Love: A Journey

Halloooo ketemu lagi dengan saya di part  2 love ini mudah – mudahan ga ada yang boesen ya dengan cerita ini. Sebenernya judul sama ceritanya kayaknya ga nyambung ya -_- paling ga bisa nentuin judul sih hehehe. Oh iya maaf ya kalo di part 1 aku motongnya kurang greget, habis bingung mau motong pas di bagian mana -____- * bow * oh iya terimakasih buat yang udah mau baca apalagi comment  apalagi like/ngarep abis/ 🙂 happy reading!

Cast: Seohyun and Kyuhyun

Minor cast : Sooyoung

Genre: Romance, friendship, family.

Summary: Tidak ada yang tahu kapan cinta akan datang, dan tanpa sadar, aku sudah terjebak di dalamnya.

Type: Series

Author: CK93

 

Suara alarm menggema hebat di dalam kamarku. Ugh, tidak bisakah alarm tidak cemburu dengan hubungan antara aku dan kasurku? Aku menggeliat pelan dan berusaha membuka mata ku. Gorden – gorden di dalam kamarku masih tertutup dan terlihat sedikit sinar matahari menembus kamarku dari celah – celah ventilasi udara yang kecil. Tanganku sibuk mencari alarm sampai akhirnya aku menemukannya dan segera mematikan alarm sialan itu. Aku pun membuka selimutku dan mendudukan diri di atas kasur. Rasanya berat sekali untuk membuka mata. Aku pun segera beranjak dari tempat tidurku, membuka gorden lalu mencuci muka dan menyikat gigi. Setelah selesai aku segera menuju ke dapur –masih dengan piyama keroro– untuk menyiapkan sarapan. Kuambil satu bungkus sereal dan satu botol susu dari dalam kulkas, lalu menuangkannya ke dalam mangkuk kecil. Apartementku memang tidak mewah tetapi nyaman dengan satu kamar tidur lalu ada ruang tv dan dapur yang dipisahkan dengan sekat kecil dan ada juga toilet kecil di dekat kamarku. Apartementku terletak tidak jauh dari stasiun radio tempatku bekerja, jadi aku tidak takut akan terlambat siaran. Setelah sarapan, aku masih menatap kosong ke arah jendela di samping sofa dan memikirkan mimpiku semalam. Aku bermimpi, aku dibawa pergi ke suatu bukit yang indah dengan seorang lelaki. Aku mengenakan dress pendek putih dengan lengan spaghetti dan aku mengenakan semacam mahkota bunga di atas kepalaku, dan lelaki itu mengenakan kemeja berwarna putih dan celana putih yang ditata rapih, rambutnya memang agak berantakan tetapi itu malah menambahkan kesan seksi pada lelaki itu. Tunggu sebentar, wajah laki – laki di dalam mimpiku itu mirip dengan…… KYUHYUN!! Astaga! Jangan tanyakan aku apakah aku gila atau tidak, tapi lelaki itu benar – benar mirip dengan Kyuhyun. Mau apa dia muncul di dalam mimpiku? Ck. Aku tersadar dari lamunanku setelah aku mendengar suara bel apartementku berbunyi. Aku segera beranjak dari sofa, menyimpan mangkuk bekas ke tempat pencucian piring, lalu berlari ke arah pintu. Sebelum membukakan pintu aku melihat dulu dari celah kecil yang ada di apartemnentku, takut – takut jika yang datang itu adalah penjahat, penculik, atau bahkan alien. Dan kulihat seorang wanita, ah, Sooyoung unnie ternyata. Aku segera membukakan pintu dan kulihat Sooyoung unnie tersenyum tapi tidak lama. Karena setelah dia melihat penampilanku dia segera berteriak dengan membulatkan matanya, “YAA!! Seohyun-ah!!! Jam berapa sekarang?! Dan… kau! kau masih menggunakan piyama keroromu?!! Kau itu wanita atau bukan sih?! Ckck. Lihat! Sekarang sudah jam 10 astagaaaaaaa!!” Sooyoung unnie berteriak sambil memperlihatkan jam tangan Channel nya.  Aku memundurkan kepalaku sambil menutup telingaku, takut – takut telingaku akan rusak setelah mendengar teriakannya. Setelah yakin Sooyoung unnie sudah berhenti aku melepaskan tanganku dari telingaku dan menunjukan senyum tidak berdosaku, lalu tertawa garing. “Hehehe, aku lelah sekali kemarin unnie hehehe. Mau masuk?” tawarku. Posisi kami berdua sungguh tidak enak. Berdiri di depan pintu dengan aku –yang masih menggunakan piyama keroroku– Sooyoung unnie menggeleng. “Tidak. Aku ada urusan sekarang. Aku hanya ingin mengecek apakah dongsaeng ku yang cantik ini sudah mandi apa belum. Dan ternyata dongsaeng ku yang CANTIK ini masih menggunakan piyama keroronya.” dia berkata sinis sambil menekankan kata CANTIK. Ckck, kenapa sih akhir – akhir ini unnieku ini begitu sensi terhadapku. “Ah hehe, sebentar lagi juga aku mandi kok unnie.” jawabku masih tetap memamerkan sederetan gigi putihku tanpa rasa bersalah sedikitpun. “Ah, ya sudah, cepat mandi sana. Aku pergi dulu ya.” Sooyoung unnie pun pergi sambil melambaikan tangannya. Kadang aku merasa dia itu terlalu over proctective. Mungkin karena dia benar – benar menganggapku sebagai adiknya makanya dia benar – benar menjagaku. Setelah menutup pintu aku segera masuk ke kamar mandi untuk mandi. Aku berencana akan pergi ke taman dekat kantorku untuk menyegarkan pikiran.

