Sequel of Because I’m a Fool (Please! Say That You Love Me) Chapter 1


Title : Sequel of Because I’m a Fool (Please! Say That You Love Me) Chapter 1

Author : Lyka_BYVFEGS

Main Cast : Lee Donghae
Im Yoona
Others

Genre : Romance, Friendship, maybe Comedy

Length : Chaptered

Notes :
FF ini aku persembahkan untuk kalian yang sudah dengan setia menanti kelanjutan dari FF gajeku ini. Baik yang koment ataupun tidak.

Mianhe kalau banyak typo dan tidak sesuai dengan harapan kalian.

HAPPY READING!!!

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

“Yoona-ah?” panggil Donghae untuk kesekian kalinya. Tapi tetap saja tidak mendapat respon dari yeoja yang duduk disampingnya itu.

Mengetahui itu, Donghae hanya bisa menghela nafas panjang.

“Oppa tahu, oppa salah. Oppa minta maaf, Yoona-ah. Tapi jangan kau diamkan oppa seperti ini.” kata Donghae lembut sambil meraih tangan Yoona yang sedari tadi menundukkan kepalanya.

Sedangkan Yoona tetap diam dan menundukkan kepala, seolah pemandangan yang dibawah kakinya lebih indah daripada memandang wajah tampan Donghae. Dia juga tidak berusaha menepis tangan Donghae yang menyentuh tangannya.

“Yoona-ah?” panggil Donghae sekali lagi.

Karena tidak mendapat respon dari Yoona, Donghae memutuskan untuk berdiri dan berlutut di depan gadis itu tanpa melepaskan tangan yang sedari tadi digenggamnya. Bahkan dengan keadaan berlutut seperti itu memudahkannya untuk mengenggam kedua tangan mungil Yoona.

“Yoona-ah?” panggil Donghae –lagi. Kali ini terselip nada sedih dan terluka dalam suaranya sehingga membuat Yoona mengangkat kepalanya sedikit untuk menatap Donghae yang tengah berlutut didepannya.

“Mianhe, jeongmal mianhe. Saat itu oppa tidak tahu cara yang tepat untuk memberitahumu tentang kepergian oppa. Karena oppa yakin kau pasti sedih mendengarnya. Oppa tidak mau melihatmu menangis hanya karena oppa. Sebenarnya oppa berencana untuk memberitahumu tapi kau terlanjur marah terlebih dahulu dan tidak mau mendengarkan penjelasan oppa. Oppa bingung saat itu, antara memilih masa depan oppa atau memilihmu, orang yang oppa sayang sebagai dongsaeng…” jelas Donghae panjang lebar.

‘Dongsaeng? Jadi selama ini perhatian oppa hanya sebagai dongsaeng? Aku pikir oppa mencintaiku, tapi ternyata…. Bodoh sekali aku yang mengharap cinta dari Donghae oppa.’ batin Yoona.

‘….atau lebih tepatnya seseorang yang sangat oppa cintai.” lanjut Donghae dalam hati.

“Nappeun namja!” gumam Yoona yang masih bisa didengar oleh Donghae meskipun samar-samar.

“Mwo?” tanya Donghae memastikan.

“Ani. Aku akan memaafkan oppa tapi dengan satu syarat.” kata Yoona yang sekarang berani menatap Donghae.

“Marhaebwa!” pinta Donghae.

“Oppa harus menjadi menuruti perintahku selama 1 minggu. Dan selama itu oppa tidak boleh masuk kerja.”

“Mwo? 1 minggu? Tidak masuk kerja? Tapi bagaimana dengan pekerjaan oppa, Yoona-ah? Siapa yang akan menghandle semuanya jika bukan oppa?”

“Aku tidak mau tahu! Kalau oppa tidak mau, aku tidak akan memaafkan oppa.” ancam Yoona.

Donghae yang mendengarnya hanya bisa menghela nafas. Dia terdiam untuk beberapa saat. Hingga akhirnya dia mengambil sebuah keputusan.

