MY TEACHER PART 4 (END)


Sebelumnya author mau mengucapkan terimakasih pada para reader yang sudah ngikutin ff ini dari chapter pertama sampe terakhir,dan makasih juga pada para reader yang sudah ngasih komen. Komen kalian membangun loh ^^.

JUDUL : MY TEACHER PART 4 (END)

AUTHOR : AAL

CAST : Choi jinri as Sulli

Cho Jino as Jino

Cho kyuhyun as Kyuhyun

Choi Joohyun as Seohyun

Genre: romance,friendship,family

Tipe : Chapter

 

Sulli ‘s POV

Hari ini adalah pengumuman kelulusan. Dan hari pernikahan Ka Seohyun. Sesuai rencana setelah pengumuman kelulusan aku bakal langsung kabur menuju tempat pernikahan mereka. Berkali-kali Jino mengatakan padaku agar aku tidak usah datang ke pernikahan kakak. Tapi aku ga mempedulikannya.

Setelah selsai mengenakan seragam dan memakan sarapanku,aku bertolak dari rumah menuju sekolah. Diperjalanan aku teringat akan pemandangan ruang tamu yang berbeda dari biasanya. Ruang tamuku penuh dengan berbagai karangan bunga yang nanti akan dibawa ke tempat pernikahan. Kalau aku nekat mungkin karangan bunga itu sudah ku semprot Baygon. (author : emang di korea ada baygon? *plaakk)

“Sulli!”

Aku menoleh “jino? Selamat pagi!”

“sekarang bukan saatnya mengucapkan selamat pagi bodoh!”

“hei,aku kan nyapanya baik-baik ,ko jawabnya kasar sih!” ucapku sedikit emosi.

Ia menggelengkan kepalanya “maksudku,kau….serius akan…’melakukan sesuatu’ di pernikahan mereka?”

“iya. Aku serius ko.” Jawabku santai.

Ia membelalakkan matanya “kamu mau ngapain?! Tolong jangan lakuin sesuatu yang aneh-aneh deh!”

“bukan urusanmu,jino. Sudah ya aku gak mau telat di hari pengumuman  ini.” Aku mempercepat langkahku,meninggalkannya jauh dibelakangku.

Maafkan sikapku ini jino.

Tapi aku harus datang. Makna dari masa depanku ada disana.

***

 

Kami duduk di sebuah aula yang menghadap podium. Amber daritadi tidak henti-hentinya membaca doa agar ia bisa lulus. Maklum ,waku ujian dia bilang dia Cuma bisa jawab seadanya. Aku juga sedikit tegang,karna jika aku gak lulus Kyuhyun Sunbae akan menjadi orang yang paling kecewa. Secara dia yang selalu ngajarin aku.

Tiba-tiba kepala sekolah kami, Han Yong Wook songsaenim masuk ke Podium. Ia berdehem sebentar. Tanda bahwa aula sudah harus tenang. Setelah puasa dengan suasana aula yang senyap ia memulai pidatonya

“hari ini bapak akan membacakan pengumuman kelulusan kalian. Bapak harap hasil pengumuman ini memuaskan dan tidak ada yang mengecewakan~”

Ayooo ga usah banyak bicara! Waktuku gak banyak nih!

“baik. Tanpa basa-basi bapak akan membacakan hasil ujian kalian. Apakah kalian lulus atau tidak”

Young Wook songsaenim membuka amplop yang sedari tadi berada di tangannya dengan hati-hati.

“yang tidak lulus adalah………………………………….”

DEG DEG DEG.

“ 0 persen! selamat kalian semua lulus!!!!”

Bisa kudengar suasana aula yang tadinya mencekam berubah menjadi ribut dengan sorak bahagia.

“Sulli  aku lulus!!!!!” teriak Amber bahagia. Matanya basah oleh air mata bahagia

Aku memeluknya erat “kita lulus Amber!!! kita berdua lulus!! Kyaaaa!!’” aku sendiri tidak mampu menahan rasa bahagia yang membuncah dadaku.

aku mengedarkan pandanganku,mataku sama sekali tidak menangkap sosok Jino. Apa dia marah karna aku bicara kasar padanya? Ah,iya. aku tidak boleh lama-lama ada disini. Setelah mengucapkan selamat pada teman-teman ku yang lain dengan langkah terburu aku keluar area sekolah menuju pemberhentian bus.

