Follow You Soul (1shoot)


Author : Kin♥

Main cast : Choi Sooyoung, Shim Changmin, Choi Siwon, Hwang Mi-Young

Rating : PG-15

Genre : Romance, Friendship

Length : Oneshoot

Disclaimer : Plot is MINE. All the Main casts are belong to god and themselves. But, Changmin is MINE. #plak.

Warning : Don’t be Plagiator and Siders.

♥ Follow your soul ♥

            “Aku mencintaimu oppa!” ucapan itu terlontar dari bibir seorang yeoja-Choi Sooyoung. Dia tak sanggup menahan perasaannya lebih lama. Mungkin ini memalukan, tapi dia harus mengatakannya.

Siwon yang mendengar ucapan Sooyoung memandang yeoja tinggi tersebut dengan tatapan heran. Pikirannya berkecamuk. Apakah benar yeoja di hadapannya ini menyatakan cinta padanya.

Sooyoung hanya menatap kakinya yang gemetar. Dia grogi. Dia ingin mendengar jawaban Siwon sesuai harapannya. Sooyoung benar-benar menginginkan Siwon. Mungkin dia benar-benar tak sanggup menutupi perasaan lebihnya pada Siwon.

“Sooyoung-sshi?”, hanya itu yang terlontar dari bibir Siwon. Siwon masih tak percaya ucapan yeoja di hadapannya.

Melihat tak ada respon darinya, Sooyoung tersenyum getir. Dia mencoba menerima keputusan Siwon. Dia tahu ini bukan salahnya. Tapi, apa Siwon hanya bisa diam saja?

Mianhae.”, kini Siwon memberanikan dirinya menatap kedua bola mata indah milik Choi Sooyoung. Siwon mencoba menata perkataannya agar tak menyakiti hati yeoja manis tersebut.

Sooyoung meremas tangannya. Entah kenapa, tangannya terasa dingin. “Aku mencintai Tiffany.”, Siwon semakin membuat Sooyoung terluka. Dia tahu hanya Tiffany, hanya Tiffany yang dicintai Siwon.

“Aku tau.”, kini ia hanya bisa tersenyum. Tersenyum dalam hati yang tercabik. Lagipula, ia hanya ingin Siwon mengetahui perasaan lebihnya untuk namja itu. Dia hanya ingin jujur pada hatinya.

“Kau bisa bahagia tanpaku.”, Siwon menyentuh bahu Sooyoung. Dia bermaksud menguatkan Sooyoung. Merasa bersalah pada perasaan yang tak bisa dibalas. Tapi, Sooyoung tak membutuhkan dukungan yang ia butuhkan balasan perasaannya.

-♥♥♥-

Sooyoung berjalan menelusuri lorong SM dengan wajah yang sembab. Dia tak bisa berhenti menangis. Menyakitkan. Itulah perasaannya sekarang. Ingin ia membendung perasaannya, tapi dia tak bisa mencegah butir krystal tersebut mengalir dipipinya.

“Soo!”, Changmin berlari ke arah Sooyoung dengan terburu-buru. Sooyoung yang mendengar namanya disebut menoleh lemah ke sumber suara tersebut.

Changmin memandang Sooyoung dengan heran. Tak seperti biasanya, yeoja ini kenapa sekarang hanya diam? “Kau menangis?”, tanya Changmin dengan  raut wajah yang mencemaskan Sooyoung.

Sooyoung menatap Changmin lesu dan melanjutkan kakinya melangkah. “Tunggu!” perintah Changmin. Sooyoung pun menoleh dan memandang Changmin. Changmin tersenyum dan menyeret tangan Sooyoung dengan paksa.

-♥♥♥-

“Ada apa denganmu?”, Changmin memandang Sooyoung dengan prihatin. Ia tak pernah melihat seorang Choi Sooyoung hanya diam. Choi Sooyoung yang ia kenal adalah yeoja yang ceria dan menyenangkan.

Sooyoung tak merespon pertanyaan Changmin. Ia hanya memandang lurus ke depan dengan tatapan kosong. Hampa. Tatapan mata Sooyoung sangat menyedihkan.

“Apa karena-”,Changmin mencoba menerka penyebab sikap Sooyoung yang seperti itu. Tapi, ucapannya terpotong karena Sooyoung menyadarkan kepalanya ke bahu Changmin.

