Captured in His Heart. (chapter 11)


★  This story was made and copyrighted by R. No stealing or claiming as yours.

★  No silent reader. Any comments and critics will be very appreciated.

★  Any resemblance to another story or fanfiction is purely coincidental.

★  This story is 100% fictional.

★ Enjoy the story! ^^

Chapter 11: “Berjanjilah kau takkan pergi lagi dari sisiku. Berjanjilah kau takkan membuatku cemas lagi.”

Yonghwa berulang kali melirik keluar jendela. Sudah hampir senja tapi ia belum melihat Joohyun semenjak makan siang. Segera setelah menyelesaikan makan siang, ia menuruti saran Joohyun untuk mengistirahatkan dirinya di kamar. Ditambah lagi ia memang merasa lelah dan mengantuk karena telah mengambil penerbangan paling pagi. Ia baru terbangun satu jam lalu dan tidak bisa menemukan Joohyun di mana pun, begitu pula dengan pria bernama Kyuhyun itu.

“Di mana gadis itu? Apakah saat ini ia sedang bersama Kyuhyun? Aku tidak melihat mereka berdua sejak tadi,” pikirnya dengan perasaan tidak senang. Entah kenapa, kedekatan Joohyun dan pria itu membuatnya kurang nyaman. Ia sudah mengenal Joohyun sejak mereka masih kecil dan Joohyun tidak pernah berteman dekat dengan pria lain kecuali dirinya dan Jungmo. Walaupun agak pendiam dan pemalu, Joohyun adalah gadis yang ramah dan menyenangkan. Belum lagi fakta bahwa ia dikaruniai penampilan fisik yang mampu menarik perhatian pria manapun. Karenanya Yonghwa selalu bersikap terlalu protektif terhadapnya bahkan sejak mereka masih kecil.

Ketika akhirnya Joohyun dan Jungmo memutuskan untuk bersama, barulah Yonghwa benar-benar menyadari bahwa perasaan yang dirasakannya terhadap Joohyun bukanlah sekedar perasaan seorang kakak terhadap adiknya, atau perasaan seseorang terhadap sahabatnya.

“Benarkah kalian sekarang bersama? Aku ikut bahagia untuk kalian! Hyung, mulai sekarang kau harus menjaga Joohyun dengan baik!”

Ia masih ingat apa yang dirasakannya ketika ia mengucapkan kalimat itu pada Jungmo dan Joohyun beberapa tahun yang lalu. Senyum lebar menghiasi wajahnya, tanpa ada yang tahu – kecuali dirinya sendiri – bahwa itu adalah usahanya untuk menahan air matanya yang sudah hampir terbit. Dadanya terasa sesak dan perih, dan ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya untuk menghilangkan rasa sakit itu. Ia menyayangi Jungmo dan Joohyun, karenanya ia memutuskan untuk menekan perasaannya sendiri dan tetap menjadi sahabat sekaligus adik sepupu yang baik bagi mereka.

Dua tahun lalu, ketika Jungmo harus kehilangan nyawanya dalam kecelakaan tragis yang terjadi saat ia sedang bertamasya bersama Joohyun, Yonghwa merasa terpukul. Ia sangat menyayangi Jungmo. Baginya, Jungmo bukanlah sekedar kakak sepupunya tetapi juga sahabat sekaligus orang yang sangat ia hormati. Ia pun berusaha menyembunyikan kesedihannya dan bersikap tegar demi Joohyun. Namun ternyata hatinya lebih hancur lagi tatkala menyaksikan kondisi Joohyun yang menjadi satu-satunya saksi dari kecelakaan itu. Wajah pucat, pandangan kosong, dan bahkan sempat kehilangan kemampuan berbicara selama beberapa hari, ia berubah menjadi seseorang yang sama sekali tidak dikenal Yonghwa. Matanya tak lagi berbinar dan senyumnya menghilang.

Ia selalu berada di sisi Joohyun, menyemangatinya, menenangkannya, dan membuatnya berbicara kembali. Usahanya ketika itu berhasil. Setelah membisu selama beberapa hari karena shock, akhirnya Joohyun bisa berbicara dan memeluknya sambil menangis tersedu-sedu. Namun hanya itulah yang dilakukannya, menangis. Ia menolak membicarakan kecelakaan itu pada siapapun, termasuk pada Yonghwa.

Dan ketika Joohyun memutuskan untuk kembali ke Koreatanpa memberitahunya, ia tidak bisa mengungkapkan apa yang ia rasakan. Sedih, kecewa, tetapi tentu saja ia merasa sangat khawatir. Ia berulang kali mencoba menghubungi gadis itu untuk memastikan bahwa keadaannya baik-baik saja, tetapi nampaknya Joohyun membutuhkan waktu untuk menenangkan dirinya sendiri. Karena itulah ia mencoba menghormati keputusan gadis itu untuk tidak langsung pergi ke Koreadan mencarinya. Ia pun tetap melanjutkan kehidupan dan studinya di London, sambil tetap berharap ia bisa kembali bertemu dengan Joohyun yang dirindukannya bila saatnya tiba. “Dan bila saatnya tiba, aku harus mengungkapkan perasaanku padanya,” begitulah pikir Yonghwa ketika itu.

“Yong oppa!” suara Joohyun membuyarkan lamunan Yonghwa.

Pria itu tersentak kaget. Tampaknya ia terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri sehingga tidak menyadari kalau gadis yang sedari tadi dicarinya baru saja melangkah masuk ke ruang duduk. Ia pun lalu tersenyum lega.

“Kau sudah pulang? Dari mana saja kau?” tanyanya.

