Love Trip to Italy (Part 2)


Baru hari pertama di italia dan aku sudah dikerjai oleh pelukis jalanan bernama Marcus itu. Kalau aku bertemu dengannya lagi ,ia harus memperbaiki lukisannya yang super jelek ini. GOD,si Marcus ini dengan sukses membuatku jadi tambah membenci Italia.! Argggg!!!

                                                                        ***

Keesokan harinya~

aku mengernyitkan mataku lalu mengucek-nguceknya. Sinar matahari sudah menembus jendela kamarku tanda bahwa hari sudah mulai siang. Hoaaaam,jam berapa ini? 10? Apa sudah terlambat untuk breakfast?

Aku bergegas bangkit dari tempat tidur, mengganti piyama dengan sweater berwarna pink dan celana jeans biru . menyisir rambut panjangku lalu menyabet tas Longchamp ku . aku  mematut diriku sebentar di kaca. Penampilanku terlihat  sangat casual tapi aku tidak peduli. Dengan langkah cepat aku keluar dari kamar dan menuju basement.

“I’m sorry,Miss. tapi anda sudah melewatkan waktu breakfast” kata salah seorang pramusaji

Shit!  Tidak seharusnya tadi malam aku tidur larut karna keasyikan berendam.

apa kau tau tempat makan di luar hotel ini,dimana aku bisa sarapan?” tanyaku.

Pramusaji itu mengangguk. “anda bisa menyebrang dari hotel ini,lalu setelah bertemu pertigaan berbelok lah ke kanan. Disitu ada sebuah restoran kecil yang menjual toast”

“okay,grazie”

Aku pun mengikuti arahan pramusaji itu. Menyebarang dari hotel ini,bertemu pertigaan dan berbeloklah ke kanan. Ah,itu dia restorannya! Tanpa melihat dua kalipun aku sudah tau itulah restorannya karna banyak orang lalu lalang di depan kedai tersebut sambil memakan toast. Tapi menurutku tempat ini terlalu kecil untuk bisa disebut sebagai restoran. Aku pun melangkahkan kakiku masuk kedalam kedai tersebut.

“emmm Scusi…scusi…..” kataku mencoba membelah kerumunan orang yang sedang memperubutkan toast. Tidak kusangka kedai ini cukup ramai juga,padahal waktu sarapan kan sudah lewat.

Scusi, can I have some toast?” tanyaku pada penjual.

oh you speak English miss! where are you come for?” astaga. Si penjual ini masih sempat-sempatnya nanya asal ku dari mana. Padahal restorannya kan sedang penuh.

korea. Emm can I have some toast?” tanyaku lagi. Penjual itu mengangguk dan memberikanku sebungkus toast. Wait. Sebungkus? Kupikir toast ini kan disajikan diatas piring porselin yang cantik.

Aku memandang sebungkus toast yang ada ditanganku. Toast ini hanya dibungkus kertas seadanya. Yah..emm..terlihat tidak berkelas.

jangan biarkan penampilannya menipumu “ kata si penjual itu seolah-olah bisa membaca pikiranku “walaupun penampilannya berantakan,tapi rasa toast itu sangat enak.”

Aku membuka pembungkusnya sedikit dan langsung mencium aroma harum yang membuat perutku bergejolak. Aku memasukan potongan kecil toast itu ke dalam mulutku. Sedetik kemudian mataku membulat “astaga! Ini sangat enak!”

Penjual itu tersenyum “kubilang juga apa

Setelah mengucapkan terimakasi pada penjual itu aku bergegas keluar restoran. Tiba-tiba kakiku tersandung sesuatu dan sedetik kemudian dengan sukses hidungku jatuh membentur lantai.

“aw!!!” teriakku meringis.

Seseorang membantuku berdiri “Caspita mi dispiace ,Signora. Quello che stai facendo bene?” (maafkan aku nona. Apa anda tidak apa-apa?”

“what?! I can’t understand what you say! Please speak in English!” geramku. Aku melihat sekeliling, orang-orang di restoran ini memperhatikanku dengan tampang iba. Aku melihat ke bawah,toast yang bahkan belum kumakan setengah sudah sukses jatuh kelantai. Aku menyentuh cairan hangat yang turun dari hidungku. Darah.

AAAA!! Apa ini? kenapa ada darah dihidungku?!!” teriakku panik.

