F A I T H L E S S story 2

Judul FF          : F A I T H L E S S story 2

Main Cast        : Seo Joohyun, Cho Kyuhyun & Choi Sooyoung

Author             : Ninischh [Freelance]

 

Author’s note  :akh, akhirnya chapter 2 selesai juga. Terima kasih bagi readers yang

sudah setia menunggu, dan maaf juga karena butuh waktu lama bagi saya untuk menyelesaikan chap ini =,=’ selain karena kompie saya yang udah menjelang ajal, saya juga lagi banyak masalah. Tapi, well, akhirnya selesai juga. Hahhaha.

Well, Happy reading~

ninischh =)

~FAITHLESS~

“SOOYOUNG ah…”

Deg!

Sooyoung tersentak kaget. Gadis itu segera melepaskan ciumanya lalu mendorong Kyuhyun jauh. Kyuhyun pun ikut memutus ciumanya dan melangkah mundur.

Sooyoung membalikan badan dan mendapati member SNSD lain sedang menatapnya terpana. Sooyoung menelan ludah.

”Sica, Yoong…” ucapnya kaku. Mata gadis itu bergerak ke kiri. ”Seohyunie..”

Refleks, Sooyoung melangkah maju lalu menyambar bahu Jessica. Dengan sekali gerakan cepat ditariknya lengan Yoona dan Seohyun kembali ke dorm. Wajah Sooyoung merona malu. Ia bahkan lupa pada Kyuhyun, pacarnya.

Bagaimana bisa ia ketahuan tengah berciuman dengan Kyuhyun oleh Jessica, Yoona dan Seohyun? Di dalam lift pula? Ya ampun.

Meskipun semua member SNSD sudah tahu tentang hubunganya dengan Kyuhyun, tetap saja rasanya malu. Apalagi keduanya baru saja berciuman di dalam lift. Mereka pasti akan memarahinya karena itu.

”Yoong, Sica? Seo? Kenapa kalian pulang lagi?” tanya Hyoyeon yang muncul dari dapur. ”Oh, Sooyoung juga sudah pulang? Ada apa?” lanjutnya.

Taeyeon, Tiffany, Sunny dan Yuri juga ikut melongok. Keempatnya segera menghentikan kegiatan masing-masing lalu berkumpul di ruang depan.

Sooyoung menunduk dalam. Waktunya sangat tidak tepat. Hari ini semua member libur dan mereka pasti akan meminta penjelasan darinya.

”Ada apa ini? Apa yang terjadi?” desak Taeyeon.

Sooyoung menunduk semakin dalam. Yoona dan Jessica masih terlalu kaget sehingga akhirnya Seohyun yang menceritakan kronologi ceritanya, setelah semua member duduk di ruang tengah.

”YA! KAU—”  bentak Taeyeon setelah mendengar seluruh ceritanya. Leader SNSD tersebut menarik nafas sejenak sebelum melanjutkan. ”Choi Sooyoung! Tidak tahukah kau apa yang akan diberitakan oleh media jika ada seseorang yang melihatmu berciuman dengan Kyuhyun di lift? Hah?!”

Untuk kali ini saja Sooyoung tidak memperdulikan hujan yang muncrat ketika Taeyeon berbicara. Gadis itu merasa bersalah.

Sooyoung menggeleng pelan. ”… Maaf, eonnie,” entah kenapa kali ini Sooyoung mau memanggil Taeyeon dengan sebutan ’eonni’.

”Benar yang dikatakan Taeyeon, Sooyoung ah. Sebaiknya kau dan Kyuhyun oppa lebih hati-hati,” saran Hyoyeon. Member lainya mengangguk setuju.

”Apakah selalu begitu?” tanya Tiffany. Sooyoung menoleh heran. ”Nde?”

”Apakah kalian berdua selalu bercumbu dan berciuman setiap bertemu?” ulang Tiffany. Yoona dan Yuri mengikik pelan.