“Hanya berjalan-jalan menyusuri perbukitan,” jawab Joohyun cerah. “Kau sepertinya lelah dan kurang tidur, karenanya aku tidak mau mengganggu waktu istirahatmu. Ah, sebentar lagi waktunya makan malam. Apakah ahjumma sudah …”

“Joohyun-ah,” Yonghwa memotong kalimat gadis itu. Mendadak wajahnya tampak serius. “Bolehkah aku berbicara berdua saja denganmu sekarang?Ada… ada hal penting yang ingin kubicarakan.”

Joohyun terkejut. Jantungnya kembali berdegup kencang karena gugup sekaligus takut. Ia tadinya telah berencana untuk berbicara berdua dengan Yonghwa sesudah makan malam, tapi rupanya kesempatan itu tiba lebih cepat dari yang direncanakannya. “Sepertinya memang sudah waktunya,” katanya dalam hati sebelum ia menghela napas dan menjawab, “Baiklah, ayo kita berbicara di luar, oppa.”

***

Hari sudah mulai gelap ketika Kyuhyun tiba di penginapan. Dan ia merasa heran ketika ia tidak melihat Joohyun maupun Yonghwa di ruang duduk atau ruang makan. Ia naik ke lantai atas dan sepertinya kedua orang itu juga tidak ada di kamar mereka masing-masing, karena tidak terdengar suara sekecil apapun darisana. Ia kemudian dikejutkan oleh suara yang berasal dari kamarnya sendiri, yaitu suara handphone yang bergetar keras di atas meja.

“Siapa yang meneleponku? Sudah kuduga, seharusnya aku tetap mematikan handphone-ku saja seperti kema …” gerutuannya terhenti ketika ia melihat nama yang tertera di layar. Ia lalu menjawab panggilan itu, “Adaapa, Victoria? Bukankah sudah kukatakan …”

“Kyuhyun-ah!”Victoriaberseru di seberang telepon. “Kau ada di mana? Aku baru saja mendarat di Bandara Jeju!”

“Apa?!” Kyuhyun terbelalak, tidak mempercayai apa yang baru saja didengarnya. “Bandara Jeju katamu?! Yah, apa yang kau … ada urusan apa kau di Pulau Jeju?” Ia berharap semoga jawaban Victoria tidak sesuai seperti yang diduganya.

“Mencarimu, tentu saja!” jawab Victoria. Hati Kyuhyun langsung mencelos. Dugaannya benar, Victoria pergi ke Pulau Jeju untuk menyusulnya. Ia memejamkan mata dan menghela napas panjang, berusaha menenangkan emosinya yang mulai meninggi. “Halo, Kyuhyun-ah? Kau masih di sana? Kyuhyun-ah?”

“Song Victoria,” akhirnya Kyuhyun berkata perlahan, berusaha membuat suaranya tetap tenang. “Kau bilang kau ke Pulau Jeju untuk mencariku? Untuk apa? Apakah aku pernah memintamu untuk melakukannya? Apa kau kira aku kemari untuk berlibur?”

Victoria sepertinya mulai menyadari bahwa Kyuhyun merasa tidak senang. “Maafkan aku,” katanya dengan suara lirih. “Aku … aku hanya … kau tiba-tiba pergi ke Pulau Jeju tanpa memberitahuku. Aku … yah, aku merasa cemas dan tanpa pikir panjang … Kyuhyun-ah, jangan marah padaku. Aku benar-benar minta maaf.”

“Aku tidak bermaksud kasar, tapi apakah aku harus selalu memberitahumu ke mana aku akan pergi dan apa yang akan kulakukan?” tanya Kyuhyun dengan nada tidak sabar. “Victoria, kau memang lebih tua dariku, tapi berhentilah memperlakukanku seperti anak kecil.”

“Aku tidak pernah menganggapmu anak kecil!” Victoria buru-buru berkata. “Kyuhyun-ah, aku benar-benar minta maaf. Aku … sebenarnya aku belum pernah ke Pulau Jeju sebelumnya, karenanya ketika kudengar kau sedang berada di Pulau Jeju, tanpa pikir panjang aku … aku ingin mengejutkanmu. Aku … aku … maaf, Kyuhyun-ah.”

Suara Victoria terdengar seolah-olah ia sudah hampir menangis. Kyuhyun kembali menghela napas panjang dan mengacak-acak rambutnya dengan gemas. “Baiklah, aku akan menjemputmu di Bandara Jeju,” katanya akhirnya. “Jangan pergi ke mana-mana, tunggu aku di depan pintu utama, kau mengerti?”

Ia lalu mengakhiri pembicaraan dan meraih mantelnya yang tergantung di belakang pintu kamar. “Wanita itu selalu saja menyusahkanku,” gerutunya dalam hati.

***

Hari sudah mulai gelap dan lampu-lampu mulai dinyalakan. Joohyun dan Yonghwa berdiri berhadapan di halaman belakang penginapan. Mereka berdiri di bawah tiang lampu yang terletak tidak jauh dari istal kuda. Dengan gelisah, Joohyun merapatkan syal kelabu Yonghwa yang melilit lehernya.

“Kau masih menyimpan syalku?” Yonghwa tersenyum.

“Ya, tentu saja. Apakah kau membutuhkannya, oppa?” Joohyun sudah hendak melepas syalnya, namun Yonghwa langsung menghentikannya.

“Tidak usah, kau boleh memilikinya,” katanya dengan lembut.

Joohyun mengangkat dagunya. Pandangan matanya bertemu dengan mata Yonghwa. “Sudah waktunya,” pikirnya sebelum menghela napas dan berkata, “Yonghwa oppa, ada hal penting yang harus kukatakan padamu.”

