Destiny of Love [Chapter 5]


Title : Destiny of Love [Chapter 5]

Author : anchovygirl96 ( @babyhyukie haha aku ganti username twitter ^^)

Genre : Sad-Romance-Family

Type : Continue

Main Cast :

· Cho Kyuhyun

· Seo Joohyun

· Lee Donghae

Previous chapter : Chapter 1 | Chapter 2 | Chapter 3 | Chapter 4

♥♥♥

“Ahaha”

Kedua insan itu tertawa renyah disela-sela pembicaraan mereka. Dengan sikap anggunnya, sang gadis selalu menutup mulutnya ketika tertawa. Makin terbukti bahwa ia memanglah gadis yang diidam-idamkan setiap pria. Wajah cantik dan budi yang sopan sebagai pemikatnya. Sudah jarang perempuan sepertinya. Oleh karena itu, Donghae merasa beruntung bisa mengenalnya. Dia lebih bersyukur lagi karena kini gadis itu adalah miliknya, meski belum seutuhnya. Ditengah langkah keduanya, Donghae pun mengulurkan tangannya sehingga menyentuh jemari Seohyun. Perlahan ia kaitkan jemarinya pada jemari Seohyun. Seohyun agak terkejut dan refleks menatap jemari tangannya. Tak selang berapa lama, Seohyun segera melepas jemari Donghae yang sempat mengait dijemarinya itu.

“Donghae-ya..” panggil Seohyun pelan.

“Kenapa?” Donghae terkekeh geli.

“Ini tempat publik,” Seohyun menundukkan kepalanya karena merasa malu.

“Lalu?” Donghae menatap Seohyun gemas. Seohyun masih menunduk dan sepertinya terlalu asik memainkan jari-jarinya. “Seo….” Donghae menghela napas sesaat sebelum melanjutkan, “Dengar aku, tidak akan terlihat aneh kok. Mereka sudah tahu tentang hubungan kita, bukan?”

Seohyun tak menanggapinya. Memang benar apa yang dikatakan Donghae. Tapi bagaimanapun, Seohyun masih belum siap menunjukkan secara terang-terangan tentang hubungan mereka seperti tadi. Donghae tersenyum dan mengangguk mengerti. Ia tahu bagaimana Seohyun. Saat keduanya dipertemukan oleh orang tua mereka, Donghae bisa melihat dari sikapnya yang terus diam tak berkutik dan hanya menunduk saat itu. Dari situ ia bisa menarik kesimpulan bahwa Seohyun termasuk tipikal orang yang pemalu. Ketika mereka masuk ke tahap pengenalan pun, ternyata Seohyun juga adalah gadis tertutup. Terbukti ketika mereka pergi jalan-jalan pada malam hari. Sepanjang malam itu, Donghae terus yang bertanya dan lagi jawaban Seohyun pun hanya sekedar ‘Ne’ , ‘Nde’ , ‘Tidak’ atau bahkan anggukan dan gelengan. Tapi itu tidak menjadi masalah untuk Donghae. Bisa mengajaknya pergi keluar saja sudah cukup membuatnya senang saat itu.

Butuh waktu berminggu-minggu untuk bisa akrab dengan Seohyun. Dengan usahanya sendiri, Donghae pun mampu membuat Seohyun sedikit demi sedikit merubah sikapnya menjadi tidak terlalu tertutup. Seohyun pun mulai membuka hatinya untuk sedikit terbuka terhadap lawan jenisnya.

“Kau sepertinya memang belum siap ya” ujar Donghae seraya tersenyum. Tangannya mengusap puncak kepala Seohyun.

“Maaf” ucap Seohyun nyaris tak terdengar. Namun Donghae bisa menangkapnya dengan jelas.

“Ah Seo..kenapa kau bilang maaf seperti itu, huh? Sudahlah jangan terlalu dipikirkan” Donghae tersenyum lembut. Tangannya mengusap puncak kepala Seohyun lagi.

Tanpa mereka sadari, sepasang mata memperhatikan mereka. Tatapan matanya sangat sendu. Ia pandang Donghae lekat-lekat. Ia menghela napas berat, “Kenapa harus sahabatku, Hae?”

Keduanya lanjut melangkah. Namun kini suasananya berbeda. Canggung, tidak seperti ketika mereka saling mengobrol dan tertawa tadi. Sampai akhirnya sapaan dua orang administrator membuat suasana agak mencair.

“Annyeonghaseyo Dokter Lee! Seohyun-ssi!” sapa keduanya, Jessica dan Yuri sambil membungkuk.

“Ah annyeonghaseyo!” Donghae dan Seohyun menyapa balik disertai bungkukan juga.

“Ehem..yang mau tunangan bawaannya ingin bersama terus ya, Dok hihi” Yuri menggoda kedua sejoli itu. Seohyun menunduk. Pipinya memerah. Donghae hanya tertawa mendengar itu.

“Seohyun-ssi, kenapa wajahmu merah?”Jessica ikut-ikutan menggoda Seohyun.

“N..Ne?” Seohyun terlihat salah tingkah. Jessica dan Yuri malah makin terkikik geli.

“Sudah sudah.. Jangan menggodanya terus menerus” Donghae mencoba melindungi Seohyun dari godaan mereka. Donghae mencoba menutupi tawanya melihat sikap Seohyun yang salah tingkah. “Kembalilah bekerja. Waktu istirahat sudah habis bukan?”

“Ahaha ne ne” Jessica dan Yuri cekikikan lagi.

“Baiklah. Kami juga akan kembali bekerja. Benar kan Seo?”

“Ah? Hm, ne” jawab Seohyun pelan.

“Ayo~” Donghae memberi aba-aba untuk melangkah kembali. “Annyeong~” Donghae dan Seohyun membungkuk sebelum akhirnya kembali melangkah.

“Ah tunggu Seohyun-ssi!” panggil Yuri membuat langkah Seohyun terhenti dan menoleh ke belakang.

“Ne?”