Orang yang tadi membantuku berdiri,menyodorkan saputangannya dan mengelap hidungku “I’m sorry,miss. are you okay?”

stop it! I can do it by my self!” Aku merebut saputangan itu dari tangannya “aw! Hidungku sakit sekali tau! Makanya kalau jalan pake mata!” geramku

Aku mendongak kan wajahku,mencoba melihat siapa yang tadi menyandungku. Seketika aku melongo.

kau! Marcus Cho!”

Ia mengerutkan kening “darimana kau tau namaku,miss?”

kau lupa?! Ini aku! Orang yang kau lukis kemarin!”

“aku tidak melukis satu orang saja miss. banyak yang kulukis. Kau itu pelanggan yang mana ya?” tanyanya polos.

Aku menghentakan kaki ku kesal “aku adalah pelanggan terakhirmu! Kau ingat?”

Ia menepukan tangannya “ah! Yang pipinya chubby itu?!”

WHATT?! sialan ini orang.

hei! Kau sudah membuatku terjatuh dan sekarang kau mengataiku chubby?” aku menekan hidungku dengan sapu tangannya sambil meringis “kau harus tanggung jawab! Bagaimana kalau terjadi apa-apa dengan hidungku?”

“hei,hei. Easy, girl. Kau tinggal mengompres hidungmu dengan es batu agar darahnya membeku. Setelah itu hidungmu pasti sembuh” jawabnya santai.

Astaga. Cowok ini benar-benar membuatku emosi “tapi kau juga sudah menjatuhkan toast-ku!”

“oh,tenang saja Miss. akan kuganti” ia melangkahkan kakinya menuju sang penjual untuk membelikan ku sebungkus toast tapi aku menahan lengannya “aku tidak butuh toast darimu” kataku.

Ia mengerutkan kening “jadi? Apa yang kau mau?”

kau harus melakukan sesuatu untukku! Setidaknya sebagai permintaan maaf.” Kataku sambil menyilangkan ke dua tangan ku di depan dada.

astaga. Kau benar-benar berlebihan Miss. ini hanya soal hidung dan toast.”

Mataku membulat “hanya hidung katamu? Hidungku sampai berdarah tau! Kalau tulang hidungku retak bagaimana?”

Seketika ia terkekeh “kalau hidungmu retak. Mana mungkin kau bisa marah-marah seperti ini,Miss”

Ah,benar juga ya.

yaa..em…pokonya kau harus tanggung jawab!” kataku lagi.

Si Marcus ini akhirnya menghela nafas. “baiklah,tapi lebih baik kita bicara diluar saja,dari tadi orang-orang di restoran ini memperhatikan kita”

Aku mengedarkan pandanganku. Benar juga. Akhirnya aku setuju pada Marcus dan mengikuti langkahnya keluar dari restoran ini. sesampainya diluar ia malah menarikku ke sebuah gang kecil. gang kecil ini dihimpit oleh dua gedung tinggi ber-arsitektur klasik.

“kenapa kau menyeretku kesini?” tanyaku.

karna kalau kita bicara di depan restoran. Orang-orang tetap saja akan memperhatikan kita” jawabnya “disini kan akan lebih nyaman.”

Nyaman? Bicara di gang kecil ini, ia bilang nyaman? Orang ini pasti sudah gila.

“terserah kaulah. Yang penting kau harus melakukan sesuatu sebagai permintaan maaf

Ia menaikkan bahunya “memangnya apa yang harus kulakukan ,Miss?”

“kau harus melakukan dua hal” kataku.

Ia mengernyit  “apa itu ?”

“pertama kau harus memperbaiki lukisanmu itu….” aku menghela nafas sebentar  “yang ke dua….”

yang kedua apa?” Tanya nya tidak sabaran.

Aku menatap matanya tajam “tunjukkan aku…Italia yang sebenarnya.”

***

tunjukkan aku…Italia yang sebenarnya.

“apa?!” teriak Marcus “memangnya kau kesini tanpa tau apa-apa tentang Negara ini?”

Aku menggeleng “memang,aku tidak tau apa apa”

“kalau begitu untuk apa kau kesini,Miss?”

“aku kesini untuk menjenguk pacarku,tapi dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya”

Ia membelalakan matanya “hanya karna itu dan dengan beraninya kau ke Itali seorang diri?!”

“iya. memangnya kenapa?” tantangku.

