YOONHAE couple: Y[oona]

Author: ULan

Cast:

Donghae

Yoona

Cameo:

Lee Minho and SUJU member

Genre:

Romance – Sugen

Length:

Oneshoot

Backsound song : Y – Super Junior

Warning :

Nih FF untuk yang SUPERGENERATION shipper, terutama YOONHAE [YOONA- DONGHAE] couple. Diluar itu kalo ada yang GAK SUKA sama SUPER GENERATION couple mending ga usah baca, daripada maksa baca yang ujung-ujungnya buat panes ndiri dan pada akhirnya nge-BASHING. Ini hanya cerita fiksi yang di REKAYASA. NO PLAGIAT OR COPAS, NO SILENT READER’S. Buat ELF maupun SONE yang baca ingat sekali lagi ini hanya FIKSI. Ok, Have Fun yah. ^^ Nb: Buat yang Fanatik sama Haesica mianhe aku pinjem Donghaenya untuk Yoona. Jangan saling bashing yah  aku belum nemu feel untuk Haesica, dapetnya feel Yoonhae. Gomawo.

————————————————–

Eunhyuk memejamkan matanya berusaha mendengar lebih dalam lagu yang ia dengar lewat headphonenya. Tak lama dia tersenyum membuka matanya menatap namja yang sedang duduk menunggu dihadapannya. Namja itu tersenyum menunduk sambil mengelus kepalanya. Dia malu. Malu karena lagu ciptaannya di dengar.

“Eotteoke, Hyuk?”

Eunhyuk menaruh headphonenya di atas meja kemudian meneguk coffenya dengan semburat senyum.

“Apakah buruk? Aku sudah membuatnya susah payah tadi malam.”

“Kau yakin akan memasukkannya ke dalam album baru kita?”

“Manajer hyung menyuruhku untuk membuat lagu, hanya itu yang bisa kubuat.”

“Dengan ini dunia akan tahu bagaimana kisah cinta Lee Donghae super junior sebenarnya. Kau sengaja kan membuat liriknya seperti ini agar yeoja itu merasa?”

Donghae menatap ke arah lain kemudian kembali menatap Eunhyuk.

“Dia harus tahu ..”

————————————————————————————

Donghae’s POV

———————-

Aku lelah. Kurebahkan diriku di kasurku. Sudah lama tidak menempati kamarku di dorm. Setelah peluncuran album, Mv, pers conference dan mengikuti live di acara-acara music seperti mubank, inkigayo, mucore dan mnet M countdown, akhirnya manajer hyung memberikan kami istirahat dua jam karena nanti malam akan menjadi bintang tamu di dua radio yaitu sukira dan shimsimtapa. Akan melelahkan untuk malam nanti.

Aku menoleh meraih handphoneku dan menatap layarnya. Kuputar lagu ciptaanku sendiri di handphoneku. Tidak menyangka aku menjadi pencipta lagu. Banyak orang yang memuji karyaku, apalagi karyaku ini berkisar dengan pengalaman pribadi. Lagu itu terus berputar mengalun indah di telingaku. Kupejamkan mataku tapi yang kulihat hanyalah sosok yeoja itu. Ya sesuai liriknya aku sedang dihantui masa laluku. Masa lalu dengan yeoja itu. Dimana yeoja itu? Apakah dia sudah mendengar lagu ciptaanku sendiri?

Aku mulai mengutak-atik handphoneku hendak mengirimkan e-mail pada yeoja itu untuk menyuruhnya mendengarkan lagu ciptaanku. Semoga saja dia sempat membuka dan membaca pesanku.

——————————————————

New York

Yoona membuka novelnya saat duduk di kursi restoran. Managernya sibuk memesan makanan kepada waitressnya. Ia terus membaca tidak menghiraukan managernya yang masih sibuk mengoceh. Sudah dua hari dia hidup jauh dari Seoul dan tinggal untuk beberapa waktu di New York.

“Ah mianhamnida telah membuat kalian lama menunggu.”

