini padanya.

I know I shouldn’t be doing this
I know that I can’t love you
My confession will make you go through more pain
I know

Aku benar – benar benci pada diriku sendiri! Kenapa aku begitu bodoh karena sampai sekarang masih mencintai orang yang sama sekali tidak mencintaiku? Kenapa aku masih saja mengharapakannya dan percaya bahwa suatu saat ia akan mencintaiku? Dia adalah sahabatku! Dia tidak akan pernah menjadi pasangan hidupku! Dia tidak akan pernah mencintaiku!

Even though I know
I can’t do anything
I can only think of you

If I close my two eyes
Or open them again

I can only think of one person

Kini hatiku benar – benar hancur.
The memory I can’t erase for one second

Duniaku terasa gelap.
I just think of you

(The One I Love by Super Junior K.R.Y.)

***

Aku membuka mataku perlahan – lahan dan menemukan diriku terbaring di tempat yang benar – benar asing bagiku.
Aku ada dimana?
Aku mencoba mengingat apa yang terjadi padaku terakhir kali. Aku sedang berlutut sambil menangis di tengah hujan yang deras. Aku tidak tahu tepatnya saat itu aku berada dimana. Yang terakhir kali aku ingat sekelilingku berubah gelap.
Tiba – tiba pintu terbuka dan masuklah cowok yang sepertinya familiar bagiku.
“Kau sudah sadar?”tanyanya lembut sambil tersenyum padaku, menampilkan kedua lesung pipitnya yang begitu menawan.
“Siwon sunbae?” tanyaku tak percaya. Dia adalah kakak kelasku dari klub basket. Siapa yang tidak mengenalnya, semua anak klub basket terkenal dan dia adalah kaptennya.
Ia tersenyum dan duduk diatas tempat tidur, disampingku.
“Tadi kau pingsan didepan rumahku. Kenapa kau hujan – hujanan begitu? Kau kan bisa sakit”, katanya dengan wajah khawatir.
Aku memaksakan diriku untuk tersenyum.
“Aku tidak bawa payung. Hm…terima kasih sudah menolongku Siwon sunbae,”kataku sambil bangkit dari tempat tidurnya. Aku berdiri dan terkejut mendapati aku memakai piyama.
Ia sepertinya menyadari keterkejutanku.
“Ng..tadi bajumu benar – benar basah kuyup. Jadi kusuruh pembantuku untuk menggantikan bajumu. Aku takut kau masuk angin,”katanya dengan agak gugup. Wajahnya memerah dan ia mengelus – ngelus tengkuknya.
Aku terkejut, tapi aku lega karena setidaknya bukan dia yang mengganti bajuku. Aissh..apa yang kau pikirkan, Seohyun!
“Ah, tidak apa – apa. Gomawo sunbae,”kataku sambil membungkukkan badanku.
Ia tersenyum lagi.
“Mari kuantar kau pulang,”

***

Mobil Siwon sunbae sampai didepan rumahku. Aku membuka seatbelt – ku.
“Aku benar – benar berterima kasih pada sunbae karena sudah merawatku dan mengantarku. Terima kasih, sunbae!” kataku lagi.
“Tidak apa – apa, Seohyun – ah.”
Aku terkejut mendengarnya. Darimana ia tahu namaku?
“Sunbae….kau tahu namaku?”
Seketika wajahnya memerah.
“Ya…eh…tentu saja. Emm….”, ia berhenti sejenak dan menghela nafasnya. “Aku selalu memperhatikanmu, Seohyun – ah. Tidakkah kau menyadarinya?” katanya sambil menatap mataku.
Aku terdiam karena terkejut. Dia selalu memperhatikanku? Apa maksudnya?
“Hmm, aku tidak mengerti sunbae. Aku……”
“Bisakah kau memanggilku oppa?” potongnya.
Aku menatapnya, tak percaya. Tapi, aku menganggukkan kepalaku.
“Baiklah, oppa……”
Suasana menjadi agak canggung. Akhirnya aku memutuskan untuk masuk ke rumahku.
“Aku masuk dulu, oppa. Sekali lagi terima kasih untuk hari ini”,kataku sambil membuka pintu mobil dan beranjak keluar.
Tiba – tiba ia menarik tanganku. Aku menoleh ke arahnya terkejut.
“Bisakah kita bertemu lagi?” tanyanya sambil menatap mataku penuh harap.
Aku tak bisa berkata apa – apa, karena speechless, tak tahu apa yang harus kulakukan. Tapi, tiba – tiba ku dengar diriku berkata : ”Tentu saja”, sambil tersenyum padanya.
Ia tersenyum. Sangat indah. Seketika aku merasa nyaman melihat senyumannya. Hatiku merasa tenteram ketika melihatnya. Dalam hatiku, aku berkata dengan jujur bahwa aku memang ingin bertemu dengannya lagi.