Yonghwa tampak terkejut mendengar nada suara Joohyun yang serius, begitu pula dengan tatapan gadis itu. Ia lalu berkata, “Aku … aku juga ingin mengatakan sesuatu yang penting padamu. Tapi biarlah aku mendengarkan dulu apa yang ingin kau sampaikan.”

“Ini … mengenai apa yang terjadi dua tahun lalu,” Joohyun berkata dengan suara pelan sambil menundukkan kepalanya.

Mendengarnya, Yonghwa langsung membeku. Apakah Joohyun akan menceritakan padanya mengenai apa yang sebenarnya terjadi di malam tragis itu?

“Selama dua tahun ini, aku tidak berani mengatakannya padamu atau pada siapa pun, oppa,” lanjut Joohyun. “Aku tahu kau sangat menyayangi dan menghormati Jungmo oppa, karena itulah aku takut mengatakannya padamu. Aku takut … kau akan membenciku setelah tahu apa yang sebenarnya terjadi. Pada malam itu kami … kami bertengkar.”

Yonghwa diam saja. Ia sudah bisa menerka apa yang akan disampaikan Joohyun berikutnya, tetapi ia tetap memilih untuk tidak mengatakan apapun dan membiarkan gadis itu mencurahkan apa yang ingin dikatakannya.

“Kami bertengkar cukup hebat hanya karena hal kecil. Aku … aku tidak tahu apa yang membuatku begitu kekanakan malam itu. Aku lalu keluar meninggalkan pondok tempat kami menginap dan berjalan-jalan sendirian. Karena aku terlalu sibuk dengan pikiranku, aku tidak memperhatikan ada sebuah mobil yang melaju kencang ke arahku. Dan … ketika aku tersadar …” Joohyun kini menangis. “Jungmo oppa sudah terbaring di tengah jalan. Ia … ia mendorongku sehingga ia yang tertabrak dan bukannya aku. Aku … aku …”

Joohyun tak sanggup melanjutkan ceritanya dan ia kini menangis tersedu. Detik berikutnya ia tersentak kaget karena tiba-tiba Yonghwa melangkah maju dan memeluknya erat-erat.

“Sudah cukup, Joohyun-ah. Jangan paksa dirimu lebih jauh, aku sudah mengerti,” kata Yonghwa. Sebelah tangannya kini membelai-belai rambut gadis yang sedang terisak dalam pelukannya. “Kini aku sudah tahu apa yang terjadi malam itu dan kenapa kau memutuskan untuk menghilang setelahnya. Dan aku sama sekali tidak menyalahkanmu, apalagi membencimu. Kau tak perlu khawatir.”

Selama beberapa menit, Joohyun masih menangis. Ketika akhirnya tangisannya mereda, ia mendongak menatap Yonghwa. Setelah melalui dua tahun yang dipenuhi rasa bersalah, akhirnya ia bisa memandang pria yang ada di hadapannya dengan perasaan lega, seolah beban yang selama ini menghimpitnya telah terangkat.

“Seharusnya aku mengatakannya padamu sejak awal, aku merasa lebih lega setelah mengatakannya,” Joohyun tersenyum.

Yonghwa membalas senyuman Joohyun. Jemarinya perlahan menghapus air mata di pipi Joohyun. Ia pun merasa lega karena akhirnya mengetahui apa yang selama ini menjadi beban di hati gadis itu.

“Berjanjilah satu hal,” katanya.

“Apa itu?” tanya Joohyun.

Detik berikutnya, Yonghwa menariknya dan memeluknya erat-erat. Joohyun tentu saja merasa sangat terkejut, tetapi tidak melawan. “O-oppa, apa yang sedang kau lakukan? A-ada apa?” tanyanya dengan gagap.

“Berjanjilah kau takkan pergi lagi dari sisiku. Berjanjilah kau takkan membuatku cemas lagi,” kata Yonghwa, masih sambil memeluk Joohyun.

Joohyun terdiam selama beberapa saat. Walaupun ragu, secara perlahan ia melingkarkan tangannya di pinggang Yonghwa, membalas pelukan pria itu. Ia lalu mengangguk sambil bergumam, “Maafkan aku karena telah membuatmu cemas, Yong oppa. Aku takkan mengulanginya lagi, aku berjanji.”

***

Kyuhyun bergegas turun setelah menyerahkan sejumlah uang pada supir taksi dan berjalan menyusuri jalan setapak menuju penginapan tanpa menunggu wanita yang menyusul turun di belakangnya. Sebenarnya ia sudah tidak merasa marah lagi pada wanita itu, tapi bagaimanapun juga ia masih merasa kurang senang.

“Yah, Kyuhyun-ah! Tunggu aku!” seru Victoria sambil mempercepat langkahnya.

Kyuhyun sama sekali tidak menoleh maupun memperlambat langkahnya. Victoria kini sudah berjalan di sampingnya, berusaha mengajaknya berbicara lagi.

“Kyuhyun-ah, kau masih marah padaku? Aku kan sudah meminta maaf?” rengeknya.

“Aku sudah memesan tiket pesawat pulang ke Seoul untuk kita berdua besok malam,” Kyuhyun akhirnya berkata dengan suara datar. Ia akhirnya menghentikan langkahnya dan menatap Victoria dengan serius. “Besok sepanjang hari aku akan menyelesaikan urusanku, karenanya kau jangan menggangguku. Waktuku di Pulau Jeju tinggal sebentar.”

