Love Trip To Italy Part 1

Sebelum membaca ff ini,disarankan untuk membaca tulisan ini dulu ya. ini pertama kalinya aku nulis ff tentang traveler. Jadi maaf kalau jelek J . untuk menulis ff ini banyak novel yang aku jadikan inspirasi seperti novel traveler’s tales. Jadi maaf kalau kalian menemukan kesamaan. dan di ff ini si seohyun ga bisa bahasa itali jadi dia ngomongnya dengan bahasa inggris. Tapi gak mungkin kan aku tulis dengan full English? Jadi aku nulisnya campuran. Kadang ada yang pake bahasa inggris kadang enggak. Tapi kalian anggap aja si seohyun ngomongnya pake bahasa inggris oke? J dan maaf kalau ada kesalahan tempat,maklum author ga pernah ke itali (miris). Dan di chapter ini agak pendek Cuma 9 page. Mianhae L.

 

JUDUL : LOVE TRIP TO ITALY PART 1

AUTHOR : AAL (@adlnayu)

CAST : Seo Joo Hyun

Cho Kyu Hyun

Jung Yong Hwa

Genre: romance,comedy (a little bit)

Tipe : Chapter

 

Incheon airport , Seoul.

 

Pre-boading checklist time

–          Camcorder (check!)

–          Camera (check!)

–          Novel Chicken Soup yang terbaru (check!)

–          Coat dan syal,just in case kalau disana udaranya lagi dingin. (check!)

–          Kamus bahasa italia (check!)

–          Paspor,dompet,dolar amerika,beberapa lembar uang Euro,boarding pass (check!)

–          Ipod touch (check!)

–          Buku panduan wisata di italia (check!)

 

Oke,semua siap!

 

Aku memasukan organizer ku kedalam tas Longchamp biru tua andalanku,sambil memandang kesekeliling. Sekarang aku berada di bandara international di korea, incheon airport. Dan 30 menit lagi (kalau pesawatnya ga delay) aku akan terbang meninggalkan tanah airku ini menuju….Italia.  iya,Negara yang terkenal dengan pizza nya itu,yang menjadi tempat lahir pelukis terkenal Leonardo Da Vinci,yang menjadi markas nya AC Milan itu.

 

Kalau kalian jadi aku gimana perasaan kalian pergi kesana? Pasti jawabnya senang. Hah,aku malah merasa hampa. Yaiyalah,helloooo hari gini mah kalau mau liburan yang super romantis ya pergi ke perancis! Bukan ke italia! Dan kadang aku suka menyesali keputusanku untuk pergi ke italia.

 

Tapi aku punya alasan kenapa aku memilih itali sebagai tempat liburan. Kalau kalian baca novel Travelers’tales disitu dijelaskan ada 2 motiv untuk liburan/traveling. Membeli pengalaman atau membeli barang. Kalau aku…motiv ku sih ga terdiri dari 2 itu. Motiv ku ke italia adalah untuk menengok kekasihku, Jung YongHwa. Sudah 2 tahun kami menjalin hubungan dan hampir setahun ia pergi ke italia untuk melanjutkan studinya. Yonghwa adalah pelukis yang cukup berbakat,setahun lalu berkat lukisannya yang berjudul ‘menembus cahaya’, ia memenangkan lomba melukis di italia dan hadiahnya itu beasiswa belajar disana.

 

Makanyaaa sudah setahun kami menjalani LDR (long distance relantionship) ,dan aku kangen banget dan pingin banget ketemu dia. Karna itulah dengan sangat berat hati aku menolak ajakan keluarga untuk liburan ke paris dan memilih untuk ke itali,SEORANG DIRI.

 

Keputusan yang cukup berani memang,karna aku. Seo Joo Hyun,sama sekali ga tau apa apa tentang  Negara yang satu ini.  siapa presidennya,tempat-tempat disana kaya apa,bahasanya,aku sama sekali gak tau. tapi demi ketemu Yonghwa? Apapun aku lakukan.

 

Upssss nomer penerbanganku sudah dipanggil,kita lanjut lagi nanti ceritanya ya! Xoxoxo.

 

Italia.