Yoona mengangkat wajahnya dan tersenyum menatap orang dihadapannya. Lee Minho. Ya, mereka sedang terikat kontrak iklan. Lee Minho menarik kursi dan mulai mengambil posisi duduk.

“Ah gwenchana aku sudah memesankan apa yang kau pesan.” Ujar sang manajer.

“Kamsahamnida tuan Jung.”

“Jangan sungkan-sungkan padaku. Kau sedang sibuk apa Minho-ssi?”

“Hanya sibuk  dii seputaran dunia perfileman saja, kebetulan aku sedang ikut berperan dalam city hunter.”

Yoona kembali membaca novelnya tidak menghiraukan percakapan mereka. Dia tidak menyadari bahwa Lee Minho sedaritadi mencuri pandang untuk melihatnya.

Yoona’s POV

—————–

Aku berdiri berdua dengan Lee Minho menunggu manajerku selesai berbicara di telponnya. Kulihat manajerku sudah menutup telponnya dan berjalan menghampiri kami dengan ekspresi gelisah.

“Yoona, Minho-ssi sepertinya aku harus meninggalkan kalian berdua. Kalian bisa naik taksi kan? Istriku menelpon, yeoja itu benar-benar nekat ingin menemuiku ke New York, semoga kalian bisa mengerti.”

“Mwo? Kalau begitu kami ikut saja ..” tolakku.

“Tapi Yoona ..”

“Ah baiklah, tuang Jung pergi saja biar aku yang menjaga Yoona-ssi.” Namja itu menyentuh lenganku membuatku menoleh. Manajer Jung menepuk pundak Lee Minho dan pundakku secara bergantian.

“Gomawo. Baiklah aku akan pergi. Aku tunggu kalian di hotel.”

“Araseo..”

Dan manajer Jung pergi meninggalkan kami berdua. Aku menghela napas begitu juga dengannya. Kulihat ia melihatku tapi sesaat dia membuang mukanya. Namja ini tinggi sekali dan .. tampan.

“Yoona-ssi, alangkah baiknya kalau kita saling mengenal dan mendekatkan diri.” Ujar Lee Minho padaku. Kusunggingkan senyumku memberikan point terbaik untuk Im Yoona di mata seorang Lee Minho.

“Kalau begitu temani aku jalan-jalan di seputaran rute ini. Aku tidak ingin kembali ke hotel.”

“Baiklah”

Aku dan Lee Minho melangkah beriringan. Melangkah melewati jalanan kota New York yang dipenuhi dengan lampu-lampu kota. Jalanan ini sangat padat dipenuhi lautan manusia. Tidak akan ada yang mengikuti kami karena disini sudah sangat malam.

Donghae’s POV

———————–

Aku melangkah menuju loby gedung MBC setelah aku mengikuti acaraku di sukira tadi bersama member super junior lainnya tanpa Siwon dan Heechul hyung. Mereka sedang berhalangan hadir tadi. Itu tidak penting, yang terpenting adalah bagaimana cara agar yeojaku mendengarkan lagu yang akan diputar nanti di shimshimtapa. Shindong hyung berencana akan memutar lagu Y ciptaanku, dia harus mendengarnya. Maka dari itu aku butuh telpon untuk menelponnya. Percuma saja jika menggunakan handphone menghubunginya karena dia sedang tinggal di Jepang saat ini.

“Aku ingin meminjam telponnya, berapapun akan kubayar.” Ijinku pada pegawai yang menjaga di receptionist.

“Silahkan tuan ..”

Mendapat ijin dari sang pegawai dengan cepat aku menekan tombol di telpon itu. Aku  terdiam menunggu jawaban dari telpon seberang.

“Yeoboseyo?”

Akhirnya Jung hyung mengangkat telponku. Ya, aku lebih memilih menelpon managernya terlebih dahulu daripada menelpon orangnya langsung. Dia tidak akan mau menerima telponku. Bahkan saat bertemu di Paris bulan lalu saja dia tidak tersenyum menyapaku. Padahal aku masih berharap bisa kembali lagi dengannya.

“Hyung kau ada dimana?”

“Aku sedang ada di New York.”