Ne, karena dia aku seperti ini.”, akhirnya Sooyoung mulai mengeluarkan kata-katanya. Tapi, masih dengan raut wajah yang benar-benar menyakitkan.

Changmin pun sekarang hanya diam. Ini bukan karena dia terharu pada kisah Sooyoung. Dia mencintai Choi Sooyoung. Ya, dia mencintai sahabatnya. Dia selalu berusaha menyangkal perasaannya. Tapi, setiap bersama yeoja manis tersebut degupan jantungnya tak terkendali.

“Kau mengatakannya?” tanya Changmin seraya membelai lembut rambut Sooyoung untuk menenangkannya. Sooyoung mengangguk lemah. Changmin pun tersenyum pahit. Dia tahu cepat atau lambat ia akan kehilangan Sooyoung. Ingin sekali ia jujur pada hatinya. Tapi, ia takut Sooyoung akan menjauhinya dan tak menjadi sahabatnya lagi. Changmin merasa cukup berada di sisi Sooyoung walau hanya sebagai ‘sahabat’.

“Tapi, dia hanya mencintai Tiffany bukan aku! Kenapa seperti ini? Seandainya hati bisa memilih, aku akan memilihmu oppa. Kau tau? Kau sosok yang benar-benar kubutuhkan. Kenapa Siwon yang aku cintai?”

Kata demi kata Sooyoung menyakitkan bagi Changmin. Sekarang ia tau besarnya cinta Sooyoung untuk Siwon. Ini membuatnya yakin tak dapat memiliki hati Sooyoung. Satu hal lagi, kenyataan bahwa cinta memang tak bisa memilih membuatnya sadar tak bisa merubah hati sooyoung untuknya.

Seakan tak puas dengan jawaban Changmin, Sooyoung masih menatap Changmin dengan heran. “Aku harus bagaimana?”, Sooyoung merasa frustasi dengan perasaannya. Sepertinya yang ia butuhkan sekarang adalah sebuah dukungan. Dia hanya butuh dukungan Changmin. Hanya Shim Changmin.

“Cobalah bahagia untuknya. Kau harus belajar mencintainya dengan melihat ia memilih cintanya.”, Changmin tersenyum tulus. Sooyoung menatap mata Changmin sekilas dan menundukkan kepalanya.

Perasaan tak yakin apakah ia bisa atau tidak. Tapi, hatinya tak bisa memungkiri bahwa perkataan Changmin benar. Dia harus mencoba bahagia untuk cintanya.

Changmin yang melihat raut wajah Sooyoung yang tak menyakinkan mengetahui apa yang Sooyoung sembunyikan. Memang tak mudah melakukannya. Karena Changmin juga merasakannya. Perasaan cinta yang tak terbalas.

“Kau pasti bisa. Percayalah!”, Changmin mencoba menyemangati Sooyoung. Kata-katanya juga bermaksud menyemangati dirinya. Dia juga ingin bahagia melihat cintanya. Dia ingin bahagia melihat Choi Sooyoung.

-♥♥♥-

Sedari tadi, Sooyoung hanya mengaduk-aduk makanannya. Entah pengaruh apa yang membuatnya diam di depan makanannya. Seorang shikshin sepertinya bisa seperti ini?

“Tiffany-ah, kau cantik sekali. Mau kencan dengan Siwon oppa?” ledek Yoona saat Tiffany memasuki dapur dengan pakaian rapi. Sooyoung yang sedari tadi hanya memandangi makanannya tak menyadari kalau Yoona bersamanya sedari tadi.

Tiffany tersenyum manis. Bertolak belakang dengan aura Sooyoung. “Ne,”, Tiffany pun tersipu malu. Perasaan bahagia bisa menghabiskan waktu dengan orang yang kita cintai.

“Soo-ah, kenapa makanannya hanya dipandangi?”, tanya Tiffany heran pada sikap Sooyoung yang tak biasanya. Sooyoung pun mendongakkan wajahnya menatap wajah  Tiffany yang tersenyum membentuk ‘eye smile’. Dia iri pada kebahagian yang terpancar di raut wajah Tiffany.

Yoona yang berfikiran sama dengan Tiffany pun merasa ada yang janggal pada teman shikshin-nya itu. “Soo Eonnie, kalau tidak mau buatku saja.”, tangan Yoona pun mulai menyambar piring makanan Sooyoung. Karena naluri shikshin yang ia miliki, Sooyoung pun memukul tangan Yoona yang ingin menjamah makanannya.