Ia menggeleng-gelengkan kepalanya takjub “kau benar-benar berani,Miss

“Grazie”  kataku sambil tersenyum  “and don’t call me Miss. My name is Seo Joo Hyun. You can call me Seohyun”

“seo…hyun?” katanya mencoba mengeja namaku.

benar. dan namamu? Marcus kan?” tanyaku sambil mengulurkan tangan.

Ia menyambut uluran tanganku,lalu menjabatnya “Marcus. Marcus Cho.

okay. Nice to meet you,Marcus.”

Ia tersenyum “aku tidak sangka kita akan bertemu lagi. Mungkin kita berjodoh

he? Maaf Marcus. Tapi aku sudah punya pacar.” Jawabku polos.

itu hanya perkiraanku saja” ia terkekeh “kapan kau mau mulai ‘mengenal italia yang sesungguhnya’ ?”

kita langsung mulai,besok saja.” Jawabku.

besok?!!” Tanya nya kaget.

iya. memangnya terlalu cepat ya?”

“tidak apa-apa sih.” Jawabnya “tapi setidaknya obati dulu hidungmu

Aku menyentuh hidungku yang masih merah. “benar juga. Ayo kita ke rumah sakit.”

Ia menggeleng “tidak perlu.  Aku bisa mengobatimu di tempat tinggalku. Ayo

Aku mematung di tempat. Aku kan baru mengenalnya. Bagaimana kalau nanti dia akan berbuat macam-macam padaku? Bagaimana kalau dia ternyata mafia? Bukannya di italia ini ada banyak perkumpulan mafia? Tapi….apa ada mafia setampan dia?

hey!” aku tersentak dari lamunanku “kau mau ikut atau tidak?”

ah..em…oke

Aku pun mengikuti langkahnya. Kami keluar dari gang sempit itu menuju kediamannya.

jadi,dimana rumahmu?” tanyaku.

lebih mirip flat. Kami tak sanggup membeli rumah

ah…aku tidak bermaksud….”

Ia tersenyum “tidak apa-apa

oiya,tadi kau bilang kami? Kau tinggal dengan orang tuamu?”

Ia menggeleng “tidak. Aku tinggal berdua dengan temanku.”

temanmu pelukis juga?” tanyaku.

bukan. Ia adalah seorang artis panggung yang tidak pernah mendapat peran utama”

Aku tertawa kecil mendengarnya. Tidak lama kemudian kami sudah sampai di sebuah flat mungil yang tidak jauh dari restoran toast tadi. Ia merogoh sakunya,mengeluarkan kunci lalu membuka pintunya. Ia bergegas masuk ke dalam flat-nya tapi aku menahan lengannya.

hey, marcus tell me,are you a good guy?” tanyaku.

Ia mengerutkan alis nya “what do you mean?”

kau tidak akan berbuat macam-macam padaku di flat mu ini kan?”

maksudmu macam-macam?”

I don’t want anything happen between you and me” kataku polos.

Sontak Marcus langsung terbahak “memang apa yang akan terjadi antara kau dan aku?”

em….. you know lah..kita sudah sama sama dewasa

kau tidak usah berpikir macam-macam. Tidak akan ada yang terjadi antara kau dan aku. Aku janji

bagus.” Aku tersenyum puas . Kamipun bergegas masuk kedalam flat nya.

“buongiorno” kataku memberi salam

“tidak perlu memberi salam. Tidak ada orang di flat ini,temanku masih kerja”

Ia menyuruhku duduk di sofa yang tidak begitu besar di depan tv. Marcus masuk ke dapur sebentar,lalu kembali dengan sebuah handuk kecil dan sebongkah es batu.

mungkin akan sedikit sakit,tapi kau tahan ya.”

. Ia mengambil sebongkah es batu,membungkusnya dengan handuk kecil lalu menepuk-nepukannya di hidungku.

“a…aw” aku meringis.

hanya sakit sedikit. Tenang saja,Seo Hyun.”

Seo hyun? Ia menyebut namaku dengan sangat jelas. Sama sekali tidak ada logat italinya. Entah kenapa aku merasa tenang.

yup. Sudah selsai” katanya.

Aku menyentuh hidungku. Setidaknya sudah tidak sesakit tadi.

Grazie,Marcus.”

sama-sama. Lebih baik hari ini kau istirahat dulu. Ayo,kuantar pulang.”

Aku mengangguk dan mengikuti langkahnya keluar flat.

“kau tinggal dimana?” Tanya nya.

“Hotel de la minerve” jawabku.

wow. Hotel itu kan cukup mewah. Kau pasti anak orang kaya.”