“New York? Sedang apa kau disana? Lalu Yoona dimana? Apakah Yoona sedang ada bersamamu?”

“Yoona? Dia sedang bersama Lee Minho, mereka sedang terikat kontrak iklan. Aku sedang buru-buru Hae-ssi, istriku nekat datang ke New York terpaksa aku meninggalkan Yoona dengan Lee Minho. Apa ada pesan untuknya nanti akan aku sampaikan.”

“Ah begitu. Baiklah Jung hyung, katakan padanya bahwa aku sedang mengirimkan e-mail penting untuknya. Tolong suruh dia untuk membacanya.”

“Baiklah.”

Aku menutup telponku dan berjalan lesu menghampiri teman-temanku yang sudah stand by sedari tadi di ruangan radio. Sampai saat ini dia belum mendengarnya. Pantas saja saat anak-anak SNSD saat mengunjungi kami, sama sekali aku tidak melihat batang hidungnya.

Saat aku memasuki ruangan , Shindong hyung dan Gyuri sudah duduk di daerah kekuasaannya. Aku lebih memilih duduk di antara Leeteuk hyung dan Eunhyuk. Aku sedikit mendekatkan diri ke Eunhyuk hendak membisikkan sesuatu padanya.

“Hyuk dia belum mendengarnya, bahkan dia belum membuka email yang aku kirim untuknya.” Kugeser tubuhku dan bersandar pada kursi. Eunhyuk menatapku kemudian gentian dia yang mendekatkan tubuhnya ke arahku.

“Tidak lama lagi Yoona pasti mendengarnya.”

“Aku tidak yakin.”

“Aku yakin, Hae tenanglah.”

Sahabatku itu memang selalu saja bisa membuatku sedikit nyaman dan lega. Aku mengikuti acara shimshimtapa dengan baik. Saat mereka tertawa aku ikut tertawa, saat diam aku ikut diam sampai Shindong hyung bertanya padaku.

“Donghae-ssi tolong jelasakan kepada semua orang apa makna dari lagu Y yang kau ciptakan di album kami yang ke lima? Liriknya begitu dalam. ” Tanya Shindong hyung membuat personel lain meneriakiku. Aku hanya menunduk berusaha tersenyum menutupi rasa maluku.

“Donghae-ssi, apakah ini berdasarkan pengalaman pribadimu?” tanya Leeteuk hyung padaku. Aku tersenyum getir. Haruskah aku mengatakannya hyung sementara yeoja itu tidak mendengarkan apa yang aku katakan. Tiba-tiba Yesung hyung mendekatiku duduk di tempat duduk Teuki hyung yang sedang berdiri mondar-mandir. Ruangan ini tampak gaduh. Eunhyukpun ikut merangkulku.

“Ya, lagu ini aku ciptakan sendiri berdasarkan pengalaman pribadiku tentang cinta.”

“Hidup Y !” teriak Shindong hyung.

“Semoga kalian suka dengan karyaku, Y.” sambungku. Lagu Y pun mengalun membuatku tambah miris. Dimana yeoja itu? Aku sedang memikirkannya tapi dia sedang berdua dengan namja lain.

Yoona’s POV

—————–

“Yoona, tadi Donghae menelponku, dia menyuruhmu untuk membuka email karena ada sesuatu yang penting yang ia kirimkan untukmu.” Ujar Jung oppa ketika aku hendak memasuki kamar hotelku. Aku tersenyum mengangguk.

“Ne, kamsahamnida oppa.”

Jung oppa mengangguk meninggalkanku. Kubuka pintu kamarku lalu menutupnya. Aku masuk ke dalam sembari menaruh tas dan coatku di atas meja rias. Aku menarik kursi dan duduk di depan kaca. Kubuka tasku untuk mengambil handphone. Aku mulai membuka email penasaran dengan pesan yang dikirimkan Donghae oppa padaku. Aku menungguloading sampai muncul namanya di layar handphoneku. Aku membuka pesannya dan mulai terpampang pesan yang ia kirimkan untukku.

Yoona, kau harus mendengarkan lagu Y di 5jib. Itu adalah karya pertamaku. Lagu itu kubuat hanya untuk rusaku, Yoona.