Tiffany tertawa melihat kelakuan dongsaeng-nya. “Aku duluan ya! Bye,”, kini Tiffany berpamitan dengan dongsaeng-nya. Ia tak ingin telat pada kencan istimewanya.

Sooyoung masih diam, namun kesadarannya meningkat. Dipikirannya sedang berdebat. Apakah ia harus mengikuti Tiffany? Tapi, ia ingin membiarkan Siwon dan Tiffany bahagia. Apa yang harus ia lakukan?

Sooyoung pun bangkit dari kursinya. “Eon, mau kemana?” tanya Yoona saat Sooyoung ingin beranjak pergi meninggalkannya sendiri.

“Aku lupa, hari ini aku ada janji.” jawab Sooyoung berbohong. Sooyoung dengan cepat merapikan dirinya. Ia ingin mengetahui apa yang Siwon dan Tiffany lakukan. Dia tak peduli dengan keegoisan didirinya sekarang.

-♥♥♥-

Changmin terus memandangi foto seorang yeoja dengan senyum menawan. Changmin benar-benar mencintai Sooyoung. Tapi, dia hanya berani mengatakannya pada foto tersebut bukan Choi Sooyoung.

“Kau menyimpan foto Choi-” tanya Yunho yang tiba-tiba di belakang Changmin. Changmin sendiri tak menyadari Yunho datang. Dia pun langsung memotong perkataan Yunho dan menyembunyikan foto yang digenggamnya.

Hyung?”, Changmin memandang Yunho grogi. Ia tak ingin Yunho tau bahwa Changmin mempunyai rasa pada Choi Sooyoung.

Yunho yang mengetahui gerak-gerik Changmin, mengerti perasaan maknae kesayangannya itu. Dia bisa memaklumi alasan Changmin menyembunyikan perasaannya. “Katakanlah sebelum terlambat.”, ucap Yuhno menyemangati Changmin.

“Tapi, dia mencintai orang lain Hyung. Apa aku harus?” tanya Changmin dengan wajah pesimisnya. Dia seperti kehilagan oksigen yang ada pada dirinya. Melihat Sooyoung menangis karena Siwon merupakan pukulan besar baginya.

“Katakan dulu Changmin-ah. Jika dia takdirmu, ia akan bersamamu. Kau harus berusaha.”, Yuho masih terus semangat memberi saran pada Changmin. Ia ingin Changmin bahagia. Ia ingin Changmin tak menyesal.

-♥♥♥-

Changmin terus menekan tombol bel dorm SNSD dengan penuh nafsu. Dia sungguh tak sabar menemui Sooyoung. Changmin pun menekan tombol lagi untuk ke lima kalinya. “Oppa?”, Yoona membukakan pintu dormnya. Betapa terkejutnya mendapatkan Changmin ada dihadapannya. Tak seperti biasanya.

“Soo mana?” tanya Changmin to the point. Ia tak ingin basa-basi. Sekarang yang ia inginkan mengatakan perasaannya pada Choi Sooyoung.

Yoona mendelik. “Soo eonni, dia pergi.” Jawabnya singkat. Ia sendiri heran pada sikap sunbae-nya itu. Sementara Changmin masih terus dipenuhi rasa kalut pada dirinya. Ia harus menemui Sooyoung.

Yoona menautkan kedua alisnya. Bingung.“Tadi dia pergi saat Tiffany juga pergi.”. kini Yoona memberikan petunjuk lebih padanya. Kata kunci adalah Tiffany. Itu berarti Sooyoung menemui Siwon. Mungkin.

Changmin yang merasakan petunjuk Yoona cukup langsung meninggalkan Yoona yang masih tak mengerti kedatangannya ke dorm SNSD. “Kansahamida,” ucap Changmin yang berlari menjauh dari Yoona.

-♥♥♥-

Sooyoung terus berlari mencari arah Tiffany pergi. Dia terus memaki dirinya yang begitu ceroboh kehilangan jejak Tiffany. Padahal, cuma ini jalan satu-satu nya ia mengetahui kenapa Siwon begitu mencintai Tiffany?