Aneh! Kenapa ga ada bus yang lewat sih? Aku melihat jam tanganku,40 menit lagi upacara pernikahan akan dimulai. Dengan panik aku berusaha mencari taxi. Tidak ada yang kosong. Sial!!!!

Entah kenapa aku mataku tiba-tiba basah oleh air mata. Sebentar lagi upacara pernikahan akan dimulai,dan jika aku datang terlambat aku akan menyesal seumur hidup. Aku terus berusaha mencari taxi,tapi tidak ada yang mau berhenti. Berkali-kali aku bolak-balik ke tempat pemberhentian bus tapi tidak ada bus yang datang.

Air mataku mengalir makin deras. Bagaimana ini? tinggal 30menit lagi! Kalau aku jalan kaki kesana,itu akan percuma karna akan memakan waktu 40 menit.

Aku merasa putus asa. Apakah ini akhir dari kisah cintaku ? aku berjongkok,menyembunyikan wajah dengan kedua tangan lalu menangis sejadi-jadinya.

***

Kring! Kring!

Aku mendongakakan kepalaku , kulihat seseorang dengan senyum pengertian yang membuatku ingin menangis lagi.

Jino.

“cepat! Kenapa kamu malah mengangis disini?”

Jino menepuk-nepuk bagian belakang sepada hitamnya. Ia bangkit dari sepedanya dan berjalan kearahku,lalu mengulurkan sebelah tangan untuk membantuku berdiri.

“cepat! Kita tak punya banyak waktu”

Aku menatapnya dengan mataku yang masih basah oleh air mata. Kenapa ia ada disini? Bukannya Jino sama sekali tidak mendukung rencananya? Tapi aku senang melihatnya. Melihat sahabatku datang untuk  menyelamatkanku.

***

Jino’s POV

Aku sudah tau Sulli akan tetap menjalankan rencananya walaupun kutentang keras. Karna itu lah setelah pengumuman kelulusan aku langsung kabur tanpa mengucapkan selamat pada teman-temanku yang lain dan langsung ke parkiran sepeda untuk mengambil sepeda kesayanganku.

Aku mengayuh sepedaku menuju pemberhentian bus sekuat mungkin,berdoa agar aku belum terlambat. Ketika kulihat Sulli sedang terduduk disana,sendirian dengan bahunya yang terguncang oleh tangis,hatiku kalut. Ingin rasanya aku berlari kearahnya,untuk memeluknya dan melindunginya. Tapi jika aku kesana dan mengantarkannya menuju tempat pernikahan mungkin aku tidak akan punya kesempatan untuk memilikinya.

Tapi…aku teringat dengan kenangan yang selama ini kami buat. Sulli selalu tau bagaimana caranya membuatku tersenyum. Ia selalu menghiburku disaat tim basket ku kalah. Ia selalu tau dimana aku bersembunyi bila aku ingin menangis dalam kesendirian. Sulli selalu bisa menemukanku. Kali ini,adalah giliranku untuk menemukannya.

“cepat!” kataku pada sosoknya yang masih menangis.

Dengan sigap aku menarik tangannya. Awalnya ia masih kaget dengan apa yang aku lakukan,tapi aku bisa merasakan Sulli sudah berada dalam posisi berdiri sambil menggamit kedua sisi pundakku,tepat dibelakangku.

Aku mengayuh sepedaku dengan cepat,berharap upacara pernikahan belum dimulai. Bisa kurasakan tangan Sulli meremas pundakku. Mungkin ia takut dirinya akan terlambat.

Setelah sampai,aku membanting sepedaku dan kami berlari menuju ruang ganti pengantin pria. Untungnya Kyuhyun Hyung masih berada didalam di ruang gantinya,itu berarti upacara pernikahan belum dimulai.

Sulli menatap wajahku sambil tersenyum “terimakasih Jino,kau sudah menyelamatkanku.”