“Jangan menggodanya lagi Yul!” tegur Jessica.

“Tidak kok! Aku hampir saja lupa memberitahu hal ini”

Seohyun mengerutkan keningnya. “Nde? Hal apa?”

“Kyuhyun-ssi. Mencarimu tadi”

DEG

Entah kenapa, tiba-tiba saja jantung Seohyun berdegup cepat ketika Yuri menyebutkan namanya tadi. “Mencariku?” Dia sudah bangun berarti?—batinnya.

“Ne. Aku katakan saja kau sedang pergi makan siang dengan Dokter Lee”

“Ah? Benarkah?”

“Hm” Yuri dan Jessica mengangguk pasti. “Ngomong-ngomong, Kyuhyun-ssi itu aslinya jutek ya? Tadi ketika bertanya pada kami, nadanya dingin sekali”

Seohyun mengabaikan pertanyaan Yuri. Ia berbalik dan segera berjalan cepat menuju kamar Kyuhyun. Sampai-sampai ia lupa akan Donghae dibelakangnya yang tengah memandang Seohyun heran. Namun ia segera menggeleng pelan. “Bukan apa-apa. Cho Kyuhyun itu pasiennya”

Donghae menghembuskan napasnya perlahan. Lalu ia susul Seohyun yang entah sudah ada dimana. Kamar Kyuhyun, pikir Donghae.

♥♥♥

Cklek!

Seohyun membuka pintunya dengan gerakan cepat. Seketika matanya terbelalak ketika dilihatnya ranjang Kyuhyun yang kosong. Hanya terdapat selimut yang ditinggalkan sang empunya begitu saja dalam keadaan acak-acakan. Seohyun menghampiri ranjang Kyuhyun. Ia pendarkan pandangannya ke penjuru kamar ini.

Kursi roda?—batinnya ketika melihat kursi roda disamping kanan ranjang Kyuhyun. “Kyuhyun tidak pakai kursi rodanya?”

“Kyuhyun-ah!” panggilnya. Tak ada respon apapun. Ia berjalan menuju kamar mandi kecil di kamar itu. Dibukanya pintu itu dengan kasar, berbarengan dengan Donghae yang baru saja muncul dibalik pintu. Donghae tersentak mendengar suara pintu yang terjeblak keras dari kamar mandi itu.

“Ada apa Seo?” tanya Donghae heran melihat Seohyun yang kalang kabut.

“Kyuhyun…Kyuhyun tidak ada” jawab Seohyun panik. “Aku harus mencarinya!” lanjutnya dan segera pergi meninggalkan kamar dan juga Donghae yang kini tengah tertegun. Tak bisa ditutupi ada kecemburuan dalam hatinya. Namun segera saja ia tepis pikiran itu. “Itu wajar Lee Donghae!” tekannya pada diri sendiri. “Tidak ada yang harus kau cemburui!”

Entahlah. Akhir-akhir ini Donghae sering cemburu pada Seohyun jika sudah dikait-kaitkan dengan artis itu. Terlebih lagi sikap Kyuhyun yang terkesan dingin pada dirinya, membuatnya sedikit khawatir. Ia merasa ada yang aneh dengan Kyuhyun. Perasaan tidak enak itu selalu ia rasakan ketika melihat tatapan Kyuhyun pada Seohyun. Sekarang, perasaan tidak enak itu kian bertambah besar ketika dilihatnya sikap Seohyun yang…

“Ah!” Ia gelengkan kepalanya cepat. “Aku sedang tidak beres hari ini!” ujarnya pelan. Matanya terpejam sejenak. Selang kemudian disusulnya Seohyun yang entah telah mencari Kyuhyun kemana.

♥♥♥

Seohyun dan Donghae kalang kabut disekitar lorong rumah sakit. Sesekali mereka bertanya pada beberapa orang yang berlalu lalang disitu. Ada beberapa suster juga yang ikut membantu mereka mencari Kyuhyun. Artis menghilang dirumah sakit. Konyol sekali, pikir mereka.

“Tak mungkin kalau kabur,” gumam Seohyun pelan.

Sementara itu di atap rumah sakit…

Angin sore bersemilir damai. Burung-burung yang berkicau riang dan suara deruan kendaraan bermotor di area bawah tepatnya jalan raya, dirasa tak cukup meramaikan hati pria itu yang saat ini tengah dilingkupi rasa galau. Pria itu, Kyuhyun, tengah bersandar di tembok atap. Dan entah untuk keberapa kalinya, ia terus menghela napas berat. Perasaannya kini campur aduk.

“….Dan tidak lama lagi mungkin mereka akan bertunangan.”

Kalimat terkutuk, sialan dan konyol bagi Kyuhyun itu terus berputar tanpa henti di pikirannya. Dan selama itu pula tangannya terus mengepal daritadi. Raut mukanya pun benar-benar dingin. Egonya kembali bermain sehingga hatinya terus berteriak tak rela.

Cklek!

Suara pintu atap yang terbuka membuat Kyuhyun menoleh. Seorang gadis berpakaian suster melangkah lunglai menuju bangku kayu yang tersedia disana. Ia dudukkan dirinya di bangku itu. Wajahnya sembab. Kyuhyun bahkan bisa melihat bekas air mata di wajah gadis itu. Gadis itu sama sekali tak menyadari bahwa ada orang lain disana.

“Aku sudah terlalu lelah, Hae!” gumamnya lirih.

Kyuhyun sama sekali tak bisa mendengarnya. Ia hanya bisa mengerutkan alisnya, bingung.

“Kenapa harus sahabatku yang kau pilih, huh? Kenapa harus orang yag belum kau kenal sepenuhnya? KENAPA HARUS SEOHYUN?!” Gadis itu meninggikan kalimat yang terakhir. Suaranya bergetar dan ia mulai terisak.

Kyuhyun terperanjat. Namun seketika matanya memandang gadis itu dari kejauhan dengan sorot mata tajam.