“Kau sudah tidak marah lagi? Benarkah?” mata Victoria melebar. Ia melonjak gembira dan memeluk Kyuhyun, yang langsung merasa terkejut. “Baiklah, aku berjanji tidak akan menyusahkanmu, Kyuhyun-ah!”

“Yah, yah, hentikan! Apa yang kau lakukan? Seperti anak kecil saja,” gerutu Kyuhyun dengan wajah memerah, sambil membebaskan dirinya dari Victoria. Tinggal beberapa langkah lagi mereka sudah mencapai pintu pagar penginapan, ketika dilihatnya dua sosok yang berdiri di beranda penginapan. Kedua sosok itu tampaknya sudah cukup lama berdiri di sana, dan Kyuhyun hanya bisa terdiam membeku ketika disadarinya tatapan dingin Joohyun sedang terarah lurus padanya.

***

Ia dan Yonghwa baru saja akan memasuki penginapan ketika didengarnya suara seruan seorang wanita, disusul oleh suara pria yang dikenalnya. Joohyun pun berbalik dan melihat Victoria memeluk Kyuhyun di depan pintu pagar penginapan. Dilihat dari wajah wanita itu yang tampak cerah dan wajah Kyuhyun yang memerah sesudahnya, tampaknya mereka sedang menikmati saat yang menyenangkan. Dan secara tiba-tiba, perasaan lega yang sedari tadi dirasakannya setelah berbicara pada Yonghwa mendadak menguap, digantikan oleh perasaan lain yang sulit dijelaskannya tetapi terasa tidak menyenangkan.

“Bukankah itu Victoria-ssi yang tempo hari pergi bersama Kyuhyun-ssi ke bioskop?” tanya Yonghwa, membuyarkan pikiran Joohyun.

“Eh? Ah, benar,” jawab Joohyun. Ia lalu menghela napas panjang dan merubah ekspresi wajahnya. Memaksakan sebuah senyuman, ia berkata, “Halo, Victoria-ssi! Tidak kusangka aku akan bertemu denganmu di sini.”

Victoria tampak lebih terkejut ketika ia menyadari bahwa sosok yang berdiri di beranda depan penginapan adalah Joohyun dan Yonghwa. Ia melirik Kyuhyun yang tampak gelisah di sebelahnya sebelum membalas sapaan Joohyun, “Joohyun-ssi? Apa yang sedang kau lakukan di sini? Apakah kau sedang berlibur dengan Yonghwa-ssi? Ataukah … kau datang kemari bersama Kyuhyun?”

“Tidak, tentu saja tidak!” Joohyun menjawab lebih cepat dari yang sewajarnya. “Aku pergi kemari seorang diri, dan tanpa sengaja bertemu Kyuhyun sunbae di sini. Benar-benar kebetulan. Dan Yonghwa oppa baru tiba di sini tadi pagi.”

“Benarkah?” Victoria tersenyum, namun jawaban Joohyun tidak membuatnya benar-benar tenang.

“Sebaiknya kita semua masuk sekarang, ahjumma sudah menyiapkan makan malam. Ia selalu menyiapkan makanan dalam porsi lebih banyak dari semestinya, jadi kurasa Victoria-ssi tak perlu khawatir,” kata Yonghwa.

Tanpa berkata apa-apa – dan tanpa memandang Kyuhyun sama sekali – Joohyun berbalik dan mendahului mereka memasuki penginapan. Mau tidak mau, Kyuhyun memperhatikan perubahan sikap gadis itu. Ditambah lagi ketika sikapnya yang dingin masih terus berlanjut selama makan malam. Ia sama sekali tidak mengucapkan sepatah kata pun pada Kyuhyun maupun Victoria, dan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh Yonghwa pun hanya dijawabnya dengan singkat. Ia juga tidak menghabiskan makan malamnya, dan sebelum Yonghwa atau Kyuhyun sempat menanyakan apapun, ia bangkit dari kursinya dan berkata bahwa ia ingin tidur lebih awal malam itu.

“Apakah ia sedang tidak enak badan?” gumam Yonghwa heran.

Kyuhyun tidak mengatakan apa-apa, tetapi mata dan telinganya terus mengikuti Joohyun sampai gadis itu menaiki tangga dan memasuki kamarnya di lantai atas.

***

Joohyun membalikkan badannya dengan gelisah di atas tempat tidur. Ia memang benar-benar kehilangan nafsu makannya, tetapi ia berbohong soal keinginanya untuk tidur lebih awal karena ia sama sekali belum merasa mengantuk. Ia sama sekali tidak tahu apa yang membuatnya merasa begini. Setelah apa yang terjadi tadi sore di halaman belakang penginapan, setelah akhirnya ia menumpahkan apa yang selama dua tahun terakhir membebaninya pada Yonghwa, ia benar-benar merasa lega. Namun ketika kembali ke penginapan, mendadak perasaan lega dan menyenangkan itu menghilang begitu saja. Lebih tepatnya setelah ia melihat Victoria bersama Kyuhyun di pekarangan penginapan.

“Jadi rupanya mereka berdua adalah sepasang kekasih? Lalu kenapa ia dulu berkata bahwa mereka hanya berteman baik?” gumam Joohyun.

Adegan yang tadi dilihatnya kembali berputar dalam gerak lambat di kepalanya. Kyuhyun mengatakan sesuatu pada Victoria yang membuat wanita itu melonjak gembira dan memeluk Kyuhyun. Kemudian wajah Kyuhyun yang berubah menjadi kemerahan sesudahnya … Joohyun langsung terduduk dan menggelengkan kepalanya kuat-kuat untuk mengusir gambar itu dari otaknya.