“Arasseo. Oppa akan menuruti permintaanmu. Oppa akan melayanimu selama 1 minggu penuh.”

“Jeongmal?” tanya Yoona dengan wajah berbinar.

“Ne.” jawab Donghae mantap.

Hanya satu yang Donghae harapkan, semoga yeoja dihadapannya itu mengerti bahwa Donghae lebih memilihnya daripada pekerjaannya. Untuk kali ini, biarkan dia berkorban untuk yeoja yang sangat dicintainya itu. Meskipun bukan baru pertama kali ini Donghae berkorban untuk yeoja itu. Tapi bukankah kita akan melakukan apapun untuk membuat orang yang kita cintai bahagia?

“Baiklah. Sekarang oppa harus mengantarku pulang. Dan besok pukul 6 pagi oppa sudah harus sampai dirumahku. Ara?”

“Ne.” jawab Donghae pasrah.

Tanpa sepengetahuan Donghae, Yoona tersenyum penuh kemenangan di belakang Donghae yang berjalan mendahuluinya. Rupanya yeoja itu ingin bermain-main dan sedikit melakukan balas dendam terhadap Donghae.

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

1st Day

“Aish! Oppa terlambat 30 menit. Hari pertama saja oppa sudah terlambat apalagi hari-hari berikutnya. Padahal setiap hari oppa harus datang pukul 6 pagi.” omel Yoona.

“Mwo?” tanya Donghae terkejut.

“Ne. Selama satu minggu ini oppa harus datang kerumah pukul 6 tepat. Waeyo? Oppa keberatan?”

“Ani.” jawab Donghae singkat.

“Sekarang berikan alasan kenapa oppa terlambat.”

“Tadi oppa memberitahu Han ahjussi untuk menghandle semua pekerjaan oppa. Dan oppa juga menjelaskan beberapa hal yang perlu dia ketahui. Makanya oppa terlambat. Mianhe.” kata Donghae dengan wajah bersalah.

“Arasseo. Kali ini aku maafkan, tapi lain kali oppa harus dihukum jika melakukan kesalahan. Ara?”

“Ne.” jawab Donghae pasrah.

“Kajja!” ajak Yoona sambil menarik tangan Donghae, atau lebih tepatnya menyeret Donghae untuk mengikutinya.

“Kemana?” tanya Donghae penasaran.

“Panti asuhan.” jawab Donghae singkat.

“Mwo? Panti asuhan?”

“Ne, jangan banyak tanya lagi! Cukup ikuti aku saja, ara?”

“Ne.”

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

“Annyeonghaseyo, Yoon ahjumma.” sapa Yoona kepada seorang wanita paruh baya yang tampak sedang mengawasi beberapa anak, baik namja maupun yeoja yang tengah bermain di halaman sebuah panti asuhan.

“Annyeong, Yoona-ah.” balas ahjumma itu sambil tersenyum ramah dan memeluk Yoona.

“Bagaimana kabarmu? Sudah lama sekali kau dan teman-temanmu tidak datang kesini.” tanya Yoon ahjumma.

“Mianhe, ahjumma. Kami sedang sibuk, tapi hari ini aku dan Donghae oppa meluangkan waktu untuk datang kemari. Kami merindukan anak-anak disini.” jelas Yoona panjang lebar.

“Oh! Donghae-ah, Ahjumma dengar kau baru pulang dari luar negeri, apa itu benar?” tanya Yoon ahjumma.

“Ne. Sekitar 2 hari yang lalu.” jawab Donghae.

“Arasseo. Apa teman-teman kalian yang lain benar-benar sibuk sehingga tidak bisa ikut berkunjung kemari?” tanya Yoon ahjumma.

“Sebenarnya mereka tidak tahu bahwa kami kemari. Ini hanya inisiatifku sendiri untuk mengajak Donghae oppa kemari.” jawab Yoona.

“Kalau begitu lebih baik kalian masuk kedalam. Kalian pasti lelah setelah menempuh perjalanan jauh.” ajak Yoon ahjumma.