 

~~

 

            Aku sudah siap dengan kaos lengan pendek putih bertuliskan “New York” yang aku masukkan ke dalam rok mini berwarna hijau tua lalu flat shoes berwarna hijau dan terakhir tas selempang kecil cokelatku. Aku mengikat rambutku, melihat matahari cukup terik di luar sana walaupun tidak panas. Walaupun aku cuek tapi untuk urusan fashion aku tidak bisa cuek. Aku berjalan dengan santai di pinggir jalan. Kulihat para pejalan kaki yang lain. Ada yang sibuk berkutat dengan handphonenya, ada juga yang sibuk memakan burger nya, sampai aku terhenti karena kulihat sebuah mobil berhenti tepat di depanku dan kulihat sebelah tangan keluar dari jendela tempat kemudi. Aku memicingkan mataku. Sampai kulihat si pemilik mobil menunjukan wajahnya dari jendela. Kyuhyun? Aku berjalan menghampiri mobil itu. “Hai Seohyun-ssi, mau masuk?” katanya sambil memiringkan wajahnya ke tempat duduk di sampingnya. Aku berpikir sebentar. Sampai akhirnya aku menyetujui tawarannya. Aku masuk ke dalam mobilnya lalu duduk tepat di kusri penumpang di sebelahnya. Dia tersenyum ke arahku, senyum yang tentu saja bisa membuat semua wanita yang melihatnya meleleh. Aku membalas senyumannya –kikuk– aku kemudian memasang seatbelt ku. “Mau kemana Seohyun-ssi?” tanyanya dengan matanya yang masih fokus menatap jalanan.“Ah, aku tadinya ingin pergi ke taman dekat kantorku hehehe” jawabku masih menunjukkan senyum kikuk ku. Kulihat dia akan membuka mulutnya,  “Ah iya, tolong jangan memanggilku dengan embel – embel ssi, panggil saja Seohyun” sela ku. Jujur aku tidak nyaman jika dipanggil dengan embel – embel ssi. “Ah, baiklah. Kalau begitu kau juga jangan memanggilku dengan embel – embel ssi, panggil saja aku Kyuhyun, dan jangan memanggilku dengan sebutan oppa, itu hanya membuatku nampak tua hahaha.” dia berkata begitu sambil menatapku sebentar lalu kembali fokus ke jalanan. Astaga. Untung aku tidak mimisan tadi atau lebih parahnya pingsan. Senyumnya… dan…. matanya.. itu benar – benar membuatku terpaku. “Ehm, baiklah Kyuhyun.” kata ku kikuk. Ya ampun, apakah aku aneh? Ya Tuhan jangan biarkan dia berpikiran kalau aku aneh. Setelah itu keadaan hening sebentar. “Kau mau kemana Kyuhyun?” tanyaku mencoba memecah keheningan. “Aku tidak tahu, tadi aku hanya berniat berkeliling di sekitar Seoul sebentar, tetapi rasanya tidak enak jika sendirian. Mau menemaniku nona cantik?” sebentar! Dia… memanggilku apa? Nona cantik?!!! aku membelalakkan mataku. Aku harap matanya tidak benar – benar rabun setelah dia berkata “Lucu” kemarin. Apakah aku harus menawarkannya periksa mata sebentar? Apakah dia sedang mencoba merayuku? Tapi aku tidak melihat tampang playboy dari wajahnya. Aku hanya diam. Berpikir cukup lama sampai akhirnya aku berkata, “Baiklah, aku sedang bebas hari ini dan aku juga cukup bosan diam di apartemenku di temani novel dan anime keroro ku.” ya ampun Seohyun, sejak kapan kau gampang menyetujui ajakan laki – laki? Bagaimana kalau ternyata dia orang jahat dan berniat menculikmu? Astaga Seohyun, stop berpikiran aneh seperti itu, lagipula dari wajahnya dia kelihatan laki – laki baik – baik. “Jadi, sekarang kita mau ke taman dekat kantormu dulu?” tanyanya masih tetap menatap jalanan. “Ah, tunggu, apakah kamu sudah sarapan ?” tanyaku sebelum aku menjawab pertanyaannya. “Belum, aku paling malas sarapan.” jawabnya datar. Malas sarapan? Ya ampun apakah lelaki ini tidak tahu jika sarapan itu penting? “Ya! Kau tahu tidak jika sarapan itu merupakan hal yang penting? Jika kau tidak sarapan maka kau tidak bisa menjalankan