“Yah, Seo Joohyun! Apa yang kau pikirkan?! Kenapa hal itu harus mengganggumu?! Apa urusanmu kalau memang ternyata wanita itu adalah kekasihnya?!” sebuah suara di dalam kepalanya menghardiknya.

Detik berikutnya, terdengar suara langkah kaki menaiki tangga secara perlahan dan menyusuri lantai koridor yang terbuat dari kayu. Suara itu kemudian terhenti di depan pintu kamarnya, dan jantung Joohyun seolah terhenti ketika didengarnya suara ketukan lembut di pintu, disusul oleh suara seorang pria yang sudah sangat dikenalnya, “Joohyun-ah, apakah kau sudah tidur?”

Joohyun langsung kembali menghempaskan kepalanya ke atas bantal dan menarik selimutnya tinggi-tinggi hingga menutupi wajahnya. Jantungnya berdegup kencang dan ia menahan napas, tidak berani membuat suara sedikit pun. Apa yang dilakukan Cho Kyuhyun di depan pintu kamarnya? Namun ia kemudian teringat bahwa kamar pria itu memang terletak tepat di depan kamarnya.

“Joohyun-ah, kau tidak apa-apa? Apa kau sedang tidak enak badan?” Kyuhyun kembali bertanya dengan suaranya yang berat namun lembut.

Lagi-lagi tidak terdengar jawaban dari dalam kamar. Kyuhyun hanya menghela napas dan bergumam, “Mungkin memang ia sudah tidur,” sebelum akhirnya berbalik dan memasuki kamarnya sendiri, meninggalkan Joohyun yang ketika itu hanya bisa bersembunyi di balik selimut dengan jantung berdegup sangat kencang.

***

Keesokan paginya, Kyuhyun lagi-lagi bangun lebih pagi dari biasanya. Setelah mandi dan membersihkan diri, ia melangkah keluar dari kamar sambil menenteng kamera, bersiap untuk berburu foto seperti kemarin. Ia terhenti di depan pintu kamar Joohyun, hatinya ragu. Tak ada yang lebih diinginkannya selain mengetuk pintu kamar itu dan mengajak gadis yang ada di dalamnya untuk menemaninya pergi, tapi ia tak ingin mengganggunya. Terlebih lagi karena ia mengira Joohyun sedang tidak enak badan.

Akhirnya dengan langkah berat ia pun berjalan meninggalkan penginapan. Karena kemarin ia sudah menyusuri bukit dan memperoleh semua foto yang diinginkannya, hari ini ia memutuskan untuk membelokkan kakinya ke arah pantai. Menurut pria pemilik penginapan, hanya dibutuhkan sekitar setengah jam untuk berjalan kaki ke pantai dari penginapan. Kyuhyun sama sekali tidak keberatan. Ia senang berjalan kaki, terlebih lagi bila ditemani oleh kameranya dan dikelilingi oleh pemandangan yang menakjubkan. Tanpa terasa, hamparan laut biru sudah membentang di hadapannya.

Setelah menyusuri pantai dan mengambil foto-foto yang dibutuhkannya, Kyuhyun akhirnya mendudukkan diri di atas pasir. Jauh di sebelah kirinya, ia bisa melihat pembangkit listrik tenaga angin yang terkenal di Pulau Jeju. Sedangkan di sebelah kanannya, ia bisa melihat tebing batu dan perbukitan menjulang tinggi. Ia tersenyum, memejamkan matanya untuk menikmati angin pantai yang menghembus dingin. Sungguh disayangkan kalau harus meninggalkan tempat ini, begitulah pikir Kyuhyun.

Ia merebahkan diri dan memejamkan mata, membiarkan angin memainkan rambutnya. Tanpa terasa, pikirannya kembali pada apa yang dilihatnya kemarin di lereng bukit. Seorang gadis cantik yang tertidur di bawah pohon, dilatarbelakangi pemandangan musim gugur yang menakjubkan. Ia pun tersenyum. Betapa menyenangkan bila gadis itu juga bersamaku sekarang, menikmati pemandangan dan angin pantai.

“Apa yang kau lakukan di sini, sunbae? Berbaring sendirian di atas pasir sambil tersenyum. Orang-orang akan menyangka yang tidak-tidak,” tiba-tiba terdengar suara yang sudah sangat dikenalnya.

Kyuhyun tetap memejamkan matanya, tapi senyumnya melebar. “Rupanya Tuhan mendengar doaku,” pikirnya sebelum menjawab, “Tidak ada yang lebih menyenangkan selain berbaring dan menikmati angin musim gugur. Kau sendiri sudah merasakannya kemarin di lereng bukit.”

Joohyun tertawa pelan dan duduk di sebelah Kyuhyun. Ia meninggalkan penginapan beberapa saat setelah Kyuhyun pergi dan memutuskan untuk pergi ke pantai tanpa mengetahui bahwa pria itu juga menuju tempat yang sama. Pada awalnya ia merasa terkejut ketika melihat sosok pria itu dari kejauhan dan kakinya sudah hendak berbalik membawanya pergi, namun akhirnya ia memutuskan untuk tetap melanjutkan langkahnya ke pantai.

“Apa kau sudah merasa lebih baik?” Kyuhyun bertanya sambil duduk dan menatap Joohyun lurus-lurus, terlihat rasa cemas di matanya.

“Eh?”

“Bukankah kau sedang tidak enak badan? Apakah sekarang kau sudah merasa lebih baik?” Kyuhyun mengulangi pertanyaannya, masih menatap Joohyun dengan penuh perhatian.