Aku hanya mengangkat bahu “tidak juga

Diperjalanan Kami sempat bertukar nomer telpon,tujuannya agar lebih mudah menghubunginya.

oke. kita sudah sampai.” kataku

“besok kau akan kujemput. Tentukan saja mau mulai jalan-jalan jam berapa,nanti kau bisa mengabariku lewat telfon.”

Aku tersenyum “oke. bye

***

Keesokan paginya aku sengaja bangun lebih pagi. Entah kenapa aku sangat exited dengan acara ‘jalan-jalan’ kami. Cuaca nya juga cerah,aku memutuskan memakai kaus ketat berwarna pink yang di tumpuk dengan jaket jins longgar dan celana pendek. Aku mematut diriku dikaca,cukup casual tapi gak berlebihan.

Hari ini kami janjian jam 9-an lah. Tadinya sih aku menyarankan jam 11 aja tapi Marcus bilang itu kesiangan. Yasudah,aku nurut aja. Setelah memastikan tidak ada yang tertinggal aku melenggang dengan santai keluar gedung hotel dan kaget setengah mati saat melihat Marcus muncul dengan sepedanya.

okay. What’s this?” tanyaku sambil menunjuk sepeda nya dengan mata mendelik.

ini? ini sepeda” jawabnya sambil menepuk pelan sepedanya.

maksudku,untuk apa kau membawa sepeda? Bukannya kita akan jalan-jalan menggunakan taxi?”

jalan-jalan di itali menggunakan taxi? Astaga. Kau tidak tau setinggi apa tarifnya?”

Iya sih. Memang tarif yang ditawarkan taxi disini jauh lebih tinggi dari pada di korea.

tapi…aku…tidak bisa naik sepeda” kataku pelan.

Marcus membelalak kaget “memangnya orang tuamu tidak pernah mengarjakan mu naik sepeda?”

Aku mengangkat bahu santai “orang tuaku terlalu sibuk dengan urusannya sendiri. Jadi gini deh ga ada yang ngajarin,lagipula aku biasa pulang-pergi menggunakan sopir

sebenernya gak ada masalahnya kamu bisa naik sepeda atau tidak toh hari ini aku yang bakal boncengin kamu….” Ia terdiam sebentar lalu mencetuskan ide gila “kalau aku yang ngajarin kamu sepeda…mau?”

umm…..” aku menimbang-nimbang pertanyaannya.

kalau kamu bisa naik sepeda,akan kutraktir Gelato. va bene? (bagaimana?).” Katanya merayu.

Dengan sontak aku langsung menjawab antusias “boleh kalau begitu!”

***

Kami latihan di sebuah taman yang tidak jauh dari hotel. Aku naik ke atas sepedanya,dan marcus memegangi pinggangku dari belakang.

jangan dilepas ya!” perintahku.

sudaah,kau tenang saja.”

Aku mulai mengayunkan pedal dengan perlahan. Seriously,ternyata ga semudah yang kubayangkan. Berkali-kali aku hampir jatuh karna tidak seimbang tapi untungnya Marcus menahan badanku dengan sigap sehingga tidak jadi menyentuh tanah.

Marcus mengelap keringat dikeningnya “kaki mu terbuat dari apa sih? Kaku banget!”

maaf deh kalau ngerepotin kamu” kataku ketus.

Ia mencubit pipiku “jangan cepet marah gitu dong

Aku mengelus-ngelus pipiku sambil mengerang “aww.! Yasudah ayo kita coba lagi.”

Marcus kembali memegangi pinggangku. Aku mengayunkan pedal. Tiba tiba aku merasa tangan marcus sudah tidak memegangi pinggangku lagi dan aku menyadari aku sudah berhasil menjalankan sepeda ini tanpa bimbingannya.

aku bisa!!!” teriakku senang.

Perfetto!” Marcus menghampiriku lalu mengacak-acak rambutku “kau hebat,seohyun!”

Seo-hyun. Entah kenapa ada sensasi geli di perutku setiap kali ia menyebut namaku.

kalau begitu,mana Gelatonya?” tagihku.

Ia tersenyum “karna sekarang kau sudah bisa naik sepeda,kau yang memboncengku sampai ke café  Gelato ya!”

Aku mengangguk menyanggupi. Marcus naik di jok belakang dan aku pun mengendarai sepeda ini ke café mungil yang menjual berbagai macam Gelato.