Wajah Sooyoung seketika merah padam. ”Ya! Maksudmu apa Fann—”

”—Baju apa yang kau pakai itu, Sooyoung ah?” potong Sunny. Sooyoung menghentikan kalimatnya dan menatap pakaianya.

”Memangnya bajuku kenapa?” Sooyoung balik bertanya. Diamatinya tank top putih beserta hot pants yang dikenakanya. Ada yang aneh kah?

”Ommonaa, kau pikir kita di pantai, Sooyoung ah?” geleng Yuri. Sunny mengangguk. ”Apakah kau selalu pakai baju ’seterbuka’ itu di depan Kyuhyun oppa?” tambah Sunny.

”Kyaa, Kyuhyun oppa mesum!” pekik Yoona. Alis Sooyoung mengkerut. Maksudnya apa, sih?

”Hati-hati, Sooyoungie,” desis Jessica tiba-tiba. Seluruh member menatap kearahnya heran. ”Adadua macam lelaki di dunia ini. Yang pertama ialah lelaki yang mencintaimu dengan tulus. Ia akan membuat hubunganmu berjalan lancar dan indah.”

“Yang kedua adalah lelaki yang memanfaatkanmu. Ia mendekatimu karena nafsu. Ia takkan melihat ketulusan cintamu. Lelaki seperti itu bicara seolah benar-benar mencintaimu, padahal kenyataanya ia tak pernah serius denganmu.” Jelas Jessica.

Sooyoung menelan ludah. Perkataan Jessica sungguh menusuknya. Meskipun, yah, ada benarnya juga yang dikatakan Tiffany. Setiap berkencan—atau sekedar bertemu dengan Kyuhyun, pemuda itu pasti akan mengajaknya berciuman. Dan, well, Sooyoung tentu tak menolak, bukan?

Gadis itu mendongak dan menatap member SNSD satu per satu. ”Aku.. eh, percaya pada Kyuhyun oppa.”

Jessica mengangguk. ”Dan kami tak kan membiarkan Kyuhyun oppa memanfaatkanmu,” ujarnya.

Hening di dorm Girls Generation.

~FAITHLESS~

SEOHYUN berjalan pelan melintasi lobi apartemen yang luas, setelah mengangguk pada satpam di pintu masuk dan pada dua gadis yang tengah berjaga di meja resepsionis. Gadis itu menekan tombol panah pada lift lalu menunggu.

Hari ini Seohyun baru saja menyelesaikan syuting perdana sitkom We’ve Got Married bersama Jung Yonghwa, pasanganya di acara itu. Seohyun memang gugup setengah mati pada permulaan syuting. Namun kru yang ramah dan menyenangkan membuatnya lebih rileks dan menikmati syuting.

Konsep acara ini sangat menarik dan menghibur. Selain lawan mainya yang ramah dan kru yang baik, acara ini juga dapat menambah pengalaman serta menaikkan popularitas Seohyun. Itu yang dikatakan manajer SNSD padanya kemarin. Meskipun awalnya ia tidak setuju untuk ikut acara ini, namun karena para eonnie memaksanya(?), Seohyun jadi tak bisa menolak.

Ting!

Lift terbuka. Gadis itu mendongak untuk melangkah namun tak jadi. Matanya membelalak kaget.

Cho Kyuhyun. Berdiri di dalam lift. Seorang diri. Dengan ekspresi yang tak jauh beda denganya. Tanpa sadar bibir Seohyun sudah berucap, ”Kyuhyun oppa..” dan ia langsung menyesali kata-katanya.

Pemuda itu tersentak sebelum mengangguk pelan. Merasa diperbolehkan masuk, Seohyun pun melangkah menuju lift.

Lift menutup. Hening. Seohyun merutuki dirinya sendiri karena hal pertama yang dilihatnya dari Kyuhyun adalah bibirnya. Akh. Gadis itu jadi teringat peristiwa beberapa hari yang lalu.