Seohyun? Apa yang ia maksud itu…—

“Kenapa tidak aku yang kau pilih? Aku yang sudah mengenalmu lebih dari 5 tahun ini, Hae” isaknya seraya menutup wajahnya dengan kedua belah telapak tangannya. “Hae, sadarkah kau berapa lama aku menunggumu selama ini?”

Kyuhyun semakin menajamkan pendengarannya. “Hae?” gumam Kyuhyun pelan.

“Aku capek jika harus berpura-pura terus hikss..” isakannya makin keras. Rasa penasaran Kyuhyum mendorongnya untuk mendekati gadis itu. Gadis itu masih menangis dengan wajah yang tertutup tangan.

“Y..yah!” panggil Kyuhyun ketika sudah berada di depan gadis itu.

Sontak gadis itu terperanjat. Ia usap bekas air matanya dengan cepat. Diliriknya seseorang yang mengejutkannya tadi. Matanya yang sipit akibat menangis refleks membulat. Mulutnya ikut membentuk huruf o kecil ketika tahu siapa yang mengejutkannya tadi. “K..Kau…” Dia itu Kyuhyun kan? Penyanyi terkenal itu? Astaga apa yang ia lakukan disini! >< — batin gadis itu. “Ah apa yang kau lakukan disini? Sejak kapan kau disini? Kenapa kau tidak di kamarmu?” gadis itu langsung saja menyerbu Kyuhyun dengan pertanyaan-pertanyaannya.

“Kau tadi menyebut-nyebut nama Seohyun. Kenapa dengannya?” tanya Kyuhyun mengabaikan pertanyaan gadis itu sebelumnya.

“Kau…apa kau mendengar semuanya?”

“Tentu saja! Kau berteriak dengan keras tadi. Kau saja yang tidak sadar ada aku disini. Yah! Cepat jawab kenapa kau menyebut-nyebut nama Seohyun tadi?!”

“Ck!” decak gadis itu. Ia menggigit bibir bawahnya. “Ah! Dengar, kuharap kau bisa melupakan apa yang aku teriakan disini. Oke? Tolong jangan kau katakan apa-apa pada siapapun. Anggap saja kau tak mendengarnya. Lupakan! Kumohon!” Gadis itu berdiri dan segera melangkah meninggalkan Kyuhyun. Namun..

BRAK!

Pintu atap terbuka dengan keras bersamaan dengan Kyuhyun yang menarik tangan gadis itu. Ia bermaksud menahan kepergian si gadis dan meminta penjelasan tentang apa yang gadis itu teriakkan tadi. Waktu seolah berhenti. Mereka tetap pada posisinya. Mata Kyuhyun menatap lurus gadis lain didepannya. Seohyun, gadis lain yang dimaksud itu juga tengah menatap Kyuhyun. Seohyun berdiri kaku dan matanya menangkap tangan Kyuhyun yang masih menggenggam pergelangan tangan gadis itu. Ia diam terpaku. Donghae yang tepat berada dibelakang Seohyun tertegun melihat Seohyun yang entah kenapa tetap berdiri kaku didepannya. Sementara gadis yang bersama Kyuhyun itu menatap Donghae dan Seohyun secara bergantian.

Ada rasa tak suka akan pemandangan didepannya saat ini. Seohyun pun langsung menggeleng cepat.

“Kyuhyun-ah, kau disini rupanya! Aku mencarimu kemana-mana! Kau membuatku panik!” Seohyun sedikit membentak Kyuhyun. Ada alasan lain kenapa ia membentak seperti itu selain karena ia terlalu panik.

“Dan… Yoona-ya, apa yang sedang kau lakukan disini?” tanya Seohyun pada gadis itu. “Apa kau yang membawa Kyuhyun kesini?”

“Ah? Anio. Aku…itu…umm…” Yoona tampak grogi karena kerap kali ia lihat Donghae yang juga ikut menatapnya.

“Lalu kenapa kalian berdua ada disini?” Donghae angkat suara. “Dan…Yoona-ya, apa kalian sudah saling kenal?”

“Ah? Apa?” seru Yoona dan Kyuhyun. Donghae dan Seohyun memandang tangan mereka.

“Omo!” kaget Yoona dan Kyuhyun yang baru sadar pergelangan tangannya tengah digenggam Kyuhyun. Mereka berdua pun refleks melepaskan tangan mereka masing-masing. “Aku…Ah Seohyun-ah, aku dipanggil ke bawah. Aku permisi ya!” Yoona langsung melangkah cepat menuju pintu. Sekilas ia menatap Donghae sebelum akhirnya pergi.

“Yoona!” panggil Seohyun namun terlambat.

“Yah! Cho Kyuhyun! Apa yang kau lakukan, huh? Kau membuat kami semua panik! Lain kali kau harus minta izin jika ingin keluar dari kamarmu! Dengan begitu kau kan tak mesti menyusahkan kami seperti ini?!” Donghae tiba-tiba membentak. Awalnya Kyuhyun kaget namun melihat siapa yang membentaknya itu, membuat Kyuhyun terkekeh merendahkan.

“Ini hakku mau pergi kemana” jawab Kyuhyun datar.

“Tapi kau membuat semua pegawai rumah sakit kalang kabut! Panik mencarimu, kau tahu Kyu?” kini suara tajam Seohyun yang terdengar. Kyuhyun menolehnya tak percaya.

“Cih! Kalian disini menyalahkanku?” tanya Kyuhun sinis. “Lalu bagaimana bisa kau meninggalkan pasien hanya untuk pergi makan dengan Dokter playboy ini, huh?” Kyuhyun menatap tajam Seohyun.

Seohyun dan Donghae terkejut akan apa yang dikatakan Kyuhyun.

“Kau bilang ap—“

“Disini aku menjadi tanggung jawab siapa, huh?” tanya Kyuhyun dengan tatapan mata menantang pada Donghae. Kyuhyun membuang napasnya kasar.