Dari kejauhan Changmin dapat melihat Sooyoung yang tengah linglung. Dia pun berlari menghampiri Sooyoung. Menarik tangannya untuk menghentikannya. “Sampai kapan kau mengerti? Siwon tak mencintaimu.”, Changmin terus mengingatkan yeoja yang selama ini ia cintai diam-diam. Dia selalu berusaha menyadarkan Siwon tak mungkin mencintai Choi Sooyoung.

Sooyoung pun meronta-ronta. Dia ingin lepas dari cengkraman tangan Changmin. Namun, Changmin tak ingin melepaskannya. Sooyoung pun mendorong tubuh Changmin agar menyingkir dari hadapannya.

“Soo-ah?”, Changmin menatap Sooyoung dengan naar. Kenapa Sooyoung bisa bersikap seperti itu padanya? Sooyoung tak peduli pada tatapan Changmin. Ia sudah benar-benar dibutai oleh keegoisannya.

Sooyoung pun pergi meninggalkan Changmin. Dia mengikuti arah kedua pasangan yang ia yakini Siwon-Tifanny. Changmin pun mengikuti Sooyoung dari belakang. Jika, dia tak bisa membujuk Sooyoung dengan kekerasan. Dia akan memakai cara halus.

Sooyoung terus memata-matai Siwon-Tiffany. Mereka sekarang berada di taman dekat kantor SM. Memang taman ini sepi karena ini dikhususkan untuk SM. Sooyoung pun mulai berjalan mendekat kearah mereka. Ia bermaksud menyapa Siwon dan Tiffany. Siapa tau karena kedatangannya, mereka jadi gagal berkencan.

Langkahnya terhenti saat melihat Siwon mencium Tiffany dengan mesra. Mereka berciuman. Hati Sooyoung tak bisa digambarkan sekarang. Air mata jatuh dari kedua bola matanya.Changmin yang melihat kejadian tersebut menarik Sooyoung ke pelukannya.

Changmin melihat kearah Siwon. Siwon pun melihat Changmin memeluk Sooyoung. Entah apa yang dipikiran Changmin, ia mencium bibir Sooyoung. Siwon yang melihat hal itu didepannya benar-benar terkejut. Sooyoung hanya diam saat bibirnya disentuh oleh bibir Changmin.

“Changmin oppa?”, kini Sooyoung menatap Changmin. Dia binggung dengan apa yang terjadi. Lagipula, kenapa tadi ia tak menolak? Tapi, saat Changmin menciumnya rasa damai menyelimuti hati Sooyoung.

Changmin meletakkan tangannya dibibir Sooyoung, membuatnya bungkam. “Saranghae,Choi Sooyoung,”, kini Changmin sudah mengungkapkannya. Mungkin bukan waktu yang tepat. Tapi, ini memang harus dilakukan kan?

Siwon menatap Changmin dan Sooyoung dengan ekspresi yang sulit diungkapkan. Perasaan cemburu menyelimuti dirinya. Mungkin, terdengar egois. Tapi, siwon menyadari ia mempunyai perasaan lebih untuk Sooyoung. Walau perasaan cintanya lebih besar ke Tiffany tapi, ia juga mencintai Sooyoung.

“Sooyoung-ah!” teriak Tiffany seraya melambaikan tangannya kearah Sooyoung dan Changmin. Changmin yang melihatnya langsung menggandeng tangan Sooyoung dengan mesra.

“Kalian sedang apa disini?”,tanya Siwon dengan mata yang tertuju pada tangan Changmin dan Sooyoung yang saling terpaut. Ingin sekali ia menyingkirkan tangan Changmin dari Sooyoung.

Changmin dapat melihat kecemburuan Siwon. Dia semakin mengeratkan tangannya pada Sooyoung. Membuat Sooyoung menoleh kearahnya.

“Kami sedang menghirup udara segar.” ujar Sooyoung dengan senyuman khasnya. Ia malu pada dirinya. Kenapa, ia bisa mengikuti Siwon dan Tiffany sejauh ini?

“Ayo kita pulang.” ajak Siwon pada Tiffany. “Kalian ingin ikut?”, tanya Tiffany pada Changmin dan Sooyoung. Mereka pun menganggukan kepalanya.