Seohyun menelan ludah. ”Eh, Kyuhyun oppa mau menemui… Sooyoug eonni, ya?” tanyanya. Gadis itu memutuskan untuk membuka pembicaraan. Keduanya sudah saling kenal dan aneh apabila tak saling sapa, bukan?

Kyuhyun melirik Seohyun sekilas sebelum kembali mengangguk. ”Nde,” katanya. ”Kau sendiri habis dari mana? Kenapa pakai mantel setebal itu?” lanjut Kyuhyun.

Gadis itu seolah baru menyadari satu hal. Seohyun lalu menatap pakaianya dan mengangguk. Hari ini ia memang mengenakan mantel coklat tebal panjang, topi hitam beserta kaca mata hitam.

”Oh, eh, iya. Hari ini manajer oppa sibuk mengantar Yuri eonni dan Yoona eonni. Aku jadi terpaksa naik kendaraan umum, makanya aku mengenakan ini” jelas Seohyun.

Kyuhun mengangguk paham. Hening lagi. Lift baru mencapai lantai lima. Apartemen SNSD terletak di lantai tertinggi gedung ini. Perjalanan masih panjang. Hasih, kenapa waktu terasa berjalan begitu lambat?

”Mianhe!” ucap Seohyun tiba-tiba. Kyuhyun menoleh heran. ”Tolong maafkan jika selama ini Sooyoung eonni selalu merepotkan oppa. Aku sebagai dongsaengnya, mewakilkan permohonan maaf itu.” sambungnya.

Kyuhyun memandang Seohyun heran. Pemuda itu tidak bereaksi apa-apa, dan itu membuat Seohyun merasa gondok. Haish.

”Hahhaha, maksudmu apa sih, Seohyun ah?” tawa Kyuhyun. Giliran Seohyun yang heran. Memangnya perkataanya tadi lucu, ya?

”Justru seharusnya aku yang minta maaf!” ujar pemuda itu. Seohyun mengernyit semakin heran. ”Aku sebagai pacar Sooyoung, meminta maaf sebesar-besarnya apabila selama ini Sooyoung banyak merepotkanmu, Seohyun ah.”

Pemuda itu merunduk singkat. Kyuhyun dan Seohyun lalu saling bertatapan lama, sebelum akhirnya tawa Seohyun yang anggun namun renyah pecah. Keduanya pun tertawa bersamaan.

”Memangnya selama ini bagaimana sikap Sooyoung di dorm, sampai-sampai adiknya yang paling kecil pun menyampaikan maafnya padaku?”

Pipi Seohyun sedikit merona ketika Kyuhyun memanggilnya ’adik yang yang paling kecil’. Eh, tunggu. Bukankah pipi Seohyun memang selalu merona?

”Hmm, Sooyoung eonni itu pemakan segala. Di dorm, Hyoyeon eonni sering dibuatnya geram karena Sooyoung eonni selalu menghabiskan persediaan makanan. Sooyoung eonni juga sering memarahiku,” jelas Seohyun seolah curhat.

Kyuhyun terpana memikirkan bagaimana miripnya Shindong dan Sooyoung di dorm Super Junior. ”Memarahimu?” ulangnya.

”Hmn. Sooyoung eonni pernah memarahiku hanya karena aku suka buku,

Pemuda itu menatap Seohyun tidak percaya. ”Buku?” katanya. Seohyun mengangguk pelan.

”Selama ini Sooyoung sangat mengangumkan, dia bahkan belum pernah sekalipun marah padaku” lanjut Kyuhyun.

Gadis dengan rambut pirang itu membulatkan matanya. ”Jinjja?”

”Hmn,” angguk Kyuhyun.

Ting!

Lift terbuka. Mereka sudah sampai di puncak gedung, tempat di mana apartemen SNSD berada. Seohyun dan Kyuhyun pun segera turun dari lift dan berjalan ke arah pintu apartemen. Ah, kenapa kali ini waktu terasa bergulir terlalu cepat?