Lalu ia berbalik menuju ruang ganti pria tapi aku menahan lengannya “kau…serius ingin melakukannya?”

Ia mengangguk. “ya,terimakasih sudah mengantarkanku sampai sini.”

 

***

Sulli ‘s POV

Aku mengucapkan terimakasih pada Jino lalu melangkahkan kakiku menuju ruang ganti pria . oiya ,rencanaku untuk membatalkan pernikahan ini sebenarnya hanyalah gertakan sambal. Aku bilang begitu pada Jino karna aku merasa risih dengan pertanyaannya yang selalu menanyakan apakah aku baik-baik saja dengan pernikahan kakak. Aku tau dia khawati tapi jika setiap hari ditodong pertanyaan yang sama lama-lama aku jadi sebal. Aku kesini…hanya untuk mengatakan suatu kebenaran.

Tok tok tok. Aku mengetuk pintu lalu membukanya sedikit. “kyuhyun sunbae…ini aku. Apa aku boleh masuk?”

“Sulli ya? Masuk saja.”

Aku masuk dan melihat penampilan Kyuhyun Sunbae. Ia memakai setelan jas serba putih,dengan dasi hitam bersemat didadanya,rambutnya yang ikal ia pangkas hingga sedikit cepak (bayangin rambut kyuhyun di bonamana)

“akhirnya muridku yang satu ini lulus juga.” Kata Kyuhyun sunbae sambil mengaca-acak rambutku,sesuatu yang sering ia lakukan. “kenapa kau ada disini? Seharusnya kau masih disekolah kan?”

“aku…aku ingin mengatakan sesuatu padamu,sunbae.”

Ia tersenyum “apa?”

“aku…aku ingin berterima kasih padamu. Selama ini kau selalu mengajarkan ku dengan sabar. Kau sudah mengajarkan aku segalanya ,sunbae. Tidak hanya mengajarkan pelajaran sekolah saja,tapi kau mengajarkanku segalanya. Aku sungguh beruntung bisa mempunyai guru sepertimu. Terimakasih…terimakasih banyak Kyuhyun Sunbae…”

“hei,kenapa kau bicara seperti aku ini akan pergi jauh sih?” kata Kyuhyun sunbae sambil terkekeh.

Kau memang tidak pergi jauh Sunbae,tapi kau akan pergi selamanya dari hatiku.

“tenang saja ,Sulli. Aku akan selalu menengokmu ko. Lain kali kau akan ku traktir es krim lagi. Mau kan?”

Aku tersenyum. “Kyuhyun sunbae itu orang yang baik sekali ya. Aku…suka deh.”

Hening.

Kyuhyun sunbae tersentak dengan kalimat terakhirku.  Aku nenutup mataku,tidak sanggup melihat ekspresi wajahnya. Selsai . Kukatakan sudah perasaanku.

Kyuhyun sunbae tiba-tiba tersenyum,lalu menatap mataku dalam “terimakasih,Sulli…..”

Aku pun ikut tersenyum. Aku tau kata terimakasihnya adalah sebuah kalimat penolakan.  Aku tau ia akan menolakku, tapi aku tidak menyesal. Setidaknya aku sudah mengatakan yang sebenarnya tentang perasaaanku. Aku sudah mengatakan kenyataannya.

“Kyuhyun sunbae…untuk terakhir kalinya. Boleh kupeluk erat?”

Ia tersenyum lalu merentangkan kedua tangannya. “kemarilah!”

Aku berlari kearahnya dan melingkarkan kedua tanganku pada lehernya,kupeluk dirinya erat.Ia membalas pelukanku,sebelah tanganya membelai rambutku lembut. Air mata jatuh dari pelupuk mataku tanpa bisa kutahan.

Tiba-tiba aku teringat pertemuan pertamaku dengan Kyuhyun sunbae. Kurasakan jantungku berdebar untuk pertama kalinya,saat itulah aku menyadari bahwa aku jatuh cinta pada pandangan pertama. Aku ingat saat ulangan matematika-ku jelek,Kyuhyun sunbae adalah orang yang paling kecewa akan hal itu.