Yoon ahjumma berbalik dan masuk ke dalam panti diikuti Donghae dan Yoona, tapi ketika baru beberapa langkah seseorang memanggil mereka.

“Eonni! Oppa!” panggil salah satu anak perempuan yang tadi terlihat bermain di halaman, menghampiri Donghae dan Yoona dengan setengah berlari.

“Minji-ah!” seru Yoona langsung memeluk anak yang dipanggilnya Minji itu dengan erat ketik Minji sudah berada dihadapannya.

“Bogoshipo.” kata Minji dalam pelukan Yoona.

“Nado.” balas Yoona sambil melepaskan pelukan mereka.

“Donghae oppa!” seru Minji kemudian berhambur ke dalam pelukan Donghae.

“Minji-ah! Bagaimana kabarmu?” tanya Donghae.

“Baik, oppa. Tapi aku sangat merindukan oppa. Sudah lama oppa tidak datang kesini. Apa oppa tidak merindukanku?” tanya Minji sambil melepaskan pelukannya pada Donghae.

“Tentu saja oppa merindukanmu. Tapi 2 hari yang lalu oppa baru pulang dari luar negeri. Jadi mianhe kalau oppa tidak kesini lagi.”

“Oppa pergi kemana?” tanya Minji.

“New York.”

“Mwo? Aish! Kenapa oppa tidak mengajakku? Aku kan sangat ingin kesana, oppa.” kata Minji sambil memanyunkan bibirnya.

“Memang kau tahu dimana New York?” sekarang giliran Yoona yang bertanya.

“Tentu saja. Apa eonni meragukan kecerdasanku? Aku ini juara kelas disekolah. Eonni lupa kalau aku jenius?” jawab Minji membanggakan diri.

“Ne, eonni masih ingat. Eonni bangga mempunyai yeodongsaeng seperti Minji.” kata Yoona sambil mengelus rambut Minji.

“Sudah, Minji-ah. Biarkan Yoona eonni dan Donghae oppa beristirahat terlebih dahulu. Nanti kalian bisa mengobrol lagi. Sekarang kembalilah bermain dengan teman-temanmu. Ara?” perintah Yoon ahjumma.

“Ne. annyeong, eonni, oppa.” pamit Minji.

“Annyeong.” jawab Yoona dan Donghae bersamaan.

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

Di bangku dekat panti asuhan, tampak Yoona dan Donghae yang tengah duduk beristirahat setelah seharian tadi bermain dengan anak-anak panti.

“Oppa, aku lelah sekali.” keluh Yoona sambil mengibas-ngibaskan tangannya.

“Nado.”

“Tapi semua itu terbayar dengan kegembiraan yang kita rasakan setiap kali melihat wajah bahagia yang terpancar dari Minji ataupun anak-anak yang lain.” kata Yoona.

“Ne. kau benar, Yoona-ah. Panti ini adalah tempat yang paling tepat untuk mencari suasana baru disela-sela kesibukan kita.” Tambah Donghae.

“Aku sangat menyukai anak kecil. Jika nanti aku sudah menikah, aku ingin mempunyai banyak anak. Agar aku tidak kesepian saat suamiku bekerja nantinya.”

“Baiklah. Mari kita wujudkan keinginanmu!” kata Donghae .

“Mwo? Maksud oppa?” tanya Yoona bingung.

“Aniya. Tidak ada maksud apa-apa.” jawab Donghae salah tingkah. Dia benar-benar ingin memotong lidahnya yang telah berbicara sembarangan di hadapan Yoona.

“Jeongmal?” tanya Yoona sangsi.

“Ne.” jawab Donghae mengangguk mantap.

“Ara. Kajja kita pulang. Sebentar lagi matahari akan terbenam.” ajak Yoona.

“Ne.”

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

“Gomawo, oppa. Jangan lupa besok oppa harus datang pukul 6 pagi dan tidak boleh terlambat. Arasseo?”

“Ne.”

