You never know how much I love you Part 2


Title       : You never know how much I love you Part 2

Author  : Kinsoneelf aka Rekin

Type      : Chapter

Main Cast : Yoona SNSD- Siwon Super Junior

Other cast : SNSD members and Super Junior members

Rating   : PG-15

Genre   : Romance and friendship

Warning! : Silent readers GO AWAY !! SAFER ? DON’T READ ! If you hate this couple DON’T READ AND DON’T BASHING !!! Saran dan Kritikan sangat membantu untuk mendukung fanfic ini.

Ps : Annyeong ~~ kekeke Nama aku Rekin bukan Author/thor so, don’t call me like that !! 16 y.o . Maaf kalau pendek soalnya mau lihat responnya dulu. Jujur, ff aku itu minim komentar jadi agak males juga haha *BUGH

Disc : Plot is MINE. Aku buat FF ini karena galau ~ #pletak dan kalian harus tau ini adalah pengalaman ku hiks…hiks… HIKZ T.T. Tapi, tetep aku ubah cerita ini gak begitu menggenaskan soalnya aslinya ceritanya lebih mengenaskan hahaha. Ini point of view Yoona ya….

-YoonA Pov-

Aku hanya menatapi kamarku dengan bayang-bayangnya. Kenapa dia selalu ada dalam pikiranku? Bahkan saat aku seperti ini? “Yoong-ah…” teriak Soorang yeoja yang berhasil membuatku tersontak bangun.

“Waeyo Yuri-a?” tanyaku pada Soorang yeoja yang dipastikan adalah sahabatku Yuri. Dia langsung berlari menuju kamarku dan menjatuhkan tubuhnya dikasurku. Ini sudah sering ia lakukan. Maklum karena kami sangat dekat jadi rumah ku sudah dianggap sebagai rumahnya juga.

“Biar ku tebak kalau kau diam seperti ini biasanya kamu… ehm memikirkan Siwon kan?” tebak Yuri yang membuatku heran kenapa tebakannya tepat sekali. “Ani… Kenapa harus memikirkannya? Aku sedang memikirkan makalahku yang tidak jadi-jadi.. Aku meminta tolong pada Heechul untuk membantuku. Tapi, dia … dia malah menyuruhku untuk bertanya pada Siwon” ucapku sambil memeluk bonekaku untuk menutupi wajah maluku. “Kyaaa…. Lihatlah wajahmu ! Kau tak pandai berbohong padaku..” ledeknya aku pun hanya mengembungkan pipiku kesal. Ia seperti biasa tertawa mengejek melihat tingkahku.

“Bagaimana .. kalau kita jalan-jalan? Sepertinya kita jarang menghabiskan waktu…” usulnya sambil menarik tanganku agar beranjak dari tempat tidurku. Aku pun hanya menurut dan mulai membuka baju di lemariku dan memilih yang pantas untukku. “Aku boleh pinjam yang ini kan Yoong? Hehe” unjuknya pada sebuah baju yang menurutku memang pantas dikenakannya. “Tentu saja… Astaga… Lihatlah sepatuku tidak ada yang bagus..” ucapku yang sungguh kecewa karena mendapati semua sepatuku tidak ada yang pantas. “Kalau kau pakai baju ini.. pasti akan cocok dengan sepatuku. Kau mau meminjamnya?” tanyanya. Aku pun langsung tersenyum mendengarnya. Ini memang sudah sering kita lakukan karena aku dan dia mempunyai ukuran baju dan kaki yang pas jadi terkadang kami saling tukeran agar menghemat uang.. mungkin

***

                      Sedari tadi aku hanya memandangi sahabatku, Kwon Yuri yang begitu antusias melihat deretan  baju yang mungkin membuat matanya tak bisa diajak kompromi.

“Kyaaa… Oppa hentikan !” ucap Soorang yeoja manja yang mungkin sedang berpacaran dengan Namjachingunya. Aku pun hanya memandangi mereka dengan seksama. Itu bukannya??