Aku memarkirkan sepedanya,lalu beranjak masuk ke dalam café itu.

apa kamu mau mencoba, gelato al brioche?” Tanya marcus.

gelato brrch apa? Well,kalau memang itu enak. Boleh saja.”

Sesudah memesan , marcus mengajakku mengambil tempat duduk. Suasana sempat hening sesaat karna kami tidak mempunyai bahan untuk dibicarakan.

ngomong-ngomong…kau berasal dari mana ,seohyun?” Tanya Marcus.

Ah,aku baru sadar selama ini kami hanya tau nama masing-masing. Kami sama sekali tidak tau latar belakang masing-masing.

dari korea….kau? kau italiano asli?”

“a..em… iya. aku dari milan” jawabnya.

Seketika aku terkesiap “Milan?! Apa fashion disana benar-benar menakjubkan seperti apa yang dibicarakan?

Marcus mengangguk “yah…bisa dibilang begitu.”

Kemudian datang pelayan membawakan dua piring kecil berisi roti brioche yang diisi dengan eskrim gelato. Kami pun mulai melahapnya,kebetulan aku sudah mulai lapar karna tadi capek habis belajar naik  sepeda. Tadi aku memilih gelato rasa strawberry. Sedangkan marcus rasa coklat.

ngomong-ngomong kemarin kau bilang kau kesini untuk menjenguk pacarmu? Dia bekerja disini?” Tanya nya.

Aku menggeleng “bukan. Ia di itali untuk menyelesaikan studinya. Ia juga seorang pelukis. Sama sepertimu”

ohhh begitu.” Ia mengangguk sambil kembali menikmati makanannya.

Setelah itu kami mengobrol seru tentang apa-saja. Kupikir Marcus itu orang yang lebih suka membicarakan dirinya sendiri,tapi aku salah. Melalui obrolan ini aku jadi tau bahwa sudah setahun Marcus bekerja sebagai pelukis jalanan. Walaupun upah yang dihasilkan tidak begitu banyak tapi dia cukup senang dengan pekerjaannya.

.“jadi hari ini kau mau jalan-jalan kemana?” Tanya Marcus.

“em… bagaimana kalau ke Roma?.”

Marcus membelalakan matanya “kau pikir sekarang kita ada dimana? Kita kan ada di roma!”

Aku terkesiap “benarkah? Bukannya sekarang kita ada di ibukota italia?”

“ibu kota italia itu roma! Masa kau tidak tau?”

Aku menggeleng pelang “wah…aku tidak tau….”

“kau benar-benar tidak tau apa-apa tentang italia ya. Yasudah hari ini akan kuajak kau ke Vatican habis itu baru ke Colloseum. Gimana?”

Aku tersenyum “baiklah!”

Kami bangkit dari tempat duduk kami lalu melangkahkan kaki menuju parkiran sepeda. Kali ini Marcus lah yang memboncengku. Ia mulai mengayunkan sepedanya dengan pelan. Aku memperhatikan jalanan di sekitarku .

Aku baru memperhatikan tempat dimana aku berada sekarang. Di roma. Aku ada di roma! Tapi aku baru sadar sekarang…..(pabo ya seohyun -_-). Mataku dimanjakan oleh pemandangan kota Roma yang dipenuhi gedung-gedung klasik yang mempunya nilai sejarah. Aku juga memperhatikan jalan jalan yang ada disini. Jalan yang ada di kota Roma agak sempit dan banyak,kadang kala tampak serupa dan membingungkan.

Kalau aku tidak bertemu Marcus dan jalan-jalan sendiri disini,dijamin aku pasti tersesat. Marcus terus mengayuhkan sepedanya,kali ini dengan agak cepat.

Marcus tiba-tiba memberhetikan sepedanya “sudah sampai”

“eh? Sudah? Cepat sekali!” kataku.

Kami turun dari sepeda dan mulai berjalan kaki menyusuri jalan disisi tembok tinggi yang membatasi Vatican dan Roma. Banyak sekali turis-turis asing lainnya dari berbagai Negara di sepanjang jalan.

Saat memasuki gerbang Vatican,aku langsung terkesiap oleh bangunan-bangunan bergaya Renaissance dari abad ke 16. Vatican merupakan tempat tinggal Paus,pemimpin umat katolik. Bisa dibilang Vatican itu termasuk wilayah ‘suci’ di Italia.Disini banyak terdapat Swiss Guard atau sebuah unit tentara bayaran dari Swiss yang bertugas menjaga dan mengawal Paus.