”Ah, bagaimana kalau kau buat Sooyoung marah padaku, Seohyun ah?” Kyuhyun menghentikan langhkahnya lalu nyengir lebar ke arah Seohyun. ”Tapi tak usah kau bilang pada Sooyoung” lanjutnya.

”Mwo? Kenapa harus aku, oppa? Kau tega sekali,” tolak Seohyun lalu kembali berjalan.

Senyum setan terpampang di wajah Kyuhyun. Entah kenapa hasrat untuk menggoda Seohyun tiba-tiba muncul. Ah, kebiasan Cho Kyuhyun.

”Ayolah, Seohyun” pintanya sembari menyusul gadis yang bejalan cepat itu. Pintu dorm SNSD sudah di depan mata. ”Akan kukabulkan apa saja permintaanmu asal kau setuju”

Seohyun menghentikan langkahnya tepat sebelum ia membuka kenop pintu. ”Apa saja?”

”Hmn,”

”Jinjja?” Kyuhyun kembali mengangguk. Seohyun tersenyum senang, kedua matanya bersinar. ”Baiklah, aku setuju. Ayo masuk, oppa”

Kyuhyun mengangguk sebelum nyengir semakin lebar. Seohyun kemudian membuka pintu dengan kunci miliknya.

”Eonnideul, aku pulang~” seru Seohyun. Kyuhyun mengikut di belakag Seohyun.

Lagi-lagi perasaan itu muncul. Tiba-tiba ia merasa senang pada Seohyun hanya karena ia juga melakukan hal yang sama ketika pulang ke dorm. Meskipun ia bukanya berkata ’eonnideul’ melainkan ’hyungdeul’. Akh, apa sih yang ia pikirkan?

”Seohyun ah, apakah Kyuhyun oppa sudah datang?” terdengar teriakan Seooyoung dari dalam ketika Seohyun dan Kyuhyun baru saja tiba. Pemuda itu kembali nyengir.

”Nde!” sahut Seohyun. ”Sooyoung eonni… Kyuhyun oppa—”

Kyuhyun tersedak. Ujung rambut Sooyoung sudah di depan mata ketika pemuda itu baru sadar bahwa Seohyun hendak membocorkan rahasianya. Hasih, bodohnya Kyuhyun baru menyadari sifat keras kepala Seohyun.

”—tadi bilang kalau—”

Pabo, Kyuhyun!

~FAITHLESS~

PANTULAN wajah Sooyoung di cermin kembali nampak. Ini sudah yang kesepuluh kalinya gadis itu memastikan penampilanya di cermin.

Sejak member SNSD sialan itu mengkritiknya soal pakaianya yang terlalu ‘terbuka’, Sooyoung bermaksud untuk merubah style fashionnya. Dan butuh waktu lebih dari sejam bagi Sooyoung untuk memilih pakaian yang ‘bukan gayanya’ namun masih akan tetap disukai Kyuhyun.

Nah itu dia. Gadis itu khawatir setengah mati jika Kyuhyun juga kembali mengomelinya soal pakaian. Ya ampun. Kenapa akhir-akhir ini orang-orang selalu mengkritikgayaberpakaianya, sih?

”Eonnideul, aku pulang~” terdengar seruan Seohyun bersamaan dengan bunyi derit pintu yang terbuka. Disusul suara hak sepatu yang, tunggu, mengapa kedengaranya seperti ada dua pasang sepatu yang datang?

”Seohyun ah, apakah Kyuhyun oppa sudah datang?” seru Sooyoung dari dalam kamar. ”Nde!” sahut Seohyun keras. Jawaban itu segera menyadarkan Sooyoung. Gadis itu memantapkan penampilanya di cermin untuk yang terakhir, sebelum berjalan ke ruang depan.