Aku memejamkan mata. Dia masih menginginkanku kembali. Setelah apa yang eomanya lakukan padaku saat itu, ini membuatku sangat sakit dan akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami.

Flashback

“Eomma aku merindukanmu ..”

Donghae oppa memeluk yeoja yang kira-kira umurnya sudah memasuki kepala empat itu. Yeoja itu adalah Nyonya Lee, eomma Donghae oppa. Cantik sekali eommanya badannya mungil seperti Donghae oppa.

“Aku juga merindukan anakku yang tampan ini .”

“Gomawo, eomma. Eomma tahukah kau siapa yeoja disampingku ini? Kenalkan dia Yoona yeojachinguku. Kuharap kalian bisa saling menerima.” Donghae oppa mendorong tubuhku otomatis aku maju ke depan satu langkah. Aku tersenyum kikuk pada calon ibu mertuaku yang tersenyum kecut menatapku dari atas sampai bawah. Saat itu aku berpikir apakah kesanku sudah baik di matanya? Kurasa kemeja putih dan jeans yang kupakai saat ini  sudah menampakkan sisi sopan di matanya. Tapi kenapa dia menatapku seperti itu?

“Donghae-ah kau berpacaran dengan salah satu anggota SNSD ini?” tanya nyonya Lee.

“Ne eomma, kau sepertinya mengenal SNSD.”

“Tentu saja aku mengenalnya, SNSD adalah girlband yang imagenya sudah buruk di mataku, kenapa kau bisa berpacaran dengannya? Kau tahu teman-temanku sangat anti dengan grup itu.. bla bla bla ..”

Aku tidak mendengarkan ucapan calon ibu mertuaku itu. Sangat sakit rasanya dihina apalagi dengan calon ibu mertua membuat air mataku jatuh mengalir begitu saja di pipiku.

“Eomma hentikan. Apa yang kau bicarakan?”

“Hae-ah kau masih bisa mencari yang lebih baik lagi. Sudahlah aku lebih baik pergi saja daripada harus melihat yeoja ini, memalukan.” Nyonya Lee pun pergi tidak menghiraukan Donghae oppa yang sedang membujuknya untuk kembali. Aku tidak peduli, lebih baik aku juga pergi meninggalkannya. Begitukah calon ibu mertuaku? Ah sangat menyeramkan. Donghae oppa mengejarku sembari menarik tanganku hingga aku terjatuh ke dalam pelukannya. Aku menangis. Menangis dalam pelukannya.

“Mian.. Tolong maafkan eommaku. Dia tidak seperti itu. Bertahanlah, aku mohon.” Pintanya padaku.

“Ani .. Oppa .. Ini menyakitkan .”

“Ani, jangan marah ..”

“Eommamu menghina teman-temanku juga.”

Dia terdiam tidak menjawab. Akupun sama, terdiam tidak tahu harus berkata apa.

Flashback end.

Setelah lama aku selesai mendownload lagu suruhan Donghae oppa lewat laptop, akhirnyadownloadanku selesai dan mulai mendengar lagu yang berjudul Y itu. Apa alasanya memberikan judul seperti itu? Y ? Why? Or Y dari Yoona?

Suara Yesung oppa mulai terdengar. Ya aku bisa menebaknya. Aku sangat menyukai suara Yesung oppa. Dan … suara ini ..

Neol bomyeon na useumman nawa

(when I see you only laugther comes out)

Sujubeun misokkajido yeah

(Even if it’s just a shy smile yeah)

Nal boneun ne nunbicheun seulpeun geol

(Your Sad eyes are looking at me)

Hoksi ibyeoreul malharyeogo hani baby

(are you going to talk about breaking up, baby?)

 

Aku mengenal suaranya. Ini suaranya, suara Donghae oppa. Aku mencelos ketika mendengar apa yang ia ucapkan. Apa yang dia buat? Kata-kata ini mengingatkanku saat hubungan kami akan berakhir.

“Aku ingin kita akhiri saja semuanya, oppa ..”

“Mwoo?”