“Eh itu bukannya Siwon ya? Kok sama yeoja lain? Mana mesra gitu… Kau yakin dia masih single?” tanya Yuri yang berhasil membuatku tersontak kaget karena tiba-tiba ia berbicara padaku. Aku hanya memandangi mereka dengan seksama. Mereka kelihatan serasi.

“Sudahlah.. aku tak mau melihatmu menangis karena melihat Siwon.. Ayo kita nonton film” ucap Yuri sambil menarik tanganku. Terimakasih Yuri.. kamu sudah mau mencoba mengihiburku.

***

                       “Kyaaaaa.. Yuri-ah kenapa harus film romantis sih?” omelku padanya yang baru saja kembali dari antrian.

“Salahmu sendiri tadi tak mau mengikutiku memilih film. Jadi, nikmatilah yang ada haha” ledeknya. Dia benar tadi aku tak ikut karena ayolah pemandangan Siwon dan yeoja tadi menyita pikiranku. Sampai-sampai aku tak tau kalau Yuri memesan film romantis.

“Sudah.. jangan banyak melamun ayo….” ucapnya yang langsung menarik tanganku untuk memasuki studio

“Kau tidak memilih pojokkan? Aku tak suka duduk di paling pojok” tanyaku yang mengintrogasinya

“Tenang saja Im Yoon Ah kau aman keke~” belanya aku pun hanya tersenyum. Aku pun langsung mencari tempat dimana aku harus duduk dengan Yuri yang masih membututiku.

“YoonA ? Apa yang kau lakukan disini?” tanya Seorang namja saat aku menghampiri kursi nomor B6. Betapa terkejutnya aku mendapati Siwon yang ternyata duduk disebelah ku, Lebih tepatnya di kursi B5 dengan Soorang yeoja. Yeoja itu lagi ??

“Siwon oppa.. lihat filmnya sudah mulai” erang yeoja itu manja. Siwon pun langsung mengalihkan pandangannya dariku.

“Kau duduk disini saja ya Yuri aku tak mau disampingnya..” bisikku pada Yuri. Ya, aku ingin sekali bertukar tempat dengannya.

“Ani.. aku mau disini” ucapnya yang langsung duduk dan tersenyum evil. Aku pun hanya mendengus kesal dan berjalan menuju kursiku. Kalau dia bukan sahabatku mungkin aku akan melemparinya sendal sekarang.

“Annyeonghaseo Siwon-ah” sapaku yang berusaha ramah padanya. Dia pun langsung menoleh kearahku dan membalas sapaanku dengan senyumannya.

“Annyeonghaseo Yoona-ah~ Kau bersama Yuri?” tanya sambil melirik kearah Yuri yang sangat berkosentrasi dengan film yang sedang diputar.

“Ne… Kau sendiri dengan siapa?” tanyaku dengan nada yang sulit diartikan karena apakah harus kukatakan kalau aku cemburu ?

“Aku bersama…” ucapnya tapi terpotong karena yeoja disisinya memanggilnya.“Oppa… berhenti bicara dan nikmatilah filmmu” ucap yeoja tersebut. Kau tau YoonA ? Kau bodoh mencintai namja yang jelas-jelas mempunyai Yeojachingu.

***

Film selesai begitu pula selesai penderitaanku melihati Siwon bersama Yeoja lain. Memang sedari tadi aku tak berkonsen dengan filmku. Aku hanya memandangi Siwon dan Yeoja tersebut yang sangat mengumbar kemesraan mereka.

“YoonA-a aku duluan ya..” pamit Siwon sambil menggandeng yeoja disampingnya. Setelah mereka keluar dari studio aku hanya merasakan hidupku telah hancur

“Huaaaaaaaaaaaaahhhhh kenapa dia jahat” omelku sambil memukul Yuri.