”Sooyoung eonni, Kyuhyun oppa tadi bilang kalau—”

”ANIO!” elak Kyuhyun tepat ketika Sooyoung muncul. Gadis itu mengerutkan kening. Kyuhyun berdiri tepat di depan Seohyun, mengahalangi jalan gadis itu.

”Tadi, eh, aku bilang pada Seohyun kalau kau pasti akan tampil cantik sekali, Sooyoung ah” ujar Kyuhyun. Pemuda itu berbohong dan Sooyoung tahu. Buyar sudah kekhawatiran Sooyoung soal penampilanya.

Seohyun bergerak ke kanan dan menatap Sooyoung. ”Tidak, Eonni. Kyuhyun oppa tadi bilang kalau dia—”

”—Tadi aku bilang kalau pakaian yang akan Sooyoung kenakan pasti akan sangat cantik, Seohyun ah. Aku bilang itu.” tegas Kyuhyun. Ada penekanan di setiap katanya. Dan, meskipun Sooyoung tidak melihat, ia tahu bahwa pemuda itu tengah memelototi Seohyun.

“Ada apa, sih? Kalian berdua merahasiakan sesuatu dariku, ya?” desak Sooyoung. Gadis itu melangkah untuk mempersempit jaraknya dengan Kyuhyun.

”Tidak, sama sekali tidak ada. Ah, sudahlah. Ayo berangkat, Sooyoungie,” ajak Kyuhyun ngeles. Sooyoung merengut namun menurut.

Sooyoung berpaling pada Seohyun. ”Ya! Jaga rumah, Hyunnie ah. Sebentar lagi Taeng pulang, jadi jangan ke mana-mana!” bentak Sooyoung. Seohyun tersenyum tipis sebelum mengangguk.

”Sampai jumpa, Seohyun ah,” lambai Kyuhyun.

Kyuhyun kemudian memandang Sooyoung kaget. Benar yang dibilang Seohyun. Dalam sekejap saja Sooyoung sudah membentak Seohyun. Kyuhyun menggeleng kagum.

”Chagiya,” panggilnya. Sooyoung menekan tombol panah di lift sebelum menoleh.

”Hmn?”

”Aku mencintaimu,” ujar pemuda itu. Sooyoung mengerutkan bibirnya. ”Kemarin, besok, dan sekarang. Aku akan selalu membuatmu bahagia” janji Kyuhyun.

Sooyoung tersenyum. ”Nde, aku tahu, oppa.”

~FAITHLESS~

”CALL with all my heart?” Tanya Seohyun. Manajer SNSD itu mengangguk. ”Lagi?” ulang gadis itu.

”Hmmn, rencananya di konser SM TOWN WORLD TOUR 2010-2011 ini kau dan Kyuhyun dari Super Junior akan dipasangkan untuk menyanyi duet. Jadi nikmati saja, oke?” jelas manajer itu sebelum pergi berlalu.

”Haduuh, kalau kalian berdua pegangan tangan lagi Sooyoung pasti bakal cemburu,” komentar Sunny.

Seohyun menoleh ke kursi sebelahnya. Saat ini keduanya memang dalam pesawat menuju LA bersama artis dan staff SM lain untuk mengadakan konser di sana.

”Cemburu?” tanya Seohyun.

Sunny mengangguk. ”Sabar ya, Seohyun ah. Kalau Sooyoung cemburu ia pasti akan marah padamu dan Kyuhyun oppa” sahutnya.

Tiba-tiba Seohyun teringat pada perjanjianya dengan Kyuhyun beberapa hari lalu. ”Eh, eonni, kalau aku duduk di sebelah Kyuhyun oppa apakah Sooyoung eonni akan cemburu?”

Alis Sunny mengkerut. ”Tentu saja, memangnya kenap—ya, Seohyun ah!” seru Sunny namun Seohyun tidak mendengar.