“Pergi!” suara dingin Kyuhyun keluar lagi. Tanpa sedikitpun menoleh pada keduanya, Kyuhyun menyuruh mereka keluar. “Jika tidak niat merawatku pergi saja!” Kyuhyun berbalik hingga membelakangi Seohyun dan Donghae. Donghae mengepalkan tangannya emosi. Giginya pun menggertak. Keheningan tiba-tiba timbul diantara mereka. Namun tak lama suara langkah kaki yang menjauh dan pintu yang tertutup keras membuat Kyuhyun sedikit merasa tenang.

“Aaaaarrrrrrrrggggh!!” teriak Kyuhyun refleks. Ia menendang pot bunga yang kebetulan berada didekat kakinya. Pot dengan bunga layu itu pun terguling. “Terus saja salahkan aku!”

“Siapa yang salah disini? Kenapa jadi aku yang kena marah? Suruh siapa kau membuatku sakit hati, Se—“

“Mianhamnida” ujar suara lembut itu. Refleks Kyuhyun menoleh kebelakang. Ia dapati Seohyun yang masih setia berdiri disana. Seohyun menatap Kyuhyun sendu. “Jeongmal mianhamnida”

Suasana hening kembali. Kyuhyun mengabaikan keberadaan dan perkataan Seohyun. Ia tatap lurus langit jingga didepannya.

“Maaf sekali karena kecerobohanku. Ya aku yang salah disini. Jeongmal mianhamnida” ujar Seohyun lagi. Lagi-lagi Kyuhyun mengabaikannya. Seohyun pun mendekatinya. Ia berdiri di samping Kyuhyun.

“Sepertinya kau memang tidak nyaman dirawat olehku. Apa mau diganti saja?” tanya Seohyun. Sontak Kyuhyun meliriknya.

DEG!

Secara bersamaan jantung mereka berdegup cepat. Cukup lama mereka saling bertatapan. Namun Seohyun segera membuang mukanya pelan.

“Aku bisa meminta Dokter Lee untuk menggantikanku dengan perawat yang lain.” Kyuhyun makin menatapnya tajam.

“Tapi sebaiknya kita turun dulu. Hari sudah sore” Seohyun menyentuh pundak Kyuhyun pelan. “Ayo!” Seohyun membalikkan tubuhnya dan hendak melangkah menuju pintu keluar.

Kaki Seohyun tiba-tiba terhenti di udara. Ia tertahan sesuatu. Bukan tertahan melainkan ditahan seseorang. Seohyun diam terpaku ketika tangannya tengah digenggam Kyuhyun. Ia sama sekali tak menoleh ataupun melepaskan tangannya itu.

“Jangan pergi!” ucap Kyuhyun. Ia menelan salivanya sesaat. Posisi mereka saat ini membelakangi satu sama lain namun tangan mereka saling bertautan. “Kau belum menyadarinya ya?” Kyuhyun tertawa lirih. Timbul sedikit gerakan dari Seohyun.

“Kau tahu kenapa aku ada disini?”

“K..Kyu—“

“Kau tahu kenapa aku selalu bersikap dingin pada dokter itu?”

“K..Kyuhyun-ah…” Seohyun mencoba melepaskan tangannya perlahan. Namun itu semakin membuat Kyuhyun mengeratkan genggamannya. “Sakit, Kyu~” lirih Seohyun merasa kesakitan karena genggaman Kyuhyun terlalu erat.

Kyuhyun membalikkan dirinya dan Seohyun. Sehingga kini mereka berhadapan. Tanpa melepaskan genggamannya, Kyuhyun menatap Seohyun tajam namun dalam. Napas Seohyun memburu. Jarak wajah mereka saat ini hanya sejengkal. Cukup lama mereka terdiam. Keduanya pun masih dalam posisi bertatapan. Entah kenapa Seohyun seakan terhipnotis dan membiarkan posisinya tetap seperti itu.

“Ingat tentang malaikat yang selalu aku sebut itu?” tanya Kyuhyun.

“Ma..malaikat?”

“Aku sering menyebutkannya saat bersamamu. Kau mau tahu siapa malaikat itu?”

“N..nde?”

Kyuhyun membuang napasnya perahan, “Ia berada didepanku saat ini. Tepat didepan mataku!” Kyuhyun berujar tajam. Seohyun hanya bisa membulatkan matanya. Ia mencoba mencerna kalimat Kyuhyun tadi. Kyuhyun membuang napas lagi perlahan “Malaikat itu kau, Seohyun!”

Napas Seohyun tertahan. Ia hanya bisa terpaku menatap bola mata hitam milik Kyuhyun. Seperti tersengat, Seohyun tiba-tiba saja membuang muka dari Kyuhyun. Suhu disekitarnya berubah menjadi panas. Tak cukup berani untuk kembali menatap Kyuhyun.

“K-Kyuhyun-ah, lebih baik kita segera ke k-kamarmu. Ayo~” Seohyun mencoba melepaskan genggaman Kyuhyun lagi. Tapi hasilnya nihil. Kyuhyun terus mencengkram tangannya kuat.

“Kyu, lepaskan” pinta Seohyun. Sama sekali tak ada respon dari Kyuhyun. Seohyun terus mencoba melepaskan tangannya sendiri. Namun tetap saja tak membuahkan hasil.

“Kyuhyun-ah kumohon lepaskan”

“…..”

“KYUHYUN!!!” Dengan penuh luapan emosi, Seohyun akhirnya mampu membebaskan tangannya dari cengkraman Kyuhyun. Terlihat bercak kemerah-merahan di sekitar pergelangan tangannya. Ia sedikit meringis.

“Ayo kembali ke kamarmu!” ucap Seohyun pada akhirnya dengan tegas. Ia sudah capek terus bersikap lembut pada Kyuhyun. Anak ini semakin di perlakukan lembut sikapnya makin menjadi. Itulah yang ada dipikirannya. Seohyun pun segera membalikkan tubuhnya.