Aku juga ingat saat Kyuhyun Sunbae menceritakan sebuah kisah tentang sepasang merpati. Merpati hanya jatuh cinta pada pasangannya sekali dan hanya menikah sekali. Kyuhyun Sunbae sudah menemukan ‘merpati’ nya. Dan itu….bukan aku.

Aku melepas pelukanku  “jaga kakakku ya, kyuhyun oppa!”

Ia tersenyum lalu mengangguk pasti. “tentu saja.”

“kalau begitu…aku permisi dulu ya. Aku harus bersiap-siap.”

“oke.”

Aku membalikan badanku menuju pintu keluar dan tidak berbalik lagi.

***

“Cho Kyuhyun, apakah kau bersedia menerima Joo Hyun sebagai pendamping hidupmu dan bersedia menemaninya dalam keadaan senang maupun susah?”

Suara pendeta tua itu menggema memenuhi ruangan.

“saya bersedia.” Jawab Kyuhyun oppa dengan lantang.

“Choi Joo hyun, apakah kau bersedia menerima Kyu Hyun sebagai pendampingmu dan bersedia menemaninya dalam keadaan senang maupun susah?” Pendeta tua itu mengajukan pertanyaan sakral itu pada kakak.

“ne,saya bersedia.”

“dengan ini kunyatakan kalian sebagai suami istri. Mempelai pria boleh mencium mempelai wanita.”

Kyuhyun oppa menghadap kakak lalu mendekatkan wajahnya,ia mencium bibir kakak lembut. Sontak para tamu langsung mengucapkan selamat pada mereka berdua.

Sekilas aku memandang Kyuhyun oppa yang sedang tersenyum sambil mengucapkan terimakasih pada para tamu. Matanya bertemu pandang denganku,lalu ia tersenyum. Aku membalas senyumnya. Sebuah senyuman selamat tinggal.

Selamati tinggal…cinta pertamaku.

***

Acara dilanjutkan dengan foto bersama dan makan-makan. Setelah selsai foto dengan keluarga dari pengantin wanita. Aku melangkah kan kakiku menuju halaman yang berada di luar tempat pernikahan. Aku baru sadar,tempat ini sungguh indah. Memang bukan sebuah tempat yang besar tapi sangat nyaman. Halamannya penuh dengan bunga segar yang ditanam di setiap sudutnya.

“Sulli.”

Aku menoleh. “hei… ada apa jino?”

“kau sudah cukup hebat tadi.”

Aku memiringkan kepalaku. “apa maksudmu?”

“kupikir saat upacara tadi, kau akan berteriak dan mengatakan kau tidak setuju dengan pernikahan ini.”

Aku terkekeh. “gak mungkin lah,memangnya aku gila apa.”

Ia meraih tanganku “kalau begitu…akan kubawa kau kabur dari sini.”

“eh? Kita mau kema….” Belum selsai aku menyelesaikan kalimatku. Jino sudah menarik tangan ku dan menyalakan mobil. “ini mobil siapa,jino?”

“mobil pamanku. Kupinjam sebentar.”

Ia membukakan pintu untukku,lalu  melajukan mobil meninggalkan tempat ini.

***

“menara namsam?” tanyaku pada Jino. “kenapa kau membawaku kesini?”

“memang kenapa? Tempat ini kan indah.” Jawabnya santai.

Aku merengut. “maksudku,apa yang akan kita lakukan disini?”

Ia memasukan kedua tangan pada saku celananya “agar kau bisa berteriak.”

“teriak? Akuu? untuk apa?” tanyaku tidak mengerti.

“untuk melepas beban”

Aku melipat kedua tanganku di depan dada “aku tidak punya beban tau.”

Ia melempar senyum jenakanya padaku. Membalikan badannya menghadap pemandangan dibawah kami lalu berteriak kencang. “HEII KYUHYUN HYUNG!! SIALAN KAU SUDAH MEMBUAT SULLI MENANGIS!!”

Sontak Aku membekap mulutnya. “hei,berhenti kau! Lihat semua orang jadi memandangi kita!”