Aku sempat bertanya pada Marcus apakah Vatican adalah tempat yang dijadikan lokasi syuting film Angle and Demon. Ia bilang memang di novelnya lokasinya itu di Vatican tapi saat pembuatan filmnya rumah produksi Angle and Demon tidak mendapatkan izin dari Paus untuk mengadakan syuting film itu disini. Jadi mereka mencari lokasi lain.

Setelah foto-foto disini kami melangkahkan kaki kami menuju gereja terbesar nya umat katolik yaitu Saint Pieter’s Basilica. Aku melihat antrian panjang di pintu masuk menuju Saint Pieter’s Basilica. Marcus sempet bilang kalo dia males ngantri tapi akhirnya aku berhasil memaksa dia untuk ngantri juga hehe.

Di dekat pintu masuk tertulis beberapa aturan yang harus ditaati seperti berpakaian sopan dan tertutup,tidak boleh menggunakan blitz saat berfoto dan ada pemeriksaan juga. Aku sempet panik karna aku kan pake celana pendek. Untungnya Marcus cepat tanggap. Ia membuka jaketnya lalu menyampirkannya di pinggangku,setidaknya itu membuat kaki ku sedikit tertutup.

Gereja Saint Pieter’s Basilica adalah gereja terbesar bagi umat katolik di seluruh Italia. Gereja ini dapat menampung 60.000 orang. Gereja ini merupakan tempat pemakaman St. Petrus yang dimakamkan dibawah altar utama. Paus lainnya pun dimakamkan disini.

Setelah puas keliling-keliling gereja Saint’s Pieter Basilica kami melanjutkan perjalanan ke Colloseum!. Colloseum adalah stadion pertunjukan terbuka yang juga disebut Flavia Amphitheater. Ini merupakan monument terpenting dari Roma kuno. Banyak gladiator dan ribuan binatang buas diadu di stadiun ini.

Uniknya banyak gladiator-gladiator ‘gadungan’ dengan pakaian berwarna merah berkeliaran disana,mereka meminta bayaran 2-3 Euro bagi wisatawan yang mau befoto bersama mereka. Tentu saja aku tidak melewatkan kesempatan ini,aku dan Marcus sempat berfoto dengan mereka loh. Hihi ekspresi Marcus kaku banget pas difoto!

Jam sudah menunjukan jam 7 malam saat kami selsai dengan acara jalan-jalan kami hari ini. aku pikir kami akan langsung pulang tapi Marcus bilang ada satu tempat yang ingin ia tunjukan padaku. Tempat itu namanya Trevi Fountain. Trevi Vontain adalah kolam terindah dan terkenal di Roma,letaknya di Pallazo Polli. Karna ini sudah malam kolam cantik ini terlihat penuh gerlap karna lampu-lampu yang dinyalakan.

Marcus bilang sudah menjadi tradisi atau kepercayaan disini bahwa siapapun yang melempar koin ke dalam kolam cantik ini akan kembali ke Roma suatu saat nanti. Melempar koinnya pun gak boleh sembarangan. Caranya kita membelakangi kola mini lalu melemparnya menggunakan tangan kanan sambil Make a wish.

“ayo,kita juga coba.” Kata Marcus sambil menyodorkan beberapa koin Euro.

Aku mengeluarkan dompetku lalu mengeluarkan beberapa uang logam won. “aku akan mencoba melemparnya dengan koin won” kataku.

Marcus tertawa “kau serius? Apa akan ada efeknya kalau kau melemparnya dengan uang yang bukan berasal dari Roma?”

“aku kan dari Korea. Gak apa-apa dong kalau aku melemparnya dengan koin won.”

“terserah kau sajalah”

Sesaat sebelum aku melemparkan koin aku sempat berfikir. Untuk apa aku melempar koin ini? memangnya aku mau balik lagi ke Roma? Bukannya aku membenci Italia? Tapi….seperti ada sesuatu yang menggelitik dihatiku. Sehingga aku membalikan tubuhku memunggungi kolam ini,dan melempar koin won ku.

***

“kita sudah sampai”

Aku mengucek-ngucek mataku “heh…? Sudah toh.”

“tentu. Di perjalanan kau teruuus tidur.” Kata Marcus meledek.

Aku turun dari sepedanya “setidaknya aku tidak mengorok kan?”

“memang tidak. Tapi kau mengigau.”