Seohyun bangkit lalu turun ke lantai bawah pesawat di mana Super Junior, SHINee dan staff lainya berada. Gadis itu menemukan Kyuhyun tengah duduk di dekat jendela di kursi bagian belakang. Beruntungnya Seohyun, pesawat sudah dalam keadaan stabil hingga gadis itu bisa berjalan mantap menuju Kyuhyun.

”Permisi Oppa, apa kabar?” sapa Seohyun. Kyuhyun melepas headsetnya lalu mendongak dan tersenyum.

”Seohyun ah, ada apa?”

Gadis itu tersentak sebelum merundukan tubuhnya. ”Eh, apakah perjanjian kita waktu itu masih berlaku..?” bisik Seohyun. Ia menoleh ke kanan dan kiri, memastikan tak ada seorang pun yang mendengarnya.

Kyuhyun nyengir dengan senyum khasnya. ”Hahha, tentu masih. Kau sudah punya rencana?” tanyanya. Seohyun menggeleng sopan.

”Anio. Aku hanya bertanya saja. Ya sudah kalau begitu, aku permisi dulu opp—”

”—Akh, tunggu!” sambar Kyuhyun. Pemuda itu menarik pergelangan tangan Seohyun tepat ketika gadis itu hendak membalikan badan. Tarikanya sukses membuat Seohyun terhenyak di kursi kosong sebelah Kyuhyun. Gadis itu spontan melepas tangan Kyuhyun kasar.

Keduanya sama-sama tertegun. Wajah Seohyun merona malu karena ia hampir saja menampar Kyuhyun dengan gerakan tanganya yang kasar. Sementara pemuda berumur 23 tahun itu menyesal karena sudah menarik tangan Seohyun.

”Mi.. mianhe, oppa, aku.. eh, tidak sengaja,” sahut gadis itu. Kyuhyun mendongak dan menggeleng. ”Nggak, aku juga minta maaf.” katanya.

Hening.

Selalu saja begini ketika duo maknae itu tengah bersama. Perjalanan masih panjang dan Seohyun tentu tak bermaksud untuk duduk di sebelah Kyuhyun selama perjalanan ke Los Angels. Gadis itu hendak pamit namun rasanya janggal.

”Seohyun ah,” panggil Kyuhyun. Gadis itu menoleh. ”Di konser LA nanti kita akan dipasangkan untuk duet lagi. Judul lagunya tetap Call With All My Heart. Sudah tahu?”

”Hmnn,” angguk Seohyun. ”Tapi kita belum latihan oppa, konsernya tinggal menghitung waktu,” keluh gadis itu.

Tiba-tiba Kyuhyun nyengir lagi. ”Kenapa kita nggak latihan sekarang aja?” usul Kyuhyun. Seohyun tersentak. ”Nde? Sekarang?”

Pemuda itu mengangguk. ”Tapi, yang duduk di kursi ini? Heechul oppa? Dia nanti duduk di mana?” protes Seohyun.

”Haish, dia sih gampang. Duduk di lantai juga bisa. Nah, ayo mulai.” ajak pemuda itu. Seohyun sebenarnya masih mau membantah tapi melihat Kyuhyun yang sudah mulai bernyanyi, Seohyun jadi terpaksa mengiringi.

”Meon gil-eul geol-eodo, manh-i himdeul-eodo, hamkeissneun deus*.. deus… eh,” Kyuhyun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. ”Nah, lupa lagi kan liriknya! Gara-gara Seohyun sih,” gerutu pemuda itu sambil nyengir lebar.

Seohyun tertegun. Sebenarnya Kyuhyun hanya bermaksud menggodanya saja, tapi Seohyun merasa dia benar-benar bersalah, jadi gadis itu menunduk. Apalagi Seohyun masih tidak enak hati karena ia hampir menampar Kyuhyun tadi.

”..Maaf, teknik vocalku memang belum sebagus oppa,” ujar Seohyun. ”Aku memang harus belajar lebih banyak…”

Kyuhyun tersentak lalu entah kenapa jadi salting. Pemuda itu biasa menggoda gadis seperti Sooyoung atau Yoona yang akan langsung membantah godaanya, jadi ia tidak tahu bagaimana menghadapi Seohyun.