“biarin saja. Gak kenal ini.” ia melepaskan tanganku pada mulutnya lalu berteriak lagi “SEMOGA KAU BAHAGIA BERSAMA SEOHYUN NOONA ,HYUNGG!!!”

“jino! Hentikan! aku malu tau!” kataku panik.

Ia tidak peduli dan terus berteriak . hmmmm sepertinya menyenangkan. Aku jadi tertarik untuk mencobanya “KYUHYUN OPPA KAU MENYEBALKAN!!!!”

Jino tertawa melihatku,lalu menyemangatiku untuk berteriak lebih keras. “KYUHYUN OPPA,AKU AKAN MEMBUNUHMU KALAU KAU MENYAKITI KAKAKKU!!”

Kami berdua tertawa lepas. Tidak mempedulikan pandangan aneh dari pengunjung lain.

“bagaimana? Menyenangkan kan?”

Aku mengangguk. “sangat!”

Jino tersenyum “bagus kalau kau senang.”

“terimakasih ya Jino,selama ini kau selalu membantuku. Maaf ya aku selalu membuatmu khawatir.” Ucapku sambil tersenyum “kau adalah sahabat paling baik untukku ,Jino!”

Senyum yang tadi menghiasi wajahnya hilang “apa aku hanya bisa sebagai sahabat untukmu?”

“eh? Kita memang sahabatkan?” tanyaku.

“kalau aku ingin hubungan kita lebih dari sahabat gimana?”

Eh?

“maksudmu….apa?”

Ia berdiri menghadapku. Matanya memandangku lembut. “aku punya satu quote untukmu.”

“apa?” tanyaku penasaran.

I’m just a boy. Standing in front of a girl. Asking her to love him.”

Mataku membelalak. “maksudmu…”

Ia menaruh tangannya pada kedua bahuku lalu menatapku dalam “saranghae.”

***

Author ‘s POV

“saranghae….”

Waktu seakan terhenti. Jino tidak sadar ia sedang menahan nafas. Jantungnya memacu kian cepat. Ia tau,bodoh jika mengucapkan kalimat itu pada gadis dihadapannya.

Ia tidak bisa melihat ekspresi Sulli karna gadis itu menundukan kepalanya. “aku tau ini kedengaran gak masuk akal tapi aku serius.”

Sulli mendongakan kepalanya,tapi matanya tidak berani menghadap mata namja yang berada dihadapanya “jino…tapi aku….”

“ya,aku tau kau hanya mencintai kakakku. Tidak masalah jika kau tidak bisa membalas perasaanku, Aku hanya ingin mengatakan perasaanku yang sesungguhnya padamu. Sebelum aku per…..” belum selsai Jino menyelesaikan kalimatnya ,dengan sontak Sulli melepaskan tangan Jino dari bahunya dan berlari pergi. Meninggalkan Jino yang masih terdiam.

***

Sulli ‘s POV

 

Sesampainya dirumah aku langsung bergegas masuk ke dalam kamar dan mengunci pintunya. Aku terduduk lemas dilantai. Kata-kata Jino masih terngiang dikepalaku,seakan tidak mau pergi.

Jino menyukaiku? Jino menyukaiku lebih dari sekedar sahabat?

Hot summer oh hot hot summer~

Aku terlonjak kaget dengan suara ringtone handphoneku. Aku merogoh tas ku dan melihat siapa yang menelpon. Jino. sontak aku langsung menekan tombol reject.

***

 

Jino ‘s POV

Sulli tidak menjawab telponku,tidak menjawab sms dan tidak mau menemuiku. Aku sudah putus asa dengan hal ini. aku tidak mengharapkan ia membalas perasaanku. Aku hanya ingin mengatakan perasaanku yang sejujurnya padanya.

Pagi ini aku mengayuh sepedaku dan menunggu sulli keluar rumahnya. Aku tau setiap pagi Sulli punya kebiasaan berjalan pagi ditemani anjing kesayangannya, Molli. Tidak lama kemudian ia muncul dan melihatku. Ia menghentikan langkahnya ,kaget melihatku.

“apa yang kamu lakukan disini?” Tanya nya pelan.

“aku ingin bicara.”