***

Aku membaringkan tubuhku diatas tempat tidurku. Hari ini aku merasa sangat lelah. Tiba – tiba aku teringat kejadian yang membuat hari ini lebih lelah dari biasanya.
Cho Kyuhyun, sahabatku, cinta pertamaku.
Aku memegang kepalaku. Sakit memikirkan semua ini. Sakit karena cintaku bertepuk sebelah tangan.
Namun, sesuatu memaksa masuk dalam pikiranku.
Choi Siwon.
Entah mengapa ia membuatku lupa dengan semua sakit hatiku. Aku teringat kata – katanya,
“Aku selalu memperhatikanmu, tidakkah kau menyadarinya?”
Ia selalu memperhatikanku? Kukira ini pertama kalinya kita saling mengenal. Dan kukira selama ini kami saling tidak menyadari keberadaan satu sama lain.
Aku mengingat lagi senyumannya dan perhatiannya padaku. Ia mengingatkanku pada pangeran – pangeran tampan dan baik hati, yang hanya ada dalam dongeng.
Aku memejamkan mataku, mencoba menganalisis perasaanku.
“Seo, tidakkah kau juga menginginkannya? Maksudku, tidakkah kau juga ingin mencintai seseorang dan dicintai orang tersebut?”
Aku teringat kata – kata itu.
Benar. Selama ini aku hanya melihat Kyuhyun dan berharap ia akan melihat padaku. Aku tidak pernah membuka mataku melihat ke dunia yang lain tanpa Kyuhyun.
Kini, setelah melihat Siwon oppa, untuk pertama kalinya aku ingin melihat dunia yang lain itu. Aku ingin menghilangkan bayangan Kyuhyun dari benakku dan mencoba menerima kenyataan.
Sejujurnya, rasanya sungguh menyakitkan. Membiarkan cintamu dimiliki orang lain.
Namun, inilah keputusanku.
Oleh karena itu, mulai sekarang aku berjanji.
Berjanji untuk merelakan sesuatu yang tak akan pernah menjadi milikku.
Merelakan cinta pertamaku untuk bahagia dengan orang yang dicintainya.
Ya, kau benar, Kyu. Aku memang membutuhkan seseorang untuk kucintai dan mencintaiku. Dan mungkin orang itu bukanlah kau.

***

Perlahan tapi pasti, aku melupakan perasaanku pada Kyuhyun. Tanpa sadar, aku mulai membuka hatiku untuk Siwon oppa. Untuk seseorang yang mencintaiku dan aku juga mencintainya.
Kami sudah menjalin hubungan selama 3 bulan. Tapi, akhir – akhir ini kami jarang bertemu, karena ia sibuk mempersiapkan ujian akhir, karena sekarang ia berada ditingkat akhir.
Sedangkan Kyuhyun, ia tidak tahu bahwa aku sudah menjalin hubungan dengan Siwon oppa. Mungkin karena aku dan Siwon oppa jarang bersama, karena ia sibuk latihan basket dan bimbel. Atau mungkin karena aku dan Kyuhyun pun jarang bertemu.
Dan juga, aku merasa tidak harus memberitahukan padanya. Kami sekarang sudah benar – benar jauh. Ia semakin dekat saja dengan Yoona.
Tapi, aku tak peduli dengan semua itu. Karena sekarang, aku hanya mencintai satu orang. Dan orang itu adalah Siwon oppa.
Namun, suatu hari, Siwon oppa mengajakku makan di suatu café. Dan saat itulah takdir memutuskan untuk mengungkap semuanya.