“O-oh, aku sudah merasa lebih baik. Kau tidak perlu khawatir, sunbae,” jawab Joohyun sambil memalingkan kepalanya dengan gugup. Perasaan aneh itu kembali mendatanginya dan mendadak ia tidak berani menatap wajah Kyuhyun.

Namun pemandangan yang terbentang di hadapannya membuatnya melupakan kegugupannya. Ia pun memejamkan mata dan tersenyum, menikmati angin pantai menerpa wajah dan rambutnya … hingga tiba-tiba didengarnya sebuah suara klik! yang familiar. Ia pun membuka matanya dan menoleh ke arah Kyuhyun … untuk menemukan pria itu sedang menyeringai lebar menatapnya, sebelah wajahnya tersembunyi di balik kameranya.

“Sunbae!” protes Joohyun dengan wajah memerah. Tangan kanannya melayang memukul lengan Kyuhyun, membuat pria itu tergelak.

“Maaf, maaf. Aku tidak bisa menahan diriku,” ujar pria itu sambil mengusap-usap lengannya. “Gerak refleks fotografer. Kami tidak bisa diam saja melihat pemandangan indah.”

Jantung Joohyun kembali berdegup kencang. Lagi-lagi begini, ada apa denganku? Ia mengatupkan kedua tangannya di dadanya, berusaha menenangkan degup jantungnya. Tetapi tentu saja usahanya itu sia-sia, terlebih karena setelahnya tiba-tiba Kyuhyun memanggil namanya dengan nada serius, “Joohyun-ah.”

“Y-ya, sunbae?”

“Aku memiliki sebuah permintaan,” Kyuhyun menatapnya lurus-lurus.

“A-apa itu?” jantung Joohyun semakin berdegup kencang.

“Tolong jangan berbicara terlalu formal padaku. Berhenti memanggilku sunbae dan mulailah memanggilku oppa. Bisakah kau melakukannya?”

“E-eh?”

 

(bersambung ke chapter berikutnya)

 

note: iya iya, kalian semua pasti marah karena aku udah berbulan-bulan ga update cerita ini. silakan marah sepuas hati, caci maki juga boleh, aku maklum banget kok. btw klo mau nge-refresh ingatan soal chapter sebelumnya, bisa dicek di sini http://bit.ly/yShP3c ya. ^^

sebenernya sih chapter 11 ini udah kutulis sejak berbulan-bulan lalu, trus pas udah 80% selesai eh malah mandek dan ujung-ujungnya malah ga kulanjutin karena berbagai alesan, yaitu 1) aku kehilangan ide buat ngelanjutin cerita ini, 2) aku makin ga nyaman nulis cerita ini karena suatu hal terkait pairing tertentu, 3) aku lebih aktif di situs fanfic lain. karena itu sebenernya aku juga ga yakin mau ngelanjutin cerita ini atau ga. mohon maaf sebesar-besarnya. >_<

sebisa mungkin aku akan berusaha ngelanjutin cerita ini, tapi aku ga bisa janji apa-apa juga. sekali lagi, mohon maaf. T^T


68 thoughts on “Captured in His Heart. (chapter 11)

  1. yahhh akhirnya update juga kelanjutannya 🙂
    tp kependekan , next chapter di panjangin lagi yah ,, dan buat seokyu moment lebih banyak dari chapter ini , disini seokyu momentnya sedikit sekali,
    jujur kurang ngerasa ga nyaman dg keberadaan yong dan vic , tp ya sudahlah mau gmna lagi , yg penting ending ff ini SEOKYU !!!! buatlah wires bahagia 🙂
    satu lagi , untuk next chapter jangan lama-lama yah ,,, 🙂

    Like

    1. eh? segini kependekan ya?
      hahaha chapter sebelumnya 15 halaman microsoft word sih, dan chapter kali ini cuma 11 halaman doang.
      iya, seokyu moment di chapter ini emang cuma dikit, lebih fokus ke yongseo moment soalnya. ^^

      Like

  2. Akhirnya publish juga setelah sekian lama aku tunggu
    Comment dulu ya sebelum baca, takutnya ga sempet hehe
    Jangan gitudong thor, kita tunggu ko lanjutannya
    Aku pengen cerita ini sampe selesai ya thor, SEMANGAT YAAA!

    Like

    1. aku juga pengennya sampai selesai sih. yah semoga aja cepet dapet ilham buat kelanjutannya gimana. soalnya lagi nulis cerita lain juga nih. >_<

      Like

  3. akhirnya publis jg kelanjutan ya udah sekian lama nunggu. . .
    ayo chingu persatukan seokyu,itu sie vic ganggu aja udah vic ma yonghwa aja
    biar gx ganggu SEOKYU. .
    Di tunggu kelanjutannya jgn lama2 ya. . .

    Like

  4. Alhamdulillah yah ad jg lanjutannya.”
    saudari author R kmn aj selama ne, menghilang pgi cari cople lain kah? Gk suka lg ma seokyu kah? Km aktif di blog apa?
    Tp q harap km gk bosan yah ma seokyu cople, krn q pasti sedih andai km ngelanjutinnya krn terpaksa bukan dr hati nurani.;(
    krn dr ff buatan km aq jd sayang ma seokyu cople, dan aq tdk mw mrk dinodai.#curhat.
    Author R aq rinduu bangat ma ne ff pas baca tulisan terakhirnya yg bilang faktor pairing lain, aq jd merengut.:|
    author R boleh tunjukin spa km, boleh kenalan? Funya FB kah?
    Hmmm…sO aq akan tunggu lanjutannya klo boleh reques dipanjangin dikit?^^
    enddd jgn lama2 lg updatenya redersnya dh belumutan…..
    Endingnya seokyu yah yah…^_^

    Like

    1. ya ampun nggak kok, aku malah makin lama makin cinta ma seokyu. pokoknya seokyu bakalan selalu jadi couple favoritku nomer satu, tenang aja. ^^
      maksudnya karena pairing lain itu bukannya aku berpindah ke lain hati, tapi ada satu tokoh di cerita ini yang bikin aku jadi males ngelanjutin cerita ini. awalnya aku biasa aja ma tokoh satu ini, makanya dulu aku masukin dia ke cerita ini, tapi kok makin lama jadi makin keki ya? malah bergidik sendiri liat namanya, LOL.