“tentang apa?” tanpa perlu bertanya,aku yakin dia tau apa yang akan kubicarakan.

“soal kemarin. Aku serius mengucapkan itu padamu,aku tidak berharap kau membalas perasaanku. Aku hanya menginginkan jawaban yang sejujurnya darimu.”

Sulli mencengkram tali penuntun Molli dengan kencang lalu memberanikan diri untuk menatapku “maaf tapi aku Cuma bisa menganggapmu sebagai sahabat…gak bisa lebih dari itu.”

Aku memaksakan seulas senyum  “gak apa-apa. Aku Cuma mau kita gak canggung. Bisakan?”  kataku sambil meraih bahunya. Tapi ia malah menolak untuk ku sentuh “maaf aku harus ajak Molli jalan-jalan.bye.”

***

Keesokan harinya~

Sulli ‘s POV

Hari ini aku sama sekali gak nafsu untuk sekolah. Walaupun sudah dinyatakan lulus ,sekolahku masih mewajibkan murid kelas 3 nya untuk masuk. Menyebalkan gak sih?

Aku duduk di tempat dudukku sambil memandang keluar jendela,mataku menangkap sosok Jino yang sedang bermain basket.

Aku juga ingin kami tidak bertindak canggung seperti ini. tapi aku tidak bisa. Saat aku melihat wajahnya entah kenapa jantung ku berdetak cepat . setauku aku tidak pernah bereaksi seperti ini padanya.

Aku terus memandangi jino yang tengah bermain. Tiba-tiba mataku melotot melihat Krystal berlari kecil kearahnya menyodorkan sebotol air mineral dan handuk kecil. mereka berdua lalu duduk di sebuah bangku kecil di pojok lapangan. Mengobrol sesuatu yang sepertinya menarik lalu tertawa bersama. Krystal sesekali memukul lengan jino dengan tangannya kirinya lalu tertawa lagi.

Mereka tampak nyaman bersama. Tiba tiba aku merasakan sesuatu membucah didadaku. Antara sedih dan emosi melihat mereka berdua. Biasanya akulah yang ada disampingnya,bercanda tawa sambil sesekali memukul lengannya .  dan sekarang disamping Jino sudah ada Krystal.

Aku menyentuh dadaku,entah kenapa terasa sakit.

***

Aku membuka pintu rumah dengan langkah gontai lalu terkesiap melihat siapa yang ada di ruang tamu.

“kyuhyun oppa! Sedang apa disini?”

“aku sedang menemani kakakmu mengambil barang-barang yang akan dibawa ke rumah baru kami. Kau sendiri….kenapa ada disini?”

Aku mengerutkan kening “loh? Rumahku kan memang disini.”

Ia menatapku heran “kau tidak ke bandara?”

“ke bandara? Untuk apa?” tanyaku heran.

“untuk mengantar Jino,tentu saja.”

Aku membulatkan mataku “mengantar jino? maksudmu apa?”

“hari ini Jino akan pergi ke amerika. Ia akan melanjutkan kuliahnya disana. Memangnya dia tidak bilang itu padamu?”

“APA?!” sontak aku berteriak “dia tidak mengatakan apa-apa padaku! Lagi pula tadi dia kan sekolah! Kenapa tiba tiba sekarang dia di bandara?”

“dia tadi ke sekolah untuk mengambil berkas-berkas yang mungkin akan ia butuhkan disana. Sebelum jam 12 dia sudah pulang ko. Memangnya kau tidak tau?”

Ah,aku baru ingat. Saat istirahat siang ,tas Jino sudah tidak berada di kursinya.

Kyuhyun oppa bertanya lagi “apa yang terjadi pada kalian? Kenapa kau bisa tidak tau?”

“tidak ada waktu untuk menjelaskan oppa. Aku pergi dulu ya!” tanpa ba-bi-bu aku langsung lari keluar rumah,menyetop taxi dan menuju Bandara.