Dan terulang kembali kejadian tadi. Kyuhyun kembali menarik tangan Seohyun. Kini sedikit lebih kasar. Dengan sigap kedua tangannya langsung merengkuh kepala Seohyun. Tanpa aba-aba apapun, Kyuhyun menempelkan bibirnya pada bibir mungil Seohyun. Seohyun membulatkan matanya kaget. Sadar akan apa yang dilakukan Kyuhyun padanya membuat Seohyun langsung mendorong dada Kyuhyun.

PLAK!!

Tamparan keras mendarat di pipi Kyuhyun. Napas Seohyun memburu. Ia tatap Kyuhyun dengan tatapan tak percaya. “Kau…apa yang kau lakukan, huh?!” bentak Seohyun. Air mulai menggenangi mata indah Seohyun. Ia tahan agar tak sampai keluar. Bibirnya mengatup rapat dan rahangnya mengeras. “Sadar apa yang telah kau lakukan padaku tadi?!”

Tak kuat menahan, air mata Seohyun perlahan keluar dan mengalir secara perlahan di pipinya. Kyuhyun terdiam. Posisinya masih menghadap ke bawah bekas tamparan tadi. Ada sedikit rasa penyesalan dihatinya.

“Kau gila Kyuhyun!!” bentak Seohyun. “Kemana otakmu? Kau pikir siapa dirimu?” Seohyun membalikkan tubuhnya dengan tegas. Ia sudah tak mau peduli dengan Kyuhyun. Air matanya makin mengalir deras. Harga dirinya seakan jatuh saat itu juga. Seohyun mengusap kasar bibirnya dengan punggung tangannya.

“Aku menyukaimu, Seo!” teriak Kyuhyun. Seohyun berhenti sejenak. Namun tak lama kemudia ia kembali melanjutkan langkahnya dan mengabaikan Kyuhyun. Seohyun tetap melangkah, meski sebenarnya ia mendengar dengan sangat jelas apa yang diteriakkan Kyuhyun.

“Seohyun-ah!” teriak Kyuhyun lagi. Seohyun masih tak peduli. Ia terus melangkah hingga sudah tak tampak lagi punggungnya dari mata Kyuhyun. “Aku mencintaimu, Seo~~” lanjutnya lirih. “Maafkan aku…”

♥♥♥

Donghae menyenderkan tubuhnya di depan pintu kamar Kyuhyun. Ia tengah menunggu Seohyun. Berulang kali ia menoleh ke arah kiri. Namun sosok gadis malaikat itu belum juga nampak.

“Apa yang mereka lakukan?” gumam Donghae pelan. Ada rasa gelisah dihatinya.

“Ah Yoona!” panggil Donghae ketika gadis bertubuh kecil itu lewat di tempat yang tak cukup jauh darinya. Yoona terpaku sejenak. Namun wajahnya tiba-tiba saja berbinar. Ia hampiri Donghae.

“Ne, ada apa Dok?” respon Yoona.

“Ah formal sekali! Panggil saja seperti biasanya” Donghae terkekeh. Yoona ikut terkekeh

“Baiklah. Ada apa, Hae?”

“Tidak. Aku hanya mau tanya, kau sudah kenal dekat dengan Kyuhyun-ssi ya? Ah bagaimana kepribadiannya? ” tanya Donghae dan sukses membuat Yoona mengerutkan alisnya.

“A..apa?!” Yoona menatap Donghae bingung. “Apa maksudmu? Yah! Mana ku tahu! Lagian kenal dekat darimana coba?!” Yoona memukul lengan Donghae pelan.

“Itu buktinya tadi pegangan tangan. Kalian ada something ya?” goda Donghae.

“Ih apa sih! Aku tidak suka ya, Hae!” wajah Yoona berubah kusut. Ia memang tidak suka jika Donghae menggodanya seperti tadi.

“Jangan pura-pura!” Donghae mencolek dagu Yoona dan…

Blush!

Pipi Yoona memerah.

“Tuh kan pipinya merah berarti benar ya apa kataku?” Donghae makin menggodanya. Sebenarnya pipi Yoona itu merah bukan karena digoda seperti tadi, tapi colekan Donghae didagunya itu yang membuat pipinya seperti kepiting rebus.

“Lee Donghae! Hentikan! Aku benar-benar tak suka!” bentak Yoona. “Aku dan penyanyi itu tidak kenal dekat sama sekali. Ketemu langsung juga baru sekarang. Kau jangan ngawur!”

“Yeeee iya iya maaf. Terus tadi yang di atap itu? Tangan kalian itu menunjukkan sesuatu”

“Dia yang menarik tanganku tiba-tiba.” Yoona memalingkan wajahnya.

“Apa? Menarik tanganmu tiba-tiba? Aneh sekali. Tidak mungkin dia menarik tanganmu tanpa sebab” simpul Donghae.

“Mana ku tahu. Kau tanya saja langsung padanya!” Yoona memasang tampang jutek. Donghae terkekeh. “Ah tapi, kenapa kau tiba-tiba bertanya tentangnya?”

“Hm? Haahh tidak.” Donghae memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. “Kyuhyun-ssi dan Seohyun sedang di atap sekarang” jawab Donghae. Yoona melirik Donghae. “Daritadi aku menunggu mereka. Tapi tidak juga datang. Apa yang sedang mereka lakukan ya?”

“Apa kau…mengkhawatirkan Seohyun ?” tanya Yoona lirih.

“Hm? Haha apa aku terlihat begitu? Entahlah, Yoon”

“Kau sampai menanyakan kepribadian Kyuhyun. Itu artinya…kau khawatir Seohyun diapa-apakan oleh Kyuhyun. Iya kan?”

“Ah? Hehe” Donghae mengusap leher belakangnya.