      Like

  5. kirain ni ff ga blanjut saking lamanya ga updet
    untg masi inget critanya jd ga bingung,,hehe
    victoria ma yonghwa gangguin aj ih..
    tp berkat mreka jg seokyu jd cemburu, mg seokyu sadar mreka ud mule ad rasa..hoho
    lanjutannya jgn selama ini y..dtgg… 😉

    Like

  6. wuaaaaaaaaaaaaaaaah..
    kemunculan vic ama yonghwa bikin semakin menyebalkan..
    tuh 2 org ngapaen sih muncul2 aja di antara seokyu, kyk gak da kerjaan laen aja..
    yonghwa & vic, hush.. hush.. hush..
    *ala ngusir anak ayam..*
    author, blh saran gak??
    gimana biar vic gak ganggu2 kyu lg, kita bikin vic nya koma krn ketabrak sepatu roda ato di kirim sekolah ke kutub utara nemenin si sven ato ramon *efek nntn happy feet 2..*
    kekekekeke..
    lagian kasian kalo semakin lama yonghwa ama vic disini, semakin bnyk ntar yg bashing mereka krn muncul di antara seokyu trus..
    pengen nya seokyu secptnya bisa happy ending ampe nikah, trus punya anak yg lucu2, trus hidup bahagia selama-lamanya..
    AMIIIIIIIIN..
    ditunggu ya update selanjutnya..
    SEOKYU JJANG..!!!!!!!!!

    Like

      1. pantesan, aku sering banget liat nama kamu di fanfic seokyu di asianfanfics, salah satunya di ceritaku hehehe. username-ku? ada deh, kan identitasku dirahasiakan. ^^

        Like

  7. Aigoo, padahal ini FF favorit saya loh thor 🙂 sayang bnget kalo engga dilanjutin ;( huhuhu. FF-nya so daebak 🙂 suka banget sama nih FF, entah kenapa feelnya bener2 kesara 😉 aigoo, ditunggu chap 12’a ya. Kalo bisa jgn lama2 updatenya 😉 ayoo semangat, reader disini pasti mendukung FF ini dilanjutkan sampe tamat 🙂

    Like

  8. Yaaampun thor. Terakhir chapter ini keluar waktu aku masih smp dan sekarang aku udah SMA (ini serius). Cepet lanjut yaaa. Btw author aktif di website ff apa lg? Mau baca karya author yg lain dong 😀

    Like

  9. akhirnya update jg,udah ditungguin bgt.jgn sampe ga dilanjutin ya,coz suka bgt FF ini,ceritanya,cara penulisannya,keren..ditunggu chapter berikutnya ya,smangat!!

    Like

  10. Ngomong” soal pairing…
    Ntah knpa aQ suka kesel sndri klo udh TIM/variable pengganggu SeoKyu adlh Yong Hwa n’ Victoria…
    Sebell sebell… ╰(◣﹏◢)╯
    Tpi gak mslh,,mrka hnya brsifat smntara…
    Yg ptg wires yg ada di dunia ini,,yakin laa bhwa SeoKyu adlh psngan yg plg trindah n’ trcocok n’ trhebat n’ trmesra n’ byk lg…
    SeoKyu Jjang…….
    ( ื▿ ืʃƪ)

    Like

  11. Kyaaaa! Finally ya thooor lanjuuut. Ini salah satu ff favorite akuuu. Lanjuuut ya thoor. Cepet bikin jadiannya doog thor. Gemeeeees! Huhu

    Like

  12. Author R. . . hiks. . .hiks#nangis smbil ngelap ingus.
    Aku sungguh-sungguh terharu, akhirnya kamu balik lagi dengan FF ini.
    Penantian yang cukup panjang,untuk menanti kehadiran FF ini,akhirnya terbayar sudah.
    Walaupun cerita nya kurang panjang dan masih ada pengganggu SeoKyu, aku sudah senang sekali karena kau tlah kembali.

    Author R. . . tolong lanjutkan lah FF ini dan buat SeoKyu bersatu.
    Meski harus menunggu sekian lama lagi,aku siap.
    Asalkan SeoKyu hidup bahagia selamanya.

    Author. . . maaf ya,koment ku lebay bgt, abis aku seneng bnget akhirnya FF ini muncul juga, Oh ya, , author boleh kenalan gak???Aku penasaran bgt, ama jati diri kmu yg sebenarnya.

    Segini dulu deh komen aku, , , Next part jgn lama2 ya.

    Gomawo.