aktivitasmu dengan lancar! Aku dulu pernah pingsan karena tidak sarapan. Kau bisa sakit jika tidak sarapan, Kyuhyun. Ck, baiklah sebelum ke taman kita mampir beli burger di dekat kantorku.” YA AMPUN!! Seohyun! Apa mulutmu tidak bisa berhenti?! Aku segera menutup mulutku dengan tanganku. Aku memukul – mukul kepalaku. Bodoh! Siapa kau menyuruh – nyuruh dia sarapan dan…. kau menceramahinya? Aduuhh bodoh sekali diriku ini. “Hahahaha, sungguh, kau ini benar – benar lucu. Kau mirip dengan ibuku yang cerewet. Hahahaha” kudengar dia tertawa renyah. Aduuhhh, aku malu sekali. Aku hanya tertawa garing dengan menunjukan sederetan gigi ku. Tak lama, kami turun sebentar di depan kedai kecil yang menjual burger dekat kantorku. “Kau harus mencoba burger ini Kyu, burger ini benar – benar enak. Oh iya, tidak apa – apa kan aku memanggilmu Kyu? Kyuhyun sepertinya terlalu panjang hehehehe.” aku tidak bohong, burger dekat kantorku memang benar – benar enak, dagingnya tebal dan rotinya itu benar – benar enak. “Benarkah? hm…. iya tidak apa – apa. Kalau begitu aku memanggilmu Seo saja ya?” dia menjawab sambil menunjukan senyumnya –lagi– bisakah dia tidak selalu menunjukan senyum mautnya itu? Bisa – bisa umurku bertambah pendek saat melihat senyumnya. Aku hanya mengangguk menjawab pertanyaannya. Tak lama dia bergumam, “Seo, Seo, Seo” aku melihat ke arahnya. “Ada apa memanggilku Kyu?” aku tidak tahu, aku tidak pernah bisa cepat akrab dengan lelaki, tetapi Kyuhyun….. berbeda. “Tidak. Aku hanya ingin memanggil namamu saja. Rasanya menyenangkan.” dia tersenyum –lagi dan lagi– aku terpaku. Dia terus memanggil namaku, dan dia bilang….. rasanya menyenangkan? Jantungku berdetak tidak normal, darahku berdesir. Pasti pipiku sudah seperti kepiting rebus sekarang. Aku segera memalingkan wajahku, dan membuka pintu mobil menuju ke kedai burger dan aku masih berusaha menenangkan diriku. Ya Tuhan, kenapa ini? Aku semakin mempercepat langkahku dan ikut masuk ke antrian di dalam kedai. Kulihat Kyuhyun sedang berjalan mendekat. Ya ampun aku baru sadar, dia… benar – benar tampan hari ini. Gayanya memang cuek tapi entah kenapa begitu menarik perhatian, khususnya wanita, kulihat para wanita yang ada di dalam kedai ini menoleh ke arahnya saat dia masuk lalu mereka semua diam menatap Kyuhyun. Setelah itu mereka sibuk merapihkan dandanannya. Ada yang merapihkan rambutnya, lalu ada juga yang sibuk memakai bedak. Apa – apaan mereka? Sepertinya berlebihan sekali ckck, aku hanya tertawa kecil melihat tingkah laku para wanita itu. Dan saat aku melihat dia semakin mendekat ke arahku, aku segera menunduk dan menghentikan tawaku. Aku tidak berani menatapnya. Dia berhenti tepat di sebelahku. Aku mendongak, lalu melihat dia tersenyum ke arahku. “Aku temani mengantri.” katanya masih menunjukan senyumnya. Aku hanya diam melihat senyumnya. Kulihat raut wajah para wanita di dalam menjadi kecewa dan mendesah, dan aku mendengar ada yang berbicara, “Ah, sayang, dia sudah memiliki kekasih.” aku hanya terkekeh kecil mendengarnya. Kulihat Kyuhyun menatap ku. Aku segera menghentikan tawaku. “Apakah ada yang lucu?” tanyanya, “Tidak kok.” jawabku singkat. Kami mengantri cukup lama sampai akhirnya kami mendapatkan burger kami. Urusan makanan aku tidak pelit. Walaupun tubuhku tidak gemuk tapi makanku cukup banyak. Kami segera keluar dari kedai dan duduk di dalam mobil. Kami pun memakan burger kami. “Ini benar – benar enak! Sungguh!” katanya takjub. Hahaha lucu sekali dia. “Hohohoho. Benar kan apa kata ku? Jika tidak sempat sarapan, aku