KYUHYUN POV
Yoona memaksaku agar menemaninya makan siang di café. Jadi kuturuti saja. Ketika kami memasuki café, tiba – tiba aku melihat Seohyun. Tapi, ia tidak sendiri. Ia bersama seorang laki – laki yang aku tidak dapat melihat wajahnya, karena ia membelakangiku. Seohyun terlihat senang. Tanpa sengaja Seohyun mendongak dan mata kami pun bertemu. Ia terdiam dan aku juga. Aku terdiam karena baru kali ini aku melihat ia bersama dengan seorang laki – laki selain aku.
Mungkin karena terlalu lama kami bertatapan, laki – laki itu pun menoleh ke belakang dan melihat ke arahku.
Choi Siwon?
“Ah, Yoona?” panggil Siwon.
“Oppa?” balas Yoona sambil tersenyum. Lalu Yoona mendekat ke meja mereka. Aku mengikutinya dari belakang,
Yoona juga kenal Siwon? Dan yang terpenting, mengapa Seohyun bisa bersama laki – laki ini?
“Halo, oppa! Kita boleh duduk disini, kan?” Tanya Yoona dengan ceria.
“Tentu saja, Yoong, silahkan!” jawab Siwon.
Kami pun duduk. Aku duduk berhadapan dengan Seohyun. Aku melihat ke arahnya. Perlahan ia tersenyum padaku.
“Hai, Kyu!” sapanya hangat.
“Hai, Seo!” balasku agak kaku sambil memaksakan diriku untuk tersenyum.
“Oppa, perkenalkan, ini sepupuku, Siwon oppa. Dan, Siwon oppa…..” kata Yoona lalu menggenggam tanganku, aku agak terkejut. “……ini adalah Kyuhyun oppa, pacarku”, katanya sambil tersenyum ceria.
Aku menjabat tangannya. Aku melirik sekilas pada Seohyun, ia tersenyum. Ia manis sekali.
Aissh! Kyuhyun! Kenapa kau…..
“Kalau begitu, Yoong, ini Seohyun. Ia adalah calon istriku”, kata Siwon sambil tertawa kecil.
DEG!
A …APA?! Apa yang barusan ia katakan?
Seohyun terkejut, pipinya langsung merona.
“Oppa….”katanya pelan sambil menahan malu.
“Hah?! Benakah? Wah selamat, ya!” kata Yoona sambil menjabat tangan Siwon. Ketika akan menjabat tangan Seohyun, Seohyun menepisnya dengan sopan.
“Ah, tidak, Yoona – ssi. Siwon oppa terlalu berlebihan”, katanya masih merona.
Jadi, Seohyun pacaran dengan Siwon?
Seohyun punya pacar?
Kenapa selama ini aku tidak tahu? Dan juga……kenapa aku merasa aku tidak ingin mendengarnya?
Kenapa aku tidak senang? Seharusnya aku bahagia, jika Seohyun sekarang akhirnya jatuh cinta.
Tapi………..aku hanya TIDAK BISA senang. Mengapa?
Sepanjang waktu makan, pikiranku tidak bisa tenang, aku terus – terusan mencuri pandang Seohyun dan Siwon. Mereka berdua terlihat bahagia. Aku melihat ada secercah kebahagiaan di mata Seohyun, yang selama ini tak pernah kulihat.
Apa aku cemburu?
Tidak! Tidak! Aku tidak mungkin cemburu. Aku sudah punya Yoona!
Ku pandang lagi Seohyun. Tanpa sengaja mata kami bertatapan.
Ia tersenyum lagi padaku. Ia terlihat seperti malaikat.
Aku terdiam dan kurasakan hatiku meleleh melihatnya.
Mungkin benar.
Bahwa aku memang cemburu.