    Like

  13. Maaf sangat karena aku baru baca ff ini dari awal, jadi baru komen di sini ._. Aku soalnya bukan reader lama kekeke~
    Uwaa keren >< Vic ngapabet nyusul-nyusul Kyu? Yong juga nih, bacok juga ntar dua-duanya *-_-"
    Semakin rumit… yang jelas, next chapnya jangan ngaret oke! 😉 Memang kepanjangan *sigh*, tapi semakin panjang semakin baik lho~ :p

    Like

  14. yeaaah finally update .__.
    gpp sih yongseo momentnya bnyak llalala yg penting moment kyu sama gadis itu ga banyak wkwkwk..
    ceritanya makin seru niih si joohyun udah mulai ada rasa2 yaaa asiik banyakin seokyu moment yaaa 😀

    Like

  15. Finally published horeee~ aku ngerti kok kalo inspirasi ngilang dan ide mandet tengah jalan (hambatan besar kalo ngerjain ff chaptered /curhatcolongan)

    Ff ini ff seokyu kesukaanku walau aku bkn wires. Keep fighting! n_n

    Like

  16. udh lma bngd ni gk d post,hmpr trlupakan.
    q pker mslah 2 thn lalu brat bngd,eh trnyta….
    tp ff nya tetep kren.
    q saran in jgn lma2…
    nanti tkut nya bnyk yg lpa ma ff nya,,

    Like

  17. akhirnya di update juga. walaupun pendek, tetep momen seokyu apapun berharga bagiku mihihihi 😀
    mereka sudah masuk ke tahap berikutnya yuhuuu~
    kalo kamu ngga mood buat lanjut cerita, mending diselesaikan dulu dgn lebih cepet hehehe ^^v

    Like

  18. akan sangat menyedihkan jika critanya ga diselesaikan dulu, ksian para wires dibuat menggantng *?*
    kalo ngepost ff di asianfanficton, pke english dunk ?

    udh smpe chap 11 tp blum ada titik klimaks ya? agak bertele2 tntang seokyunya, pdhal moment mrka udh bnyk bget , mungkin mempercpat alur lbh bgus biar ga bosen, aku pngarang ff jga. .hehehe

    hdup seokyu tetep ya. .btw q mau jujur, styap part vic ama kyu, ga pernah q bc, krna q sngat anti ama kyutoria. .hohoho

    Like

  19. aah~
    baca part 1 aja blm.. kekekk~
    gwaenchanha….
    aku gk pnasaran sma crita YongSeo sblmnya krn udh diceritain klo Yong oppa udh suka sma Seo jauh sblm Jungmo & Seo pacaran..
    yg mmbuatku penasaran yaitu sejak kpn seokyu ketemuan?? X)

    ciee~
    Seo eonni deg2an…. endingnya SeoKyu kan? 😉
    Yong oppa sma Shin Hye eonni aja.. 😛
    ne~ lanjuut author-ssi! fighting!!
    😀

    Like

  20. yippie ~
    seo jealous kekeke XD
    ini ff updatenya lamaaa 😦
    aduh itu nenek lampir ngapain coba nyusulin kyu . caper banget -,- tp gpp, dgn begtu kyu jengkel sendiri toh muahaha XD
    itu seokyu udah saling sukaaaa >< apa susahnya ngomong ~~ #ujanderes #korbaniklan
    lanjutannya asap ya ^^

    Like

  21. jgn brhenti nulis ff ini dong~
    bisa2 reader gantung diri di pohon tomat…. -_-”
    lanjutkaaaaaan….
    R-ssi,, aku punya 1 permintaan..
    aku,, ingin liat seokyu bersama bahagia…. T.T

    Like

  22. uyeaaaaaahhh~ akhirnya part 11 yang telah kunantikan muncul juga hehehehe 😀
    bener deh suka banget sama ceritanya yang yah begitu!!! ><
    yaaaahh sebelum end jangan berhenti dooong 😦
    sayang banget udah part 11 gitu ^^
    tanggung eheheheehehehe kan lebih baik dituntaskan hehehe 😀 yayayaya

    Like

  23. Yach jgn brhenti sblm tamat chingu….kmu hrs tanggung jwb klo aku mati penasaran sm endingnya*lebay abis*
    ditnggu next chapterny y klo bisa cpt nyatakan perasaan masing2.,,,,n ap lg th victoria ngintilin kyuhyun mlu pngen dibejek2 aj th org…seokyu sm2 cmburu,tp blm sadar jg klo mrk saling cinta…hadeeh

    Like

  24. Oow kirain alhamdulillah yah gk pindah lain hati…^^
    aq baca koment diatas km bikin ff dlm bahasa inggriskah aktif di ff asiankah, wauu spa castnya seokyukah? Ap judulnya ntar q baca deh?”
    spa pemeran tokoh trsbut? Yonghwakah, victorkah?
    Klo victor aq jg malas, baca namanya aja ogah q lewatin aj,,”
    tp klo yonghwa q suka la gk bgtu la, coz yonghwanya sifat aslinya ngejagain bangat prasaan seonya secara seokan pemalu#ne aq liat diwgm loh yonghwa be2rpa kali minta maaf waktu adegan cium ama syal yg dibuatin seo hilang#
    tp tetap seokyu number one dihti aq, klo yongseo aq baca ff mrk gk dpt feelnya klo seokyu hmm jgn dibilang dpt bangat feelnya ampe merinding bacanya..hehe…#bayangin mrk maen film amien….

    Like

  25. Asalamualaikum #tengok kanan kiri
    Oh oke, ini mungkin lebih dari telat bwt komen, tp jujur pake banget bener2 sayang kalo ff dg cerita yg kece ini dianggurin, dear R author, aku uda cri next part ffmu ini sampe ngubek2 mbh google, dn langsung sdar kalo sampe saat ini masi blum ada lanjutanya, kalo misal author punya lanjutanya author bs post disini ato diblog lain, kalo ak boleh saranin di MCLS blog khusus bwt ffny seokyu.. Aku yakin pasti msh banyak yg nungguin ffmu ini..
    Pokoknya chingu, aku tunggu lanjutanya y??

    Like

Leave a comment