-♥♥♥-

Mereka –Changmin,Sooyoung,Siwon,Tiffany- berjalan beriringan. Rasa canggung menyelimuti diri mereka kecuali Tiffany. Perasaan dan pikiran mereka seakan saling terhubung. Melalui tatapan dari mata mereka, mereka bisa berkomunikasi. Menyampaikan perasaan yang mereka rasakan.

Perasaan galau menyelimuti hati Sooyoung sekarang. Dia seperti baru menyadari hatinya berdegup kencang saat bersama Changmin. Perasaan cemburu pada Siwon bisa terobati sedikit.

Sooyoung yang ceroboh tak memperhatikan langkah kakinya. Ia tak menyadari sebuah mobil dengan kecepatan tinggi melaju pesat. Changmin dan Siwon pun dengan sigap berusaha menolong Sooyoung. Changmin kalah cepat dengan Siwon. Siwon pun dengan cepat mendorong tubuh Sooyoung dan memeluknya. Mereka terjatuh dengan saling berpelukan.

Perasaan cemburu menghampiri Tiffany. Kenapa Siwon menyelamatkan Sooyoung? Kenapa Siwon bisa sekhawatir itu? Perasaan Tiffany juga dirasakan Changmin. Ia terus menggerutu dirinya yang tak bisa menjaga Choi Sooyoung.

Kini Siwon tergeletak tak berdaya dengan memeluk Sooyoung. “Saranghae,” ucapnya dengan mata sayup. Sekarang ia tak sadarkan dirinya.

-♥♥♥-

Perasaan cemas kini menyelimuti semua yang menunggu Siwon. Karena kecelakaan tersebut Siwon tak sadarkan dirinya. Sooyoung hanya tergores sedikit, tak ada luka parah yang dideritanya.

Dokter pun keluar dari ruang rawat Siwon. “Apa ada yang namanya Choi Sooyoung?” tanya dokter tersebut. Mendengar pertanyaan tersebut membuat semua mata tertuju Sooyoung. Kenapa Sooyoung? Bukankah Tiffany yang sedang ia butuhkan?

“Saya dok,” jawab Sooyoung seraya mengangkat tangannya. Terdapat raut bahagia terpancar darinya. Dia bersyukur karena Siwon sudah sadarkan diri. Sedangkan Tiffany ia harus menerima kalau bukan ia yang dibutuhkan Siwon saat ini.

-♥♥♥-

Semenjak kecelakaan yang Siwon alami membuatnya menganggap Sooyoung adalah pacarnya. Ia tak menggangap Tiffany lah yang merupakan yeojachingu-nya. Suatu pukulan bagi Tiffany. Tapi, dia hanya bisa pasrah. Dia meyakini cepat atau lambat Siwon akan menyadari kalau hati Siwon yang sesungguhnya adalah Tiffany.

Changmin juga merasakan hal yang sama. Tapi, ia tak seperti Tiffany yang merelakan Siwon. Changmin masih berusaha menyadarkan Sooyoung kalau ini bukanlah hal yang benar.

Sooyoung hanya diam saat Changmin menatapnya seperti itu. Ia bisa mengetahui bahwa Changmin kecewa padanya. Kenapa ia malah memanfaatkan keadaan Siwon untuk kebahagiannya?

“Apa aku salah berharap?”, yeoja manis ini masih menerawang langit. Ia hanya memandangi dengan sendu. Terlihat dari wajahnya yang kecewa.

“Tapi kau memanfaatkannya!” seru Changmin dengan kekecewaan yang besar terpancar dari nada suara yang ia berikan.

“Apakah kau benar mencintainya?”, Changmin pun memandang Sooyoung seraya menggengam tangannya. Memastikan perasaan Sooyoung memang hanya untuk Siwon. Tapi, ia merasa Sooyoung memang mempunyai perasaan lebih untuknya.

Sooyoung tak mengerti akan perasaannya. Ia memang mencintai Siwon. Tapi, perasaannya tak sebesar dengan rasa cintanya pada Changmin. Ingin ia melepaskan Siwon. Tapi, bukankah itu sia-sia? Selama ini Siwon yang ia harapkan bukan?

Siwon yang tak berada jauh dari mereka langsung menghampiri Sooyoung. “Soo-ah, apa yang kau lakukan disini?” tanya Siwon seakan mengintrogasinya.