 

Aku menghembuskan nafasku sambil merenggangkan otot-otot leherku. Hashhhh, berjam jam di pesawat tapi aku sama sekali gak tidur. Gimana mau tidur? Yang duduk disampingku itu anak kecil yang ga berhenti berhentinya berceloteh tentang mainan pesawat-pesawatan yang dari tadi ia pegang. Kalau aku jahat pasti mainan pesawat itu sudah kuhancurkan dan kubuang ke tong sampah.

 

But believe me,aku ga sejahat itu. Jam berapa sekaraaang? Hmmm di italia sekarang sudah jam 3 sore. Sesampainya dibandara aku langsung mencari counter yang menjual kartu telepon yang dapat berfungsi selama aku di italia. Setelah memasukan kartu telepon itu ke handphone, dengan sigap aku langsung memencet no handphone yang sudah kuhafal mati.

 

Seohyun : buongiorno!

 

Yonghwa : seo…seohyun?! Ini seohyun kan?

 

Seohyun : surpise! Aku sudah sampai di italia! Kamu bisa jemput aku di bandara kan?

 

Yonghwa : wah… maaf Seohyun,tapi aku ga bisa jemput…

 

Seohyun  : MWOO?!! Kenapaaa? Kamu bilang kalau aku sudah sampai,kamu akan menjemputku dan kita langsung jalan-jalan!

 

Yonghwa : iya…tapi aku gak nyangka jadwalku hari ini padat banget…kamu langsung ke hotel naik taxi saja ya…mianhae….

 

Seohyun :hah… yasudah ….

 

Aku memasukan handphone ke tas dengan lemas. Kulangkahkan kakiku menuju pintu keluar,dan menyetop taxi.

 

“buongirno,signora (nona)!”

 

“buongiorno…emm can you speak English?” tanyaku.

 

“sure. Where are we going ,miss?”

 

“Hotel de la minerve”

 

Sang supir taxi mengangguk,lalu melajukan mobilnya menuju tempat tujuan kami.

 

“where are you from,miss?” Tanya si sopir taxi.

 

“korea” jawabku sekenanya.

 

“korea…so far! Apa yang membawa anda kesini?” Tanya nya sambil sesekali mengintip dari kaca spion tengah.

 

“to meet my boyfr…ah! Holiday! I came here for holiday,ofcourse! Hehe” jawabku sambil terkekeh.

 

Si sopir taxi mangangguk-anggukan kepalanya. Tidak sampai tiga puluh menit,kami sudah sampai di hotel tempat aku akan menginap. Aku membayar uang taxi,lalu menatap bangunan yang akan ku tinggali selama disini. Di Italia.

 

Si sopir taxi membuka kaca mobilnya ,lalu berkata padaku “benvenuto, miss! welcome to our country! Welcome to italia!”

 

aku tersenyum “Grazie”

 

                                                                         ***

Aku menjatuhkan tubuhku pada kasur ukuran queen size ini dan menatap langit-langit kamar. Enakan kemana ya? Masih jam 4 kurang…di hotel sampai malam? Bosen banget! Apa jalan-jalan aja ya? Tapi aku kan ga bisa bahasa itali…ah,nekat saja! Sudah sampai sini!

 

Tanpa pikir panjang aku langsung mengambil tas,dan langsung bertolak meninggal kan hotel ini.

 

***

Aku membuka halaman pertama buku panduanku. Mencari-cari tempat apa yang akan aku kunjungi. Menara pisa? Ah…mana asik kalo kesana sendiri. Kolloseum? Kejauhan…..

 

Aku membalik-balikan buku panduanku dengan kasar. Dan berhenti dihalaman 130.

 

Piazza Novana.

 

Sedetik kemudian aku langsung menyetop taxi dan menyebutkan tempat yang akan kutuju pada sopir . Piazza Novana,akan menjadi awal petualanganku di Italia.

 

***

 

And this is me. At Piazza Novana. Huft,tadi sopir taxi nya ga bisa bahasa inggris jadi aku mesti bicara pake bahasa tarzan. Untungnya aku bisa sampai sini dengan keadaan selama lahir dan batin. Aku melihat sekeliling. Hmmm,not bad lah. Aku mengedarkan pandangan dan mataku tertuju pada sebuah kios bertenda berwarna broken white. Kios itu berbeda dengan kios-kios lain yang berada disini. Terlihat lebih kumuh dan tua. Tapi cukup membuatku tertarik.

 

Kulangkahkan kakiku menuju kios tua itu dan menyibakkan tendanya.