“benarkah?!” tanyaku kaget.

“tidak-tidak aku hanya bercanda.” Kata Marcus sambil tertawa renyah.

Aku memukul lengannya “kau ini senang sekali membohongiku!”

Ia mengelus-ngelus lengannya “hei,seharusnya kau berterimakasih padaku karna sudah mengantarkanmu jalan-jalan bukannya memukul lenganku!”

“itu kan sudah kewajibanmu mengantarkanku jalan-jalan,toh ini kan untuk menebus kesalahanmu” jawabku cuek.

“iya,iya. yasudah kau masuk sana,hari sudah malam.”

“em….oke”

Marcus hendak mengayunkan sepedanya untuk pulang tapi aku mencegatnya “Marcus!”

“ya?”

“itu…em….terimakasih untuk hari ini.” kataku pelan.

Marcus tidak mengatakan apa-apa. Ia hanya tersenyum manis lalu melambaikan tangannya dan berlalu pulang. Aku menghela nafas lalu melangkah masuk ke dalam Hotel.

Aku mulai menyukai tempat ini…..

—————————————————-TBC———————————————————————

Kepanjangan kah? Apa membosankan? Author mengharap kan RCL dari kalian ya ^^. Kalian bisa kasih masukan tempat-tempat apa yang kalian ingin seohyun dan Marcus untuk kunjungi loh ^^.

 


47 thoughts on “Love Trip to Italy (Part 2)

  1. Marcus kan nama inggrisnya kyu kan? Iya bukan? *kebanyakan tanya

    Tp kok di situ marcus blg org itali asli tp feel ku kok dia org korea/pernah tinggal di korea ya?

    Di tunggu lanjutannya aja ya thor 🙂

    Like

  2. Woahh…cepet juga part 2nya keluar….
    ooh…ternyata seohyun dan marcus jadi dekat dengan cara begitu….
    sumppah.. ni FF seru banget, soalnya kerasa berada di italia beneran…..hehehe…^ ^
    tradisi lempar koin ke kolam ternyata berasal dari Italia yahh…? eonni baru tahu… eonni juga dapet tradisi lempar koin seperti itu waktu di Thailand, tapi beneran waktu itu eonni gak ngerti tujuan ngelempar koinnya apa sihh… maen lempar2 gitu aja…koinnya juga koin 500 perak…hehehe….

    mm…mian,, eonni gak tau tempat-tempat di Italia jadi eonni gak bisa nyaranin sedikit pun, tempat yang akan seohyun dan marcus akan kunjungi,,,hehehe….^_^
    btw, marcus itu kyuhyun kan…??

    lanjutannya jangan lama2 yahh…
    hwaiting,,,!! 🙂

    Like

    1. Iya eonn… Memang ada tradisi koin disana ^^.. Makasih ya eonn udah komen. Komen eonnie selalu panjang aku jadi seneng bacanya :D. Marcus itu…. Hmmm… Kita liat nanti dia siapa eonn ^^

      Like

      1. aku memang suka comment yang panjang2…abisnya gak seru kalo commentnya pendek……hehehe…^_^
        lagian, biasanya kalo comment yang panjang, membuat orang tertarik membacanya abis orang2 penasaran, apa sihh yang dia tulis…bener gak…?? atau cuman eonni yang berpendapat seperti itu…?! hohohoh…

        Pokoknya marcus harus kyuhyun…..!!!! seohyun gak boleh dengan namja lain selain kyuhyun….** tapi kyuhyun boleh dengan yeoja lain (aku….)heheh…**

        Like

      2. Iyaaa betul bgt unn! Lagian komen yang panjang bisa membuat si author itu jadi senang XD.

        Yahh aku juga mau sama kyuhyun unn -_-. Eonnie punya twitter atau pin bb ga?

        Like

      3. Mian…eonni gak punya…
        twitterku juga lagi error.. gak bisa kebuka, gak tau kenapa….udah dua kali seperti itu jadi eonni tobat pake akun itu lagi…..hehehe…^ ^

        Like

  3. sama sekali ga kepanjangan atau pun membosankan kok XD
    Seru banget ceritannya,hehe
    Lanjutkan ttg moment seokyu nya yaaaaa 🙂

    Aku tunggu kelanjutannya yaaa 🙂

    Like

  4. akhirnya update jg.. nice ff, bs nambh pngtahuan ttg italia.. tmbhin moment seokyu yg byk yg author. jgn lupa adgan kissingnya #yadong.. kn syg tmpt seindah itali g ad kissing nya. kekeke

    Like

  5. Wuah ak bru baca n ktinggalan part 1 nya..
    Duch kykny feelny c marcus ini orng Korea jug..
    Hehehe
    Lanjut chingu…

    Like

  6. Marcus Cho = Cho Kyuhyun
    pst dy org korea, pas dtny asli itali agk ragu..hoho..
    bisa ngbayangin tempt2 yg ddatengin seo, skilas ingt film2
    panjang tp ga ngbosenin..bagus..
    next part dtgg..