***

Baru kali ini aku tidak menikmati saat – saatku bersama Yoona. Aku tak lepas memikirkan Seohyun dan merasa cemburu ketika ia bersama Siwon. Aku tahu bahwa aku harusnya ikut merasa senang ketika, sahabatku juga senang. Tapi, entah kenapa aku benar – benar tidak bisa melakukannya.
Kini, aku baru merasa kehilangan ketika ia tidak ada didekatku. Aku sangat ingin bersamanya dan menariknya lebih dekat kepadaku.
Aissh, mengapa aku begitu egois? Aku bahkan sering meninggalkannya demi bersama Yoona. Tidakkah ia juga merasa kesepian, karena ia tidak punya sahabat yang bisa menemaninya. Aku satu – satunya sahabatnya. Tapi, aku sering meninggalkannya semenjak aku pacaran dengan Yoona. Dan sekarang ia telah bersama dengan orang yang mencintainya dan selalu ada untuknya. Kenapa aku mesti marah?
Entahlah. Karena seharusnya, hanya akulah satu – satunya orang yang selalu ada disisinya.

***

Hari ini adalah ulang tahunku. Yoona merayakannya dengan mengajakku jalan – jalan dan makan. Ia memberikanku sebuah jam tangan yang bagus. Setelah itu, kami pulang.
Entah kenapa, walaupun ini adalah hari yang spesial dan merayakannya bersama gadis yang kusukai, aku tetap merasa hampa dan hambar. Seperti ada sesuatu yang hilang.
Setelah sampai di rumah, aku tidak tahu mau melakukan apa. Aku mencoba untuk menyelesaikan game – ku, tapi aku tidak bersemangat. Jadi, kucoba untuk beristirahat, tapi aku tidak bisa tertidur juga. Aku tidak mengerti apa yang membuatku begitu tidak bersemangat begini.
Akhirnya, kulangkahkan kakiku menuju taman belakang rumahku. Tempat dimana aku sering menghabiskan waktuku bersama Seohyun.
Seohyun………….
Mungkin dialah bagian yang hilang dari hari – hariku. Dialah alasan mengapa aku merasa hampa hari ini. Aku sudah tahu dari tadi. Hanya saja, aku mencoba mengelaknya
Aku duduk diatas rumput dan memandang hamparan langit yang biru. Aku memikirkan Seohyun. Hari ini ia bahkan belum mengucapkan selamat ulang tahun padaku. Apakah ia lupa pada hari ulang tahunku? Padahal, ia satu – satunya orang yang sangat kuharapkan ucapan darinya.
Dia satu – satunya yang ku butuhkan saat ini.
Tiba – tiba seseorang menepukku dari belakang.
“Kyuhyun – ssi!”
Aku mendongak. Ternyata dia! Aku merasakan gelombang keceriaan dalam diriku. Tiba – tiba aku merasa sangat bersemangat.
“Seohyun!”
Ia lalu duduk disampingku.
“Apa yang kau lakukan disini? Kau rindu padaku ya?” katanya sambil tertawa kecil.
“Tidak sama sekali!” kataku bohong. “Kau sendiri, ngapain kesini? Kau yang kangen padaku, kan?”
Ia meninju bahuku pelan.
“Selamat ulang tahun, Kyuhyun – ssi!”
Aku menoleh padanya dan ia tersenyum padaku.
“Ah, kukira kau sudah lupa”, kataku sambil pura – pura marah. Ia tertawa.
“Kenapa? Kau sangat mengharapkan ucapan dariku, ya? Haha…”
Aku memutar bola mataku. Dalam hatiku, aku membenarkan ucapannya.
Ia mengambil sesuatu dari belakangnya dan menyerahkannya padaku.
“Ini untukmu. Aku tahu ini bukan sesuatu yang unik. Tapi, bagiku ini spesial. Aku ingin kau memakainya dan selalu ingat padaku”. Ia tersenyum.
Aku mengambil kotak yang diberikannya dan membukanya. Sebuah cincin.
“Aku juga memakai yang sama”, katanya sambil menunjukkan jari manisnya, disitu memang terpasang cincin yang sama dengan yang diberikannya padaku. “Ini adalah cincin persahabatan”, katanya sambil tersenyum.
DEG!