”Seohyun ah,”

Gadis itu melipat bibirnya. ”Maaf kalau tadi aku hampir menampar oppa. Kulitku memang sensitif apabila disentuh oleh.. eh, lawan jenis,” aku Seohyun. Pipinya merona.

Tiba-tiba kecanggungan Kyuhyun hilang. Pemuda itu jadi penasaran.

”Sensitif? Kalau aku pegang tangan di tampar, berarti kalau pegang pipi..” ujarnya sambil menggerakan jari ke arah Seohyun.

”Yaa!” pekik gadis itu. Kyuhyun tertawa dan itu sukses membuat Seohyun merengut. ”Bukan itu maksudku, oppa. Aku.. eh, susah dekat. Aku nggak bisa.. bergaul sama lawan jenis,” jelasnya.

Kyuhyun diam mendengar sebelum mengangguk. ”Seohyun ah,” panggilnya. Gadis itu mendongak. ”Sadar nggak kalau kamu sudah ngobrol dengan… laki-laki? Lihat, kalau kamu coba pasti bisa. Benar, kan?”

Seohyun menggigit bibir sebelum mengangguk. Benar. Ia sudah mengobrol dengan Kyuhyun meskipun hanya sedikit. Selama ini hanya Jungmo-lah artis laki-laki yang membuatnya bebas mengobrol.

”Tenang, aku bakal ngajarin Seo Joohyun bagaimana cara bergaul dan mencari teman. Oke? Sip?” tawar Kyuhyun. Seohyun tersenyum lalu mengangguk. lagi-lagi pemuda itu menawarkan sesuatu padanya.

”Seohyun ah, tahu tidak kenapa kita dijadikan pasangan duet oleh Sooman songsaenim?”

Seohyun menggeleng. ”Anio,” katanya.

”Karena aku pinter bergaul dan kamu nggak,” ujar Kyuhyun. Seohyun mengikik. ”Karena nama kita sama-sama ’hyun’,” lanjutnya. Spontan, tawa Seohyun pecah. ”Karena kau maknae dan aku nggak,” kata Kyuhyun. Gadis itu tertawa semakin lebar.

”Bukanya oppa juga maknae? Hahhha” tawa Seohyun. Kyuhyun mengangkat bahu.

Di sela tawanya, Seohyun melihat Sooyoung tengah mencuri pandang ke arahnya. Akh, entah kenapa hatinya merasa menang. Tunggu, Seohyun merasa menang karena ia berhasil membuat Sooyoung cemburu, kan? Bukan karena…

~FAITHLESS~

”YOONA ah… hik…kau beraat,”  keluh Yuri yang memikul lengan Yoona di bahunya. Seohyun yang juga menahan lengan Yoona yang lain hanya bergumam tak jelas.

”Tenang saja Yuri oppa…hik,” sahut Yoona yang berjalan sempoyongan tanpa sepatu. ”…Aku akan tetap mencintaimu. Meskipun Donghae eonni datang menghadang, cintaku, hik, takkan goyah. Karena Donghaeeeee… hanya hik, pacarku saja~”

Sooyoung mendengus sebelum menerobos trio bodoh yang mabuk itu. Ia berjalan cepat melintasi lobi hotel yang luas. Kyuhyun terus saja mengejarnya sejak tadi, meminta waktunya sejenak untuk menjelaskan hal yang tak perlu.

Hei, Sooyoung tidak buta! Dengan jelas ia melihat Kyuhyun dan Seohyun tertawa lepas dalam pesawat menuju ke LA kemarin. Dan apa pula itu,”We’re SM’s best official… unofficial couple”? Hah. Tak sadarkah status Kyuhyun saat ini tengah berpacaran denganya?