***

Author ‘s POV

Jarum jam merangkak pelan menuju waktu keberangkatan Jino. Panggilan yang ditujukan kepada seluruh penumpang pesawat menuju New York sudah diumumkan dua kali tapi ia tidak kunjung beranjak dari tempat duduknya. Sesekali ia menoleh ke belakang. Mengharapkan Sulli ada disini. Harapan yang bodoh memang,karna Sulli tidak tau apa-apa soal keberangkatannya ke Amerika.

Ia menghela nafas,bangkit dari tempat duduknya menuju antrean imigrasi.

“JINO!”

Sontak ia mematung di tempat. Ia mengenali suara ini. suara cempreng yang setiap hari membayang-bayangi pikirannya.

Ia menggelengkan kepala. Ini pasti hanya imajinasinya saja . Dengan langkah terseok-seok ia kembali berjalan menuju tempat imigrasi.

“JINO!”

Ah,suara itu lagi. Jino mencoba menghilangkan suara itu dari benaknya dan kembali berjalan.

Sontak dua buah tangan mungil memeluknya dari belakang. Ia terlonjak lalu menoleh

“Sulli…..”

Dihadapannnya,Sulli dengan nafas tersengal dan rambur berantakan sedang memeluknya erat.

“dasar bodoh! Bodoh bodoh bodoh! Kenapa tidak bilang kalau mau kuliah di Amerika?” bentak Sulli. Matanya basah oleh air mata.

Jino mengerjap-ngerjapkan matanya,tidak percaya bahwa gadis yang sedari tadi memenuhi pikirannya kini ada di hadapanya “saat…. aku menyatakan perasaanku. Tadinya aku mau mengatakan soal kepergianku,tapi waktu itu kamu malah lari.”

Sulli merasakan pipinya panas. Bodohnya ia! Ini salahnya karna waktu itu tidak mendengarkan omongan Jino sampai selsai. Sulli menundukan wajahnya karna malu.

Dengan satu gerakan cepat Jino menarik Sulli dalam pelukanya,tidak memedulikan orang-orang disekitarnya yang sedang memperhatikan. “maaf tidak bisa memberitahumu lebih awal,aku pasti akan sering memberimu kabar. Jadi kau tidak usah khawatir.”  Jino bisa merasakan anggukan kecil Sulli.

Jino mengendurkan pelukannya, ia merasa ke dua matanya terasa hangat oleh air mata. dia bahkan rela untuk tinggal,jika Sulli memintanya sekarang.

Panggilan ketiga samar-samar terdengar melalui speaker.

Jino merunduk untuk mengucup ringan kening gadis itu “tunggu aku”. Sulli mengangguk kecil.

Jino lalu berbalik dan berjalan menjauh,berusaha untuk tidak menoleh kebelakang lagi. Aku akan segera pulang dan saat itu aku gak akan melepaskanmu lagi.

***

5 tahun kemudian~

Seeorang yeoja sedang berlari di lorong rumah sakit “hey, Cho Youngmin! Berhenti disitu!”

Anak yang dipanggil Youngmin itu menjulurkan lidahnya “tangkap aku,kalau bisa!”

Yeoja itu mempercepat larinya dan dengan sigap merebut boneka yang ada di pelukan Youngmin  “kau tidak boleh merebut boneka pokemon milik Kwangmin seenaknya! Kau kan sudah punya boneka Winnie the pooh.”

Youngmin merengut “tapi aku juga ingin boneka pokemon itu!”

Yeoja itu menggeleng tegas “sebagai kakak,kau tidak boleh egois!”

“huuhh! Dasar ajumma nyebelin!” gerutu youngmin,

Yeoja itu menjewer telinga youngmin gemas “sudah kubilang berapa kali,panggil aku Noona! Bukan Ajumma!”

“hei..hei…kalian berdua jangan berkelahi.”

Yeoja itu menoleh ke sumber suara “ka seohyun! Pasien terakhirmu sudah pulang ?”

Seohyun mengangguk “iya. maaf ya Sulli. Kau pasti repot menjaga dua anak kembarku yang nakal-nakal ini”

Yeoja yang dipanggil Sulli itu menggeleng “tidak apa-apa,lagian pekerjaanku juga sudah selsai ko”

“apa tema kali ini?” Tanya seohyun.