Sahabat. Entah mengapa aku merasa terpukul dengan kata itu.
“Terima kasih”, kataku sambil memaksakan untuk tersenyum padanya. Aku memasukkan kotak yang berisi cincin itu ke dalam saku. Aku tidak berniat untuk memakainya.
Ia pun membaringkan tubuhnya di rumput. Aku mengikutinya. Kami berbaring berdampingan.
“Lihatlah, musim semi kali ini indah sekali”, katanya sambil memejamkan mata.
“Kau sudah make a wish belum?” tanyanya.
“Belum”.
“Kalau begitu, ayo buat permintaan sekarang”.
“Itu konyol sekali”,
“Ayolah….” pintanya dengan wajah memelas.
Aku mendesah. “Baiklah”. Aku semata – mata melakukannya hanya untuk membuatnya senang.
Aku memejamkan mataku. Mengucapkan keinginanku dalam hati. Dan tahukah, bahwa aku hanya mengucapkan satu keinginan namun paling berharga dalam hidupku?
Semoga aku bisa selalu membahagiakan Seohyun sampai akhir hidupku nanti.
Itu keinginan sekaligus janji dalam hidupku.
Aku melirik Seohyun. Orang yang sangat kusayangi. Apakah ia tahu perasaanku?
Ia sedang memejamkan matanya juga sambil tersenyum. Tiba – tiba ia membuka matanya dan menoleh padaku. Aku langsung cepat – cepat mengalihkan wajahku. Kurasakan wajahku memerah, karena kepergok sedang memandanginya tadi.
“Kau sedang apa tadi?” tanyaku berusaha menutupi rasa gugupku.
“Membuat keinginan”.
“Untuk apa? Ini kan di hari ulang tahunku, bukan ulang tahunmu”.
“Tapi, ini adalah hari ulang tahun orang yang spesial bagiku. Jadi, ini adalah hari yang spesial juga untukku”.
Wajahku semakin memerah mendengarnya. Apakah aku benar – benar orang yang spesial baginya?
“Kau membuat keinginan apa?” tanyaku.
“Itu rahasia. Kecuali, kalau kau mau memberitahukan keinginanmu”.
Tentu saja tidak mungkin aku memberitahukannya. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana nanti reaksinya, kalau ia tahu dialah orang yang ada dalam keinginanku.
“Tidak usah. Lupakan saja”. kataku.
Ia tertawa. Tawanya berdenting lembut.
“Aku sangat suka musim semi”, katanya.
“Aku juga”, kataku. Karena, musim semi adalah waktu dimana kami paling sering menghabiskan waktu bersama di tempat ini.
“Aku ingin sekali pernikahanku nanti diadakan pada musim semi”.
DEG!
Lagi – lagi ku merasa denyutan dalam hatiku.
“Bagaimana menurutmu?” tanyanya.
Aku tidak tahu harus menjawab apa. Karena, aku tidak bisa membayangkannya suatu hari nanti ia menikah dengan seorang pria lain.
“Kyuhyun?”
Aku tersadar.
“Err…yaa…..memangnya siapa yang akan menikah denganmu nanti?”tanyaku gugup.
Ia tersenyum misterius.
“Entahlah. Memangnya aku bisa meramalkan masa depanku”,
“Apakah itu Choi Siwon?” tanyaku berusaha menelan rasa pahit yang tiba – tiba muncul.
Ia tertawa kecil.
“Mungkin. Kalau Tuhan menghendaki aku berjodoh dengannya, berarti di musim semi 4 tahun nanti, aku akan menikah dengannya”.
Kurasakan sesuatu entah dari mana menusuk hatiku. Sekarang aku merasa sangat sesak.
“Apakah kau begitu mencintainya?”
Ia terdiam sebentar. Lalu, ia menjawab dengan lembut.
“Ya…..sangat…………aku sangat mencintainya”.
Cemburu. Itulah yang kurasakan sekarang. Aku SANGAT cemburu. Perasaan ini seharusnya tidak ada, tapi aku tak bisa menolaknya.
“Kau juga pasti merasakannya pada Yoona, ya kan?”
Aku tersentak dengan pertanyaannya, lebih tepatnya, pernyataannya
Aku terdiam. Diam.
Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku TIDAK bisa menjawab pertanyaannya.