“Kalau begitu…” Yoona menghela napas perlahan sebelum melanjutkan “….kenapa kau meninggalkannya tadi jika akhirnya….membuatmu gelisah sendiri?” Sekuat tenaga ia mengatur nada bicaranya agar tak terdengar bergetar

“Seohyun memintaku meninggalkannya. Ia mau membujuk Kyuhyun yang marah karena aku bentak. Tapi, yaaaa begitulah”

Yoona hanya mengangguk-angguk pelan. Ia alihkan matanya ke arah lain. Yoona paham arah pembicaraan Donghae dan jujur ia tak suka.

Kenapa kau sebut namanya didepanku, Donghae-ya?—batin Yoona lirih.

Sementara itu Seohyun tengah melangkah menuju tempat Donghae dan Yoona berdiri. Wajahnya tak lagi terlihat sembap. Ia baru saja membasuh mukanya tadi. Hanya bagian-bagian tertentu yang terlihat merah karena bekas menangis.

“Seohyun-ah!” suara Donghae yang memanggil nama Seohyun membuat Yoona melirik dengan cepat. Matanya terpejam sejenak. Ia kembalikan mimik wajah seolah tak terjadi apa-apa pada dirinya.

“Kenapa kalian lama sekal—ah kemana Kyuhyun-ssi?” tanya Donghae ketika melihat Seohyun yang datang tanpa Kyuhyun.

Seohyun menelan ludahnya. Perasaannya berubah gugup ketika Donghae bertanya tentang Kyuhyun. Tapi ternyata tidak, bahkan menatap mata Donghae saja ia gugup. Hanya ada satu hal yang menjadi faktor kegugupannya. Kejadian tak terduga di atap ketika bersama Kyuhyun tadi. Tuhan, jangan sampai ia tahu—batinnya.

“Seo” panggil Donghae lagi dan membuat Seohyun gelagapan.

“N..ne? Ah Kyuhyun-ssi…dia tetap tidak mau turun” jawab Seohyun.

“Aish lama-lama artis itu menjengkelkan juga. Hobi sekali menyusahkan orang!” sungut Donghae.

Yoona terus memperhatikan wajah Seohyun. Ada yang aneh dari wajahnya. “Seo, apa kau menangis?”

Sontak Donghae mengamati wajah Seohyun lebih dalam.

“Matamu merah” ujar Yoona.

“Benarkah Seo? Kau habis menangis?” tanya Donghae. Ia terlihat khawatir. “Apa yang dilakukan artis itu padamu?”

Seohyun menelan salivanya dengan susah payah. Ia sangat gugup ketika ditanya seperti tadi. Ia gigit bibir bawahnya. “Ah…benarkah terlihat m-erah? Hmm kurasa mataku terken..aa..debu. Debu di atap tadi” Seohyun mengucek matanya dengan telunjuk. “Sudah tidak apa-apa. Hanya merah sedikit kan?”

Donghae dan Yoona mengerutkan kedua alis mereka. Alasannya memang masuk akal tapi entah kenapa mereka merasa ada yang janggal dari jawaban Seohyun.

“Ah Yoona-ya, kau mau tidak membujuk Kyuhyun? Kurasa ia sedang tidak mau berbicara padaku dan Donghae” pinta Seohyun tiba-tiba. Ia coba mengalihkan pembicaraan mereka. Kontan Yoona membulatkan matanya.

“A..Apa? M-membujuknya? Tap—“

“Kumohon Yoona. Sekali ini saja” Seohyun menatap Yoona dengan tatapan memohon.

“Biarkan dia turun sendiri saja Seo. Makin dimanja makin menyebalkan dia itu” gerutu Donghae.

“Tapi Nona Ahra sudah menitipkan Kyuhyun padaku. Berhubung Kyuhyun tidak mau bicara padaku, tidak ada salahnya aku meminta bantuan Yoona. Yoona-ya, kumohon”

“Aaa Seo..tapi aku…” Yoona menghela napas pasrah melihat tatapan mata Seohyun. “Hmm..baiklah”

Senyuman senang terbentuk dibibir Seohyun. “Terimakasih Yoong” Yoona hanya membalas dengan senyuman terpaksa.

♥♥♥

“Dia bilang begitu?”Kyuhyun terkekeh sinis.

“Hm” Yoona mengangguk. “Kau tak mau bicara padanya makanya dia tak bisa membawamu kembali ke bawah. Nah sekarang aku yang akan memaksamu. Ayo ke bawah!” Yoona menarik tangan Kyuhyun. Namun Kyuhyun tak juga mengangkat tubuhnya.

“Dia bohong” Kyuhyun menghempaskan tangan Yoona. “Dia yang pergi sendiri

meninggalkan aku”

“Ah sudahlah lebih baik sekarang kau menurut padaku. Ayo cepat kembali ke kamarmu!” Yoona kembali menarik tangan Kyuhyun. Kyuhyun tak juga menurut. “Ayo Kyuhyun-ssi! Atau mau aku panggilkan Dokter Lee?!” ancam Yoona.

“Cih!” decah Kyuhyun. “Kau!” Kyuhyun menatap tajam mata Yoona. “Menyukai dokter itu kan?” tanya Kyuhyun yang kontan membuat gerakan tangan Yoona yang menarik tangan Kyuhyun itu terhenti di udara.

“A..Apa maksudmu?”

“Kau tidak usah pura-pura bodoh. Tinggal jawab saja” Kyuhyun menghempaskan genggaman Yoona. Terjadi keheningan untuk beberapa saat. “Kau meyukai dokter yang sudah mau bertunangan dengan sahabatmu itu kan?” Kyuhyun mendelik pada Yoona “Dan sahabatmu itu, Seohyun. Suster yang merawatku. Iya kan?”

Yoona terpaku akan ucapan Kyuhyun. Hatinya sakit mendengar itu semua. Ia menghirup napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. “Itu bukan urusanmu. Kau lama-lama menyebalkan. Ayo ke bawah!”

“Hebat sekali kau, bisa terus bersikap pura-pura senang akan hubungan mereka” Kyuhyun terkekeh merendahkan.