“kali ini aku memutuskan untuk mendesain baju bertema Animal print”

Seohyun mengangguk lalu bertanya lagi “kau tidak lupa tentang hari ini kan?”

Sulli tersenyum “tentu saja. Ini juga aku mau berangkat ko”

“baik. Hati-hati dijalan ya”

***

Sulli ‘s POV

Aku memandang kerumunan penumpang pesawat yang baru saja lepas landas dari New York dengan perasaan gugup luar biasa. Tanganku sedikit basah oleh keringat.

Sudah lima belas menit aku menunggu tapi orang yang kutunggu tak kunjung muncul . perasaanku menjadi tidak menentu. Dia akan datangkan?

Jantungku serasa berhenti ketika melihat sosok yang kutunggu keluar dari pintu. Tubuhnya terlihat lebih jangkung dari pada terakhir aku melihatnya. Rambut hitamnya dan senyumnya. Tidak ada yang berubah.

Sedetik kemudian pandangan kami saling bertumbuk ,ia melangkahkan kakinya kearahku.

“Sulli.”

Sudah lima tahun aku tidak mendengar suara itu. Sudah lima tahun aku selalu menunggu dan menanyakan kabarnya, dan sekarang orang itu ada di hadapanku.

“Jino.”

***

Author ‘s POV

“Jino”

Mereka berpandangan untuk waktu yang cukup lama, berhadapan sebagai dua orang yang memiliki banyak hal yang ingin disampaikan.

Sulli ingin menyampaikan bahwa sekarang ia sudah menemukan mimpinya sebagai seorang designer,ia ingin bilang kini Amber sudah menemukan tambatan hatinya melalui sosok Lee Donghae, ia ingin bercerita bahwa kini kyuhyun dan seohyun sudah memiliki sepasang anak kembar yang manis.

Jino ingin menyampaikan bahwa ia tidak pernah melupakan Sulli.kepergiannya ke Amerika tidak mengubah apa-apa. Perasaannya masih tetap sama.

Dengan satu tarikan Jino menarik Sulli dalam pelukannya. Sama seperti yang ia lakukan saat ia akan pergi. Tapi kini yang ia katakan bukanlah salam perpisahan melainkan “aku sudah kembali.”

Sulli mengangguk kecil “jangan pergi lagi”

Jino merenggangkan pelukannya dan menatap mata Sulli lembut “aku tidak akan pergi lagi. Karna saat ini aku tidak akan pernah melepaskan mu lagi

END

Gimana? Nangguh kah? Jelek kah? Author mengharapkan RCL dari kalian ya ^^ .dan author minta maaf kalau akhirannya agak-agak mirip novel Refrain, abis otak author udah stuck *plakk. Terus author juga minta maaf kalo chapter ini terkesan dicepetin. Mianhaeee L (reader :bosen ah minta maaf mulu!)

Kyuhyun: ko dibagian akhir aku gak ada?

Author : kamu gak dibutuhkan disini!

Kyuhyun :huee jahatt! *nangis dibawah pohon jambu*

 

 

 


23 thoughts on “MY TEACHER PART 4 (END)

  1. akhirnya happy ending juga…..aku suka dehh..
    pas di part 3 dulu, eonni kira sulli bakalan ngehancurin pernikahan eonninya… tapi ternyata tidak…untunglah….

    SeoKyu punya anak kembar pasti lucu sekali…
    Saeng-ah.. bikin sequelnya donkk….abis ceritanya bagus…
    Fighting..!

    Like

      1. ohh..ternyata authornya ayu dongasaeng yahh….eonni baru nyadar…hehehe…..^_^V
        eonni sihh maunya sequel sulli ma Jino…
        tapi kalo saengi maunya gitu gak apa-apa sich….
        pokoknya eonni tunggu aja deh…;-)
        fighting…!

        Like

      2. oh gitu yahh…..
        kalo mau laku, eonni nyaranin bikin sequelnya SeoKyu aja kalo gitu…coz readers’ blog ini kayaknya kebanyakan Seokyu Wires dehh..
        tapi it’s just my opinion aja…hehehe..:-)

        Like

Leave a comment