pasti membeli burger ini. Walaupun kedainya kecil tapi kedai itu selalu ramai loh.” kata ku bangga. Dia hanya tertawa mendengar jawabanku. Kami diam cukup lama, sibuk dengan burger masing – masing. “Ah kenyang sekali.” kulihat dia sudah menghabiskan burger nya. Burger ku masih tersisa sedikit. Aku segera menghabiskan burger ku. “Mau ke taman sekarang?” tanyanya sambil membersihkan mulutnya. “Eum, kalau kau mau.” jawabku sekenanya. Dia segera melajukan mobilnya. Aku menunjukkan jalan ke taman. Kami memarkirkan mobil di tempat yang teduh. “Aaaaahhh, nyaman sekali.” aku bergumam sendiri sambil menghirup udara di taman. Taman itu benar – benar nyaman. Ada air mancur besar di tengah taman itu, lalu ada beberapa kursi panjang di bawah pohon – pohon yang besar. Kami –aku dan Kyuhyun– berjalan beriringan. Kami sama – sama diam. Lalu aku segera mengajaknya duduk di salah satu kursi panjang yang ada di bawah pohon besar yang teduh. Kulihat dia menarik napasnya lalu mengeluarkannya. “Benar – benar segar. Sudah lama aku tidak bisa bersantai seperti ini.” katanya sambil memejamkan mata. Aku hanya tersenyum mendengar perkataannya. “Kau harus punya waktu luang untuk sekedar pergi ke taman Kyu. Saat aku lelah aku pasti pergi kesini. Suasananya benar – benar membuatku santai.” aku juga berkata sambil memejamkan mata. Aku merasa Kyuhyun sedang menatapku sekarang, aku segera membuka mataku dan benar, kulihat dia sedang menatapku sambil tersenyum. Saat dia sadar bahwa aku sudah membuka mata dan melihatnya, dia segera memalingkan wajahnya sambil berdehem kecil dan memegang hidung mancungnya. Kenapa dia? Aneh. Kami pun banyak mengobrol di bangku taman. Dan ternyata dia orang yang benar – benar easy going, humoris, dan cerdas. Aku suka dengan candaan yang dilontarkannya kepadaku. Kami tertawa lepas bersama – sama, dan kadang dia menggodaku dengan candaannya. Aku tidak pernah benar – benar akrab dengan seorang lelaki. Tapi ini benar – benar beda. Kyuhyun seolah – olah memiliki magnet yang membuat aku tertarik kepadanya. Dia berbeda dengan laki – laki yang kutemui sebelumnya. Tak terasa kami mengobrol cukup lama, dan aku segera melihat arloji ku, pukul 3 sore. Aku ingin mengajaknya lagi ke suatu tempat. “Kyu, masih ingin pergi atau pulang?” tanyaku. Dia melihat jam tangan Guess miliknya. “Ah sudah pukul 3 sore rupanya. Aku masih ingin jalan – jalan, jika kau tidak keberatan, Seo.” dia terkekeh kecil. “Aku memang masih ingin mengajakmu ke suatu tempat, tempat ku menghabiskan waktu jika aku sedang bosan dan tidak ada kerjaan. Tapi tempat ini cukup jauh, memakan waktu kurang lebih 30 menit. Apakah tidak apa – apa, Kyu?” tanyaku. Dia terlihat berpikir sebentar lalu segera beranjak dari kursi panjang kayu itu, dan berkata, “Ayo!” dia menjulurkan sebelah tangannya. Aku menatapnya, lalu aku menyambut uluran tangannya dan tersenyum. Kami berjalan masuk ke mobil. “Memang mau mengajakku kemana?” tanyaya penasaran, kulihat dia mengangkat sebelah alisnya. “Lihat saja nanti.” jawabku datar dan aku tersenyum jahil ke arahnya. Dia hanya tertawa dan segera melajukan mobilnya. Kalian mau tahu aku akan membawanya kemana? Lihat saja nanti.

~TBC~ 

            Hallo * bow * maaf ya kalau ga seru dan garing. Pokoknya Seo bakal bawa Kyu ke suatu tempat. Pasaran sih kayak di drama – drama korea -_- coba tebak Seo bakal bawa Kyu kmn? Kkkk~ Oh iya maaf kalo kepanjangan dan karakter Kyuhyun sama Seohyun aku ubah disni, bener-bener beda sama aslinya -_- maaf yaaa * bow * and last, makasih buat yang udh baca! 🙂