“Kyaaa.. hentikan ! Sakit tau” erangnya yang merasa aku sangat berlebihan dalam hal ini.

“Huahhhhh cinta bertepuk sebelah tangan huahhh” tangisku dipelukan Yuri

“Sudah jangan menangis lagi.. ayo kita selidiki mereka” ajak Yuri yang menarik tanganku agar aku bangun dari tempatku.

***

“Kau suka bonekanya Soo?” tanya Siwon pada yeoja tersebut. Kalian tau apa yang kulakukan sekarang bersama Yuri ? Aku mengikuti lebih tepatnya memata-matai Siwon dengan yeoja yang namanya Soo.

“Ne.. oppa kansahamida~” ucap yeoja tersebut sambil tersenyum manis. Dia memang cantik dan pantas bersama Siwon dibanding aku.

“Kau mau apa lagi Sooyoung-a?” tanya Siwon yang sepertinya sangat perhatian pada yeoja tersebut.

“Jadi namanya Sooyoung? Nama yang bagus” komentar Yuri yang berhasil mendapat tatapan penuh amarah dariku.

“Hehehe… lanjutkan!” ucapnya salting karena mungkin takut melihat diriku yang menatapnya dengan penuh amarah.

“Kyaaaaa mereka mau kemana?” komentar Yuri lagi saat ia melihat Siwon dan Sooyoung pergi dari toko boneka.

“Ayo kita ikuti mereka !” perintah Yuri lagi.

“Cukup .. aku rasa ini cukup aku mau pulang ! Aku mau belajar saja!” tolakku yang langsung pergi meninggalkan Yuri.

***

Aku hanya memandangi handphoneku yang sebenarnya ada foto Siwon namun tak ada satu orang pun yang dapat membukanya karena aku menyimpannya dengan aman dan dilindungi kata sandi.

Siwon… Apa aku salah mencintaimu sejak awal? Siwon.. Apa aku salah mengharapkanmu menjadi milikku walau cuma sedetik. Kenapa bukan aku? Apa yang kurang dariku ?

Aku terus menerus memaki diriku yang dengan mudah mencintainya namun sangat sulit melupakannya. Seandainya hati bisa memilih aku tak mau memilih mencintaimu Siwon.. Tapi kenapa harus kamu ??

“Yoong.. kamu tidak apa-apa kan nak?” tanya eommaku yang mungkin cemas karena keadaanku. Ya, setelah pulang dari menonton film aku langsung memasuki kamarku dengan penuh air mata.

“Yoong.. ada Yuri! Dia ingin bicara denganmu” ucap eommaku yang masih berusaha membujukku.

“Bilang ke dia aku baik-baik saja.. aku hanya perlu waktu sendiri” ucapku. Yuri pasti sangat mengkhawatirkanku karena kejadian ini. Tapi, aku hanya perlu waktu sendiri saat ini..

“Yoong.. aku harap kamu baik-baik saja” ucap Yuri yang berteriak dibalik pintu kamarku. Aku hanya mengganguk pelan.

Aku pun berjalan menuju meja belajarku. Aku menatapi kotak yang berisi kenangan darinya.. Oppa ku yang sudah meninggal.

“Oppa.. apakah semua namja itu pabo ? Kenapa mereka tak bisa sedikit saja sensitif pada perasaan yeoja ? Oppa… seandainya kamu disampingku. Pasti, aku bisa menghadapi ini semua. Pasti aku akan meminta saranmu. Oppa.. kenapa kamu meninggalkanku” ucapku yang sudah berlinangan air mata. Aku terus menangis mengingat kejadian itu.

Flashback

Aku terus berlari menuju ruang rawat oppaku, Donghae Oppa. Dia adalah kakakku.

“Oppa.. jangan tinggalkan aku .. ku mohon bangunlah ! Aku janji tidak akan mengambil makananmu lagi oppa..” ucapku yang berusaha membangunkannya. Aku terus menangis sambil menggengam tangannya. Aku berharap dengan ini dia bisa sadar.