“Sooyoung ah!” seru seseorang. Gadis itu memutar bola matanya kesal. Tanpa menoleh pun Sooyoung tahu pemuda yang memanggilnya adalah Kyuhyun. Dicepatinya langkahnya untuk menghidari pemuda itu.

“Ya! Choi Sooyoung!” seru Kyuhyun. Biasanya suara pemuda itu selalu membuatnya merasa nyaman dan senang. Namun kali ini mendengar namanya disebut oleh Kyuhyun hanya menambah kekesalan Sooyoung. Menyebalkan.

”—Sooyoung!” Kyuhyun datang secepat kilat dan menarik pergelangan Sooyoung. Pemuda itu membuat keduanya berdiri dalam posisi berhadapan.

Nafas Sooyoung belum teratur. Berlari dalam keadaan mabuk dengan mengenakan high heels benar-benar menyiksa. Apalagi ditambah dengan Kyuhyun di hadapanya. Lengkap sudah ekspresi jengkel yang terpampang di wajahnya.

”Apa lagi, huh?” ujar Sooyoung. ”Maaf, Kyuhyun-ssi. Hanya saja aku tidak punya waktu untuk berbicara dengan pria yang senang bermain di belakang pacarnya sendiri.” ucapnya ketus.

Kyuhyun menatap kedua bola mata Sooyoung. Sebenarnya pemandangan yang terpampang bersama mereka saat ini indah sekali. Keduanya berdiri di taman hotel dihiasi lampu yang berpijar samar-samar. Jam menunjukan pukul 3 pagi dan langit masih berpendar bintang. Menakjubkan.

”Dengarkan dulu penjelasanku, chagiya,”

Sooyoung memandang Kyuhyun jengah. ”Baik. Kuberikan waktu tiga detik. Satu, dua tiga, waktu hab—”

”—Akting! Ketahuliah semua ini hanya aktingku, dengan maknaemu,” jelas Kyuhyun. Nada suaranya nampak ragu, namun itu sukses membuat Sooyoung tak jadi membalikan badan.

”Akting?” ulangnya. Kebohongan yang bagus, Cho Kyuhyun.

”Nde. Aku.. aku baru tahu dari Seohyun bahwa kau suka memarahinya. Sebenarnya niatku hanya bercanda, tapi setelah melihatmu benar-benar membentaknya, aku jadi tertarik untuk memberikan tawaran pada Seohyun, ”

”Tawaran?” dengus Sooyoung.

Kyuhyun mengangguk. ”Aku menantang Seohyun. Jika ia berhasil membuatmu marah padaku, maka aku akan mengambulkan apa pun permintaanya.” jelas pemuda itu.

”Jadi intinya semua ini untuk Seohyun, kan? Kau ingin aku memarahimu karena aku sering memarahi Seohyun, betul? Dan lihat. Gadis itu sukses membuatku marah padamu dan kau pasti telah mengabulkan permintaan Seohyun.” desis Sooyoung.

Aura kemarahan terpampang jelas di wajah Sooyoung, namun ekspresi Kyuhyun justru tenang sekali. Mungkin karena pemuda itu mabuk? Entahlah.

”Anio. Semua ini untukmu. Aku tahu kau pasti akan cemburu karena aku yakin kau mencintaiku.” elak Kyuhyun. Mungkin jika ini komik sudah tergambar api-api merah di sekitar keduanya.

Wajah Sooyoung merona. ”La.. lalu, Seohyun,” sahutnya. Gadis itu mengatur degap jantungnya dan membuat suaranya kembali terlihat kuat. ”Lalu Seohyun meminta apa darimu, Kyuhyun oppa?”

Kali ini Kyuhyun tersenyum. Senyum yang selalu membangkitkan adrenalin dalam darah Sooyoung. Senyum yang selalu dirindukanya, yang membuatnya merasa nyaman dan aman.

”Permintaan Seohyun adalah…”

~to be continued~

Kett                 * : reff lagu call with all my heart.