***

Ok guys! See you soon in the last part!
Bye 


35 thoughts on “DON’T YOU REALIZE? I DO LOVE YOU! [FIRST PART]

  1. am i first?
    yeeii…
    bagus bagus baguss… aku suka jalan ceritanya. hanya, aku lebih suka kalau spacing dan paragraphnya lebih banyak. kan enak bacanya. kalau terlalu dempet gitu, jujur, aku rada capek untuk baca. aneh ya? pasti.. XD
    SeoKyu kah ini? waaaw..

    tapi aku mau req donk. coba deh, buatnya SeoWon, dan jangan KyuNa. jadi Kyu mutusin Yoona karena dia tw dia benar2 cinta mati sama Seo. tapi sayang, Seo udah nikah sama Siwon. tapi dia tetap nunggu Seo hingga akhir hidupnya.

    boleh gak? #readersbawel.
    hehehee.. ini sih cuma req.
    tapi smuanya bagus kok. jalan ceritanya jugaa.. last part? twoshoot?
    aku menunggu…!!!

    Like

  2. Huaaaah daebak ! Gomawo udah nyuguhin ff yg bagus ini chinggu . Aku suka keseluruhannya .. dari cerita, penjabarannya, bahasanya, alur, pairingnya, semua deh pokonya . Ga sabar baca lanjutannya nih . Semoga cepet publish yaaa . Semangaaaaat !! ^^

    Oia satu lagi .. Pokonya ending harus SEOKYU ! Hihi oke oke 😀 jangan buat wires kecewa kkkkkkkk~ thankKYUSEOmuch

    Like

  3. lanjutinn dunks……..,ceritanya seru n berliku liku,.
    saat seo suka ama kyu, kyu gk punya prasaan apa2…
    giliran kyu suka ama seo, seo malah suka wonnie….
    huft……..
    moga ntar endingnya seokyu….

    Like

  4. Pendek bgt..???
    Lagi enak enak baca malah see in last chap…
    Tapi gpp deh,,,lebih bikin aku penasaran,,
    Ya!!! Kyuppa,,cepat sadar dong klw seo itu suka sma oppa…
    Ahh.. Sumpah penasaran bgt…
    Update soon y thor ^^!!

    Like

  5. huaaaaa baguussss author seperti biasa aku selalu suka ffnya mulai dari yang what if ampe yang ini semuanya okeeee.. 🙂
    semoga akhirnya tetep seokyu yaa ^^, nanti yoona ama donghae aja hehe abis siwon kakak sepupunya sih!
    ayo ayo update soon sama ff what ifnya aku tunggu .

    Like

  6. Sungguh menyayat hati..
    Sediih kali..
    Padahal seokyu punya prasaan yg sama,tp g ad yg bisa merasknnya..
    Gk peka ah,..
    Tp kereen kuq..
    Aq bcany sambil dag dig dug sheer..
    *kyk org jntungan y??
    Haha
    d tggu part slnjutny y eonn..
    Jgn klamaan eonn..
    Ending hrus SEOKYU y..
    *mian klo maksa..
    Hehe

    Like

  7. aduuhhh…
    Msa seokyu gk merasakn prasaan mrka masing2!
    Nyesek wkt bca isi hti mrk wkt cmburu!!
    Q kra da pair yoonwon trnyta udh spupuan ea!!
    Update jgn lma!^^

    Like

  8. Kalau hilang, baru terasa berharga. Kalau hilang lalu kembali pada pemiliknya, itu memang miliknya.
    Hahaha kyu kasian lagi ngerasain karma 😀
    aku agak kaget waktu siwon bilang calon istri. Haha.

    Like

  9. Author yg nulis WIYBM?
    saya belum baca semua part sih cuman kayanya seru, kapan mau di post yg lanjutannya? yg ini juga ya ^^

    Like

  10. kirain siwon bakal sama yoonna
    kyuppa knpa dri dulu ga bil aja sayang n cinta ma seo.
    lanjut chingu..
    kasian liat seokyu saling sakit..