“Yoong..” ucapnya lembut sambil membelai rambutku

“Oppa…. kau sudah sadar ?” ucapku senang lalu berusaha menghapus air mataku. Dia sangat tak suka aku menangis.

“Aku sudah bilang kan .. Aku benci melihatmu menangis”

End Flashback

***

                Aku terbangun dari tidurku. Apa semalam kau hadir dimimpiku oppa? Kamu menyuruhku untuk berhenti menangis kan oppa? Aku berjanji takkan menangis lagi oppa..

“Yoona ~ Ayo cepat sekolah! Apa kau masih marah padaku?” teriak Yuri sepertinya ia sudah lama menungguku

“Mianhae… aku tidak marah kok. Ayo cepat” aku pun menarik tangannya agar kami cepat menuju sekolah

***

                “YoonA-ah nanti pulang sekolah kamu dan Siwon jangan pulang dulu. Kalian harus berlatih untuk lomba” perintah Park Shin Ri Songsaenim padaku. Aku pun hanya mengangguk lemah.

“Yoong.. Kau tau sepertinya ada anak baru di kelas Yuri” bisik Sunny teman sebangku ku.

“Whatever lah.. I don’t care..” ucapku cuek

“Apa sih yang kamu peduliin selain tentang Siwon” ucapnya yang berhasil membuatku memukulnya dengan bukuku

“Kau jahat sekali Yoong..” erangnya

“Biarin …”

***

Bel sekolah pun berbunyi.. Oke, ini saatnya pulang.

“YoonA-ah~ tunggu” cegah Seorang namja.

“Ceileh yang mau kencan…” ledek Heechul dan Kyuhyun bersamaan. Kencan? Aku pun langsung menoleh dan mendapatkan Siwon berbicara padaku? Jadi, dia tadi yang berbicara padaku? Kok bisa?

“Kau memanggilku?” tanyaku yang berusaha meyakini diriku

“Yaiyalah.. sama siapa lagi coba. Kau ini” ucapnya sambil mengacak acak rambutku. Tuhan, kenapa baru sekarang dia melihatku? Aduh kenapa aku jadi grogi seperti ini.

“Kita mau latihan dimana?” tanyanya yang berhasil membuyarkan ketidakpercayaanku.

“mmmmhh.. seterah kamu aja deh” ucapku yang dipenuhi rasa grogi

“Yaudah kalau begitu dirumahmu saja.. ayooo” ucapnya sambil menarik tanganku. Demi apapun saat dia menggengam tanganku aku merasakan jantungku tak bisa diajak untuk berkompromi. Semua mata melihat kami. Mungkin mereka heran kenapa Seorang namja pendiam seperti Siwon sekarang bisa berubah menjadi namja yang ramah. Dia terus membawaku menuju tempat parkiran sekolah.

“Ayo pakai ini…” suruhnya sambil menyerahkan helm padaku.

“Ayo naik.. kalau kau hanya memandanginya kita takkan sampai ke rumahmu..” ucapnya yang langsung menarik tanganku agar naik ke motornya.

“Kalau kamu tidak ingin jatuh pegangan yang erat ya..” perintahnya. Pegangan ? Haruskah aku merangkul pinggangnya?

-TBC-

Huahhh gmana makin aneh ?  Mianhae -_- Ini udah panjang kan?? Yaiyalah ini 6 halaman yang kemaren cuma 3 kekeke


7 thoughts on “You never know how much I love you Part 2

  1. baguuuuusssss…. lanjut ya….. oya, da sedikit saran ni, kalau boleh adegan siwon n yoona dibanyakin dong, hbisnya aqu suka x pasangan ni….buat adegan yg lebih mesra dn lucu ya…. ni hnya saran aja sih tapi jk gak direspon gak pa2 jg…

    Like

Leave a comment