“Kalau begitu lebih baik oppa pulang sekarang. Siapkan fisik oppa, karena besok kita akan bersenang-senang.” kata Yoona dengan semangat ‘45(?).

“Memang kita akan pergi kemana?” tanya Donghae penasaran.

“Taman bermain.” jawab Yoona singkat.

“Mwo? Taman bermain? Tapi kan kita bukan anak kecil lagi, Im Yoona.” tolak Donghae.

“Terserah apa kata oppa. Aku tidak mau tahu. Yang jelas aku ingin pergi kesana, sudah lama sekali aku tidak bermain-main di tempat seperti itu dan oppa harus menemaniku. Kalau tidak aku tidak akan memaafkan oppa.” ancam Yoona.

“Ne.” jawab Donghae pasrah.

Lebih baik dia menuruti semua permintaan Yoona daripada dia harus tersiksa karena Yoona yang selalu mengacuhkannya.

“Aku masuk dulu, oppa. Annyeong.” pamit Yoona yang langsung keluar dari mobil Donghae.

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

2nd day

“Kajja, oppa! Kita masuk kesana.” tunjuk Yoona pada bangunan yang terletak tidak jauh dari tempat mereka berdiri saat ini.

Donghae mengikuti arah yang ditunjuk Yoona, dan seketika itu juga tubuhnya terasa kaku melihat bangunan itu yang diatasnya tertulis ‘GHOST HOUSE’. *bener nggak sich bahasa inggris aku? Emang taman bermain disana ada rumah hantunya ya? Mianhe, aku nggak tahu, ini cuma ngarang aja. Namanya juga fiksi.

“Andwae!” tolak Donghae.

“Waeyo?” tanya Yoona.

“Jangan berpura-pura lupa, Im Yoona.” geram Donghae.

“Aigo! Aku tidak menyangka kalau oppa takut hantu masih tetap berlaku sampai sekarang. Waeyo? Aku saja yang seorang yeoja berani tapi kenapa oppa yang sebagai namja malah merasa takut?” goda Yoona.

“Ini bukan masalah yeoja maupun namja, Im Yoona. Ini masalah trauma. Jebal, jangan kesana. Oppa akan turuti apapun, asalahkan jangan masuk kerumah yang menyeramkan itu.” pinta Donghae dengan wajah memohon dan ketakutan.

“Baiklah. Kita cari makan saja sekarang. Aku lapar, sepertinya aku terlalu bersemangat hari ini. Kajja!” ajak Yoona.

“Kita makan disana saja.” tunjuk Donghae pada salah satu stand makanan yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

“Ne.” jawab Yoona.

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

“Oppa?” pangil Yoona sambil menatap Donghae yang duduk tepat dihadapannya.

“Mwo?” jawab Donghae menghentikan aktivitas makannya.

“Jangan beritahu yang lain tentang perjanjian kita ini.” kata Yoona.

“Waeyo?” tanya Donghae bingung.

“Pokoknya jangan beritahu siapapun. Aku tidak mau mereka meledek kita karena sering jalan berdua secara diam-diam.”

“Bukankah dari dulu kita sering jalan berdua?” tanya Donghae.

“Benar. Tapi sekarang berbeda oppa. Belakangan ini mereka sering sekali menggoda kita. Menyangka kita ini adalah sepasang kekasih. Aku kan jadi malu, oppa.” ujar Yoona sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.

“Ne, arasseo. Oppa tidak akan memberitahu siapapun.”

“Yaksok?”

“Ne.”

“Cepat habiskan makananmu oppa. Setelah itu kita bermain lagi sampai puas.” ujar Yoona dengan penuh semangat.

“Tapi makananmu kan belum habis, Yoona-ah.”

“Aku sudah tidak lapar. Membayangkan kesenangan kita nanti membuatku kenyang.”

“Aish! Kau ini! Siapa tadi yang bilang lapar? Sekarang makan segitu saja tidak habis.” omel Donghae.

“Hehehe…” Yoona tertawa kecil menanggapinya.