Sooyoung pun bangkit dari dudukannya. Sekarang ia menyakinkan dirinya. Ia harus mengatakan yang sejujurnya pada Choi Siwon. “Aku bukan pacarmu oppa.” ucapnya dengan air mata yang mengalir. Ia sudah mengumpulkan semua keberanian yang ia punya.

Siwon yang melihat keanehan pada Sooyoung pun langsung mengajaknya untuk menenangkan dirinya. Ia ingin menyelesaikan baik-baik. Changmin hanya diam. Dia tak bisa berbuat apa-apa. Baginya, biarkan mereka menyelesaikan sendiri urusan mereka.

-♥♥♥-

“Aku mencintaimu Choi Sooyoung, aku memang mempunyai perasaan lebih padamu,” Siwon menggengam tangan Sooyoung. Dia ingin sekali yeoja ini tau kalau dihatinya ada perasaan lebih untuknya.

“Aku mengingat semuanya. Aku tau kalau Tiffany yeojachingu-ku. Tapi, saat ini hanya kamu yang kuinginkan”, ucapnya lagi. Siwon mencoba menyakinkan Sooyoung kalau dia mencintainya.

Sooyoung mengerti perasaan Siwon padanya. Memang, mencintai dua yeoja sekaligus merupakan masalah. Tapi, Sooyoung mengerti kalau hati Siwon lebih mencintai Tiffany.

“Jangan bohongi hatimu oppa. Hatimu bukan disini. Tapi-” ujar Sooyoung. Ia ingin menyadarkan kalau Siwon bukan untuknya.

“Aku tau,” jawab Siwon sebelum Sooyoung menyelesaikan kata-katanya. “Kembalilah bersama Tiffany”, kini Sooyoung meminta Siwon untuk pergi darinya. Ia menyadari perasaannya pada Siwon tak begitu besar dengan perasaannya pada Changmin.

-♥♥♥-

“Dimana Changmin oppa?” tanya Sooyoung saat ia menemui Yunho di dorm TVXQ. Ia ingin berterima kasih pada Changmin. Karena Changmin ia mengerti semuanya.

Yunho menatap Sooyoung heran. Kenapa Sooyoung bisa sepanik ini? “Ia pergi ke airport.” jawab Yunho.

Sooyoung menautkan alisnya. Ia binggung. Kenapa Changmin ke airport? “Amerika.” jawab Yunho lagi. Amerika? Sooyoung mulai tersentak kaget. Apakah ini berarti Changmin akan meninggalkannya setelah ia menyadari kalau ia mencintai Changmin?

-♥♥♥-

Sooyoung terus berlari seperti orang yang frustasi. Matanya terus mencari sosok Changmin. Ia benar-benar frustasi.

Sooyoung menjatuhkan tubuhnya. Kecewa. Changmin benar-benar pergi tanpa meninggalkan apapun padanya. Tidak mengetahui perasaan lebihnya. “Kau menyadari sesuatu Soo-ah?” tanya seorang namja yang membuatnya mendongakkan wajahnya menatap namja tersebut.

Perasaan bahagia terpancar di wajah Sooyoung. Changmin tak meninggalkannya. Ia pun bangkit dari keterjatuhannya dan memeluk Changmin penuh kebahagiaan. “Jangan tinggalkan aku,” pintanya dengan air mata kebahagiaan.

Changmin tersenyum. Akhirnya yeoja yang ia sayangi ini mengerti akan hatinya. Ia bahagia karena Sooyoung sudah bisa membaca keinginan hatinya.”Aku mencintaimu oppa.”, kini Sooyoung mengungkapkan perasaan sesungguhnya. Ia mencintai Changmin lebih dari perasaannya pada Siwon.

Changmin pun membelai rambut Sooyoung dengan mesra. Ia tak menginginkan satu orang pun merebutnya lagi. “Aku tau kau hanya mencintaiku,” ujarnya seraya mencium bibir Sooyoung mesra.

-THE END-


6 thoughts on “Follow You Soul (1shoot)

  1. Ahhh so sweet……
    I love SooMin couple, klo bisa buat yg lbh panjang ato yg series ya thor! *reader bnyk maunya di getok author*
    SooMin jjang

    Like

  2. Fanficnya Daebak bgt!! ^o^b
    Q adlh fansnya Sooyoung eonnie. Eonnie dsni keren bgt!! Authornya jg kren, bz bkin ff romance kyk gni. hahaha 😀 #alay

    Like

Leave a comment