“Aku sudah tidak kuat dengan eommamu yang sepertinya tidak suka dengan kehadiranku dirumah ini ..”

“Yoona, tidak bisakah kita bertahan? Kumohon..”

Maeilgachi tto banbokdoel nae moseube

(Seeing the same person and doing the same things every day)

Neoneun geurido jichyeonneunji

(even if you’re tired of it)

Nal yongseohagenni

(will you forgive me)

Dasi hanbeon deo saenggakhae

(Think about it once again)

Saenggakejulae ijeneun nochi anheulge

(Think carefully, I don’t want to lose you)

“Lepaskan aku, oppa, kau pasti bisa melupakanku, kau tampan, kaya dan pasti bisa meluluhkan banyak hati yeoja lain. Aku akan merelakanmu, oppa..”

“Hanya masalah eommaku saja kan? Kita bisa mempertahankan hubungan kita, Yoona.”

“Ani oppa, mengertilah. Aku juga sudah bosan denganmu.”

“M.. Mwo? Bosan?”

“Ya, bosan, bertemu denganmu setiap hari sangat membosankan.”

“…”

Neourul ullin geon naega baboraseo

(I’m a fool for making you cry)

Neoreul bonaen geon naega bujokhaeseo neol

(Ever since I let go of you, something has been missing)

Jiuryeo haetdeon geureon nareul yongseohae jwo nal

(Please forgive me for trying to erase you)

Jebal dasi sumeul swil su itge

(Please so that I can breathe again)

“Kau bosan denganku? Baiklah, Yoona jangan salahkan aku jika aku berusaha untuk menghapusmu secepatnya..”

Aku menangis. Menangis mengingat suaranya yang saat itu akan pergi membalikkan badan meninggalkanku. Dia mengatakan akan menghapusku, tapi nyatanya apa? Kenapa dia mengirimkan lagu ini untukku? Kenapa dia membuatnya? Tidak tahukah juga aku begitu sakit meninggalkannya? Jika tidak karena eommanya yang saat itu menyuruhku untuk meninggalkannya aku tidak akan meninggalkan namja itu sedikitpun dari genggamanku. Kau membuatku sakit jiwa oppa.

Lagu ini terus kuputar sampai pesawat yang aku tumpangi mendarat di Seoul. Hari ini aku pulang, pulang untuk mengikuti jadwalku lagi bersama member SNSD lainnya. Hari ini ada rapat di gedung SM untuk perencanaan album ketiga kami.

Aku menaiki van hitam bersama Manajer Jung yang duduk di depan menemani sopir kami. Sementara aku masih duduk dengan kuping tersumpal headset. Aku masih mendengar lagu itu tidak menghiraukan mobil ini melaju membawaku pergi .

Neol bomyeon nan nunmuri heulleo

(when I see you,  I can’t stop my tears from flowing)

Nareul baboro mandaeuneun neo yeah

(You make me feel like a fool, yeah)

 

Hoksirado ne mam byeonhal ttae

(if by any chance your feeling change)

Doraol gire naega seo isseulge baby

(I will be standing here on your way back, baby)

Junbihaetdeon ne ibyeori

(your well-prepared goodbye)

Naegeneun jigeum jugeul geot gachi apa

(Now it feels like dying to me, it hurts)

Sigani Jinado

(Even if time passes by)

Ajik neoreul bonaegien bonaegieneun

(Before I let you go, let you go)

Hae julge neomu manheunde yeah

(there are still so many things to do, yeah)

Aku tidak kuat lagi. Tidak bisa berjalan dengan baik ketika van itu berhenti di depan gedung SM. Aku menempelkan tanganku di pintu sebelum aku sukses menutupnya. Kututup pelan-pelan pintu van kemudian melangkah di belakang manajerku. Aku tersenyum menyambut pegawai-pegawai itu yang tersenyum menyambutku.