 

“scusi (permisi)?”

 

terdengar suara bam! Yang cukup besar sehingga membuatku sedikit terlonjak.

 

“Can I help you,miss?”

 

“GOD!” aku kaget setengah mati. Ternyata ada seorang nenek tua disini. Dia duduk di sebuah kursi dan meja. “you scared me” ujarku,mengatur jantung sambil terkekeh.

 

“it is you who came to me,miss” tuturnya halus. Nenek tua ini bisa berbahasa inggris ternyata.. Dari raut mukanya,dia terlihat tua dan bijaksana. “sit down,miss. let me see your future”

 

“eh? You’re..oh..” aku baru sadar bahwa aku baru masuk ke sebuah kios peramal. Hmmm,boleh nih buat pengalaman. Aku duduk dan menyodorkan tangan.

 

“that’s not how I do it,miss.” nenek tua itu terkekeh sambil menunjuk sebuah bola Kristal. Ohhh,jadi ia akan meramalku memakai sebuah bola Kristal. Jadi inget film Aladdin.

 

“what’s your name,miss?”

 

“Seo Joo Hyun. You can call me Seohyun.”

 

“you come from china?”

 

“no. Korea.” emang tampangku kaya orang cina apa? Memang sihh muka-muka orang korea dan cina Cuma beda tipis.

 

Nenek itu mengangguk , lalu tiba-tiba mengucapkan mantra-mantra pada bola Kristal itu. Seriously,she’s creeping me out.

 

“ah…I can see your love life,miss.”

 

“benarkah? Apa kamu bisa melihat pacarku di dalam bola Kristal itu?” tanyaku antusias.

 

Nenek tua itu mengerutkan keningnya “aku bisa melihat….dua pria.”

 

Dua?!

 

“tapi..aku hanya punya satu pacar.” Gimana mau punya dua pacar? Punya satu pacar aja belum tentu habis.

 

“no..no…maksudku. ada dua pria yang mempengaruhi hidupmu…dan salah satu dari mereka adalah pasangan hidupmu.”

 

“like…soulmate?” tanyaku.

 

Nenek tua itu mengangguk. Ia meraih tanganku dan meremasnya. “kau harus  hati-hati memilih,miss. ingat,ada dua pria yang mempengaruhi hidupmu. Dan kau harus memilih satu dari mereka untuk menjadi pasangan hidupmu selamanya.”

 

“emmm okay. I will keep that in my mind.” Kataku sambil beranjak dari tempat dudukku lalu mengeluarkan dompet. “berapa yang harus kubayar?”

 

Nenek tua itu menggeleng ,lalu tersenyum “kau tidak perlu membayar miss. aku melakukannya dengan suka rela. Tapi berjanjilah padaku,kau harus memilih yang terbaik,pilih satu dari dua pria itu yang benar-benar kau cintai”

 

“err….okay, I promise.”

 

Nenek tua itu mengangguk puas. Dengan langkah gontai aku keluar dari kios peramal itu.

 

Dua? Dua pria? Selama ini hanya Yonghwa yang ada di hatiku. Tidak ada yang lain. Mungkin nenek peramal itu salah. ramalan itu kan tidak seratus persen benar. lagian percaya dengan ramalan itu kan pamali. (author : wah seohyun alim ternyata*plakk)

 

Aku melihat jam tanganku. Sudah jam setengah 5. Dan aku baru sadar dari tadi belum makan apa-apa. Apa ya makanan khas disini? .

 

Tiba tiba aku mencium aroma makanan yang menggugah selera. Aku mengikuti arah datangnya aroma tersebut dan menemukan sebuah kios makanan yang menjual panino.

 

Aku pun mengarahkan kakiku pada kios tersebut “scusi, can I have some panino?” tanyaku pada bapak-bapak penjaga kios makanan itu.

 

“Naturalmente,signora! Quoanto vuoi? “

 

Mampus. Dia ngomong apa ya?

 

“emmmm wait,wait.” Dengan sigap aku membuka kamus bahasa italia ku. Hmmm quoanto itu artinya berapa…mungkin dia sedang menanyakan berapa Panino yang akan kubeli.

 

“emmm…due (dua) ” jawabku.

 

Bapak-bapak itu mengangguk dan memberikanku dua buah Panino. aku pun memberikan beberapa lembar uang Euro dan melenggang pergi.