    Like

  7. Crita’a bgs bgt,selaen nikmatin crita Seokyu’a bs jg bljr bhs Itali skalian tau ttg tmpt2 d itali!!hehehe
    daebak!!lanjuttttt
    ngpost’a jgn lma2 y!!

    Like

  8. Annyeong!!
    akhirnya nieh crita di posting juga,,, udah gak sabaran pngen baca terus stelah baca part satunya ^^

    Author hebat dech,, banyak tahu tempet wisata di Itali.. author udah kesana?? aku mau doong hehe..#paling paling kalo aku keliling dunianya lewat GOOGLE doang >,<

    DDaebbak chingu…
    tapi si yonghwa blum2 nongol yach?? apa jngan2 dia slingkuh??#hehe sotoy nieh

    Lanjut chingu… part slanjutnya aku tungguin.. hehehe…
    Ajaa hwaitiing!!! ^0^v

    Like

    1. Aku ga pernah kesana *miris* tapi aku cari-cari tentang italia dari buku,internet semuanya deh hehe. Tungguin ya bentar lagi dia muncul dari bawah kasur! *loh?

      Like

  9. Wah, keren, Thor
    baca epep sekaligus nambah wawasan ni
    da ensiklopedia mini ttp itali sgala
    hohoho
    ehh, tp marcus tu kyu kan? Iya kan? Iya kan? Iya kan? *sengaja d ulang* hahahaha

    Like

  10. Markus cho = (cho kyuhyun) orang korea bukan?? Tapi ngakunya orang italia… *Agak bingung*
    aah 😀 Penasaran ma next partny, ga pake lama ya thor… Hehe ^^

    Like

  11. alhamdulillah yah.. part 2 ny cpet d publish.. hehe 😀 thx~
    hmm.. napa d part ini banyakan cerita ttg tmpt2 bukannya tokoh2nya.. jadi kayak belajar geografi deh (?) #eh? wkwk 😀
    next part munculin klimaks ny dong author.. jangan datar begini (mian 🙂 ).. sekiannn komentar dari saya.. (*^^*)

    Like

  12. Seohyun suka italia apa suka si marcusnya nih??marcus asli roma?ntah knp feel aku akn kyuhyun buyar saat kyu pakai nama marcus n asli roma..T T..tp ak suka ceritanya..^ ^

    Ditunggu part selanjutnya ya jgn lama2..^ ^

    Like

  13. yaaaaampppuuuuunnnnnn kyu opaa boong!!
    aku yakin itu pasti mau nyembunyiin doang kan kalo kyu orang korea juga.. ckck
    yonghwa kelaut aja sana . biar seo di italy nya ama kyu aja 🙂
    lanjuttttttt…. kayaknya udah mulai akrab nih eomma sama appa.

    Like

  14. kalo menurut aku sih marcus itu sebenernya org korea cuma entah kenapa dy nyasar ke italia. haha
    dan menurut feelingku marcus ini sebenernya org kaya dari korea… #ngarang
    author………………. semangat lanjutin ya 😀

    Like

  15. wahhh tlat baca!!!!!!!
    bru baca 2, part1 ma 3 blum nh,.
    koment dlu sblum k part 1 ma 3, heeeheeeheee
    kren bngt cingu ff’y, i hope markus itu kyu,.
    hmmmm btw cingu prnah ke italy kah???????????
    ky’y tau bner deh ma negara pizza, klo aq sh lum prnah cingu, pling kliling dunia lwat internet, heeeheeeheeeeh
    tp yonghwa lom kluar nh, bkal nmbh seru nh ky’y,.
    btw so sweet bngt sh kliling roma pke spda, hhhaaahhaayyy xD,
    someday i hope i like them,,.
    hheeehhheeeehee

    lnjut next chapter,.

    Like

Leave a reply to Marissa haq Cancel reply