“Kyuhyun-ssi, atas dasar apa kau ikut campur urusanku?” Yoona menatap tajam Kyuhyun. “Ah sudahlah. Terserah kau saja sekarang. Kau mau turun silahkan, atau mau tetap disini sampai kau mati pun aku tak peduli!” Yoona membalikkan tubuhnya acuh.

“Kau tahu? Aku menciumnya tadi” ujar Kyuhyun yang kontan membuat langkah Yoona terhenti di udara. “Dia pergi meninggalkan aku disini karena aku menciumnya tadi”

Yoona menghampiri Kyuhyun kembali “A..Apa? Kyuhyun-ssi! Benarkah yang kau katakan itu?”

“Untuk apa aku berbohong”

“Tunggu..tadi kulihat mata Seohyun merah. Apa dia menangis karena….itu?”

Diamnya Kyuhyun dijadikan sebagai jawaban oleh Yoona.

“Yah apa kau gila?!” gertak Yoona. “Kau tahu kan Seohyun itu siapanya Dokter Lee?!” hatinya lagi-lagi terasa tercekat ketika mengatakan kalimat terakhir tadi.

“Aku tak peduli. Aku mencium orang yang benar kok”

Yoona menyeringai tak percaya, “Mencium orang yang benar katamu? Kau tidak beres Kyuhyun-ssi!”

“Aku mencium orang yang aku cintai” ujar Kyuhyun santai. Yoona mengerutkan alisnya. “Tidak ada yang berhak melarangku mencium orang yang aku cintai. Sekalipun Dokter itu yang melarangku” lanjutnya mantap.

“Kyuhyun-ssi, Seohyun itu tunangan Dokter Lee. Seohyun sudah ada yang punya”

“Tak seharusnya kau mengatakan itu. Aku tahu hatimu pun menolak ucapanmu tadi”

Yoona tersentak. Ucapan Kyuhyun tadi tepat sasaran. Karena memang itu faktanya. Hati Yoona menolak ucapannya sendiri.

“Dan…perlu kau ingat dokter itu hanya CALON TUNANGAN SEOHYUN!” lanjut Kyuhyun dengan memberikan penekanan pada kata terakhir.

“Tapi yang kau lakukan salah Kyuhyun-ssi!”

“Apanya yang salah?!” bentak Kyuhyun.

“Mereka sebentar lagi akan bertunang—“

“Sudah kukatakan jangan kau ulangi lagi kata terkutuk itu!” Kyuhyun menatap tajam mata Yoona. “Seohyun belum menjadi milik dokter itu seutuhnya. Dan aku masih berhak merebutnya dari tangan dokter bernama Donghae itu” ucapnya mantap.

BRAK !

 

[Flashback]

 

“Lama sekali mereka” gumam Donghae. Seohyun disebelahnya hanya duduk diam. Pikirannya tengah terfokus akan kejadian di atap bersama Kyuhyun tadi. Tanpa sadar ia terus memegang bibir bawahnya.

“Seohyun-ah” panggil Donghae. Namun tak ada respon dari gadis di sebelahnya itu. Donghae pun menyentuh pundak Seohyun. “Seo”

“Ah ne?” Seohyun masih terihat tidak fokus.

“Kau baik-baik saja?” tanya Donghae khawatir.

“Apa? Aku? A..aku baik-baik saja. Kenapa?”

Donghae menautkan kedua alisnya. Jawaban Seohyun tidak meyakinkan. Perasaannya tidak enak “Hm tidak apa-apa. Ah kenapa Yoona lama sekali?”

“Yoona?” Seohyun baru sadar, orang yang ditunggu-tunggu mereka belum juga menampakan batang hidungnya. “Ah…” perasaan tidak enak menghampiri Seohyun. “Hae-ya, sebaiknya kita ke atap”

Di atap

 

Donghae hendak membuka kenop pintu atap. Namun tangannya tertahan tiba-tiba ketika mendengar perdebatan di luar sana. Seohyun ikut berhenti di samping Donghae.

“Kyuhyun-ssi, Seohyun itu tunangan Dokter Lee. Seohyun sudah ada yang punya”

 

Keduanya tersentak kaget ketika mendengar nama mereka disebut-sebut.

 

“Tak seharusnya kau mengatakan itu. Aku tahu hatimu pun menolak ucapanmu tadi”

 

“Dan…perlu kau ingat dokter itu hanya CALON TUNANGAN SEOHYUN”

 

Donghae tetegun mendengarnya. Seohyun membulatkan kedua matanya. Ia lirik Donghae dengan sudut matanya.

 

“Tapi yang kau lakukan salah Kyuhyun-ssi!”

 

“Apanya yang salah?!”

 

“Mereka sebentar lagi akan bertunang—“

 

“Sudah kukatakan jangan kau ulangi lagi kata terkutuk itu!”

 

“…..Seohyun belum menjadi milik dokter itu seutuhnya. Dan aku masih berhak merebutnya dari tangan dokter bernama Donghae itu”

 

Rahang Donghae mengeras. Tangannya pun mengepal kuat daritadi. Seohyun baru akan mengeluarkan sepatah kata pada Donghae, namun…

BRAK!

 

Pintu terbuka dengan keras. Empat pasang mata didepan Donghae terperanjat kaget. Yoona membulatkan kedua matanya ketika tahu siapa yang datang. Kyuhyun membalas tatapan tajam Donghae. Namun itu tak berlangsung lama karena mata Kyuhyun sekarang tengah mencari sesuatu. Ketika didapatinya Seohyun yang berdiri terpaku dan tengah menatapnya, hati Kyuhyun menjerit senang. Kuharap ia dan dokter ini  mendengar semuanya—batin Kyuhyun.

Mata Donghae menyiratkan kemarahan. Ia terus menatap tajam Kyuhyun. Seohyun bergantian menatap Kyuhyun, Yoona dan Donghae. Sementara Yoona hanya bisa menahan napas. Donghae terlihat begitu marah. Suasana berubah tegang. Meski begitu, Kyuhyun tetap memasang tampang datar seolah tak terjadi apa-apa. Ia malah menyeringai penuh kemenangan.