 

Panino adalan sebuah panganan sejenis sandwich. Panino yang kubeli ini berisi keju dan daun rucola. Rasa daun rucola sedikit membuat lidahku getir,tapi aku suka dengan bau nya yang wangi.

 

 

Sambil menyantap makanan, aku menuju sebuah kawasan yang banyak terdapat pelukis dan seniman jalanan. Dibuku panduanku, tertulis bahwa kita bisa dibuatkan lukisan wajah kita dengan tarif 60-100 ribu rupiah (author gak tau kalo di euro-in berapa). Dan lukisan tersebut akan jadi dalam kurun waktu 10 menit saja.

 

Wah,patut dicoba nih. Sebenernya aku bisa meminta Yonghwa untuk melukisku tapi dia bilang dia hanya ingin melukis pemandangan,bukan manusia.

 

Aku mencari-cari pelukis jalanan mana yang sedang kosong dari pengunjung. Ah,itu dia!

 

Aku pun menyapanya “scusi.”

 

Pelukis jalanan itu mendongakan wajahnya dan menatap mataku. Astagaaaa,ganteng banget!

 

“sie?” tanyanya.

 

“can you speak English?” tanyaku sopan.

 

Pelukis jalanan itu hanya mengangguk kecil “apa yang bisa kubantu ,signora?”

 

“emmm..bisa kau lukis wajahku?” tanyaku agak tergagap. Astaga,pelukis ini terlihat sangat tampan dengan ramburnya yang agak ikal.

 

Pelukis itu mengangguk mengerti lalu menyuruhku duduk di sebuah kursi kecil dihadapannya.

 

“saat kulukis tolong anda jangan bergerak ya.” Perintahnya.

 

Aku hanya mengangguk dan mengikuti perintahnya.

 

Sepuluh menit kemudian~

 

“done!”

 

Aku terlonjak dari tempat dudukku “sudah selsai? Boleh kulihat?”

 

Pelukis itu mengangguk lalu menyerahkan lukisannya.

 

Seketika senyum diwajahku hilang. A… apa ini? pipi tembem,bibir kecil dan… apa mataku sekecil ini?

 

“hei! Apa ini?” tanyaku emosi.

 

“it’s you,signora.” Jawabnya santai sambil membereskan alat-alat lukisnya,sepertinya bersiap untuk pulang.

 

Aku menyalak kencang “bukan! Aku tidak sejelek ini! kau bercanda ya?”

 

“apa kau tau pelukis bernama Pato,signora?” Tanya pelukis itu santai.

 

“ya,aku tau. Pato adalah pelukis beraliran nyata ,kan?” hah,dikiranya  aku gak tau apa.

 

Si pelukis jalanan itu tersenyum “nah itu anda tau. Lukisanku beraliran pato. Karna itu aku melukis wajahmu sesuai kenyataannya.”

 

Sialan ini orang. Maksudnya memang wajahku kenyataannya jelek ,gitu?!!

 

Aku menahan lengannya “hei! Perbaiki lukisanmu,atau aku tidak akan membayarmu!”

 

“aku tidak butuh uangmu,signora.tolong lepaskan tangan anda,saya mau pulang” pelukis itu melepaskan tanganku dari lengannya lalu melenggang pergi.

 

Sontak aku berteriak “hei! Tunggu sebentar!”

 

Si pelukis itu menghentikan langkahnya lalu membalikan badannya “ah,aku lupa menuliskan namaku pada lukisan itu ya?”

 

WHATT?!!  aku juga ga mau tau namanya siapa!

 

Tanpa menunggu jawabanku ia merebut lukisan itu dari tanganku lalu menuliskan namanya di pojok bahwa lukisan,setelah selsai ia memberikannya padaku. “ciao,signora! Good bye!”

 

“hei! Tunggu! Jangan pergi!” percuma. Si pelukis jalanan itu sudah pergi dari hadapanku,dan hilang diantara kerumunan orang yang ada disini.

 

Aku menatap bagian yang tadi ia tulis dengan kesal. Nama pelukis itu Marcus. Marcus Cho.

 

———————————————————TBC—————————————————

 

Taukan siapa Marcus Cho itu? ^^ mianhae kemunculan si Marcus Cuma dikit bgtt, namanya juga chaper pertama. Hehe ^^. Jangan lupa RCL! J