    Like

  11. aku kira ini ff seokyu – yoonwon loh 😦 ternyata nggak, padahal aku seneeng bgt waktu ngeliat other castnya YoonWon ._.
    by the way.. ini DAEBAK~ Suka sekali bahasanya~ nggak ribet buat dibaca 🙂
    KyuSeo sahabat kompakan untuk pura pura suka sm orang lain… nyesek juga krn Kyu udah pacaran sm Yoona. Yoona sepupu siwon eh? Yah, ribet nih kyknya ._.
    mau SeoKyu atau SeoWon, terserah… asal Kyu harus dan cuma buat Seo, dan gak boleh sama Yoong.. (daripada sama Yoong, mending sama aku ajah ._.) #PLAKK
    Lanjut! Wajib! Jangan lama lama~

    Like

  12. aku suka suka…..
    dasar kyu pabo telat deh padahal kan seo dari dulu uadh cinta. sekarang giliran seo udah sama siwon aja cemburu..
    padahal dulu wakyu dia sama yoona seo juga ngerasain itu juga bahkan lebih parah lagi kyu sela;u menceritakan yoona bahkan ninggali seo. seo kan jadi sakit hati.
    wajar dong waktu dia ketemu sama siwon yang baik dan lebih perhatian sama dia.

    tapi bagaimana pun aku tetep pengennya seo sama kyu tau. ayo dong kyu kalau beneran cinta tunjukkin dan buktiin kalau perlu rebut dari siwon. hehe

    ditunggu part selanjutnya ya…..

    Like

  13. Yaah pendek sekali lg enakan baca dh TBC#kecewa.
    Asyikk para author seokyu lama kembali lg, aq kangen sekali thor ama ff mu pa lg WIYBM.^^
    whatt 3 mg lg ruw update t ff, lama sekali thor dikurangi jd 1 mg aj yah yah?;)
    iya thor skrg ff seokyu pd kren2 semua, suka deh ama para authornya imajinasinya tinggi sekali bisa bikin crt seokyu yg manis2.:)
    tetap semangat buat ff seokyu yah biarkan saja ad yg berkoak2 bilangin sini banyak ff seokyu dr pd yg laen? Whaiting thor….?;)
    dh deh saya tunggu part nexnya?
    Jgn gantung lg donk thor….

    Like

  14. yah walaupun tidak pendek tapi ya hemmm,,,,,,tapi thor yang sekuel berikutnya di banyakin dari sisi kyuhyunnya. pas dulunya gimana kok bisa dia sama yoona, beneran suka po? wah aku bingung mau komen kekurangannya,, hemm…
    yah, ini ngarahnya ke seokyu happy ending kan? berarti tolong di ceritain dari sisi yoona bagaimana, sisi siwon bagaimana, kon kesannya yoona sama siwon itu cuma pengalihan cinta seokyu yang bertepuk sebelah tangan dan kepepetnya sama yoongwon,, yaaaa bikin aja ternyata siwon sama yoona itu bukan adek kakak hahaha trus ternyata punya hubungan tersembunyi hahaah…. ngaco yah…. trus seokyu merasa dihianati akhirnya seokyu jadia dan langsung merit. hahaah maksa yah??/

    dilanjutin gihj authorr

    Like

  15. yah thor…. Lanjjuuttttt….hahahaha….. Seokyu jjang! Hheeeo annie am won oppa panes jug. Tape tete seeokyu lah…hahaha… What If You Belive Me lanjut ya thor… Moment seokyu dibanyakin yah thor di WIYBM… Haha…

    Like

  16. wktu seo sdr klu dia sk ma kyu eh kyunya dah pcran ma yoona dan skrng tgl kyu stlah th seo pcran ma siwon di jg br sdr klu dia jg cinta seo, uuuh mang penyesaln slu dtg diakhir
    tp ku harap berakhir seokyu.
    thor buat seokyu bersatu jngn pshin mereka ya… jebal. seokyu jjang!!

    Like

Leave a comment