To be continued—

 

Huwaaaaahhh akhirnyaaaaaaaa part 5 udah kelar XD

Haduh pengen banget cepet tamat dan lanjut bikin ff yang ceritanya ga terlalu berat kek ini -____- ribet-belibet-ngawur ff ini mah

Asal tau aja ya, part ini tuh ceritanya udah aku ganti berkali2. Awalnya begini, eh diganti jadi begitu salah lagi jadi weh diganti jadi demikian XD capek udah ngetik banyak dihapus lagi -___-

Well, say something about this part J , like kalo suka

Umm sebelumnya maaf kalo ada typo ._.

(follow me @babyhyukie ^^)


43 thoughts on “Destiny of Love [Chapter 5]

  1. Akhrnya dah da lanjutannya..
    Udah kyuhyun ma seohyun biar y00na ma donghae
    Kasian yoona love.to best friend tu g enak..makan ati

    Like

  2. makin ruwet (?) konfliknya
    tapi seru 😀
    udah hae sama yoong aja . .
    biar seo sama si ‘artis manja’ cho kyuhyun ._.v
    di tunggu next part chingu ^^

    Like

  3. makin ruwet(?) konfliknya . .
    tapi serru 😀

    hae oppa ikhlas kan aja seo sama kyu trus oppa sama yoong yang setia menanti :p

    di tunggu lanjutannya ^^

    Like

  4. makin keren aja ff.y…
    ending nya tetep seokyu ya,ngu.
    buat dr donghae ma yoong aja..
    kyu kalo bisa lebih manja lagi ma seo. 😀
    lanjut chingu.!

    Like

  5. Akhirnya ff ini d.publish juga
    wah makin banyak konfliknya and seru..
    , yong sm hae oppa aja, biar kyu yg ama seo..
    . Next part, banyakin seokyu moment nya ya thor..

    Like

  6. wah… kyuhyun daebakk
    ak ksi 4 jempol buat uri gamekyu, nyali ny gede bgt. brni nyium seo, pdhl dia tau klo seo punya pcr. skli lgi daebakk

    the next part d tnggu onnie
    seokyu jjang
    onnie… fighting!!!!

    Like

  7. aigoo~ cho kyuhyun… mengapa jalan cerita kalian begitu rumit #halah 😀
    disini hae ud keliatan makin suka am seo , tp si seo nya tetep am kyu aj y author 🙂
    nice FF !! ASAP!! ^^

    Like

  8. sdh ku duga yeoja itu Yoona..

    Kyuhyun suka gitu sih.. main cium2 aja.. udh punya SIM (surat izin mencium) blm?

    aah, Donghae oppa, sadarlah ada Yoona yg mncintaimu..
    sakit hati klo gk dianggap gitu.. T.T #yoona’sfeeling

    Seohyun eonni jgn mnyerah buat ngrawat Kyuppa yaa~ 😉

    lanjuut~

    Like

  9. wah,tmbh seru!!
    Seokyu ma Yoonhae!nnti mending si Kyu buat cemburu aja seo,cb dket ma Yoona tpi pura2!!hehehe
    lanjut jgn lm2!!hehe

    Like

  10. Makin rumit ffnya
    Tapi bagus bgt author!!
    Seo, mulai suka sama kyu, hae sama yoona aja 🙂
    Cinta segi 4? Haha kyu-seo-hae-yoong
    Makiin seru~ lanjut yah, jgn lama2

    Like

  11. uyeeee uyeeeee akhirnyaa muncul juga part 5 ^^
    asik udah mulai complicated banget nih 😀
    suka banget sama ceritanya~
    jadi inget pas dulu kyuhyun oppa kecelakaan =.=” hiks
    semoga itu ga akan terjadi lagi *aamiin*
    hae cocok banget deh kalo jadi dokrter~ keren!!!
    aku penasaran nih sama kelanjutannya mau kaya gmana~ ga bisa kebaca hehehe
    ditunggu oke? ^^

    Like

  12. ckckck,,, mkin ruwet!
    Sbnr ny seo ska jg gk sih ma hae?
    KoQ seo rda cmburu wkt kyu pgangan tgn ma yoona??
    Kyu…kyu maen nyosor ja!! Pntes ja seo mrh!!
    Ksian yoona mncntai tnp d cntai!!
    Tp akhir ny SeoKyu kn??#mhon2 pke puppy eyes!
    Update jgn lma!^^

    Like

  13. Seohyun sama Donghae aja, khn jarang, jadi ada warna baru, plisss
    Kyuhyun tetep cinta sama Seohyun tapi…..
    Trus Yoona-nya datengin dokter Siwon, dokter pindahan dari luar negri gitu,
    #reader rame sendiri

    Semangat part berikutnya ; )

    Like

  14. ahhh seo udah mulai suka kyu ya??
    waaah kyu pemaksaan skali
    tapi tag pa itu untuk pembuktian
    wkwkwkwkwk
    #plaakkk
    lanjuut chingu jangan lama”

    Like

  15. Udh lah, donghae sama yoona aja. Kyuhyun ama seohyun deh 🙂 hehehe, biar sama2 enak gitu 😀 kkkeke, ayoo chingu, update sonn please 🙂 aku suka sama FF ini, tapi updatenya lama 😦 huhuh

    Like

  16. tambah rumit nih!
    banyak bget konfliknya,
    apa lagi tu kyuhyun n donghae mau duel nih!
    SERU SERU SERU!
    ayo lanjutin thor,kalau bidsa jgan lama lama ya…..,,hwaiting

    Like

  17. Mungkin aku telat baru coment ff ini, tapi satu kata buat ff ini… Daebakkkk’
    penasarannnn… gmna itu reaksi seohae setelah kyu mengatakan akan merebut seohyun(?)

    Like

Leave a reply to Yoorin matsu Cancel reply