Setelah itu mereka menghabiskan waktu berdua di taman bermain. Seperti layaknya anak kecil mereka menikmati seluruh permainan yang ada disana. Tanpa malu terhadap pengunjung yang lain mengingat usia mereka yang bisa dibilang tidak muda lagi. Tapi mereka tidak mempedulikannya, asal mereka senang malupun tidak menjadi masalah.

Tak terasa hari sudah menginjak malam. Donghae dan Yoona memutuskan untuk pulang dan beristirahat. Seperti biasa sebelum pulang, Donghae mengantar Yoona terlebih dahulu setelah itu baru dia pulang kerumah. Tidak lupa juga Donghae harus mendengar ocehan Yoona sebelum gadis itu turun dari mobil Donghae. Ocehan yang membuat telinga Donghae bosan mendengarnya, karena gadis itu selalu saja mengingatkan Donghae untuk datang pukul 6 pagi. Sepertinya itu sudah menjadi kebiasaan Yoona menjadi pengingat bagi Donghae.

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

Donghae POV

“Yeoboseyo.” sapaku pada seseorang diseberang sana.

“Yeoboseyo, hyung.”

“Waeyo, Kyu?” tanyaku.

“Hyung, kau kemana saja selama 2 hari ini? Setelah pernikahan Sungmin hyung kau menghilang begitu saja dan tidak ada kabar sampai sekarang.” tanya Kyuhyun khawatir.

“Mianhe, aku sedang sibuk.” jawabku lesu.

“Sibuk? Tapi saat aku ke kantor Han ahjussi bilang hyung ada urusan selama 1 minggu ini jadi hyung tidak bisa masuk kerja. Sebenarnya hyung kemana?” tanya Kyu penasaran.

“Ada sedikit urusan yang harus aku selesaikan.” jawabku berbohong. Kalau aku bicara jujur, bisa-bisa Yoona akan membunuhku karena dia sudah melarangku untuk menceritakan hal ini kepada siapapun.

“Jeongmal? Tapi kelihatannya hyung sangat lelah. Apa hyung perlu bantuan?”

“Ani. Gwaenchana. Mungkin hanya perlu istirahat sebentar.”

“Kalau begitu hyung istirahat saja. Kalau ada apa-apa segera hubungi aku atau yang lain. Arasseo?”

“Ne.”

“Annyeong.”

Sambungan telepon pun terputus. Lebih baik aku segera tidur, pasti besok Yoona akan mengajakku ke tempat yang menguras banyak tenaga. Sebenarnya aku tidak keberatan dengan permintaannya itu, lagipula bukankah dengan seperti ini aku bisa menghabiskan waktu dengannya? Selama 2 tahun ini aku sangat merindukannya. Tidak bisa melihat wajah cantiknya ataupun mendengar suaranya. Karena memang selama 2 tahun aku di New York dia seperti menghilang dari kehidupanku, tidak seperti yang lain yang selalu menanyakan kabarku setiap saat.

Im Yoona! Kau benar-benar membuatku gila hanya dengan memikirkanmu.

Donghae POV End

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

Yoona POV

Huft!

Aku benar-benar lelah setelah seharian ini bermain dengan Donghae oppa. Sungguh menyenangkan. Sebenarnya aku merasa kasihan dengan Donghae oppa, karena dia baru saja pulang dari New York tapi aku sudah menyuruhnya untuk menemaniku.

Tapi biarkan saja. Aku hanya ingin mengganti hari-hariku yang terlewatkan tanpa adanya Donghae oppa selama 2 tahun ini. Masih ada 5 hari yang tersisa dan masih banyak pula tempat yang ingin aku datangi dengan Donghae oppa. Semoga saja setelah aku memaafkan Donghae oppa, dia tidak marah kepadaku karena telah menyiksanya selama satu minggu.

Mianhe, Donghae oppa. Aku hanya sangat merindukanmu.