Donghae babo ! Kenapa dia melakukan ini padaku! Aku harus bagaimana jika bertemu dengannya lagi? Aku sudah tidak kuat berjalan lagi. Lirik dari lagu itu seakan-akan menusukku. Dia seperti menyalahkan dirinya sendiri dalam hal ini. Sebegitu sakitkah aku tinggalkan? Kenapa dia juga tidak memikirkan bagaimana ada di posisiku? Bagaimana eommanya saat itu menemuiku dan berbicara empat mata menyuruhku untuk meninggalkan anaknya sebelum dia mengancamku akan bunuh diri jika belum memutuskan Donghae oppa. Benar-benar gila.

Seseorang menarikku. Aku tidak peduli. Aku sudah tidak kuat hingga terjatuh di lantai. Orang itu kemudian menggendongku memasuki ke sebuah ruangan.

Eodiseobuteo yaegilhakka eonjebuteonga

(where should I start? When should I say it?)

Mworalkka sojunghamiran geol irheogatjanha

(That whatever was precious is now lost)

Mal an haedo aljanha

(even without saying it, we already know it)

Geundeyo geudaeyeo uri hamkkeyeotdeon ilbun ilchoga nunbusige arumdapdeon

(But darling, our seconds, minutes together were beautiful)

Yeppeun misoga geuriwo ne mame kkok dakil

(I miss that pretty smile, I’ll reach for your heart)

Nae seulpeun gidoga I bissogeul jina

(The rain washes away my sad prayers)

Hoksi bol su isseulkka

(do you by any chance see it?)

Naega jigeum neomu apa

(Now I’m hurt)

Nega tteonan jigeumi nan neomu apa

(seeing you go away hurts me)

Mwoga iri himdeunji

(Why is it so difficult?)

Maeil bam nan neol saenggakhae

(I think of you every night)

Harurado an hamyeon nae mami buranhan

(if you’re not around for a day, I get uneasy)

Geol neun ani eum ani

(Did you know that, hmm, no)

Moreugetji ireon nal al riga eobtji

(There’s no reason for you to know that)

Neodo gakkeum nae saenggagi nandamyeon

(if you, out of nowhere, think of me )

Geu ttae neon doroamyeon dwae

(Make sure you’re on your way back to me)

 

Saranghandanmal neol hyanghae haneun mal

(saying that I love you, the words I say towards you)

Bogosipdan mal

(saying that I miss you)

Neol ango sipeun mal ojik han saram

(saying that I’ll hold you, and only you)

Neoreul jikigo sipeo

(I want to protect  you)

Dasi naege dorawa jul neoreul wihae

(comeback to me, I’ll live for you only)

Aku menangis. Air mataku terjatuh ketika aku tersadar aku sudah duduk di sofa dan melihat Donghae oppa sudah ada disampingku. Aku terkesiap mundur terkejut dan takut karena melihatnya.

“Yoona.. Kau kenapa? Gwenchana? Apakah kau baik-baik saja?”

Khawatirnya. Badanku tambah melemas ketika mendengar suaranya. Benarkah ini suaranya? Aku mendengar suaranya lagi. Kepalaku jatuh di pundaknya. Sudah tidak kuat lagi. Aku merindukannya selama ini, aku bertahan seorang diri untuk melupakannya tapi tidak bisa. Tidakkah tahu bahwa aku sesakit ini? Bahwa aku juga sama sakitnya sepertinya. Dia memelukku.

“Kau menyiksaku, oppa ..”

Aku menangis di bajunya. Dia mendekapku sangat erat.

“Kau yang menyiksaku Yoona, kenapa kau malah balik menyalahkanku?”

“Kau memang bodoh. Tidak tahukah aku sakit menahan semua ini sendirian oppa?”

“Aku tahu. Aku tahu semua tentangmu. Mengenai eomma, aku sudah berbicara dengannya dan dia mencoba untuk menerimamu. Tapi setiap kali aku ingin berbicara denganmu kau tidak mau mendengarku. Jangankan berbicara, menatapku saja tidak.”

Aku melepas pelukannya dan mulai menatapnya. Ini terasa aneh. Darimana dia tahu bahwa kendalaku hanyalah ibunya ?

“Darimana kau tahu? Apakah kau tahu mengenai eomma mengancamku?”