Lebih baik aku segera tidur, siapa tahu saja besok ketika bangun aku sudah bisa memutuskan akan pergi kemana. Karena jujur saja sampai saat ini aku belum tahu akan pergi kemana besok. Begitu banyak tempat yang ingin aku datangi sehingga membuatku bingung.

Kita tunggu saja, kemanakah aku akan membawa Donghae oppa pergi hari esok dan hari-hari berikutnya?

Yoona POV End

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

To be continue…

Hwuahahahaha….*author ketawa ngakak

Gimana sequelnya? Memuaskankah? Atau mungkin kependekan? Kalau pendek sich emang aku sengaja. Pasti reader semua pada pengen nabokin aku dech.

Hehehehehe…

Mianhe, bukan bermaksud seperti itu.

Tapi ini hanya untuk mengobati rasa penasaran reader sekalian.

Untuk part 2 silahkan ditunggu, mungkin baru bisa aku kirim satu minggu setelah FF ini dipublish. Nunggu respon dari kalian dulu. Lagipula, aku masih ada PR untuk membuat laporan akhir tahun. Jadi sekarang lebih sibuk dari hari-hari sebelumnya.

Aku harap readers nggak kecewa. Dan tetap setia menunggu kelanjutan dari FF ku ini.

Jangan lupa untuk tetap comment. Sampai jumpa dilain kesempatan.

Jadi silahkan reader sekalian bersabar.

Okey, aku rasa aku terlalu banyak kata penutup.

Sekali lagi gomawo sudah baca dan comment.

Love You All!!!! *meluk readers satu persatu


20 thoughts on “Sequel of Because I’m a Fool (Please! Say That You Love Me) Chapter 1

  1. yoona koq cerewet bgt, onnie
    ksian donghae…. dia pasrah bgt d krjain ama yoona
    donghae jga kelewat sbr ngadepin yoona yg cerewet abis

    ak bru tau ff ini, stlh sequel ini d publish, onnie
    ak blm bca yg ff asli ny… jdi ak rada g’ nyambung sma jln crta ny

    ak nyari ff asli ny, tpi koq g’ ktmu
    jdul ff asli ny itu apa, onnie?
    because i’m a fool atau please! say that you love me

    Like

    1. ikut nimbrung yaa, cuman ngasih tau aja aku juga sama kaya chinguu tapi aku search dengan keyword “please! Say that you love me” ada koo.. Hhe nimbrung dikit yaa#eaeaea

      Like

  2. yatuhaaan~ yoona eonni kejam bgt sama hae oppa..
    Ceritanya unikk, aku suka:)
    yang kemarin agak sedih gitu~ tapi yang sekarang ngakak, geregetan, pokoknya gemes bgt~
    Ntar bikin yang special edition seokyu couple, taeteuk couple, minho-yuri couple, sifany couple, sunsun couple tapi jangan yang sad, tapi yang romance & comedy hhe *reader banyak maunya#plaak
    Hhe maaf ya byk maunya :))

    Like

  3. annyeong.
    dtunggu ja part slnjut’y+special edition.
    sbnar’y aq msh mkir gmna cra nglamar’y,mka dri tu aq mlah buat FF oneshot.
    da yg mau ga?klau da aq krim deh.

    Like

  4. ah si yoona nggemesin deh bilang aja kangen berat ama haepa…..kasihan abang hae kalo dikerjain terus.hahaha

    makasih udah buat FF YOONHAE….jujur aku cuma baca FF yoonhae doang.#ketahuan deh kalo pyro

    Cepet update lagi ya……

    Like

  5. qren chinguuu sequelny…

    ni tega bgt dh c yoong blz dndamny, tp gpp dh biar yoonhae brsatu n smkin erat heheheee…

    hae hyung yg sbar y bwt msa dpan lbih cerah nti hahahahay..

    ditunggu updetny y..

    Like

  6. Yoonhae..emmm
    si ikan kasian dirimu kudu ini itu wa rusanya bwahaha
    tapi demi rusa si yoong yg d cinta relain ajh ya haeppa…kk

    Like

Leave a comment