“Tentu saja. Kau tiba-tiba memutuskanku padahal awalnya kau mengatakan akan bertahan mana mungkin membuatku tidak berpikiran yang aneh-aneh terhadapmu. Selama ini Yuri membantuku. Dia memberitahu semua apa masalahmu selama ini. Dan setelah aku tahu, aku akhirnya berbicara pada eomma. Hampir setiap hari aku membujuknya hingga akhirnya eomma menyerah dan menyuruhku mengajakmu kerumah tapi kau ..”

Aku menciumnya. Bukankah lebih baik saat ini aku menciumnya saja ketimbang mendengarkan penjelasnnya? Aku sudah tidak kuat. Aku butuh energy darinya. Jika tidak aku akan pinsan. Aku tidak peduli dengan semuanya. Setelah mendengar semua ini aku bisa mengambil kesimpulan sebenarnya ini adalah masalah kecil yang berujung menjadi besar. Jika tahu akan menerimaku, kenapa tidak dari dulu saja mengatakannya padaku? Apa sampai harus membuatku menangis dan mendengarkan lagu darinya? Tuhan, tolong itu sangat menyakitkan.

Donghae’s POV

———————

Aku tidak tahu kejelasan tentang hubunganku dengan Yoona saat ini, belum sempat aku selesai berbicara Yoona sudah mencium bibirku. Aku terbius ketika merasakan hembusan napasnya. Bibirnya mengecup bibirku pelan. Sudah lama aku tidak merasakan sensasi ini. Setelah putus waktu itu, aku melewati hari-hariku dengan kesendirian. Setiap hari waktuku hanya kugunakan untuk menunggu dan terus menunggu hingga hari ini tiba.

Aku tidak tahan. Jika aku tidak menghentikan semua ini aku yakin hari ini Yoona akan habis ditanganku. Aku menjatuhkannya di sofa dan menindihnya.

“Kenapa melepas ciumanku? Selama ini aku yang salah, aku meninggalkanmu, seharusnya aku tidak meninggalkanmu. Aku sudah mendengar lagumu, kau tahu oppa .. Hahhh apakah itu untukku?”

“Itu kubuat hanya untukmu Yoona..”

Yoona menangis setelah aku mengatakan hal itu. Aku menghapus air matanya cepat kemudian mengecup keningnya. Aku rindu mengecup dahinya.  Sangat menyukai dahinya. Dahinya sangat cantik, cantik seperti orangnya.

“Berhentilah menangis Yoona. Sekarang kita lakukan dari awal lagi. Maukah kau kembali denganku?”

Yoona mulai mengembangkan senyumnya membuatku ikut menarik ujung bibirku. Yoona mengangguk mengiyakan. Hari ini aku kembali dengan jantung hatiku. Aku akan memberitahu member super junior lainnya bahwa aku sudah menemukan serpihan hatiku yang pernah hilang. Kukecup bibir mungil Yoona.

“Gomawo rusaku ..”

Kukedipkan mataku ke arahnya membuat dia mencubit lenganku pelan. Sangat mencintanya, Yoona..

The End.

Hooah Finish. Bagaimana akhirnya? Setelah aku menggalau bersama Minrin eonni kemarin dan akhirnya aku menemukan sebuah ide seperti ini.

Ahh Donghae oppa aku sangat mencintaimu. Siapapun yeoja yang menolakmu, lapor saja sama aku, nanti aku makaaaaaannnnn~~~~ #labil

Kita doakan saja semoga Donghae oppa baik-baik saja [efek lirik, gela dalem banget liriknya]

Thanks For song, Y-super junior ciptaan Donghae oppa, aaaaa aku sangat menyukainya.

Gimana FF nya? Apakah bagus?

Hah ini belum seberapa, tidak bagus >.< Tolong commentnya yah bagaimana baiknya.

Semoga aja suka.

Mian juga editan Potonya kagak bagus. Haaaa~~~

Yang gak koment tak doain biar gak dianggep sama biasnya sampe kapanpun !

And NO BASHING !

Credit : http://shinningstar13ff.wordpress.com/2011/08/13/yoonhae-couple-yonna/